Reaksi Hipersensitivitas
ini,
akan
menimbulkan
suatu
keadaan
adalah
reaksi
usaha
hipersensitivitas
untuk
oleh
mempermudah
Gell
dan
evaluasi
lengkap
atau
kompleks
kovalen
hapten-protein.
akibat
pemberian
zat
kontras
atau
akibat
(ECF-A
eosinophil
chemotactic
factor
of
jam,
dapat
terjadi
resintesis
mediator
fase
aktif
dari
sel
mast
tersebut
akan
dalam
keadaan
teraktivasi
yang
selanjutnya
akan
hasil
produksi
metabolisme
Avoidance,
Hyposensitization,
pemberian
telah
diuraikan
di
atas
bahwa
mediator
jenis
mediator
yang
penting
yaitu
dibentuk
perantaraan
dari
enzim
asam
histidin
amino
histidin
dekarboksilase.
bronkokonstriksi.
Gejala
kulit
adalah
itu
antihistamin
hanya
dapat
mencegah
memudahkan
migrasi
imunoglobulin
dan
sel
(neutrophyl
chemotactic
factor)
dapat
siklooksigenase
yaitu
prostaglandin
(PGD2,
sel
mempunyai
produk
spesifik
yang
merupakan
kemotaktik
untuk
eosinofil
dan
lambat
dengan
masa
kerja
lebih
lama
sedikit
perbedaan
tersebut.
Mediator
antara
kedua
SRS-A
jenis
dianggap
juga
meningkatkan
permeabilitas
kapiler
serta
dari
leukotrien
hasil
metabolisme
asam
aktivasi
activating factor)
trombosit
(PAF
Platelet
selanjutnya
menggumpalkan
pada
manusia.
trombosit
PAF
serta
dapat
mengaktivasi
kontraksi
otot
polos
bronkus
serta
Serotonin
dapat
meningkatkan
permeabilitas
pembuluh darah.
merupakan
sumber
beberapa
sitokin
yang
IL-4,
IL-5,
IL-6,
TNF,
serta
GM-CSF
tetapi
tidak
IL-2
yang
merangsang
sel
T4
untuk
reaksi
alergi.
Produksi
interleukin
diperkirakan
dapat
langsung dari sel mast atau dari sel lain akibat stimulasi
oleh mediator sel mast. Interleukin-4 tampaknya merupakan
stimulus utama dalam aktivasi sintesis IgE oleh sel limfosit B.
Pada saat yang sama IL-4 meningkatkan ekspresi reseptor
Fc (FcRII) pada sel limfosit B. Interleukin-4 ini pertama kali
disebut faktor stimulasi sel B (BSF = B cell stimulating
factor).Aktivasi oleh IL4 ini diperkuat oleh IL-5, IL-6, dan
TNF, tetapi dihambat oleh IFN, IFN, TGF, PGE2, dan IL-I0
Dalam reaksi alergi fase cepat, IL-3, IL-5, GM-CSF, TNF
dan INF terbukti dapat menginduksi atau meningkatkan
pelepasan histamin melalui interaksi IgE- alergen pada sel
basofil manusia (lihat Gambar 12-6).
Sitokin
lain
yang
upon
activation
normal
expressed
and
disebut
C-kit,
dapat
menginduksi
pembebebasan
D. PENYAKIT OLEH ANTIBODI DAN KOMPLEKS ANTIGENANTIBODI (REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE II DAN III)
Antibodi, selain IgE, mungkin menyebabkan penyakit
dengan berikatan pada target antigennya yang ada pada
permukaan sel atau jaringan (reaksi hipersensitivitas tipe II)
atau dengan membentuk kompleks imun yang mengendap di
pembuluh darah (reaksi hipersensitivitas tipe III)
Penyakit
hipersensitivitas
yang
diperantarai
oleh
jaringan
yang
sesuai
dengan
target
antigen.
penyakit
sistemis
yang
bermanifestasi
sebagai
kelainan
disebabkan
hipersensivitas
atau
kronik
berhubungan
pada
dengan
atau
menghambat
kerusakan
jaringan
yang
proses
inflamasi
diakibatkannya
dengan
kasus
digunakan
mengurangi
plasmapheresis
untuk
dan
yang
berat,
kadar
Oleh
Autoantibodi
Terhadap
Antigen
Jaringan
Penyakit
Antigen
Mekanisme
Manifestasi
Anemia
target
Protein
klinopatologi
dan Hemolisis,
Opsonisasi
hemolitik
membran
autoimun
eritrosit
(antigen
golongan
Purpura
darah Rh)
Protein
Opsonisasi
trombositop
membran
fagositosis platelet
enia
platelet
autoimun
(gpIIb:integrin
dan Perdarahan
(idiopatik)
Pemfigus
IIIa)
Protein
vulgaris
hubungan
diperantarai
interseluler
antibodi,
pada Aktivasi
pada
protease Vesikel
sel gangguan
epidermal
kulit
(bula)
adhesi
interseluler
(epidemal
Sindrom
cadherin)
Protein
non- Inflamasi
Goodpasture
kolagen
yang Nefritis,
pada diperantarai
membran
komplemen
dasar
reseptor Fc
perdarahan
dan paru
glomerulus
ginjal
dan
Demam
alveolus paru
Antigen
reumatik
dinding
akut
streptokokus,
sel makrofag
miokarditis
antibodi
bereaksi
silang dengan
antigen
Miastenia
miokardium
Reseptor
Antibodi
Kelemahan
gravis
asetilkolin
menghambat
otot, paralisis
ikatan
asetilkolin,
Penyakit
Reseptor
modulasi reseptor
Stimulasi reseptor Hipertiroidism
Graves
hormon TSH
TSH
Anemia
antibodi
Faktor intrinsik Netralisasi
diperantarai e
faktor Eritropoesis
pernisiosa
dari
sel intrinsik,
abnormal,
anemia
vitamin
B12
(Dikutip dengan modifikasi dari dari Abbas AK, Lichtman AH,
2004)
Spesifitas
Mekanisme
Lupus
antibodi
DNA,
Inflamasi
klinopatologi
Nefritis, vaskulitis,
eritematosus
nukleoprotein
diperantarai
artritis
sistemik
komplemen
dan
reseptor
Poliarteritis
Antigen
Fc
Inflamasi
nodosa
permukaan
diperantarai
virus
komplemen
hepatitis B
dan
post- dinding
streptokokus
Vaskulitis
reseptor
Fc
Inflamasi
Glomreulonefir Antigen
tis
Manifestasi
Nefritis
sel diperantarai
streptokokus
komplemen
dan
reseptor
Fc
(Dikutip dengan modifikasi dari dari Abbas AK, Lichtman AH,
2004)
4. Point of interest
a. Antibodi terhadap antigen sel dan jaringan dapat
menyebabkan kerusakan jaringan dan penyakit (reaksi
hipersensitivitas tipe II).
b. Antibodi IgG dan IgM yang berikatan pada antigen sel
atau jarinagn menstimulasi fagositosis sel-sel tersebut,
menyebabkan reaksi inflamasi,
aktivasi komplemen
dapat
berikatan
dengan
antigen
mengendap
menyebabkan
pada
pembuluh
kerusakan
yang
imun, yang
darah
jaringan
dan
(reaksi
oleh
pengumpulan
OLEH
LIMFOSIT
lekosit
dan
reaksi
inflamasi.
E. PENYAKIT
(REAKSI
Hampir
semua
penyakit
yang
diperantarai
cell
Inflamasi
granulomatous
yang
terjadi
dari
kerusakan
jaringan
sama
dengan
Diabetes
T patogenik
manusia
hewan
Antigen
sel Spesifisitas sel Tikus
NOD,
melitus
islet
tergantung
dekarboksilas
insulin (tipe I)
Artritis
glutamat)
Antigen yang Spesifisitas sel Artritis
reumatoid
tidak
(insulin,
ditegakkan
T
di
dan
transgenik
peran diinduksi
sinovium
ditegakkan
sendi
Protein mielin
Postulat
eksperimental
asam
diketahui
Ensefalomieliti
proteolipid
: Induksi
sklerosis
imunisasi
multipel
dengan
oleh
antigen mielin
SSP;
tikus
Penyakit
Tidak
transgenik
Spesifisitas sel Induksi
oleh
inflamasi usus
diketahui,
peran
ditegakkan
mikroba
intestinal
kurangnya
regulator sel T
DAFTAR PUSTAKA
Abbas AK, Lichtman AH. Basic immunology. Edisi ke-2.
Philadelphia: Saunders, 2004.
Stiehm ER. Immunologic disorders in infants and children. Edisi
ke-3. Philadelphia: WB Saunders, 1989.
Abbas AK, Lichtman AH, Pober JS. Disease caused by
humoral and cell-mediated immune reactions. Dalam:
Cellular and molecular immunology. Philadelphia: WB
Saunders, 1991; 353-76.
Bellanti
JA.
Mechanism
of
tissue
injury
produced
by