Pembimbing :
drg. Ernani Indrawati, Sp.Ort
Oleh:
Diatri Eka Denta
210.121.0033
Latar Belakang
Mikrognatia
kongenital
Deteksi dini & terapi
Pemberian makan
Pertumbuhan
Cegah komplikasi: hipertensi
pulmonal & kor pulmonal
Non bedah
Bedah
Mandibula osteogenesis
distraction (MOD)
Kontribusi baik
Laporan Kasus
Seorang anak laki-laki, usia 4 tahun. Dipilih
oleh Department of Oral and Maxillofacial
Surgery, Armed Forces Institute of Dentistry,
Rawalpindi pada Agustus 2009.
Telah menjalani trakeostomi pada usia 18
bulan karena kesulitan bernafas, sumbatan
jalan nafas, infeksi saluran nafas berulang dan
stridor persisten sejak lahir.
Perkembangan fisik pada anak tersebut
mengalami keterbelakangan jauh pada
umurnya
Laporan Kasus
Tim bedah maksilofasial
Masalah:
Terapi mandibula
micro and
retrognathia
Titanium, disctractor
device of treu dynamic
(Germany).
Orthopantomogram
lateral and anteriorposterior cephalograms
CT scan
Distraktor
diletakkan secara
bilateral pada
mandibula
posterior yang
sehat dengan sudut
tertutup secara
intra oral
Distraktor difiksasi
dan fungsinya di cek
Insisi ditutup secara
hati-hati, dijahit
dengan vicryl 3/0.
Prosedur yang sama
dilakukan pada sisi
satunya yang
berlawanan
Diskusi
Berbagai derajat obstruksi
saluran nafas sering dijumpai
pada pasien dengan mikrognatia
kongenital butuh koreksi
sedini mungkin untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut
(hipertensi pulmonal dan
korpulmunal)
Prosedur bedah u/
memperbaiki jalan
nafas, meliputi:
tonsilektom/
adenoidektom
tongue-hyoid
suspention
glossopexy (tonguelip adhesion)
subperiosteal
dilepaskan dari
dasar mulut
temporomandibular
joint arthroplasty
prosedur
pemanjangan
mandibula, maksila
dan midface
Glossopexy untuk
memperbaiki palatum
dilakukan saat mendekati
usia 1 tahun
mempengaruhi pre speech
vocalization anak dengan
keterlambatan onset
mengoceh & inisiasi kata
pertama dan menyebabkan
anak
mampu
memproduksi
Mid-face
osteotomies
suara
dari
lidah
(LeFort
III ujung
and monobloc)
dengan
tongue
blade
mengkoreksi obstruksi jalan
nafas nasopharingeal dan
retropalatal
4 fase konsisten:
1. osteotomy dan peletakan
alat
2. periode laten dari
penyembuhan primer
selama 1-7 hari
3. distraksi aktif dengan
kecepatan 0,5 1,5
mm/hari
4. fase konsolidasi yang
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Etiologi
Mikrognatia:
Kongenital: kelainan kromosom, obat
teratogenik dan genetic syndrome
antara lain Pierre Robin syndrome,
Hallerman-Streiff syndrome, trisomy
13, trisomy 18, progeria, TeacherCollins syndrome, Turner syndrome,
Smith-Lemli-Opitz syndrome, RusselSilver syndrome, Seckel syndrome, Cri
du cat syndrome, dan Marfan
syndrome.
Didapat: trauma atau infeksi yang
menimbulkan gangguan pada sendi
rahang, dijumpai pada penderita
Makrognatia:
Perkembangan protuberentia
yang berlebih yang dapat
bersifat kongenital dan dapat
pula bersifat dapatan melalui
penyakit. Beberapa kondisi yang
berhubungan dengan
macrognatia adalah Gigantisme
pituitary, Pagets Disease, dan
akromegali
Patogenesis
Mikrognatia
True micrognatia
Kongenital:
Tidak terbentuknya premaksila
Agenesis kondilus
Posisi kondilus yang terletak lebih ke
posterior terhadap kranium
Didapat:
Trauma atau infeksi sendi
temporomandibular ankilosis sendi
Pseudomicrognatia ukuran rahang
terkesan mengecil karena rahang
pasangannya berukuran lebih besar dari
normal atau karena terletak lebih ke
posterior terhadap kranium.
Makrognatia
True macrognatia
- Pituitary gigantism: produksi berlebihan
growth hormone sebelum lempeng epifisis
menutup pertumbuhan berlebih seluruh
tulang tubuh, termasuk tulang rahang
- Pagets disease: infeksi Paramyxovirus
peningkatan aktivitas osteoklast
osteoporosis sirkumsripta tengkorak
dikompensasi peningkatan aktivitas osteoblast
tulang menjadi hiperseluler (degenerasi
maligna)
- Acromegaly: produksi berlebih growth
hormone setelah lempeng epifisis menutup
pembesaran mandibula
- Leontisias ossea: displasia fibrosa tulang
kranial dan wajah pembesaran maksila
- Herediter mandibular prognathism:
posisi mandibula terletak ke lebih anterior
terhadap kranium walaupun ukuran
Manifestasi Klinis
Mikrognatia bisa dilihat dari pemeriksaan
fisik.
Pemeriksaan penunjang
mungkin diperlukan seperti
skull ray dan foto gigi.
Jika ada gejala lain yang
mengindikasikan adanya
faktor keturunan dan sudah
mengganggu pembedahan
atau peralatan ortodontik
mungkin dianjurkan
Manifestasi Klinis
Macrognatia
Penonjolan pada dagu.
Kurva gigi rahang bawah berada jauh di luar dari gigi rahang atas,
menghasilkan penampilan yang tidak simetris pada wajah.
Ada jarak antara gigi-geligi anterior rahang bawah dan rahang atas.
Ketika rahang ditutup, gigi seri rahang bawah gigi menutupi gigi
anterior rahang atas dan gigi molar mandibula letaknya miring ke dalam
Biasanya penderita mikronagtia dan makronagtia mengalami masalah
estetika, oklusi, pernapasan, dan gg. pemberian makan pada bayi
Terapi
Tujuan: Untuk memperluas atau mengecilkan maksila dan mandibular.
Indikasi operasi orthognatic adalah:
Kesulitan mengunyah atau menggigit makanan dan kesulitan menelan
Kelainan sendi rahang (TM-joint) yang menyebabkan sakit kepala
Gigitan terbuka: terdapat celah antara gigi rahang atas dan bawah
Bentuk wajah yang tidak seimbang dari depan atau samping
Gangguan bentuk wajah kongenital atau kecelakaan
Dagu yang terlalu maju atau mundur
Sleep apneu
Kesimpulan
Koreksi obstruksi jalan nafas pada pasien mikrognatia kongenital, MDO
memberikan hasil yang memuaskan untuk memperbaiki jalan nafas yang
aman dan menghindari trakeostomi. Bagaimanapun juga hal ini dihubungkan
dengan komplikasi yang mungkin timbul seperti infeksi, kerusakan tunas
gigi, inferior alveolar dan kerusakan saraf fasialis, hasil yang buruk secara
kosmetik, maloklusi, gangguan pertumbuhan pada madibula dan kesulitan
dalam memberikan makanan. Banyak komplikasi yang dapat dihindari
dengan teknik bedah yang baik dan perawatan setelah operasi.
Kesimpulannya, distraksi osteogenesis mandibula berhasil memperbaiki
mikrognatia, mengurangi obstruksi saluran nafas dan mencegah trakeostomi
dimana hal tersebut mempengarui mortalitas dan morbiditas.
THANK YOU