Anda di halaman 1dari 33

Katarak

Disusun oleh
Wike Widia Fitri S.Ked
15174003

ANATOMI LENSA

Lensa merupakan
struktur yang
transparan, bikonveks
(cembung) dan kristalin
(bening), terletak di
antara iris dan badan
kaca.
Lensa memiliki ukuran
diameter 9-10 mm
dengan ketebalan 3,5
mm 5 mm di belakang
iris.
Gambar 3. Anatomi
Lensa

Katarak

Katarak adalah setiap keadaan


kekeruhan pada lensa yang
dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa,
denaturasi
protein
lensa,
proses penuaan.


Secara fisiologi lensa
mempunyai sifat, yaitu
Kenyal atau lentur karena
memegang perana terpenting
dalam akomodasi untuk
cembung
Jernih atau transparan karena
diperlukan sebagai media
penglihatan.

i. Trauma
(kecelakaa
n) pada
mata.
j. Faktorfaktor
lainnya
yang
belum
Asap
diketahui

g.
rokok
h.
Operasi
mata
sebelum
nya f. Mata

a.
Faktor
keturun
an

b. Cacat
bawaan
sejak
lahir
c.
Masalah
kesehat
an,
misalnya
d.diabetes
Penggua
naan
obat
tertentu
,
khususn
ya
steroid

Etiolo
gi

tanpa
pelindung
terkena
sinar
matahari
dalam
waktu
yang cukup
lama

e.
Ganggua
n
pertumb
uhan

Patofisiologi

Teori Hidrasi

Teori
Sklerosis

terjadi kegagalan mekanisme


pompa aktif pada epitel lensa
yang berada di subkapsular
anterior, sehingga air tidak
dapat dikeluarkan dari lensa. Air
yang banyak ini akan
menimbulkan bertambahnya
tekanan osmotik yang
menyebabkan kekeruhan lensa.

lebih banyak terjadi pada lensa


manula dimana serabut
kolagen terus bertambah
sehingga terjadi pemadatan
serabut kolagen di tengah.
Makin lama serabut tersebut
semakin bertambah banyak
sehingga terjadilah sklerosis
nukleus lensa.

Klasifikasi

A. Menurut kejadian
1. Katarak Developmental
2. Katara Degeneratif
B. Menurut Umur
1. Katarak kongenital
2. katarak juvenil
3. katarak senil
C. Menurut Konsistensi
1. Katarak cair
2. Katarak lunak
3. Katarak keras
D. Menurut lokasi kekeruhannya
1. Katarak nukleus
2. Katarak kortikal
3. Katarak subskapular

E. Menurut warna
1. Katarak nigra ( Hitam)
2. Katarak rubra (Merah)
3. Katarak Brusnesecent
(coklat)

F. Menurut bentuk kekeruhan


1. Katarak pungtata
2. Katarak stelata
3. Katarak linier

Katarak
Developmental

Katarak Kongenital
katarak yang ditemukan pada
bayi ketika lahir (atau beberapa
saat kemudian) dan
berkembang pada tahun
pertama dalam hidupnya.
katarak Juvenil
karena terjadi pada waktu
masih terjadinya perkembangan
serat-serat lensa, katarak
Gambar 7. Katarak Kongenital
juvenil biasanya merupakan
kelanjutan katarak kongenital.

Katarak Degeneratif

katarak Senilis
Katarak senilis
semua kekeruhan
lensa yang
terdapat pada
usia lanjut, yaitu
diatas usia 50
tahun keatas.

4 stadium katarak senilis yaitu seusai


dengan tabel berikut :

Manifestasi klinik

Penurunan
visus

Bintik
hitam di
depan
mata

Halo
bewarna

Silau

Diplopia
monocula
r

Gambar 9. Perbandingan
penglihatan normal dan katarak

Diagnosa
1. Anamnesa

3. Pemeriksaan
laboratorium

4. Slit lamp

2. Pemeriksaan
fisik

5. Shadow test

6. ofthalmoskop

Komplika
si

1.Glaukoma

2.Uveitis

Penatalaksanaan

Ekstraksi lensa
Intra Capsular Cataract Extraction (ICCE)
Extra Capsular Cataract Extraction ( ECCE
)
o Phakoemulsifikasi (phaco)

o
o

Pencegahan

Pasien yang menggunakan steroid jangka


panjang (topikal atau sistemik) harus
diskrining untuk katarak
Pasien disarankan untuk berhenti merokok
menghindari paparan sinar ultraviolet dengan
menggunakan kacamata saat berada diluar
ruangan
menghindari trauma pada mata dengan cara
menggunakan kacamata atau alat pelindung
mata pada pekerja industri.

Katarak Sekunder

katarak
yang
terjadi
akibat
terbentuknya jaringan fibrosis pada
sisa lensa yang tertinggal, paling
cepat keadaan ini terlihat sesudah
dua hari operasi EKEK (Ekstraksi
Katarak
Ekstra
Kapsuler),
dan
penanaman
lensa
di
segmen
posterior. Atau, katarak yang terjadi
sesudah
suatu
trauma
yang
memecah lensa


Epitel lensa subkapsuler yang tersisa mungkin
mencoba melakukan regenerasi serat-serat
lensa (epitel subkapsuler berproliferasi dan
membesar), sehingga memberikan gambaran
Busa Sabun atau Telur Kodok pada kapsul
posterior, Lapisan epitel yang berproliferasi
tersebut,
mungkin
menghasilkan
banyak
lapisan, sehingga menimbulkan kekeruhan.
Gejala Klinis : Penglihatan kabur dapat lebih
buruk
dari pada sebelum di operasi,
Fotofobia, Tajam penglihatan menurun


Pemeriksaan Klinis : Pada awal gejala akan
tampak gelembung-gelembung kecil dan
debris pada kapsul posterior, pada tahap
selanjutnya
akan
ditemukan
gambaran
Mutiara Elsching pada kapsul posterior lensa.
mutiara
Elsching
ini
mungkin
akan
menghilang dalam beberapa tahun oleh
kerena dindingnya pecah,
dapat juga
ditemukan cincin Soemmering pada daerah
tepi kapsul posterior lensa.


Diagnosa:
o Diagnosis dapat ditegakkan pada pasien setelah
menjalani operasi EKEK ataupun setelah suatu
trauma pada mata, yang mengakibatkan
penglihatan menjadi semakin kabur, juga rasa
silau bila melihat cahaya.
o oftalmoskop, slit lamp, akan tampak gelembunggelembung kecil pada daerah belakang lensa,
ataupun dapat ditemukan gambaran mutiara
Elsching maupun cincin Soemmering pada kapsul
posterior lensa. Pada tes tajam penglihatan
didapatkan visus yang menurun.


Penatalaksanaan
o Pembedahan pembedahan seperti disisio
katarak sekunder, kapsulotomi,
membranektomi, atau mengeluarkan
seluruh membran keruh.

Prognosis Katarak

baik dengan lebih dari 95%


pasien mengalami
perbaikan visual setelah
dilakukan operasi

STATUS PASIEN
Identitas pasien
Nama
: Salbiah Idris
Umur
: 59 th
Alamat
: Ujung Drien
No Rm
: 80-63-87
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Petani
Tanggal Masuk : 02 November 2016

Anamnesa
Keluhan Utama: Mata kiri tidak bisa melihat lagi
Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 5 bulan yang
lalu. pandangan kabur dirasakan secara berlahan
lahan sampai akhirnya pasien tidak bisa melihat lagi,
pandangan berasap (+), silau (+), merah (-). Terasa
berpasir (-), mata berair (-), gatal, nyeri (-). Riwayat
mata dimasuki benda asing (-), riwayat pemakian kaca
mata baca sebelumnya (+)
Riwayat HT(-), DM(+)

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Vital Sign

: Baik
: Compos Mentis

Tekanan Darah
: 130/80 mmHG
Heart Rate
: 89 X/i
Respiratory Rate
: 18 X/i
Temperature
: 37,70C

Status Psikiatri
:Kooperatif, Ekspresi wajah
dan respon yang ditunjukan baik
Status Neurologis
: Motorik dan Sensibilitas baik

Status Ophtalmology

Diagnosis Kerja
Katarak Senilis Matur OS
Penatalaksanaan Dan Prognosis
Pre OP
Cendo floxa 6 x 1
Glaucon 3x 1
Mydriatil 1 tts/15 menit

Post OP
Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Methylprednisolone 3 x 4 mg
Cendo floxa 6 x 1 tts
Cendo Noncort 6x1 tts
Ophtalgon 6x1

ANJURAN
Operasi Ekstraksi
Katarak Matur
PROGNOSIS
Dubia ad Bonam

Gambar : Mata Katarak Senilis Matur OS Pre Operasi

Gambar : Mata Katarak Senilis Matur OS Post


Operasi

FOLLOW UP
Tanggal
09 November 2016

Keluhan
Mata terasa nyeri (+)

vital sign/terapi

Status Ophtamology

Post OP hari 1
Tekanan Darah : 120/80
mmHG
Heart Rate
: 89 X/i
Respiratory Rate : 18 X/i
Temperature : 37,70C
Lab : KGDS
:196
mg/dl
Terapi
:
- Inj. Insulin Glulisin 8-8-8
- ciprofloxacin 2x500mg
- Methylprednisolone 3 x 4
- C.floxa 6x1 tts
- Cendo Noncort 6x1tts
- Ophtalgon 6x1

VISUS AVOS : 3/60


Palpepra superior : TAK
Palpebra inferior : udem
(+)
Konjungtiva tarsal sup:
TAK
Konjungtiva tarsal inf:
TAK
Konjungtiva bulbi :
hiperemis (+)
Kornea: jernih
COA: dangkal
Pupil: RC (+) 2-3 mm
Iris :coklat
Lensa: jernih
Sklera: hiperemis (+)

FOLLOW UP
Tanggal
10 November 2016

Keluhan
Mata terasa nyeri (+)
berkurang

vital sign/terapi

Status Ophtamology

Post OP hari 2
Tekanan Darah : 130/80
mmHG
Heart Rate
: 89 X/i
Respiratory Rate : 18 X/i
Temperature
: 37,70C
Lab : KGDS
:76
mg/dl
Terapi
:
- Inj. Insulin Glulisin 8-8-8
- ciprofloxacin 2x500mg
- Methylprednisolone 3
x4
- C.floxa 6x1
- Cendo Noncort 6x1
- Ophtalgon 6x1

VISUS AVOS : 4/60


Palpebra inferior : TAK
Palpebra inferior : TAK
Konjungtiva tarsal sup:
TAK
Konjungtiva tarsal inf:
TAK
Konjungtiva bulbi :
hiperemis (+) berkurang.
Kornea: jernih
COA: dangkal
Pupil: RC (+) 2-3 mm
Iris :coklat
Lensa: jernih
Sklera: hiperemis (+)
berkurang

Tanggal
11 November 2016

Keluhan

vital sign/terapi

Status Ophtamology

(-)

Post OP hari 2
Tekanan Darah : 130/80
mmHG
Heart Rate
: 89 X/i
Respiratory Rate : 18 X/i
Temperature : 37,70C
Lab : KGDS
:76 mg/dl
Terapi
:
- Inj. Insulin Glulisin 8-8-8
- ciprofloxacin 2x500mg
- Methylprednisolone 3 x 4
- C.floxa 6x1
- Cendo Noncort 6x1
- Ophtalgon 6x1

VISUS AVOS : 4/60


Palpebra superior: TAK
Palpebra inferior : TAK
Konjungtiva tarsal sup:
TAK
Konjungtiva tarsal inf:
TAK
Konjungtiva bulbi :
hiperemis (-)
Kornea: jernih
COA: dangkal
Pupil: RC (+) 2-3 mm
Iris :coklat
Lensa: jernih
Sklera: hiperemis (+)
berkurang

PBJ

Anda mungkin juga menyukai