OLEH
AGUSTINA SARWO HANDAYANI
1101101052
OLEH:
AGUSTINA SARWO HANDAYANI
NIM 1101101052
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM
: 1101101052
Program Studi
Telah diperiksa dan disetujui Karya Tulis Ilmiah ini sesuai dengan ketentuan dan
aturan yang berlaku.
Mengetahui
Ka. Prodi
Pembimbing
PERSETUJUAN PENGUJI
Karya
Tulis
Ilmiah
berjudul
Analisis
Faktor-Faktor
Yang
Pada Tanggal :
Juni 2014
Tim Penguji
Tanda Tangan
Penguji I
Penguji II
Mengetahui,
Ka. Prodi DIII Rekam Medis Informasi Kesehatan
Bacalah Dengan (Menyebut) Nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia Telah Menciptakan
Manusia Dari Segumpal Darah. Bacalah, Dan Tuhanmu Yang Paling Pemurah. Yang
Mengajarkan (Manusia) Dengan Perantara Kalam. Dia Mengajarkan Pada Manusia Apa
Yang Tidak Diketahuinya.
(QS. Alalaq : 1-5)
Sessungguhnya Mempelajari Ilmu Pengetahuan Adalah Tanda Tekun Kepada Allah
Menuntutnya Adalah Ibadah
Mengingatnya Adalah Tasbih
Membahasnya Adalah Jihad
Mengajarkannya Kepada Orang Yang Tidak Mengetahui Adalah Sedekah
Dan Menyebarkannya Adalah Pengorbanan (HR.Tarmizi)
....Di Saat Manusia Telah Memiliki Impian Besar Di Depan Matanya, Yang Ia
Butuhkan.. Hanya.. Hanya Kaki Yang Akan Berjalan Lebih Jauh Dari
Biasanya, Tangan Yang Akan Berbuat Lebih Banyak Dari Biasanya, Leher
Yang Akan Lebih Sering Melihat Keatas, Lapisan Tekad Yang Seribu Kali
Lebih Keras Dari Baja, Pengorbanan Yang Lebih Besar Dari Biasanya, Dan
Hati Yang Lebih Kuat Dari Biasanya, Serta Mulut Yang Senantiasa Berdoa
Untuk Mimpinya ......,(5 Cm)
Syukur Alhamdulillah Ku Ucapkan Atas Nikmat Allah SWT
Dan Jika Kamu Menghitung Nikmat-Nikmat Allah,
Sayang) Yang Aku Cintai Sepanjang Aliran Darah Dan Hembusan Hayatku,
Ayahandaku Sayang (H.SAERAN) Yang Begitu Banyak Mengeluarkan
Keringat Dan Pikiran Untuk Keberhasilan Karya Ini Yang Tak Pernah Dapat Terhitung.
Buat Ibundaku Sayang(Hj. Muji Suwarni) Yang Selalu Menemani Hari-Hari Ku Yang
Selalu Mendengarkan Tangis Dan Tawa, Keluh Dan Kesah Ku Selama Di Perantauan, serta
doa yang tak pernah putus demi sukses nya tyna. Walau Tina Sendiri Di Kos, Tapi Hati Tina
Tetap Buat Mamak Dan Bapak, Setiap Subuh Tyna Hantarkan Doa Untuk Bapak Yang
Menjunjung Tempe,Dan Beribu Doa Subuh Untuk Kebahagian, Dan Kesehatan Mamak
Dan Bapak Sekeluarga Dirumah.
Bunda Adalah Wanita Paling Kuat Dan Paling Sabar Dimuka Bumi Ini.
Terimakasih Mak, Terimakasih Pak, Atas Perjuangan Dan Semangat Yang Mamak Dan
Bapak Berikan Selama Ini Walaupun Jasamu Tak Akan Pernah Bisa Tergantikan.
Terimakasih Untuk Kerja Kerasnya Mak.Pak,,,,,,.Kedua Orang Tua Yang Selalu Tyna
Banggakan..Tak Akan Pernah Bisa Terhitung Oleh Apapun Pengorbananmu Untuk Tyna,
Abang Dan Adek-Adek Selama Ini I LOVE YOU BOTH
For My Brothers Abangku Abdoel Rahman S.P , Dan Dedek Zainuddin Thanks
Brothers. And To My Sista-Sista Ku Cayank Wahyuni Djavae, Dan Dedek Fatimah.
Makasih Untuk Warna Warni Hidup Selama Ini, Senyum, Tawa, Jengkel,
Berantem,Ngejek, Cemburu, Suka Dan Duka Selama Ini Semoga Kita Berlima Akur-Akur
Aja Ya Bang, Dek...........
Keluarga Besarku Yang Tiada Lupa Memberikan Semangat Dalam Pendidikan Ini Thanks
To Wawak-Wawakku, Mamang, Bibi, Nenek, Kakak, Abang, Adek-Adekku, Keponakan,
Sepupu, Dan Blablablabla.....
Terimakasih Bapak Pembimbing Ku (Bpk Syafrizal, SKM, M.Kes) Atas Bimbingan Dan
Arahannya.
Terimakasih Ibu Pengujiku (Ibu Oktamianiza, SKM, M.Kes & Ibu Sari Susanti
SKM,M.Pd) Atas Saran Dan Bimbingaannya Selama Ini....
Tanpa Bapak Dan Ibu Mungkin KTI Ini Tidak Akan Bisa Terselesaikan Dengan Baik
Spesial Thanks To Bang Sulaiman Harahap, Bang Muslim Efendy Hasibuan ElConquistador, Bang Predy Mulya Amd.RMIK, Bang Andi Dan Para Abang Lainnya
Yang Kutemui Dipadang Ni, Yang Udah Tyna Anggap Kayak Abang Tyna Sendiri . .. . .
Buat Anak Kos Banjarmasin P4 Yang Selalu Setia Menemani Nenek DAYA (Kesi My
Best Yang Cantik,And Dewi Sartika Alias Maha Dewi Sang Bawell Solmet Mbak Yulfa),
Suci Yuliasyaputri Teman Satu Bimbingan Ama Apak Ganteng, , , , Upssss Request Dari
Tetangga Sebelah Banjarmasin P6 Yunika Fatilara and the Kozz Yang Ikut Bagian
Meramaikan Kota Banjarmasin,,,,,,
Buat Meri Handani Hasibuan, Etry Purnama Sari Siregar, Fhika Zyro, Elvi Medan, Ika
Ndut, Oppung Simelekete (Sri Rahmadani Chacha),Dewi Sartika-LB (Barbie), Meylisa
TRP, Rawita Sari (Mybeib),Uni Susi, Terimakasih Kalian Semua Udah Menjadi
Keluarga Baruku Selama Perkuliahan. Maaf Kalau Tyna Ada Salah..Maaf Tyna Sering
Buat Kalian Kesal (Wajib Dimaafin Ya....) Tyna Sayang Kalian Semua *Mmmmmm* :D
Spesial To Mybest (Myra Dthirgen) Yang Biasanya Ngadu Ke Koss Atau Jadiin Kos Ku
Sebagai Pelarian Aja Yang Sering Berikan Tyna Nasehat (Kayaknya Akulah Yang Sering
Nasehati Kau Kan Mira ) Hehehe, Buat Annisa Fauziah Wijaya Tanjung, Anak2 Dthirgen
Spesial DThirgen Pengghuni Kota Padang Mbak Anita Angraini Lubis Calon Sastrawan
Indonesia, Dan Istianah Al-Fkriyah Dalimunthe Calon Apoteker
Pharmaciest, upss
ketinggalan Wyah DThirGEn, And Alkamil Padang. And ciek lai Buat Temen2 Semua Deh
Yang Gak Bisa Di Sebutin Lagi, Teman2 SD, SMP, SMA Pokokknya Semua Deh. Kalian
Semua Sahabat Terindah Yang Pernah Tyna Temukan. Meskipun Kita Nantinya Berpisah
Kalian Tetap Sahabat Tercintaku Mudah-Mudahan Kita Tetap Solid Dan Eksis Yeee :D
Agustina Sarwo
Handayani
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji dan syukur penulis ucapkan
kepada allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah ini, serta salawat
beriringkan salam penulis kirimkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW.
Penulis menyadari bahwa proses penulisan karya tulis ilmiah ini tidak
akan selesai tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Syafrizal SKM, M.Kes, pembimbing dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini yang telah banyak membantu dan bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan fikiran sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.
2. Ibu Dr. Hj Rasyidah Rasyid, MPH, selaku Ketua STIKes Dharma
Landbouw Padang.
3. Ibu Oktamianiza, SKM, M.Kes sebagai Ketua Prodi D3 Rekam Medis
STIKes Dharma Landbouw Padang.
4. Bapak / Ibu seluruh staf Prodi D3 Rekam Medis Informasi Kesehatan
STIKes Dharma Landbouw Padang.
5. Bapak dr. H. Aminuddin selaku Direktur RSUD Kota Padangsidimpuan
6. Ibu Santi Aryani Harahap Amd.Pk selaku Kepala Rekam Medis RSUD
Kota Padangsidimpuan
7. Bapak / Ibu seluruh staf di RSUD Kota Padangsidimpuan
8. Orang yang berarti dalam hidup penulis yaitu, Kedua Orang Tua dan
seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan dorongan
serta doa.
9. Rekan-rekan angkatan 2011 DIII Rekam Medis Informasi Kesehatan
STIKes Dharma Landbouw Padang.
10. Serta seluruh pihak yang berperan penting dalam menyelesaikan penulisan
karya tulis ilmiah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka segala kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua terutama bagi penulis, kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridha dari Allah SWT.
Amin
Penulis
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PERSETUJUAN PENGUJI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................
i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
1.3.1Tujuan Umum ..................................................................... 4
1.3.2Tujuan Khusus .................................................................... 5
1.4Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
1.4.1Bagi Rumah Sakit ............................................................... 5
1.4.2Bagi Akademik.................................................................... 5
1.4.3Bagi Penulis ....................................................................... 6
1.5Ruang Lingkup............................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Rekam Medis ................................................................................
2.1.1 Pengertian Rekam Medis......................................................
2.1.2 Tujuan Rekam Medis ...........................................................
2.1.3. Kegunaan Rekam Medis......................................................
2.2 Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur..............................................
2.3 Grafik Barber Johnson ..................................................................
2.3.1 Indikator Grafik Barber Johnson.......................................
2.3.2 Manfaat Grafik Barber Johnson ........................................
2.3.3 Makna Grafik Barber Johnson ...........................................
2.3.5 Dasar Menggambar Grafik Barber Johnson.......................
2.3.6Cara Membaca Grafik Barber Johnson ...............................
2.4 Komponen Pembuatan Grafik Barber Johnson ............................
2.4.1 Input ..................................................................................
2.4.2 Sumber Daya Manusia ......................................................
2.4.3 Pengetahuan .......................................................................
2.4.4 Sarana dan Prasarana..........................................................
7
7
8
8
10
12
13
17
18
19
20
20
20
21
21
23
2.5Proses ............................................................................................
2.5.1 Cara Membuat Grafik Barber Johnson ..............................
2.5.2 Pelaksanaan ........................................................................
2.5.1 Standar Operasional Prosedur ............................................
2.5.3 Monitoring dan Evaluasi ...................................................
2.6 Output ..........................................................................................
2.6.1 Ketepatan............................................................................
24
25
26
26
27
27
30
34
34
34
35
36
37
37
38
40
40
41
43
44
44
48
50
53
53
54
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Komponen Input ..........................................................................
6.1.1 Sumber Daya Manusia ......................................................
6.1.2 Sarana Dan Prasarana ........................................................
6.2 Komponen Proses ........................................................................
56
56
59
61
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Hal.
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Hal.
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
wawancara
mendalam
Analisis
Faktor-faktor
yang
BAB I
PENDAHULUAN
Grafik Barber Johnson adalah salah satu alat untuk mengukur tingkat
efisiensi pengelolaan rumah sakit. Parameter yang digunakan untuk memantau
efisiensi penggunaan tempat tidur ini telah dirumuskan dan terdiri dari 4
parameter yaitu BOR (Bed Occupancy Rate), BTO (Bed Turn Over), ALOS
(Average Length Of Stay), dan TOI ( Turn Over Interval) .
BOR (Bed Occupancy Rate) adalah persentase penggunaan tempat tidur di
unit rawat inap (bangsal) pada periode tertentu. Nilai ideal BOR adalah 75% 85%. BTO (Bed Turn Over) adalah rerata jumlah pasien yang menggunakan
setiap tempat tidur dalam periode tertentu. Nilai BTO ideal yaitu minimal 30
pasien dalam periode satu tahun. ALOS (Average Length Of Stay) adalah rata-rata
lama rawat seorang pasien, atau rata-rata jumlah hari pasien rawat inap yang
tinggal di rumah sakit, tidak termasuk bayi lahir. Secara umum nilai ALOS yang
ideal antara 3-12 hari. TOI ( Turn Over Interval) adalah rata-rata jumlah hari
sebuah tempat tidur tidak ditempati untuk perawatan pasien. Tempat tidur tidak
ditempati maksudnya antara tempat tidur ditinggalkan oleh seorang pasien hingga
digunakan kembali untuk perawatan pasien berikutnya. Nilai TOI ideal yaitu 1-3
hari.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pemberi pelayanan dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada masyarakat. Sehingga
rumah sakit harus bersikap proaktif dalam memelihara dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan. Rumah sakit yang proaktif yaitu rumah sakit yang juga
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
dalam waktu tertentu, membandingkan kegiatan antar rumah sakit atau bagian
rumah sakit, meneliti akibat perubahan kebijakan, mengecek kesalahan laporan
dan menyusun rencana untuk peningkatan efisiensi pelayanan rumah sakit dari
segi kuantitatif, yaitu dalam pendayagunaan tempat tidur ( PORMIKI,2004)
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan
Grafik Barber Johnson di RSUD Kota Padangsidimpuan Pada Tahun 2014.
1.2.Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian diatas, yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah Bagaimana Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan
Grafik Barber Johnson di RSUD Kota Padangsidimpuan Pada Tahun 2014.
Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan Grafik Barber Johnson
di RSUD Kota Padangsidimpuan Pada Tahun 2014.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Diketahuinya komponen input terhadap
kepala instalasi rekam medis dan seluruh petugas rekam medis yang
berjumlah 4 orang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 07 April s.d 15 April
2014 dengan cara wawancara mendalam terhadap petugas rekam medis,
menghitung ketepatan nilai BOR, BTO,TOI, ALOS, dan melukiskan ketepatan
grafik Barber Johnson pada tahun 2013.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang
diberikan kepada seorang pasien yang datang kerumah sakit.
Aspek Administrasi
Di dalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab
sebagai tenaga medis dan para medis dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan.
b.
Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan
tersebut
dipergunakan
sebagai
dasar
untuk
merencanakan
c.
Aspek Hukum
Rekam medis mempunyai nilai hukum karena isinya menyangkut
masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti
untuk menegakkan keadilan.
d.
Aspek Keuangan
Berkas rekam medis mempunyai nilai uang karena isinya mengandung
data atau informasi yang dapat digunakan sebagai aspek keuangan.
e.
Aspek Pendidikan
Berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan karena isinya
menyangkut data/informasi tentang perkembangan kronologis
dalam
Aspek Dokumentasi
Berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya
menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai
sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan rumah sakit.
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut diatas, rekam medis
a) Sebagai alat komunikasi antara dokter antara tenaga ahli lainnya yang ikut
ambil bagian didalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan
kepada pasien.
b) Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
c) Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan
penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di rumah
sakit.
d) Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
e) Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter
dan tenaga kesehatan lainnya.
f) Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan
penelitian pendidikan.
g) Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik
pasien.
h) Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai
bahan pertanggung jawaban dan laporan.
dengan benar. Hal ini ditunjukkan secara matematik, atau terlihat dalam
perhitungan rasio antara keluaran (output) dengan masukan (input). Apabila anda
seorang manajer dikatakan efisien, apabila anda dapat mencapai keluaran yang
lebih tinggi (hasil, produktifitas, atau performance) dibandingkan masukamasukan (tenaga kerja, bahan baku, uang dan waktu) yang anda pergunakan
(Susatyo Herlambang & Arita Murwani, 2012).
Efisiensi menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu tepat atau sesuai
untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang
waktu, tenaga, biaya), mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat,
berdaya guna.
Salah satu aktivitas yang rutin dilakukan dalam statistik rumah sakit
adalah menghitung tingkat efisiensi hunian tempat tidur. Hal ini dilakukan untuk
memantau aktivitas penggunaan tempat tidur di unit perawatan rawat inap dan
untuk merencanakan pengembangannya (Rano indradi sudra:2010)
Pihak manajemen rumah sakit menyediakan sejumlah tempat tidur untuk
digunakan merawat pasien rawat inap dengan harapan bahwa setiap biaya yang
dikeluarkan untuk membeli dan menyediakan tempat tidur tersebut akan dapat
menghasilkan pemasukan dana dari pasien yang menggunakan tempat tidur
tersebut (Rano indradi sudra:2010)
Dari aspek ekonomi, tentu pihak manajemen menginginkan agar setiap
tempat tidur yang telah disediakan selalu terisi dan digunakan oleh pasien. Jumlah
tempat tidur yang kosong atau menganggur diharapkan sedikit mungkin (Rano
indradi sudra:2010)
Dari aspek medis terjadi arah penilaian yang bisa berlawanan.Tim medis
akan lebih senang dan merasa berhasil kerjanya jika seorang pasien bisa segera
sembuh sehingga tidak perlu lama dirawat, jadi tidak menggunakan tempat tidur
terlalu lama (Rano indradi sudra:2010).
Dengan adanya dua sudut pandang yang bisa berlawanan maka diperlukan
cara yang lebih tepat untuk menggambarkan efisiensi penggunaan tempat tidur di
rumah sakit. Dibutuhkan kriteria/parameter untuk menentukan apakah tempat
tidur yang tersedia telah berdaya guna dan berhasil guna.
Parameter yang digunakan untuk memantau efisiensi penggunaan tempat
tidur ini telah dirumuskan dan terdiri dari 4 parameter yaitu :
1. Bed occupancy ratio ( BOR)
2. Average Length of stay (ALOS)
3. Turn over interval (TOI)
4. Bed turn Over (BTO)
2.3 Grafik Barber Johnson
Pada tahun 1973, Barry Barber, M.A., PhD., Finst P., AFIMA dan David
Johnson, M.Sc berusaha merumuskan dan memadukan empat parameter untuk
memantau dan menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur untuk bangsal
perawatan pasien. Keempat parameter yang dipadukan tersebut yaitu BOR,
ALOS,TOI, dan BTO. Perpaduan keempat parameter tersebut lalu diwujudkan
dalam bentuk grafik yang akhirnya dikenal dengan grafik Barber Johnson (Rano
indradi sudra:2010)
Rumus:
P=
Keterangan :
100%
Rumus:
B=
Keterangan:
B: Tingkat penggunaan tempat tidur
D: Jumlah pasien keluar (hidup dan meninggal)
A: Jumlah tempat tidur
Rumus:
L= O X
Keterangan:
L : Rata-rata lama seorang pasien dirawat
O: Rata-rata hari perawatan
D: Jumlah pasien keluar hidup dan meninggal
Selain ALOS juga terdapat istilah Lama dirawat atau LOS (Length of Stay)
yaitu merupakan jumlah hari kalender dimana pasien mendapatkan
perawatan rawat inap di rumah sakit, sejak tercatat sebagai pasien rawat
inap (admisi) hingga keluar dari rumah sakit (discharge).
d. TOI ( Turn Over Interval )
TOI menunjukkan rata-rata jumlah hari sebuah tempat tidur tidak
ditempati untuk perawatan pasien. Tempat tidur tidak ditempati
maksudnya antara tempat tidur ditinggalkan oleh seorang pasien hingga
digunakan kembali untuk perawatan pasien berikutnya. Semakin besar
angka TOI, berarti semakin lama saat dimana tempat tidur tidak digunakan
pasien. Hal ini berarti tempat tidur tidak produktif. Semakin kecil angka
TOI, berarti semakin singkat saat tempat tidur menunggu pasien
berikutnya. Hal ini berarti tempat tidur sangat produktif. Apalagi jika TOI
sa ma dengan kosong berarti tidak sempat kosong satu haripun dan segera
digunakan lagi oleh pasien berikutnya. Hal ini sangat menguntungkan
secara ekonomi bagi pihak manajemen rumah sakit, tetapi juga bisa
merugikan karena tempat tidur tidak sempat disiapkan secara baik yang
: 75% - 85%
: 3-12 hari
: 1-3 hari
: >30 kali
(Ery Rustiyanto:2010)
8. Buatlah garis BTO 15 pasien yaitu dengan menghubungkan titik (x,23 1/3)
dn titik (y,23 1/3)
9. Buatlah garis BTO 12,5 pasien yaitu dengan menghubungkan titik (x,29
1/5) dn titik (y,12 1/5)
10. Buatlah daerah efisiensi (daerah yang diaksir) dengan dibatasi TOI 1 hari
dan 3 hari, serta BOR 75%
Menurut grafik Barber johnson grafik yang berada di luar dibidang ini
menggambarkan bahwa pelayanan Rumah sakit adalah tidak efisien.
dan
2.4.3 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melaui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (soekidjo notoatmojo,2012: 138)
Pengetahuan
didalam
Domain
Kognitif,
mempunyai
6 tingkatan, yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan
yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kamampuan untuk menjelaskan
secara
benar
tentang
objek
yang
diketahui,
dan
dapat
2.5 Proses
Proses merupakan suatu pengorganisasian dan tata kerja unit pengelolaan
data/informasi termasuk aspek koordinasi, integrasi dan kerjasama antar unit
pelayanan dan pengelola data unit rekam medis (Ery Rustiyanto:2010).
Skala pada sumbu horisontal tidak harus sama dengan skala sumbu
vertikal
Skala pada sumbu horisontal dan vertikal dimulai dari angka 0 dan
berhimpit membentuk koordinat (0,0)
Judul grafik harus jelas menyebutkan nama RS, nama bangsal (bila perlu),
dan periode waktu
b) Tentukan titik bantu di sumbu ALOS dan TOI (nilainya sama) dengan
cara:
Titik bantu = (jumlah hari dalam periode laporan) dibagi nilai BTO =
30/10 =3
Jadi lokasi titik bantunya adalah ALOS = 3 dan TOI =3
c) Tarik garis yang menghubungkan kedua titik bantu tersebut
d) Beri keterangan,misalnya bahwa garis tersebut adalah BTO = 10
Daerah efisien dibuat dan mirip daerah yang dibatasi oleh perpotongan
garis : TOI = 1, TOI = 3, BOR = 75%,A LOS = 12
2.5.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah
program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan,
langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan
guna
mencapai
sasaran
dari
program
yang
ditetepkan
semula
(www.ekhardhi.blogspot.com)
2.5.3 Standar Operasional Prosedur
SOP (Standar Operasional Prosedur) adalah panduan hasil kerja yang
diinginkan serta proses kerja yang harus dilaksanakan. SOP dibuat dan di
dokumentasikan secara tertulis yang memuat prosedur (alur proses) kerja secara
rinci dan sistematis. Alur kerja (prosedur) tersebut haruslah mudah dipahami dan
dapat di implementasikan dengan baik dan konsisten oleh pelaku. Implementasi
SOP yang baik akan menunjukkan konsistensi hasil kerja, hasil produk dan proses
data
dasaruntuk
dilakukan
analisis,
dan
dikhawatirkan
akan
mengakibatkan spekulasi, oleh karena itu monitoring dan evaluasi harus berjalan
seiiring (www.wikipedia.org)
2.6 Output
Output adalah hasil akhir dari masukan yang diproses dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Output adalah pemanfaatan data/informasi untuk
menunjang manajemen dan pengembangan kegiatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. (Eru Rustiyanto:2010)
75%
ALOS
12 hari
TOI
4 hari
BTO
22 pasien
2.6.1 Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerakgerak bebas terhadap suatu sasaran. Ketepatan adalah kumpulan bagian atau
elemen
yang
dihasilkan
dari
berfungsinya
proses
dalam
sistem
(www.physicaltrainingcenterrace.blogspot.com).
Adapun nilai standar efisiensi indikator grafik Barber Johnson menurut
Rano Indradi Sudra yaitu :
1. BOR (Bed Occupancy Rate)
Nilai ideal BOR adalah 75% - 85%
2. BTO (Bed Turn Over)
Nilai BTO ideal yaitu minimal 30 pasien dalam periode satu tahun
3. ALOS (Average Length Of Stay)
Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 3-12 hari
4. TOI ( Turn Over Interval)
Nilai TOI ideal yaitu 1-3 hari.
BAB III
ALUR PIKIR
3.1 Alur Pikir
Input :
Proses :
1. Sumber
-Pelaksanaan
pembuatan
grafik Barber
johnson
Daya
Manusia
Output :
2. Sarana dan
Prasarana
-Monitoring
dan evaluasi
pembuatan
grafik barber
johnson
Ketepatan
nilai
BOR,BTO,
TOI,dan
ALOS
Ketepatan
Grafik
Barber
Johnson
Gambar 3.1 Alur pikir analisis tingkat efisiensi pengelolaan tempat tidur berdasarkan
grafik barber johnson
atau
melukiskan
grafik
Barber
Johnson.
Cara
pengumpulan data untuk mengetahui ketepatan nilai BOR, BTO, TOI, dan
ALOS adalah dengan menghitung menggunakan rumus mencari nilai
BOR, BTO, TOI, dan ALOS. Sedangkan untuk melihat ketepatan grafik
Barber Johnson, cara pengumpulan data dilakukan dengan cara
menggambarkan atau melukiskan grafik Barber Johnson
BAB IV
METODE PENELITIAN
dilakukan
pada
unit
rekam
medis
di
RSUD
Kota
4.3 Sasaran
a. Informan
Informan pada penelitian ini adalah kepala rekam medis dan petugas
rekam medis sebanyak 4 orang yang terlibat dalam kegiatan pembuatan grafik
Barber Johnson di RSUD Kota Padangsidimpuan dengan cara pengambilan
sampel menggunakan teknik total sampling .
Penentuan informan sebagai sumber data ataupun sasaran dilakukan
dengan pertimbangan yaitu :
1.
2.
membuat
kategorisasi
dan
membuat
catatan
kaki,
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1
Hasil Penelitian
a. Visi
Rumah sakit umum daerah yang diminati oleh masyarakat
b. Misi
Misi
yang
hendak
dilaksanakan
oleh
RSUD
Kota
Padangsidimpuan adalah :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara profesional.
2. Mewujudkan pengelolaan rumah sakit umum daerah yang transparan
dan akuntabel.
c. Tujuan
Tujuan dari RSUD Kota Padangsidimpuan adalah :
1. Menjadikan rumah sakit rujukan di pantai barat
2. Terwujudnya peningkatan kualitas, disiplin aparatur dan pengelolaan
administrasi, keuangan yang dapat mendukung peningkatan pelayanan
kesehatan
karakteristik
dari
informan
penelitian
di
RSUD
Kota
Jumlah
Persentase
Laki-laki
40 %
Perempuan
60 %
Jumlah
Persentase
3
2
-
60 %
40 %
-
Jumlah
0
Persentase
-
14-26
20 %
27-39
80 %
diketahui bahwa
Menurut Bapak/Ibu bagaimana cara mencari nilai BOR, BTO, TOI, dan
ALOS ?
On adong di meja rumus na, dibacaon dope ? tulis ma soni gie on
(Informan 1,3) Maksudnya :
Ini ada di atas meja rumusnya dek, dibacain lagi ? tulis aja la ini.
BOR=
BTO =
ALOS =
Hasil penelitian
Hasil penelitian, bahwa
memang
masih
ada
beberapa petugas rekam
medis
yang
kurang
mengerti mengenai Grafik
Barber Johnson, termasuk
kurang mengerti mengenai
pengertian
beberapa
indikator Grafik Barber
Johnson
begitu
juga
dengan cara perhitungan
nilai indikator tersebut.
Petugas rekam medis
berharap
untuk
kedepannya
dalam
penerapan
pembuatan
Grafik Barber Johnson
lebih ditingkatkan lagi.
Kesimpulan
Masih ada beberapa
petugas yang kurang
mengetahui mengenai
indikator pembuatan
Grafik
Barber
Johnson, begitu juga
dengan
cara
perhitungannya.
Petugas berharap agar
penerapan selanjutnya
dalam
pembuatan
grafik barber johnson
lebih baik lagi.
Tabel 5.5
Matrik Kesimpulan Wawancara Mendalam Dengan Informan
Tentang Sarana Dan Prasarana
Wawancara mendalam
Hasil penelitian
Kesimpulan
Sarana dan prasarana Berdasarkan
hasil Sarana dan prasarana
pembuatan Grafik Barber penelitian
memang pembuatan
Grafik
Johnson
selama
ini lembaran sensus harian Barber Johnson belum
belum tersedia dengan tidak ada, yang ada tersedia
dengan
lengkap,
lembaran hanya
rekapitulasi lengkap, tidak ada
sensus harian tidak ada, sensus, pada ruangan lembaran sensus harian,
yang ada hanya lembaran rekam medis hanya yang
ada
hanya
rekapitulasi sensus , terdapat satu komputer lembaran rekapitulasi,
sedangkan
untuk dan satu printer. Hal ini komputer dan printer
komputer yang ada hanya sudah
pernah yang tersedia hanya
satu, itupun sering error dilaporkan,
tetapi satu. Kurangnya sarana
yang digunakan untuk memang belum ada dan prasarana ini sudah
semua
proses respon nyatanya.
pernah
dilaporkan
pelaksanaan
rekam
kepada
pihak
medis,
begitu
juga
manajemen
rumah
dengan printer yang ada
sakit, tetapi belum ada
hanya
satu.
Petugas
realisasi nyatanya.
sudah pernah melaporkan
hal tersebut kepada pihak
rumah sakit tetapi belum
ada respon nyata.
Inda adong SOP mambaen grafik barber johnson da, harana grafik barber
johnson on napedo digunaon secara rutin (Informan 1,3) Maksudnya :
SOP pembuatan grafik barber johnso tidak ada, karena grafik barber
johnson belum digunakan secara rutin (Informan 1,3 )
Bentar ya dek dilihat dulu, kayaknya nggak ada, iya dek emang nggak ada
( Informan 2)
Nggak ada (Informan 4,5)
Bagaimana pihak rumah sakit selama ini melaksanakan evaluasi dan
monitoring terhadap efisiensi pengelolaan tempat tidur jika pembuatan
Grafik Barber Johnsonnya sering terlambat, dan terkendala ?
Nggak ada monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap grafik barber
johnson (Informan 2,4,5)
Salama on monitoring dohot evaluasi najungada dilakuon na dilaporkon
tu pimpinan i ma jumlah kunjungan pasien na marobat sajo (Informan 1,3)
Maksudnya :
Selama ini monitoring dan evaluasi tidak pernah dilakukan yang
dilaporkan kepada pimpinan hanya jumlah kunjungan pasien saja.
Tabel 5.6
Matrik Kesimpulan Wawancara Mendalam Dengan Informan
Tentang Kebijakan, Pelaksanaan, SOP, dan Evaluasi Terhadap
Pembuatan Grafik Barber Johnson
Wawancara mendalam
Kebijakan rumah sakit
terhadap
pembuatan
Grafik Barber Johnson
tidak
ada,
hanya
kebijakan dari petugas
rekam medis saja untuk
pembuatan
Grafik
Barber
Johnson.
Selama ini pelaksanaan
pembuatan
Grafik
Barber Johnson masih
jauh
dari
harapan,
penghitungannya
Hasil penelitian
Berdasarkan
hasil
penelitian
,
penghitungan indikator
Grafik Barber Johnson
memang
dilakukan
secara manual, begitu
juga
dengan
pencatatannya.
SOP
pembuatan
Grafik
Barber
Johnson
memang tidak dibuat
oleh pihak rumah sakit.
Kesimpulan
Penghitungan dan
pengolahan data masih
dilakukan secara
manual, SOP mengenai
pembuatan Grafik
Barber Johnson di
rumah sakit ini, sampai
sekarang belum ada.
maupun
pengolahan
data masih dilakukan
secara
manual,begitu
juga
dengan
pencatatannya.
Monitoring
dan
evaluasi tidak pernah
dilakukan, begitu juga
dengan SOP pembuatan
Grafik Barber Johnson
tidak ada.
petugas
Peneliti
BOR (%)
32,43 %
32,43 %
BTO (Kali)
48,9
48,9
TOI (Hari)
2,4
2,4
ALOS (Hari)
5,04
5,04
dengan hasil yang peneliti lakukan terhadap ketepatan nilai BOR, BTO, TOI, dan
ALOS di RSUD Kota Padangsidimpuan.
4.1.6.2 Ketepatan melukis Grafik Barber johnson
Hasil penelitian yang penulis lakukan di RSUD Kota Padangsidimpuan
ditemukan bahwa pelukisan grafik Barber Johnson dilakukan dengan cara
menggunakan komputer. Petugas rekam medis hanya menginputkan nilai BOR,
BTO, TOI, dan ALOS yang telah dihitung secara manual menggunakan
kalkulator, kemudian hasil pelukisan grafik Barber Johnson otomatis akan
tergambarkan. Pada hasil pelukisan grafik Barber Johnson di RSUD Kota
Padangsidimpuan ditemukan bahwa garis keempat indikator Grafik Barber
Johnson tidak ditemukan. Hal ini sama dengan hasil yang ditemukan oleh penulis
terhadap
ketepatan
melukis
Grafik
Barber
Johnson
di
RSUD
Kota
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Komponen Input
6.1.1 Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang memiliki potensi,
kemampuan yang tepat guna, berdaya guna, berpribadi dalam kategori tertentu
untuk bekerja dan berperan serta dalam pembangunan sehingga berhasil guna bagi
dirinya dan masyarakat secara keseluruhan (Oemar Hamalik, 2007)
Sumber daya manusia yang handal, dibutuhkan didalam pengelolaan data
dan informasi kesehatan, sehingga kualitas informasi yang didapatkan oleh rumah
sakit efektif. Pelaksanaan dalam pembuatan Grafik Barber Johnson, diperlukan
ketersediaan dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola data dan
laporan rumah sakit secara efektif sehingga dapat memberikan hasil positif.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan secara profesional,
berkesinambungan dan merata, agar tercipta penerus yang siap menghadapi segala
tantangan.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan kepala rekam medis dan
petugas rekam medis mengenai pembuatan Grafik Barber Johnson diketahui
bahwa petugas rekam medis sudah cukup mengerti tentang Grafik Barber
Johnson, disini petugas rekam medis dapat menjelaskan mengenai pengertian ,
Kegunaan, serta empat indikator grafik barber johnson dan cara menghitungnya.
Hanya beberapa petugas yang kurang mengerti tentang empat indikator grafik
kepada manajer rumah sakit, petugas kesehatan lainnya, dan kepada pihak pihak
yang membutuhkan salah satunya kepada tim akreditasi rumah sakit.
Disamping itu hasil wawancara juga menjelaskan bahwa penerapan
pembuatan Grafik Barber Johnson selama ini masih jauh dari harapan atau belum
diterapkan dengan baik, karena pembuatan Grafik Barber Johnson masih
dikesampingkan. Petugas rekam medis berharap agar pembuatan Grafik Barber
Johnson selanjutnya lebih ditingkatkan lagi, penambahan sarana dan prasarana
juga dilakukan agar lebih mudah mengolah data dan menggambarkan grafik
barber johnson sehingga efisiensi pengelolaan tempat tidur di rumah sakit dapat
terlihat.
Menurut penulis, sebaiknya pembuatan Grafik Barber Johnson di RSUD
Kota Padangsidimpuan lebih ditingkatkan lagi, dengan cara petugas rekam medis
untuk dapat membuat laporan kepada pihak rumah sakit untuk pembuatan Grafik
Barber Johnson, agar pihak rumah sakit juga mengetahui mengenai pentingnya
pelaksanaan pembuatan Grafik Barber Johnson. Selain itu sebaiknya pihak rumah
sakit memberikan seminar pelatihan secara periodik kepada seluruh petugas
rekam medis mengenai pembuatan grafik Barber Johnson, agar seluruh petugas
rekam medis mengetahui mengenai grafik Barber Johnson sehingga dapat
memahami dan menerapkan pelaksanaan pembuatan grafik barber johnson dengan
benar. Mengingat pembuatan Grafik Barber Johnson nantinya dapat berguna
untuk penilaian mutu pelayanan rumah sakit serta tergambarkannya efisiensi
pengelolaan tempat tidur maupun efisiensi pelayanan rumah sakit, dan juga untuk
mencek kebenaran laporan hasil perhitungan empat indikator.
dan printer belum memadai. Tidak lengkapnya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan maka dapat berdampak terhadap keakuratan data dalam perhitungan
empat parameter grafik barber johnson. Sarana yang tersedia saat ini hanya
lembaran rekapitulasi sensus yang diisi oleh perawat berdasarkan buku register
rawat inap per bangsal, serta satu unit komputer dan printer yang sering
bermasalah ataupun sering eror. Selama ini petugas rekam medis sudah
melaporkannya ke pihak rumah sakit tetapi respon terhadap laporan tersebut
belum ada, petugas rekam medis hanya disuruh menunggu.
Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari Andika
di RSUD sawahlunto tahun 2012 yaitu sarana dan prasarana pembuatan Grafik
Barber Johnson sudah mencukupi seperti, buku register, lembaran sensus harian
dan lembaran rekapitulasi.
Menurut penulis, sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembuatan
Grafik Barber Johnson harus dilengkapi. Lembaran sensus harian harus
disediakan, begitu juga dengan penambahan komputer dan printer memang perlu
dilakukan untuk kegiatan rekam medis, karena pada bagian rekam medis hanya
memiliki satu unit komputer dan satu unit printer. Penambahan komputer ini
nantinya juga akan berguna untuk kelancaran penyelenggaraan rekam medis
sendiri, diantarannya dapat mempermudah petugas dalam pelaksanaan pembuatan
Grafik Barber Johnson. Selain itu, pembuatan Grafik Barber Johnson didasari
dari kebenaran dan kelengkapan isi sensus harian dari seluruh ruang rawat inap.
Dimana, sensus harian merupakan laporan kondisi ruangan dalam waktu 24 jam
(00.00-24.00) yang disampaikan setiap harinya. Kemudian dilakukan proses
perekapan terhadap sensus harian rawat inap yang disebut dengan rekapitulasi
sensus harian rawat inap (Depkes:2006). Oleh karena itu penambahan lembaran
sensus harian juga sangat dibutuhkan untuk pembuatan grafik barber johnson,
sehingga kebenaran dan kelengkapan data lebih akurat.
Disini
proses juga bisa dikatakan sebagai kumpulan bagian atau elemen yang terdapat
dalam sistem yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang
terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi dari pembuatan Grafik Barber
Johnson.
Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap kepala instalasi rekam
medis dan petugas rekam medis diketahui bahwa kebijakan rumah sakit terhadap
pembuatan Grafik Barber Johnson tidak ada. Pelaksanaan pembuatan Grafik
Barber Johnson dilaksanakan berdasarkan kebijakan sendiri oleh tim petugas
rekam medis. Pelaksanaan pembuatan Grafik Barber Johnson masih jauh dari
harapan petugas rekam medis, yang mana dalam pencatatan, perhitungan maupun
pengolahan data masih dilakukan secara manual menggunakan kalkulator dalam
perhitungan empat indikator grafik barber johnson. Selain itu, pelaksanaan
pembuatan Grafik Barber Johnson baru dilaksanakan pada tahun 2011, dan untuk
tahun selanjutnya pembuatan Grafik Barber Johnson dilaksanakan apabila
pekerjaan petugas rekam medis tidak begitu sibuk, seperti untuk pembuatan
Grafik Barber Johnson tahun 2013 baru dilaksanakan pada bulan april 2014. Hasil
wawancara juga diketahui bahwa selama ini rumah sakit tidak memiliki Standar
operasional prosedur (SOP) mengenai pembuatan Grafik Barber Johnson,
dikarenakan selama ini pembuatan Grafik Barber Johnson belum dijadikan
sebagai kegiatan rutin. Begitu juga dengan monitoring dan evaluasi terhadap
efisiensi pengelolaan tempat tidur berdasarkan Grafik Barber Johnson tidak
pernah dilakukan, karena yang dilaporkan selama ini hanya jumlah kunjungan
pasien saja, dan juga hanya nilai BOR, BTO, TOI, dan ALOS.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari Andika di RSUD Sawahlunto
diketahui bahwa pelaksanaan pembuatan Grafik Barber Johnson hanya dilakukan
pada saat akreditasi rumah sakit tahun 2004. Begitu juga dengan evaluasi selama
ini pihak rumah sakit sawahlunto melakukan evaluasi hanya saat akan akreditasi
saja. Tetapi untuk monitoring pihak rumah sakit melakukannya tiap tahunnya,
berdasarkan hasil perhitungan BOR, BTO, TOI, dan ALOS yang dikerjakan
petugas rekam medis selama ini. Sedangkan untuk SOP pelaksanaan pembuatan
Grafik Barber Johnson di RSUD Sawahlunto juga tidak ada.
Menurut penulis, sebaiknya pihak rumah sakit membuat SOP untuk
pelaksanaan pembuatan Grafik Barber Johnson, jika SOP tentang Grafik Barber
Johnson sudah ada nantinya, maka monitoring dan evaluasi dapat dilakukan
dengan mudah, karena sudah tergambarkan dengan jelas dalam sebuah grafik
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur di rumah sakit.
tidur tidak digunakan pasien. Hal ini berarti tempat tidur tidak produktif. Dari
aspek medis, semakin panjang ALOS maka bisa menunjukkan kinerja kualitas
medis yang kurang baik karena pasien harus dirawat lebih lama. Dari aspek
ekonomis, semakin panjang ALOS berarti semakin tinggi biaya yang nantinya
harus dibayar oleh pasien (Rano Indradi:2010)
Adapun nilai standar efisiensi indikator grafik Barber Johnson menurut
Rano Indradi Sudra yaitu :
5. BOR (Bed Occupancy Rate)
Nilai ideal BOR adalah 75% - 85%
6. BTO (Bed Turn Over)
Nilai BTO ideal yaitu minimal 30 pasien dalam periode satu tahun
7. ALOS (Average Length Of Stay)
Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 3-12 hari
8. TOI ( Turn Over Interval)
Nilai TOI ideal yaitu 1-3 hari.
Begitu juga dengan pelukisan grafik Barber Johnson dilakukan dengan
cara menggunakan komputer. Petugas rekam medis hanya menginputkan nilai
BOR, BTO, TOI, dan ALOS yang telah dihitung secara manual menggunakan
kalkulator, kemudian hasil pelukisan grafik Barber Johnson otomatis akan
tergambarkan. Pada hasil pelukisan grafik Barber Johnson di RSUD Kota
Padangsidimpuan ditemukan bahwa garis keempat indikator grafik Barber
Johnson tidak ditemukan atau dengan kata lain titik BOR, BTO, TOI, dan ALOS
belum berada dalam satu titik.
penulis,
seharusnya
pihak
manajemen
RSUD
Kota
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kota
Padangsidimpuan dapat disimpulkan bahwa :
1. Masukan (Input)
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (petugas rekam medis) sudah memiliki
pengetahuan yang cukup baik mengenai grafik Barber Johnson,
walaupun ada beberapa petugas yang tidak tahu mengenai empat
indikator grafik Barber Johnson dan cara menghitungnya.
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pembuatan grafik Barber Johnson belum cukup
memadai, lembaran sensus harian tidak ada, yang ada hanya lembaran
rekapitulasi bulanan per bangsal, begitu juga dengan komputer dan
printer yang tersedia juga masih kurang.
3. Proses (procces)
a. Kebijakan rumah sakit
Kebijakan rumah sakit terhadap pembuatan Grafik Barber Johnson tidak
ada. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya SOP terhadap pelaksanaan
pembuatan Grafik Barber Johnson.
b. Pelaksanaan
Pengolahan data dilakukan secara manual menggunakan kalkulator, dan
melukis grafik barber johnson menggunakan komputer.
c. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi tidak pernah dilakukan
4. Keluaran (output)
Nilai BOR, BTO, TOI, dan ALOS belum berada pada nilai ideal, begitu
juga dengan pelukisan grafik Barber Johnson tidak ditemukan garis
keempat indikator atau titik BOR, BTO, TOI, dan ALOS belum berada
dalam satu titik.
7.2 Saran
1.
2.
3.
4.
rutin,
dan
pengolahan
datanya
juga
dilakukan
secara
DAFTAR PUSTAKA
indonesia
Mulyono, Wastu Adi. 2008. Memahami Grafik Barber Johnson. [ online ] Dari :
Http://nersmanajerjournal.blogspot.com/2008/02/barberjohnson.html.
(Diakse 25-03-2014)
Pormiki. 2014.Laporan Pelatihan Analisa Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit
Berdasarkan Grafik Barber Johnson dan Rakernas Pormiki. Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan prilaku kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Lampiran 1
Gantt Chart Kegiatan Penelitian Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Petugas
Rekam Medis Terhadap Pengkodean Morbiditas Di RS Islam Ibnu Sina
Bukittinggi Dan RS Islam Ibnu Sina Padang Panjang
Pada Tahun 2014
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kegiatan
1
Januari
2 3 4
Februari
2 3 4
Pertemuan/Pengarahan
Pertama
Dengan
Pembimbing
Penulisan Proposal
Batas
Akhir
Proposal
Masuk ke Akademi
Seminar Ujian Proposal
Pengambilan
Data/
Penelitian
Penulisan KTI
Batas Akhir KTI Masuk Ke
Akademi
Ujian Komprehensif KTI
Batas Akhir Perbaikan KTI
Yudisium
Wisuda
Mengetahui
Padang, Juni 2014
Pembimbing KTI
Peneliti
(Syafrizal SKM,M.Kes)
( Agustina SH )
Maret
2 3 4
April
2 3 4
Lampiran 1
Lembaran Kuesioner
Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pembuatan
Grafik Barber Johnson Di RSUD Kota Padangsidimpuan
Pada Tahun 2014
Data Umum
Nama Responden
Umur
Jenis Kelamin
Jabatan
Pendidikan Terakhir :
1. SLTP
2. SLTA
3. DIII Rekam Medis
5. DII Keperawatan
4. S1
Lampiran
Hasil perhitungan yang penulis lakukan terhadap ketepatan nilai BOR, BTO, TOI,
dan ALOS di RSUD Kota Padangsidimpuan :
O = jumlah HP/365
O = 17050/365
O = 46,71
BOR = O X 100/ A
BOR = 46,71 X 100/ 144
=32,43 %
BTO = D/A
BTO =
BTO =
BTO = 48,90
ALOS = O X 365/D
ALOS = 46,71 X 365/7043
ALOS = 2,42
TOI = (A-O) X 365/D
TOI = (144 46,71) X 365/7043
TOI = 97,29 X 365/ 7043
TOI = 5,04
Lampiran
LEMBARAN KONSULTASI
NAMA MAHASISWA
NIM
: 1101101052
NAMA PEMBIMBING
KONSULTASI
TGL
KE
KONSULTASI
BAB
CATATAN
PEMBIMBING
Selasa
01-06-2014
V
VI
VII
II
Rabu
04-06-2014
V
VI
VII
III
Jumat
06-06-2014
V dan VII
IV
Senin
09-06-2013
VI
VI
Selasa
10-06-2013
Perbaiki Bab IV
Tambah Pembahasan
PARAF