Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KRONJO
Jalan Raya Kronjo-Balaraja KM.01 Kronjo Tangerang 15550 Telp 021-59390764
E-mail : puskesmas_konjo@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS KRONJO
NOMOR :445/57/UKP/PKM-KRJ/2016
TENTANG
PELAYANAN LABORATORIUM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS KRONJO,
Menimbang

: a. bahwa

penyelenggaraan

laboratorium

kesehatan

di

Indonesia

diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium dan pada berbagai


jenjang upaya pelayanan kesehatan, yang diantaranya diselenggarakan
oleh Laboratorium Puskesmas;
b. bahwa agar mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional, Laboratorium Puskesmas
harus meningkatkan mutu pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. bahwa berdasakan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan b Perlu menentapkan keputusan kepala puskesmas Kronjo tentang
Pelayanan Laboratorium;
Mengingat

: 1.UU Nomor36Tahun 2009, tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063;
2. Peraturan Menteri Kesehatan No.657/MENKES/PER/VIII/2009 Tentang
Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan
Informasinya.

3. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003 Tentang


Laboratoriumorium Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005 Tentang
Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 tahun 2012 Tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
MEMUTUSKAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN

KEPALA

PUSKESMAS

KRONJO

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KRONJO


Kesatu

: Pelayanan Laboratorium Puskesmas Kronjo sebagaimana tersebut


didalam lampiran di bawah ini.

Kedua

: Pelayanan Laboratorium sebagai acuan dalam memberikan pelayanan


laboratorium kepada publik.

Ketiga

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian


hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ; Kronjo
Pada Tanggal

2016

KEPALA PUSKESMAS KRONJO

Muhammad Faridzi Fikri

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRONJO


NOMOR
:445/57/UKP/PKM-KRJ/2016
TENTANG : PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS
KRONJO

I. PENDAHULUAN
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan
bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggitingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan
mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di
atas.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan
kesehatan perseorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya
kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas
wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas.
Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan berdasarkan
kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat setempat, dengan tetap berprinsip pada
pelayanan secara holistik, komprehensif dan terpadu dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap kecamatan
telah memiliki minimal satu Puskesmas. Puskesmasmemberikan kontribusi yang sangat
berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti
dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh seluruh masyarakat.
Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan
struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas
diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan
mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa
penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.

Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian


terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran
penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan
dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
II. KETENAGAAN
UntukdapatmelaksanakanfungsinyadanmenyelenggarakanupayawajibPuskesmas,
saatinimemilikipolaketenagaansebagaiberikut :
No
1

JenisTenaga
Penanggung jawab

Kualifikasi
Dokter

Jumlah
1

TenagaTeknis

AnalisKesehatan

Tenaga Non Teknis

Minimal SMU/ Sederajat

III. SARANA PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN


A. Sarana
Gambaransaranaberkaitan dengan fisik bangunan/ruangan LaboratoriumPuskesmas
Kronjoadalahsebagaiberikut:
1. Ukuran ruang 3x4 m2.
2.

Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.

3. Dinding berwarna terang, keras, tidak berpori, kedap air, dan mudah dibersihkan
serta tahan terhadap bahan kimia (keramik).
4. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan mudah
dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (epoxi,vinyl).
5. Pintu memiliki lebar bukaan 80 x 200 cm yang terdiri dari satu daun pintu dengan
ukuran 80 cm dan 200 cm.
6. Terdapat area bak cuci atauwastafel.
B. Prasarana
GambaranPrasarana di laboratoriumPuskesmas Kronjo adalahsebagaiberikut :
1.
2.
3.
4.

Pencahayaantersediadenganbaik
SirkulasiUdararuangantersediadenganbaik
SuhuRuangan, terpasang AC
Fasilitas air bersihtersediamengalir

5. TempatPembunganDahaktersediatempatterbuka
6. PembuanganLimbahCairterhubungdenganInstalasiPengelolaanLimbahCair
( IPAL)
7. PembuanganLimbahpadat MOU denganDinasKesehatanKabupatenTangerang.
C. Perlengkapan
1. TersediaMejapengambilansampeldarah
2. TersediaKursipetugaslaboratoriumdankursipasien
3. TersediaMejapemeriksaan
4. TersediaLemari alat
5. TersediaLemaripendingin (refrigerator)
DaftarPeralatanPelayananPemeriksaanLaboratoriumPuskesmas Kronjo
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama peralatan
Hematologilizer(Sysmex Poch 100i)
Centrifuge
Mikroskop
Biolizer
Pipet westergreen (LED)
Rak tabung westergreen
Reagen Ziehl nelson (BTA)
Reagen Golongan darah
Reagen widal
Reagen kit HIV
Pipet otomatis
Reagen HCG
Strip urin 3 Parameter

Ada/Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada

14

Strip urin 10 Parameter

Ada

IV . KEGIATAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMA KRONJO


A. Alur Pemeriksaan Laboratorium
Alur Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Kronjo adalah sebagai berikut :

B. Jenis JenisPemeriksaanPelayananLaboratoriumPuskesmas Kronjo


JenisPelayananLaboratorium yang ada di Puskesmas Kronjo antaralain :
a) Hematologi :
1. Hemoglobin (Easy Touch)
2. DarahRutin( Hemoglobin, hematokrit, LekositdanTrombosit).
3. DarahLengkap (Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Trombosit, Lekosit, LED
(LajuEndapDarah)

b) Kimia Klinik :
1. Glukosa
2. Asam Urat
c) Mikrobiologi dan Parasitologi :

1. BTA ( Basil Tahan Asam)


d) Immunologi / Serologi:
1. Golongan darah,
2. Widal,
3. Rapid Tes Hbs Ag,
4. Rapid Tes HIV.
e)Urinalisa :
1. Tes Kehamilan (HCG)
2. Makroskopis (Warna, Kejernihan, pH, Berat Jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin,
Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit.
3. Mikroskopik (SedimenUrin).

C. Rujukan
Dalam melaksanakan pemeriksaan specimen yang tidak tersedia atau tidak mampu
melakukan pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas, maka specimen atau pasien di kirim
ke laboratorium lain (dirujuk) ke Laboratorium yang sudahber PKS dengan Laboratorium
Puskesmas Kronjo:
1. Spesimen yang akan dirujuk, dikirim dalam bentuk yang relatif stabil dengan
persyaratan pengiriman spesimen antara lain:
a. Waktu pengiriman tidak melampaui masa stabilitas spesimen.
b. Tidak terkena sinar matahari langsung
c. Kemasan memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label
bertuliskan Bahan Pemeriksaan Infeksius atau Bahan Pemeriksaan Berbahaya.
2. Spesimen yang dirujukdiberi label berisi nomor spesimen, nama, umur, jenis kelamin,
alamat, tanggal pengambilan specimen pada badan wadah.
3. Spesimen yang dirujuk disertai formulir pengiriman data pasien.

D. Pencatatan Dan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan hasil laboratorium baik dengan hasil normal, kritisdan
CITO di lakukan pada :
a. Buku Register Laboratorium
b. Buku Permintaan Pemeriksaan

c. Buku Rujukan
d. Formulir Hasil Laboratorium
Pelaporan disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan KabupatenTangerang
berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan
triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku.

Pelaporan hasil

laboratorium untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah


ditentukan oleh program.
V. JAM PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KRONJO
A. Jam Pelayanan
Senin Kamis

: 08.00 14.00 WIB

Jumat

: 08.00 12.00 WIB

Sabtu

: 08.00 11.30 WIB

B. WaktuPenyerahanHasilPemeriksaanPelayananLaboratorium
1. DarahLengkap
:
60 Menit
2. Hemoglobin (Easy Touch)

10 Menit

3. LED ( LajuEndapDarah)

60 Menit

4. DarahRutin

30 Menit

5. Glukosa

10 Menit

6. Asam Urat

15 Menit

7. BTA ( Basil Tahan Asam)

120 Menit

8. Golongan darah

10 Menit

9. Widal

60 Menit

10. Rapid TesHbs Ag

60 Menit

11. Rapid TesHIV

60 Menit

12. Tes Kehamilan (HCG)

15 Menit

13. Urine Lengkap

60 Menit

C. WaktuPenyerahanhasilLaboratorium CITO
Setelah mendapatkan instruksi pemeriksaan laboratorium Cito dilakukan pemeriksaan
laboratorium secepatnya,setelah ada hasil langsung dilaporkan ke pengirim.
VI. PELAYANAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM BERESIKO TINGGI

Jenis Pelayanan Laboratorium beresiko tinggi di Laboratorium Puskesmes Kronjo


antaralain : BTA, HIV, Hepatitis.
A. ProsedurKerja
Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan
bahaya / resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium
harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam melaksanakan praktek laboratorium yang benar, petugas laboratorium
mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat
menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja
dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.
Kemudian untuk pencegahan tersebut, petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas
laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja dan Jas
laboratorium yang bersih dipakai terus-menerus selama bekerja dalam laboratorium dan
dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium. Petugas mencuci tangan secara higienis dan
menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus
melepaskan baju proteksi sebelum meninggalkan ruanglaboratorium.
B. PengelolaanSpesimen
Setiap specimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.
Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan, pengiriman dan

pengolahan specimen dengan benar.


Semua specimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang memiliki

konstruksi yang baik


Setiap orang yang memproses specimen darah dan cairan tubuh (contoh:

membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan dan masker.
Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan mengganti
sarung tangan.

C. Pengelolaan Limbah Beresiko Tinggi


Limbah padat seperti Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai
limbah infeksius dan dikumpulkan dalam safety box dan dikelola oleh pihak

ketiga yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.


Sedangkan Limbah cair infeksius ditangani dengan dialirkan ke Instalasi
Pengelolaan Limbah Cair puskesmas Kronjo.

VII. KESELAMATAN KERJA DAN PENGGUNAAN APD


Kegiatan pencegahan bahaya atau resiko terhadap petugas yang berada di dalam
Laboratorium maupun lingkungan sekitarnya merupakan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja laboratorium. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
A. Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain tempat kerja yang menunjang K3
Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di

laboratorium;
Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;
Pencahayaan cukup dan nyaman;
Ventilasi cukup dan sesuai;
Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika

diperlukan;
Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya;
2. Sanitasi Lingkungan
Semua ruangan bersih, kering dan higienis;
Tersedia tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong

plastik dan diberi tanda khusus;


Tata ruang laboratorium baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang

serangga atau binatang pengerat;


Tersedia tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan secara

teratur;
Petugas laboratorium tidak diperbolehkan makan dan minum dalam
laboratorium;

B. Proses kerja, Bahan, dan Peralatan Kerja


1. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,seperti :
Tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
2. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung
tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.
3. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus-menerus selama bekerja
dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium
(hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).
4. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda
tajam dan barang sisa laboratorium ditempatkan di bak / peti dalam
laboratorium dan diberi keterangan.
5. Sarung tangan bekas pakai ditempatkan dalam bak / peti kuning (menjadi
limbah medis / infeksius) yang diberi tanda khusus.
6. Semua tumpahan segera dibersihkan.

7. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap.


8. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab
Laboratorium.
9. Tas / kantong / tempat sampah ditempatkan di tempat yang ditentukan.
Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius

dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.


Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus didekontaminasi

dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium


10. Pengelolaan bahan kimia yang benar
Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang benar
(antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh

tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanan.


Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai

pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani kecelakaan.


Semua bahan kimia yang ada harus diberi label etiket dan tanda peringatan
yang sesuai.

VIII. REAGENSIA
A. JENIS REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA
NO

NAMA REAGEN

JENIS PEMERIKSAAN

1.

Poch Pack D Diluent

DarahRutin

2.

Poch Pack L

DarahRutin

3.

Cell Clean

DarahRutin

4.

Hematology Control Low (Eight Check)

DarahRutin

5.

Hematology Control Normal (Eight Check)

DarahRutin

6.

Hematology Control High (Eight Check)

DarahRutin

7.

Natrium Citrat

LED

8.

Salmonella Typhi O

Widal

9.

Salmonella Paratyphi AO

Widal

10.

Salmonella Paratyphi BO

Widal

11.

Salmonella Paratyphi CO

Widal

12.

Salmonella Typhi H

Widal

13.

Salmonella Paratyphi AH

Widal

14.

Salmonella Paratyphi BH

Widal

15.

Salmonella Paratyphi CH

Widal

16.

Antigen A

GolonganDarah

17.

Antigen B

GolonganDarah

18.

Antigen AB

GolonganDarah

19.

Antigen D (Rhesus)

GolonganDarah

20.

Cholesterol

Kolesterol

21.

Glucose

GulaDarah

22.

HDL Cholesterol (Precipitant)

Kolesterol HDL

23.

LDL Cholesterol (Direct)

Kolesterol LDL

24.

Triglycerides

Trigliserid

25.

Uric Acid

AsamUrat

26.

Urin 10 Parameter

Urine LengkapMakroskopis

27.

Anti HIV SD

HIV

28.

Anti HIV Oncoprobe

HIV

29.

ZiehlNeelsen

BTA

30.

PPTest

Test Kehamilan

31.

Easy Touch Glucose Stik

GulaDarahStik

32.

Easy Touch CholesterolStik

KolesterolStik

33.

Easy TouchUric Acid Stik

AsamUratStik

34.

Tabung EDTA

Darah rutin

35.

Tip Kuning

36.

Tip Biru

37.

Alkohol 70 %

38.

Tissue

39.

Hypoclorit

40.

Plester

41.

Spuit 3 cc

42.

Blood Lancet

43.

Object Glass

44.

Deck Glass

45.

Pot Dahak

Sputum

46.

Pot Urine

Urine

47.

Handscoond

APD

48.

Masker

APD

49.

Kapas

50.

Tisu

B. BATAS BUFFER STOCK UNTUK MELAKUKAN ORDER

NO

NAMA REAGEN

UKURAN/
JUMLAH
(pieces)

JMLH
TEST

5L

200 Test

RATA2
JMLH
PASIEN
PERBULAN
200 pasien

1.

Poch Pack D Diluent

2.

Poch Pack L

500 ml

200 test

200 pasien

3.

50 ml

200 test

200 pasien

1,5 ml

4 Test

2xcontrol

1,5 ml

4 Test

2xcontrol

1,5 ml

4 Test

2xcontrol

Cell Clean
Hematology Control Low
(Eight Check)
Hematology Control
Normal (Eight Check)
Hematology Control High
(Eight Check)
Natrium Citrat

100 pcs

100 Test

129 pasien

Salmonella Typhi O

5 ml

200 Test

121 test

Salmonella Paratyphi AO

5 ml

200 Test

121 test

10

Salmonella Paratyphi BO

5 ml

200 Test

121 test

11

Salmonella Paratyphi CO

5 ml

200 Test

121 test

12

Salmonella Typhi H

5 ml

200 Test

121 test

13

Salmonella Paratyphi AH

5 ml

200 Test

121 test

14

Salmonella Paratyphi BH

5 ml

200 Test

121 test

15

Salmonella Paratyphi CH

5 ml

200 Test

121 test

16

Antigen A

100 ml

90 test

47 pasien

17

Antigen B

100 ml

90 test

132 pasien

18

Antigen AB

50 ml

32 test

3 pasien

19

Antigen D (Rhesus)

50 ml

32 test

3 pasien

20

Cholesterol

100 ml

90 test

25 pasien

21

25 pcs

25 test

10 pasien

100 pcs

100 test

70 pasien

23

Glucose
HDL Cholesterol
(Precipitant)
LDL Cholesterol (Direct)

50 pcs

50 test

1 pasien

24

Triglycerides

100 pcs

100 test

1 pasien

25

Uric Acid

100 ml

50 Slide

253 slide

26

Urin 10 Parameter

100 pcs

100 test

10 pasien

4.
5.
6.

22

27

Anti HIV SD

50 pcs

50 test

10 pasien

28

Anti HIV Oncoprobe

25 stik

25 test

10 pasien

29

ZiehlNeelsen

10 stik

10 test

10 pasien

30

PPTest

25 stik

25 test

10 pasien

31

Easy Touch Glucose Stik

100 pcs

200 pcs

32

Easy Touch CholesterolStik

100 pcs

409 pcs

33

Easy Touch Uric Acid Stik

1000 pcs

500 pcs

34

Tabung EDTA

500 pcs

300 pcs

35

Tip Kuning

100 ml

300 ml

36

Tip Biru

1 Rol

5 Rol

37

Alkohol 70 %

1L

500 ml

38

Tissue

1 Rol

3 Rol

39

Hypoclorit

100 pcs

550 pcs

40

Plester

100 pcs

75 pcs

41

Spuit 3 cc

100 pcs

30 pcs

42

Blood Lancet

100 pcs

273 slide

43

Object Glass

100 pcs

10 slide

44

Deck Glass

500 pcs

273 pot

45

Pot Dahak

20 pot

46

Pot Urine

100 pcs

90 pcs

47

Handscoond

50 pcs

30 pcs

48

Masker

1L

300 ml

49

Kapas

1 Rol

rol

50

Tisu

C. RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN


LAORATORIUM
NO

PEMERIKSAAN

SATUAN

1.

Hemoglobin

g/dL

2.

Hematokrit

3.

HitungEritrosit

Juta/mm3

NILAI NORMAL
L : 13,2 17,3
P : 11,7 15,5
L : 40 - 52
P : 35 47
L : 4,4 5,9
P : 3,8 5,2

4.

Leukosit

Sel/mm3

3800 10.600

5.

Trombosit

Sel/mm3

6.

LED

Mm/Jam

150 - 440
L : 0 10
P : 0 20

HitungJenis :
Basofil

0-1

Eosinofil

24

Batang

35

Segmen

50 70

Limfosit

25 40

Monosit

12

SGOT

/l

13

SGPT

/l

14

Ureum

mg/dl

15

Kreatinin

mg/dl

16

AsamUrat

mg/dl

17

GulaDarahSewaktu

mg/dl

28
L : <25
P : <21
L : <30
P : <23
10 50
L : 0,6 1,1
P : 0,6 0,9
L : 3,4 7,0
P : 2,4 5,7
<120

18

GulaDarahPuasa

mg/dl

70 105

19

GulaDarah 2 Jam PP

mg/dl

<120

20

Cholesterol Total

mg/dl

21

Cholesterol HDL

mg/dl

22

Cholesterol LDL

mg/dl

23

Trigliserid

mg/dl

<200
L : >35
P : >45
L : 50 172
P : 63 167
<150

24

URINALISA MAKROSKOPIS
Warna

Kuning

Kekeruhan

Jernih

pH

5,0 8,5

BeratJenis

1.005 1.030

Protein

Negatif

Reduksi

Negatif

Urobilinogen

Negatif

Darah Samar

Negatif

25

26

27

Keton

Negatif

Nitrit

Negatif

Bilirubin

Negatif

Leukosit

/LPB

01

Eritrosit

/LPB

01

Epitel

/LPB

Negatif

Silinder

/LPB

Negatif

Kristal

/LPB

Negatif

Bakteri

/LPB

Negatif

Warna

Kuning

Bau

Khas

Darah

Negatif

Konsisten

Lembek

Lendir

Negatif

Leukosit

/LPB

Negatif

Eritrosit

/LPB

Negatif

Makrofag

/LPB

Negatif

Amuba

/LPB

Negatif

Telorcacing

/LPB

Negatif

Sisamakanan

/LPB

Negatif

Amilum

/LPB

Negatif

Lemak

/LPB

Negatif

S. Typhi O

Negatif

S. Paratyphi AO

Negatif

S. Paratyphi BO

Negatif

S. Paratyphi CO

Negatif

S. Typhi H

Negatif

S. Paratyphi AH

Negatif

URINALISA MIKROSKOPIS

FAECES MAKROSKOPIS

FAESES MIKROSKOPIS

IMMUNO-SEROLOGI
28

WIDAL

S. Paratyphi BH

Negatif

S. Paratyphi CH

Negatif

29

Anti HIV

Non Reaktif

31

BTA

Negatif

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA


Setiap kegiatan yag dilakukan di laboratorium puskesmas kronjo dapat menimbulkan
bahaya / resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di dalam laboratorium maupun
lingkungan sekitarnya.Untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas
laboratorium harus melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai
dengan ketentuan atau standar prosedur yang berlaku.
Pengelolaan Limbah
1. Limbah Padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti benda
tajam, limbah infeksius,limah sitotoksik,limbah toksik,limbah kimia,limbah B3 dan
limbah plastic.
Fasilitas pembuangan limbah padat :
a. Tempat Pengumpulan Sampah
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,tahan karat,kedap air dan mempunyai
permukaan halus pada bagian dalamnya.
Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu buah untuk satu
kegiatan.
Kantong plastic yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari atau apabila
2/3 bagian telah terisi sampah.
Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastic sebagai pembungkus
sampah dengan warna dan label seperti pada table berikut :

NO

KATEGORI

Radio Aktif

Warna tempat /
kantong plastik
pengumpulan
sampah
Merah

LAMBANG

Infeksius/Toksik/Kimia

Kuning

Sitotoksik

Ungu

Umum

Hitam

DOMESTIK warna putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara


Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan dikosongkan dalam
waktu sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir
Sampah infeksius, sampah toksikdan sitotoksik dikelola sesuai prosedur

dan ketentuan yang berlaku.


Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.


2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestic, limbah cair infeksius dan
limbah cair kimia.
Cara menangani limbah cair :
a. Limbah cair umum / domestic dialirkan masuk ke dalam septic tank.
b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku
melalui IPAL.

VIII. MUTU LABORATORIUM


A. Pemantapan Mutu
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalahkeseluruhan proses
atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan
hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI),
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal Quality Control)
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan
yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar tidak
terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
A. Manfaat:
1. Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan dengan

mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.


2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak
terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat dilakukan segera.
3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan,
pengiriman, penyimpanan dan pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampai
dengan pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.
4. Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.
5.

Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan (customer)

B. Cakupan
Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas:
1.

Tahap Pra Analitik

2.

Tahap Analitik

3.

Tahap Pasca Analitik

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME/External Quality Control )


Pemantapan mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara
periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan
menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu.
Penyelenggaraan kegiatan pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak
pemerintah, swasta, atau internasional.
Setiap laboratorium puskesmas wajib mengikuti pemantapan mutu eksternal yang
diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang
pemeriksaan laboratorium.
Kegiatan pemantapan mutu eksternalini sangat bermanfaat bagiLaboratorium
puskesmas, karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan performance
(penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan
yang ditentukan.
Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus, harus
dilaksanakanoleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta
menggunakan peralatan/reagen/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil

pemantapan mutu eksternal tersebut benar-benar dapat mencerminkan penampilan


laboratorium yang sebenarnya. Setiap nilai yang diterima dari penyelenggaradicatat dan
di evaluasi untuk mencari penyebab-penyebab dan mengambil langkah-langkah
perbaikan.
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh
laboratorium sebagai tindak lanjut dari Pemantapan mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) untuk meningkatkan kinerja laboratorium.

IX. PENUTUP
Keputusan Kepala Puskesmas Kronjo tentang Pelayanan laboratorium ini dapat
digunakan lebih lanjut dalam pengembangan.

Anda mungkin juga menyukai