Anda di halaman 1dari 24

TAHAPAN PERKEMBANGAN

EMOSIONAL

Oleh : Drg Paulus Maulana Sp Orto


 Tahapan perkembangan meliputi
perkembangan emosional dan
perkembangan kognitif
 Menurut Eriksons perkembangan emosional
dibagi dalam 8 tahapan
 Gambar 2.51
I. BASIC TRUSST
 Dimulai pada saat baru lahir hingga umur 18
bulan
 Pada tahapan ini sangat dipengaruhi
kedekatan bayi dengan ibunya dimulai saat ibu
menyusui bayinya.
 Proses menyusui adalah proses kedekatan
psikologis dimana ibu dan anak.
 Apabila proses ini berkembang kuat anak akan
mempunyai kepercayaan diri yang kuat
 Dan apabila terjadi gangguan perkembangan
pada tahapan ini anak akan mengalami
gangguan pertumbuhan berat badan dan bila
semakin parah akan menyebabkan gangguan
emosional. Hal ini sering terjadi pada
keluarga tidak harmonis
 Pada tahapan ini perawatan gigi pada anak
dilakukan dengan didampingi orang tuanya
atau bila mungkin anak dipangku orang tua
saat pemeriksaan dan perawatan gigi.
 Pada anak yang tidak mempunyai basic trust
yang baik dalam hal ini disebut basic mistrust
akan sangat sulit melakukan pemeriksaan
dan perawatan gigi karena anak akan
kecenderungan mempunyai rasa takut yang
tinggi krn tidak ada kedekatan dengan orang
tuanya sehingga orang tua akan sangat susah
merayu anak tersebut
2. AUTONOMY
 Umur 18 bulan sampai 3 tahun
 Anak pada umur 2 tahun sering kali sangat
tidak koorperatif dan sering mempunyai
kebiasaan mandiri.
 Pada tahapan ini anak akan menjauh dari ibu
dan mengembangkan identitas diri atau
disebut autonomy
 Anak akan sering menyangkal perkataan
orang tua dan cenderung melakukan segala
sesuatu dengan mandiri.
 Pada tahapan ini orang tua harus waspada
terhadap tindakan yang mungkin berbahaya
bagi anaknya karena kemandirian tersebut.
 Gambar 2.52
 Kegagalan tahapan perkembangan autonomy
menyebabkan anak tidak mandiri dan akan
sering bergantung pada orang terdekatnya dan
malu terhadap temannya.
 Oleh Erikson kegagalan tahapan ini disebut
Shame
 Contoh tahapan ini yaitu anak kecil yang
dilatih kencing dan membuka celananya
sendiri. Latihan ini akan membuat anak
menjadi mandiri.
 Tahapan ini akan menghasilkan karekteristik
personal yaitu love (lawannya hate),
cooperation (lawannya selfish) dan fredoom.
 Kunci pada tahapan ini utuk mendapatkan
kerjasama selama perawatan yaitu apapun
yang dilakukan dokter gigi adalah
pilihannya dia sendiri
3. INITIATIVE
 Umur 3 sampai 6 tahun
 Pada tahapan ini autonomy lebih
berkembang dengan menambahan berbagai
macam aktivitas yang sudah direncanakan.
 Tahapan ini memperlihatkan rasa ingin tahu
yang besar, sering bertanya, dan banyak
bicara.
 Tahapan ini tahapan anak mudah diajarkan
segala sesuatu.
 Tahapan ini anak akan mengidolakan
sesorang yang sangat dia kagumi.
 Lawan dari initiative adalah Guilt
 Dalam pandangan Erikson kemampuan anak
mengembangkan kemampuan initiative
tergantung bagaimana anak tersebut mampu
mengungkapkan hal dan pikiran baru tanpa
ada rasa Guilt (rasa bersalah) terhadap akibat
yang ditimbulkan.
 Kebanyakan anak pertama kali datang ke
dokter gigi pada tahapan ini
 Apabila dikelola dengan baik akan membuat
anak semakin independen dan perawatan
akan berhasil.
 Jika tidak dikelola dengan baik anak akan
timbul perasaan Guilt dan perawatan akan
gagal.
 Pada tahapan ini anak mempunyai rasa ingin
tahu yang besar terhadap klinik gigi dan mau
belajar terhadap segala sesuatu di klinik
tersebut.
 Anak yang dilakuan perawatan gigi ringan
dan berhasil dengan di dampingi ibunya. Pada
perawatan selanjutnya anak akan mudah
dilakukan perawatan tanpa di dampingi
ibunya. Hal ini krn kemampuan independen
anak berkembang.
4. INDUSTRY ( Master Of Skill )
 Umur 7 sampai 11 tahun
 Pada tahaan ini anak mengembangkan
kemampuan belajarnya dari sekolah.
 Menurut Erikson tahapan ini adalah tahapan
belajar untuk persiapan untuk memasuki
dunia kerja yang penuh dengan kompetisi.
 Kompetisi dengan teman seusia dengan
sistem reward (penghargaan) akan
menjadikan seperti duna nyata.
 Pengaruh orang tua berkurang dan pengaruh
lingkungan belajar meningkat.
 Dampak negatif pada tahapan ini yaitu anak
yang kalah berkompetisi akan merasa dirinya
tersisih dan lebih rendah dari yang lain (disebut
inferiority) dan tidak berharga (disebut
uselessness)
 Pada tahapan ini anak datang ke dokter gigi
seharusnya sudah mempunyai pengalaman
pertama.
 Perawatan orthodontik sering dimulai pada
tahapan ini. Perawatan orthodontik adalah
penggunaan peranti lepasan.(gambar 2.53)
 Pada tahapan ini anak tidak bisa dimotivasi
dengan konsep abstrak seperti “ Jika engkau
menggunakan peranti ini gigimu akan
semakin bagus”.
 Motivasi yang dilakukan adalah pendekatan
kepada kelompok bermain dan belajarnya
bahwa kelompoknya sudah biasa memakai
peranti tersebut dan kelompoknya akan
mendukung jika ada anak seusianya
menggunakan peranti.
5. IDENTITY
 Umur 12 sampai 17 tahun
 Periode tremaja mengalami perkembangan fisik,
psikososial dengan identitas unik.
 Tahapan dimana anak merasa dirinya bisa
berada diluar keluarganya
 Mulai terlihat ketertarikan pada lawan jenis.
 Tanggung jawab terhadap pendidikan
meningkat
 Cita –cita terhadap karirnya mendatang mulai
terbentuk.
 Peningkatan identitas ini memerlukan support
dari keluarga.
 Gambar 2.54
 Setiap anak yang dapat berkembangbaik pada
tahapan ini akan semakin kuat identitasnya.
 Sebaliknya anak yang tidak berkembang pada
tahapan ini disebut Confusion akan kesulitan
mengembangkan cita-citanya dan rendah
akan akutualisasi diri.
 Kebanyakan perawatan orthodontik dilakukan
pada periode ini.
 Sejak kewenangan orang tua sudah ditolak
oleh anak , perawatan orthodontik dilakukan
hanya bila anak mau bukan karena keinginan
orang tua.
 Motivasi untuk mendapatkan perawatan dibagi
menjadi motivasi internal dan eksternal.
 Motivasi eksternal berasal dari tekanan dari
orang lain. Dan motivasi internal berasal dari
dalam diri penderita.
 Motivasi internal lebih kuat dari motivasi
eksternal.
 Dari motivasi ini tingkat kooperatif pasien
dapat diketahui.
6. INTIMACY
 Dewasa muda
 Mulai mengembangkan hubungan relasi
dengan orang lain. Keberhasilan dalam relasi
ini tergantung kemampuan melakukan
kompromi terkadang pengorbanan untuk
menjaga relasi tersebut.
 Keberhasilan menjaga hubungan relasi
pertemanan ini dengan sesama jenis akan
bermanfaat terhadap tujuan karir mendatang.
 Kegagalan menjaga relasi pertemanan akan
mengakibatkan individu tersebut akan meng
isolasi diri dari yang lain.
 Pada fase ini individu sering kali melakukan
perawatan ortodontik, perawatan ini
dilakukan untuk mendapatkan bentuk wajah
yang lebih baik. Hal ini untuk keperluan
menjaga relasi pertemanan.
 Faktor yang berpengaruh pada fase ini adalah
appearance, personality, emosional, dan
intelegent.
7. GUIDANCE OF NEXT GENERATION
 Dewasa
 Tanggung jawab terbesar pada tahapan ini adalah
kemapanan dan panduan untuk generasi
penerusnya.
 Tanggung jawab selanjutnya berkembang
menjadi tanggung jawab terhadap kelompok,
komunitas dan negara.
 Generasi selanjutnya dipandu tidak hanya oleh
orang tuanya tetapi lingkungan sosial juga
berperan.
 Lawan dari hal diatas adalah stagnation yaitu
pengaruh hanya datang dari dirinya sendiri
sehingga individu tersebut tidak berkembang.
8. INTERGRITY
 Tahap akhir perkembangan psikososial.
 Pada tahap ini individu telah beradaptasi dengan
kombinasi dari penghargaan dan kekecewaan.
 Intergrity mempunyai makna bahwa individu
tersebut telah melakukan hal yang terbaik
bermanfaat dalam kehidupannya.
 Kegagalan perkembangan intergrity disebut
despair.
 Despair sendiri mempunyai makna kekecewaan
dalam hidup individu karena gagal melakukan
yang menjadi tujuan hidupnya sehingga tidak
merasa bahagia

Anda mungkin juga menyukai