ABSTRAK
Latar Belakang: Mayoritas penduduk India bergantung pada dokter umum (GP)
untuk pelayanan medis tingkat pelayanan primer di India. Dokter umum paling
disukai dan yang pertama kali dihubungi untuk pelayanan medis tingkat primer.
Tapi kemajuan ilmu kedokteran lebih menekankan bahwa spesialis dan lulusan
sarjana Bachelor of Medicine and Bachelor of Surgery (MBBS) yang bekerja
sebagai dokter umum merasa kurang kompeten karena kurang terpapar dengan
kemajuan terbaru dalam pengobatan penyakit. Seperti skenario dari Christian
Medical College (CMC) yang memiliki ide: "kurangi merujuk dan perbanyak
inisiatif untuk menyelesaikan". Hal ini telah dimulai dengan dilakukannya
desentralisasi kursus diploma kedokteran keluarga selama 2 tahun (Postgraduate
Diploma Family Medicine (PGDFM)) yang sekarang diakreditasi oleh Dr. MGR
Medical University, Chennai, Tamil Nadu, yang melatih para dokter untuk
menjadi spesialis kedokteran keluarga. Bahan dan Metode: Sebagai komponen
dari PGDFM, penelitian ini dilakukan untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik dari penyakit dan pengobatan umum yang diberikan oleh dokter kepada
masyarakat yang memberikan kunci informasi praktek di daerah pedesaan yang
dilakukan oleh dokter keluarga yang terdaftar. Hasil: Sebagai bagian dari studi,
antara 500 pasien dievaluasi, tiga diagnosis yang paling umum adalah infeksi
saluran pernapasan atas (URI; 18%), gastroenteritis akut termasuk water-borne
disease (15,8%), dan anemia (10,4%). Pengobatan yang diberikan untuk pasien ini
sebagian besar terdiri dari dari antipiretik, analgesik, dan antimikroba.
Kebanyakan obat yang umum diresepkan untuk demam adalah parasetamol. Obat
umum lain yang diberikan adalah amoksisilin / asam klavulanat, klorokuin,
artemisin
derivatif,
doxycycline,
kotrimoksazol,
miltefosine,
sefaleksin,
diphenhydramine,
kodein-sulfat,
amlodipine,
ramipril,
Lebih dari 90% dari penyakit yang mempengaruhi populasi dapat secara efektif
dikelola oleh dokter keluarga terlatih. Hal ini secara signifikan akan mengurangi
biaya dan membawa rasionalitas dalam pengelolaan penyakit. Profesi medis
berutang kepada rakyat India untuk memberikan kualitas kesehatan berbasis bukti
tanpa menjadikan mereka sebagai subjek untuk penyelidikan dan intervensi yang
tidak perlu. Program diploma pascasarjana kedokteran keluarga (Postgraduate
Diploma Family Medicine (PGDFM)); desentralisasi diploma dokter keluarga
selama 2 tahun telah diakreditasi oleh Christian Medical College (CMC), Vellore;
adalah sebuah inisiatif yang melatih dokter untuk menjadi spesialis kedokteran
keluarga. Dalam sistem kesehatan sebagian besar diprivatisasi seperti di India,
kualitas perawatan tergantung pada banyak pada ketersediaan spesialis kedokteran
keluarga yang baik. 'Praktisi dokter keluarga' adalah spesialis multikompeten yang
tidak hanya sebagai kontak pertama tetapi juga menyediakan rangkaian
perawatan. Sebagai kandidat yang mengikuti kursus PGDFM dan sebagai bagian
dari studi ini, akan diberikan latihan dengan sumber daya yang tersedia di wilayah
mereka. Hal ini diantisipasi bahwa penelitian ini akan memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang bagaimana pasien dirawat oleh dokter di masyarakat;
membantu jaminan kualitas dengan melihat tren selama bertahun-tahun dan
memberikan informasi penting bagi para pembuat kebijakan untuk memberikan
pengembangan profesional berkelanjutan yang sesuai di negara ini. Penelitian ini
akan berdampak pada tiga hal; meningkatkan kualitas praktek umum,
meningkatkan kesadaran etika, dan meningkatkan keterlibatan kesehatan
masyarakat pada umumnya.
Bahan dan Metode
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ke dalam apa dan bagaimana pelayanan
medis disediakan di tingkat layanan primer di India. Informasi klinis dari 500
konsultasi dicatat dalam datasheet sesuai pedoman. Tempat konsultasi dan
pengumpulan data adalah klinik swasta Dr Sumit Kumar yang terletak di
Kathikund, merupakan sebuah wilayah kecil yang terletak 25 km dari kota Dumka
(Jharkhand). Penduduk lokal asli klinik terdiri dari populasi campuran dari
populasi suku yang selalu turun dari kediaman mereka di pegunungan untuk
belanja di pasar lokal dan juga untuk mencari pengobatan untuk penyakit mereka.
Tidak dilakukan diskriminasi mengenai usia, jenis kelamin, dan ras pasien untuk
dimasukkan dalam penelitian ini. Diagnosis penyakit ini banyak dilakukan pada
pemeriksaan klinis karena kurangnya layanan laboratorium yang baik. Tersedia
fasilitas diagnostik X-ray yang berjalan di bawah kepemilikan pribadi untuk
membantu dalam diagnosis dan fasilitas untuk menghitung darah lengkap,
hemoglobin (Hb), laju endap darah (ESR), waktu perdarahan (BT), waktu
pembekuan (CT ), pemeriksaan mikroskopis untuk parasit malaria dalam film
darah, pemeriksaan rutin urin, dan pusat mikroskopis pemeriksaan BTA untuk
diagnosis TB yang tersedia untuk pasien baik dibawah pemerintah dan
laboratorium swasta. Rapid serologi test untuk diagnosis malaria, kala-azar, dan
thypoid tersedia di laboratorium swasta yang ada di sini dan mereka mengklaim
telah memiliki kerjasama dengan beberapa laboratorium terkenal di kota terdekat
Dumka dan mereka mengirim sampel ke laboratorium tersebut untuk
penyelidikan. Sangat sedikit laboratorium lokal yang dijalankan oleh teknisi
terlatih; oleh karena itu, laboratorium yang dipilih untuk semua pemeriksaan
darah diperlukan monitoring jaminan kualitas. Informasi klinis dari lima
konsultasi selama 100 hari berturut-turut pada pasien rawat jalan (out patient
(OP)) pada hari kerja tercatat di datasheet yang terpisah untuk setiap pasien dari
bulan Maret-Agustus 2013. Dari total 500 pasien, tiga diagnosa yang paling
umum di antara mereka akan ditangani secara terpisah dengan alasan yang
membuat hal tersebut menjadi umum dan bagaimana seorang dokter keluarga
dapat mengatasi dengan cara yang holistik. Data diagnostik 500 pasien ini akan
dikompilasi menggunakan grafik yang tepat, tabel, grafik, dan angka, dll, dan
dianalisis.
Desain Studi
Studi cross-sectional.
Lama Studi
Kurang lebih 6 bulan.
Lokasi Studi
Klinik Dr Sumit Kumar terletak di Kathikund, Dumka, Jharkhand.
Kriteria inklusi dan eksklusi
Tidak ada diskriminasi usia, jenis kelamin, dan ras pasien yang dimasukkan dalam
penelitian ini. Pasien yang termasuk dalam studi adalah yang bersedia untuk
mendapatkan perawatan di pusat dan tidak bersedia pergi ke kota untuk
pengobatan. Meskipun mereka diberitahu bahwa mereka bisa pergi ke kota untuk
perawatan yang lebih baik jika mereka mau, tetapi mereka bersedia untuk periksa
ke dokter lebih mendalam. Pasien yang telah terdaftar, namun tidak datang untuk
follow-up dikeluarkan dari studi.
Populasi Studi
Sekitar 500 pasien laki-laki dan perempuan. Pasien dengan usia di bawah 12
tahun dipelajari secara terpisah sebagai anak-anak.
Etik Penelitian
Studi ini dilakukan sebagai bagian dari program PGDFM dari CMC dan Rumah
Sakit, Vellore, India. Tidak ada intervensi atau penyimpangan dari pengobatan
standar. Sebagian besar pasien ada yang buta huruf, sehingga mereka diberitahu
tentang studi dalam bahasa yang sederhana dan persetujuan diambil secara lisan
dan jika mereka merasa cemas dapat memberikan jempol kiri pada formulir
persetujuan.
Metode Statistik
Data Diagnostik dari 500 pasien ini akan dikompilasi menggunakan grafik yang
tepat, tabel, angka, dll, dan menggunakan analisis yang sesuai. Metode statistik
sederhana seperti persentase, rasio, dan lain-lain, akan digunakan untuk
memahami dan menganalisis data dari penelitian.
Observasi
Semua pasien disusun secara terpisah menjadi tiga kelompok yaitu anak (usia
kurang dari 12 tahun), perempuan dewasa dan laki-laki dewasa. rincian yang
relevan mengenai jumlah untuk setiap kelompok usia pasien dari total 500 pasien
yang dipilih untuk penelitian ini sebagai kriteria inklusi digambarkan dalam
Gambar 1.
Perempuan Dewasa
Di antara 500 pasien yang diobati, 170 adalah perempuan dewasa. Anemia, nyeri
punggung kronis yang berhubungan dengan penyakit depresi, dan infeksi saluran
pernafasan atas adalah tiga penyakit yang paling umum dirawat di kalangan
perempuan dewasa yang datang untuk konsultasi di klinik. Penyakit yang sering
ditangani pada kalangan perempuan dewasa telah digambarkan dengan persentase
(%) pada Tabel 2.
Laki-laki Dewasa
Dari 500 pasien, 215 pasien laki-laki dewasa datang ke klinik untuk konsultasi.
Infeksi saluran pernafasan atas (terkait dengan FILI), dispepsia (penyakit ulkus
peptikum), dan TB paru adalah diagnosis yang paling umum di antara laki-laki
dewasa yang dirawat di klinik. Penyakit lain yang diobati antara laki-laki dewasa
ditunjukkan pada Tabel 3.
Setelah menyusun profil morbiditas total 500 pasien yang dirawat selama 100 hari
kerja berturut-turut, infeksi saluran pernafasan atas (dengan FILI), anemia, waterborne disease termasuk thypoid adalah tiga penyakit yang prevalensinya paling
banyak di daerah ini. Profil penyakit lengkap yang ditangani di pusat yang dibagi
dalam jumlah dan persentase pada tabel 4.
Diskusi
Sebagai klinik lokal yang terletak di daerah perbukitan terutama didominasi oleh
penduduk suku; vector-borne disease seperti malaria, filaria, kala-azar, dll, yang
endemik
berdasarkan
studi.
Namun,
keberhasilan
pelaksanaan
program
penyakit depresi, dan infeksi saluran pernafasan akut pada wanita; dan infeksi
saluran pernafasan atas (terkait dengan FILI), dispepsia (ulkus peptikum), dan
typhoid ditemukan sebagai penyakit yang paling umum di antara pasien laki-laki
yang datang untuk konsultasi. Di antara semua 500 pasien, tiga diagnosis yang
paling umum terlepas dari usia adalah infeksi saluran pernafasan atas (dengan
FILI), anemia, dan water-borne disease termasuk tifoid dalam penelitian ini
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.
Data
yang
dikumpulkan
jelas
menunjukkan
bahwa
penyakit
menular
Penyakit menular telah didefinisikan sebagai suatu penyakit yang timbul dari
transmisi agen infeksius atau produk beracun dari orang yang terinfeksi, hewan,
atau reservoir ke host yang asusceptible, baik langsung atau tidak langsung
10
melalui tanaman atau hewan inang, vector, atau lingkungan. Ada keseimbangan
antara populasi yang rentan, agen infeksi, dan lingkungan untuk adanya penyakit
yang konstan terjadi di wilayah tertentu seperti yang dibahas di sini dan
diilustrasikan pada Gambar 3.
Populasi Rentan
Individu tertentu lebih rentan terhadap penyakit menular atau bentuk yang lebih
parah dari penyakit. Imunitas yang menurun pada orang dengan status gizi buruk
atau terinfeksi penyakit seperti TB, campak, dll, yang umum di wilayah ini. Anakanak dan orang tua berada pada risiko terbesar morbiditas dan mortalitas dari
penyakit menular khususnya kekurangan gizi. Penilaian awal dan pengawasan
berkelanjutan sangat penting untuk mengidentifikasi kelompok beresiko sehingga
mereka dapat dilindungi. Indikator kesehatan masih sangat kurang di daerah ini
terutama karena buta huruf dan kemiskinan. Pemerintah melindungi penduduk asli
masyarakat suku Pahariya dan pemerintah menerapkan berbagai skema
kesejahteraan suku untuk meningkatkan kondisi hidup mereka. Populasi suku
pribumi terutama tergantung pada pusat kesehatan primer pemerintah dan
pemerintah yang didanai rumah sakit misi di dekatnya sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan gratis yang melayani jasa untuk penduduk nontribal juga dengan
nominal biaya yang sama. Secara historis, karena kurangnya sumber pendapatan
yang konstan bersama dengan kejahatan sosial yaitu alkoholisme telah
menyingkirkan mereka dari populasi berkembang yang utama. Namun secara
bertahap dengan adanya fasilitas sekolah gratis bagi anak-anak suku, skema
makanan tambahan tengah-hari dan program pembangunan suku lain, ada
11
12
Terlepas dari literatur untuk pengamatan cara transmisi dan tindakan pengendalian
mungkin tersedia untuk penyakit menular; langkah-langkah khusus mungkin
dilakukan untuk menangani infeksi saluran pernafasan atas yang berhubungan
dengan FILI, yang merupakan penyakit yang paling umum di antara pasien.
Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (Upper Respiration Infection
(URI))
Kontrol URI berdasarkan deteksi dini dan manajemen kasus standar. Relawan dan
pekerja kesehatan masyarakat (kader kesehatan masyarakat) di masyarakat dapat
memainkan peran utama dalam mengendalikan penyakit ini. Ini juga memerlukan
pelatihan staf, persediaan obat yang memadai, dan grafik manajemen infeksi
saluran pernapasan akut (ISPA) untuk pekerja klinik kesehatan primer (PHC) jika
melibatkan saluran pernapasan bagian bawah (LRT). Akses ke layanan kesehatan
(fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rumah sakit rujukan pertama) juga harus
terjamin. Selain manajemen kasus, kontrol URI juga melibatkan pendidikan
kesehatan dan kebersihan pribadi. Ini akan memastikan bahwa pengasuh
memberikan perawatan di rumah yang tepat, mengenali tanda-tanda bahaya, dan
tahu kapan untuk mencari bantuan. Pendekatan harus bertujuan mencegah berat
badan lahir rendah (BBLR) bayi dengan memastikan sedikitnya empat kali
kunjungan antenatal ibu hamil dengan makanan sehat dan profilaksis tetanus
sehingga ada insiden lebih rendah dari FILI ini. Mempromosikan inisiasi menyusu
dini dalam 1 jam kelahiran, imunisasi lengkap bayi (enam vaksin penyakit yang
dapat dicegah), suplementasi vitamin A, dan mengurangi polusi domestik akan
menyebabkan lebih sedikitnya kejadian dari URI dalam populasi. Perlindungan
diri selama perubahan iklim adalah pentingnya diet yang bergizi, untuk
13
14
dengan demam tifoid dan membatasi mereka dari bekerja sampai mereka tidak
menular mungkin tidak layak dalam situasi darurat
Vaksin tifoid (Vivotif oral) tersedia tetapi tidak dianjurkan karena hanya
menawarkan perlindungan individu yang rendah dalam jangka waktu pendek dan
tidak ada perlindungan terhadap penyebaran penyakit
Selalu ditekankan pentingnya perlindungan pribadi.
Obat yang diresepkan untuk mengobati penyakit tersebut di atas akan dibahas
sebagai jumlah obat per resep, jenis obat yang diresepkan, rute pemberian obat
(misalnya oral, intramuskular , atau intravena), obat yang umum diresepkan, dan
bagaimana umumnya obat ini diresepkan dalam hal persentase antara resep pada
Gambar 5.
Sebagian besar pasien dirawat di pengaturan OP, sehingga sebagian besar dari
mereka disarankan obat dengan oral terlepas dari beberapa pasien yang diberikan
obat secara intramuskular dengan sebagian besar dalam keadaan darurat seperti
cedera menyebabkan sakit parah atau untuk profilaksis tetanus. Pasien dengan
dehidrasi berat disarankan untuk diberi cairan intravena (IV) dan dirujuk ke pusat
kesehatan primer terdekat karena tidak tersedianya fasilitas rawat inap di klinik.
Pengobatan yang diberikan untuk pasien ini sebagian besar terdiri dari antipiretik,
analgesik, antimikroba, inhibitor pompa proton, antihipertensi, antidiabetes,
antidepresan, antiasmatik, zat besi dan vitamin sebagai agen suplementasi.
Kebanyakan obat yang umum diresepkan adalah parasetamol untuk demam. Obat
umum lain yang diresepkan adalah amoksisilin asam klavulanat, klorokuin,
15
artemisin
derivatif,
doxycycline,
co-trimoxazole,
miltefosine,
sefaleksin,
diphenhydramine,
kodein-sulfat,
amlodipine,
ramipril,
Sebagian besar pasien yang telah diikuti dalam waktu minimal 1 minggu.
Penekanan lebih telah diberikan untuk mencapai diagnosis yang memungkinan
dengan pemeriksaan klinis sendiri dan kebijaksana penggunaan obat dilakukan
untuk mencapai menjaga diagnosis yang memungkinkan dengan melihatn biaya
pengobatan. Karena sebagian besar pasien yang datang untuk konsultasi dari kelas
ekonomi yang rendah dan kelas menengah bawah; Oleh karena itu, diberikan
pertimbangan kepada biaya obat dari resep, dimana sebagian besar dipilih obat
yang murah dibandingkan dengan obat terbaru yang lebih mahal.
Ringkasan dan Kesimpulan
Tumbuhnya kesadaran umum terhadap kemajuan terbaru di mana kesehatan
mungkin disampaikan dalam kontribusinya untuk kenaikan bertahap dalam
standar kualitas dan keselamatan dalam perawatan kesehatan. Tapi upaya tersebut
16
negara
bagian
masing-masing
dalam
hal
kebijakan
untuk
17
langsung ke spesialis untuk penyakit apapun tanpa rujukan karena dari dokter
keluarga sehingga pelayanan spesialis yang langka bisa dimanfaatkan dengan cara
yang lebih baik.
Akhirnya, sebagai seorang profesional medis kami berutang kepada rakyat India
untuk memberikan bukti berbasis kesehatan yang berkualitas tanpa menjadikan
mereka subjek untuk penyelidikan dan intervensi yang tidak perlu, sehingga
memberikan kesehatan yang efektif dan murah untuk penduduk pada umumnya.
18
TELAAH JURNAL
Tools untuk telaah jurnal:
Sumber:
http://joannabriggs.org/assets/docs/critical-appraisal-tools/JBI_Critical_AppraisalChecklist_for_Analytical_Cross_Sectional_Studies.pdf
19
20