BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi
jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh.Darah dari jantung
keseluruh tubuh diangkut oleh arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang
membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota tubuh yang lain. Ciriciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan permukaan
dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu
waktu, terlalu banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding
pembuluh darah menjadi tebal dan kaku, akhirnya akan membatasi darah yang
mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini disebut arteriosclerosis atau
pengerasan pembuluh arteri.
Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun
kedua Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun
kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling menggantikan.
Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan
karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi lainnya.
Aterosklerosis disebabkan karena tersumbatnya arteri oleh kolesterol
teroksidasi.Penyakit in tidak jarang terjadi pada usia muda,Penyakit menjalar
sedikit demi sedikit namun pasti.Aterosklerosis berawal sebagai athorema
atau tumor jinak (nonkanker) sel-sel otot polos di dalam dinding pembuluh
darah.Sel-sel ini bermigrasi dari lapisan otot pada pembuluh darah ke posisi
tepat di bawah lapisan endothel, sel-sel tersebut terus membelah diri dan
membesar. Kemudian, kolesterol dan lemak yang menumpuk di sel-sel otot
polos abnormal ini membentuk plak.Plak terbentuk dari simpanan substansi
1
lemak, kolesterol sisa metabolisme sel, kalsium dan fibrin. Substansisubstansi ini dapat berkembang pada arteri sedang atau aorta. Kerusakan
dinding pembuluh yang parah akibat terkena plak ini menjadi keras dan
kehilangan elastisitasnya. Keadaan seperti ini disebut pengerasan arteri.
Penyakit aterosklerosis bukankah penyakit baru dalam dunia
keseehatan.Pembuluh darah pada mumi yang usianya telah mencapai sekitar
3500 tahun, ternyata telah mengidap penyakit ini.Penelitian ini dilakukan pada
tahun 1931.Penelitian juga dilakukan pada serdadu-serdadu korea yang mati
muda pada perang korea yang ternyata sekitar 50% dari mereka mempuyai
masalah yang sama dengan mumi mesir, yaitu terjadi pengapuran pada
pembulyh koronernya, padahal mereka tidak mengeluh sama sekali.Di
Amerika Serikat, 46% dari anak muda yang meninggal karena kecelakaan
ternyata yelah megalami pengapuran pada pembuluh koronernya tetapi tetap
tidak ada gejala yang nyata.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
LDL (Low-Density
berkaitan
erat
dengan
penyakit
jantung
karena
sangat baik. Makin tinggi kadar kolesterol HDL, makin rendah resiko
untuk mendapat serangan jantung atau stroke karena kolesterol HDL
fungsinya untuk membersihkan pembuluh darah arteri. Kolesterol
jenis ini mengikat ke kolesterol jahat dan membawanya ke liver,
dimana ia disaring keluar dari tubuh.
b. Kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat
yang
membuat
endapan
dan
menyumbat
arteri.
sehingga
c) Tahap Ketiga
Mevalonat mengalami fosforilasi oleh ATP dan selanjutnya mengalamai
dekarboksilasi untuk membentuk isopentenil pirofosfat. Unit-unit isopren
ini dapat berkondensasi membentuk kolesterol. Unit-unit tersebut juga
membentuk dolikol (senyawa yang digunakan untuk memindahkan
oligosakarida
bercabang
selama
pembentukan
glikoprotein)
atau
Kadar
200 mg/dL
160 mg/dL
130 mg/dL
< 100 mg/dL
Wanita
Pria
45 mg/dL
35 mg/dL
membentuk
depot
simpanan
didalam
sel
hati.
Akibat
10
hati, akan terbentuk LDL. Diserap oleh hati melalui proses endositosis
yang dibantu oleh reseptor. Pencernaan lisosom mengembalikan kolesterol
LDL ke depot simpanan kolesterol hati. Endositosis dan pencernaan LDL
dilisosom juga berlangsung dijaringan diluar hati yang memiliki reseptor
LDL. Selain itu, terjadi pula pengambilan LDL melalui reseptor penyapu
nonspesifik, misalnya pada makrofag.
F. Cara-cara mengendalikan kolesterol dalam darah yaitu:
1) Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan
mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging.
Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan
lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulangulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda
mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.
2)
3) Konsumsi antioksidan
11
12
HDL.
7. Hindari stress
karena dapat meningkatkan tekanan darah, menambah risiko terhadap
aterosklerosis, yang muncul ketika plak dan kolesterol menumpuk di arteri.
8. Berkonsultasilah secara rutin dengan dokter terpercaya
untuk menjaga kesehatan. Patuhi rekomendasinya dalam hal diet, olahraga,
dan pengobatan.
G. Pengertian Atherosklerosis
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk
beberapa penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang
lentur. Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ
13
vital lainnya dan lengan serta tungkai. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju
ke otak (arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Adapun jika terjadi di dalam
arteri yang menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah
dari aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak
ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau
ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah
bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Ateroma bisa tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya
mereka terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah
ini menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah
terbentuk ateroma.
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan
karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama
ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa
pecah.Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma
menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri.
Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya
dan memicu pembentukan bekuan darah (trombus). Selanjutnya bekuan ini
akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan
mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di tempat lain
(emboli).
14
15
dan
memicu
pembentukan
bekuan
darah
(trombus).
16
Riwayat alamiah ateroklerosis dapat dimulai sejak masa kanakkanak dengan terbentuknya garis lemak (fatty streaks), lalu plak fibrosa,
dan menyusul klasifikasi. Kekakuan pembuluh darah ini pada gilirannya
dapat menyebabkan gangguan lanjut sesuai organ yang diserangnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian
menjadi komponen struktural essensial yang membentuk membran sel lapisan
eksternal lipoprotein plasma. Kolesterol ada 2 jenis yaitu kolesterol LDL
(Low Density Lipoprotein) dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein).
Jalur Pembentukan kolesterol berlangsung dalam tiga fase, yaitu : Fase
pertama, unit-unit asetil KoA berkondensasi membentuk mevalonat. Pada fase
17
18
LAMPIRAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Marks, D.B., et. al. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Hlm 517-520. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
Mumpuni, Yekti dan Ari Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kolesterol.
Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran (EGC).
http://elmanbillonx.blogspot.co.id/2012/07/aterosklerosis.html
http://aceh-laboratorium.blogspot.co.id/2012/01/makalah-kolesterol.html
20