Nama
Umur
IDENTITAS
PENDERITA
: Ny.I
: 40 th
: Menikah
Pendidikan
: SMP
Agama
: Islam
No Reg
: 411284
ANAMNESA
Keluhan Utama:
Perut terasa keneng kenceng
Riwayat menstruasi:
Menarche = 13 tahun
HPHT = 12 Jan 2016
Usia Kehamilan = 37 38 minggu
Riwayat perkawinan : Menikah 2x, usia pertama
menikah 18 tahun
Riwayat persalinan sebelumnya
Anak I : Lahir spontan di rumah dibantu dukun,
cukup bulan, perempuan, tahun 1996
Anak ke-2 : Lahir spontan di rumah dibantu bidan,
cukup bulan, laki-laki, tahun 2004
Anak ke-3 : Hamil ini
Riwayat penggunaan alat kontrasepsi :jenis (KB
suntik), lama (5) tahun
PEMERIKSAAN
FISIKPRE-OPERATIF
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Tensi
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit, regular
Suhu
: 36,7o C
Kulit
pucat (-)
Kepala
Mata
: konj. anemi -/-, ikterik -/-, edema palpebra
-/-,
ptosis-/Hidung : Nafas cuping hidung (-), sekret (-),
epistaksis (-).
Mulut : Bibir pucat (-), bibir cianosis (-), gusi
berdarah (-), lidah kotor (-)
Telinga : Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-),
pendengaran berkurang (-)
Tenggorokan: Tonsil membesar (-), pharing hiperemis
(-)
Leher: JVP tidak meningkat, trakea ditengah,
pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-), lesi pada kulit (-)
Thoraks
Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal, retraksi
(-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela iga melebar (-).
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat
Perkusi : batas kiri atas : SIC II Linea Para Sternalis
Sinistra
batas kanan atas : SIC II Linea Para Sternalis Dextra
batas kiri bawah : SIC V 1 cm medial Linea Medio
Clavicularis Sinistra
batas kanan bawah : SIC IV Linea Para Sternalis Dextra
pinggang jantung : SIC III Linea Para Sternalis Sinistra
(batas jantung terkesan normal)
Auskultasi: Bunyi jantung III intensitas normal, regular,
bising (-)
Paru
Inspeksi : pergerakan nafas simetris, tipe pernafasan normal,
retraksi costae -/Palpasi : teraba massa abnormal -/-, pembesaran kel. Axilla -/Perkusi : sonor +/+, hipersonor -/-, pekak -/Auskultasi : vesikuler +/+, suara nafas menurun -/-, Wh -/-, Rh -/ Abdomen
Status lokalis
Inspeksi : pembesaran perut membujur, striae gravidarum (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal DJJ: 152x/menit
Palpasi : Tinggi fundus uteri (TFU) 29 cm
Leopold I : Teraba bagian besar, bulat lunak
Leopold II : Teraba tahanan memanjang di kanan
Leopold III : Teraba bagian besar, bulat, keras
Leopold IV: Ekstremitas :
edema -/- , akral dingin (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hematologi
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
PT
9,7 (K=10,4)
Detik
9,7 13,1
aPTT
28,0 (K=24,6)
Detik
22,0 30,0
Hemoglobin
12,7
g/dL
11,7 15,7
Hematokrit
40,0
35 47
Eritrosit
4,83
10^6/cmm
3,0 6,0
Leukosit
10.400
cell/cmm
4.000 11.000
Trombosit
168.000
cell/cmm
150.000 450.000
102
mg/dL
<140
Hematologi
Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu
Imuno Serologi
HBsAg (RPHA)
Reaktif
Non Reaktif
RESUME
Pasien datang ke Poli Obsgyn RSUD Kanjuruhan dengan
keluhan adanya kenceng - kenceng sejak awal kehamilan
yang hilang timbul. Saat ini pasien merasa perutnya
kenceng kenceng lagi dan semakin sering. Tidak ada
keluar darah maupun cairan dari jalan lahir. Pasien saat ini
tidak sedang batuk, pilek maupun demam. Pasien sudah
periksa ke Puskesmas Sumber Manjing dan didapatkan
HbsAg (+) sehingga dirujuk ke RSUD Kanjuruhan
Kepanjen. Saat ini usia kehamilan pasien 37 38 minggu.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmhg, N 80
x/menit, RR 20 x/menit, T 36,7 oC, dan BB 61 kg. Pada
pemeriksaan abdomen didapatkan tinggi fundus uteri 3 jari
di bawah processus xiphoideus (29 cm), punggung kanan,
letak kepala U. Pada hasil laboratorium didapatkan
Hepatitis B (Akut/kronis).
DIAGNOSIS
GIIIP2002Ab000 Usia kehamilan 37
38 minggu dengan HBsAg Positif
PENATALAKSANAAN
Pro Sectio Caesaria (SC) dengan Anestesi
Spinal
LAPORAN ANASTESIA
Keadaan pra-bedah :
Tensi
: 120/80 mmHg
Nadi
: 80 x/menit
Pernafasan : 20x/menit, regular
Suhu
: 36,2o C
Berat Badan: 61 kg
ASA
: II
Posisi
: Supine
Teknik anestesi : Regional (spinal)
Saat anestesi pasien duduk, dagu di dada
dan tangan di lutut
Anestesi dengan jarum 26 G
Obat dimasukkan di L3-4
Pernapasan : Spontan, diberi O2 2 Liter/menit
Obat Anestesia
Metoclopramide 10 mg
Bunascan 20 mg
Oxytocin 10 IU/drip, 10 IU/IV
Utergin 0,2 mg
Ketorolac 30 mg
Oxytocin 10 IU/drip
Cairan masuk
: RL 1500 ml
Instruksi
Bedah
Awasi : vital Paska
sign dan kesadaran
tiap 15
menit
Posisi : tidur terlentang dengan bantal sampai
24 jam
Makan/minum : BU (+) coba makan minum
Infus/transfusi : Cairan RL 1000 ml/hari + D5
1000
ml dalam 24 jam
Obat-obatan :Ketorolac 3x30mg
Lain-lain
: Apabila tensi sistole <90 mmHg
atau
produksi urine <100cc/3 jam, beri
ekstra RL 500cc dalam 30 menit.
S : nyeri
kepala (-), nyeri punggung
Follow
up
ANESTESI SPINAL
Anestesi regional dengan tindakan
penyuntikan obat anestesi lokal ke
dalam ruang subarakhnoid.
Larutan anestesi lokal yang disuntikan
pada ruang subarachnoid akan
memblok konduksi impuls sepanjang
serabut syaraf secara reversible.
terdapat tiga bagian syaraf yaitu
motor, sensori dan autonom.
1.Pasien menolak
bakteremi)
2. Kelainan neurologis
4. Bedah lama
5. Penyakit jantung
6. Hipovolemia ringan
Gambar2.LokasiRuangSubarachnoid
Farmakokinetik
: awitan 5 menit
dengan durasi 30-60 menit
Lidokain
Efedrin
Merupakan agonis reseptor dan 1 dan 2, dan
dapat merangsang pelepasan norepinefrin dari
neuron simpatis. Efek kardiovaskular efedrin
menyerupai efek Epi tetapi berlangsung kira kira 10 kali lebih lama. Tekanan sistolik
meningkat, dan biasanya juga tekanan diastolic,
sehingga tekanan nadi membesar. Peningkatan
tekanan darah ini sebagian disebabkan oleh
vasokonstriksi, tetapi terutama oleh stimulasi
jantung
Komplikasi
Komplikasi Tindakan
Hipotensi berat
Bradikardia
Hipoventilasi
Akibat paralisis saraf frenikus atau hipoperfusi
pusat kendali nafas
Trauma saraf
Mual-muntah
TERIMA KASIH