Anda di halaman 1dari 6

Definisi Aterosklerosis

Apa itu Aterosklerosis?


Aterosklerosis (atherosclerosis atherosclerosis) diketahui juga dengan nama
arteriosclerotic vascular disease ASVD, suatu kondisi penyakit vaskular, sering digunakan
bergantian dengan istilah yaitu arteriosklerosis. Aterosklerosis adalah suatu proses penebalan
dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri berukuran sedang dan besar yang berlangsung
secara progresif sebagai akibat dari timbunan lemak (plak) pada lapisan dalam pembuluh
darah, yang dapat membatasi atau menghambat aliran darah.
Aterosklerosis merupakan suatu keadaan yang dapat dicegah dan juga memungkinkan untuk
dilakukan penanganan terhadapnya.

Penyebab Aterosklerosis
Banyak faktor yang secara langsung berkontribusi terhadap disfungsi endotel dan menilai
risiko penyakit vaskular melalui tes darah. Berikut ini adalah faktor-faktor aterogenik, yang
berperan pada kejadian aterosklerosis, meliputi:

Kolesterol LDL tinggi.

Kolesterol HDL rendah.

Peningkatan trigliserida.

Oxidized LDL.

Hipertensi.

Peningkatan Protein C-reactive.

Peningkatan Lp-PLA2 (marker inflamasi).

Peningkatan rasio omega-6:omega-3.

Peningkatan glukosa.

Kelebihan insulin.

Peningkatan homosistein.

Peningkatan fibrinogen.

Insufisiensi Vitamin D.

Insufisiensi Vitamin K.

Testosteron rendah dan kelebihan estrogen (pada pria).

Kurangnya Coenzyme Q10 (CoQ10).

Defisit nitrat oksida.

Ketika usia bertambah diperkirakan arteri secara alami mulai mengeras, sempit dan elastisitas
berkurang. Namun, ada beberapa penyebab yang mempercepat proses ini, yaitu:

Diet Tinggi Lemak & Kolesterol


Kolesterol adalah jenis lemak yang penting untuk fungsi tubuh. Kolesterol membantu untuk
memproduksi hormon, membuat membran sel (dinding yang melindungi sel-sel individu) dan
melindungi ujung saraf.
Ada dua jenis kolesterol yang utama, yaitu:

Low-Density Lipoprotein (LDL) yang sebagian besar terdiri dari lemak, ditambah
sejumlah kecil protein. Jenis kolesterol ini dapat memblokir arteri, sehingga sering
disebut sebagai kolesterol jahat.

High-Density Lipoprotein (HDL) sebagian besar terdiri dari protein, ditambah


sejumlah kecil lemak. Jenis kolesterol ini dapat membantu untuk mengurangi
penyumbatan di arteri, sehingga sering disebut sebagai kolesterol baik.

Sebagian besar kolesterol yang dibutuhkan tubuh diproduksi oleh hati. Namun, jika Anda
makan makanan tinggi lemak jenuh, lemak dipecah menjadi LDL. Makanan tinggi lemak
jenuh seperti biskuit, kue, daging babi asap, sosis, daging olahan, mentega, dan es krim.
Kolesterol LDL menempel pada dinding arteri dalam bentuk deposit lemak yang dari waktu
ke waktu secara bertahap menyumbat aliran darah. Deposit lemak juga dikenal sebagai plak
atau ateroma.
Diet tinggi lemak, olahraga tidak teratur, obesitas dan minum alkohol secara berlebihan juga
dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam tubuh. Istilah medis kolesterol tinggi adalah
hiperlipidemia.

Tekanan darah tinggi


Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), maka akan merusak arteri dalam cara
yang sama seperti asap rokok. Arteri Anda dirancang untuk memompa darah pada tekanan
tertentu. Jika tekanan berlebihan, dinding arteri akan rusak. Tekanan darah tinggi dapat
disebabkan oleh kelebihan berat badan, minum alkohol secara berlebihan, tegangan,
merokok, kurang olahraga.

Merokok

Merokok dapat merusak dinding arteri. Jika arteri rusak karena merokok maka sel-sel darah,
yang dikenal sebagai trombosit, akan mengumpul di lokasi kerusakan. Hal ini dapat
menyebabkan arteri menyempit. Merokok juga mengurangi kemampuan darah untuk
membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda, yang meningkatkan kemungkinan bekuan darah
terjadi.

Diabetes
Jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, glukosa berlebih dalam darah dapat merusak
dinding arteri.

Alkohol
Minum alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan
minangkatkan kadar kolesterol darah, meningkatkan risiko terkena aterosklerosis dan CVD
(cardiovascular disease).

Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas secara tidak langsung meningkatkan risiko terkena
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular (CVD). Secara khusus, orang-orang yang
kelebihan berat badan atau obesitas:

Memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi

Cenderung memiliki kadar kolesterol tinggi akibat makan diet tinggi lemak

Berisiko berkembang menjadi diabetes tipe 2

Riwayat Keluarga
Jika Anda memiliki orang tua atau saudara kandung dengan aterosklerosis dan CVD, Anda
dua kali lebih berisiko terkena masalah yang sama dibandingkan dengan populasi pada
umumnya.

Etnis
Tingkat tekanan darah tinggi dan diabetes yang lebih tinggi di antara orang-orang Afrika, dan
keturunan karibia. Ini berarti bahwa orang dalam kelompok ini juga memiliki peningkatan
risiko atherosclerosis dan CVD .
Orang-orang keturunan Asia Selatan (orang-orang India, Bangladesh, Pakistan dan Sri Lanka)
adalah lima kali lebih mungkin untuk terkena diabetes daripada populasi pada umumnya, dan
ini meningkatkan risiko kelompok ini terkena atherosclerosis dan CVD.

Polusi Udara

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa polusi udara seperti polusi lalu lintas tertentu, dapat
menyebabkan sedikit peningkatan dalam tingkat aterosklerosis. Para peneliti menemukan
bahwa orang yang hidup dalam jarak 50 meter dari jalan utama memiliki kadar aterosklerosis.

Patogenesis Aterosklerosis

Patofisiologi Aterosklerosis
Proses patofisiologis aterosklerosis terjadi sangat kompleks dan agak kontroversial. Tetapi
pada dasarnya mekanisme kerja terjadinya mencakup:
1. Kerusakan sel endotel
2. Deposisi lipoprotein
3. Reaksi inflamasi
4. Pembentukan sel otot polos

Kerusakan Sel Endotel


Hal ini mungkin faktor awal yang dimulai dengan proses pembentukan plak aterosklerosis.
Sejak endotelium terus-menerus mengalami sirkulasi, setiap sesuatu yang melewati pembuluh
darah ini dapat menyebabkan kerusakan, seperti yang terjadi selama penggunaan tembakau,
diabetes dan dislipidemia.

Deposisi lipoprotein
Ketika endotelium terluka atau terganggu, molekul lipoprotein dimodifikasi oleh oksidasi
(via radikal bebas atau oksidasi enzim) atau glikasi (pada penderita diabetes). Modified
lipoprotein (LDL dimodifikasi) adalah mediator inflamasi dan dapat dicerna oleh makrofag
yang menciptakan foam cells, kemudian terbentuk fatty streak di dinding arteri.

Reaksi inflamasi
Modified lipoprotein adalah antigenik dan menarik sel-sel inflamasi ke dalam dinding arteri.
Juga, setelah cedera endotel, mediator inflamasi yang dilepaskan meningkat yang kemudian
mengikat leukosit.

Pembentukan jaringan sel otot polos


Sel-sel otot halus bermigrasi ke permukaan plak menciptakan fibrous cap. Ketika fibrous cap
ini menebal, plak menjadi stabil, namun plak aterosklerotik yang tipis, dianggap lebih rentan
untuk pecah atau mengalami erosi dan menyebabkan trombosis.

Tanda dan Gejala Aterosklerosis


Sebagian besar kasus aterosklerosis tidak menunjukkan gejala. Namun, tanda-tanda dan
gejala berikut mungkin terkait dengan terjadinya aterosklerosis jangka panjang, yaitu:

Nyeri (biasanya terjadi pada dada atau kaki).

Kelelahan.

Kelemahan tubuh menyeluruh atau malaise.

Kesulitan bernapas.

Apa yang terjadi jika terjadi sumbatan di arteri?


Jika terjadi sklerosis arteri koroner (arteri yang memasok darah ke jantung) maka terjadi
kekurangan oksigen pada otot jantung dan nutrisi (yang diangkut oleh darah ke seluruh
tubuh). Kondisi ini dapat menyebabkan iskemia miokard, yang berarti suplai darah
berkurang. Jika arteri tersumbat dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan serangan
jantung dan kematian. Semakin lama terjadi kekurangan oksigen di setiap bagian otot
jantung, maka semakin besar kemungkinan jaringan mengalami kematian, yang disebut
sebagai nekrosis. Nekrosis dari setiap jaringan jantung dapat menyebabkan cacat menetap.
Jika sumbatan di arteri yang berupa plak pecah makan dapat menyebabkan bekuan darah,
disebut trombus. Trombus ini kemudian bisa saja terlepas dan masuk ke aliran darah, jika
akhirnya trombus ini terhambat pada aliran darah di otak maka bisa menyebabkan stroke.
Jika bekuan bergerak ke arteri paru, dapat menyebabkan emboli paru yang nantinya bisa
berdampak pada kematian mendadak. Jika suplai darah ke kaki atau lengan terhambat maka
dapat menyebabkan masalah gerakan dan akhirnya terjadi gangren.

Diagnosis Aterosklerosis
Bagaimana diagnosa Aterosklerosis?

Pasien yang tidak memiliki gejala dapat melakukan tes skrining kolesterol dari usia 35 (untuk
pria) dan dari 45 (untuk wanita). Untuk pasien yang mengalami gejala, maka akan dilakukan
pemeriksaan fisik dengan auskultasi jantung dan paru. Aterosklerosis cenderung
menimbulkan suara mendesing atau meniup lebih dari satu arteri yang telah terkena.
Kemudian akan dilakukan tes diagnostik seperti:

Latihan Stress Test atau Chemical Stress Test

Echokardiogram (Echo)

Elektrokardiogram (EKG / EKG)

Event Monitor atau Holter monitor

Nuclear Heart Scan

Prosedur pengujian penyakit jantung yang lebih invasif seperti kateterisasi jantung atau
angiografi koroner hanya dianjurkan pada pasien yang menunjukkan gejala dan hasil EKG
atau stress test positif. Angiogram memungkinkan dokter untuk melihat bagian dalam arteri
dengan memasukkan tabung panjang, yang disebut kateter, ke dalam pembuluh darah.

Pengobatan & Pencegahan Aterosklerosis


Pada kasus aterosklerosis yang berat, beberapa tindakan medis tertentu mungkin diperlukan,
seperti grafting bypass arteri koroner dan angioplasty. Untuk kasus yang lebih ringan, maka
secara umum dibutuhkan perubahan pola hidup sebagai bentuk penanganan dan pencegahan
aterosklerosis, contohnya:

Menjaga berat badan yang sehat.

Berolahraga secara teratur.

Mengontrol tingkat tekanan darah dan kolesterol.

Berhenti merokok.

Mengurangi stres

Anda mungkin juga menyukai