PENDAHULUAN
Hutan dan kayu merupakan rahmat dari Allah yang perlu dimanfaatkan
sepenuhnya untuk kesejahteraan manusia.Hanya masalahnya bagaimana manusia
itu sendiri memanfatkannya. Kayu merupakan salah satu hasil dari sumber
kekayaan alam yang kita sadari atau tidak sangat dekat dengan kehidupan seharihari kita, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang
sesuai kemajuan teknologi (seperti meja, kursi, almari, dipan dan lain-lain). Kayu
memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain.
Pengertian kayu yang saya maksud disini adalah suatu bahan yang diperoleh dari
hasil pemungutan pohon-pohon di hutan melalui tahap-tahap tertentu, yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan dan dipilah bagianbagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan
penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industry maupun kayu
bakar.
GINI HARTATI MT
Page 1
Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohonpohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam. Kayu mempunyai 4 unsur
esensial bagi manusia antara lain:
1. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu,
meliputi 70 % berat kayu.
2. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% 28% dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat
satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
3. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada
kayu, seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena
adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain
misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain
sebagainya.
4. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan
selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari
berat kayu.
Keuntungan Kayu
a. Murah dan mudah dikerjakan.
b. Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah.
c. Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pegaruh listrik (bersifat
isolasi), kimia.
d. Bila ada kerusakan dengan mudah dapat diganti dan bisa diperoleh
dalam waktu singkat.
e. Pembebanan tekan biasanya bersifat elastis.
f. Bila terawat dengan baik akan tahan lama.
Kerugian Kayu
a. Kurang homogen ketidaksamaan sebagai hasil alam.
b. Cacat-cacat pada kayu.
c. Mudah terbakar.
d. Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan-perubahan
kelembaban.
e. Terjadinya lendutan yang cukup besar.
Penyebab terbentuknya kayu adalah akibatakumulasi selulosadan
lignin pada dinding selberbagai jaringan di batang.Kayu
digunakan untukberbagai keperluan, mulai dari memasak,
membuat perabot (meja, kursi),bahan bangunan (pintu, jendela,
GINI HARTATI MT
Page 2
rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat
dimanfaatkan
sebagai
hiasan-hiasan
rumah
tangga
dan
sebagainya.
GINI HARTATI MT
Page 3
Dalam SNI 03-5010.1-1999, hanya kayu dengan kelas awet III, IV dan V lah
yang memerlukan pengawetan, tetapi pada keperluan tertentu, bagiankayu gubal
dari kayu kelas awet I dan II juga perlu diawetkan. Metode pengawetan kayu
sangat beragam, bahan kimia seperti borax menjadi salah satu bahan yang
digunakan untuk mengawetkan kayu dalam metode vakum, pencelupan dingin,
pencelupan panas hingga metode pemolesan.
Penting untuk dipelajari dalam struktur kayu adalah sifat fisik dan sifat mekanik
kayu, oleh karena itu dalam awal perkuliahan ini dibahas mengenai hal tersebut di
atas. Namun sebelumnya karena bahan kayu kini sudah mulai terkikis
penanamannya maka perlu suatu tindakan nyata untuk melestarikan agar
keberadaan kayu tetap terjaga dengan baik seperti uraian berikut ini :
1.2. Lima Tindakan Dalam Mewujudkan Hutan untuk Semua
1. Peningkatan dan Pengawasan Sumber Daya Hutan
a) Penebangan liar mencerminkan implikasi dari lemahnya pengawasan hutan.
b) Diperkirakan, 1,59 juta kubik meter kayu dikonsumsi oleh
industrypengolahan kayu Indonesia pada tahun 2001.
c) Sementara, perkiraan pasokan legal mencapai 10-42 juta kubik meter. Ini
berarti sejumlah besar output bergantung pada penebangan liar.
d) Penebangan liar meningkatkan tekanan pada hutan dan telah merusak
sejumlah area hutan lindung. Belum lagi, hilangnya pendapatan
pemerintah. Penurunan pajak hutan diperkirakan merugikan pemerintah
sebesar US$ 1,5 milliar per tahun dalam bentuk hilangnya pendapatan.
GINI HARTATI MT
Page 4
peranan
2. Menjadikan
Pengembangan Ekonomi
a) Hutan merupakan sumber pendapatan terbesar dari ekspor nonmigas.
b) Di tahun 2003, ekpor sektor kehutanan mencapai US$ 6.6 milliar,
atau 13.7 persen dari pendapatan ekspor non-migas; dengan total
kayu lapis dan produk terbuat dari kayu sebesar US$ 2.8 milliar;
kertas dan bubur kertas menghimpun US$ 2.4 milliar; dan furnitur
sebesar US$ 1.1 milliar.
c) Jika ini mencakup ekspor kehutanan illegal, di tahun 2003, ekspor
Indonesia mungkin mencapai US$ 8 milliar dari produk kehutanan.
GINI HARTATI MT
Page 5
yang
kompetitif,
dimana
produsen
menjamin
legalitas
dan
GINI HARTATI MT
Page 6
GINI HARTATI MT
Page 7
dan
kapasitas
sosial
dan
ekonomi
masyarakat
4. Mewujudkan kemampuan nasional dalam mengembangakan barang dan
jasa kehutanan yang tidak saja kompetitif di tingkat korbanan potensi yang
dilakukan
5. Menjamin keberlangsungan sistem potensi hutan.
1.4.
GINI HARTATI MT
Page 8
Seperti telah dibahas sebelumnya dalam sifat fisik dan mekaniknya, kayu
dinyatakan dengan terbentuknya anatomi struktur tipis yang terdiri dari dinding
dan sel. Seperti dalam gambar berikut ini merupakan penjabaran dari anatomi
kayu.
tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kita
GINI HARTATI MT
Page 9
sebagai pengguna dari kayu yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat yang
berbeda, perlu mengenal sifat-sifat kayu tersebut sehingga dalam pemilihan atau
penentuan jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan
yang kita inginkan. Berikut ini diuraikan sifat-sifat kayu (fisik dan mekanik) serta
macam penggunaannya.
mempunyai sifat yang berbeda-beda. Dari sekian banyak sifat-sifat kayu yang
berbeda satu sama lain. Beberapa sifat yang umum terdapat pada semua jenis
kayu yaitu :
Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe bermacam-macam dan susunan
dinding selnya terdiri dari senyawa kimia berupa selulosa dan hemi selulosa
(karbohidrat) serta lignin (non karbohidrat).
Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang
berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, radial dan
tangensial).
Kayu merupakan bahan yang bersifat higroskopis, yaitu dapat menyerap atau
melepaskan kadar air (kelembaban) sebagai akibat perubahan kelembaban dan
suhu udara disekelilingnya.
Homogen partikel pembentuknya sama, lawannya heterogen bahan beton
Kayu dapat diserang oleh hama dan penyakit dan dapat terbakar terutama
dalam keadaan kering.
GINI HARTATI MT
Page 10
berkisar antara BJ minimum 0,2 (kayu balsa) sampai BJ 1,28 (kayu nani).
Umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu semakin berat dan semakin kuat
pula.
Keawetan Kayu
Keawetan adalah ketahanan kayu terhadap serangan dari unsur-unsur
perusak kayu dari luar seperti jamur, rayap, bubuk dll. Keawetan kayu
tersebut disebabkan adanya zat ekstraktif didalam kayu yang merupakan
unsur racun bagi perusak kayu. Zat ekstraktif tersebut terbentuk pada
saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras sehingga pada umumnya
kayu teras lebih awet dari kayu gubal.
Warna
Disebabkan oleh zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.
Tekstur
Tekstur adalah ukuran relatif sel-sel kayu.Berdasarkan teksturnya, kayu
digolongkan kedalam kayu bertekstur halus (contoh: giam, kulim dll),
Kayu bertekstur sedang (contoh: jati, sonokeling dll) dan Kayu bertekstur
kasar (contoh: kempas, meranti dll).
Arah Serat
Arah serat adalah arah umum sel-sel kayu terhadap sumbu batang pohon.
Kesan Raba
GINI HARTATI MT
Page 11
Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan kayu
(kasar, halus, licin, dingin, berminyak dll). Kesan raba tiap jenis kayu
berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, kadar zat ekstraktif
dalam kayu.
Nilai Dekoratif
Gambar kayu tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur,
dan pemunculan riap-riap tumbuh dalam pola-pola tertentu. Pola gambar ini
yang membuat sesuatu jenis kayu mempunyai nilai dekoratif.
Higroskopis
Kayu mempunyai sifat dapat menyerap atau melepaskan air. Makin lembab
udara disekitarnya makin tinggi pula kelembaban kayu sampai tercapai
keseimbangan dengan lingkungannya.
GINI HARTATI MT
Page 12
Sifat daya hantar kayu sangat jelek sehingga kayu banyak digunakan untuk
membuat barang-barang yang berhubungan langsung dengan sumber panas.
aliran listrik.
o Daya hantar listrik ini dipengaruhi oleh kadar air kayu.
o Pada kadar air 0 %, kayu akan menjadi bahan sekat listrik yang
baik sekali, sebaliknya apabila kayu mengandung air maksimum
(kayu basah), maka daya hantarnya boleh dikatakan sama dengan
daya hantar air.
2. Sifat Mekanik Kayu
Keteguhan Tarik
Keteguhan tarik adalah kekuatan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
berusaha menarik kayu. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tarik yaitu :
1. Keteguhan tarik sejajar arah serat dan
2. Keteguhan tarik tegak lurus arah serat.
Kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah keteguhan tarik sejajar arah serat
dan kekuatan tarik tegak lurus arah serat lebih kecil daripada kekuatan
tarik sejajar arah serat.
Keteguhan tekan / Kompresi
Keteguhan tekan/kompresi adalah kekuatan kayu untuk menahan
muatan/beban. Terdapat 2 (dua) macam keteguhan tekan yaitu :
1. Keteguhan tekan sejajar arah serat dan
2. Keteguhan tekan tegak lurus arah serat.
Pada semua kayu, keteguhan tegak lurus serat lebih kecil daripada keteguhan
kompresi sejajar arah serat.
Keteguhan Geser
Keteguhan geser adalah kemampuan kayu untuk menahan gaya-gaya yang
membuat suatu bagian kayu tersebut turut bergeser dari bagian lain di dekatnya.
Terdapat 3 (tiga) macam keteguhan yaitu :
1. Keteguhan geser sejajar arah serat.
GINI HARTATI MT
Page 13
berulang-ulang
yang
melampaui
batas
proporsional
serta
GINI HARTATI MT
Page 14
kayu mudah dibelah sepanjang jari-jari (arah radial) dari pada arah
tangensial.
Ukuran yang dipakai untuk menjabarkan sifat-sifat kekuatan kayu atau sifat
mekaniknya dinyatakan dalam kg/cm2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat
mekanik kayu secara garis besar digolongkan menjadi dua kelompok :
1. Faktor luar (eksternal): pengawetan kayu, kelembaban lingkungan,
pembebanan dan cacat yang disebabkan oleh jamur atau serangga
perusak kayu.
2. Faktor dalam kayu (internal): BJ, cacat mata kayu, serat miring dan
sebagainya.
1.6 Macam Penggunaan Kayu
1. Bangunan (Konstruksi)
2. Perkakas (mebel)
3. Lantai (parket)
4. Bantalan Rel Kereta Api
5. Alat Olah Raga
6. Alat Musik
7. Alat Gambar
8. Tong Kayu (Gentong)
9. Tiang Listrik dan Telepon
10. Patung dan Ukiran Kayu
11. Korek Api
12. Pensil
13. Perkapalan
14. Arang (bahan bakar) dan lain lain.
GINI HARTATI MT
Page 15