Anda di halaman 1dari 8

Berdasarkan Permenkes RI No.

472/Menkes/Per/V/1996 yang dimaksud dengan


bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan biologi baik dalam bentuk tunggal
maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara
langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi.
Jenis - Jenis Dan Contoh - Contoh Bahan Berbahaya
Berikut ini merupakan jenis dan contoh bahan berbahaya :
Jenis
Contoh
1

Racun

Akonitin, Atropin, Hyoscyamin,


Khloralhidrat
Merkuri, Sianida, Strichnin

Karsinogenik

Rhodamin B, Methanyl Yellow

Teratogenik dan Iritasi

Dimetilformamida

Mutagenik dan
Karsinogenik

Benzo(a)piren / alfa benzopiren


pada asap rokok

Korosif & Racun

Amonium biflorida, Boron


trichlorida, Fosfor (putih),
Phenol, Xilenol

Iritasi & Racun

Nitrogen dioksida

Racun dan
Karsinogenik

Anilin, Asam arsenat & ,


garamnya, Asbestos, Borax,
Hexa chlorobenzene

Iritasi & Karsinogenik

Formaldehid

Racun, Iritasi, &


Teratogenik

Karbondisulfida

10

Racun, Iritasi,
Mutagenik &Karsinogenik

Etilen dioksida

MSDS ASAM BENZOAT


CAS : 65-85-0
ASAM BENZOAT

C6H5COOH

BENZOIC ACID

Benzenemethanoic acid
Benzenacarboxylic acid
Phenylcarboxylic acid
Phenylformic acid
Carboxybenzena
Benzeneformic acid
Dracylic acid
Berat molekul : 122,12 g/mol

Asam benzoat merupakan padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam
karboksilat aromatik yang paling sederhana. Asam lemah ini beserta garam turunannya
digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam
sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.
SIFAT-SIFAT BAHAYA
KESEHATAN

Efek terhadap Kesehatan :


Berbahaya jika tertelan, terhirup, mengiritasi kulit, mengiritasi mata,
menyebabkan gangguan mata berat. Asam benzoat beracun untuk paruparu, sistem saraf, membran mukosa. Paparan berulang atau
berkepanjangan untuk asam benzoat dapat menghasilkan kerusakan
organ.

Gejala yang ditimbulkan: efek iritan, diare, mual, muntah, kelainan


usus, resiko cedera serius pada mata.
Mudah terbakar pada suhu tinggi, titik nyala 121C. Produk pembakaran
berupa karbon oksida (CO, CO2).
Media dan instruksi pemadam kebakaran:

KEBAKARAN

Api kecil: menggunakan serbuk kering


Api besar: gunakan semprotan air, kabut atau busa. Jangan gunakan air
jet.
Produk stabil. Reaksi eksotermik dengan basa dan oksidator. Stabiltas
kimia dapat menyublim.

REAKTIVITAS

SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA


Bentuk

: padat

Suhu menyala

: 570 C

Warna zat

: putih

Densitas curah

: Ca.500 kg/m3

Titik leleh

: 122,4 C

Berat jenis uap relatif : 4,21

Titik didih

: 249,2 C

Berat jenis

: 1,321 g/cm3 pada 20 C

Tekanan uap : 0,001 hPa pada 20 C

Kelarutan dalam air

: 2,9 g/L pada 25 C

Titik nyala

Larut dalam alkohol, aseton, benzena, chloroform,


etanol. Sedikit larut: petroleum eter dan heksana.

: 121 C

Titik sublimasi: >100 C

KESELAMATAN DAN PENGAMANAN


Penanganan:
PENANGANAN
DAN
PENYIMPANAN

Jauhkan dari panas. Jangan ditelan. Jangan menghirup debu. Pakailah


pakaian pelindung yang sesuai. Ventilasi ruangan cukup, pakai peralatan
pernapasan yang sesuai. Jika tertelan, segera bawa ke dokter dan
tunjukkan wadah atau label. Hindari kontak dengan mata dan kulit.
Penyimpanan:
Wadah pastikan tertutup rapat. Simpan di tempat yang dingin dan
berventilasi cukup.

TUMPAHAN
DAN
KEBOCORAN

Menggunakan alat yang tepat untuk menempatkan bahan buangan ke


dalam wadah pembuangan yang sesuai. Jika perlu menetralisir residu
dengan larutan encer natrium karbonat. Setelah bubuk dibersihkan,
gunakan air dipermukaan yang terkontaminasi dan membuangnya sesuai

persyaratan daerah lokal dan regional.


Pernafasan

ALAT
PELINDUNG DIRI

Mata/muka
Kulit

: jika operasi laboratorium menghasilkan debu, asap atau


kabut, gunakan pembuangan lokal atau kontrol teknik
yang tepat untuk menjaga paparan kontaminan udara
dibawah batas pemaparan. Dan gunakan respirator untuk
menghindari inhalasi produk.
: goggles atau perisai muka (face shield)
: jas laboratorium, gloves (karet), dan boots

Penghirupan : pindahkan korban ke tempat udara segar. Bila sulit


Terkena kulit bernafas beri oksigen dan bawa ke dokter

PERTOLONGAN
PERTAMA

: cuci dengan air atau air sabun dan bilas dengan air
bersih. Jika kontak dengan kulit serius, maka cuci
dengan sabun dan tutup dengan cream antimikroba.
Terkena mata Segera hubungi dokter, bila terjadi iritasi.
: periksa dan buka lensa kontak. Cuci dengan air bersih,
alirkan air minimal selama 15 menit. Bawa ke dokter,
bila terjadi iritasi.
Tertelan

: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling


banyak). Jika dalam jumlah besar asam benzoat ditelan.
Periksakan ke dokter.

Simbol bahan-bahan berbahaya

1. Explosive (bersifat mudah meledak)

Bahaya
: Eksplosif pada kondisi tertentu
Sifat
: Mudah meledak
Contoh
: Ammonium nitrat, nitroselulosa, TNT, hidrogen, kalium
Penanganannya : Hindari benturan, gesekan, loncatan api, dan panas
2. Oxidizing (pengoksidasi)

Bahaya
: Oksidator dapat membakar bahan lain, penyebab timbulnya api atau
penyebab sulitnya pemadaman api
Contoh
: Hidrogen peroksida, kalium perklorat
Penanganannya
: Hindari panas serta bahan mudah terbakar dan reduktor
3. Flammable (mudah terbakar)
Bahaya : Mudah terbakar
Meliputi :

1.
2.

1.

Zat terbakar langsung, contohnya aluminium alkil fosfor, penanganannya : hindari campuran
dengan udara.

2.

Gas amat mudah terbakar. Contoh : butane, propane, penanganannya : hindari campuran
dengan udara dan hindari sumber api.

3.

Cairan mudah terbakar, cairan dengan titik bakar di bawah 21 0C. contoh : aseton dan
benzene. penanganannya : jauhkan dari sumber api dan loncatan bunga api.

Sifat : Mudah terbakar


Contoh : Alkohol,natrium,fosforus
Penanganannya :
Alkohol disimpan jauh dari api
Natrium disimpan dalam minyak tnah dan jauh dari api
3.
Fosforus di simpan dalam air dan jauh dari api
4. Toxic (beracun)

Bahaya
: Toksik berbahaya bagi kesehatan bila terhisap, terteln atau kontak dengan
kulit, dan dapat mematikan.
Sifat
: Beracun
Contoh
: Arsen triklorida, merkuri klorida
Penanganannya : Hindari kontak atau masuk dalam tubuh
5. Hazardous, sharp and stingy smells (Bersifat Berbahaya, berbau tajam, dan

Bahaya

: Menimbulkan kerusakan kecil pada tubuh

menyengat)

Sifat

: Berbahaya, berbau tajam, dan menyengat

Contoh

: Peridin,bromine,amonia

Penanganannya : Hindari kontak dengan tubuh atau hindari menghirup

6. Corrosive (korosif)

Bahaya

: korosif atau merusak jaringan tubuh manusia

Sifat

: Korosif (mengikis)

Contoh

: klor, belerang dioksida

Keamanan

: hindari terhirup pernapasan, kontak dengan kulit dan mata

7. Dangerous for Enviromental (Bahan berbahaya bagi lingkungan)

Bahaya

: Bagi lingkungan, gangguan ekologi

Contoh

: Tributil timah klorida, tetraklorometan, petroleum bensin

Keamanan

: Hindari pembuangan langsung ke lingkungan

8. Radioaktif
Sifat
: Radioaktif
Contoh
: Karbon-14
Penanganannya : Jika tidak perlu, jangan menggunakan bahan ini karena bahan ini mengandung sinar
radioaktif yang dapat mematikan sel-sel tubuh.
9. Extremely flammable ( sangat mudah terbakar)

Sifat

: Sangat mudah terbakar

Contoh
Penangulangannya

: Dietil eter (cairan) dan propane (gas)


: Jauhkan alkohol, natrium, fosforus dari api

Dalam peraturan perundang-undangan yakni keputusan kepala Badan


Pengendalian Dampak Lingkungan nomor : Kep-05/BAPEDAL/09/1995 mengenai
Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) telah diterangkan
mengenai simbol LB3 sebagai berikut :

SIMBOL

ARTI

KETERANGAN

Limbah B3 Dipasang pada kemasan limbah B3 yang


Mudah Meledak mudah meledak, misalnya : Buangan
limbah dari pabrik peledak

Limbah B3 Dipasang pada kemasan limbah B3 cair


Cairan Mudah yang mudah terbakar secara spontan
Terbakar
misalnya : Buangan pelarut benzene,
toluene, aceton

Limbah B3 Dipasang pada kemasan limbah B3 padatan


padatan mudah yang bersifat mudah terbakar secara
terbakar
spontan Misalnya : buangan magnesium

Limbah B3
Reaktif

Dipasang pada kemasan limbah B3 yang


akan mengalami reaksi hebat jika
bercampur dengan bahan yang lain.
Misalnya : perklorat, metil keton peroksida

Limbah B3
Beracun

Dipasang pada kemasan limbah B3 yang


bersifat meracuni, melukai atau membuat
cacat sampai membunuh mahluk hidup baik
jangka pendek atau panjang misalnya :
minyak pelumas bekas, sisa pestisida dalam
wadahnya

Limbah B3
Infeksi

Dipasang pada kemasan limbah B3 yang


mengandung atau terinfeksi kuman
penyakit Misalnya : Jarum Suntik bekas,
Bekas Perban

Anda mungkin juga menyukai