AVERTEBRATA LAUT
Cephalopoda & Bivalvia
Oleh:
EKO W.P.TAMPUBOLON
26020115120036
KELOMPOK_1
BAB I. PENDAHULUAN
bivalvia, struktur
sensorik terkonsentrasi
di kepala
(cephalization).
4. Mereka semua memiliki jenis karakteristik perkembangan larva.
Kebanyakan moluska mengeluarkan beberapa jenis CaCO3 shell dari mantel;
mereka memanfaatkan baik aragonit atau kalsit, atau campuran keduanya.
2.1 Nautilus
Klasifikasi:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Mollusca
Kelas
: Cephalopoda
Subkelas
: Nautiloidea
Ordo
: Nautilidia
Superfamili
: Nautilaceae
Famili
Nautilus sendiri adalah moluska laut pelagis dari nautilidae keluarga cephalopoda.
Setelah selamat dan relatif tak berubah selama jutaan tahun, nautilus merupakan
satu-satunya anggota hidup dari subkelas nautiloidea, dan sering dianggap fosil
hidup. Nama nautilus awalnya merujuk pada gurita pelagis dari genus Argonauta,
atau dikenal sebagai nautiluses kertas. Nautilus mempunyai bentuk yang mirip
dengan
bentuk
umum
untuk
Jumlahnya
bisa
nautilus
tidak
pernah
menjadi nautilus
11,5
cm.
satu-satunya
Nautilus
cumi
tekanan yang berbeda. Nautilus yang akan tidak akan terpengaruh meskipun
perubahan tekanan sebanyak 80 atmosfer. Sampai saat ini, belum diketahui
bagaimana hewan eksotis ini mempunyai kemampuan bertahan dari tekanan.
Meskipun memiliki struktur berlubang, vena cava diduga menjadi organ yang
mendukung kemampuan itu. Tidak seperti cumi lainnya, nautilus tidak memiliki
penglihatan yang baik. Struktur matanya berkembang tetapi tidak memiliki lensa
yang solid. Mereka memiliki lubang jarum mata sederhana yang terbuka terhadap
lingkungan. Nautilus diduga menggunakan penciuman sebagai alat untuk mencari
makan atau mengidentifikasi calon pasangan. Telinga dari nautilus yang
terkandung dalam struktur disebut otocyst terletak tepat di belakang ganglia pedal,
berbentuk oval padat dengan elips kristal kalsium karbonat (Wells, 2009).
Nautiluses lebih dekat kekerabatannya dengan cumi pertama yang muncul
sekitar 500 juta tahun yang lalu dari pada cumi modern awal yang muncul
mungkin 100 juta tahun kemudian (ammonoids dan coleoids). Mereka memiliki
otak yang lebih sederhana, dan bukan otak yang kompleks besar seperti gurita,
cumi-cumi ataupun sotong. Namun sistem saraf Cephalopoda sangat berbeda dari
hewan lain.
Reproduksi Nautilus
Nautiluses berkembang biak dengan bertelur. Betina akan melampirkan telur yang
telah dibuahi di batu pada perairan dangkal. Telur itu membutuhkan waktu 8 12
bulan untuk berkembang sampai 30 milimeter. Betina bertelur sekali per tahunnya
dan meregenerasi organ reproduksi mereka. Pada tahap kematangan seksual,
cangkang jantan menjadi sedikit lebih besar dari betina. Hampir semua penelitian
menyebutkan jumlah jantannya lebih banyak 60 94 persen dibanding jumlah
betina. Masa hidup nautilus dapat melebihi 20 tahun, ini adalah waktu yang sangat
2.2 Amusium
2.2.1
perairan tropis dan subtropis beberapa spesies dari genus Amusium ditangkap
sebagai tangkapan komersial. Jenis kerang ini memiliki distribusi yang sangat
luas, tersebar dari Laut India, Laut Cina Selatan, Indo-Cina, Jepang, Philipina,
Papua New Guinea, Indonesia dan Australia (Poutiers, 1988 dalam Carpenter and
Niem, 2002). Shumway dan Parsons (2006), menyatakan bahwa terdapat lebih
dari 400 spesies di dalam family Pectinidae, yang umumnya disebut dengan
scallops. Scallops tersebar diseluruh perairan di dunia mulai dari perairan
subtropis sampai perairan tropis. Habitat kerang ini dapat dijumpai pada berbagai
substrat dari pasir sampai lumpur berpasir pada kedalaman 5-50 m (Widowati et
al., 2002). Distribusi scallops sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan,
yang meliputi suhu, salinitas, substrat. Suhu sangat berperan penting dalam
aktivitas kerang. Menurut Widowati et al., (2008) bahwa kerang simping yang
ditangkap di Perairan Brebes pada bulan Mei, berada pada perairan dengan suhu
sekitar 28-290C. sedangkan salinitas menurut Widowati et al., (1999), bahwa di
Perairan Pekalongan, kerang simping ditemukan pada salinitas perairan sekitar
29-39 ppt. Meskipun demikian salinitas perairan akan terkait erat dengan musim,
dimana jika curah hujan tinggi maka salinitas akan menurun, begitu juga
sebaliknya.
Salinitas
yang
rendah
akibat
dari
perubahan
cuaca
akan
interspaces datar dan mulai ditinggalkan pada daerah umbonal. katup yang tepat
dengan
42-54
rusuk
radial
A.
japonicum
luar
kiri
katup
cokelat
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Nauitilus sp tergolong
dalam phylum Mollusca karena binatag ini lunak, berdaging tidak bertulang,
simetri bilateral, tidak bersegmen, dan bercangkang. Masuk dalam kelas
Chepalopoda karena berkaki dikepala. Body chamber (mulut cangkang) yang
besar. Tergolong kedalam ordo tetrabranchia karena memiliki 4 insang. karnivora
karena memakan ikan-ikan kecil dan cacing laut. Memiliki tentakel sebagai alat
untuk menangkap mangsa. Memiliki cangkang yang terdiri dari beberapa sekat
dan umumya berwarna putih yang ditandai dengan garis melingkari cangkangnya
yang berwarna coklat.. Bereproduksi secara seksual melalui peleburan sel sperma
dan ovum. Spesies ini ditemukan dalam air cukup dangkal (1-50 meter)
DAFTAR PUSTAKA