Di Susun Oleh :
1. Ani Maryam ( 135011017)
2. Sulistiyawati (135011020)
3. Anita Susilowati (135011022)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FT infeksi dan tumor yang berjudul INFEKSI SALURAN KEMIH ini. Penulis
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas FT infeksi dan tumor.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu kami tidak menutup kemungkinan untuk menerima
segala kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak dan tanggapan
agar tugas mendatang bisa diselesaikan dengan baik. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi seluruh mahasi swa Farmasi bahkan
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua. Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat
membantu teman-teman.
Kami berharap makalah ini bisa menambah manfaat dan menambah
wawasan bagi para pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Infeksi Saluran Kemih
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala
infeksi.2 Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang
disertai adanyam i k r o o r g a n i s m e p a t o g e n i k ( p a t o g e n i k : y a n g
m e n y e b a b k a n p e n y a k i t ) p a d a u r i n , uretra (uretra : saluran
yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung
kemih, atau ginjal.
ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan
d a n 1 - 2 % a n a k l a k i - l a k i . 2 Kejadian ISK pada bayi baru
lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali l e b i h b e s a r
disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%).
S e b e l u m u s i a 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.
Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan.
Misalnya pada anak usia pra sekolah di manaISK pada perempuan
mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2%. Dan rasioini terus
meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak perempuan
30kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Dan pada anak laki-laki
yang disunat,risiko ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak lakilaki yang tidak disunat.
Pada usia 2 bulan 2 tahun, 5% anak dengan ISK
mengalami demam tanpas u m b e r i n f e k s i d a r i r i w a y a t d a n
p e m e r i k s a a n f i s i k . 1 S e b a g i a n b e s a r I S K d e n g a n gejala
tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan.Infeksi saluran kemih
tanpa bakteriuria dapat muncul pada keadaan::
a.Fokus infeksi tidak dilewati urin, misaln ya pada lesi
d i n i p i e l o n e f r i t i s karena infeksi hematogen.
b.Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi.
c.Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita.
S a l a h s a t u p e n y e b a b n y a adalah uretra wanita yang lebih
pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudahmelewati jalur
ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah
kecenderunganuntuk menahan urin serta iritasi kulit lubang
uretra sewaktu berhubungan kelamin.Uretra yang pendek
meningkatkan
kemungkinan
mikroorganisme
yang
menempeldilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin
memiliki akses ke kandung kemih.W a n i t a h a m i l m e n g a l a m i
relaksasi
semua
otot
polos
yang
dipengaruhi
o l e h progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka
cenderungm e n a h a n u r i n d i b a g i a n t e r s e b u t . U t e r u s p a d a
k e h a m i l a n d a p a t p u l a m e n g h a m b a t aliran urin pada keadaankeadaan tertentu.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran
k e m i h p a d a w a n i t a a d a l a h pembentukan selaput mukus yang
dependen estrogen di kandung kemih. Mukus inimempunyai fungsi
sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen
menurundan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada
wanita yang sudah mengalamimenopause rentan terkena infeksi
saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita
dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsisebagai
antibakteri.
Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria
dengan usia yangsudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah
prostatitis atau hyperplasia prostat.Prostat adalah sebuah kelenjar
seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran keluar kandug
kemih. Hiperplasia prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang
merupakan predisposisi untuk timbuln ya infeksi dalam
k e a d a a n n o r m a l , s e k r e s i prostat memiliki efek protektif antibakteri.
Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran
kemih berulangk a r e n a t i n g g i n y a k a d a r g l u k o s a d a l a m
u r i n , f u n g s i i m u n y a m g m e n u r u n , d a n peningkatan
frekuensi kandung kemih neurogenik. Individu yang mengalami cidera
korda spinalis atau menggunakan kateter urin untuk
b e r k e m i h j u g a m e n g a l a m i peningkatan risiko infeksi.
BAB II
PEMBAHASAN
dari
Triptofan,
biasanya
digunakan
u n t u k pengenalan cepat, sementara yang lain misalnya
reaksiVoges-Proskauer ( P e m b e n t u k a n
asetilmetilkarbinol dari dekstrosa) biasanya
l e b i h j a r a n g digunakan.
Daya tahan kuman
Kuman enterik tidak membentuk spora,
m u d a h d i m a t i k a n d e n g a n desinfektan kosentrasi
rendah. Zat-zat seperti fenol, formaldehid, Bglutaraldehid,komponen halogen bersifat bakterisid.
Pemberian klor pada air dapat mencegah
p e n y e b a r a n k u m a n e n t e r i k , khususnya kuman penyebab
penyakit tifus, dan penyakit usus lain. Kuman enterik toleran
terhadap garam empedu dan zat warna bakteriostatik, sehingga zatzat inidipakai dalam perbenihan untuk isolasi primer.
Toleran terhadap dingin, hidup berbulan-bulan di dalam es.
Peka terhadap kekeringan, menyukai suasana yang cukup lembab,
mati pada pasteurisasi.
Struktur antigen
Karakterisasi, antigen berperan penting di
d a l a r n e p i d e m i o l o g i d a n klasifikasi, khususnya
pada genus tertentu seperti pada Salmonella
-Shigella.Komponen utama sel bakteri adalah; antigen
somatik (O), antigen flagel (H), danantigen kapsul (K).
Kolisin (bakteriosin)
Ban yak organisme gram-negatif menghasilkan
b a k t e r i o s i n . Z a t - z a t bakteriosidal ini dihasilkan oleh
strain bakteri tertentu yang aktif terhadap strain bakteri lain
dari spesies yang sama atau spesies yang serumpun.
Pembentukannya dikendalikan oleh plasmid. Kolisin
dihasilkan oleh E.coli, mersasin oleh Serratia, d a n
piosin
oleh
Pseudomonas.
Strain
yang
menghasilkan
bakteriosin
resistenterhadap
bakteriosinnya sendiri, karena itu bakteriosin dapat
digunakan untuk "menentukan tipe" organisme.
Toksin dan enzim
Sebagian
besar
bakteri-gram
negatif
memiliki
lipopolisakarida kompleks pada dinding selnya. Zat ini
suatu endotoksin, mempunyai efek patofisiologis.Banyak
kuman gram-negatif menghasilkan eksotoksin yang
3. Enterobacter aerogenes
Organisme ini mempunyai simpai yang kecil,
dapat hidup bebas sepertidalam saluran usus, serta
menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi salurankemih
terjadi melalui infeksi nosokomial.
4. Proteus
Kuman ini adalah kuman patogen oportunis.
Dapat menyebabkan infeksisaluran kemih atau kelainan
bemanah seperti abses, infeksi luka, infeksi telinga
atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan
infeksi
pada
manusiahanya
bila
bakteri
itu
meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan
padainfeksi
saluran
kemih
dan
menyebabkan
bakterimia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang
lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena.
P.mirabilis m e n y e b a b k a n
infeksi
saluran
k e m i h d a n k a d a n g - k a d a n g infeksi lainnya. Karena itu,
pada infeksi saluran kemih oleh Proteus urine bersifat basa,
sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak
mungkinmengasamkannya. Pergerakan cepat oleh
Proteus mungkin ikut berperan dalami n v a s i n y a
terhadap
saluran
kemih.
S p e s i e s Proteus
menghasilkan ureasemengakibatkan hidrolisis urea yang
cepat dengan pembebasan amonia.
5. Providencia
Spesies Providensia (Providencia
rettgeri, Providencia
alcalifaciens dan Providencia stuartii) adalah anggota flora
usus normal. Semuanya menyebabkan infeksi saluran
kemih dan sering resisten terhadap pengobatan antimikroba.
6. Citrobacter
Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan
sepsis.
B. Pseudomonas aeroginosa
Morfologi
Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya
mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh
pada perbenihan tanpasukrosa
terdapat
lapisan
lendir
polisakarida ekstraseluler Struktur dinding gelsama dengan
famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan
klinik sering mempunyai phili untuk perlekatan pada
Ter d a p a t
sedikitn ya
12
spesies
enterokokus.
Enterococcus faecalis merupakan yang paling sering dan
menyebabkan 85-90% infeksi enterokokus.E n t e r o k o k u s a d a l a h
yang paling sering men yebabkan infeksi nosokomial,
terutama pada unit perawatan intensif, dan han ya pada
p e n g o b a t a n d e n g a n sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana
mereka bersifat resisten. Enterokokusditularkan dari satu pasien ke
pasien lainnya terutama melalui tangan perawat k e s e h a t a n
yang beberapa diantara mereka mungkin pembawa
e n t e r o k o k u s pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang ditularkan
melalui melalui alat-alatkedokteran. Pada pasien tempat yang paling sering
terkena infeksi adalah salurankemih, luka tusuk dan saluran empedu dan
darah.
F. Stafilococcus saprophyticus
Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten
t e r h a d a p n o v o b i o s i n , d a n nonhemolitik; bakteri ini menyebabkan
infeksi saluran kemih pada wanita muda.
2.4 Cara Penularan
L i m f o g e n
Eksogen sebagai akibat pemakaian alat
berupa kateter atau sistoskopi
Dua jalur utama masuknya bakteri ke saluran kemih adalah
jalur hematogendan asending, tetapi asending lebih sering terjadi.
.Infeksi hematogen (desending)
Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien
d e n g a n d a y a t a h a n tubuh rendah, karena menderita suatu
penyakit kronik, atau pada pasien yang sementara mendapat
pengobatan imunosupresif. Penyebaran hematogen dapat juga
terjadi akibat adanya fokus infeksi di salah satu tempat. Contoh
mikroorganisme yang dapat menyebar secara hematogen adalah
Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Pseudomonas, Candida sp., dan
Proteus sp.
Ginjal yang normal biasanya mempunyai daya tahan
t e r h a d a p i n f e k s i E.coli karena itu jarang terjadi infeksi
hematogen
E.coli.
Ada
beberapa
tindakan y a n g
mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal yang
d a p a t m e n i n g k a t k a n kepekaan ginjal sehingga mempermudah
penyebaran hematogen. Hal ini dapat terjadi pada keadaan sebagai
berikut :
Adanya bendungan total aliran urin
Adanya bendungan internal baik karena jaringan
parut maupun terdapatnya presipitasi obat intratubular,
misalnya sulfonamide
Terdapat faktor vaskular misalnya kontriksi pembuluh
darah
Pemakaian obat analgetik atau estrogen
Pijat ginjal
Penyakit ginjal polikistik
Penderita diabetes mellitus
2.Infeksi asending.
a. Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung
mikroorganismekecuali pada bagian distal uretra yang biasanya juga
dihuni oleh bakteri normalkulit seperti basil difteroid, streptpkokus. Di
samping bakteri normal flora kulit, pada wanita, daerah 1/3 bagian distal
uretra ini disertai jaringan periuretral danvestibula vaginalis yang juga
banyak dihuni oleh bakteri yang berasal dari ususkarena letak
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
p a n d u a n t e r a p i . S e c a r a u m u m d a p a t dikatakan bahwa
infeksi saluran kemih atas lebih mudah menjadi infeksi salurankemih
terkomplikasi. Suatu tes noninvasif pembeda infeksi saluran
kemih atasd a n b a w a h a d a l a h d e n g a n A C B ( AntibodyCoated Bacteria). Pemeriksaan ini berdasarkan data bahwa bakteri yang
berasal dari saluran kemih atas umumnyadiselubungi antibody, sementara
bakteri dari infeksi saluran kemih bawah tidak.P e m e r i k s a a n i n i l e b i h
dianjurkan
untuk
studi
epidemiologi,
karena
k u r a n g spesifik dan sensitif.
Identifikasi / lokalisasi sumber infeksi:a .
a. Non invasive
Imunologik
ACB (Antibody-Coated Bacteria)
Autoantibodi terhadap protein saluran Tam-Horsfall
Serum antibodi terhadap antigen polisakarida
Komplemen C
Nonimunologik
Kemampuan maksimal konsentrasi urin
Enzim urin
Protein Creaktif
Foto polos abdomen
Ultrasonografi
CT Scan
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Bakteriuria polimikrobial / relaps setelah terapi (termasuk pada
terapitunggal)
b.Invasif
Pielografi IV /Retrograde/ MCU
Kultur dari bahan urin kateterisasi ureteroan bilasan kandung kemih
Biopsi ginjal (kultur pemeriksaan imunofluoresens)
6.Pemeriksaan radiologis dan penunjang lainnya
Prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya faktor
predisposisi infeksisaluran kemih, yaitu hal hal yang mengubah aliran
urin dan stasis urin, atau hal hal yang menyebabkan gangguan fungsional
saluran kemih. Pemeriksaantersebut antara lain berupa:
a.Foto polos abdomen
Dapat mendeteksi sampai 90% batu radio opak
b.Pielografi intravena (PIV)
Memberikan gambaran fungsi eksresi ginjal,
k e a d a a n u r e t e r , d a n d i s t o r s i system pelviokalises.
Untuk penderita: pria (anak dan bayi setelah episode infeksi
c.Penicillin
Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas
spektrumluas, termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran
urin. Dosisampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam.
Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik, tetapi memiliki
sedikit
efek samping.
Amoxsicillin
dikombinasikan
d e n g a n c l a v u l a n a t l e b i h disukai untuk mengatasi masalah resistensi
bakteri. Dosis amoxsicillin500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam.
d.Cephaloporin
Cephalosporin
tidak
memiliki
keuntungan
utama
dibanding denganantibiotika lain yang digunakan untuk mengobati
infeksi saluran kemih, selainitu obat ini juga lebih mahal. Cephalosporin
umumnya digunakan pada kasusresisten terhadap amoxsicillin dan
trimetoprim-sulfametoksazol.
e.Tetrasiklin
Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran
kemih tahapawal. Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya
perlu dipantau dengan tes sensitivitas. Antibotika ini umumnya
digunakan untuk mengobati infeksi yangdisebabkan oleh chlamydial.
f . Q u i n o l o n
Asam nalidixic, asam oxalinic, dan cinoxacin efektif digunakan
untuk m e n g o b a t i i n f e k s i t a h a p a w a l y a n g d i s e b a b k a n o l e h
b a k t e r i E. coli dan Enterobacteriaceae l a i n , t e t a p i t i d a k t e r h a d a p
Pseudomonas aeruginosa .Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan
untuk terapi sistemik. Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan
interval pemberiannya tiap 12 jam. Dosis ofloxacin sebesar 200-300
mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam.
g.Nitrofurantoin
Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada
pasieni n f e k s i
saluran
kemih
berulang.
Keuntungan
u t a m a n y a a d a l a h h i l a n g n y a resistensi walaupun dalam terapi jangka
panjang.
h.Azithromycin
Berguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan
o l e h i n f e k s i chlamydial.
i.Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat
Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif
diantaratahap infeksi.I I .
2 .
A n t i b i o t i k a
a . A m y n o g l y c o s i d a
m i p
e n e
m / s
i l a s
t a
t i n
Obat
ini
aktif
melawan
bakteri
gram
negative,
termasuk Pseudomonasaeruginosa.
Umumnya
digunakan
p a d a i n f e k s i n o s o k o m i a l , k e t i k a aminoglikosida
dihindari, serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin.Dosis
aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam.
Preventif Infeksi Saluran Kemih
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat
dilakukan hal-hal berikut:
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan
oleh
E.coli atau penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan
penyebabi n f e k s i s a l u r a n k e m i h p e r t a m a p a d a s e k i t a r 9 0 % w a n i t a
m u d a . G e j a l a d a n t a n d a - tandanya antara lain : sering kencing, disuria,
hematuria dan piuria. Adanya keluhannyeri pinggang berhubungan dengan infeksi
saluran kemih bagian atas.Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih
selain E.coli melalui infeksinosokomial
Klebsiella, Proteus , Providencia,
Citrobacter, P. aeruginosa,Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus
saprophyticus .
Gambaran klinis dari pen yakit infeksi saluran kemih umumnya
a d a l a h s e b a g a i berikut:
rasa sakit pada punggung
adanya darah pada urin (hematuria)
adanya protein pada urin (proteinuria)
urin yang keruh
ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar
demam
dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
tidak nafsu makan
lemah dan lesu (malaise)
DAFTAR PUSTAKA
Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev
Infect Dis1989; (Suppl 6) : S1433.
Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl
J.Med 1985 ; 312 :1682.
Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229.
Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19th ed , Appleton and Lange,
Norwalk,Connecticut/San Mateo Californiam 1991.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC
Jakarta1996
Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19th ed, Appleton Century-Crofts,
NewYork, 1988
Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990.
Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2;
137.
Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988.
Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994.