Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bernafas adalah salah satu ciri mahkluk hidup. Tumbuhan , binatang dan
manusia yang hidup semuanya bernafas sesuai dengan sistemnya masingmasing.

Sistem

pernafasan

manusia

dimulai

dari

hidung

melewati

tenggorokan kemudian masuk di paru-paru. Dalam paru-paru terjadi


pertukaran Oksigen dengan Karbondioksida yang disebut dengan respirasi.
Pertukaran Oksigen dengan Karbondioksida tepatnya terjadi dalam alveoli,
yaitu Oksigen masuk dari alveoli ke darah, sedangkan karbondioksida keluar
dari darah ke alveoli.
Sistem organ pernafasan manusia terbagi menjadi tiga bagian besar,
yaitu hidung, tenggorok dan paru. Pernafasan manusia terbagi menjadi dua
yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
Oksigen diangkut hemoglobin, protein dalam sel darah merah dan
sebagian larut dalam plasma darah.Hemoglobin mengikat Oksigen yang
dipengaruhi oleh tekanan oksigen. Sistem pernafasan yang normal akan
bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya, sedangkan yang tidak normal
maka pernafasan akan terganggu dan menjadi penyakit. Dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang sistem pernafasan, inspirasi, ekspirasi,
difusi

paru,

membran

respirasi

serta

transportasi

oksigen

dan

karbondioksida dalam darah.


B. TUJUAN
Para pembaca dapat mengetahui sistem organ pernafasan manusia
Para pembaca dapat mengetahui proses pernafasan
Mengatur pernafasan saat olahraga
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah sistem organ pernafasan manusia?
Bagaimanakan proses pernafasan manusia?
Bagaimana mengatur pernafasan saat olahraga

Makalah Sistem Respirasi


1

BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM ORGAN PERNAFASAN MANUSIA


Paru paru (pulmo) adalah organ yang sangat penting dalam sistem
pernafasan manusia. Di dalam paru ada yang namanya ventilasi paru yang
lebih sering disebut bernafas, dalam istilah awam, yaitu memasukan udara
ke paru dan mengeluarkan udara dari paru. Hidung adalah awal masuknya
udara ke paru, bernafas melalui hidung lebih menguntungkan karena udara
dihangatkan dan dilembabkan saat melalui concha nasalis(dinding lateral
covum nasi yang terdapat dalam hidung bagian dalam). Selain itu debu dan
partikel lain kontak dan menempel di mukosa hidung sebelah dalam
sehingga meminimalkan iritasi dan bahaya infeksi paru.
Tenggorokan merupakan bagian dari pernafasan, yang berupa suatu
pipa yang dimulai dari lariynx (pangkal tenggorok), pharinx (kerongkongan),
trachea (batang tenggorok) dan bronchus (cabang cabang tenggorok).
Pertukaran oksigen O2 dan karbondioksida CO2 berlangsung di unit respirasi
terkecil, bronchioli dan alveoli. Bronchioli juga mengandung sekelompok
alveoli.
Paru tidak menempel langsung pada iga, tetapi disangga oleh pleural
sacs(lapisan yang menyelimuti paru). Dinding pleura menyelimiuti paru dan
mempunyai lapisan cairan yang tipis, yang mengurangi geseran saat paru
bergerak. Pleura sacs ini menyebabkan paru berbentuk dan berukuran
thoracic cagesaat ekspensi
a. Hidung
Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi
menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara
pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.
Rongga hidung (cavum nasi) memiliki sepasang lubang didepan untuk
masuk udara, disebut nares; dan sepasang lubang di belakang untuk
menyalurkan udara yang dihirup masuk ke tenggorokan, disebut choanae.
Rongga hisung sepasang kiri kanan, dibatasi di tengan oleh sekat yang
dibina atas tulang rawan dan tulang.

Makalah Sistem Respirasi


2

Dinding rongga ditunjang oleh tulang rawan dan tulang. Lantai, di depan
terdiri dari tulang langit-langit, di belakang berupa langit-langit lunak. Atap
juga ditunjang oleh tulang rawan sebagian dan sebagian lagi oleh tulang.
Dari tiap dinding ada tiga tonjolan tulang ke rongga hidung, disebut conchae.
Rongga hidung dibagi atas 4 daerah :
1. Vestibula.
2. Atrium.
3. Daerah pembauan.
4. Daerah pernapasan.
Vestibula adalah bagian depan rongga, atrium adalah bagian tengah.
Daerah pembauan berada pada conchae yang atas, sedangkan daerah
pernapasan terletak pada dua conchae yang bawah.
Rongga hisung dilapisi oleh tunica mukosa. Kecuali di bagian depan
vestibula sampai ke nares. Di sini dilapisi oleh kulit yang strukturnya sama
dengan kulit wajah. Epidermis dibina atas jaringan epitel berlapis menanduk,
ada bulu, kelenjar minyak bulu, dan kelenjar peluh. Pada vestibula itu ada
bulu yang keras, disebut vibrissae.
Tunica mukosa sendiri dibina atas jaringan epitel berlapis semu bersilia.
Di daerah pembauan epitel bersilia itu memiliki struktur dan fungsi khusus,
yaitu sabagai indera bau. Diantara sel epitel batang bersilia tersebar banyak
sel goblet. Pada lamina propria banyak terdapat simpul vena, simpul limfa
dan kelenjar lendir. Tak ada bulu, kelenjar minyak bulu maupun kelenjar
peluh. Kelenjar lendir itu di sebut kelenjar Bowman. Tunica mukosa melekat
ketat ke periosteum atau perichondrium di bawahnya.
Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang
berhubungan dengannya, disebut sinus paranasal. Keempat sinus itu berada
pada tulang-tulang berikut : 1). Frontal; 2). Maxilla; 3). Ethmoid; 4) sphenoid.
Sinus dilapisi oleh tunica mucosa juga, seperti yang melapisi rongga hidung.
Hanya saja lebih tipis dan sel-selnya lebih kecil-kecil serta sedikit
mengandung kelenjar lendir. Lamina propria tidak terliahat dengan jelas.

Makalah Sistem Respirasi


3

Gambar Hidung (http://en.wikipedia.org/)

b. Tekak ( pharynx )
Daerah simpangan saluran napas dan saluran makan. Dibedakan atas tiga
daerah
Daerah hidung (naso-pharynx)
Merupakan bagian pertama pharynx kebawah, dilanjutkan dengan
bagian oral organ ini yaitu oro-pharynx.
Daerah mulut (oro-pharynx)
Daerah jakun (laryngeo-pharynx)
Di daerah mulut lapisan muscularis-mucosa dari tunica mucosa
digantikan oleh serat elastis yang rapat dan tebal. Tunica submucosa hanya
ada didinding daerah hidung dan dekat ke kerongkongan. Di tempat lain
tunica mukosa melekat langsung ke gumpal otot lurik sekitar leher. Lapisan
serat elastis yang ada pada bagian bawah tunica mucosa itu berpaut rapat
dan berjalin dengan jaringan interstisial otot.
Lamina propria tunica mucosa terdiri dari jaringan ikat rapat yang berisi
jala serat elastis yang halus. Di daerah mulut dan jakun tunica mukosa
dilapisi oleh jaringan epitel berlapis banyak dan mengelupas, sedang
atapnya dibina atas jaringan epitel batang berlapis bersilia, dengan banyak
sel goblet. Pada lamina propria, dibawah lapisan serat elastis, banyak
terdapat kelenjar lendir.

Makalah Sistem Respirasi


4

Gambar Pernafasan atas (http://en.wikipedia.org/)

c. Jakun ( Larynx )
Gerbang trakea ini ditunjang oleh beebrapa keping tulang rawan hialain
dan elastis, jaringan ikat, serat otot lurik, dan dilapisi sebelah kelumen oleh
tunica mucosa. Tunica mucosa itu memiliki kelenjar lendir.
Keping tulang rawan yang menunjang jakun ialah:
1. Tiroid
2. Krikoid

tunggal

3. Epiglotis
4. Aritenoid
5. Kornikulat

sepasang

6. Kuneiform
Permukaan depan dan sebelah belakang epiglotis dan pita suara
diselaputi epitel berlapis mengelupas. Didaerah lain yaitu dasar epiglotis,
trakea dan bronkhus, epitel itu bersilia.
Pada tunica mucosa banyak sel goblet. Kelenjar lendir disini tergolong
jenis tubulo-acinus. Sedikit kuncup rasa terdapat tersebar pada bagian
bawah epiglotis.
Pita suara berisi ligamen tiro-aritenoid, yang mengandung serat elastis
dan dibagian sisisnya silengkapi serat otot lurik tiro-aritenoid. Ditengah
ditutup dengan tunica mucosa yang tipis dari epitel berlapis mengelupas.
d. Tenggorok ( Trakhea )

Makalah Sistem Respirasi


5

Saluran nafas ini menghubungkan larynx dengan paru. Histologi


dinding tenggorok dapat dibedakan atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa,
tunica muscularis, tunica adventitia.
Permukaan kelumen diselaputi tunica mucosa, dengan epitel batang
berlapis semu dan bersilia, menumpu pada lamina basalis yang tebal. Pada
selaput epitel banyak terdapat sel goblet. Lamina propria berisi banyak serat
elastis dan kelenjar lendir yang kecil-kecil. Kelenjar terletak sebelah atas
lapisan serat elastis. Dibagian posterior tenggorok kelenjar itu menerobos
masuk tunica muscularis. Pada lamina propria terdapat pula pembuluh darah
dan pembuluh limfa. Tunica muscularis sendiri sangat tipis dan tidak terlihat
dengan jelas.
Tunica adventitia juga tidak terlihat secara jelas, dan berintegrasi
dengan jaringan penunjang yang terdiri dari tulang rawan dibawahnya.
Tulang rawan di bawah tunica adventitia itu tersusun dalam bentuk
cincin-cincin hialin bentuk huruf C. Cincin inilah yang menunjang tenggorok
pada sebelah samping dan ventral. Sedangkan dibagian dorsal tenggorok,
ditempat itu adalh bagian terbuka cincin, terdapat serat otot polos yang
susunannnya melintang terhadap poros tenggorok. Serat otot itu melekat
kepada kedua ujung cincin, dan berfungsi untuk mengecilkan diameter
tenggorok. Jika otot kendur, diameter tenggorok kembali sempurna.
Diantara cincin bersebelahan terdapat serat fibroelastis. Dengan
struktur cincin yang tak bulat penuh ini maka tenggorok dapat meregang
(membesar) untuk menyalurkan lebih banyak udara ke dalam paru. Di
sebelah luar cincin terdapat jaringan ikat yang berisi banyak serat elastis dan
retikulosa.

Gambar Trakhea (http://en.wikipedia.org/)

e. Cabang Tenggorok

Makalah Sistem Respirasi


6

Ini adalah percabangan tenggorok menuju paru kiri-kanan, disebut


bronkhus. Tiap bronkhus bercabang membentuk cabang kecil, dan tiap
cabang bronkhus ini membentuk banyak ranting.
Histologi dinding bronkhus sama dengan trachea, yaitu terdiri dari :
tunica mucosa, tunica muscularis, tunica adventitia. Cabang yang sudah
berada dalam jaringan paru histologi dindingnya banyak berubah. Cincin
tulang rawan hilang, digantikan oleh keping tulang rawan, yang susunannya
tidak teratur dan menunjang seluruh keliling saluran.
Tunica mucosa pada cabang dan ranting bronkhis yang besar,
memiliki epitel bentuk batang bersilia, sedangkan pada ranting yang kecil
epitel berubah jadi kubus dan tak bersilia. Ada lamina basalis tebal,
membatasi jaringan epitel dari lamina propria terkandugng banyak serat
elastis, dan sedikit serat kolagen dan retikulosa. Di bawah lamina propria
erdapat tunica muscularis-mucosa.
Kelenjar lendir terkandung dalam tunica mucosa dan tunica
submucosa.
Tunica adventitia mengandung serat jaringan ikat, sedikit jaringan
lemak, dan dibawahnya terdapat keping tulang rawan yang susunannya tak
teratur. Lapis terluar terdiri dari mesothelium, sebagai penerusan selaput
dalam pleura.
f. Paru
Cabang bronkhi masuk ke dalam paru (pulmo). Paru ada sepasang
kiri-kanan, terdiri dari lima lobi. Tiap lobus oleh septa yang terdiri dari
jaringan ikat terbagi-bagi atas banyak lobulli. Masing-masing lobulus
dimasuki oleh satu bronkhiolus. Di dalamnya bronkhiolus bercabang-cabang
kecil

berbentuk

bronkhiolus

ujung,

dan

berakhir

pada

bronkhiolus

pernapasan. Dalam lobulli terkandung pula pembuluh darah, pembuluh limfa,


urat saraf, dan jaringan ikat. Pada banyak tempat sepanjang cabang dan
ranting bronkhus terdapat nodus limfa menempel pada dinding.
Sebelah luar arah ke rongga pleura paru diselaputi oleh penerusan
selaput dalam pluera.

Makalah Sistem Respirasi


7

Gambar Paru (http://en.wikipedia.org/)

g. Bronkhiolus
Bronkhus bercabang berkali-kali sampai jadi ranting kecil. Ranting
bronkhus itu bercabang halus berbentuk bronkhiolus . Bronkhiolus
bercabang lagi membentuk ranting, disebut bronkhiolus ujung. Bronkhiolus
ujung ini berakhir pada bronkhiolus pernapasan.
Tunica mucosa pada bagian ini memiliki epitel kubus yang tak bersilia.
Di bawah tunica adventitia tidak ada lagi keping tulang rawan. Lapisan
ini mengandung mesothelium sebagai penerusan selaput dalam pleura.

Gambar Bronkhiolus (http://en.wikipedia.org/)

h.

Bronkhiolus Pernapasan
Ini adalah bagian ujung bronkhiolus, saluran pendek yang dilapisi sel

epitel bersilia. Sel itu di pangkal bentuk batang, makin ke ujung makin rendah
sehingga menjadi kubus dan siliapun hilang. Di bawah lapisan epitel ada
serat kolagen bercampur serat elastis dan otot polos. Di sini tak ada lagi
keping tulang rawan maupun kelenjar lendir. Lendir di sini dihasilkan oleh sel
goblet yang hanya terdapat dibagian pangkal bronkhiolus. Sebagai gantinya
ada sel Clara berbentuk benjolan yang menonjol ke lumen. Sel ini
menggetahkan surfaktan untuk melumasi permukaan dalam saluran.

Makalah Sistem Respirasi


8

Bronkhiolus pernapasan bercabang-cabang secara radial membentuk


saluran alveoli.
i.

Saluran alveoli
Ini adalah saluran yang tipis dan dindingnya terputus-putus. Saluran

ini bercabang-cabang, tiap cabang berujung pada kantung alveoli. Dinding


saluran alveoli pada mulutnya kekantung alveoli dibina atas berkas serat
elastis, kolagen dan otot polos.
j. Kantung alveoli dan alveolus
Kantung alveoli berpangkal pada saluran alveoli. Tiap kantung
memiliki dua atau lebih alveoli.
Alvelus adalah unit terkecil paru-paru, berupa gembungan bentuk
polihedral, terbuka pada satu sisi, yaitu muara ke kantung alveoli. Dindingnya
terdiri dari selapis sel epitel gepeng yang tipis sekali. Dinding alveolus dililit
pembuluh kapiler yang bercabang-cabang dan yang beranastomosis. Di luar
kapiler ada anyaman serat retikulosa dan elastis.
Antara alveoli bersebelahan ada sekat. Sekat itu terdiri dari dua lapis
sel apitel dari kedua sel epitel terdapat serat elastis, kolagen, kapiler, dan
fibroblast.
Epitel alveolus dibatasi dari endotel kapiler oleh lamina basalis yang
tipis. Ada pula sel epitel yang berbentuk bundar atau kubus, berada pada
dinding alveolus, disebut sel sekat atau sel alveolus besar.
Diperkirakan sel ini mensekresikan lendir. Ia memiliki mikrovilli dan
mebentuk kompleks pertautan dengan sel epitel alveolus yang gepeng dan
yang lebih kecil. Sel alveolus gepeng itulah dengan endotel kapiler yang
melilitnya yang membina membaran pernapasan.
Membran pernapasan berarti disusun atas : membran sel epitel
alveolus, sitoplasma sel epitel elveolus, membran sel alveolus, lamina
basalis, membarab sel endotel kapiler, sitoplasma sel endotel kapiler,
membran sel endotel kapiler. Yang tujuh lapis ini sangat tipis. Karena itu
kaluar-masuk gas pernapasan antara lumen alveolus dan lumen kapiler
sangat mudah dan cepat.

Makalah Sistem Respirasi


9

Di dinding alveoli sering ditemukan fagosit atau makrofag. Karena


lazimnya sel ini berisi butiran maka disebut dengan sel debu. Sel ini banyak
di temukan pada perokok.

Fugosit dan makrofak. http://abhique.blogspot.com/

B.

PROSES PERNAFASAN
Menghirup udara melalui hidung masuk kedalam tubuh kemudian di

hembuskan kembali adalah preoses mahkluk hidup bernafas seperti yang


kita lakukan sehari-hari. Proses pernafasan tadi adalah proses yang dapat
kita lihat secara kasat mata, namun berbeda jika kita telaah lebih jauh
tentang proses pernafasan atau disebut sistem respirasi.
a. Ventilasi Paru
Ventilssi paru adalah memasukan udara kedalam paru dan mengeluarkan
udara dari paru. Bernafas melalui hidung sangat menguntungkan karena
disini udara dihangatkan dan dilembabkan saat melalui canca nasalis. Selain
itu debu dan partikel lain kontak dan menempel di mukosa hidung sebelah
dalam sehingga meminimalkan iritasi dan bahaya infeksi paru.dari hidung
atau mulut, udara berjalan ke pharynx, larynx, trachea dan cabang cabang
bronchus. Pertukaran oksigen O2 dan CO2 berlangsung di unit respirasi
terkecil, bronchioli, dan alveoli. Broncioli juga mengandung sekelompok
alveoli
b. Inspirasi

Inspirasi adalah proses yang aktif pada sistem pertukaran gas yang
melibatkan otot diapraghma dan otot intercostalis eksterna. Fase inspirasi
diawali berkontraksinya otot antar tulang rusuk (iga) sehingga rongga dada
terangkat dan keluar atau membesar,secara bersamaan diapraghma
kontraksi mendatar kearah perut akibatnya gerakan ini membesarkan
seluruh tiga dimensi thoracic cage dan menambah volume paru dan tekanan
dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan diluar sehingga
udara diluar masuk, karena udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke
Makalah Sistem Respirasi
10

tekanan yang lebih rendah. Saat olahraga, inspirasi dibantu oleh otot
scalenius, sternocleidomastoideus dan pectoralis. Otot otot ini membantu
menaikan iga makin tinggi saat inspirasi.
c. Ekspirasi
Ekpsirasi biasanya merupakan proses pasif berupa relaksasi otot
inspirasi dibantu kelembaban / kelentukan jaringan paru. Fase ekspirasi
adalah fase relaksasi atau kembalinya otot diapraghma ke posisi semula
yang diikuti oleh turunya iga sehingga rongga dadamenjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada lebih besar daripada diluar,
sehingga udara dalam rongga dada keluar. Ekspirasi saat olahraga berat,
otot costae internal membantu menarik iga kebawah. Aksi ini dibantu oleh
latissimus dorsi dan quadratus lumborum.
d. Volume paru
Volume paru dapat diukur dengan teknik spirometry. Spirometry
mengukur volume udara yang keluar masuk paru dan digunakan untuk
mengukur kelainan fungsi paru seperti pada asthma dan emphysema
(kerusakan pada alveoli). Tidal volume adalah jumlah udara yang keluar
masuk paru tiap satu kali bernafas. Vital capacity adalah jumlah udara yang
dapat dikeluarkan maksimal setelah inspirasi maksimal. Residual volume
adalah jumlah udara yang tertinggal diparu setelah ekspirasi.

Gambar Spirometry (http://en.wikipedia.org/)

e. Difusi Paru
Pertukaran gas diparu mempunyai dua fungsi, yaitu :
1. Mengisi kembali oksigen yang terpakai di jaringan
2. Membuang karbondioksida dari daerah vena

Makalah Sistem Respirasi


11

Difusi paru adalah proses pertukaran Oksigen dengan Karbondioksida.


Proses ini terjadi di alveoli setelahberdifusi dengan darah. Kapiler paru
membentuk jaringan padat disekitar alveolar sacs,

pembuluh darahnya

sangat kecil sehingga tiap sel darah merah terekspose dengan lingkungan,
disinilah tepatnya terjadi difusi.
f. Aliran Darah Ke Paru
Saat istirahat, aliran darah ke apru adalah sekitar 4-6L/menit, tetapi
tekanan dan tahanan pembuluh darahnya berbeda, tekanan arterial rata2 di
arteri pulmonalis = 15 mmHg (tekanan sistolik 25 mmHg, diastolik 8 mmHg),
sedangkan di aorta tekanan rata2 arteriil =95 mmHg (systolik 120 mmHg,
diastolik 80 mmHg). Karena tekanan = aliran x tahanan, sedangkan
tekanan di paru rendah dan aliran darah serupa dengan aliran sistemik,
maka tahanan di paru adalah rendah. Hal ini disebabkan dinding
pembuluhdarah paru tipis dengan sedikit mengandung otot polos.
g. Pertukaran Gas Antara Udara dan Darah.
Pertukaran gas antara udara dan darah terjadi di membran respirasi,
dinding membrannya dangat tipis, sekitar 0,5-4 mikrometer. Akibatnya gas di
300 juta alveoli dekat dengan aliran darah. udara yang kita hirup terdiri atas
campuran gas . tekanan tiap-tiap gas tersebut dinamakan tekanan parsial
gas. Udara terdiri atas 79,04% N2, 20,93% O2 dan 0,03% CO2. Pada
permukaan laut, tekanan atmosfir = 760 mmHg, jadi tekana parsial O2 =
20,93/100 x 760 = 159,1 mmHg.dalam tubuh manusia, gas juga larut di
cairan tubuh, seperti plasma darah. menurut hukum Henry ; gas larut di
cairan sebanding dengan tekanan parsialnya, tergantung tingkat solubility
gas tersebut ( tingkat kelarutan gas di zat cair ).
h. Pertukaran Oksigen Dan Karbondioksida
Tekanan O2 diluar tubuh adalah 159 mmHg, tetapi setelah sampai pari,
tekanan

menurun

menurun

menjadi

105

mmHg

karena

pengaruh

pelembaban di hidung dan pencampuran dengan udara di alveoli. Tekanan


parsial CO2 diluar tubuh adalah 0,03x760mmHg = 0,2 mmHg, tetapi setelah
di alveoli, tekanannya menjadi 40 mmHg, karena sudah bercampur dengan
CO2 di paru. Gradient tekanan mendorong O2 dari alveoli ke darah untuk
menyamakan tekanan pada kedua sisi membran. Darah memasuki kapiler

Makalah Sistem Respirasi


12

paru dengan PO2 sekitar 40 mmHg, tetapi saat meninggalkan paru lewat
pulmonalis, PO2 berubah menjadi 100 mmHg, sedangkan PCO2 saat
memasuki kapiler paru adalah 46 mmHg dan saat meninggalkan paru
berubah menjadi 40 mmHg. Difusi melalui jaringan diterangkan lewat Hukim
Fick, yang menyebutkan bahwa kecepatan difusi melalui membran seperti
halnya membran respirasi adalah berbanding lurus dengan luas membran,
dan berbanding terbalik dengan ketebalan membran.

Hukum Fick (http://www.slideshare.net/ShiAddung/fisiologi-sistem-respirasi33123335)

i. Transportasi Oksigen Dan Karbondioksida Dalam Darah


Oksigen diangkut dalam bentuk Hbo2 (>98%) dan sebagian larut di
plasma darah (hanya 2%). Hanya 3ml oksigen yang larut dalam 1 liter
plasma darah atau 9-15 ml untuk total plasma darah. saat istirahat, tubuh
memerlukan 250 ml O2/menit. Hal ini disebabkan oleh hemoglobin, protein
dalam sel darah merah, yang mampu mengangkut 70 x kelarutan oksigen di
plasma,karena jumlah sel darah merah ada 4 6 milyar, dan tiap hemoglobin
mampu mngangkut sekitar 4 O2.
Karbondioksida juga diangkut di darah. Sekali lepas dari sel, maka dia
akan diangkuit darah terutama dalam tiga bentuk, yaitu;
1. Sebagai ion karbonat hasil disosiasi asam karbonic
2. Larut diplasma darah
3. Terikat di hemoglobin sebagai carbiminohemoglobin.
Mayoritas karbondioksida dibawa dalam bentuk ion karbonat, sekitar 6070%. Karbondioksida dan molekul air bersenyawa menjadi asam karbonic
(H2CO3) dikatalisa oleh enzim carbonic anhydrase di sel darah merah. Asam

Makalah Sistem Respirasi


13

karbonik ini tidak setabil dan cepat berdiodsiasi menjadi ion H dan ion
karbonat HCO3, reaksinya adalah : CO2+H2O+HCO3-.H+ berkaitan dengan
hemoglobin dan memicu bohr effect, menggeser kurva disosiasi Hbo2
kearah kanan. Ion bikarbonat berdifusi keluar sel darah merah ke plasma
darah . untuk mencegah ketidakseimbangan ion di plasma, ion CI berdifusi
dar plasma ke sel darah merah. Ini yang disebut chloride shift.
j. Transport Oksigen Di Otot
Di otot, oksigen di transport ke mitohcondria oleh molekul myoglibinuntuk
digunakan metabolisme oksidatif. Myoglobin mempunyai struktur seperti
hemoglobin, tetapi myoglobin mempunyai afinet yang sangat kuat terhadap
oksigen dibanding hemoglobin.

B. MENGATUR PERNAFASAN SAAT OLAHRAGA


Dalam berolahraga, pernafasan mempunyai peran yang sangat penting.
Karena jika pelaku olahraga atau atlit dapat

membawa banyak oksigen

maka atlit akan mampu bertahan lebih lama dalam berolahraga. Lari
merupakan olahraga yang sering ada dalam setiap cabang olahraga. Juga
pada renang, karena renang membutuhkan teknik kusus dalam mengatur
pernafasan. jadi kali ini yang dibahas adalah pernafasan saat renang
1. Pernafasan saat lari
Pernafasan saat lari haruslah menggunakan teknik tertentu agar atlit
dapat melakukan lari yang optimal. Latihan fisik membutuhkan kemampuan
otot-otot yang baik, agar dapat bekerja secara optimal maka perlu asupan
oksigen yang banyak. Cara dan Ritme pengambilan nafas menentukan
jumlah volume oksigen yang tersrap dengan tubuh. Berikut beberapa teknik
pernafasan saat lari:
Bernafas dengan mulut
Bernafas dengan mulut memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk
kedalam paru-paru dan mengeluarkan karbondioksida dibandingkan dengan
hidung. Meskipun efek dari bernafas dengan mulut adalah akan memicu
lebih banyak merasa kering di tenggorokan. Tapi bernafas dengan hidung

Makalah Sistem Respirasi


14

sambil berlari membuat otot-otot wajah mengencang dan rahang mengepal


dan mengeras.
Ambil nafas pendek
Menerik nafas terlalu dalam dan panjang dapat menyulitkan saat berlari
dengan jauh atau lama. Oleh sebab itu bernafaslah secara pendek dan tidak
terlalu dalam sehingga memungkinkan anda mengatur nafas.
Dengarkan Nafas
Libatkan

telinga

anda

untuk

mengontrol

pernafasan. Apabila

anda

mendengar napas mulai terengah-engah, maka segera kurangi kecepatan


berlari. Dan apabila sudah mulai stabil, tingkatkan kecepatan secara
perlahan.
Gunakan Pernafasan Perut
Cobalah untuk bernapas dari diafragma atau perut, bukan dari
dada. Untuk melatihnya, berbaringlah telentang kemudian lihat
gerakan perut ketika sedang bernapas. Pernapasan yang benar
adalah ketika anda melihat perut naik dan turun setiap kali
bernapas, sementara dada kurang bergerak. Terapkan teknik ini
ketika anda berlari.
Napas Secara Berirama
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah konsistensi (berirama)
saat bernapas. Anda dianjurkan untuk menarik dan mengeluarkan
secara berirama atau konsisten, terlepas seberapa cepat anda
dalam berlari. Contohnya adalah dengan mengambil napas setiap 2
langkah atau 3 langkah lari (sesuai kondisi tubuh).

2.

Makalah Sistem Respirasi


15

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem organ pernafasan manusia terdiri dari hidung, Tekak (pharynx),
jakun (larinx), tenggorok (trakhea), cabang tenggorok, paru paru,
Bronkiolus, saluran alveoli hingga kantung alveoli.
pernafasan

manusia

melalui

organ

pernafasan

yang

berproses

memasukan udara yang mengandung Oksigen kedalam tubuh melalui


hidung dan diteruskan tenggorork menuju paru-paru. Di dalam paru-paru
terjadi pertukaran antara oksigen yang baru masuk dengan karbondioksida
dari dalam tubuh, ddan proses ini terjadi di dalam alveoli. Oksigen diangkut
ke seluruh tubuh dengan hemoglobin yang ada di dalam darah hingga pada
otot dan terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida hasil dari
pemrosesan oksigen untuk aktivitas tubuh. Selanjutnya karbondioksida
diangkut kembali oleh darah hingga ke paru dan dikeluarkan kembali melalui
hidung.
KRITIK DAN SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila

ada

terdapat

kesalahan

mohon

dapat

mema'afkan

dan

memakluminya, karena kami adalah manusia biasa yang tak luput dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.
Sekian dan Terima kasih

Makalah Sistem Respirasi


16

Anda mungkin juga menyukai