Anda di halaman 1dari 3

MODUL 6 STAIR CLIMBER

Teo Wijayarto (16515096)


06/06
Asisten: Daniel Eduardo (10313003)
Tanggal Percobaan: 19/03/2016

Praktikum Pengantar Rekayasa Desain 2


Abstrak
Percobaan
yang
dilakukan
adalah
merakit
dan
memrogram
Lego
Mindstorm EV3 sesuai dengan modul
yang diberikan. Pada modul ini Lego
Mindstrorm dirakit dan diprogram untuk
membentuk Stair Climber, robot yang
menggunakan konsep pendaki tangga
atau sebuah ketinggian tertentu yang
dibatasi oleh tangga yang pejal saja dan
rata.
Kata kunci: Lego, Stair Climber, Robot,
Mindstorm EV3.
1. PENDAHULUAN
Percobaan pada Hands On modul tiga ini
adalah membuat Robot Arm sesuai dengan
modul yang telah diberikan. Percobaan
dilakukan
dengan
merakit
lego
dan
memrogramnya sesuai dengan tujuan robot
dibuat. Lalu robot ditest dan dianalisis
mengenai fungsionalnya dan proses kerjanya.
Terakhir lego akan dicek apakah sesuai
dengan tujuan awal yaitu Robot Arm yang
mengambil barang dan memindahkannya
dari suatu koordinat yang telah ditentukan ke
koordinat tujuan.
Tujuan yang ingin dicapai pada modul
ini adalah:
1.1
Praktikan
bisa memaparkan fungsi kerja dari
robot yang dibuat
1.2
Praktikan
memberikan ide-ide
pengembangan robot
1.3
Praktikan
bisa memberikan contoh
permasalahan yang dapat
diselesaikan oleh robot.

2. METODOLOGI
Secara umum metode pengerjaan modul ini
dengan menggunakan cara yang serupa
yaitu memahami perintah yang akan

dilakukan lewat video yang disajikan.


Merangkai lego ke bentuk yang diinginkan.
Memrogram otak mindstorm lewat coding.
Mengetes hasil coding dan build apakah
sesuai dengan video awal. Skema urutan
pengerjaan per satu tugas yang ada di dalam
modul bisa dilihat pada diagram 2-1.
Observasi
Umum
Build the
lego
Programmin
g the
mindstorm
T
est the
program
Gambar 2-1 Diagram Metodelogi

Secara umum metodologi yang praktikan


gunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi Umum
Observasi umum dilakukan dengan
mengamati bentuk lego dan video
pergerakan
lego
yang
sudah
disediakan. Hal ini bertujuan agar
praktikan mengerti konsep dari robot
yang akan dibentuk dan gambaran
kasar
tentang
struktur
serta
pemrograman robot.
2. Build The Lego
Pada tahap ini praktikan membentuk
lego sesuai dengan instruksi yang
diberikan modul. Tahap ini termasuk
menyiapkan
lego-lego
yang
diperlukan serta merakit lego menjadi
robot yang fungsional.
3. Programming The Mindstorm
Pada tahap ini prakttikan memrogram
mindstorm agar mencapai tujuan
yang
diinginkan.
Secara
khusus
praktikan
pada
modul
ini
menggunakan program yang sudah

Laporan Kelompok Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

dibuat oleh Lego sendiri dikarenakan


ada
block
yang
merupakan
penjabaran dari bentuk lego yang
dibuat. Jadi pada modul ini kami
menganalisis block-block program
yang ada.

yang
telah
ditetapkan.
Setelah
kemiringan robot sudah mencapai titik
dimana gyro meter tidak membaca
lagi kemiringan maka tangga akan
dikembalikan
ke
posisi
semula.
Dengan
menaikkan
tangganya
kembali. Dan akan kembali maju ke
depan ketika tangga sudah mencapai
keadaan semula. Yang membuat
segala hal ini mungkin adalah desain
robot
yang
benar-benar
memanfaatkan
lego
yang
ada.
Terutama ide dari roda stopper yang
ada di tengah, karena roda tersebut
dipaksa hanya bisa maju kedepan
dengan memasang lego tube yang
digabungkan
dengan
rubberband.
Roda ini dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan robot agar tetap bisa
mempertahankan posisi horizontal.

4. Test The program


Pada tahap ini kami melakukan
percobaan untuk memastikan bahwa
lego yang kami buat telah berfungsi
sesuai tujuan dan program yang telah
dibuat.

3. HASIL DAN ANALISIS

Analisis Individu:

Pengembangan
yang
bisa
dilakukan pada robot ini adalah
dengan mengokohkan bentuk robot
sehingga bisa mendaki dengan lebih
tepat dan permukaan yang tidak
terlalu rata masih bisa dinaikki. Robot
ini juga bisa difungsikan sebagai
forklift apabila desain diubah dengan
menambahkan container. Walaupun
mengubah fungsi desain yang ada
memakai base stair climber ini
sehingga tidak hanya bisa mendaki
tangga tapi juga bisa mengantar
barang.
Masalah
yang
dapat
diselesaikan dengan robot ini adalah
pengangkatan barang yang melewati
medan yang beragam. Robot ini juga
bisa dialih fungsikan untuk memasuki
tempat yang sulit dijangkau oleh
manusia dan menghadapi medan
yang ada, untuk mencari suatu
barang.

Gambar 3.1 Stair Climber


Stair Climber adalah robot
yang bertujuan untuk mendaki anak
tangga
sesuai
jumlah
yang
ditentukan. Karena konsep dari Stair
Climber mendaki maka diperlukan
landasan yang kokoh dan sebisa
mungkin tangga yang dinaiki memiliki
permukaan yang rata. Cara kerja dari
robot ini adalah pertama kali robot
akan melakukan kalibrasi dengan
menaikkan
tangga
lalu
menurunkannya kembali sampai ke
batas maksimum yaitu menyentuh
touch
sensor.
Akan
dimasukkan
jumlah tangga yang akan dinaikki
dengan menekan grid pada brick,
setelah itu robot akan terus maju ke
depan.
Robot
akan
mulai
menggunakan
tangganya
untuk
mengangkat dirinya. Ketika robot
mencapai kemiringan sesuai threshold

Analisis Kelompok:
Stair Climber ini merupakan robot
yang bisa melewati tangga. Dalam
pergerakannya, robot dibantu oleh
dua large motor, satu touch sensor
dan medium motor. Satu buah large
motor, touch sensor dan medium
motor di manfaatkan dalam sistem
pengangkatan robot. Sementara large
motor yang lain membantu dalam
pergerakan robot untuk bergerak
maju ke depan. Pada hasil demo
robot, kami menemukan kekurangan
pada sistem pengangkatan robot.
Serperti yang terlihat pada video
kelompok kami, pada bagian langkah

Laporan Kelompok Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

pertama melewati tangga, robot


hampir saja jatuh jika tidak ditahan
oleh tangan. Hal tersebut terjadi
karena tangga yang dilewati tidak rata
dan juga kurangnya mekanisme
tertentu guna menahan roda pada
bagian depan maupun tengah robot
agar tidak sulit untuk bergerak
mundur sehingga tidak mudah jatuh
ketika melewati tangga yang tidak
rata (miring).

4. KESIMPULAN
1.

Konsep cara kerja bisa dilihat di


bagian hasil dan analisis paragraf
pertama. Konsepnya adalah Stair
Climber robot yang dirancang

untuk mendaki tangga yang ada


sesuai
masukkan
grid
yang
ditekan.
2.

Ide pengembangan bisa dilihat di


bagian hasil dan analisis. Ide bisa
direalisasikan dengan mengubah
desain dari robot sedikit agar
fungsinya
bertambah
sebagai
container atau forklift.

3.

Kegunaan
robot
untuk
menyelsaikan masalah bisa dilihat
di paragraf ketiga. Contohnya
sebagai robot pencari di medan
yang sulit serta menjadi robot
yang bisa mengantarkan barang
melewati tangga yang ada.

Laporan Kelompok Praktikum Pengantar Rekayasa Desain

Anda mungkin juga menyukai