Anda di halaman 1dari 20

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi
jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh.Darah dari jantung
keseluruh tubuh diangkut oleh arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang
membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota tubuh yang lain. Ciriciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan permukaan
dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu
waktu, terlalu banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding
pembuluh darah menjadi tebal dan kaku, akhirnya akan membatasi darah yang
mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini disebut arteriosclerosis atau
pengerasan pembuluh arteri.
Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun
kedua Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun
kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling menggantikan.
Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan
karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi lainnya.
Aterosklerosis disebabkan karena tersumbatnya arteri oleh kolesterol
teroksidasi.Penyakit in tidak jarang terjadi pada usia muda,Penyakit menjalar
sedikit demi sedikit namun pasti.Aterosklerosis berawal sebagai athorema
atau tumor jinak (nonkanker) sel-sel otot polos di dalam dinding pembuluh

darah.Sel-sel ini bermigrasi dari lapisan otot pada pembuluh darah ke posisi
tepat di bawah lapisan endothel, sel-sel tersebut terus membelah diri dan
membesar. Kemudian, kolesterol dan lemak yang menumpuk di sel-sel otot
polos abnormal ini membentuk plak.Plak terbentuk dari simpanan substansi
1

lemak, kolesterol sisa metabolisme sel, kalsium dan fibrin. Substansisubstansi ini dapat berkembang pada arteri sedang atau aorta. Kerusakan
dinding pembuluh yang parah akibat terkena plak ini menjadi keras dan
kehilangan elastisitasnya. Keadaan seperti ini disebut pengerasan arteri.
Penyakit aterosklerosis bukankah penyakit baru dalam dunia
keseehatan.Pembuluh darah pada mumi yang usianya telah mencapai sekitar
3500 tahun, ternyata telah mengidap penyakit ini.Penelitian ini dilakukan pada
tahun 1931.Penelitian juga dilakukan pada serdadu-serdadu korea yang mati
muda pada perang korea yang ternyata sekitar 50% dari mereka mempuyai
masalah yang sama dengan mumi mesir, yaitu terjadi pengapuran pada
pembulyh koronernya, padahal mereka tidak mengeluh sama sekali.Di
Amerika Serikat, 46% dari anak muda yang meninggal karena kecelakaan
ternyata yelah megalami pengapuran pada pembuluh koronernya tetapi tetap
tidak ada gejala yang nyata.

B. Rumusan Masalah

1.
2.
3.
4.

Apa pengertian penyakit jantung ?


Apa pengertian Kholesterol?
Apa sajakah jenis Kholesterol ?
Bagaimanakah proses pembentukan kolesterol ?

5. Jelaskan proses transportasi kolesterol dalam tubuh ?


6. Bagaimana kontrol pembentukkan kolesterol?
7. Jelaskan cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah?
8. Apa pengertian Atheroskelerosis?
9. Bagaimanakah proses terjadinya aterosklerosis?
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengetahui tentang penyakit jantung.


Mengetahui pengertian kolesterol.
Memahami Jenis kolesterol.
Mengetahui proses pembentukkan kolesterol.
Memahami proses transportasi kolesterol dalam tubuh.
Mengetahui kontrol pembentukkan kolesterol.
Mengetahui cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah.
Mengetahui tentang Atheroslklerosis.
Memahami proses terjadinya Atherosklerosis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Jantung

Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia.Fungsi


jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh.Darah dari jantung
keseluruh tubuh diangkut oleh arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang
membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota tubuh yang lain. Ciriciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan permukaan
dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu
waktu, terlalu banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding
pembuluh darah menjadi tebal dan kaku, akhirnya akan membatasi darah yang
mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini disebut arteriosclerosis atau
pengerasan pembuluh arteri.
B. Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah lemak yang terutama diproduksi dalam hati yang
didapat darimakanan, penting untuk menjaga fungsi tubuh supaya tetap baik
seperti fungsi hormon dan berperanan penting pada produksi asam empedu.
Produksi akanmeningkat jika terdapat kandungan lemak yang banyak dalam.
Jumlah kolesterol dalam tubuh haruslah seimbang dengan kebutuhan. Jika
jumlah kolesterol melebihi kebutuhan, kolesterol

LDL (Low-Density

Lipoprotein) maka akan timbul penyakit,contoh penyakit jantung koroner,


penyakit pembuluh darah. Kolesterol membentuk bekuan dan plak yang
menyumbat arteri dan akhirnya memutusksn aliran darah ke jantung
4
(menyebabkan serangan jantung) dan ke otak (menyebabkan stroke).
C. Jenis- Jenis Kolesterol

1) Kolesterol berfungsi yaitu :


1. Salah satu komponen membran sel
2. membentuk garam empedu
3. bahan baku untuk pembuatan hormon steroid, seperti progesteron dan
estrogen(pada wanita) dan testosteron(pada laki-laki).
2) Faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol plasma, diantaranya:
1. makanan (30%)
2. diet lemak jenuh meningkatkan kolesterol(15 - 20%)
3. asam lemak tidak jenuh menekan pembentukan kolesterol
4. kekurangan hormon tiroid
5. menderita diabetes melitus
6. hormon androgen dapat meningkatkan kolesterol
7. hormon estrogen dapat menurunkan kolesterol
8. pada penderita gangguan ginjal, kolesterol meningkat
c) Menurut hiotesis lipid
Kadar kolesterol abnormal (hiperkolesterolemia)-yaitu, konsentrasi
yang lebih tinggi dari LDL dan konsentrasi yang lebih rendah HDL
fungsional-yang

berkaitan

erat

dengan

penyakit

jantung

karena

mempromosikan pembangunan ateroma pada arteri (aterosklerosis). Proses


penyakit menyebabkan infark miokard (serangan jantung), stroke, dan
penyakit pembuluh darah perifer. Karena darah yang lebih tinggi LDL,
terutama LDL konsentrasi yang lebih tinggi dan lebih kecil ukuran partikel
LDL partikel, menyumbang proses ini lebih dari kadar kolesterol LDL
partikel, [33] partikel LDL sering disebut "kolesterol jahat" karena mereka
telah dikaitkan dengan pembentukan ateroma . Di sisi lain, konsentrasi
tinggi HDL fungsional, yang dapat menghilangkan kolesterol dari sel dan
ateroma.
d) Kadar kolesterol terbagi menjadi 2 (dua) bagian:
a. Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein), merupakan kolesterol
baik karena kemampuanny Kadar kolesterol HDL diatas 60 berarti

sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko
untuk mendapat serangan jantung atau stroke karena kolesterol HDL
fungsinya untuk membersihkan pembuluh darah arteri. Kolesterol
jenis ini mengikat ke kolesterol jahat dan membawanya ke liver,
dimana ia disaring keluar dari tubuh.
b. Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat
yang

membuat

endapan

dan

menyumbat

arteri.

sehingga

meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke. Agar lebih mudah


mengingatnya, bayangkan saja bahwa huruf L pada LDL adalah
Lousy yang berarti jelek. Kadar kolesterol LDL yang baik adalah
lebih rendah dari 130, dan semakin rendah, akan semakin baik.
D. Proses Pembentukkan Kolesterol
Jalur pembentukan kolesterol berlangsung dalam tiga tahap, berikut uraiannya
adalah :
a) Tahap Pertama
pembentukan kolesterol, 2 molekul Asetil KoA sitosol berkondensasi
(menguap) membentuk Asetoasetil KoA. Molekul Asetil KoA lainnya
berikatan dengan Asetolasetil KoA membentuk HMG-KoA.
b) Tahap Kedua
Reaksi pada biosintesis kolesterol dikatalisis oleh HMG-KoA reduktase
dimana enzim ini mengubah HMG-KoA menjadi mevalonat,dengan
menggunakan Ekivalen pereduksi yang disediakan olehb NADPH, dan
terletak di reticulum endoplasma dengan tempat aktifnya menonjol
kedalam sitosol.

c) Tahap Ketiga
Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP dan selanjutnya mengalamai
dekarboksilasi untuk membentuk isopentenil pirofosfat. Unit-unit isopren
ini dapat berkondensasi membentuk kolesterol. Unit-unit tersebut juga
membentuk dolikol (senyawa yang digunakan untuk memindahkan
oligosakarida

bercabang

selama

pembentukan

glikoprotein)

atau

ubikuinon (komponen rantai transpor elektron). Jadi pada biosintesis


kolesterol, 2 unit isoprene berkondensasi membentuk geranil pirofosfat.
Kemudian terjadi penambahan 1 unit isoprene lagi untuk menghasilkan
farnesil pirofosfat. Kondensasi 2 farnesil pirofosfat menghasilkan skualen,
suatu senyawa yang mengandung 30 atom karbon. Setelah oksidasi pada
karbon 3, skualen mengalami siklisasi membentuk lanosterol yang
memiliki 4 cincin yang membentuk inti steroid pada kolesterol. Sehingga
melalui serangkaian reaksi, terjadi pembebasan 3 karbon dari lanosterol
sewaktu zat ini diubah menjadi kolesterol.
Kadar Normal Kolesterol
Indikator
Kolesterol total
Kolesterol LDL
Tanpa PJK dan kurang dari 2 faktor resiko
Tanpa pjk dengan 2 atau lebih faktor resiko
Dengan PJK
Kolesterol HDL

Kadar
200 mg/dL
160 mg/dL
130 mg/dL
< 100 mg/dL

Wanita
Pria

45 mg/dL
35 mg/dL

E. Proses Transportasi Kolesterol dalam Tubuh


Kolesterol sangat tidak larut dalam air. Dengan demikian, zat ini diangkut
dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah.
1) Kolesterol Kilomikron
Kolesterol dalam makanan diserap dari misel garam empedu ke
dalam sel epitel usus. Kolesterol ini, bersama dengan kolesterol yang
disintesis oleh sel yang dikemas dalam kilomikron yang masuk ke dalam
darah melalui limfe. Protein utama pada kilomikron nasens adalah apoB48. Dalam limfe dan darah, kilomikron memperoleh apoC II dan apoE dari
HDL. Setelah triasilgliserol kilomikron dicerna oleh lipoprotein lipase
dalam darah, sisa kilomikron akan berikatan dengan reseptor di sel hati
dan mengalami internalisasi melalui endositosis. Terjadi pencernaan
didalam lisosom, protein dan lemak diuraikan asam lemak diputuskan dari
ester kolesterol, dan kolesterol serta produk pencernaan sisa kilomikron
lainnya

membentuk

depot

simpanan

didalam

sel

hati.

Akibat

bertambahnya simpanan kolesterol bebas, pembentukan kolesterol


terhambat dan sintesis reseptor LDL oleh hepatosit tertekan. Akibatnya,

karena reseptor diserap melalui proses endositosis, jumlahnya dimembran


sel berkurang.
2) Kolesterol VLDL
Setelah dibentuk dihati, triasilgliserol kemudian dikemas bersama
kolesterol dari depot simpanan kolesterol, fosfolipid, apoB-100 menjadi
VLDL, yang kemudian disekresikan dalam darah. Depot simpanan
kolesterol dalam hati berasal dari endositosis dan pencernaan lipoprotein
darah didalam lisosom atau biosintesis dari asetil KoA. Didalam darah,
HDL memindahkan apoCII dan apoE, serta ester kolesterol ke VLDL.
Didalam darah VLDL diubah menjadi IDL melalui digesti
triasilgliserolnya oleh lipoprotein lipase. Triasilgliserol IDL dapat
mengalami penguraian menjadi LDL atau IDL dapat kembali ke hati
setelah berikatan dengan reseptor dipermukaan sel, yang kemudian diserap
melalui proses endositosis dan diuraikan oleh enzim lisosom. Asam
lemak, asam amino dan kolesterol dikembalikan ke depot simpanan dalam
sel hati.
3) Kolesterol LDL
Apabila triasigliserida dicerna lebih lanjut, baik oleh lipoprotein
lipase (LPL) di berbagai jaringan atau oleh triasilgliserol lipase di sinusoit

10

hati, akan terbentuk LDL. Diserap oleh hati melalui proses endositosis
yang dibantu oleh reseptor. Pencernaan lisosom mengembalikan kolesterol
LDL ke depot simpanan kolesterol hati. Endositosis dan pencernaan LDL
dilisosom juga berlangsung dijaringan diluar hati yang memiliki reseptor
LDL. Selain itu, terjadi pula pengambilan LDL melalui reseptor penyapu
nonspesifik, misalnya pada makrofag.
F. Cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah yaitu:
1) Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan
mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging.
Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan
lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulangulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda
mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
2)

Konsumsi makanan berserat


Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacangkacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat
menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari
tubuh.

3) Konsumsi antioksidan

11

Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery,


pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga
dapat menurunkan kadar kolesterol.
4) Hindari alkohol dan merokok
Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah
menumpuk dalam aliran darah.
5) Olahraga
Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar
berat tubuh Anda tetap ideal.
Hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol kolesterol yaitu

1. Kontrol porsi makan dengan menggunakan tangan.


Satu sajian dari daging atau ikan adalah sebanyak yang dapat diletakkan di
telapak tangan, satu sajian buah segar adalah sebesar kepalan tangan, dan
satu sajian sayur yang sudah dimasak, nasi, atau pasta tidak boleh
melebihi jumlah yang dapat digenggam di satu tangan.
2. Perbanyak makan dengan buah dan sayur
lima sampai sembilan sajian per hari untuk membantu menurunkan
kolesterol jahat (LDL) dan kurangi karbohidrat. Sisipkan menu ikan
sebanyak 2x dalam seminggu.

12

3. Bersarapan dengan gandum (Whole Grains)


karena oatmeal atau sereal whole grain memberikan manfaat sepanjang
hari.
4. Pilih kacang-kacangan sbg camilan
sehat karena mengandung lemak tak jenuh dalam jumlah tinggi, yang
menurunkan kolesterol jahat (LDL) tanpa mempengaruhi kadar
kolesterol baik (HDL).
5. Lemak tak jenuh, seperti yang terdapat dalam minyak canola, minyak
zaitun (olive oil), dan minyak safflower, menurunkan kolesterol jahat
6.

(LDL) dan dapat membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL).


Lakukan aktivitas fisik
minimal selama 30 menit dan dilaksanakan secara rutin 5 hari per minggu
untuk dapat menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol

HDL.
7. Hindari stress
karena dapat meningkatkan tekanan darah, menambah risiko terhadap
aterosklerosis, yang muncul ketika plak dan kolesterol menumpuk di arteri.
8. Berkonsultasilah secara rutin dengan dokter terpercaya
untuk menjaga kesehatan. Patuhi rekomendasinya dalam hal diet, olahraga,
dan pengobatan.
G. Pengertian Atherosklerosis
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk
beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang
lentur. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ

13

vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju
ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Adapun jika terjadi di dalam
arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak
ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau
ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah
bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya
mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah
ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah
terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama
ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa
pecah.Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya
dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini
akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan
mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain
(emboli).

14

H. Proses terjadinya Aterosklerosis


Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes
secara klinis pada usia menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai
arteri-arteri berukuran sedang. Dalam fase pertumbuhannya, lesi-lesi
aterosklerosis dibagi menjadi :
1. Fatty streak
Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk
bercak berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam
cells. Sel-sel ini ialah sel-sel otot polos dan makrofag yang mengandung
lipid, terutama dalam bentuk ester cholesterol.
2. Fibrous plaque
Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri.
Fibrous plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag
yang berisi cholesterol dan ester cholesterol, di samping jaringan kolagen
dan jaringan fibrotik, proteoglikan, dan timbunan lipid dalam sel-sel
jaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fibrous cap yang
terdiri dari otot-otot polos dan sel-sel kotagen. Di bagian bawah fibrous
plaque terdapat daerah nekrosis dengan debris dan timbunan ester
cholesterol.
3. Complicated lesion
Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai
kalsifikasi, nekrosis, trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya
ateroma, dinding arteri menjadi lemah, sehingga menyebabkan okiusi
arteri.

15

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut


monosit, berpindah dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah
menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya,
monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak
penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut
plak aterosklerotik atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti
keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel
otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar di dalam arteri
sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah
percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan
cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk
ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya
dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lamalama ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh
dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah,
sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan
lemaknya

dan

memicu

pembentukan

bekuan

darah

(trombus).

Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri,


atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan
menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

16

Riwayat alamiah ateroklerosis dapat dimulai sejak masa kanakkanak dengan terbentuknya garis lemak (fatty streaks), lalu plak fibrosa,
dan menyusul klasifikasi. Kekakuan pembuluh darah ini pada gilirannya
dapat menyebabkan gangguan lanjut sesuai organ yang diserangnya.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian
menjadi komponen struktural essensial yang membentuk membran sel lapisan
eksternal lipoprotein plasma. Kolesterol ada 2 jenis yaitu kolesterol LDL
(Low Density Lipoprotein) dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein).
Jalur Pembentukan kolesterol berlangsung dalam tiga fase, yaitu : Fase
pertama, unit-unit asetil KoA berkondensasi membentuk mevalonat. Pada fase

17

kedua, mevalonat diubah menjadi unit-unit isopren 5-karbon, yang mengalami


fosforilasi dan berkondensasi membentuk senyawa 30-karbon, yaitu skualen.
Pada fase ketiga, skualen mengalami siklisasi membentuk lanosterol, yang
memiliki cincin-cincin inti steroid. Lanosterol mengalami modifikasi melalui
serangkaian reaksi untuk membentuk kolesterol.
Kolesterol sangat tidak larut dalam air. Dengan demikian, zat ini
diangkut dalam darah sebagai komponen lipoprotein darah, yaitu dengan 3
tahapan pengangkutan kolestrol yaitu kolestrol kilomikron, kolesterol VLDL
dan kolesterol LDL dan terjadi di lisosom.
B. Saran
Untuk membuat kolesterol dalam fungsi normal maka sebaiknya
Mengkonsumsi makanan seimbang18sesuai kebutuhan, Menurunkan asupan
lemak jenuh. Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan seharihari, Melakukan aktivitas fisik dengan teratur.

18

LAMPIRAN

19

DAFTAR PUSTAKA
Marks, D.B., et. al. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Hlm 517-520. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Mumpuni, Yekti dan Ari Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol.
Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

http://elmanbillonx.blogspot.co.id/2012/07/aterosklerosis.html
http://aceh-laboratorium.blogspot.co.id/2012/01/makalah-kolesterol.html

20

Anda mungkin juga menyukai