Anda di halaman 1dari 23

ontoh Soal Diagram

Diagram Garis

Diagram Lingkaran
Contoh Soal
Ranah privat (pengaduan) dari koran Solo Pos pada tanggal 22 Februari 2008 ditunjukkan seperti
tabel berikut:

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran!


PenyelesaianSebelum data pada tabel di atas disajikan dengan diagram lingkaran, terlebih
dahulu ditentukan besarnya sudut dalam lingkaran dari data tersebut.
1. CPNS/Honda/GTT = 5/100 x 360 = 18
2. Perbaikan/pembangunan/gangguan jalan = 9/100 x 360 = 32,4
3. Masalah lingkungan/kebersihan = 6/100 x 360 = 21,6
4. Kesehatan/PKMS/Askeskin = 3/100 x 360 = 10,8
5. Lalu lintas/penertiban jalan = 6/100 x 360 = 21,6
6. Revitalisasi/budaya Jawa = 20/100 x 360 = 72
7. Parkir = 3/100 x 360 = 10,8
8. Pekat/penipuan/preman = 7/100 x 360 = 25,2
9. Persis/olahraga = 10/100 x 360 = 36
10. PKL/Bangunan liar = 2/100 x 360 = 7,2
11. PLN dan PDAM = 2/100 x 360 = 7,2
12. Provider HP = 7/100 x 360 = 25,2
13. Tayangan TV/radio/koran = 3/100 x 360 = 10,8
14. Lain-lain = 17/100 x 360 = 61,2
Diagram lingkarannya adalah sebagai berikut.

Diagram Batang
Contoh Soal
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah sebagai
berikut.

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.


Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.

Histogram
Contoh Soal
Data banyaknya siswa kelas 9 yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan sebagai berikut.

Poligon Frekuensi
Berdasarkan contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.

Contoh SoalHasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam
distribusi bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon
frekuensi.

PenyelesaianHistogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai
berikut.

Poligon Frekuensi Kumulatif


Contoh Soal
Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas 9 digambarkan dalam tabel di bawah.

a. Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.


b. Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

b. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Cara Membuat Diagram Batang, Garis dan Lingkaran-Diagram merupakan sebuah


gambar atau grafik yang menjelaskan tentang suatu kegiatan. Diagram biasanya
digunakan dalam mengolah data sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.
Data atau sering disebut data statistik merupakan sekumpulan keterangan atau fakta
yang menjelaskan mengenai suatu persoalan atau keadaan. Keterangan atau fakta
tersebut dapat disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. Nah, pada kesempatan kali
ini dunia kurikulum akan mencoba membahas tentang bagaiman caranya mengolah
data.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data, antara lain :
1.Pencatatan langsung
2.Melakukan wawancara
3.Penelitian
4.Menyebarkan angket (kuisioner)
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, data tersebut dapat disajikan dalam
bentuk tabel atau diagram. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam membaca data

Cara Membuat Diagram


Contoh :
Berikut ini adalah data nomor sepatu dari 33 siswa kelas V.
- Siswa yang memakai sepatu nomor 34 ada 3 orang
- Siswa yang memakai sepatu nomor 35 ada 2 orang
- Siswa yang memakai sepatu nomor 36 ada 6 orang
- Siswa yang memakai sepatu nomor 37 ada 7 orang
- Siswa yang memakai sepatu nomor 38 ada 6 orang
- Siswa yang memakai sepatu nomor 39 ada 9 orang
Penyajian data di atas dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut

1. Diagram Batang

Dari diagram di atas dapat dilihat


- Siswa paling banyak memakai sepatu nomor 39
- Siswa paling sedikit memakai sepatu nomor 35
- Selisih banyak siswa yang memakai sepatu nomor 34 dengan nomor 37 adalah 7-3 =
4 siswa

2. Diagram Garis

Dari diagram dapat dilihat data sebagai berikut


- Siswa paling banyak adalah yang memakai sepatu nomor 39, yaitu sebanyak 9 siswa
- Siswa paling sedikit adalah yang memakai sepatu nomor 35, yaitu sebanyak 2 siswa
- Selisih siswa paling banyak dengan siswa paling sedikit = 9-2 = 7 siswa

3. Diagram Lingkaran

- Bagian terluas ada pada nomor sepatu 39.


Persentasenya = 9/33 x 100%
= 27,27% = 27%
- Bagian tersempit ada pada nomor 35
Persentasenya = 2/33 x 100%
= 6,06% = 6%

Demikian penjelasan singkat tentang bagaimana caranya mengolah data kedalam


sebuah diagram baik diagram batang, garis maupun lingkaran. Semoga dapat
menambah pengetahuan kita semua.Terima kasih.
Statistika
Dalam kehidupan sehari-hari, kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka yang
menggambarkan suatu masalah. Statistik korban gempa kabupaten Bantul misalnya,
berisi angka-angka mengenai banyaknya korban misalnya yang mengalami luka ringan, luka
berat, dan meninggal. Contoh lain misalnya data korban kecelakaan lalu lintas dari kantor polisi
lalu lintas.
Statistik juga diartikan sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan
wakil dari data itu. Misalnya rata-rata skor tes matematika kelas XI adalah 78 atau benda
lebih dari 90% penduduk Indonesia berada di pedesaan. Sedangkan pengertian statistika
sesungguhnya adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara penyusunan data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan mengenai suatu keseluruhan berdasarkan data yang ada pada
bagian dari keseluruhan tadi. Keseluruhan objek yang diteleti disebut populasi sedangkan bagian
dari populasi disebut sampel.
Menurut fungsinya, statistika dibedakan menjadi dua jenis, yaitu statistika deskriptif dan
statistika induktif (inferensial). Statistika deskriptif adalah bagian statistika yang mempelajari

cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulkan. Penyusunan data dimaksudkan untuk
memberikan gambaran mengenai urutan data atau kelompok data, sehingga pengguna data
dapat mengenalinya dengan mudah. Penyajian data dimaksudkan untuk memberikan gambaran
mengenai data atau kelompok data dalam bentuk tabel, diagram, atau gambar.
Statistika induktif atau inferensial adalah bagian statistika yang mempelajari tata cara penarikan
kesimpulan yang valid mengenai populasi berdasarkan data pada sampel. Dalam
menarik kesimpulan pada statistika inferensial biasanya digunakan unsur peluang.
Bila membicarakan statistika, maka tidak lepas dengan apa yang disebut data. Data dapat
diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Berikut
ini diberikan macam-macam data ditinjau menurut sifatnya, yaitu:
1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori atau atribut.
Misal:
a. Harga mobil semakin terjangkau
b. Murid-murid di SD Negeri 3 rajin-rajin.
2. Data kuantitatif, yaitu data yang berupa bilangan.
Misal:
a. Banyaknya siswa pada kelas II adalah 240.
b Tinggi pohon itu adalah 10 meter.
Menyajikan data dalam bentuk diagram
Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram
garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik
yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik
pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan
garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh soal berikut.

Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk
lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari
keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase
tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Contoh soal
Ranah privat (pengaduan) dari koran Solo Pos pada tanggal 22 Februari 2008 ditunjukkan
seperti tabel berikut.

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram lingkaran.


Penyelesaian
Sebelum data pada tabel di atas disajikan dengan diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan
besarnya sudut dalam lingkaran dari data tersebut.
1. CPNS/Honda/GTT = 5/100 x 360 = 18
2. Perbaikan/pembangunan/gangguan jalan = 9/100 x 360 = 32,4
3. Masalah lingkungan/kebersihan = 6/100 x 360 = 21,6
4. Kesehatan/PKMS/Askeskin = 3/100 x 360 = 10,8
5. Lalu lintas/penertiban jalan = 6/100 x 360 = 21,6
6. Revitalisasi/budaya Jawa = 20/100 x 360 = 72
7. Parkir = 3/100 x 360 = 10,8
8. Pekat/penipuan/preman = 7/100 x 360 = 25,2
9. Persis/olahraga = 10/100 x 360 = 36
10. PKL/Bangunan liar = 2/100 x 360 = 7,2
11. PLN dan PDAM = 2/100 x 360 = 7,2
12. Provider HP = 7/100 x 360 = 25,2
13. Tayangan TV/radio/koran = 3/100 x 360 = 10,8
14. Lain-lain = 17/100 x 360 = 61,2
Diagram lingkarannya adalah sebagai berikut.

Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek
penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan
dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh soal
Jumlah lulusan SMA X di suatu daerah dari tahun 2001 sampai tahun 2004 adalah
sebagai berikut.

Nyatakan data di atas dalam bentuk diagram batang.


Penyelesaian
Data tersebut dapat disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi


Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas Matematika
dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
66 75 74 72 79 78 75 75 79 71
75 76 74 73 71 72 74 74 71 70
74 77 73 73 70 74 72 72 80 70
73 67 72 72 75 74 74 68 69 80
dari data diatas, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sbb:

Istilah-istilah yang banyak digunakan dalam pembahasan distribusi frekuensi


bergolong atau distribusi frekuensi berkelompok antara lain sebagai berikut.
a. Interval Kelas
Tiap-tiap kelompok disebut interval kelas atau sering disebut interval atau kelas
saja. Dalam contoh sebelumnya memuat enam interval ini.
65 67 Interval kelas pertama
68 70 Interval kelas kedua
71 73 Interval kelas ketiga
74 76 Interval kelas keempat
77 79 Interval kelas kelima
80 82 Interval kelas keenam
b. Batas Kelas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, angka 65, 68, 71, 74, 77, dan 80
merupakan batas bawah dari tiap-tiap kelas, sedangkan angka 67, 70, 73, 76, 79,
dan 82 merupakan batas atas dari tiap-tiap kelas.
c. Tepi Kelas (Batas Nyata Kelas)
Untuk mencari tepi kelas dapat dipakai rumus berikut ini.
Tepi bawah = batas bawah 0,5
Tepi atas = batas atas + 0,5
Dari tabel di atas maka tepi bawah kelas pertama 64,5 dan tepi atasnya 67,5, tepi
bawah kelas kedua 67,5 dan tepi atasnya 70,5 dan seterusnya.
d. Lebar kelas
Untuk mencari lebar kelas dapat dipakai rumus:
Lebar kelas = tepi atas tepi bawah
Jadi, lebar kelas dari tabel diatas adalah 67,5 64,5 = 3.
e. Titik Tengah
Untuk mencari titik tengah dapat dipakai rumus:
Titik tengah = 1/2 (batas atas + batas bawah)
Dari tabel di atas: titik tengah kelas pertama = 1/2(67 + 65) = 66

titik tengah kedua = 1/2(70 + 68) = 69


dan seterusnya.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Daftar distribusi kumulatif ada dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar distribusi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
b. Daftar distribusi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh data berikut ini.

Dari tabel di atas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari seperti
berikut.

Histogram
Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan
dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batangbatangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram dapat
disajikan dari distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
Data banyaknya siswa kelas XI IPA yang tidak masuk sekolah dalam 8 hari berurutan
sebagai berikut.

Poligon Frekuensi
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis dan batangbatangnya
dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi. Berdasarkan contoh di atas
dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar berikut ini.

contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan terhadap 100 siswa SMP X digambarkan dalam distribusi
bergolong seperti di bawah ini. Sajikan data tersebut dalam histogram dan poligon frekuensi.

Penyelesaian
Histogram dan poligon frekuensi dari tabel di atas dapat ditunjukkan sebagai berikut.

Poligon Frekuensi Kumulatif


Dari distribusi frekuensi kumulatif dapat dibuat grafik garis yang disebut poligon frekuensi

kumulatif. Jika poligon frekuensi kumulatif dihaluskan, diperoleh kurva yang disebut kurva
ogive. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini.
Hasil tes ulangan Matematika terhadap 40 siswa kelas XI IPA digambarkan dalam tabel di
samping.
a. Buatlah daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
b. Gambarlah ogive naik dan ogive turun.

b. Ogive naik dan ogive turun


Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang
Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; ; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; ; 79,5)
diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan
dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive,
yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan
distribusi frekuensi kumulatif lebih dari.
Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

Pengertian Diagram Diagram Matematika, Contoh Diagram, Macam Macam Diagram, Jenis
Diagram, Statistika Pengetian Diagram sendiri adalah suati gambar atau grafik yang di
dalamnya berisi keterangan dan informasi mengenai suati hal tertentu.
Pengertian lain, Diagram adalah gambaran untuk menerangkan atau memperlihatkan suatu data
yang akan disajikan. Data atau informasi yang disampaikan direalisasikan melalui sebuah
gambar. Atau definisi lain diagram adalah suatu lambang tertentu yang di pakai untuk
menjelaskan sarana, prosedur seta macam kegiatan yang biasa digunakan dalam suatu sistem.
Diagram sendiri mempunyai bentuk yang beragam, antara lain: diagram lingkaran, garis, pohon,
batang dsb. Namun, terdapat beberapa macam diagram bentuk diagram yang sering digunakan
yaitu:
Diagram Gambar: Diagram Gambar (piktogram) adalah data berbentuk gambar atau lukisan
untuk mewakili benda yang menunjukkan banyak benda sesungguhnya.
Diagram Batang: Diagram batang adalah diagram yang menunjukkan bilangan atau kuantitas
yang dinyatakan dalam bentuk persegi panjang atau persegi.
Diagram Garis: Diagram garis adalah penyajian data dalam bentuk diagram berupa garis.
Diagram Lingkaran: Diagram lingkaran adalah diagram yang cara penyajiannya dalam bentuk
lingkaran dengan cara membagi-bagi bagian/daerah lingkaran.
Untuk lebih jelas, bisa simak macam macam diagram disertai contohnya berikut ini:
Diagram Lingkaran
Diagram Lingkaran yaitu diagram yang berbentuk lingkaran yang terbagi menjadi juring-juring
dan masing-masing juring menyatakan nilai dalam bentuk presentase.
Contoh

Diagram Batang
Diagram Batang yaitu diagram yang terdiri dari sumbu horizontal (yang menyatakan kategori)
dan sumbu vertical (yang menyatakan nilai). Besaran nilai disajikan dalam bentuk batang pada

masing-masing kategorinya.
Contoh

Diagram Garis
Diagram Garis yaitu diagram yang terdiri dari sumbu horizontal (yang menyatakan kategori) dan
sumbu vertical (yang menyatakan nilai). Besarnya nilai disajikan dalam bentuk titik-titik yang
terhubung antar kategorinya. Pada umumnya dalam diagram garis, kategorinya berupa waktu.
Contoh

Diagram Batang Daun


Di dalam diagram batang daun, data yang telah terkumpul diurutkan terlebih dahulu dari data
ukuran terkecil sampai data dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian,
diantaranya yaitu batang dan daun. Pada bagian batang memuat angka puluhan serta bagian daun
memuat angka satuan.

Contoh

Diagram Pohon
Diagram pohon yaitu teknik yang digunakan untuk memecahkan konsep apa saja, seperti
kebijakan, target, tujuan, sasaran, gagasan, persoalan, tugas-tugas, atau aktivitas-aktivitas secara
lebih rinci ke dalam sub-subkomponen, atau tingkat yang lebih rendah dan rinci.
Contoh

Diagram Context
Diagram Context atau sering disebut dengan Context Diagram/Data Flow Diagram (DFD) Level
0 adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem.
Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu lingkaran) dan diberi
nama yang mewakili sistem.

Contoh

Diagram Venn
Diagram Venn atau diagram set adalah suatu cara untuk menyatakan dan melihat hubungan
antara beberapa himpunan dengan menggunakan diagram atau gambar himpunan. Diagram ini
menunjukkan semua kemungkinan hubungan logika dan hipotesis di antara sekelompok
(set/himpunan/grup) benda atau objek.
Contoh

Berbagai Macam Diagram Matematika


1. Diagram Garis
Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut
diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk
menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu
secara berurutan. Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y
menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan
pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang
berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis
atau grafik garis.

2. Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data


statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari
daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari keseluruhan. Untuk
membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek
terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.

3. Diagram Batang
Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu
objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keteranganketerangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batangbatang terpisah.
Contoh soal

4. Diagram Batang Daun


Diagram batang daun dapat diajukan sebagai contoh penyebaran data. Dalam diagram
batang daun, data yang terkumpul diurutkan lebih dulu dari data ukuran terkecil sampai
dengan ukuran yang terbesar. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu batang dan daun.
Bagian batang memuat angka puluhan dan bagian daun memuat angka satuan.
Contoh soal
Buatlah diagram batang-daun dari data berikut.
45 10 20 31 48 20 29 27 11 8
25 21 42 24 22 36 33 22 23 13
34 29 25 39 32 38 50 5

5. Diagram Kotak Garis


Data statistik yang dipakai untuk menggambarkan diagram kotak garis adalah statistik Lima
Serangkai, yang terdiri dari data ekstrim (data terkecil dan data terbesar), Q1, Q2, dan Q3.

Anda mungkin juga menyukai