Setelah
selesai
baru
dilakukan
pemorograman dan ditest apakah program
berjalana. Secara diagram, cara pengerjaan
bias dilihat di diagram 2-1.
Brainstromin
g
Pendetailan
desain
Build the
lego
Programmin
g the
mindstrorm
T
est the
program
1. PENDAHULUAN
Percobaan pada Hands On modul satu ini
adalah mmebentuk dan memrogram Lego
Mindstrorm sesuai dengan tugas pada modul
yang telah diberikan. Terlebih dahulu
praktikan melakukan brainstorming. Langkah
selanjutnya
adalah
dengan
merakit
komponen Lego menjadi robot yang akan
diprogram agar mencapai tujuan dari masingmasing tugasnya. Selanjutnya membuat code
yang sesuai dengan spesifikasi tugas yang
diberikan. Mencoba hasil dari menyusun lego
dan memrogramnya, sesuai dengan tujuan
awal atau tidak, apabila tidak sesuai maka
dilakukan perbaikan desain atau program
tergantung letak kesalahannya. Secara
bagian, modul ini terbagi menjadi dua buah
bagian besar yaitu Make it Move dan Make it
Smarter
2. METODOLOGI
Secara umum metode pengerjaan modul ini
dengan menggunakan cara yang serupa
yaitu melakukan brainstrorming kemudian
dilanjutkan dengna melakukan pendetailan
desain. Lalu lego dibentuk sesuai desain.
Pada
tahap
ini
praktikan
mengumpulkan semua ide yang ada
didalam kelompok kami. Lewat ide-ide
yang ada kemudian praktikan saring
menjadi beberapa ide saja. Setelah itu
kami menentukan kelebihan dan
kekurangan dari desain yang sudah
kami
saring
dengan
memertimbangkan tingkat kesulitan,
rancangan
kasar
code,
dan
ketersediaan bahan lego.
2. Pendetailan Desain
Desain yang dipilih pada tahap
brainstorming dibahas lebih lanjut
ditahap ini. Dengan mulai memilih
part-part yang akan digunakan.
3. Build the Lego
Pada tahap ini desain yang telah
dibuat
dan
part
yang
telah
dikumpulkan dirangkai menjadi robot
lego secara utuh.
4. Programming the Mindstorm
Pada
tugas
with
wheels,
praktikan diberikan jarak yang
harus
ditempuh
sehingga
praktikan
membuat
perhitungan aritmatika dengan
pembagian jarak yang akan
ditempuh
dibagi
dengan
keliling lingkaran yang dalam
tugas ini jarak tempuh adalah
100cm dan keliling dari roda
yang digunakan adalah 17.6
cm yang didapat dengan
mengukur diameter roda dan
mencocokkan hasil dengan
dokumentasi dari Lego sendiri.
Hasil
yang
didapatkan
kemudian
dimasukkan
ke
dalam jumlah putaran roda
yang harus dilakukan agar
mencapai 100 cm. Dalam
program dilakukan display 100
cm untuk menunjukkan jarak
yang ditempuh. Jarak yang
ditempuh
tidak
dihitung
dengan
perhitungan
aritamatikan
karena
merupakan nilai inisialisasi.
b. Display Speed
Dengan
menggunakan
program dan driving base yang
sudah dibuat di tugas with
wheels, akan dibuat program
yang
akan
menghitung
kecepatan
rata-rata
dari
driving base. Secara desain
bentuk lego mindstorm masih
sama sesuai dengan with
wheels
hanya
saja
ada
modifikasi dibagian program.
Ditambahkan inisialisasi awal
timer, dan pada bagian akhir
ditambahkan lagi perhitungan
aritmatikan dengan membagi
jarak tempuh dengan waktu
tempuh yang sesuai. Dalam
praktikum
ini
praktikan
mendapatkan suatu kejadian
bahwa waktu bisa berubah
sesuai
dengan
bidang
permukaan
tempat
driving
base dijalankan. Apabila di
angkat dari permukaan lantai
maka waktu tempuh akan
semakin cepat karena tidak
mengalami gesekan. Tapi pada
permukaan
lantai
akan
mengalami gaya gesek. Hal
tersebut
menyebabkan
walaupun
jarak
sudah
ditentukan praktikan tidak bisa
menentukan suatu tetapan
waktu karena bergantung pada
waktu yang dihitung mulai dari
inisialisai sampai saat program
berakhir.
c. In a Pattern
Dengan menggunakan driving
base yang dibuat pada tugas
sebelumnya
praktikan
menambahkan gyro sensor
untuk bisa memutar sudut
sesuai dengan sudut yang
diinginkan. Praktikan membuat
program
dengan
pattern
bintang
dan
membentuk
bentuk
bintang
dari
sisi
samping.
Program
dimulai
dengan inisialisasi awal sudut
sehingga starting point bisa
sama ketika divideokan. Akan
tetapi bintang yang dihasilkan
kurang sempurna karena gyro
sensor
yang
digantungkan
pada bagian belakang driving
Pada
tugas
ini
praktikan
menggunakan
sensor
ultrasonic
untuk
membaca
jarak dari lingkungan di depan
sensor ultrasonic robot. Pada
initial
state
robot
akan
menunjukkan display mata
dan akan mengeluarkan suara
sambil
berjalan.
Ketika
mendeteksi suara yang cukup
keras
maka
robot
akan
semakin cepat dan suaranya
akan berganti.
rendah
+besar
tinggi)/2.
intensitas
c. And Adaptable
Pada tugas adaptable
masih
menggunakan
robot
creature yang dibuat pada
bagian
without
wheels,
ditambahkan
juga
sensor
cahaya.
Pada awalnya, ketika
cahaya yang diterima oleh
sensor cahaya sedikit, maka
akan muncul di brick display
sepasang mata yang tertutup,
dan ketika ada banyak cahaya
yang diterima, maka mata
akan
terbuka
dan
akan
bergerak
maju,
lalu
bila
intensitas cahaya berkurang
lagi, maka mata akan tertutup
lagi. Intensitas cahaya yang
ditetapkan sebagai threshold
adalah
(besar
intensitas
robot mendaki
lebih curam.
tanjakan
yg
4. KESIMPULAN
Pada praktikum modul 2 praktikan
ditantang untuk berkreasi di desain pada
bagian modul make it move. Hal ini
dikarenakan pada bagian make it move
desain
harus
menyesuaikan
dengan
spesifikasi yang diminta. Desain yang sama
tidak akan bisa digunakan karena tantangan
setiap tugasnya berbeda beda.
Pada bagian make it smarter praktikan
ditantang untuk membuat robot yang bisa
melakukan banyak hal serta memproses
banyak Masukkan dari lingkungannya.
Tantangan dalam modul ini adalah
bagaimana caranya berpikir kreatif. Modul in
menerapkan kebebas bereksplorasi dengan
berbagai kemungkinan, yang merupakan
pengembangan dari apa yang sudah
dipelajari pada modul 1.