Anda di halaman 1dari 6

Jambu monyet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Jambu monyet

Anacardium occidentale,
menurut Medicinal-Plants
(Koehler, 1887)

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
(tidak
Angiospermae
termasuk):
(tidak
Eudikotil
termasuk):
(tidak
Rosidae
termasuk):
Ordo:
Sapindales
Famili:
Anacardiaceae
Genus:
Anacardium
Spesies:
A. occidentale
Nama binomial
Anacardium occidentale
L.

Jambu monyet atau jambu mede (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari suku
Anacardiaceae yang berasal dari Brasil dan memiliki "buah" yang dapat dimakan. Yang lebih

terkenal dari jambu mede adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente; bijinya yang
biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai macam penganan. Secara botani,
tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan
(Fabaceae), melainkan malah lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae).
Dikenal juga dengan berbagai nama seperti jambu md (Sd.); jambu mt atau jambu mnt
(Jw.); jhambu monyt (Md.); jambu dwipa, jambu jipang, nyambu monyt (Bl.); nyambuk nybt
(Sas.); jambu rang, jambu mony (Mink.); jambu dipa (Banj.); buwah monyet (Timor); buwah
yaki (Manado); buwa yakis, wo yakis (Sulut); buwa yaki (Ternate, Tidore); buwa jakis (Galela);
jambu dar, jambu masong (Mak.); jampu srng, jampu tapsi (Bug.); dan lain-lain.[1]
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew (tree), yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk
menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahasa
Tupi, acaj. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semunya yang
seperti jantung terbalik.

Daftar isi

1 Pemerian

2 Kegunaan

3 Catatan kaki

4 Pranala luar

Pemerian

Pohon jambu monyet yang tumbuh di tepi jalan di Palabuhanratu.


Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabangcabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar,
bergantung pada kondisi lingkungannya.[2]

Daun-daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, kebanyakan
dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam, gundul, 822 513 cm.
[3]

Berumah satu (monoesis), bunga-bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai
rata berambut halus, lebar 1525 cm. Kelopak berambut, 45 mm. Mahkota runcing, lk 1 cm,
putih kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.
[3]

Kegunaan

Buah jambu monyet yang telah masak; yang berwarna merah adalah buah semunya.

Kacang mete
Tanaman ini dikembangkan terutama untuk dipungut buah sejatinya. Yang dikenal umum sebagai
"buah", yakni bagian lunak yang membengkak berwarna kuning atau merah, sesungguhnya
adalah dasar bunga (receptaculum) yang mengembang setelah terjadinya pembuahan. Buah
sesungguhnya adalah bagian "monyet"nya yang keras, coklat kehitaman berisi biji yang dapat
diolah menjadi makanan; yakni kacang mete yang lezat[4]. Secara tradisional kacang ini biasanya
digoreng sebagai nyamikan teman minum teh atau kopi; sedangkan secara modern kini umum
dijumpai sebagai pengisi dan penghias penganan semacam coklat dan kue-kuean.

Kacang mete, mentah


Nilai nutrisi per 100 g (3.5 oz)
Energi

2,314 kJ (553 kcal)

Karbohidrat

30.19 g

- Gula

5.91 g

- Serat pangan

3.3 g

Lemak

43.85 g

Protein

18.22 g

Tiamina (Vit. B1)

.42 mg (32%)

Riboflavin (Vit. B2)

.06 mg (4%)

Niasin (Vit. B3)

1.06 mg (7%)

Asam Pantotenat (B5)

.86 mg (17%)

Vitamin B6

.42 mg (32%)

Folat (Vit. B9)

25 g (6%)

Vitamin C

.5 mg (1%)

Kalsium

37 mg (4%)

Besi

6.68 mg (53%)

Magnesium

292 mg (79%)

Fosfor

593 mg (85%)

Kalium

660 mg (14%)

Zink

5.78 mg (58%)

Persentase merujuk kepada rekomendasi Amerika Serikat untuk


dewasa.

Meskipun dianggap sebagai kacang di dalam dunia boga, dalam ilmu botani kacang mete
sebenarnya merupakan biji tunggal dari buah sejatinya. Biji ini dikelilingi oleh cangkang ganda
yang mengeluarkan getah yang mengandung urushiol, yang dapat mengakibatkan iritasi pada
kulit manusia. Beberapa orang alergi terhadap kacang mete, tetapi sesungguhnya kacang mete
jarang mengakibatkan alergi pada manusia jika dibandingkan dengan kacang lainnya.
Dari kacang mete juga dapat diekstrak minyak yang berkualitas tinggi. Hasil sampingnya, yakni
kulit biji, dimanfaatkan untuk pakan unggas. Sejenis minyak juga dihasilkan dari cangkang buah
mete (CNSL, cashew nut shell liquid), yang dipakai dalam industri dan juga sebagai bahan untuk
mengawetkan kayu atau jala.[4]
Buah semu jambu monyet kadang-kadang juga dijual di pasar. Buah ini agak disenangi orang
oleh karena rasanya yang asam segar, akan tetapi sering pula tercampur rasa sepat[1]. Rasa manis
dari buah jambu monyet ini memungkinkan untuk dikembangkan sebagai sirup atau difermentasi
untuk mendapatkan jenis minuman beralkohol. Anggur (sari buah yang agak terfermentasi) dari
jambu mede dinikmati pada masa panen, dan dapat didistilasi untuk dijadikan minuman
berkandungan alkohol tinggi[4]. Buah semu yang tak terolah di wilayah-wilayah produksinya
dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Daun-daun muda jambu monyet disukai sebagai lalap, mentah atau dimasak. Daun yang tua
dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit, untuk mengatasi ruam-ruam pada kulit. Semua bagian

pohonnya juga dapat dimanfaatkan dalam ramuan obat tradisional, terutama untuk
menyembuhkan sakit kulit; untuk pembersih mulut; dan untuk obat pencahar (purgativa)[4].
Kayunya berwarna coklat muda dan bernilai rendah, sangat jarang dipergunakan[1]; meski dapat
dimanfaatkan sebagai kayu bakar atau kayu perkakas bermutu rendah[4]. Sejenis getah yang
mengeras di udara terbuka (gom) dihasilkan dari batang yang dilukai. Gom ini dapat menjadi
perekat buku yang baik, sekaligus mencegah serangan rayap[1]; yang juga baik untuk merekat
kusen atau kayu lapis[4].

Catatan kaki
1.

^ a b c d HEYNE, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 2:1223-1225. Terj.


Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta

2.

^ ICRAF Agroforestry Database: Anacardium_occidentale L.

3.

^ a b STEENIS, CGGJ VAN. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya


Paramita, Jakarta. Hal. 271

4.

^ a b c d e f VAN EIJNATTEN, C.L.M. 1991. Anacardium occidentale L. dalam


VERHEIJ, E.W.M. DAN R.E. CORONEL (eds.) 1997. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara
2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-6722 Hal. 61-64

Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Jambu monyet

(Inggris) Handbook of Energy Crops - Anacardium occidentale L.

(Inggris) Morton, Julia F. Fruits of Warm Climates. ISBN 978-0-9610184-1-2

(Inggris) Pillai, Rajmohan and Santha, P. The World Cashew Industry (Rajan Pillai
Foundation, Kollam, 2008)

(Inggris) Masasi High Quality Farmers' Products: Smallholder Cashew Production in


Masasi, Tanzania

Kategori:

Buah-buahan

Anacardiaceae

Pertanian tropis

Anacardium

Sumber :
Anonim, 2016, https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet

Anda mungkin juga menyukai