LAPORAN KASUS
3.1
Identitas Pasien
Nama
: An. F
Usia
: 11 tahun
Tempat,Tanggal/Lahir : 14 April 2005
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Bangsa
: Indonesia
Alamat
: Jl. KH Azhari Lr. Jambi RT 46 No.Tanggal Periksa
: 1 November 2016
3.2
Anamnesis
3.2.1
3.2.2
Keluhan Tambahan
Tidak ada keluhan tambahan.
3.2.3
Pemeriksaan Fisik
3.3.1
Status Generalis
Keadaan Umum
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernapasan
BB
TB
: Baik
: Compos Mentis
: Tidak dilakukan pemeriksaan
: 92 x/menit
: 36,5 C
: 22x/menit
: 24 kg
: 121 cm
Keadaan Spesifik
Kepala
: Normocephali
Wajah
Mata
: CA (-/-), SI (-/-)
Hidung
Telinga
3.3.2
Mulut
Leher
Thoraks
Punggung
: Status Dermatologikus
Abdomen
Ekstremitas
Status Dermatologikus
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Histopatolgi epidermis
3.5
Diagnosis Banding
1. Moluskum Kontangiosum
2. Veruka Vulgaris
3. Keratoakantoma
3.6
Diagnosis Kerja
Moluskum Kontangiosum
3.7
Penatalaksanaan
3.7.1
Penalaksanaan umum:
a. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya antara lain:
1) Moluskum
Kontangiosum
merupakan
penyakit
yang
di
Penatalaksanaan Khusus
Electrocouterisasi / electrosurgery
3.8
Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
BAB IV
ANALISA KASUS
Diagnosa pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinik
dan pemeriksaan fisik yang dilakukan.
Tabel 4.1.Perbandingan Anamnesis Secara Teori dan Kasus
Anamnesis
Teori
Kasus
Riwayat Penyakit dalam Keluarga:
-
Gejala utama D.A. ialah pruritus, dapat 1 tahun yang lalu timbul bercak kemerahan di
hilang
timbul
sepanjang
hari,
umumnya lebih hebat pada malam hari. punggung kaki kanan OS, disertai rasa gatal
Akibatnya
penderita
akan
jarum
pentul
di
daerah
yang
Berdasarkan kriteria Mayor dan Minor Dermatitis Atopik oleh Hanifin &
Rajka1, bila ditemukan minimal 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor, maka pada
pasien mengarah ke manifestasi dari Dermatitis Atopik.
Kemudian
dilakukan
pengkajian
lebih
lanjut
berdasarkan
status
Kasus
Regio dorsum pedis dextra, tampak makula-patch
Pada anak usia 2 tahun 10 tahun hiperpigmentasi, multipel, bentuk tidak beraturan,
yaitu pada lipat siku, lipat lutut, ukuran 0,5 cm 3 cm x 0,4 cm 2 cm, tersebar
pergelangan tangan bagian fleksor, konfluens, sebagian diskret, di atasnya tampak
kelopak mata, leher, jarang di muka.1
Menurut kriteria minor diagnosis
dermatitis atopik, pada anak-anak
yaitu pada daerah ekstensor.1
lebih
banyak
likenifikasi,
dan
skuama.Dapat
terjadi
likenifikasi,
lebih
eksudatif,
Efloresensi :
Lesi
mungkin
Pada status dermatologis di atas sesuai dengan teori dan yang ditemukan
pada pasien, sehingga diagnosis pasien Dermatitis Atopik menjadi lebih kuat.
Tabel 4.4.Diagnosis Banding1
Dermatitis Atopik
Dermatitis Numularis
(DA)
(DKA)
(DN)
Etio
Sering
logi
dengan
lewat
hipersensitivitas
mekanisme
Eflore
Lesi polimorfik: papul, Eritema, vesikel miliar, bula, Bercak merah, dengan
sensi
likenifikasi,
ekzematosa:
lesi luas
kelainan
papulovesikel,
nummular
(uang
Predi
Anak pada lipat siku, Kejadian DKA paling sering Tungkai bawah, badan,
leksi
bagian
tangan.
Kasus
Umum :
Berbagai makanan seperti susu, ikan, Menjelaskan
kepada
pasien
tentang
pemeriksaan
bayi/anak
harus
berhati-hati
infeksi.
e. Menggunakan pakaian yang longgar dan
cepat
menyerap
keringat,
membawa
bawah
pengawasan
dokter
topikal. 10
mengandung
/antibakteri
karena
yang
antiseptic
digunakan
mempermudah
rutin
resistensi,
mengiritasi
kulit.
Kuku
10
untuk
Khusus :
Topikal :
Topikal1
-
Hidrasi
kulit
dengan
krim
dioleskan 2 x 1 hari
Sistemik:
-
hari
Triamcinolone tab 4 mg/hari (1 x 1
Imunomodulator
(trakolimus,
topikal
pimekrolimus)
hari)
Antiinfeksi
bila
ditemukan
11
12
13
14
kasus ini hanya didapatkan onset DA pada usia muda, sehingga pada kasus ini
prognosis (quo ad vitam dan quo ad functionam) adalah baik (bonam).
Sebelumnya ada yang melaporkan bahwa 84% DA anak berlangsung
sampai remaja dan DA anak yang diikuti sejak bayi hingga remaja, 20%
menghilang dan 65% berkurang gejalanya.1 Sehingga untuk kesembuhan (quo ad
sanationam) pada kasus ini adalah dubia ad bonam.
15