Mentari Kamila
2014 11 103
Kelas B
permanen
maloklusi
mulai
disertai
erupsi,
nyeri,
akan
insisivus
timbul
maksila
Pola Pernapasan
Pola pernapasan menentukan postur rahang dan lidah. Bernapas melalui mulut bukan
melalui hidung dapat mengubah postur kepala, rahang, dan lidah; mengubah keseimbangan
tekanan pada rahang dan gigi; mempengaruhi pertumbuhan rahang dan posisi gigi. Bernapas
melalui mulut dilakukan dengan cara menurunkan mandibular dan lidah serta memperpanjang
ujung belakang kepala. Pertumbuhan vertikal yang tidak biasa pada ramus dapat meningkatkan
overjet dan menyebabkan lengkung gigi rahang atas lebih sempit. Bernapas melalui mulut paling
sering terjadi saat olahraga ketika kebutuhan udara meningkat. Bernapas melalui mulut juga
terjadi saat flu ketika mukosa hidung membengkak. Ukuran lubang hidung mempengaruhi aliran
udara hidung. Amandel faring/adenoid yang besar pada anak-anak menyebabkan anak bernapas
melalui mulut. Lubang hidung yang terhalang mengarah pada perkembangan maloklusi.
Obstruksi jalan napas pada anak mempengaruhi pertumbuhan wajah. Mengukur persentase
pernapasan melalui hidung dan mulut dilakukan dengan menetapkan total aliran udara yang
keluar melewati hidung dan mulut. Anak yang didiagnosis dengan alergi hidung kronis hingga
membutuhkan adenoidectomy/tonsillectomy memiliki peningkatan ketinggian wajah anterior,
peningkatan overjet, penurunan overbite, dan penyempitan maksila. Individu dengan pola cacat
wajah yang panjang belum tentu mengalami obstruksi hidung. Bernapas melalui mulut
berkontribusi dalam pengembangan masalah orthodontik. Sleep apnea dapat menyebabkan
defisiensi mandibula.