Anda di halaman 1dari 35

1.

NAD
Tari Seudati,
berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh
keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di
daerah Aceh. Busana yang digunakan dalam Tari Seudati terdiri dari celana panjang dan
kaos oblong lengan panjang yang ketat warna putih; kain songket yang dililitkan sebatas
paha dan pinggang, rencong yang disematkan di pinggang, ikat kepala berwarna merah, dan
sapu tangan berwarna. biasanya dipentaskan untuk mengawali permainan sabung ayam,
serta dalam berbagai ritus sosial lainnya, seperti menyambut panen dan sewaktu bulan
purnama. Setelah Islam datang, terjadi proses akulturasi, dan menghasilkan Tari Seudati,
seperti yang kita kenal hari ini.

Tari Seudati

Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang
dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam.
Busana yang di gunakan terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai
pakaian adat.
Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad
SAW.

Tari Saman Meuseukat

2. Tari-Tarian Daerah Bali


Tari legong,
merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara
dinamis dan memikat hati. Busana yang digunakan dalamTari Legong Sambeh Bintang ini,
di antaranya adalah gelungan, gelang tangan, kain kancan (tutup dada), selendang kuning
diikat ujungnya di kelingking, sabuk dalam (stagen), selendang warna-warni.tari legong
biasa di tampil kan untuk menyambut
tamu, untuk acara hiburan
masyarakat setempat.

Tari legong Bali


Tari Kecak,
sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala
tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa. melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh
para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat. Busana
yana yang digunakan hanya selendang yang bewarna kotak hitam dan putih

Tari Kecak

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu


Tari Andun,
dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang
dihormati. Tari Andun merupakan salah satu tarian rakyat yang dilakukan pada saat pesta
perkawinan.Kelengkapan pakaian untuk kaum pria di Bengkulu terdiri dari jas, memakai
sarung, celana panjang, alas kaki yang juga dilengkapi dengan memakai tutup kepala serta
sebuah keris. Jas yang di pakai tersebut terbuat dari bahan kain yang bermutu seperti wol
atau bisa juga bahan sejenisnya dan
umumya warnanya gelap seperti warna
hitam dan warna biru tua. Sementara
untuk bawahannya berupa celana yang
terbuat dari bahan serta dengan pilihan
warna yang sama.
Sedangkan sebagai pelengkap busana
adat pria Bengkulu untuk bagian kepala
dipakai detar yang terbuat dari kain
songket emas atau bisa juga dari kain
songket perak, kemudian memakai alas
kaki beludru yang bercorak keemasan,
juga memakai sebilah keris serta gelang
emas yang di kenakan di tangan kanan.

Tari Andun
Tari Bidadari Teminang Anak,
tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari
Rejang Lebong. Tari di gunakan biasanya dalam acara peminang anak . busana yang di
gunakan yaitu selendang dan pakaian adat bengkulu

Tari Bidadari Teminang Anak

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta


1.Tari Topeng,
merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung. Tarian ini biasanya
akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan sunatan, perkawinan maupun
acara-acara rakyat lainnya. Kostum yang digunakan biasanya selalu memiliki unsur warna
kuning, hijau dan merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan ampreng.

Tari Topeng
2.Tari Yapong,

adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara. Tari Yapong memiliki
gerakan yang gembira, dinamis, dan erotis. Istilah Yapong ini lahir dari bunyi lagunya ya, ya, ya,
ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya serta suara musik yang berkesan pong, pong, pong,
sehingga lahirlah ya-pong dan berkembang menjadi Yapong. Tak ada makna apapun yang
terkandung dalam penamaan Yapong,
karena seperti yang telah diungkapkan
penamaan tersebut merupakan onomatope
dari bunyi-bunyi yang terdapat dalam
musik dan tarian tersebutSelain itu, corak
pakaian yang dikenakan oleh para
penarinya, merupakan pengembangan
pakaian tari Kembang Topeng Betawi.
Tampak jelas bentuk serta ragam hias tutup
kepala serta selendangnya yang disebut
toka-toka.

TTari yapong

5. Tari-tarian Daerah Jambi


1. Tari Sekapur Sirih,
merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari tersebut ialah Tari Sekapur Sirih. Tari ini merupakan tarian selamat datang kepada tamutamu besar di Provinsi Jambi.
Tarian ini diciptakan oleh Firdaus Chatab pada tahun 1962. Pada tahun 1967 tarian ini
ditata ulang oleh OK Hendri BBA. Tari ini mendeskripsikan perasaan lapang dan terbuka
yang dimiliki orang-orang Jambi terhadap tamu yang berkunjung ke daerah mereka. Jumlah
penari dalam tarian ini ialah 9 orang penari perempuan dan 3 orang penari laki-laki. Di antara
dua belas penari tersebut satu orang bertugas memegang payung, dua orang pengawal, dan
sisanya menari.

Tari Sekapur Sirih


2. Tari Selampir Delapan,
merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
Tari selampit delapan
Salah satu tarian tradisional khas Provinsi
Jambi yang terkenal ialah Selampit Delapan.
Pergaulan muda-mudi di Jambi digambarkan
dalam tarian ini. Tari ini mempunyai nilai yang
sangat penting dalam merekatkan pergaulan.
Delapan kain selampit yang juga terdiri dari
beragam warna menjadi simbol pertautan
pergaulan antar muda-mudi Jambi. Tarian ini
dilakukan oleh delapan orang penari (empat
pasang penari) yang masing-masing memegang
satu helai selampit. Muda-mudi tersebut
kemudian melakukan gerakkan menyilang dan
merajut selampit yang mereka genggam.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat


Tari Topeng Kuncaran,
merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya
ditolak. Kostum yang digunakan biasanya selalu memiliki unsur warna kuning, hijau dan
merah yang terdiri dari toka-toka, apok, kebaya, sinjang, dan ampreng. Tari Topeng,
merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung. Tarian ini biasanya
akan dipentaskan ketika ada acara-acara kepemerintahan, hajatan sunatan, perkawinan
maupun acara-acara rakyat lainnya

Tari Topeng Kuncaran


Topeng Cisalak
Berdasarkan informasi, memang Topeng Cisalak tidak bisa terlepas dari lingkup budaya Betawi.
Dulunya, Topeng Cisalak bernama Topeng Kinang. Namanya diambil dari pelopornya yaitu
Djioen dan Kinang. Mereka sering berkeliling dari Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang bahkan
sampai Kerawang jika ada yang nanggap . Seperti pada pelaksanaan suatu acara, tari Topeng
Cisalak pun juga memiliki tahapan pada pertunjukannya, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
penutup. penarinya menggunakan topeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali
ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin
disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh satu penari tarian solo, atau bisa juga
dimainkan oleh beberapa orang.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah


Tari Serimpi,
sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
Suatu jenis tari klasik dari daerah Yogyakarta yang selalu dibawakan oleh 4 penari, karena kata
srimpi adalah sinonim bilangan 4. Hanya pada Srimpi Renggowati penarinya ada 5 orang.
Menurut Dr. Priyono nama serimpi dikaitkan ke akar kata impi atau mimpi. Menyaksikan
tarian lemah gemulai sepanjang 3/4 hingga 1 jam itu sepertinya orang dibawa ke alam lain, alam
mimpi. Pakaian penari yang awalnya adalah seperti pakaian yang dikenakan oleh pengantin putri
keraton dengan dodotan dan gelung bokor sebagai hiasan kepala, saat ini kostum penari beralih
menjadi pakaian tanpa lengan, serta gelung rambut yang berhiaskan bunga ceplok, dan hiasan
kepala berupa bulu burung kasuari.[12][13]

Tari Serimpi

Tari Blambangan Cakil,

mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang


penumpasan angkara murka. Tari Bambangan Cakil
merupakan salah satu tari klasik yang ada di
khususnya Jawa Tengah.[1] Tari ini sebenarnya
diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam
pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang
Kembang.[1] Tari ini menceritakan perang antara

kesatria melawan raksasa.[1] Kesatria adalah tokoh


bersifat halus dan lemah lembut,
sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang
kasar dan fungsi tari ini untuk hiburan dan upacara

Jawa

yang

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur


Tari Remong,
sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada
waktu menyambut para tamu. Tari Remo adalah salah satu tarian untuk
penyambutan tamu agung, yang
ditampilkan baik oleh satu atau
banyak penari. Tarian ini berasal dari
Provinsi Jawa Timur. Busana dari penari
Remo ada berbagai macam gaya, di antaranya:
Gaya Sawunggaling, Surabayan, Malangan, dan
Jombangan. Selain itu terdapat pula busana yang
khas dipakai bagi Tari Remo gaya perempuan.

Tari Remong/Ngremo
Tari Reog Ponorogo,
merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan
kegagahan. Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian baratlaut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo
dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog
dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental
dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat. Untuk hajatan khitanan
atau sunatan, biasanya cerita pendekar,busana yang di gunakan pakaian reog

Reog Ponorogo

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat


Tari Monong,
merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku
seperti dukun dengan jampi-jampi Tari ini sering juga disebut dengan tari Manang. Tari ini
merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau menangkal penyakit yang
ada dalam tubuh si sakit. Dalam tarian ini penari bertindak seperti seorang dukun dengan
menggunakan jampi-jampi. Busana yang di gunakan tarian ini pakaian adat kalimantan barat

Tari Monong

Tari Zapin Tembung,


Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat. Tarian ini adalah

sebuah tarian pergaulan yang mengungkapkan


kebahagiaan. Dalam tarian ini umumnya
digunakan peralatan seperti kipas dan tembung
lalu dinamai sesuai dengan alat yang dibawa
misalnya Zapin Kipas, Zapin Tembung, dan
sebagainya. Dalam tarian ini umumnya digunakan

peralatan seperti kipas dan tembung

Tari Zapin Tembung

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan


Tari Baksa Kembang,
merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
Merupakan jenis tari klasik Banjar sebagai tari penyambutan tamu agung yang datang ke
Kalimantan Selatan, penarinya adalah wanita. Tari ini merupakan tari tunggal dan dapat
dimainkan oleh beberapa penari wanita.
Tarian ini bercerita tentang seorang gadis remaja yang sedang merangkai bunga. Sering
dimainkan di lingkungan istana. Dalam perkembangannya tari ini beralih fungsi sebagai tari
penyambutan tamu. Tari Baksa Kembang memakai Mahkota bernama Gajah Gemuling yang
ditatah oleh kembang goyang, sepasang kembang bogam ukuran kecil yang diletakkan pada
mahkota dan seuntai anyaman dari daun kelapa muda bernama halilipan. Tari Baksa Kembang
biasanya ditarikan oleh sejumlah hitungan ganjil misalnya satu orang, tiga orang, lima orang dan
seterusnya.

Tari Baksa Kembang


Tari Radab rahayu,
di pertunjukan pada upacara tepung
tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di
persandingkan. Merupakan tari semi klasik
Banjar yang sering dalam menyambut tamu
agung dan ditarikan dalam upacara perkawinan,
para penarinya adalah wanita.Tari ini
menceritakan tentang kapal prabayaksa yang
kandas di muara Lokbaitan . Tari ini
mengambarkan upacara puja Bantan(tapung
tawar)Tujuan tari ini adalah sebagai ucapan rasa
bersyukur dan doa agar kapal tidak
tenggelam .busana yang di gunakan pakaian adat kalimantan selatan /banjar
TARI RADAB RAHAYU

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah


Tari Tambun dan bungai,
Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir
musuh yang akan merampas panen rakyat. Tari Tambun dan bungai, merupakan tari yang
mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai.

Tari Tambun dan Bungai


Tari Balean Dadas,
Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit. ari Gelang Dadas
Mohon Kesembuhan
Tari Balean Dadas,Kehadiran sanggar tari tadisional di setiap acara pemerintahan dan
kota tidak hanya memberikan hiburan. Namun juga sekaligus memperomosikan khasanah
budaya Kalimantan Tengah. Tetapi apakah penikmat pertunjukan tersebut tahu arti tarian tersebu
Dengan kostum berbalut kain lima warna ciri khas dayak;
hitam, putih, merah, kuning, hijau, mereka tampil enerjik
sekali di depan para undangan. Tidak ketinggalan
beberapa aksesoris seperti gelang, kaling taring, janur
dan perlengkapan lainnya balanai, lilin dan damar
memberikan kesan bahwa mereka tak hanya menghibur
penontoh namun membuat pertunjukan sedikit bernuansa
mistis.

Tari Balean Dadas,

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur


Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di
pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku. Tari gong atau disebut juga dengan nama

kancet ledo adalah tarian tradisional suku Dayak di


Kalimantan Timur. Tarian ini ditarikan seorang gadis
dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya.
Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara
penyambutan tamu agung atau upacara menyambut
kelahiran seorang bayi kepala suku Hal unik adalah tarian
ini dimainkan dengan cara gong diinjak dan menjadi tempat
si gadis menari. Oleh karena itulah mengapa tari ini
dinamakan tari gong. Selain gong musik pengiringnya juga
dilengkapi sapeq, yaitu alat musik dipetik serupa kecapi.
Musik pengiring tarian ini cenderung datar dan sama dari
awal hingga akhir tetapi aroma keindahan dan
kekhusukkannya betapa terasa.

Tari Gong
Tari perang,
Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis. ari Perang
merupakan sebuah tarian yang berasal dari suku Dayak, Kenyah, Modang, dan Brusu di daerah
pedalaman Kalimantan Timur. Tarian menceritaka sebuah keberanian seorang pria (ajai) dalam
berperang melawan musuh. Dalam tarian ini
sang pemain mempermainkan mandau di
sebelah tangan kanannya, dan di tangan kirinya
memegang perisai.
Pakaian Tari Perang ini menggunakan pakaian
Tradisional suku Dayak dan mengenakan
hiasan kepala yang di sebut Bluko. Bluko juga
di hiasai dengan bulu burung yang jumlahnya
menunjukan jumlah kepala yang pernah di
potong oleh pemakainya.

Tari perang

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget,
adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi
dan susila rakyat Lampung. Tari jangget di lakukan pada acara adat dan busana yang di gunakan
adalah baju adat lampu lampung

Tari Jangget
Tari Malinting,
merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang
kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung. Fungsi Tari Melinting dahulu merupakan
tarian Keluarga Ratu Melinting dan hanya dipentaskan oleh Keluarga Ratu saja ditempat yang
tertutup (sessat atau balai adat), tidak boleh diperagakan oleh sembarang orang. Pementasannya
pun hanya pada saat Gawi Adat Keagungan
Keratuan Melinting saja. Personal penarinya pun
hanya sebatas pada putra putrid Ratu Melinting.
Tari Melinting ini merupakan tari tradisional lepas
untuk hiburan pelengkap pada saat acara Gawi
Adat. Dalam tari Melinting, busana yang digunakan
penari putrid adalah siger bercadar bunga pandan
Subang, kalung buah jukum, gelang kano, bulu
seretei, gelang rui sesapurhanda, tapis, dan
jungsarat. Adapun busana penari putra adalah
kopiah emas, kembang melur bunga pandan, buah
jukum, jungsarat, papan jajar, bulu seretei, sesapur
handap, injang tuppal, celana reluk belanga, lengan
tanpa aksesoris, dan telapak kaki tanpa alas dan kaos kaki
Tari Malinting

14. Tari-tarian Daerah Maluku


Tarian Lenso

adalah tarian muda-mudi dari Maluku,Tarian ini biasanya di bawakan


secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh,
Tahun Baru dan kegiatan lainnya.Tarian ini juga sekaligus ajang Pencarian
jodoh bagi mereka yang masih bujang...mau coba?Lenso artinya
Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh orang-orang (masyarakat di
daerah Sulut, sebagian Sulteng dan daerah lain di Indonesia Timur)

Tari Lenso
Tari Cakalele,
adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa. Cakalele
adalah tarian perang tradisional Maluku yang digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam
perayaan adat.[1] Biasanya, tarian ini dibawakan oleh 30 pria dan wanita.[2] Tarian ini dilakukan
secara berpasangan dengan iringan musik drum, flute,
bia (sejenis musik tiup).[2Para penari pria biasanya
mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan
penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan).[1]
Penari pria mengenakan kostum yang didominasi
warna merah dan kuning, serta memakai penutup
kepala aluminum yang disisipi dengan bulu putih. [2]
Kostum celana merah pada penari pria melambangkan
kepahlawanan, keberanian, dan patriotisme rakyat
Maluku. Pedang atau parang pada tangan kanan penari
melambangkan martabat penduduk Maluku yang harus
dijaga sampai mati, sedangkan perisai dan teriakan
keras para penari melambangkan gerakan protes
melawan sistem pemerintahan yang dianggap tidak. Memihak pada rakyat

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang,
Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang. arian yang
merupakan penggambaran pergaulan anak muda adalah Katreji. Tari Katreji dimainkan secara
berpasangan antara wanita dan pria dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik. Tari ini
hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena Katreji juga merupakan suatu
akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku . Busana yang di
gunakan pakaian adat maluku utara

Tari Perang Maluku


Tari Nahar Ilaa
, tarian pengikat persahabatan pada waktu panas Pela kesepakatan kampung untuk
membangun.tarian rakyat yang di gunakan untuk acara adat dan penyambutan tamu .. pakaian
biasanya mengunakan pakaian adat ..

Tari Nahar Ilaa

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo,


sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad
SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacaraupacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga
raja.pakaian yang di gunakan untuk menari adalah
pakaian adat nusa tenggara barat

Tari Mpaa Lenggogo


Tari Gandrung
Tari Gandrung adalah seni tari asal Lombok
yang populer di kalangan suku Sasak. Tari
Gandrung juga disebut dengan Jangger.
Beberapa sejarahwan mengatakan bahwa
tari gandrung sudah ada sejak zaman
Erlangga di Jawa Timur. Tari Gandrung biasanya
dilakukan pada sebuah arena yang dikelilingi penonton.
Diantara penonton tersebut adalah sekaligus sebagai
calon penari Gandrung. Dalam bahasa Sasak disebut
dengan pengibing atau ngibing yang berarti menari.
baju yang di gunakan untuk menari adalah baju adat
nusa tenggara barat

Tari Gandrung

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur


Tari Perang Nusa Tenggara Timur
Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian
mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai. Caci atau tari Caci
atau adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang
bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Penari yang
bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan
menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja)[1]
dan ritual tahun baru (penti) , upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta
dipentaskan untuk menyambut tamu penting

Tari Perang Nusa Tenggara


Timur
Tari Gareng Lameng
Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta
mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.busa
tari gareng lameng adalah Pakaian Adat Rote

Tari Gareng Lameng

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah


Tari Suanggi
Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang
menjadi korban angi-angi (jejadian).
Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua. Tari Suanggi
adalah tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini mengisahkan seorang suami ditinggal
mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian). Dari sekian banyak karya seni budaya di
nusantara ini, masih sedikit referensi atau catatan yang merincikannya dengan detail, di
antaranya adalah tentang keberadaan tari Suanggi.Jika kita lihat dari deskripsinya, tari suanggi
adalah bentuk ekspresi masyarakat Papua
Barat tentang kekentalan nuansa magis di
daerah tersebut. Beberapa tarian di
Papua, cenderung terkesan berawal dari
gerakan ritual dan upacara keagamaan.
Tari Perang Papua

Tari Suanggi
Tarian perang Papua
ini termasuk dalam tarian grup, atau bahkan bisa menjadi tarian kolosal. Karena tidak ada
batasan jumlah penari. Seperti umumnya tarian di Papua, tarian perang pun diringi tifa dan alat
musik lainnya, yang menjadi pembeda adalah lantunan lagu-lagu perang pembangkit semangat.
Dengan mengenakan busana tradisional, seperti manik-manik penghias dada, rok yang terbuat
dari akar, dan daun-daun yang disisipkan pada tubuh menjadi bukti kecintaan masyarakat Papua
pada alam.

Tarian perang Papua


19.Tari-tarian Daerah Papua Timur
Tari Selamat Datang,
tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang
dihormati. Tarian selamat datang merupakan tarian yang menunjukkan kegembiraan hati
penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati. Tarian ini biasa diperagakan pada saat
kunjungan tamu.
Tarian ini memiliki gerakan khas seperti tari-tarian lain dari Papua yaitu gerakan yang semangat,
dinamik dan menarik. Kekhasan yang lain adalah keunikan pakaian daerah serta aksesorisnya
yang membuat tarian ini menarik.

Tari Selamat Datang


Tari Musyoh,
merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan. Tarian
ini sendiri memiliki gerakan khas seperti tari-tarian yaitu antara lain adalah gerakan yang sangat
dinamik semangat dan juga menarik. Tentu saja hal ini akan membuat orang lain yang
melihatnya menjadi senang dan juga gembira melihat tarian yang seperti itu sendiri. Tarian ini
sendiri mempunyai khas yang lain, dimana tarian ini sendiri yang unik adalah pakaian daerah
dari Papua ini sendiri serta aksesoris yang membuat tarian ini menjadi sangat menarik untuk
dinikmati dan juga untuk dilihat oleh orang kebanyakan. Alat music yang biasa mengiringi tarian
ini sendiri adalah gitar, ukulele, tifa, dan juga bass akustik.

Tari Musyoh
20. Tari-tarian Daerah Riau
Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau. ari
Tandak/danding biasanya dipertunjukan pada malam hari. Tarian ini diawali dengan semua
peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta.
Lantas para peserta berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke tanah. Pada tari
tandak biasanya dipimpin oleh seorang yang disebut kepala ngejang. Kepala ngejang bertugas
sebagai pemberi irama pada gerakan tari tandak, dan berdiri di tengah-tangah peserta dengan
memainkan alat giring-giring yang berbahan besi atau perak bercampur perunggu.

Tari Tandak
Tari Makan Sirih,
Biasanya disebut tari persembahan yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu atau
pembukaan acara-acara tertentu. Tarian ini menggambarkan bahwa orang melayu Riau
menghargai hubungan persahabatan dan kekerabatan.busana yang di gunakan pakaian adat
melayu riau

TARI MAKAN SIRIH

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan


Tari Kipas
, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti
alunan lagu. Tari Kipas Pakarena merupakan tarian yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Kata pakarena sendiri berasal dari bahasa setempat yakni karena yang berarti main. Tarian ini
merupakan salah satu tradisi di kalangan masayarakat Gowa yang masih dipertahankan sampai
saat ini. Masyarakat Gowa sendiri adalah masyarakat yang tinggal di daerah bekas kekuasaan
kerajaan Gowa. Keunikan lain yang diliki tarian ini adalah aturan bagi para penari dalam
memainkan tarian ini. para penari tidak diperkenankan
membuka mata terlalulebar dan mengankat kai terlalu tinggi,
hal ini dikarenakan aspek kesopanan dan kesantunan sangat
diutamakan dalam tarian ini. Dalam memainkan tarian
ini,parapenari dituntut memiliki kondisi fisik yang prima
karena durasi tarian bisa mencapai dua jam dengan gerakangerakan yang dinamis.

Tari Kipas Pakarena


Tari Bosara,
merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan
badannya sangat luwes. Tari Bosara adalah tarian yang mengambarkan
bahwa
orang
bugis
jika
kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda
kesyukuran. Budaya Bosara merupakan peninggalan budaya khas Sulawesi

Selatan dari jaman kerajaan dulu, khusunya kerajaan Gowa dan kerajaan
Bone.
Busana yang di gunakan Baju Bodo / Baju Tokko - Ana Ogi

Tari Bosara

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah


Tari Lumense,
tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.

Tari Lumense
Tari Moduai merupakan tarian asli dari kabupaten tolitoli sulawesi tengah, tarian ini di gunakan
pada acara-acara penyambutan tamu yg berkunjung ke kabupaten tolitoli. Tari Moduai
merupakan tarian yang berasal dari kabupaten tolitoli sulawesi tengah, tarian ini di gunakan pada
acara-acara penyambutan tamu yg berkunjung ke kabupaten tolitoli. Tari ini di iringi dengan

menggunakan beberapa alat musik tradisional seperti Gendang atau gagandang, kulintang atau
gulintang, Gong atau Pamandi.

Tari Moduai

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara


Tari Balumpa,
merupakan tari selamat datang dalarn
menyambut tamu agung. Tari rakyat ini
berasal dari Buton.
Tari Balumpa adalah tarian tradisional
Indonesia dari provinsi Sulawesi
Tenggara. Tari Balumpa adalah tarian
yang berasal dari kabupaten Wakatobi,
Sulawesi Tenggara khususnya di daerah
Binongko. Tari Balumpa merupakan tarian selamat datang yang di pentaskan untuk menyambut
kehadiran tamu dalam suatu acara-acara penting dan besar seperti sail wakatobi, sail Indonesia
atau sail bunaken, dll. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpawakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.MtgErKeO.dpuf
Tari Dinggu,

melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi.
Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.tarian ini dilkukan
pada acara upacara adat , nusim panen dan busana yang di gunkan pakain adat Sulawesi utara

Tari Dinggu

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara


Tari Maengket,
merupakan tari pergaulan yang dilakukan
secara berpasang-pasangan. Menggambarkan
suasana kasih sayang dan cumbuan.
Maengket atau Tari Maengket Adalah tari
tradisional suku Minahasa (orang Sulawesi
Utara) yang dari Zaman dulu kala sampai saat
ini masih berkembang. Tari Maengket sudah
ada ditanah Minahasa sejak rakyat Minahasa
mengenal pertanian. Tarian maengket
dilakukan pada saat sedang panen hasil
pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana.
Sekarang tarian Maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan
keasliannya. Kata maengket terdiri dari awalan ma dengan kata dasar engket. Kata ma berarti
sedang melaksanakan dan engket artinya mengangkat tumit naik turun sesuai lagu.

Maengket juga merupakan paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra
yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat
maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera. Apapun, maengket memang
merupakan sebuah adikarya kebudayaan puncak yang tercipta melalui proses panjang
penyempurnaan demi penyempurnaan. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna cerah seperti
merah, merah jambu, biru, kuning, hijau dan putih. Para penari prianya akan memakai ikat
kepala berwarna merah. Tarian ini begitu dinamis, energik, dan relatif lebih bebas dari aturan.
Anda akan mendapatinya masih beracu pada nilai dan gerakan asli. Maengket terdiri dari 3
babak yaitu : Maowey Kamberu, Marambak, Lalayaan

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi mudamudi daerah Gorontalo. Tari polo palo
merupakan salah satu seni tari yang berasal dari
Gorontalo, Sulawesi Utara. Tarian ini
merupakan tarian pergaulan yang biasa
dipentaskan oleh para remaja Gorontalo.
Pada perkembangannya, tari polo palo terbagi
menjadi dua jenis, yaitu tari palo palo
tradisional dan tari palo palo modern. Di mana
kedua jenis ini memiliki perbedaan yang terlihat jelas.

Tari Polopalo

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat


Tari Piring :
Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam
menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria
bersama-sama. Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah
salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera
Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring
tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari
genggaman tangan[1]. Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari
biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat
dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan.
Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna
merah dan kuning keemasan.

Tari Piring Minangkabau


Tari Payung :
Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang
wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita. Tari Payung adalah salah satu tari
klasik dari Daerah Minang dan menggambarkan
kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan
dengan melindungi dengan payungnya.Tarian ini
memang merupakan tari pergaulan muda-mudi
sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan.
Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang
dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah
dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya
cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat
dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan
untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain
sebagainya.

Tari Payung

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

Tari Tanggai,
merupakan sebuah tarian dalam menyambut para
tamu disertai upacara kebesaran adat. Tari tanggai
dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi
atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini
dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian
khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending,
kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai,
tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang
berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari
ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai
busana khas daerah para penari kelihatan anggun
dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan
masyarakat
palembang
yang
ramah
dan
menghormati, menghargai serta menyayangi tamau
yang berkunjung ke daerahnya

Tari

Tanggai

Tari Putri Bekhusek,


artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering
Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan. dibawakan pada saat menyambut
tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang
dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul
malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk
kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu
resmi atau dalam acara pernikahan

Tari Putri Bekhusek

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

BALUSE BA TOHO
Dalam tarian Tradisional Nias, Ono Niha
menggunakan BALUSE BA TOHO
sebagai
peralatan
tarian
perang.
BALUSE berasal dari bahasa Nias (Li
Niha) yang artinya adalah PERISAI;
TOHO berarti TOMBAK.
BALUSE BA TOHO (Perisai dan
Tombak) yang digunakan dalam tarian
perang adalah yang terbuat dari ukiran
batang kayu yang sudah diukir
sedemikian rupa yang memberikan ciri
khas tersendiri. Dalam Tarian Perang,
BALUSE BA TOHO digunakan
bersamaan oleh penari yang khususnya
adalah kaum adam/ para Pria. Ketika tarian diberlangsungkan, BALUSE BA TOHO ini akan
dipertunjukkan layaknya sedang berada di medan tempur dimana penari akan menunjukkan
ketangkasannya sebagai pembela yang gagah dan berani. Historically, BALUSE BA TOHO ini
dipergunakan oleh Ono Niha sebagai alat Perang. TOHO/ TOMBAK digunakan untuk
melakukan aksi penyerangan terhadap musuh/lawan, sedangkan BALUSE/PERISAI
dipergunakan untuk menahan serangan dari arah lawan/musuh. Alat lain yang seiring
penggunaannya adalah BELEWAGARI.BELEWAGARI adalah bahasa Nias (Nias SelatanSouth Nias), yang berarti Parang yang panjang dan sangat tajam yang sarungnya dibuat dari
ukiran kayu untuk mencirikhaskan tradisi ONO NIHA (Masyarakat NIAS).

Tari Tor Tor,


Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar
belakang falsafah peradatan dan ditarikan
dalam suasana khusuk. Tor tor adalah tari
tradisional Suku Batak.
Gerakan tarian ini seirama dengan iringan
musik
(magondangi)
yang
dimainkan
menggunakan alat-alat musik tradisional seperti
gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.
Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan
seorang raja. Dahulu, tarian ini juga dilakukan
untuk acara seremoni ketika orangtua atau
anggota keluarganya meninggal dunia. Kini,
tari tor tor biasanya hanya digunakan untuk
menyambut turis. Busa yang di gunakan
pakaian adat batak

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya
merupakan tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada
tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata sang
apati sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Maka ini tampak jelas dalam pemakaian
sampir warna putih yang berarti kesucian dan ketulusan.Pakubuwono IX terkenal
sebagai raja amat berani dalam menentang pemerintahan Kolonial Belanda sebagai
penguasa wilayah Indonesia ketika itu.

Tari Serimpi Sangu Pati

Tari Bedaya,
merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri
dengan irama yang lemah gemulai Bedhaya inggih
punika tari utawi beksa ingkang dipun tarkaken
dning kenya cacah sanga. Bedhaya saking tembung
ambedhaya ateges nari. Beksan Bedhaya inggih punika
salah satunggaling beksa ingkang asifat sakral
dipunripta dning Panembahan Snopati kaliyan
Kanjeng Ratu Kidul. Rikala jaman semanten tari
bedhaya punika namung dipun pagelaraken wonten
lingkungan kraton kmawon lan tiyang Jawi kraton
mboten saged midhangetaken, awit tari bedhaya
punika kagolong tari ningrat lan sakral. Tari bedhaya
dipunsebat tari sakral amargi tari menika ngandhut
suraos falsafah tiyang gesang ingkang agung,
khususipun kagem tiyang Jawa

Tari Bedaya

29. Tari Tarian Daerah Bangka Belitung

Tari Campak
merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang
menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di
Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya
dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume
(kebun).
Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai
kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta
pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang
pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka
Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada
tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan
gaya Eropa.

Zapin
berasal dari bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai
arti pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan.
Zapin merupakan khazanah tarian rumpun Melayu yang
mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini
bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan
sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagulagu zapin yang didendangkan.
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama
yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik
tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum
tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki
namun kini sudah biasa ditarikan oleh penari perempuan
bahkan penari campuran laki-laki dengan perempuan.
Tari Zapin sangat ragam gerak tarinya, walaupun pada
dasarnya gerak dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera,
Semenanjung Malaysia, Sarawak, Kepulauan Riau, pesisir Kalimantan dan Brunei Darussalam.

30 Tari-Tarian Daerah Banten


Tari Merak
merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung
merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan
merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda
Raden Tjetje Somantri.[ Dalam pertunjukannya, ciri
bahwa itu adalah terlihat dari pakaian yang dipakai
penarinya memiliki motif seperti bulu merak. Kain
dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulubulu merak; hijau biru dan/atau hitam.[2] Ditambah
lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau
ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran
merak akan jelas dengan memakai mahkota yang
dipasang di kepala setiap penarinya. [2]
Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masingmasing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya yaitu lagu
Macan Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian
kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang
merak yang sedang bermesraan.[2]

Tari Cokek
merupakan tarian yang berasal dari budaya Betawi. Selain
Betawi, tari ini juga seringkali dijumpai di kawasan
Tangerang. Sebab, tari ini merupakan hasil gesekan budaya
Betawi, Banten, dan Cina. Tari Cokek sudah ada sejak abad
19 di daerah Teluknaga, Tangerang yang dibawa oleh
saudagar Cina yang bernama Tan Sio Kek.
Saudagar tersebut juga membawa alat musik Rebab Dua Dawai, yang kemudian dikolaborasikan
dengan alat musik setempat, semisal suling, kempul, gong, kecrek, dan kendang. Lantunan
tembang perpaduan tradisi daratan Cina dan Tangerang tersebut dinamakan Gambang Kromong.
Awal kemunculannya, Tari Cokek dimainkan oleh tiga penari perempuan. Sekarang, pertunjukan
Tari Cokek seringkali dimainkan oleh lima hingga hingga orang penari perempuan dan beberapa
orang laki laki sebagai pemain musik yang sebagian ikut mengiringi tarian wanita. Sehelai
selendang yang terikat di pinggang penari perempuan merupakan salah satu ornamen baju utama
para penari wanita dipadu kebaya warna mencolok. Selendang tersebut bernama cokek.

31. Tari- Tarian Daerah Iriayan Jaya


Tari Balada Cenderawasih
Balada burung cenderawasih yang mana
dikisahkan oleh Drs. Jhon Modouw tentang
kepunahan burung cenderawasih lalu digarap
menjadi sebuah tari yang disebut tari balada
cenderawasih. namun sayang kurang adanya
tanggapan dari pemerintah dan dinas terkait
untuk bisa memahami niat baik dari para
seniman dan budayawan yang turut prihatin
akan habitat burung cenderawasih yang
semakin lama semakin punah. kita tahu dari
sekian banyaknya jenis cenderawasih cuma saat
ini hanya beberapa saja yang tersisa. untuk itu
para seniman membuat cerita kisah hidup dari
burung cenderawasih dalam bentuk tari dan
cerita agar kita semua dapat menyadari bahwa
sebuh titipan yang terindah dari yang Kuasa mulai hilang dari bumi papua tapi sekarang
saya mau ajak kitorang semua pecinta seni dan budaya mari sama-sama berkarya dalam kontes
memelihara dan menjaga habitat ini dalam lagu dan tari.

Tari Yosim Pancar


memiliki dua regu pemain yaitu Regu Musisi dan Penari. Penari Yospan lebih dari satu orang
dengan gerakan dasar yang penuh semangat, dinamik dan menarik. Beberapa jenis gerakannya
yang terkenal seperti Pancar gas, Gale-gale, Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain.
Keunikan dari tarian ini adalah pakaian, aksesoris,
dan alat musiknya. Warna dan jenis pakaian yang
digunakan masing-masing Grup Seni tari/sanggar
seni Yospan berbeda-beda, namun ciri khas Papua
untuk aksesoris hampir sama. Alat-alat musik yang
dipakai untuk mengiringi tarian Yospan seperti Gitar,
Ukulele (Juk), Tifa dan Bass Akustik (stem bass).
Ukulele, Tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri.
Seorang yang sudah mahir bermain Stem Bass
terkadang dapat bermain bukan lagi menggunakan
jari atau telapak tangan untuk menekan not tapi
menggunakan telapak kaki pada senar nilon. Irama dan lagu Tari Yospan secara khusus sangat
membangkitkan kekuatan untuk tarian.

32. Tarian daerah kepulauan riau


Tarian Serampang 12 Kepri
Tarian pergaulan yang ditarikan
secara
berpasangan,
bercerita
tentang
perkenalan
muda-mudi
hingga memasuki perkawinan dalam
12 ragam atau 12 langkah gerakan
sehingga kemudian nama tarian
menjadi serampang dua belas.busa yang di gunakan pakaian adat riau
lengkap
Tari Lenggang
tari lenggang yang diiringi sebuah lagu berirama
Melayu yang didendangkan dengan riang.
Karena menyambut tamu makanya dengan
riang. Menyambut dengan kehangatan, suka cita
karena kedatangan tamu terhormat, tuturnya.
Dari cara berpakaian penari, gerakan maupun
dendang lagunya semua menghentak, mengajak
tamu larut dalam alunan musik yang riang.
Bahkan seringkali langkah kaki dan musik
pengiring sengaja dihentak-hentakkan, seolah-olah menepuk-nepuk tamu supaya turut menari.

Anda mungkin juga menyukai