Anda di halaman 1dari 17

Eksposisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa

Eksposisi adalah salah satu jenis


pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis
dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan
gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Contoh-contoh tulisan eksposisi adalah berita di koran dan petunjuk
penggunaan.
[sunting]Contoh

Wacana Eksposisi

Yang Kedua bagi American Airlines


Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300- 600
merupakan peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas
landas dari bandar udara internasional OHare Chicago, tiba-tiba mesin
kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat
akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya
mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam
tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus
awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami
oleh pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin
nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas
akibat dua fuse-pin (baut kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian
oleh mesin nomor tiga. Mendadak kehilangan dua mesin, pilot tidak
dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung bertingkat di
Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang
ditabrak.
Sumber: Kompas, 15 November 2001
[sunting]Poin-poin

Contoh topik:

penting dalam paragraf/karangan eksposisi

Data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan
dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja,
bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya
Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta
Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu
pendirian

Contoh urutan analisis:

Urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu


memberi penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya
suatu peristiwa

Urutan fungsional

Urutan atau analisis sebab akibat

Analisis perbandingan

Langkah-langkah penulisan:

Menentukan tema

Menentukan tujuan karangan

Memilih data yang sesuai dengan tema

Membuat kerangka karangan

Mengembangkan kerangka menjadi karangan

Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses Pola pengembangan


karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola
pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas
pertanyaan bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu
(membuat hal ini), bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu
terjadi. Berikut langkah penulisannya :

Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.


Membagi perincian atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahaptahap
kejadian ini berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus
memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis.

[sunting]

Karangan / Paragraf Eksposisi - Paragraf Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan


untuk menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh dari hasil
pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Di sinilah perbedaannya dengan karangan deskripsi. Karangan deskripsi bertujuan


menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca mengatakannya
sendiri. Karangan deskripsi dapat bersifat ilmiah atau nonilmiah. Sumber karangan diperoleh
dari hasil pengamatan, penelitian, dan imajinasi.

Paragraf Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan,
pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan tujuan yang
hendak dicapai.

I. Contoh Wacana Eksposisi

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yang Kedua bagi American Airlines

Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300- 600 merupakan peristiwa
kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar udara internasional
OHare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot tidak bisa mengendalikan
pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak berubah dengan jatuhnya mesin
berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan menghujam tempat parkir kendaraan 31
detik kemudian dan 271 penumpang plus awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut
mesin copot dialami oleh pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin
nomor empat atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin
(baut kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak
kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak gedung
bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat yang
ditabrak.
Sumber: Kompas, 15 November 2001

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

II. Beberapa Point Penting Karangan / Paragraf Eksposisi

A. Topik Topik Dalam Karangan Eksposisi

1. data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis
tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya;
2. suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan
3. fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.

B. Contoh Urutan Analisis Paragraf Eksposisi

1. urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi penjelasan


tentang
bekerjanya
sesuatu
atau
terjadinya
suatu
peristiwa,
2.
urutan
fungsional,
3.
urutan
atau
analisis
sebab
akibat,
dan
4. analisis perbandingan.

C. Langkah-langkah Menulis Paragraf Eksposisi

1.
menentukan
tema,
2.
menentukan
tujuan
karangan,
3.
memilih
data
yang
sesuai
dengan
tema,
dan
4. membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan.

D. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses

Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola


pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan
bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini), bagaimana
barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah penulisannya :

1.
2.

Penulis
harus
Membagi perincian atas

mengetahui
perincian
tahaptahap kejadiannya. Bila

secara
tahaptahap

menyeluruh.
kejadian ini

berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan mengurutkannya
secara kronologis.

E.

Contoh

Karangan

Paragraf

Eksposisi

Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita sudah mengenal tanaman lidah buaya serta manfaatnya.
Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan.
Tumbuhan tanpa buah ini mempunyai ciri: daun berbentuk panjang, tebal, dan berwarna hijau.
Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal
memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas
yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur
rambut, tetapi justru sebagai minuman yang menyehatkan.( Contoh karangan paragraf ekposisi 1
)

Walaupun tidak terjadi setiap tahun, peristiwa umbal balik di waduk-waduk sangat merugikan para
petani

ikan

Karamba

Jaring

Apung

(KJA)

karena

berdampak

kematian

massal

pada

ikan..

Peristiwa ini terjadi dengan tiba-tiba tanpa ada kesempatan untuk mengungsikan atau melakukan
panen

dini.

Pernyataan Prof. Otto Sumarwoto benar belaka bahwa peristiwa umbal balik merupakan gejala alam
biasa yang terjadi jika penurunan suhu lapisan air permukaan lebih rendah dari suhu lapisan air di
bawahnya. Hal itu mengakibatkan berat jenis air permukaan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan
lapisan air di bawahnya sehingga terjadi peristiwa umbal balik massa air lapisan atas turun ke bawah
berganti tempat dengan massa air lapisan bawah yang pindah ke atas.( Contoh karangan paragraf
ekposisi 2 )

Setiap orang menggosok gigi. Ada yang pagi sore setiap mandi ada yang setiap selesai makan. Ini
bergantung pada keyakinan masing masing mengenai bagaimana merawat gigi dengan baik. Warne
pasta yang digunakan pun bermacam macam, ada yang putih polos, putih bergaris merah atau hijau,
atau lainnya. Akan tetapi, apabila diperhatikan, ada yang tidak berubah pada alat perawatan gigi
tersebut. Ternyata alat perawatan gigi seperti yang kita kenal selama ini memang sudah diyakini
sebagai yang terbaik sampai saat ini, dan tidak perlu diubah. Ini terlihat dari kenyataan bahwa
kemasan yang berbentuk tube itu adalah yang paling tepat untuk pasta gigi, lalu rasa dan tekstur
pasta di dalam tube itu pun sudah cukup membuat orang senang menyikat gigi, dan semua ini

didukung pula oleh cara promosi yang memang meyakinkan. ( Contoh karangan paragraf ekposisi
3)

Angin adalah gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Gerakan
udara ini dikendali kan panas matahari. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin. Udara panas
naik jika dipanasi matahari, lalu tempatnya digantikan oleh udara dingin. ( Contoh karangan
paragraf ekposisi 4 )

Pengertian Paragraf Eksposisi Beserta Contoh


Karena banyaknya pencarian tentang paragraf, seperti;
1.
2.
3.
4.

pengertian paragraf eksposisi


pengertian paragraf deduktif beserta contoh
contoh karangan paragraf eksposisi
macam macam paragraf deduktif
Saya posting satu artikel khusus mengenai paragraf eksposisi. Untuk tema paragraf yang lain mungkin pada postingposting yang akan datang.

Paragraf Eksposisi
Menulis eksposisi sangat menarik, karena berisi informasi. Pembaca atau pendengar (bila kita menceritakannya)
menyadari pentingnya sebuah informasi.
Keyword: Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan
Paragraf eksposisi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti; apakah itu? Dari mana asalnya?
Eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya, pembaca mendapat
pengetahuan atau informasi yang sejelas jelasnya.
Contoh yang termasuk dalam paragraf eksposisi adalah segala jenis laporan
Ada beberapa jenis pengembangan dalam paragraf eksposisi;
1.
2.
3.
4.
5.
6.

eksposisi
eksposisi
eksposisi
eksposisi
eksposisi
eksposisi

definisi
proses
klasifikasi
ilustrasi (contoh)
perbandingan & pertentangan, dan
laporan

Mengenali Contoh-contoh Paragraf Eksposisi


Contoh Paragraf Eksposisi 1 (definisi)

Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen ,urni dan ozon berenergi tinggi ke
dalam tubuh melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
Contoh Paragraf Eksposisi 2 3 (klasifikasi) edited*
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan
pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak
ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga
yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat
desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
Contoh Paragraf Eksposisi 3 2 (proses) edited*
Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul
dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka
mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka
kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Contoh Paragraf Eksposisi 4 (ilustrasi)
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara mengatasinya? Di bawah ini ada
lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau
suasana tertentu; kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut; ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya
diri; keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda; kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita
harus menambah kecakapan atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh sungguh.
Contoh Paragraf Eksposisi 5 (perbandingan / pertentangan)
Pascagempa dengan kekuatan 5,9 skala richter, sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah luluh lantak. Keadaan ini
mengundang perhatian berbagai pihak. Bantuan pun berdatangan dari dalam dan luar negeri. Bantuan berbentuk
makanan, obat-obatan, dan pakaian dipusatkan di beberapa tempat. Hal ini dimaksudkan agar pendistribusian bantuan
tersebut lebih cepat. Tenaga medis dari daerah-daerah lain pun berdatangan. Mereka memberikan bantuan di beberapa
rumah sakit dan tenda tenda darurat.
Contoh Paragraf Eksposisi 6 (laporan)
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau dikenal dengan Rumah ITS untuk
Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan Risha
alias Rumah Instan Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya Pagi Pesan,
Sore Huni. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini berbentuk panggung. Harga Risha
sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi, usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur
memakai beton bertulang, diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di
laboratorium sampai zonasi enam.

Tema Yang Dapat Dikembangkan Menjadi Paragraf Eksposisi


Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar pengetahuan pembaca bertambah. Oleh
karena itu, topik-topik yang dikembangkan dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi.
Berikut ini contohcontoh tema yang dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf eksposisi.
1. Manfaat Jejaring Sosial Facebook
2. Bagaimana perkembangan bisnis online di Indonesia

3. Hal-hal yang menyebabkan pengeroposan tulang


NB: artikel ini banyak mengambil dari referensi buku Airlangga
* edited: terimakasih atas edit dari bapak safrudin toyiti. Eksposisi 3 menjadi Eksposisi proses, 2 menjadi Eksposisi
klasifikasi. Sedangkan 4 kami tetapkan sebagai Eksposisi ilustrasi.

Read more: http://kafeilmu.com/2010/10/pengertian-paragraf-eksposisi-beserta-contoh.html#ixzz1Qfi4ZvFv

Argumentasi (tulisan)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Artikel ini tidak bertuan, artinya hanya sedikit atau tidak ada artikel lain yang berpaut ke halaman
ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan.

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang ditulis
dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk [rujukan?] pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif
dimana disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah
benar dan terbukti.

Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP
tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih
SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan
sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur
akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan
lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai
perguruan tinggi. Pada akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di
SMA tidak memberi bekal untuk bekerja. Sumber : Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kesimpulan dari paragraf tersebut ialah memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang
hanya akan menambah pengangguran.
Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan ditemukan:

Pendahuluan, bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian


pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar
mengapa argumentasi dikemukakan.

Tubuh argumen, bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan disampaikan


dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar.
Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan
pikiran yang logis.

Kesimpulan atau ringkasan, bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa


kebenaran yang ingin disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima
sebagai sesuatu yang logis.

[sunting]

Ciri Tulisan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan Argumentasi


Filed Under : Arsip02 Pebruari 2009

1.CIRI-CIRI KARANGAN NARASI


Menurut Keraf (2000:136), ciri karangan narasi yaitu:
Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
Dirangkai dalam urutan waktu.
Berusaha menjawab pertanyaan, apa yang terjadi?
Ada konfiks.
Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks.
Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronologis, ciri-ciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan
oleh Atar Semi (2003: 31) sebagai berikut:
Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.
Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa sematamata imajinasi atau gabungan keduanya.
Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik.
Memiliki nilai estetika.
Menekankan susunan secara kronologis.
Ciri yang dikemukakan Keraf memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari
waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:
1.) Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan.
2.) Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.
Langkah-langkah menulis karangan narasi
1.) Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan.
2.) Tetapkan sasaran pembaca kita.
3.) Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4.) Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita.
5.) Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6.) Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang.

Jenis-jenis Karangan Narasi


a. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi Ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi
ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Pelaku yang
ditonjolkan biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada
penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan
fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
b. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan
suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
2.CIRI-CIRI KARANGAN DESKRIPSI
Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti:
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.
Pola pengembangan paragraf deskripsi:
Paragraf Deskripsi Spasial, paragraf ini menggambarkan objek kusus ruangan, benda atau tempat.
Paragraf Deskripsi Subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan
penulis.
Paragraf Deskripsi Objektif, paragraf ini menggambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
Langkah menyusun deskripsi:
1.Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan.
2.Tentukan tujuan.
3.Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan.
4.Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (menyusun kerangka karangan).
5.Menguraikan kerangka karangan menjadi dekripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.
3.CIRI-CIRI KARANGAN EKSPOSISI
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan
informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca
menerima atau mengikutinya.
Ciri-ciri paragraf eksposisi:
a. Memaparkan definisi (pengertian).
b. Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
4.CIRI-CIRI KARANGAN ARGUMENTASI
Karangan argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis
dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi).
Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan
terbukti.
Ciri-ciri karangan argumentasi:
Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.
Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain.
Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
Penutup berisi kesimpulan.

Paragraf Ekspositif (Eksposisi)


Eksposisi merupakan sebuah paparan atau penjelasan. Eksposisi adalah
karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau informasi. Tujuannya,
pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelas jelasnya. Contoh :
laporan. Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan
pengetahuan. Apa ciri-ciri yang menonjol dari sebuah paragraf eksposisi ? Paragraf
eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa,
dan bagaimana. Maka dari itu, Eksposisi merupakan karangan yang bertujuan untuk

menginformasikan tentang sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca.


Karangan eksposisi bersifat ilmiah/nonfiksi. Sumber karangan ini dapat diperoleh
dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Di sinilah perbedaannya dengan karangan deskripsi. Karangan deskripsi
bertujuan menggambarkan / melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca
mengatakannya sendiri. Karangan deskripsi dapat bersifat ilmiah atau nonilmiah.
Sumber karangan diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian, dan imajinasi.
Eksposisi tidak selalu terbagi atas bagian-bagian yang disebut pembukaan,
pengembangan, dan penutup. Hal ini sangat tergantung dari sifat karangan dan
tujuan yang hendak dicapai.
Ada beberapa jenis paragraf eksposisi:

1. Eksposisi berita, berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada
surat kabar. Contoh paragraf :
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2. Eksposisi ilustrasi, pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau
bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain
yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase
penghubung seperti ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti,
bagaikan. Contoh paragraf :
Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh
manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahanbahan
bakarnya-yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dan energi mekanis.
Nasi yang Anda makan akan dibakar dalam tubuh sebagaimana bensin dibakar
dalam silinder mesin mobil. Sebagian dari energi kimiawi yang disediakan oleh nasi
itu diubah menjadi energi panas yang membuat tubuh tetap hangat. Sebagian lagi
berubah menjadi energi mekanis yang memungkinkan otot-otot dapat memompa
darah dalam tubuh atau menggerakkan dada pada waktu bernapas.
3. Eksposisi proses, sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan,
penggunaan, atau cara-cara tertentu. Contoh paragraf :

Energen, nutrisi empat sehat lima sempurna dapat disajikan dengan mudah.
Tuangkan energen ke dalam gelas. Tambahkan 150 ml air hangat dan aduk hingga
merata. Energen hangat siap dihidangkan.
4. Eksposisi perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam
kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain. Contoh paragraf :
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya. Yang banyak adalah
penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki. Peminatnya banyak,
penggemarnya sedikit. Tidak ada orang yang menonton orang lain berjalan kaki.
5. Eksposisi pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang
lain. Frase penghubung yang biasa digunakan adalah akan tetapi, meskipun
begitu, sebaliknya. Contoh paragraf :
Orang yang gemar bersepeda umumnya orang yang suka pada alam.
Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan orang kota yang ke
mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu jika menemui
jalan sempit di desa-desa.
6. Eksposisi definisi, batasan pengertian sesuatu dengan menfokuskan pada
karakteristik sesuatu itu. Contoh paragraf :
Metonimi merupakan jenis gaya kias yang menggunakan kata-kata untuk
pengertian yang lebih luas aau yang lebih sempit dari artinya yang lazim. Kata-kata
dengan makna luas atau menyempit digunakan untuk menamai hal-hal atau
sesuatu yang dimaksudkan.
7. Eksposisi analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan
utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan
secara berurutan. Contoh paragraf :

Berbagai teori dikemukakan untuk mencari latar belakang kematian Merilyn


Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang detektif
memperkirakan, Merilyn pernah berhubungan dengan J.F. Kennedy. Dia dibunuh
untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS tersebut.

8. Eksposisi klasifikasi, membagi sesuatu dan mengelompokkan ke dalam kategorikategori. Contoh paragraf :

Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi, bergantung pada


pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pertalian karya sastra
dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis, bekerja atas dasar
lingkungan karya sastra berkaitan dengan fakta-fakta dari zaman dan hidup
pengarang. Pendekatan impresionistik, yang menjadi ciri khas aliran sastra
romantik, menekankan efek personil karya sastra pada kritikusnya.
9. Eksposisi laporan, sebuah teks berbentuk cerita yang menggambarkan kondisi
yang ada di wilayah itu dan meneliti hingga hasilnya di laporkan seperti layaknya
dalam berita dan teks media massa. Contoh Paragraf :

Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau
dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan Risha alias Rumah Instan
Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya Pagi
Pesan, Sore Huni. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini
berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi,
usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang, diperkuat
pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di
laboratorium sampai zonasi enam.
Topik topik yang Dapat Dikembangkan Menjadi Paragraf Eksposisi
Tujuan paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar
pengetahuan pembaca bertambah. Oleh karena itu, topik-topik yang dikembangkan
dalam paragraf eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi. Berikut ini
contoh contoh topik yang dapat dikembangkan menjadi sebuah paragraf
eksposisi.

1. Manfaat menjadi orang kreatif


2. Bagaimana proses penyaluran bantuan langsung?
3. Konsep bantuan langsung tunai.
4. Faktor faktor penyebab mewabahnya penyakit flu burung.
Beberapa Point Penting Karangan / Paragraf Eksposisi
A. Topik Topik Dalam Karangan Eksposisi

1. data faktual, yaitu suatu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat
historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi,
dan sebagainya;
2. suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta; dan
3. fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada suatu pendirian.
B. Contoh Urutan Analisis Eksposisi
1. urutan kronologis/proses, biasanya memaparkan proses, yaitu memberi
penjelasan tentang bekerjanya sesuatu atau terjadinya suatu peristiwa,
2. urutan fungsional,
3. urutan atau analisis sebab akibat, dan
4. analisis perbandingan.
C. Langkah-langkah Menulis Eksposisi
1.
2.
3.
4.

menentukan tema,
menentukan tujuan karangan,
memilih data yang sesuai dengan tema, dan
membuat kerangka karangan, mengembangkan kerangka menjadi karangan.

D. Langkah-langkah Menyusun Paragraf Proses


Pola pengembangan karangan eksposisi bisa bermacam-macam, di antaranya pola
pengembangan proses. Paragraf proses itu menyangkut jawaban atas pertanyaan
bagaimana bekerjanya, bagaimana mengerjakan hal itu (membuat hal ini),
bagaimana barang itu disusun, bagaimana hal itu terjadi. Berikut langkah
penulisannya :
1. Penulis harus mengetahui perincian secara menyeluruh.
2. Membagi perincian atas tahaptahap kejadiannya. Bila tahaptahap kejadian ini
berlangsung dalam waktu yang berlainan, penulis harus memisahkan dan
mengurutkannya secara kronologis.
Contoh lain paragraf eksposisi :
Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300- 600 merupakan
peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar
udara internasional OHare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya. Pilot
tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak
berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan
menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus

awak tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh
pesawat kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat
atau yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut
kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak
kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak
gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni
flat yang ditabrak.

Ciri-ciri Paragraf Ekspositif :


*
*
*
*
*
*

Dari awal sampai akhir berupa pemaparan


Bersifat tidak mempengaruhi
Disertai bukti, data, contoh, gambar, dll
Pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya
Penutup menegaskan kembali
Bahasa bermakna denotasi/sebenarnya

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam


sebuah tulisan yang rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan
dengan urutan awal, tengah, dan akhir.
Daftar isi
[sembunyikan]

1 Jenis-jenis narasi
2 Ciri-ciri Karangan Narasi
3 Tujuan
4 Langkah-langkah menulis karangan narasi
5 Lihat pula

[sunting]Jenis-jenis

narasi

Narasi informatif

Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian


informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan
memperluas pengetahuan orang tentang kisah seseorang. Dalam narasi

ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data


yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku
diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam
kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka
ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik.
Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsursugestif atau
bersifat objektif.

Narasi artistik

Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu


maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para
pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
[sunting]Ciri-ciri

Karangan Narasi

Menurut Keraf (2000:136)

Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.

Dirangkai dalam urutan waktu.

Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?"

Ada konfiks.

Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika
tidak ada konfiks. Selain alur cerita, konfiks dan susunan kronlogis, ciriciri narasi lebih lengkap lagi diungkapkan oleh Atar Semi (2003: 31)
sebagai berikut:

Berupa cerita tentang peristiwa atau pengaalaman penulis.

Kejadian atau peristiwa yang disampaikan berupa peristiwa yang


benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau
gabungan keduanya.

Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak


menarik.

Memiliki nilai estetika.

Menekankan susunan secara kronologis.

Ciri yang dikemikakan Keraf memiliki persamaan dengan Atar Semi,


bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan
kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks.
Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku.
[sunting]Tujuan

Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu:

Hendak memberikan informasi atau wawasan dan memperluas


pengetahuan

Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca


[sunting]Langkah-langkah menulis karangan narasi

Tentukan dulu tema dan amanat yang akan disampaikan

Tetapkan sasaran pembaca

Rancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam


bentuk skema alur

Bagi peristiwa utama itu ke dalam bagian awal, perkembangan,


dan akhir cerita

Rincian peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa


sebagai pendukung cerita

Susun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang

[sunting]

Persuasi adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi adalah proses membimbing diri sendiri atau
yang lain terhadap adopsi ide, sikap, atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (meskipun tidak
selalu logis).

Anda mungkin juga menyukai