Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MAKALAH

FT INFEKSI DAN TUMOR


INFEKSI SALURAN KEMIH

Dosen Pengampu : Drs. Sarodja, Apt. Sp. FRS

Di Susun Oleh :
1. Ani Maryam ( 135011017)
2. Sulistiyawati (135011020)
3. Anita Susilowati (135011022)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
FT infeksi dan tumor yang berjudul INFEKSI SALURAN KEMIH ini. Penulis
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas FT infeksi dan tumor.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah masih jauh dari kata sempurna
dan masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang
kami miliki. Oleh karena itu kami tidak menutup kemungkinan untuk menerima
segala kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak dan tanggapan
agar tugas mendatang bisa diselesaikan dengan baik. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi seluruh mahasi swa Farmasi bahkan
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita
semua. Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat
membantu teman-teman.
Kami berharap makalah ini bisa menambah manfaat dan menambah
wawasan bagi para pembaca.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, 30 oktober 2016

Penyusun,

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

2.1 Rumusan Masalah6


1.2 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Infeksi Saluran Kemih
2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi

2.4 Cara Penularan

2.5 Tata Laksana

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala
infeksi.2 Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang
disertai adanyam i k r o o r g a n i s m e p a t o g e n i k ( p a t o g e n i k : y a n g
m e n y e b a b k a n p e n y a k i t ) p a d a u r i n , uretra (uretra : saluran
yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung
kemih, atau ginjal.
ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan
d a n 1 - 2 % a n a k l a k i - l a k i . 2 Kejadian ISK pada bayi baru
lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali l e b i h b e s a r
disbanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%).
S e b e l u m u s i a 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.
Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan.
Misalnya pada anak usia pra sekolah di manaISK pada perempuan
mencapai 0,8%, sementara pada laki-laki hanya 0,2%. Dan rasioini terus
meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak perempuan
30kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Dan pada anak laki-laki
yang disunat,risiko ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak lakilaki yang tidak disunat.
Pada usia 2 bulan 2 tahun, 5% anak dengan ISK
mengalami demam tanpas u m b e r i n f e k s i d a r i r i w a y a t d a n
p e m e r i k s a a n f i s i k . 1 S e b a g i a n b e s a r I S K d e n g a n gejala
tunggal demam ini terjadi pada anak perempuan.Infeksi saluran kemih
tanpa bakteriuria dapat muncul pada keadaan::
a.Fokus infeksi tidak dilewati urin, misaln ya pada lesi
d i n i p i e l o n e f r i t i s karena infeksi hematogen.
b.Bendungan total pada bagian saluran yang menderita infeksi.
c.Bakteriuria disamarkan karena pemberian anibiotika.
Infeksi saluran kemih sering terjdi pada wanita.
S a l a h s a t u p e n y e b a b n y a adalah uretra wanita yang lebih
pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudahmelewati jalur
ke kandung kemih. Faktor lain yang berperan adalah
kecenderunganuntuk menahan urin serta iritasi kulit lubang
uretra sewaktu berhubungan kelamin.Uretra yang pendek
meningkatkan
kemungkinan
mikroorganisme
yang
menempeldilubang uretra sewaktu berhubungan kelamin
memiliki akses ke kandung kemih.W a n i t a h a m i l m e n g a l a m i
relaksasi
semua
otot
polos
yang
dipengaruhi
o l e h progesterone, termasuk kandung kemih dan ureter, sehingga mereka

cenderungm e n a h a n u r i n d i b a g i a n t e r s e b u t . U t e r u s p a d a
k e h a m i l a n d a p a t p u l a m e n g h a m b a t aliran urin pada keadaankeadaan tertentu.
Faktor protektif yang melawan infeksi saluran
k e m i h p a d a w a n i t a a d a l a h pembentukan selaput mukus yang
dependen estrogen di kandung kemih. Mukus inimempunyai fungsi
sebagai antimikroba. Pada menopause, kadar estrogen
menurundan sistem perlindungan ini lenyap sehingga pada
wanita yang sudah mengalamimenopause rentan terkena infeksi
saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran kemih pada wanita
dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsisebagai
antibakteri.
Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria
dengan usia yangsudah lanjut, penyebab yang paling sering adalah
prostatitis atau hyperplasia prostat.Prostat adalah sebuah kelenjar
seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran keluar kandug
kemih. Hiperplasia prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang
merupakan predisposisi untuk timbuln ya infeksi dalam
k e a d a a n n o r m a l , s e k r e s i prostat memiliki efek protektif antibakteri.
Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran
kemih berulangk a r e n a t i n g g i n y a k a d a r g l u k o s a d a l a m
u r i n , f u n g s i i m u n y a m g m e n u r u n , d a n peningkatan
frekuensi kandung kemih neurogenik. Individu yang mengalami cidera
korda spinalis atau menggunakan kateter urin untuk
b e r k e m i h j u g a m e n g a l a m i peningkatan risiko infeksi.

I.2 Rumusan Masalah


Apakah yang dimaksud dengan infeksi saluran kemih?
Bagaimana epidemiologi, etiologi, cara penularan, manifestasi
klinik,diagnostik klinis, dan terapi dari infeksi saluran kemih?
I.3 Tujuan Penulisan
Pada
makalah
ini
akan
dibahas
tentang
p e n y a k i t i n f e k s i s a l u r a n k e m i h terutama mengenai diagnostik
kliniknya.

BAB II

PEMBAHASAN

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Infeksi saluran kemih dapat dibagi menjadi Cystitis dan Pielonefritis.


Cystitis adalah infeksi kandung kemih, yang merupakan tempat
tersering terjadinya infeksi.Pielonefritis adalah infeksi pada
ginjal itu sendiri. Pielonefritis dapat bersifat akut a t a u k r o n i k .
Pielonefritis akut biasanya terjadi akibat infeksi
k a n d u n g k e m i h asendens. Pielonefritis akut juga dapat terjadi melalui
infeksi hematogen.
Pielonefritis kronik dapat terjadi akibat infeksi
b e r u l a n g , d a n b i a s a n y a dijumpai pada individu yang mengidap batu,
obstruksi lain, atau refluks vesikoureter.Pada pielonefritis kronik,
terjadi pembentukan jaringan parut dan obstruksi tubulus y a n g
luas. Kemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun
k a r e n a r u s a k n y a tubulus-tubulus. Glomerulus biasanya tidak terkena,
hal ini dapat menimbulkan gagalginjal kronik.
Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering
disebabkan oleh infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya
mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih.
Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.
Beberapa penyelidikan menunjukkan 20% dari
w a n i t a - w a n i t a d e w a s a t a n p a mempedulikan umur setiap tahun
mengalami disuria dan insidennya meningkat sesuai pertumbuhan usia dan
aktifitas seksual, meningkatnya frekwensi infeksi saluran perkemihan pada

wanita terutama yang gagal berkemih setelah melakukan


hubungans e k s u a l d a n d i p e r k i r a k a n p u l a k a r e n a u r e t r a
w a n i t a l e b i h p e n d e k d a n t i d a k mempunyai substansi anti
mikroba seperti yang ditemukan pada cairan seminal.
Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi
spermasida-diafragmak a r e n a
kontrsepsi
ini
dapat
men yebabkan
obstruksi
uretra
parsial
dan
m e n c e g a h pengosongan sempurna kandung kemih. Cistitis pada pria
merupakan kondisisekunder akibat bebarapa faktor misalnya
prostat yang terinfeksi, epididimitis, atau batu pada kandung kemih.
Cystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu;
Cystitis primer,merupakan radang yang mengenai kandung kemih
radang ini dapatterjadi karena penyakit lainseperti batu pada
kandung kemih, divertikel, hipertropi prostat dan striktura
uretra.
C ys t i t i s s e k u n d e r , m e r u k a n g e j a l a y a n g t i m b u l
k e m u d i a n s e b a g a i a k i b a t d a r i penyakit primer misalnya
uretritis dan prostatitis
2.2 Epidemiologi

Infeksi saluran kemih dapat terj adi pada 5% anak


perempuan dan 1-2% anak l a k i - l a k i . K e j a d i a n i n f e k s i
saluran kemih pada bayi baru lahir dengan berat
l a h i r rendah mencapai 10-100 kali lebih besar disbanding bayi
dengan berat lahir normal(0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun,

infeksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.


Sedangkan setelahnya, sebagian besar infeksi saluran kemih
terjadi pada anak perempuan. Misalnya pada anak usia pra sekolah di
mana infeksi salurankemih pada perempuan mencapai 0,8%,
sementara pada laki-laki hanya 0,2% danrasio ini terus
meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian infeksi saluran
kemih pada anak perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak lakilaki. Pada anak laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih
menurun hingga menjadi 1/5-1/20dari anak laki-laki yang tidak
disunat. Pada usia 2 bulan 2 tahun, 5% anak dengan i n f e k s i
saluran kemih mengalami demam tanpa sumber inf eksi
d a r i r i w a y a t d a n pemeriksaan fisik. Sebagian besar infeksi saluran
kemih dengan gejala tunggaldemam ini terjadi pada anak perempuan.
Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:
P a n j a n g u r e t h r a . Wan i t a m e m p u n y a i u r e t h r a y a n g
l e b i h p e n d e k d i b a n d i n g k a n pria sehingga lebih mudah
Faktor usia. Orang tua l ebih mudah terkena
d i b a n n d i n g k a n d e n g a n u s i a y a n g lebih muda
Wanita ha mil lebih mudah terkena oen yakit ini
karena penaruh hormonalk e t i k a k e h a m i l a n
yang menyebabkan perubahan pada fungsi
g i n j a l dibandingkan sebelum kehamilan.
F a k t o r h o r m o n a l s e p e r t i m e n o p a u s e . Wan i t a
p a d a m a s a m e n o p a u s e l e b i h rentan terkena karena
selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat
berfungsi sebagai pelindung.
Gangguan pada anatomi dan fisiologis
u r i n . S i f a t u r i n y a n g a s a m d a p a t menjadi
antibakteri alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat
menyebabkanmenurunnya pertahanan terhadap kontaminasi
bakteri.
Penderita
diabetes,
orang
yang
menderita
cedera
korda
spinalis,
a t a u menggunakan kateter dapat mengalami peningkatan resiko
infeksi.
Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor
risiko tertentu. Namun pada infeksi saluran kemih berulang, perlu
dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder


emptying)
Konstipasi
Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap
saluran kemihsehingga terdapat kemungkinan terjadinya
kontaminasi dari luar.
Kekebalan tubuh yang rendah
2.3 Etiologi

Bakteri yang sering menyebabkan infeksi saluran kemih


adalah jenis bakteriaerob. Pada kondisi normal, saluran kemih
tidak dihuni oleh bakteri atau mikroba lain, tetapi uretra bagian
bawah terutama pada wanita dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya
makin berkurang pada bagian yang mendekati kandung kemih.
Infeksisaluran kemih sebagian disebabkan oleh bakteri, namun
tidak tertutup kemungkinaninfeksi dapat terjadi karena jamur
dan virus. Infeksi oleh bakteri gram positif lebih jarang terjadi jika
dibandingkan dengan infeksi gram negatif.
Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari
vagina, perineum(daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari
pasangan (akibat hubungan seksual),masuk ke dalam saluran kemih.
Bakteri itu kemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke
kandung kemih, bahkan bisa sampai ke ginjal.
Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteribakteri di bawah ini:
Kelompok anterobacteriaceae seperti :
1. Escherichia coli
2. Klebsiella pneumonia
3. Enterobacter aerogenes
4. Proteus
5. Providencia
6. Citrobacter
Pseudomonas aeruginosa
Acinetobacter
Enterokokus faecalis
Stafilokokus sarophyticus
A. Enterobacteriacea
Enterobacteriaceae adalah kuman yang hidup diusus besar
manusia danhewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada
komposisi material. Sebagiank u m a n e n t e r i k i n i t i d a k
m e n i m b u l k a n p e n y a k i t p a d a h o s t ( t u a n r u m a h ) b i l a kuman

tetap berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan


dimanaterjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan
memasuki bagian tubuhyang lain, banyak diantara kuman ini
mampu menimbulkan penyakit pada tiap jaringan tubuh manusia.
Organisme-organisme di dalam famili ini padakenyataannya mempunyai
peranan penting di dalam infeksi nosokomial misalnyasebagai penyebab
infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan infeksi lainnya.
Morfologi
Kuman enterik adalah kuman berbentuk batang pendek dengan
ukuran 0,5um x 3,0 um negatif gram tidak berspora, gerak
positif dengan flagel peritrik ( S a l m o n e l l a , P r o t e u s ,
Escherichia)
atau
gerak
negatif
(Shigella,
K l e b s i e l l a ) , mempunyai kapsul/selubung yang jelas seperti pada
Klebsiella atau hanya berupaselubung tipis pada Escherichia atau
tidak berkapsul sama sekali. Sebagian besar s p e s i e s
mempunyai fili atau fimbriae yang berfungsi
s e b a g a i a l a t p e r l e k a t a n dengan bakteri lain.
Biakan dan ciri pertumbuhanSifat biakan kuman enterik
adalah koloni kuman biasanya basah, halus,keabu-abuan,
permukaannya licin, hemolisis yaitu bila ada tipe beta dan
pada perbenihan cair tumbuh secara difus.
Macam-macam perbenihan yang dipakai untuk isolasi kuman
enterik adalah:
1. Diferensial
A g a r M c . C o n k e y, a g a r E o s i n M e t h y l e n e
B l u e , a g a r D e s o x y c h o l a t e . P a d a perbenihan ini
hampir semua jenis kuman tumbuh.
2 .
S e l e k t i f
Agar Salmonella-Shigella, agar Desoxycholate citrat.
Perbenihan ini khusus untuk mengisolasi kuman usus patogen.
3 Persemaian
Kaldu GN, kaldu selenit, kaldu tetrathionat. Kuman usus
pathogen tumbuh lebihsubur
Ciri pertumbuhan
Pada pola peragian karbohidrat dan aktifitas
dekarboksilase asam amino,serta enzim lain
biasanya digunakan dalam pembedaan biokimia.
Beberapa tesm i s a l n y a p e m b e n t u k a n i n d o l

dari
Triptofan,
biasanya
digunakan
u n t u k pengenalan cepat, sementara yang lain misalnya
reaksiVoges-Proskauer ( P e m b e n t u k a n
asetilmetilkarbinol dari dekstrosa) biasanya
l e b i h j a r a n g digunakan.
Daya tahan kuman
Kuman enterik tidak membentuk spora,
m u d a h d i m a t i k a n d e n g a n desinfektan kosentrasi
rendah. Zat-zat seperti fenol, formaldehid, Bglutaraldehid,komponen halogen bersifat bakterisid.
Pemberian klor pada air dapat mencegah
p e n y e b a r a n k u m a n e n t e r i k , khususnya kuman penyebab
penyakit tifus, dan penyakit usus lain. Kuman enterik toleran
terhadap garam empedu dan zat warna bakteriostatik, sehingga zatzat inidipakai dalam perbenihan untuk isolasi primer.
Toleran terhadap dingin, hidup berbulan-bulan di dalam es.
Peka terhadap kekeringan, menyukai suasana yang cukup lembab,
mati pada pasteurisasi.
Struktur antigen
Karakterisasi, antigen berperan penting di
d a l a r n e p i d e m i o l o g i d a n klasifikasi, khususnya
pada genus tertentu seperti pada Salmonella
-Shigella.Komponen utama sel bakteri adalah; antigen
somatik (O), antigen flagel (H), danantigen kapsul (K).
Kolisin (bakteriosin)
Ban yak organisme gram-negatif menghasilkan
b a k t e r i o s i n . Z a t - z a t bakteriosidal ini dihasilkan oleh
strain bakteri tertentu yang aktif terhadap strain bakteri lain
dari spesies yang sama atau spesies yang serumpun.
Pembentukannya dikendalikan oleh plasmid. Kolisin
dihasilkan oleh E.coli, mersasin oleh Serratia, d a n
piosin
oleh
Pseudomonas.
Strain
yang
menghasilkan
bakteriosin
resistenterhadap
bakteriosinnya sendiri, karena itu bakteriosin dapat
digunakan untuk "menentukan tipe" organisme.
Toksin dan enzim
Sebagian
besar
bakteri-gram
negatif
memiliki
lipopolisakarida kompleks pada dinding selnya. Zat ini
suatu endotoksin, mempunyai efek patofisiologis.Banyak
kuman gram-negatif menghasilkan eksotoksin yang

penting dalam klinik.- Contoh Enterobacteria yang


menyebabkan infeksi saluran kemih.
1. Escherichia coli
MorfologiKuman ini berbentuk batang pendek, gemuk,
berukuran 2,4 u x 0,4 sampai0,7 u; gram-negatif, tak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora.
Patogenisitas
Eschericia coli adalah penyebab yang paling lazim
dari infeksi salurankemih dan merupakan penyebab
infeksi saluran kemih pertama pada kira-kira 90%
wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara lain sering
kencing, disuria,hematuria, dan puria. Nyeri pinggang
berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas. Tak
satupun dari gejala atau tanda-tanda ini bersifat khusus
untuk bakteri E. coli Infeksi saluran kemih dapat
mengakibatkan bakterimia dengantanda-tanda khusus
sepsis.
E.coli y a n g
nefropatogenik
secara
khas
menghasilkan
h e m o l i s i n . Kebanyakan
infeksi disebabkan oleh E.coli dengan sejumlah kecil tipe
antigen O.A n t i g e n K t a m p a k n y a p e n t i n g
dalam
patogenesis
infeksi
saluran
a t a s . Pieloneftritis berhubungan dengan jenis
philus khusus, philus P yang mengikat zat golongan
darah P.
Infeksi saluran kemih misalnya sistitis,
pielitis dan pielonefritis. Infeksidapat terjadi akibat
sumbatan saluran kemih karena adanya pembesaran
prostatdan kehamilan. E.coli yang biasa menyebabkan
infeksi saluran kemih ialah jenis 01, 2, 4, 6, dan 7. Jenisjenis pembawa antigen K dapat menyebabkan
timbulnya piolonefritis.
2. Klebsiella
Klebsiella
pneumonia
kadang-kadang
m e n y e b a b k a n i n f e k s i s a l u r a n kemih dan bakteremia
dengan lesi fokal pada pasien yang lemah. Ditemukan
padaselaput lendir saluran napas bagian atas, usus dan saluran
kemih dan alat kelamin.T i d a k b e r g e r a k , b e r s i m p a i ,
tumbuh
pada
perbenihan
biasa
dengan
m e m b u a t koloni berlendir yang besar yang daya lekatnya
berlainan.

3. Enterobacter aerogenes
Organisme ini mempunyai simpai yang kecil,
dapat hidup bebas sepertidalam saluran usus, serta
menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi salurankemih
terjadi melalui infeksi nosokomial.
4. Proteus
Kuman ini adalah kuman patogen oportunis.
Dapat menyebabkan infeksisaluran kemih atau kelainan
bemanah seperti abses, infeksi luka, infeksi telinga
atau saluran napas. Spesies proteus dapat menyebabkan
infeksi
pada
manusiahanya
bila
bakteri
itu
meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan
padainfeksi
saluran
kemih
dan
menyebabkan
bakterimia, pneumonia dan lesi fokal pada penderita yang
lemah atau pada penderita yang menerima infus intravena.
P.mirabilis m e n y e b a b k a n
infeksi
saluran
k e m i h d a n k a d a n g - k a d a n g infeksi lainnya. Karena itu,
pada infeksi saluran kemih oleh Proteus urine bersifat basa,
sehingga memudahkan pembentukan batu dan praktis tidak
mungkinmengasamkannya. Pergerakan cepat oleh
Proteus mungkin ikut berperan dalami n v a s i n y a
terhadap
saluran
kemih.
S p e s i e s Proteus
menghasilkan ureasemengakibatkan hidrolisis urea yang
cepat dengan pembebasan amonia.
5. Providencia
Spesies Providensia (Providencia
rettgeri, Providencia
alcalifaciens dan Providencia stuartii) adalah anggota flora
usus normal. Semuanya menyebabkan infeksi saluran
kemih dan sering resisten terhadap pengobatan antimikroba.
6. Citrobacter
Citrobacter dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan
sepsis.
B. Pseudomonas aeroginosa
Morfologi
Batang gram negatif, 0,5 -1,0 x 3,0 -4,0 um. Umumnya
mempunyai flagel polar, tetapi kadang-kadang 2-3 flagel. Bila tumbuh
pada perbenihan tanpasukrosa
terdapat
lapisan
lendir
polisakarida ekstraseluler Struktur dinding gelsama dengan
famili Enterobacteriaceae. Strain yang diisolasi dari bahan
klinik sering mempunyai phili untuk perlekatan pada

permukaan gel dan memegang peranan penting dalam resistensi


terhadap fagositosis.
Ciri-ciri pertumbuhan
P.aeroginosa tumbuh baik pada suhu 3-42C. Tumbuh
pada suhu 42Cmembantu membedakan spesies ini dari
spesies Pseudomonas lain. Bakteri inio k s i d a s e p o s i t i f d a n
tidak meragi karbohidrat, tetapi banyak strain
y a n g mengoksidasi glukosa. Pengenalan biasanya berdasarkan
morfologi koloni, sifat oksidase positif, adanya daya pigmen
yang khas dan pertumbuhannya pada suhu 42C untuk
membedakan Pseudomonas aeruginosa dengan yang lain.
Struktur antigen dan toksin
Phili (fimbriae) menjulur dari permukaan gel dan
membantu pelekatan pada gel epitel inang. Simpai polisakarida
membentuk koloni mukoid yangterlihat pada biakan dari penderita
penyakit fibrosis kistik. P.aeruginosa dapat ditentukan tipenya
berdasarkan
imuno
tipe
lipopolisakarida
dan
kepekaannyaterhadap piosin (bakteriosin). Kebayakan isolate
P.aeruginosa dari infeksi klinismenghasilkan enzim ekstrasel,
termasuk elastase, protease dan dua hemolisin : suatu fosfolipase
C yang tidak tahan panas dan suatu glikolipid yang tahan panas.
Banyak
s t r a i n P.aeruginosa y a n g
menghasilkan
e k s o t o k s i n A, y a n g menyebabkan nekrosis jaringan dan
dapat mematikan hewan hila disuntikkandalam bentuk murni.
Toksin ini menghambat sintesis protein dengan cara kerja yang
sama dengan cara kerja toksin difteria, meskipun struktur ke dua toksin
itutidak sama. Antitoksin terhadap eksotoksin A ditemukan
dalam beberapa serummanusia, termasuk serum penderita yang telah
sembuh dari infeksi P.aeruginosa yang berat.
Patogenesis
P.aeruginosa b e r s i f a t p a t o g e n b i l a m a s u k
ke
daerah
yang
f u n g s i pertahanannya abnormal,
misalnya bila selaput mukosa dan kulit "robek" karenak e r u s a k a n
kulit langsung ; pada pemakaian kateter intravena atau
k a t e t e r a i r kemih ; atau bila terdapat netropenia, misalnya
pada kemoterapi kanker. Kumanmelekat dan mengkoloni
selaput mukosa atau kulit dan menginvasi secara lokaldan
menimbulkan penyakit sistemik. Proses ini dibantu oleh phili,
enzim dant o s i n . L i p o p o l i s a k a r i d a b e r p e r a n l a n g s u n g

y a n g m e n y e b a b k a n d e m a m , s yo k , oliguria, leukositosis, dan


leukopenia, disseminated intravascular coagulation danrespiratory
distress syndrome pada orang dewasa.
C. Acinetobacter
Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gramnegatif aerobyang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat
dibiakkan dari kulit,selaput mukosa dan sekresi.
Morfologi
Acinetobacter biasanya tampak berbentuk kokobasil atau
kokus ; bakteriini menyerupai neisseria pada sediaan apus,
karena bentuk diplokokus banyak t e r d a p a t d a l a m c a i r a n
tubuh
dan
pada
perbenihan
padat.
Ad a
yang
b e r b e n t u k batang dan kadang-kadang bakteri tampak bersifat gram
positif.
Patogenesis
Acinetobacter y a n g
ditemukan
pada
saluran
kelamin
wanita
s e r i n g dikacaukan dengan dengan
N.gonorrhoeae tetapi N.gonorrhoeae menghasilkanoksidase positif
sedangkan
Acinetobacter
tidak.
Acinetobakter
yang
ditemukan padan infeksi saluran kemih dapat terjadi melalui
pemakaian kateter intravenaatau kateter saluran kemih.
D. Streptococcus
Morfologi
Kokus tunggal berbentuk bulat atau bulat telur, tersusun
dalam bentuk rantai .Kokus membelah pada bidang yang tegak
lurus sumbu panjang rantai.Anggota rantai sering tampak
sebagai diplokokus dan bentuknya kadang-kadang menyerupai
batang.
Sifat-sifat khas pertumbuhan
Energi
terutama
diperoleh
dari
penggunaan
gula.
P e r t u m b u h a n streptokokus
cendrung kurang subur pada perbenihan padat atau dalam
kaldu,kecuali yang diperkaya dengan darah atau cairan
jaringan. Kuman yang patogen pada manusia paling banyak
membutuhkan faktor-faktor pertumbuhan.Pertumbuhan dan hemolisis
dibantu dengan pengeraman dalam CO2 10%.
E. Enterococcus faecalis

Ter d a p a t
sedikitn ya
12
spesies
enterokokus.
Enterococcus faecalis merupakan yang paling sering dan
menyebabkan 85-90% infeksi enterokokus.E n t e r o k o k u s a d a l a h
yang paling sering men yebabkan infeksi nosokomial,
terutama pada unit perawatan intensif, dan han ya pada
p e n g o b a t a n d e n g a n sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana
mereka bersifat resisten. Enterokokusditularkan dari satu pasien ke
pasien lainnya terutama melalui tangan perawat k e s e h a t a n
yang beberapa diantara mereka mungkin pembawa
e n t e r o k o k u s pencernaannya. Enterokokus kadang-kadang ditularkan
melalui melalui alat-alatkedokteran. Pada pasien tempat yang paling sering
terkena infeksi adalah salurankemih, luka tusuk dan saluran empedu dan
darah.
F. Stafilococcus saprophyticus
Stafilokokus secara khas tidak berpigmen, resisten
t e r h a d a p n o v o b i o s i n , d a n nonhemolitik; bakteri ini menyebabkan
infeksi saluran kemih pada wanita muda.
2.4 Cara Penularan

Bakteri masuk ke saluran kemih manusia dapat melalui


beberapa cara yaitu :
Penyebaran endogen yaitu kontak langsung
dari tempat infeksi ter dekat
H e m a t o g e n

L i m f o g e n
Eksogen sebagai akibat pemakaian alat
berupa kateter atau sistoskopi
Dua jalur utama masuknya bakteri ke saluran kemih adalah
jalur hematogendan asending, tetapi asending lebih sering terjadi.
.Infeksi hematogen (desending)
Infeksi hematogen kebanyakan terjadi pada pasien
d e n g a n d a y a t a h a n tubuh rendah, karena menderita suatu
penyakit kronik, atau pada pasien yang sementara mendapat
pengobatan imunosupresif. Penyebaran hematogen dapat juga
terjadi akibat adanya fokus infeksi di salah satu tempat. Contoh
mikroorganisme yang dapat menyebar secara hematogen adalah
Staphylococcusaureus, Salmonella sp, Pseudomonas, Candida sp., dan
Proteus sp.
Ginjal yang normal biasanya mempunyai daya tahan
t e r h a d a p i n f e k s i E.coli karena itu jarang terjadi infeksi
hematogen
E.coli.
Ada
beberapa
tindakan y a n g
mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal yang
d a p a t m e n i n g k a t k a n kepekaan ginjal sehingga mempermudah
penyebaran hematogen. Hal ini dapat terjadi pada keadaan sebagai
berikut :
Adanya bendungan total aliran urin
Adanya bendungan internal baik karena jaringan
parut maupun terdapatnya presipitasi obat intratubular,
misalnya sulfonamide
Terdapat faktor vaskular misalnya kontriksi pembuluh
darah
Pemakaian obat analgetik atau estrogen
Pijat ginjal
Penyakit ginjal polikistik
Penderita diabetes mellitus
2.Infeksi asending.
a. Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung
mikroorganismekecuali pada bagian distal uretra yang biasanya juga
dihuni oleh bakteri normalkulit seperti basil difteroid, streptpkokus. Di
samping bakteri normal flora kulit, pada wanita, daerah 1/3 bagian distal
uretra ini disertai jaringan periuretral danvestibula vaginalis yang juga
banyak dihuni oleh bakteri yang berasal dari ususkarena letak

usus tidak jauh dari tempat tersebut. Pada wanita, kuman


penghunit e r b a n y a k
pada
daerah
tersebut
adalah
E . c o l i d i s a m p i n g e n t e r o b a c t e r d a n S.fecalis. Kolonisasi
E.coli pada wanita didaerah tersebut diduga karena :
adanya perubahan flora normal di daerah perineum
Berkurangnya antibodi lokal
Bertambahnya daya lekat organisme pada sel epitel wanita
b. Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih
Proses masuknya mikroorganisme ke dalam kandunh
kemih belumdiketahui dengan jelas. Beberapa faktor
y a n g m e m p e n g a r u h i m a s u k n y a mikroorganisme ke dalam kandung
kemih adalah: 1 ) F a k t o r a n a t o m i
K e n ya t a a n b a h w a i n f e k s i s a l u r a n k e m i h l e b i h b a n y a k t e r j a d i
p a d a w a n i t a daripada laki-laki disebabkan karena :
Uretra wanita lebih pendek dan terletak lebih dekat anus
Uretra laki-laki bermuara saluran kelenjar prostat dan
s e k r e t p r o s t a t merupakan antibakteri yang kuat
2 ) F a k t o r t e k a n a n u r i n p a d a w a k t u m i k s i Mikroorganisme naik
ke kandung kemih pada waktu miksi karena tekanan u r i n .
Selama miksi terjadi refluks ke dalam kandung
k e m i h s e t e l a h pengeluarann urin.
3)Faktor lain, misalnya
Perubahan hormonal pada saat menstruasi
Kebersihan alat kelamin bagian luar
Adanya bahan antibakteri dalam urin
Pemakaian obat kontrasepsi oral
c. Multiplikasi bakteri dalam kandung kemih dan pertahanan
kandung kemih
Dalam keadaan normal, mikroorganisme yang masuk ke dalam
kandungkemih akan cepat menghilang, sehingga tidak sempat
berkembang biak dalamu r i n . P e r t a h a n a n y a n g n o r m a l d a r i
k a n d u n g k e m i h i n i t e r g a n t u n g t i g a f a k t o r yaitu :
1)Eradikasi organisme yang disebabkan oleh
e f e k p e m b i l a s a n d a n pemgenceran urin
2)Efekantibakteri dari urin, karena urin mengandung asam
o r g a n i k y a n g bersifat bakteriostatik. Selain itu, urin juga mempunyai
tekanan osmotik yang tinggi dan pH yang rendah
3)Mekanisme pertahanan mukosa kandung kemih yang intrinsik
Mekanisme pertahanan mukosa ini diduga ada
h u b u n g a n n y a d e n g a n mukopolisakarida dan glikosaminoglikan yang

terdapat pada permukaan mukosa,asam organik yang bersifat


bakteriostatik yang dihasilkan bersifat lokal, serta e n z i m d a n
lisozim. Selain itu, adanya sel fagosit berupa sel
neutrofil dan selm u k o s a s a l u r a n k e m i h i t u s e n d i r i ,
j u g a I g G d a n I g A y a n g t e r d a p a t p a d a permukaan mukosa.
Terjadinya infeksi sangat tergantung pada keseimbanganantara kecepatan
proliferasi bakteri dan daya tahan mukosa kandung kemih.
Eradikasi bakteri dari kandung kemih menjadi terhambat jika terdapat
halsebagai berikut : adanya urin sisa, miksi yang tidak kuat,
benda asing atau batud a l a m k a n d u n g k e m i h , t e k a n a n
k a n d u n g k e m i h y a n g t i n g g i a t a u i n f l a m a s i sebelumya pada
kandung kemih.
d.Naikn ya bakteri dari kandung kemih ke ginjal
Hal ini disebabkan oleh refluks vesikoureter dan
menyebarnya infeksi dari pelvis ke korteks karena refluks internal.
Refluks vesikoureter adalah keadaan patologis karena tidak berfungsinya
valvula vesikoureter sehingga aliran urin naik d a r i k a n d u n g k e m i h
k e g i n j a l . Ti d a k b e r f u n g s i n y a v a l v u l a v e s i k o u r e t e r
i n i disebabkan karena :
Memendeknya bagian intravesikel ureter yang biasa terjadi secara
kongenital
Edema mukosa ureter akibat infeksi
Tumor pada kandung kemih
Penebalan dinding kandung kemih
2.5 Gambaran Klinis

Gejala gejala dari cystitis sering meliputi:

o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Gejala yang terlihat, sering timbulnya dorongan untuk berkemih


Rasa terbakar dan perih pada saat berkemih
Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria)
Adanya sel darah merah pada urin (hematuria)
Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari
urin
Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis
Rasa sakit pada daerah di atas pubis
Perasaan tertekan pada perut bagian bawah
Demam
Anak anak yang berusia di bawah lima tahun
m e n u n j u k k a n g e j a l a y a n g nyata, seperti lemah, susah makan,
muntah, dan adanya rasa sakit pada saat berkemih.

o Pada wanita yang lebih tua juga menunjukkan gejala yang


s e r u p a , y a i u kelelahan, hilangnya kekuatan, demam
o Sering berkemih pada malam hari
Pada anak anak, mengompol juga menandakan gejala adanya infeksi saluran
kemih.Gejala- gejala dari cystitis di atas disebabkan karena beberapa kondisi:
o Penyakit seksual menular, misalnya gonorrhoea dan chlamydia
o Terinfeksi bakteri, seperti E-coli
o Jamur (Candida)
o Terjadinya inflamasi pada uretra (uretritis)
o Wanita atau gadis yang tidak menjaga kebersihan bagian kewanitaannya
o Wanita hamil
o Inflamasi pada kelerjar prostat, tau dikenal dengan prostatitis
o Seseorang yang menggunakan cateter
o Anak muda yang melakukan hubungan seks bebas
Jika infeksi dibiarkan saja, infeksi akan meluas dari kandung kemih
hingga ginjal. Gejala gejala dari adanya infeksi pada ginjal berkaitan dengan
gejala pada cystitis, yaitu demam, kedinginan, rasa nyeri pada punggung, mual,
dan muntah. Cystitis daninfeksi ginjal termasuk dalam infeksi saluran kemih.
Tidak setiap orang dengan infeksi saluran kemih dapat dilihat
tanda tanda dangejalanya, namun umumnya terlihat beberapa gejala,
meliputi:
o Desakan yang kuat untuk berkemih
o Rasa terbakar pada saat berkemih
o Frekuensi berkemih yang sering dengan jumlah urin yang sedikit (oliguria)
o Adanya darah pada urin (hematuria)
Setiap tipe dari infeksi saluran kemih memilki tanda tanda dan gejala yang
spesifik,tergantung bagian saluran kemih yang terkena infeksi:
1. Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin
terjadi setelahmeluasnya infeksi yang terjadi pada kandung kemih.
Infeksi pada ginjal dapatm e n y e b a b k a n r a s a s a l i t p a d a p u n g g u n g
a t a s d a n p a n g g u l , d e m a m t i n g g i , gemetar akibat kedinginan, serta
mual atau muntah.
2. Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat dapat
menyebabkanrasa tertekan pada pelvis, ketidaknyamanan pada
perut bagian bawah, rasasakit pada saat urinasi, dan bau yang
mnyengat dari urin.
3. Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan
r a s a t e r b a k a r p a d a saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat
menyebabkan gangguan pada penis.
Gejala infeksi saluran kemih pada anak anak, meliputi:
1 . D i a r r h e a

2.Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan


dengan
usaha
t e r t e n t u (misalnya: pemberian makan, dan
menggendong)
3.Kehilangan nafsu makan
4 . D e m a m
5.Mual dan muntah
Untuk anak anak yang lebih dewasa, gejala yang ditunjukkan berupa:
1.rasa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah
( d e n g a n i n f e k s i p a d a ginjal)
2.seringnya berkemih
3.ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal,
dengan katalain, urin berjumlah sedikit (oliguria)
4. tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi perut
5.rasa sakit pada perut dan daerah pelvis
6 . r a s a s a k i t p a d a s a a t b e r k e m i h ( d ys u r i a )
7.urin berwarna keru h dan memil ki bau me nyengat
Gejala pada infeksi saluran kemih ringan (misalnya: cystitis,
uretritis) pada orangdewasa, meliputi:
1.rasa sakit pada punggung
2.adanya darah pada urin (h ematuria)
3.adanya protei n pada urin (proteinuria)
4.urin yang keruh
5.ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang
keluar
6 . d e m a m
7.dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
8.tidak nafsu makan
9.lemah dan lesu (malaise)
10.rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)
11.rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)
12.rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Gejala yang mengindikasikan infeksi saluran kemih
l e b i h b e r a t ( m i s a l n y a : pyelonephritis) pada orang dewasa, meliputi:
1.kedinginan
2.demam tinggi dan gemetar
3 . m u a l
4.muntah (emesis)
5.rasa sakit di bawah rusuk
6.rasa sakit pada daerah sekitar abdomen

Merokok, ansietas, minum kopi terlalu banyak, alergi makanan


a t a u s i n d r o m pramenstruasi bisa menyebabkan gejala mirip infeksi saluran
kemih. Gejala infeksisaluran kemih pada bayi dan anak kecil. Infeksi
saluran kemih pada bayi dan anak usia belum sekolah memilki kecendrungan
lebih serius dibandingkan apabila terjadi pada wanita muda, hal ini disebabkan
karena memiliki ginjal dan saluran kemih yanglebih rentan terhadap infeksi.
Gejala pada bayi dan anak kecil yang sering terjadi, meliputi:
1.Kecendrungan
terjadi
demam
tinggi
yang
t i d a k d i k e t a h u i s e b a b n y a , k h u s u s n ya j i k a d i k a i t k a n
d e n g a n t a n d a t a n d a b a y i y a n g l a p a r d a n s a k i t , misalnya: letih dan
lesu.
2.Rasa sakit dan bau urin yang tidak enak. ( orang tua
umumn ya tidak dapatmengidentifikasikan infeksi saluran kemih
h a n y a d e n g a n m e n c i u m u r i n bayinya. Oleh karena itu pemeriksaan medis
diperlukan).
3.Urin yang keruh. (jika urinnya jernih, hal ini hanya mirip
d e n g a n p e n y a k i t , walaupun tidak dapat dibuktikan kebenarannya bahwa bayi
tersebut bebas dariInfeksi saluran kemih).
4.rasa sakit pada bagian abdomen dan punggung.
5.muntah dan sakit pada daerah abdomen (pada bayi)6.jaundice
(kulit yang kuning dan mata yang putih) pada bayi, khususnya
b a y i yang berusia setlah delapan hari.
2.6 Media Pembiakan
Kultur (kultur : pembiakan mikroorganisme) yang negatif akan
menyingkirkand i a g n o s i s i n f e k s i s a l u r a n k e m i h . S e d a n g k a n
p a d a k u l t u r y a n g p o s i t i f , p r o s e s pengambilan contoh urin harus
diperhatikan. Jika kultur positif berasal dari aspirasisuprapubik atau
kateterisasi, maka hasil tersebut dianggap benar. Namun jika
kultur positif diperoleh dari kantung penampung urin, perlu dilakukan
konfirmasi dengankateterisasi atau aspirasi suprapubik. Media pembiakan yang
digunakan untuk kultur ini umumnya adalah agar darah/blood agar dan agar mac
conkey.
1 . A g a r d a r a h
Salah satu agar pembiakan yang umum digunakan. Mengandung sel
darahyang dapat berasal dari hewan (misal: domba); banyak bakteri
yang dapattumbuh pada media ini

2.Agar mac conkey


Media agar ini adalah media yang spesifik untuk pertumbuhan bakteri
gramnegatif. Yang paling umum adalah E. coli y a n g m a n a p a d a a g a r
i n i a k a n terlihat sebagai suatu koloni berwarna merah karena adanya indikator
pH. Adad u a v e r s i a g a r i n i : p e r t a m a , a d a l a h y a n g
d i t a m b a h k a n g u l a l a k t o s a kedalamnya dan yang kedua
t a n p a p e n a m b a h a n g u l a . K a r e n a E. coli m e m f e r m e n t a s i g u l a
m e n j a d i a s a m m a k a a k a n m u n c u k w a r n a m e r a h p a d a agar.
2.7 Diagnos A
Untuk pemeriksaan infeksi saluran kemih, digunakan urin segar (urin
pagi).Urin pagi adalah urin yang pertama tama diambil pada pagi hari
setelah banguntidur. Digunakan urin pagi karena yang diperlukan adalah
pemeriksaan pada sedimend a n p r o t e i n d a l a m u r i n . S a m p e l u r i n y a n g
s u d a h d i a m b i l , h a r u s s e g e r a d i p e r i k s a dalam waktu maksimal 2
jam. Apabila tidak segera diperiksa, maka sampel harus disimpan dalam
lemari es atau diberi pengawet seperti asam format.
Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari:
Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna dicuci dulu dengan
air sabundan NaCl 0,9%.
Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.
Urin hasil aspirasi supra pubik.
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin porsi tengah dan aspirasi supra
pubik.P e m e r i k s a a n l a b o r a t o r i u m d a n p e m e r i k s a a n p e n u n j a n g
l a i n n y a a d a l a h s e b a g a i berikut:
Pemeriksaan laboratorium
1. Analisa Urin (urinalisis)
Pemeriksaan urinalisis meliputi:
Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin).
Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah
putih) per lapangan pandang dalam sedimen urin.
Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin).Merupakan petunjuk
adanya infeksi saluran kemih jika ditemukan eritrosit(sel darah
merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa juga
karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu ginjal
dan penyakit ginjal lainnya.
2.Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
Pemeriksaan bakteriologis meliputi:
Mikroskopis
Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan).
Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang.
Biakan bakteri

Untuk memastikan diagnosa infeksi saluran kemih.


3.Pemeriksaan kimia
Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri
dalam urin. Contoh, tesreduksi griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri
gram negatif. Batasan: ditemukanlebih 100.000 bakteri. Tingkat
kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.
4 . Tes D i p s l i d e ( t e s p l a t - c e l u p )
Untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan
cara ini tidak mampumengetahui jenis bakteri.
5.Pemeriksaan penunjang lain
Meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG dan
Scanning.Pemeriksaan penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui
ada tidaknya batuatau kelainan lainnya.
Pemeriksaan penunjang dari infeksi saluran kemih terkomplikasi:
1.Bakteriologi / biakan urin
Tahap ini dilakukan untuk pasien dengan indikasi:
Penderita dengan gejala dan tanda infeksi saluran kemih (simtomatik).
Untuk pemantauan penatalaksanaan infeksi saluran kemih.
Pasca instrumentasi saluran kemih dalam waktu
l a m a , t e r u t a m a p a s c a keteterisasi urin.
Penapisan bakteriuria asimtomatik pada masa kehamilan.
Penderita dengan nefropati / uropati obstruktif, terutama sebelum
dilakukan
Beberapa metode biakan urin antara lain ialah dengan plat agar
konvensional, proper plating technique dan rapid methods. Pemeriksaan
dengan rapid methods relatif praktis digunakan dan memiliki ambang
sensitivitas CFU ( colony forming unit ) kuman.
2.Interpretasi hasil biakan urin
Setelah
diperoleh
biakan
urin,
maka
dilakukan
interpretasi. Pada biakanurin dinilai jenis mikroorganisme, kuantitas
koloni (dalam satuan CFU), serta tessensitivitas terhadap antimikroba
(dalam satuan millimeter luas zona hambatan).Pada uretra bagian
distal, daerah perianal, rambut kemaluan, dan sekitar
vaginaa d a l a h h a b i t a t s e j u m l a h f l o r a n o r m a l s e p e r t i
l a k t o b a s i l u s , d a n s t r e p t o k o k u s epidermis. Untuk membedakan
infeksi saluran kemih yang sebenarnya dengan m i k r o o r g a n i s m e
kontaminan tersebut, maka hal yang sangat penting
a d a l a h jumlah CFU. Sering terdapat kesulitan dalam mengumpulkan
sampel urin yangm u r n i t a n p a k o n t a m i n a s i d a n k e r a p k a l i
terdapat
bakteriuria
bermakna
tanpa g e j a l a ,
yang
menyulitkan penegakkan diagnosis infeksi saluran

k e m i h . Berdasarkan jumlah CFU, maka interpretasi dari


b i a k a n u r i n a d a l a h s e b a g a i berikut:
a.Pada hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin
kateterisasi.
Bila terdapat > 10^5 CFU/ml urin porsi tengah disebut
dengan bakteriuria bermakna
Bila terdapat > 10^5 CFU/ml urin porsi tengah tanpa
gejala klinis disebut bakteriuria asimtomatik
Bila terdapat mikroba 10^2 10^3 CFU/ml urin kateter
pada wanita mudaasimtomatik yang disertai dengan piuria
disebut infeksi saluran kemih.
b. Hitung koloni dari bahan aspirasi supra pubik.
Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik
adalah infeksi saluran kemih.
Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 1976, ialah sebagai
berikut:
Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri positif bila
didapatkan:
>100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi
tengah yang dilakukanseara berturut turut.
> 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah
dengan leukosit >10/ml urin segar.
> 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin
p o r s i t e n g a h d i s e r t a i g e j a l a klinis infeksi saluran
kemih.
> 10.000 CFU/ml urin kateter.
Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.
Berbagai faktor yang mengakibatkan penurunan jumlah bakteri
biakan urin pada infeksi saluran kemih:
Faktor fisiologis
Diuresis yang berlebihan
Biakan yang diambil pada waktu yang tidak tepat
Biakan yang diambil pada infeksi saluran kemih dini (early state)
Infeksi disebabkan bakteri bermultiplikasi lambat
Terdapat bakteriofag dalam urin
Faktor iatrogenic
Penggunaan antiseptic pada waktu membersihkan genitalia
Penderita yang telah mendapatkan antimikroba sebelumnya
Cara biakan yang tidak tepat:
Media tertentu yang bersifat selektif dan menginhibisi

Infeksi E. coli (tergantung strain), baketri anaerob, bentuk K, dan


basiltahan asam. Jumlah koloni mikroba berkurang karena bertumpuk.
3.Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari piuria
a.Urin tidak disentrifus (urin segar)
Piuria apabila terdapat 10 leukosit/mm urin dengan menggunakan
kamar hitung.
b.Urin sentrifus
Terdapatnya leukosit > 10/Lapangan Pandang Besar (LPB) disebut
sebagai piuria. Pada pemeriksaan urin porsi tengah dengan menggunakan
mikroskopfase kontras, jika terdapat leukosit >2000/ml, eritrosit
>8000/ml, dan casts leukosit >1000/ml, maka disebut sebagai infeksi saluran
kemih.
c.Urin hasil aspirasi suprapubik
Disebut piuria jika didapatkan >800 leukosit/ml urin aspirasi supra
pubik.Keadaan piuria bukan merupakan indikator yang sensitif
terhadap adanyainfeksi saluran kemih, tetapi sensitif terhadap adanya inflamasi
saluran kemih.
4.Tes Biokimia
Bakteri tertentu golongan enterobacteriae dapat mereduksi nitrat
menjadinitrit (Griess test), dan memakai glukosa (oksidasi). Nilai
positif palsu prediktif t e s i n i h a n y a < 5 % . K e g u n a a n t e s i n i
terutama untuk infeksi saluran kemihrekurens yang
simtomatik. Pada infeksi saluran kemih juga sering
t e r d a p a t proteinuria yang biasanya < 1 gram/24 jam. Membedakan
bakteriuria dan infeksis a l u r a n k e m i h y a i t u , j i k a h a n y a t e r d a p a t
piuria berarti inflamasi, bila hanyaterdapat bakteriuria
berarti
kolonisasi,
sedangkan
piuria
dengan
b a k t e r i u r i a disertai tes nitrit yang positif adalah infeksi saluran kemih.
5.Lokalisasi infeksi
Tes ini dilakukan dengan indikasi:
a.Setiap infeksi saluran kemih akut (pria atau wanita)
d e n g a n t a n d a t a n d a sepsis.
b.Setiap episode infeksi saluran kemih (I kali) pada penderita pria.
c . Wan i t a d e n g a n i n f e k s i r e k u r e n s y a n g d i s e r t a i h i p e r t e n s i d a n
p e n u r u n a n f a a l ginjal.
d.Biakan urin menunjukkan bakteriuria pathogen polimikrobal.
Penentuan lokasi infeksi merupakan pendekatan empiris untuk
mengetahuie t i o l o g i
infeksi
saluran
kemih
berdasarkan
pola
bakteriuria,
s e k a l i g u s memperkirakan
prognosis,
dan
untuk

p a n d u a n t e r a p i . S e c a r a u m u m d a p a t dikatakan bahwa
infeksi saluran kemih atas lebih mudah menjadi infeksi salurankemih
terkomplikasi. Suatu tes noninvasif pembeda infeksi saluran
kemih atasd a n b a w a h a d a l a h d e n g a n A C B ( AntibodyCoated Bacteria). Pemeriksaan ini berdasarkan data bahwa bakteri yang
berasal dari saluran kemih atas umumnyadiselubungi antibody, sementara
bakteri dari infeksi saluran kemih bawah tidak.P e m e r i k s a a n i n i l e b i h
dianjurkan
untuk
studi
epidemiologi,
karena
k u r a n g spesifik dan sensitif.
Identifikasi / lokalisasi sumber infeksi:a .
a. Non invasive
Imunologik
ACB (Antibody-Coated Bacteria)
Autoantibodi terhadap protein saluran Tam-Horsfall
Serum antibodi terhadap antigen polisakarida
Komplemen C
Nonimunologik
Kemampuan maksimal konsentrasi urin
Enzim urin
Protein Creaktif
Foto polos abdomen
Ultrasonografi
CT Scan
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Bakteriuria polimikrobial / relaps setelah terapi (termasuk pada
terapitunggal)
b.Invasif
Pielografi IV /Retrograde/ MCU
Kultur dari bahan urin kateterisasi ureteroan bilasan kandung kemih
Biopsi ginjal (kultur pemeriksaan imunofluoresens)
6.Pemeriksaan radiologis dan penunjang lainnya
Prinsipnya adalah untuk mendeteksi adanya faktor
predisposisi infeksisaluran kemih, yaitu hal hal yang mengubah aliran
urin dan stasis urin, atau hal hal yang menyebabkan gangguan fungsional
saluran kemih. Pemeriksaantersebut antara lain berupa:
a.Foto polos abdomen
Dapat mendeteksi sampai 90% batu radio opak
b.Pielografi intravena (PIV)
Memberikan gambaran fungsi eksresi ginjal,
k e a d a a n u r e t e r , d a n d i s t o r s i system pelviokalises.
Untuk penderita: pria (anak dan bayi setelah episode infeksi

saluran kemih yang pertama dialami, wanita (bila terdapat


hipertensi, pielonefritis akut, riwayat infeksi saluran kemih,
peningkatan kreatinin plasmas a m p a i
<
2
mg/dl,
bakteriuria asimtomatik pada kehamilan, lebih dari
3episode infeksi saluran kemih dalam setahun. PIV
dapat mengkonfirmasiadan ya batu serta lokasinya.
P e m e r i k s a a n i n i j u g a d a p a t m e n d e t e k s i b a t u radiolusen
dan memperlihatkan derajat obstruksi serta dilatasi saluran
kemih.Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan setelah > 6 minggu
infeksi akut sembuh, d a n t i d a k d i l a k u k a n p a d a p e n d e r i t a
y a n g b e r u s i a l a n j u t , p e n d e r i t a D M , penderita dengan
kreatinin plasma > 1,5 mg/dl, dan pada keadaan dehidrasi.
c.Sistouretrografi saat berkemih
Pemeriksaan ini dilakukan jika dicurigai terdapat refluks
v e s i k o u r e t e r a l , terutama pada anak anak.
d.Ultrasonografi ginjal
Untuk melihat adanya tanda obstruksi/hidronefrosis, scarring proces,
ukurandan bentuk ginjal, permukaan ginjal, masa, batu, dan kista pada
ginjal.e . P i e l o g r a f i a n t e g r a d d a n r e t r o g r a d e Pemeriksaan ini
dilakukan untuk melihat potensi ureter, bersifat invasive danmengandung
factor resiko yang cukup tinggi. Sistokopi perlu dilakukan padarefluks
vesikoureteral dan pada infeksi saluran kemih berulang untuk
mencarifactor predisposisi infeksi saluran kemih.
f . C T - s c a n
Pemeriksaan ini paling sensitif untuk menilai adanya infeksi
pada parenkimginjal, termasuk mikroabses ginjal dan abses perinefrik.
Pemeriksaan ini dapatmembantu untuk menunjukkan adanya kista
terinfeksi pada penyakit ginjal polikistik. Perlu diperhatikan bahwa
pemeriksaan in lebih baik hasilnya jikamemakai media kontras, yang
meningkatkan
potensi
nefrotoksisitas.g . D M S A
s c a n n i n g Penilaian kerusakan korteks ginjal akibat
i n f e k s i s a l u r a n k e m i h d a p a t dilakukan dengan skintigrafi yang
menggunakan (99mTc) dimercaptosuccinicacid (DMSA). Pemeriksaan ini
terutama digunakan untuk anak anak denganinfeksi saluran kemih
akut dan biasanya ditunjang dengan sistoureterografisaat

berkemih. Pemeriksaan ini 10 kali lebih sensitif untuk deteksi


infeksikorteks ginjal dibanding ultrasonografi.
2Prinsip pengobatan infeksi saluran kemih adalah memberantas (eradikasi)
bakteridengan antibiotika.
Tujuan pengobatan :
Menghilangkan bakteri penyebab Infeksi saluran kemih.
Menanggulangi keluhan (gejala).
Mencegah kemungkinan gangguan organ ( terutama ginjal).
Tata cara pengobatan :
Menggunakan pengobatan dosis tunggal.
Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari.
Menggunakan pengobatan jangka panjang antara 4-6 minggu.
Menggunakan pengobatan pencegaham (profilaksis) dosis rendah.
Menggunakan
pengobatan
supresif,
yaitu
p e n g o b a t a n l a n j u t a n j i k a pemberantasan (eradikasi) bakteri
belum memberikan hasil.
Pengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotika
y a n g t e l a h d i s e l e k s i terutama didasarkan pada beratnya gejala
penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnyakomplikasi. Pertimbangan
pemilihan antibiotika yang lain termasuk efek samping,harga, serta
perbandingan dengan terapi lain. Tetapi, idealnya pemilihan
antibiotika berdasarkan toleransi dan terabsorbsi dengan baik, perolehan
konsentrasi yang tinggidalam urin, serta spectrum yang spesifik terhadap mikroba
pathogen.
Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran
kemih terbagidua, yaitu antibiotika oral dan parenteral.
I . A n t i b i o t i k a
O r a l
a.Sulfonamida
Antibiotika ini digunakan untuk mengobati infeksi
p e r t a m a k a l i . Sulfonamida umumnya diganti dengan antibiotika
yang lebih aktif karenasifat resistensinya. Keuntungan dari
sulfonamide adalah obat ini harganya murah.
b.Trimetoprim-sulfametoksazol
Kombinasi dari obat ini memiliki efektivitas tinggi dalam
melawan bakteri aerob, kecuali Pseudomonas aeruginosa. O b a t i n i
p e n t i n g u n t u k mengobati infeksi dengan komplikasi, juga efektif
sebagai profilaksis padainfeksi berulang. Dosis obat ini adalah 160 mg dan
interval pemberiannya tiap12 jam.

c.Penicillin
Ampicillin adalah penicillin standar yang memiliki aktivitas
spektrumluas, termasuk terhadap bakteri penyebab infeksi saluran
urin. Dosisampicillin 1000 mg dan interval pemberiannya tiap 6 jam.
Amoxsicillin terabsorbsi lebih baik, tetapi memiliki
sedikit
efek samping.
Amoxsicillin
dikombinasikan
d e n g a n c l a v u l a n a t l e b i h disukai untuk mengatasi masalah resistensi
bakteri. Dosis amoxsicillin500 mg dan interval pemberiannya tiap 8 jam.
d.Cephaloporin
Cephalosporin
tidak
memiliki
keuntungan
utama
dibanding denganantibiotika lain yang digunakan untuk mengobati
infeksi saluran kemih, selainitu obat ini juga lebih mahal. Cephalosporin
umumnya digunakan pada kasusresisten terhadap amoxsicillin dan
trimetoprim-sulfametoksazol.
e.Tetrasiklin
Antibiotika ini efektif untuk mengobati infeksi saluran
kemih tahapawal. Sifat resistensi tetap ada dan penggunannya
perlu dipantau dengan tes sensitivitas. Antibotika ini umumnya
digunakan untuk mengobati infeksi yangdisebabkan oleh chlamydial.
f . Q u i n o l o n
Asam nalidixic, asam oxalinic, dan cinoxacin efektif digunakan
untuk m e n g o b a t i i n f e k s i t a h a p a w a l y a n g d i s e b a b k a n o l e h
b a k t e r i E. coli dan Enterobacteriaceae l a i n , t e t a p i t i d a k t e r h a d a p
Pseudomonas aeruginosa .Ciprofloxacin ddan ofloxacin diindikasikan
untuk terapi sistemik. Dosis untuk ciprofloxacin sebesar 50 mg dan
interval pemberiannya tiap 12 jam. Dosis ofloxacin sebesar 200-300
mg dan interval pemberiannya tiap 12 jam.
g.Nitrofurantoin
Antibiotika ini efektif sebagai agen terapi dan profilaksis pada
pasieni n f e k s i
saluran
kemih
berulang.
Keuntungan
u t a m a n y a a d a l a h h i l a n g n y a resistensi walaupun dalam terapi jangka
panjang.
h.Azithromycin
Berguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan
o l e h i n f e k s i chlamydial.
i.Methanamin Hippurat dan Methanamin Mandalat
Antibiotika ini digunakan untuk terapi profilaksis dan supresif
diantaratahap infeksi.I I .
2 .
A n t i b i o t i k a
a . A m y n o g l y c o s i d a

Gentamicin dan Tobramicin mempunyai efektivitas yang sama,


tetapigentamicin sedikit lebih mahal. Tobramicin mempunyai aktivitas
lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam
pengobatan
onfeksis i s t e m i k
yang
serius.
Amikasin
umumnya digunakan untuk bakteri yangmultiresisten.
Dosis gentamicin sebesar 3-5 mg/kg berat badan
denganinterval pemberian tiap 24 jam dan 1 mg/kg berat
b a d a n d e n g a n i n t e r v a l pemberian tiap 8 jam.
b. Penicillin
Penicillin memilki spectrum luas dan lebih efektif untuk
menobatiinfeksi akibat Pseudomonas aeruginosa dan enterococci.
Penicillin seringdigunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang
atau ketika penggunaanamynoglycosida harus dihindari.
c . C
e p h
a l o s
p o r i n
Cephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki aktivitas
melawan bakteri
gram
negative,
tetapi
tidak
efektif
melawan Pseudomonas aeruginosa. Cephalosporin digunakan untuk
mengobati infeksi nosokomial dan uropsesiskarena infeksi pathogen.
d . I

m i p

e n e

m / s

i l a s

t a

t i n

Obat ini memiliki spectrum yang sangat luas terhadap bakteri


gram positif, negative, dan bakteri anaerob. Obat ini aktif melawan infeksi
yangd i s e b a b k a n e n t e r o c o c c i d a n Pseudomonas aeruginosa,
t e t a p i b a n y a k dihubungkan dengan infeksi lanjutan kandida.
Dosis obat ini sebesar 250-500mg ddengan interval pemberian tiap 6-8
jam.
e

Obat
ini
aktif
melawan
bakteri
gram
negative,
termasuk Pseudomonasaeruginosa.
Umumnya
digunakan
p a d a i n f e k s i n o s o k o m i a l , k e t i k a aminoglikosida
dihindari, serta pada pasien yang sensitive terhadap penicillin.Dosis
aztreonam sebesar 1000 mg dengan interval pemberian tiap 8-12 jam.
Preventif Infeksi Saluran Kemih
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat
dilakukan hal-hal berikut:
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.

Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun


k h u s u s y a n g memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan
dengan air saja tidak cukup bersih.
Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab
t o i l e t j o n g k o k t i d a k menyentuh langsung permukaan
t o i l e t d a n l e b i h h i g i e n i s . J i k a t e r p a k s a menggunakan toilet
duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya bersihkan dahulu
pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang baik biasanyasudah
menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan toilet.
Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung
di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.
Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar
tidak lembab.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan
oleh
E.coli atau penyebab yang paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan
penyebabi n f e k s i s a l u r a n k e m i h p e r t a m a p a d a s e k i t a r 9 0 % w a n i t a
m u d a . G e j a l a d a n t a n d a - tandanya antara lain : sering kencing, disuria,
hematuria dan piuria. Adanya keluhannyeri pinggang berhubungan dengan infeksi
saluran kemih bagian atas.Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih
selain E.coli melalui infeksinosokomial
Klebsiella, Proteus , Providencia,
Citrobacter, P. aeruginosa,Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus
saprophyticus .
Gambaran klinis dari pen yakit infeksi saluran kemih umumnya
a d a l a h s e b a g a i berikut:
rasa sakit pada punggung
adanya darah pada urin (hematuria)
adanya protein pada urin (proteinuria)
urin yang keruh
ketidakmampuan berkemih meskipun tidak atau adanya urin yang keluar
demam
dorongan untuk berkemih pada malam hari (nokturia)
tidak nafsu makan
lemah dan lesu (malaise)

rasa sakit pada saat berkemih (dysuria)


rasa sakit di atas bagian daerah pubis (pada wanita)
rasa tidak nyaman pada daerah rectum (pada pria)
Media pembiakan yang sesuai untuk berbagai mikroorganisme
p e n y e b a b meningitis adalah media agar darah dan agar mac conkey.
Diagnosa yang dilakukan untuk pendeteksian penyakit infeksi
saluran
kemiha d a l a h
dengan
tujuan
untuk
mengidentifikasikan
adanya
infeksi
bakteri
y a n g menyebabkan
penyakit
tersebut.
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan gejala yang ada,namun gejala- gejala dari infeksi saluran
kemih, baik akut maupun kronik sangat s u k a r d i b e d a k a n d e n g a n
i n f e k s i s a l u r a n k e m i h y a n g b i a s a . H a l i n i d i k a r e n a k a n gambaran
klinik dari infeksi saluran kemih berat mirip dengan infeksi bakteri biasa.
3. 2 Saran
Semoga untuk ke depan dapat ditingkatkan kesehatan dan kebersihan
pribaditiap tiap individu sehingga dapat terhindar dari penyakit
Cystitis khususnya, dan penyakit infeksi bakteri secara umum.

DAFTAR PUSTAKA
Andriole VT (editor) : Lyme disease and other sperochetal disease, Rev
Infect Dis1989; (Suppl 6) : S1433.
Britigan BE et al : Gonococal infection: A model molecular pathogenesis, N Engl
J.Med 1985 ; 312 :1682.
Hook EW III, Holmes KK: Gonococal infection, An Intern Med, 1985; 102; 229.
Jawetz E et al (eds) : Medical MIcrobiology, 19th ed , Appleton and Lange,
Norwalk,Connecticut/San Mateo Californiam 1991.
Jawetz. E , Melnick & Adelberg : Mikrobiologi Kedokteran, edisi 20 EGC
Jakarta1996
Joklik W.K et.al (eds) : Zinserr Microbiology, 19th ed, Appleton Century-Crofts,
NewYork, 1988
Gupte S : Mikrobiologi dasar. Edisi ketiga, Binarupa aksara Jakarta, 1990.
Morse SA: Chancroid and Haemophylus ducreyi, Clin Micribiol Rev 1989; 2;
137.
Pelzar Michael: Dasar-dasar Mikrobiologi, jilid 2 UI-Press Jakarta 1988.
Ryan: Sherris Medical Microbiology , third edition, Prentice-hall America 1994.

Anda mungkin juga menyukai