Definisi
Kelompok anemia herediter akibat penurunan produksi salah satu struktur rantai
globin atau dengan struktur globin yang normal tetapi tidak ada keseimbangan pada
produksi rantainya.
-
Epidemiologi
Dunia 250 juta penduduk dunia 4,5% pembawa genetik thalassemia. Dari 250 juta,
80-90 juta penderita beta thalassemia.
Indonesia tahun 2006 (pasien 3.653) naik 8,3% pada tahun 2009. 90% penderita
pada masyarakat kurang mampu.
-
Faktor resiko
Klasifikasi
1. Thalassemia
Thalassemia (complete absence chain)
+ Thalassemia
Combination Gene
Homozygous / + thalassemia
Thalassemia mayor
Heterozigousity / + thalassemia
Thalassemia intermedia
2. Thalassemia
thalassemia
+ thalassemia
globin variant contant spring
Combination gene
1.
2.
3.
4.
Thalassemia minor
1. Alfa Thalassemia
Pada kasus ini, kenapa bisa terjadi Thalasemia adalah karna kelaianan
genetic berupa Delesi gen globin di kromososm 16. Dimana pada kromosom 16
selain memproduksi gen globin, dia juga memproduksi globin. globin terbentuk
terdiri atas 1 dan 2, dan produksi dari 2 3x > dari 1. Pada kromosom 16 juga
ditemukan adanya 3 area yaitu x, y, z yang merupakan area homology dalam DNAn
block. Dan ke 3 bagian ini merupakan yang paling mudah mengalami Miapairing.
- thalasemmia biagi menjadi 2 klasifikasi utama :
-
Kemampuan bertahan
fetus
Prod. Rantai
Prod rantai
Prod rantai
Point mutation gen 2 globin
22 (Poertland)
4 (Hb Barts)
4 (HbH)
Translasi kontinu
Homozygote
2. Beta Thalassemia
orang tua
AA X
A
A X
A
AA, AA, A,
A
A, A, ,
AA
Norm
Minor
Mayo Norma
r
l
transkripsi salah
proses post
transkripsi terganggu
abnormal
splicing
perubahan kemampuan/kecepatan sintesis rantai
globin
Thalasemia
mayor
minor
PATFISIOLOGI
Thalasemi
free
globin
akumulasi/pengendapan free globin di
eritroblast
pembentukan
HbA
destruksi eritroblast di
intramedular
ke perifer
eritrosit perifer
HbA
HbF
hemolisis
Hb
anemia
O jaringan
pallor
MCV, MCH
Hb
destruction
kerja
spleen
hipokrom
mikrositik
hem
e
globin
splenomeg
aly
hypoxia
jaringan
degradasi
protoporphyrin ring
Fe
bilirubin
unconjugated
ferritin
deposit di
jaringan
jaundice
kerja hepar
hepatomegal
y
hemosiderin di
jaringan
bilirubin
conjugated
hemosideros
is
jantung
bilirubin total
pigmentasi
gagal
jantung
hypoxia jaringan
ginjal
EPO
eritropoiesis
extramedullar
y
eritropoiesis
hiperplasia &
ekspansi bone
marrow
hepatosplenome
galy
deformitas
tulang
inefective
eritropoiesis
RBC imatur
anak-anak
dewasa
tulang panjang
tulang wajah
penutupan
epiphyseal plate
frontal, parietal,
zygomatic,
maxila lebih
menonjol
perawakan
pendek
gigi atas
nampak, hidung
terdepresi
cooley face
normoblast
retikulosit
RBC
abnormal
badan
inklusi
howel jolly
bodies
Hemolisis
Hemoglobin lepore syndrome ()+ hasil dari delesi parsial pada gen globin
dan
Thalassemia ()0 hasil dari delesi complete pada gen globin dan
Thalassemia (A )0 hasil dari delesi A-globin gene sehubungan dengan
delesigen globin dan
terdelesi.
Satu tipe thalassemia termasuk produksi abnormal Hb , disebut Lepore yang
merupakan nama keluarga dari penderita pertama, menunjukan adanya fusi dari
rantai dan yang merupakan produk dari dari fusi gen yang dibentuk dari unequal
crossing over.
Ada 3 hemoglobin lepore yang berbedatergantung lokasi terjadinya unequal crossing
over
Heterozigot untuk thalassemia dan Hb lepore menghasilkan anemia ringan yang
secara klinis digambarkan sebagai thalassemia minor dan mirip dengan kondisi
pasien dengan heterozigot thalassemia .
secara umum
membentuk HbF. Efek secara keseluruhan adalah kompensasi parsial oleh HbF
untuk penurunan produksi HbA dan HbA2. Pasien dengan thalassemia homozigot
mempunyai gejala klinis yang mirip dengan thalassemia intermedia. Tetapi pasien
dengan status homozigot pada Hb lepore tidak mengkompensasi seperti
thalassemia sehingga mempunyai klinis yang lebih parah.
Gabungan heterozigot disebut juga double heterozigosity,berkenaan dengan
pewarisan dua halotype abnormal yang berbeda. Sebagai contoh, pasien yang
mempunyai halotype thalassemia pada satu kromosom dan halotype thalassemia
seperti
thalassemia , yang lainnya adalah mutasi non delesi pada promoter dari gen
globin G dan A. Mutasi promoter, HPFH G+ dan HPFH A+ , meningkatnya
transkripsi gen globin karena meningkatnya interaksi denganlocus control region,
dalam
MANIFESTASI KLINIS
1. Thalasemia Mayor
Paling parah
Homozigot or / heterozigot dan
Severe hypocromic microcytic anemia (1st year of life)
Hb level < 6 g/dL atau <8 g/dL, HbA dan HbF
Manifestasi hamper seluruhnya muncul dengan keadaan berat
2. Thalasemia Intermedia
Less severe clinical expression (relative mild-severe)
Not transfusion dependent
Kombinasi orang tua mutasi globin (less severe)
Hb level 6-7 g/dL atau 8-10 g/dL
3. Thalasemia Minor
Heterozigot or
Mild hypocromic microcytic anemia
Hb level 8-10 g/dL atau 10-13 g/dL
Very mild silent carrier (no clinical)
Biasanya asimptomatik, kecuali dalam keadaan stress (hamil, infeksi)
Lab Finding
Thalassemi
a
-Mayor
HbA
HbA2
HbF
SADT
Sumsum
Anisopoikilositosi
tulang
Eritroid
s,
hipokromik, hiperplastik
strippling
basofilik,
cell,
,
target Rasio E:M
large 20:1
poikilocytosis,
howel jolly bodies
-Minor
Mikrositik
Hyperplasi
hipokromik,
eritroid
eliptosit
Menyerupai
Hyperplasi
talasemia mayor
Hipokrom
a eritroid
Hyperplasi
mikrositik,
Hb a eritroid
barts,
hb
Portland,
HPFH
dan
badan
inklusi
Hipokrom
Hyperplasi
mikrositik,
a eritroid
poikilocytosis,
Heinz
bodies,
inclusion bodies
Manajemen
TRANSFUSION
-Beri 10-15mL/kg RBC tiap 2-4 minggu untuk mengatur pretransfusi Hb level diatas
9-10,5 g/dL
Hiperslenism
Persisten meningkat pada transfuse 50%/ lebih dari 6 bulan
SUPPORTIVE CARE
-
Asam folat
Vaksin hepatitis B
Genetic counseling and antenatal diagnosis
FOLLOW UP
-
Monthly : pretransfusi Hb
Every 3 month : TB&BB, ferritin, complete blood chemistry, tes fungsi liver
Every 6 month : complete physical examination & dental examination
Every year : evaluasi pertumbuhan dan perkembangan, iron balance
Every 1-2 year : liver iron
PENCEGAHAN
-
Screening pranikah
Prenatal diagnosis
Daftar pustaka
1. Jawetz, Melnick, & Adelbergs. Medical Microbiology. 20 th Edition. International
Edition: McGraw-Hill 2001.
2. Gordon C. Cook, Alimuddin Zumla. Mansons Tropical Diseases. 21 st Edition.
Elsevier Science Limited: Saunders 2003.
3. Behrman, Kliegman, Jenson. Nelson Textbook of Pediatrics. 17 th Edition.
International Edition: Saunders 2004.
4. Walter R. Wilson, W. Lawrence, MD Drew, Nancy K., Phd Henry, Merle A., MD
Sande, David A., MD Relman, James M., MD Steckelberg, Julie Louise, MD
Gerberding. Current Diagnosis and Treatment in Infectious diseases. 1 st
Edition. International Edition: McGraw-Hill 2001.
5. Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson. Harrisons Principles of
Internal Medicine. 17th Edition. USA: McGraw-Hill 2008.
6. Mycek, Harvey, Champe. Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2. Jakarta:
Widya Medika 2001.
7. Katzung. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. Jakarta: EGC 1998.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
USA: Saunders.
2.
Hill.
4.