Anda di halaman 1dari 8

Bangsa Melanesia/ Papua Melanosoid

Bangsa Melanesia termasuk ras Negroid yang mempunyai cirri-ciri antara lain kulit
kehitam-hitaman, rambut hitam dan keriting, bibir tebal, badan tegap, dan hidung lebar.
Bangsa ini tersebar di Riau, yaitu suku Sakai/ Siak dan suku bangsa Papua Melanosoid
yang mendiami pulau Papua, Kepualauan Kei, dan Kepulauan Melanesia.
Manusia wajak atau manusia solo diperkirakan nenek moyang dari manusia Melanosoid
yang menjadi penduduk pulau papua dan Australia sebelum naiknya permukaan laut pada
akhir zaman glasial (zaman es). Di papua sebagian kelompok wajak berkembang menjadi
masyarakat yang mempunyai kebudayaan berburu dan meramu. Pada masa sekarang
bkas-bekas itu dapat ditemukan di daerah teluk McCluer dan teluk Triton di kepala
Cenderawasih. Bekas-bekas itu berupa tempat-tempat perlindungan di bawah karang atau
yang disebut abris sous roche.
Mereka kemudian mengambangkan budaya perahu yang digunakan sebagai sarana untuk
menangkap ikan di rawa-rawa dan di sepanjang panatai atau di muara sungai. Setelah
berhasil mengembangkan budaya perahu, manusia yang menjadi penduduk Papua ini
sebagian bermigrasi kea rah timur dan menjadi penduduk Kepulauan Malanesia. Tempat
yang pernah mereka gunakan dapat dijadikan bukti dengan adanya lukisan dinding dan
alat-alat dari batu. Hal ini dapat memperkuat dugaan bahwa penduduk Pulau Papua,
Kepulauan Malanesia, dan Australia berasal dari arah barat menyebar ke timur.

SEJARAH
MELANOSOID
BANGSA MELANESOID termasuk ras Negroid yang mempunyai ciri-ciri
antara lain :
kulit kehitam-hitaman
rambut hitam dan keriting
bibir tebal
badan tegap
hidung lebar.
Bangsa ini tersebar di Riau, yaitu suku Sakai/ Siak dan suku bangsa Papua
Melanesoid
yang mendiami pulau Papua, Kepualauan Kei, dan Kepulauan Melanesia.
Mereka tersebar di lautan Pasik di pulau-pulau yang letaknya sebelah
Timur Irian dan
benua Australia. Di Kepulauan Indonesia mereka tinggal di Papua.
Menurut Daldjoeni suku
bangsa Melanesoid sekitar 70% menetap di Papua, sedangkan 30% lagi
tinggal di beberapa
kepulauan di sekitar Papua dan Papua-Nugini.Pada mulanya kedatangan
Bangsa
Melanesoid di Papua berawal sebelum naiknya permukaan saat zaman es
terakhir, yaitu
tahun 70.000 SM.
Pada saat itu Kepulauan Indonesia belum berpenghuni. Ketika suhu turun
hingga
mencapai kedinginan maksimal, air laut menjadi beku. Permukaan laut
menjadi lebih rendah

100 m dibandingkan permukaan saat ini. Pada saat itulah muncul pulaupulau baru.
Adanya pulau-pulau itu memudahkan mahkluk hidup berpindah dari Asia
menuju kawasan
Oseania. Mereka kemudian mengambangkan budaya perahu yang
digunakan sebagai
sarana untuk menangkap ikan di rawa-rawa dan di sepanjang panatai atau
di muara sungai.
Setelah berhasil mengembangkan budaya perahu, manusia yang menjadi
penduduk Papua
ini sebagian bermigrasi kea rah timur dan menjadi penduduk Kepulauan
Malanesia.
Tempat yang pernah mereka gunakan dapat dijadikan bukti dengan
adanya lukisan dinding
dan alat-alat dari batu. Hal ini dapat memperkuat dugaan bahwa
penduduk Pulau Papua,
Kepulauan Malanesia, dan Australia berasal dari arah barat menyebar ke
timur.
Asal mula bangsa Melanesia, yaitu Proto Melanesia merupakan penduduk
pribumi di Jawa.
Mereka adalah manusia Wajak yang tersebar ke timur dan menduduki
Papua, sebelum
zaman es berakhir dan sebelum kenaikan permukaan laut yang terjadi
pada saat itu.
Di Papua manusia Wajak hidup berkelompok-kelompok kecil di sepanjang
muara-muara
sungai. Mereka hidup dengan menangkap ikan di sungai dan meramu
tumbuh-tumbuhan
serta akar-akaran, serta berburu di hutan belukar. Tempat tinggal mereka
berupa
perkampungan-perkampungan yang terbuat dari bahan-bahan yang
ringan. Rumah-rumah

itu sebenarnya hanya berupa kemah atau tadah angin, yang sering
didirikan menempel
pada dinding gua yang besar. Kemah-kemah dan tadah angin itu hanya
digunakan sebagai
tempat untuk tidur dan berlindung, sedangkan aktitas lainnya dilakukan
di luar
rumah.Bangsa Proto Melanesoid terus terdesak oleh bangsa Melayu.
Mereka yang belum
sempat mencapai kepulauan Papua melakukan percampuran dengan ras
baru itu.
Percampuran bangsa Melayu dengan Melanesoid menghasilkan keturunan
MelanesoidMelayu, saat ini mereka merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan
Maluku.
Nenek moyang dari manusia Wajak tersebut , sebelumnya sudah ada yang
menyebar ke
arah barat dan ke arah timur Nusantara. Mereka yang menyebar ke arah
timur menduduki
Irian. Meraka hidup dalam kelompok-kelompok kecil di daerah muaramuara sungai di mana
mereka hidup dengan menangkap ikan di sungai, dan meramu tumbuhtumbuhan. Pada
masa sekarang bekas-bekas itu dapat ditemukan di daerah Teluk McCluer
dan Teluk Triton
di kepala Cendrawasih. Bekas-bekas itu berupa tempat-tempat
perlindungan di bawah
karang atau yang disebut abris sous roches.
Peradaban bangsa Melanesoid dikenal dengan paleotikum.Pada saat masa
es berakhir dan
air laut mulai naik lagi pada tahun 5000 S.M, kepulauan Papua dan Benua
Australia terpisah
seperti yang dapat kita lihat saat ini. Pada saat itu jumlah penduduk
mencapai 0,25 juta dan

pada tahun 500 S.M. mencapai 0,5 jiwa.

Melanesoid

Selain Proto-Melayu dan Deutro Melayu, di Indonesia juga ada ras lain yaitu ras Melanesoid.
Ras Melanesoid tersebar di Lautan Pasifik di pulau-pulau yang letaknya sebelah Timur Irian dan
Benua Australia. Ras Melanesoid di kepulauan Indonesia tinggal di Papua. Suku bangsa
Melanesoid menurut Daldjoeni sekitar 70% menetap di Papua dan yang 30% tinggal di beberapa
kepulauan di sekitar Papua dan Papua Nugini. Pada awalnya, kedatangan bangsa Melanesoid di
Papua berawal ketika zaman es berakhir (tahun 70000 SM). Ketika itu kepulauan Indonesia
belum berpenghuni. Ketika suhu turun hingga mencapai kedinginan maksimal dan air laut
menjadi beku, maka permukaan laut menjadi lebih rendah 100 m dibandingkan dengan
permukaan saat ini. Pada saat tersebut muncul pulau-pulau baru. Adanya pulau-pulau baru
tersebut memudahkan makhluk hidup berpindah dari Asia menuju ke kawasan Oseania.
Bangsa Melanesoid melakukan perpindahan ke timur hingga sampai ke Papua dan kemudian
ke Benua Australia yang sebelumnya merupakan satu kepulauan yang terhubungkan dengan
Papua. Pada waktu itu, bangsa Melanesoid mencapai 100 jiwa yang meliputi wilayah Papua dan
Australia. Pada waktu masa es berakhir dan air laut mulai naik lagi pada tahun 5000 SM,
kepulauan Papua dan Benua Australia terpisah seperti yang kita lihat saat ini. Adapun asal mula
bangsa Melanesoid adalah Proto Melanesoid. Proto Melanesoid tersebut adalah manusia Wajak
yang tersebar ke timur dan menduduki Papua, sebelum zaman es berakhir dan sebelum kenaikan
permukaan laut yang terjadi pada waktu itu. Manusia Wajak di Papua hidup berkelompok-

kelompok kecil di sepanjang muara-muara sungai. Manusia Wajak tersebut hidup dengan
menangkap ikan di sungai dan meramu tumbuh-tumbuhan serta akar-akaran, serta berburu di
hutan belukar. Tempat tinggalnya berupa perkampungan-perkampungan yang terbuat dari bahanbahan yang ringan. Sebenarnya rumah tersebut hanya kemah atau tadah angina yang sering
menempel pada dinding gua yang besar. Kemah atau tadah angina tersebut hanya digunakan
sebagai tempat untuk tidur dan untuk berlindung, sedangkan untuk aktivitas yang lain dilakukan
di luar rumah.
Setelah itu, bangsa Proto Melanesoid terdesak oleh bangsa Melayu. Bangsa Proto
Melanesoid yang belum sempat mencapai kepulauan Papua melakukan pencampuran dengan
bangsa Melayu. Pencampuran kedua bangsa tersebut menghasilkan keturunan MelanesoidMelayu yang saat ini merupakan penduduk Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Anda mungkin juga menyukai