TRANSFORMATOR FASILITAS GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA Made Teja Sismantara 1404405057
Transformator adalah sebuah mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah
(menaikkan dan menurunkan) tegangan dalam sistem tenaga maupun rangkaian listrik. Transformator terdiri dari berbagai macam isolasi , salah satunya adalah dengan menggunakan minyak. Minyak dipilih sebagai bahan isolasi trafo karena mampu mengisolasi kumparan didalam trafo supaya tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan tinggi serta keuntungan lainnya sebagai pendingin yaitu mengambil panas yang ditimbulkan sewaktu transformator berbeban lalu melepaskannya dan juga berfungsi melindungi komponen-komponen di dalam transformator terhadap korosi dan oksidasi. Transformator merupakan komponen penting dalam sistem penyaluran enegri listrik dari sumber menuju konsumen karena keandalan sistem tenaga juga dilihat dari komponen yang terpasang di sepanjang saluran, untuk meningkatkan keandalan sistem maka diperlukan komponen yang baik serta lulus dalam pengujian-pengujian yang telah dilakukan. Pada jurnal, dilakukan pengujian dengan cara mengambil sampel sebanyak setengah liter dengan cara membuka katup buang tangki yang terletak pada bagian bawah dari tangki untuk mengetahui nilai tegangan tembus dari isolasi transformator apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan melakukan pengujian sebanyak enam kali dan di ambil rata-rata dengan dua tipe pengujian yakni pengujian dengan keadaan trafo sebelum dan sesudah dilakukannya proses purifikasi/treatment dengan menggunakan alat Mager tipe OTS60PB dengan memasukkan sampel minyak trafo yang di ambil dan melihat perubahan warna minyak yang terjadi. Pengujian dilakukan pada suhu tetap 300 (kondisi dilapangan) dengan regulator alat diatur pada posisi 2 kV yang dinaikkan setiap detik sampai terjadi loncatan bunga api antara dua buah elektroda.
Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :
Jika dibandingkan dengan peraturan yang telah ditetapkan menurut
SPLN501982 dan IEC No. 56 tahun 1991, minyak trafo tergolong di bawah standar (standar 30 kV/2,5 mm). Perubahan penurunan tegangan tembus minyak transformator disebabkan adanya partikel uap air dalam minyak. Terjadinya penambahan partikel air pada minyak trafo, karena pengaruh naik turunnya beban transformator maupun temperatur udara luar. Apabila silikagel (filter udara) masih dalam keadaan baik maka udara yang masuk ke dalam minyak trafo adalah udara kering. Silikagel dinyatakan jenuh apabila terjadinya perubahan warna dari biru menjadi merah, hal ini di sebabkan karena adanya rembesan minyak trafo karena kandungan partikel air yang terlalu banyak. Berdasarkan hasil uji tegangan tembus yang berada di bawah standar, dapat dipastikan bahwa minyak transformator sudah dapat diganti dengan minyak transformator yang baru atau dilakukan penanganan. Setelah dilakukan penanganan melalui proses purifikasi /treatment pada minyak transformator diperoleh rata-rata hasil pengujian tegangan tembus isolasi minyak transformator sebesar 72,05 kV /2,5 mm (lihat Gambar 7), menurut SPLN50-1982 dan IEC No. 56 tahun 1991, minyak transformator tergolong diatas standar (standar 30 kV/2,5 mm).