Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi ginjal sangat erat hubungannya dengan struktur ginjal, fungsi

ginjal, kerusakan, cedera dan perbaikan ginjal. Ginjal dialiri arah sebanyak 400
ml/100 gr jaringan/menit, aliran ini lebih besar dari organ yang lain seperti jantung,
hati dan otak. Perubahan aliran darah ke ginjal atau adanya zat patogen yang masuk
ke ginjal berpotensi mengganggu kestabilan kerja ginjal dan menggangu laju filtrasi
glomerulus. Filtrasi glomerulus dalam ginjal sangat tergantung dan terpengaruh oleh
tekanan dalam glomerulus dan rentan terjadi cedera hemodinamik bahkan dalam
kondisi fisiologis. Peningkatan tekanan pada glomerulus dan hiperfiltrasi dipercaya
berkontribusi besar terhadap penyebab terjadinya PGK.
Cedera glomerulus berpengaruh pada proses filtrasi dan difusi, sehingga molekul
yang bertekanan negatif tidak bisa menahan makromolekul anionik. Kondisi ini
mengakibatkan filtrasi protein plasma terganggu sehingga keluar lewat urine.
Glomerulus yang mengalami cedera akan mengakibatkan muncul jaringan baru di
kapiler dan merusak sebagian nefron. Proses ini akan mengakibatkan reaksi inflamasi
pada glomerulus dan bisa meluas ke jaringan lain dan jaringan intertisial disekitarnya.
Penurunan perfusi glomerulus akan mengakibatkan penurunan sirkulasi dan barakibat
hipoksia di glomerulus dan nefron selanjutnya mengakibatkan perubahan bentuk dan
fungsi pada jaringan tersebut.
Penyakit atau gangguan pada glomerulus sering disebabkan karena gangguan
metabolisme, gangguan kekebalan tubuh dan tekanan pada kerja glomerulus yang
meningkat. Secara patologis dan patogenetik
penyakit pada glomerulus dapat dibagi 3 kelompok.
1. Penyakit glomerulus nonpoliferasi atau penyakit glomerulus tanpa peradangan.
Kemungkinan
2.

penyebab

karena

mekanisme

kerja

imunoglobulin

yang

merangsang pembentukan subepitil pada glomerulus.


Penyakit glomerulus poliferatif yaitu terjadi peradangan pada glomerulus, seperti
pada penyakit glomerolonefritis proliferatis.

3.

Penyakit glomerulus yang komplek, seperti karena diabetes mellitus, amilodiosis


dan paraproteinemia.

Anda mungkin juga menyukai