Anda di halaman 1dari 142

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR


BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK-CISANGGARUNG
Jl. Pemuda No. 40 Telp. (0231) 205876 Fax. (0231) 205875 Cirebon 45132

e-mail : bbwscimanuk@telkom.net atau bbws_cimanuk@yahoo.co.id

ASLI

KONSEP LAPORAN AKHIR

PAKET PEKERJAAN
SID PENYEDIAAN AIR BAKU KABUPATEN MAJALENGKA
(PAKET-41)

TAHUN ANGGARAN 2012

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

KATA PENGANTAR

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR
Berdasarkan Kontrak No. HK.02.03/At-I/103/02-21/2012 Tanggal 27 April 2012 antara
PT. Transka Dharma Konsultan dengan PPK Perencanaan dan Program - Satuan
Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum untuk Pekerjaan SID Penyediaan
Air Baku Kabupaten Majalengka Tahun Anggaran 2012, bersama ini kami
sampaikan :

LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir ini berisi mengenai Pendahuluan, Gambaran Umum Wilayah Pekerjaan,
Kriteria Desain, Sistem Penyediaan Air Saat Ini, Analisis Data, RAB dan Analisis
Ekonomi.
Demikian laporan ini kami buat dengan maksud agar Direksi Pekerjaan dapat
mengetahui gambaran umum mengenai pekerjaan ini, sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan harapan
dapat memperlancar jalannya pekerjaan sesuai tepat waktu dan hasilnya yang dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administrasi.
Atas kepercayaan, kerja sama dan pengarahan serta petunjuk yang telah diberikan oleh
Direksi Pekerjaan kepada kami, diucapkan terima kasih.

Bandung, September 2012


PT. Transka Dharma Konsultan

Zainal Lubis, BE
Direktur Utama

PT. Transka Dharma Konsultan

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

DAFTAR ISI

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar

Daftar Isi

ii

Bab.1 PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

1-1

1.2

MAKSUD DAN TUJUAN

1-2

1.3

SASARAN PEKERJAAN

1-2

1.4

LINGKUP KEGIATAN

1-2

1.4.1. Persiapan

1-2

1.4.2. Survey Lapangan

1-3

1.4.3. Analisa Data

1-4

1.4.4. Perencanaan Teknis

1-4

1.4.5. Detail Desain

1-5

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1-5

1.4

Bab.2 GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN


2.1

LINGKUP WILAYAH

2.2

KONDISI DAN PERMASALAHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR

2-1

SAAT INI

2-2

RONA AWAL FISIK

2-2

2.3.1. Topografi

2-2

2.3.2. Hidrologi

2-4

2.3.3. Geologi daerah Kabupaten Majalengka dan Sekitarnya

2-5

2.3.4. Sumber Air Baku Kabupaten Majalengka

2-8

2.4

PEMILIHAN LOKASI PEKERJAAN

2-18

2.5

PENCAPAIAN LOKASI PEKERJAAN

2-21

2.6

HIDROLOGI YANG MEMPENGARUHI WILATAH KAJIAN

2-21

2.7

JUMLAH PENDUDUK DAN PERTUMBUHANNYA

2-21

2.3

Bab.3 KRITERIA PERENCANAAN


3.1. UMUM

3-1

3.2. PROYEKSI PERKEMBANGAN PENDUDUK

3-1

PT. Transka Dharma Konsultan

ii

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

3.3. KRITERIA DESAIN SISTEM

3-5

3.3.1

Tingkat Pelayanan

3-5

3.3.2

Debit Rencana

3-6

3.3.3

Sumber Air

3-6

3.3.4

Sistem Transmisi

3-7

3.3.5

Standar Kualitas Air

3-7

3.3.6

Penangkap Air

3-9

3.3.7

Bak Penampung Air Minum

3-9

3.3.8

Jaringan Primer

3-9

3.3.9

Perpipaan

3-9

3.3.9.1 Pipa

3-9

3.3.9.2 Bahan Pipa

3-10

3.3.9.3 Pemasangan Pipa

3-10

3.4. PERENCANAAN HIDROLIS

3-13

3.4.1

Desain Perpipaan Distribusi

3-13

3.4.2

Perpipaan Transmisi

3-14

3.5. RESERVOIR DISTRIBUSI

3-15

3.5.1

Kapasitas Reservoir

3-15

3.5.2

Penempatan Reservoir

3-16

3.5.3

Konstruksi Reservoir

3-16

3.5.4

Perlengkapan Perpipaan

3-16

Bab.4 SISTEM PENYEDIAAN AIR


4.1. SUMBER AIR

4-1

4.1.1. Desa Cikarakcak, Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka


4.1.2. Kecamatan

Rajagaluh

dan

Majalengka

Leuwimunding,

4-1

Kabupaten
4-2

4.1.3. Rekapitulasi Sumber air

4-2

4.2. SISTEM PENGAMBILAN AIR BAKU

4-2

4.2.1. Mata Air Cikeruh

4-2

4.2.2. Mata Air Cirumput

4-3

Bab.5 ANALISIS DATA


5.1. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK

5-1

5.2. KEBUTUHAN AIR

5-1

5.3. EVALUASI GEOLOGI TEKNIK

5-3

PT. Transka Dharma Konsultan

iii

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

5.3.1. Evaluasi Hasil Pekerjaan Lapangan Dan Analisa Laboratorium


Mekanika Tanah

5-4

5.3.2. Analisa Daya Dukung Tanah

5-5

5.3.3. Analisa Pondasi Dangkal

5-5

5.3.4. Analisa Pondasi Dalam

5-7

5.3.5. Interpretasi Daya Dukung Tanah Dan Kedalaman Pondasi

5-10

5.4. RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU

5-13

5.4.1. Sumber Air dan Daerah Layanan Desa Mekarwangi &


Heubeulisuk dengan Sumber dari Mata Air Cikeruh

5-13

5.4.2. Analisa Jaringan Pipa Sistem Penyediaan Air Baku Desa


Mekarwangi dan Heubeulisuk dengan Sumber dari Mata Air
Cikeruh

5-13

5.4.3. Analisa Jaringan Pipa Sistem Penyediaan Air Baku Kecamatan


Rajagaluh & Leuwimunding dengan Sumber dari Mata Air
Cirumput

5-14

Bab.6 DETAIL DESAIN


6.1. ANALISIS HIDROLIKA

6-1

6.1.1. Analisa Hidrolika Jaringan Pipa Mata Air Cirumput

6-1

6.1.2. Analisa Hidrolika Jaringan Pipa Mata Air Cikeruh

6-5

6.2. STABILITAS STRUKTUR

6-8

6.3. PEMBESIAN STRUKTUR

6-20

6.3.1. Pembesian Intake Cikeruh

6-20

6.3.2. Pembesian Bak Penampung (Reservoir Kapasitas 5 m3)

6-24

6.3.3. Pembesian Reservoir Kapasitas 40 m3

6-27

6.3.4. Pembesian Reservoir Kapasitas 25 m3

6-31

6.3.5. Pembesian Reservoir Kapasitas 20 m3

6-35

6.3.6. Pembesian Reservoir Kapasitas 10 m3

6-38

Bab.7 ESTIMASI BIAYA


7.1. KETENTUAN HARGA DASAR, NILAI ESKALASI

7-1

7.2. KETENTUAN DAN PRINSIP PERKIRAAN BIAYA

7-1

7.2.1. Kondisi Dasar

7-1

7.2.2. Biaya Proyek

7-2

7.2.3. Komponen Biaya Dasar Konstruksi

7-2

7.2.4. Biaya Dasar Penggantian

7-3

7.2.5. Biaya Lain-Lain

7-3

PT. Transka Dharma Konsultan

iv

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Bab.8 ANALISIS EKONOMI


8.1. UMUM

8-1

8.2. RAB JARINGAN AIR BAKU MATA AIR CIRUMPUT

8-2

8.3. BIAYA EKONOMI PROYEK

8-2

8.4. HASIL ANALISA EKONOMI

8-3

8.5. ANALISA SENSITIVITAS

8-3

8.5.1. Economic Internal Rate of Return (EIRR)

8-3

8.5.2. Analisa Sensitivitas

8-3

PT. Transka Dharma Konsultan

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 1
PENDAHULUAN

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab.1
1.1

Pendahuluan

LATAR BELAKANG

Dalam rangka pembangunan jangka panjang. Pemerintah Kabupaten


Majalengka mempunyai rencana untuk menanggulangi daerah-daerah
y a n g d i a n g g a p r a w a n a i r ber sih yang m er upak an bag ian dar i Pr og r am
Jangk a

Panj ang

Pem bang unan

I nd onesia.

Sejalan

dengan

target

pemerintahaan dalam bidang air bersih, bahwa t ingkat pelayanan a i r


b e r s i h a d a l a h 8 0 % p e n d u d u k p er k o t a a n d a n 6 0 % p e n d u d u k d e s a . U n t uk
i t u p e r l u d i l a k u k a n p e n y e d i a a n a i r d a r i wa k t u k e wa k t u s e l a l u t e t a p
b a h k a n m e n u r u n k a r e n a k on d is i l i ng ku ng a n ya ng m e n ur un , se da ng k an
k e but uh an a ir t e r us m e n ing k at sej a lan dengan tingkat perkembangan
masyarakat tersebut. Untuk penyediaan sistem air bersih, be s a r n ya d a n a
ya n g d i b u t u hk a n P e m e r i n t a h D a er a h , o l e h k a r e n a i t u p er l u d i l a k uk an
peni laia n t er hadap beber apa Kot a/ De sa sehing g a dihasi lk an pr ior it as
Kot a/ Desa

yang

m e n de sak

da l am

m e m e nu h i

k e but uh an

air

ber s ih.

B er d as ar k an k on d isi p e l a ya na n a ir bersih saat ini dengan pertimbangan


secara teknis, potensi dan kondisi sosial masyarakat ( n o n t e k n i s ) , m a k a
prioritas

utama

penyediaan

air

bersih

adalah

mengoptimalkan

pelayanan kepada m asyar akat di wilayah r awan air ber sih meng ingat
wila yah- wilayah tersebut sangat membutuhkan sekali air bersih maka perlu adanya
penambahan debit air.
Tingkat pertumbuhan penduduk dan per kembangan kegiatan ekonomi yang
sangat pesat perlu diimbangi dengan penanggulangan prasarana sistem penyediaan
air bersih.
Dengan pertambahannya laju pertumbuhan penduduk maka bertambah
p u l a j u m l a h pemakai air bersih. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas,
pihak Pemerintah Daerah akan berusaha menyediakan pelayanan sarana
air bersih untuk pelayanan kota Sukahaji, Cigasong, Majalengka dan
Panyingkiran. Jumlah pemakai air bersih sekarang untuk kota Sukahaji,
Cigasong, Majalengka dan Panyingkiran sebanyak 6900 unit, sedangkan

PT. Transka Dharma Konsultan

1-1

LAPORAN AKHIR

debit

mata

Pemerintah

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

air

yang

Daerah

ada
untuk

sekarang
pelayanan

(Cisurian)
kota

yang

digunakan

Sukahaji,

Cigasong,

M a j a l e n g k a d a n P a n yi n g k i r a n h a n y a 4 0 1 i t e r / d e t . Pem ba ng unan Pipa


T r ansm isi dar i BPT

Pasir

Kum bung t elah dilak sanak an pada t ahun

anggaran 2009 sampai dengan depan Batalyon 321 sepanjang 10.030


m e t e r d e n g a n m e ng g u n ak a n p i p a P V C d i a m e t e r 2 0 0 m m . D a n p a d a
tahun

2011

dilanjutkan

dengan

p en a m b a h a n

pipa

transmisi

dari

T e nj o l a ya r k e C i g a so n g s e p a nj a ng 1 8 0 0 m , D e n g a n a d a n y a p e n i n g k a t a n
k a p a s i t a s a i r t e r s e b u t d i h a r a p k a n d a p a t m e m e n u h i d a e r a h y a n g k ir an ya
s a ng at m em but uhk an a ir b er s ih k e wi l aya h - wi l a yah r a wa n a i r . Mak a d ar i
itu

BBW S

Pen yedi aan

Cim anuk - Cisangg ar ung


A ir

Bak u

Kabupaten

akan

m eng adak an

Ma j a l e n g k a

keg iat an

untuk

SI D

m e n d uk ung

p e n i n g k a t a n k a p a s it a s a i r b ak u ya n g ak a n digunakan oleh masyarakat.


1.2

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah melakukan kajian teknis terhadap kondisi mata air,
permukaan tanah dan jarak dari mata air ke daerah tampungan air, untuk
menentukan l o k a s i y a n g a k a n d i j a d i k a n s e b a g a i s a r a n a p e n y e d i a a n a i r
baku

untuk

memenuhi

kebutuhan

masyarakat

akan

air

baku

dan

m e l a k u k a n d e s a i n p e r e n c a n a a n s y s t e m jaringan air baku yang sesuai


termasuk estimasi biayanya untuk pembangunan jaringan air baku tersebut.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merencanakan sebuah jaringan air baku
berikut sarana tampungannya.
1.3

SASARAN PEKERJAAN

Sasaran yang diharapkan bahwa dengan kegiatan SID ini didapat sebuah perencanaan
tampungan air yang akan digunakan sebagai penyediaan air baku untuk kebutuhan
masyarakat perkotaan dan perdesaan.
1.4

LINGKUP KEGIATAN

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja, maka lingkup kegiatan SID Penyediaan Air Baku
Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut :
1.4.1. Persiapan
Terdiri dari kegiatan pengumpulan data sekunder dan laporan persiapan survey,
1. Pengumpulan Data Sekunder, meliputi :
Peta Topografi.
Data-data Klimatologi.

PT. Transka Dharma Konsultan

1-2

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Data Penyelidikan Kondisi Tanah.


Laporan studi-studi terdahulu yang pernah ada.
2. Pengumpulan Data Sosial, Ekonomis, Lingkungan dan Kebijaksanaan Pemerintah
(minimal data 2 tahun terakhir untuk data sosek dan lingkungan, serta data
perencanaan wilayah minimal untuk 5 tahun mendatang) terdiri atas :
Kependudukan, status, mata pencaharian, pendapatan dan Iain-lain.
Sarana dan prasarana yang ada.
Peraturan perundang-undangan yang berlaku (Keppres, PP, Perda,dll).
Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Rencana

strategi

pengembangan

pemerintah

pusat/Provinsi/kabupaten/kota

dalam bidang.
Peraturan-peraturan/kebijakan-kebijakan lain yang terkait.
3. Persiapan Survey, meliputi :
Pembuatan program kerja (jadwal kerja) dan penugasan personil.
Pembuatan peta kerja.
Pemeriksaan alat survey lapangan.
Penyiapan peralatan survey dan personil.
4. Pembuatan Laporan Pendahuluan
1.4.2. Survey Lapangan
1. Survey Pendahuluan
Maksud dari survey ini adalah untuk melakukan identifikasi awal guna mengetahui kondisi
dan permasalahan yang ada di daerah survey, dalam rangka penyiapan konsep dan
batasan pelaksanaan pekerjaan yang meliputi :
Kunjungan lapangan untuk melihat kondisi lokasi studi.
Menghubungi instansi-instansi terkait di daerah sehubungan dengan program
pembangunan sektoral/regional dan perencanaan pengembangan wilayah (RUTR
dan RDTR) di lokasi studi.
Inventarisasi kondisi fisik dan permasalahan di lokasi studi.
Penentuan referensi pengukuran dan batas lokasi survey.
2. Survey Topografi
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data topografi yang akan digunakan
membuat rencana teknis rinci dalam rangka menunjang pengelolaan dan penanganan
pada lokasi studi. Pekerjaan ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Pemasangan Bench Mark (BM).

PT. Transka Dharma Konsultan

1-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pengukuran rangka pemetaan daerah (poligon dan waterpass dengan patok


setiap 200 meter). Pengukuran poligon dilakukan dengan system tertutup (kring
tertutup) dan setiap daerah yang diukur harus dipasang 1 (satu) unit titik tetap
(BM), Pengukuran situasi detail dengan kerapatan titik tinggi yang sesuai dengan
penggambaran peta skala 1:2.000. Hasil dari kegiatan ini akan terdiri dari:
Peta dasar topografi 1: 2.000 dengan interval kontur 0,5 m.
Peta penampang melintang dengan interval 100 meter atau sesuai dengan
petunjuk.Skala penggambaran horizontal (H) 1:2.000 dan vertikal (V) 1:100.
3. Survey Mekanika Tanah
Pekerjaan mekanika tanah ini terdiri dari
Analisis data peta geologi pada lokasi rencana.
Bor Tangan
Test pit
Analisis laboratorium
1.4.3. Analisa Data
Merupakan tahap pengolahan dari data-data yang telah diperoleh, baik dari hasil
pengumpulan data sekunder maupun hasil pengumpulan data di lapangan.
Analisa yang dilakukan meliputi :
1. Analisa Data Sekunder
Merumuskan hasil pengumpulan data sekunder sehingga dapat memberikan gambaran
tingkat pengembangan berdasarkan kondisi sosial ekonomi dan arahan kebijakan
pemerintah yang berkaitan dengan rencana.
2. Analisa Hidrologi
Analisa ini dilakukan untuk mendapatkan nilai hidrologi diwilayah kajian mengenai kondisi
debit andalan yang ada akibat kondisi hidrologi.
3. Analisa Data Topografi
Pengolahan dan perhitungan data lapangan hasil pengukuran topografi sehingga dapat
dihasilkan suatu peta lengkap yang dapat memberikan gambaran bentuk permukaan
tanah berupa situasi dan ketinggian serta posisi kenampakan yang ada di lokasi studi.
4. Analisa Mekanika Tanah
Analisa mekanika tanah di lakukan untuk mendaptkan parameter struktur yang cocok
dengan kondisi lokasi pekrjaan dalam penentuan struktur bangunan yang akan dipakai.
1.4.4. Perencanaan Teknis
Kegiatan perencanaan dimaksudkan guna membuat rencana teknis rinci jaringan air baku
yang akan dibuat berdasarkan kondisi topografi dan kondisi sosial ekonomi, yang akan
digunakan dalam pelaksanaan konstruksi.
PT. Transka Dharma Konsultan

1-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

1.4.5. Detail Desain


Pada bagian ini perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
Analisa struktur, yang mencakup : Pemilihan bahan yang dipakai.
Kekuatan bahan yang akan dipakai Kwalitas bahan yang akan dipakai
Penggambaran jaringan air baku.
Penyusunan nota desain dan spesifikasi teknis pekerjaan.
Perhitungan volume dan rencana anggaran biaya.
1.5

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika Laporan Pendahuluan akan disusun sebagai berikut :


Bab I

Pendahuluan
Berisikan tentang uraian kondisi proyek,yaitu mengenai latar belakang proyek,
maksud dan tujuan, sasaran dan lingkup pekerjaan.

Bab II

Gambaran Umum Wilayah Kajian


Berisi mengenai gambaran umum lokasi wilayah kajian, lokasi, kependudukan
dan sarana air baku saat ini.

Bab III Kriteria Perencanaan


Menguraikan syarat yang berlaku dalam desain serta tahapan pekerjaan air
baku.
Bab IV Pemilihan Lokasi dan Sistem Penyediaan Air
Berisikan tentang pemilihan lokasi dan rencana jaringan penyediaan air baku
yang akan diterapkan dilokasi pekerjaan.
Bab V

Analisis Data
Berisikan tentang pengolahan data sekunder serta hasil pengolahan data
sekunder.

Bab VI Estimasi Biaya


Merupakan uraian tentang aturan pembuatan biaya serta melampirkan
rekaptulasi hasil pehitungan biaya untuk pelaksanaan konstruksi.

PT. Transka Dharma Konsultan

1-5

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 2
GAMBARAN UMUM
WILAYAH KAJIAN

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Gambaran
Umum Wilayah
Kajian

Bab.2

2.1

LINGKUP WILAYAH

Wilayah perencanaan penyusunan Survei Indentifikasi Desain (SID) ini adalah Kabupaten
Majalengka dengan luas wilayah 120.424 Ha. Wilayah survei ini berbatasan sebagai
berikut :

Sebelah Utara

: Kab. Indramayu

Sebelah Selatan

: Kab. Ciamis dan Kab. Tasikmalaya

Sebelah Timur

: Kab. Cirebon dan Kab. Kuningan

Sebelah Barat

: Kab. Sumedang

Gambar 2.1. Peta Kabupaten Majalengka


PT. Transka Dharma Konsultan

2-1

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Wilayah Kabupaten Majalengka, secara administrasi terdiri dari 26 kecamatan. Adapun


ke-26 kecamatan tersebut antara lain :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
2.2

Kecamatan
Kertajati
Jatitujuh
Kadipaten
Jatiwangi
Ligung
Sumberjaya
Panyingkiran
Dawuan
Palasah
Leuwimunding
Majalengka
Cigasong
Kasokandel

No
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

Kecamatan
Sindangwangi
Sukahaji
Rajagaluh
Maja
Argapura
Banjaran
Lemahsugih
Talaga
Cikijing
Bantarujeg
Cingambul
Malausma
Sindang

KONDISI DAN PERMASALAHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR SAAT INI

Selama ini kebutuhan air penduduk adalah bersumber dari mata air yang telah
terdistribusi namun pengambilan dari mata air yang ada diwilayah tersebut dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat dengan mengambil ketempat mata air tersebut tanpa
terdistribusi kerumah masing-masing, hal ini disebabkan oleh kondisi elevasi antara
permukiman yang lebih tinggi dari mata air tersebut.
Dalam penyusunan SID ini diperlukan pengenalan terhadap karakteristik wilayah yang
bersangkutan, salah satunya adalah karakteristik fisik. Adapun karakteristik fisik
Kabupaten Majalengka yang dikemukakan dalam bab ini meliputi fisik dasar dan sumber
daya alam yang terdiri dari topografi, klimatologi, hidrologi, geologi dan tata lingkungan,
serta rona sumber daya alam.
2.3

RONA AWAL FISIK

Karakteristik fisik dasar dan sumber daya alam merupakan data dan informasi masukan
untuk menganalisis potensi, kendala fisik kawasan perencanaan, kesesuaian lahan, serta
daya dukung dan tampung lahan. Analisis-analisis tersebut akan menjadi pedoman dalam
perencanaan tata ruang Wilayah Kabupaten Majalengka ini.
2.3.1. Topografi
Bagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan
berupa pegunungan. Gunung Ciremai (3.076 m) berada di bagian timur, yakni di
perbatasan dengan Kabupaten Kuningan. Gunung ini adalah gunung tertinggi di Provinsi
Jawa Barat, dan merupakan taman nasional, dengan nama Taman Nasional Gunung
Ciremai
PT. Transka Dharma Konsultan

2-2

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Wilayah Kabupaten
Majalengka

Gambar 2.2. Wilayah Kabupaten Majalengka


Keadaan morfologi dan fisiografi wilayah Kabupaten Majalengka sangat bervariasi dan
dipengaruhi oleh perbedaan ketinggian suatu daerah dengan daerah lainnya, dengan
distribusi sebagai berikut :
Morfologi dataran rendah yang meliputi Kecamatan Kadipaten, Panyingkiran, Dawuan,
Jatiwangi, Sumberjaya, Ligung, Jatitujuh, Kertajati, Cigasong, Majalengka, Leuwimunding
dan Palasah. Kemiringan tanah di daerah ini antara 5%-8% dengan ketinggian antara 20100 m di atas permukaan laut (dpl), kecuali di Kecamatan Majalengka tersebar beberapa
perbukitan rendah dengan kemiringan antara 15%-25%. Morfologi berbukit dan
bergelombang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Sukahaji sebelah Selatan, Kecamatan
Maja, sebagian Kecamatan Majalengka. Kemiringan tanah di daerah ini berkisar antara
15-40%, dengan ketinggian 300-700 m dpl. Morfologi perbukitan terjal meliputi daerah
sekitar Gunung Ciremai, sebagian kecil Kecamatan Rajagaluh, Argapura, Talaga,
sebagian Kecamatan Sindangwangi, Cingambul, Banjaran, Bantarujeg dan Lemahsugih
dan Kecamatan Cikijing bagian Utara. Kemiringan di daerah ini berkisar 25%-40% dengan
ketinggian antara 400-2000 m di atas permukaan laut.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

2.3.2. Hidrologi
Kajian karakteristik hidrologi suatu wilayah sangat diperlukan dalam pengendalian dan
pengaturan tata air wilayah tersebut, di mana pengendalian dan pengaturan tata air
tersebut meliputi masalah sumber air, kebutuhan air tanaman, banjir, peluapan, erosi, dan
sedimentasi. Sumber air suatu wilayah tergantung pada daur hidrologi wilayah tersebut,
baik daur alami maupun yang telah diintervensi manusia. Daur hidrologis alami
dipengaruhi oleh kondisi cuaca, topografi, geologi, dan letak dari wilayah tersebut dalam
satuan wilayah sungai atau daerah tangkapan air.
Dari aspek hidrologis di Kabupaten Majalengka mempunyai beberapa jenis potensi
sumber daya air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Potensi
sumber daya air tersebut meliputi : Air permukaan, seperti mata air, sungai, danau, waduk
lapangan atau rawa, Air tanah, seperti sumur bor dan pompa pantek dan air hujan.
Aliran-aliran sungai besar di wilayah ini bersama dengan anak-anak sungainya
membentuk pola Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dapat digolongkan atas 9 Sub DAS
yakni Sub DAS Cilutung, Cideres, Cikeruh, Ciherang, Cikadondong, Ciwaringin,
Cilongkrang, Ciawi, dan Sub DAS Cimanuk. Iklim merupakan jumlah rata-rata dari kondisi
peristiwa yang terjadi di atmosfer di suatu wilayah pada waktu yang lama, atau dapat juga
dikatakan bahwa iklim merupakan hasil pengamatan cuaca yang ukurannya dirataratakan berdasarkan fluktuasi waktu tertentu. Kajian terhadap iklim salah satunya
diperlukan untuk mengetahui potensi ketersediaan sumber air baku untuk berbagi
kegiatan yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas air tersebut.
Wilayah Kabupaten Majalengka memiliki rata-rata curah hujan per tahun cukup tinggi
yaitu sebesar + 2.400 3.800 mm. Lebih jelas, curah hujan Wilayah Kabupaten
Majalengka ditampilkan dalam Tabel 2.1.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.1. Data Curah Hujan Kabupaten Majalengka Tahun 2002-2011


No

NAMA UPTD

1 BANTARUJEG

2 TALAGA

3 MAJALENGKA

NAMA STASIUN

NO
STASIUN

BULAN

JUMLAH

DPL
JAN

PEB

MARET

APRIL

MEI

JUNI

JULI

AGUST

SEPT

OKTB

NOV

DES

MM

RATARATA

JUMLAH
HARI
HUJAN

RATA
RATA HUJAN HUJAN
MIN
MAX
HARI
HUJAN
7
679

WERASARI

58

650

255

307

679

482

310

67

21

193

395

499

3.208

267

87

SADAWANGI

58A

750

183

229

603

196

302

66

95

629

593

2.896

241

100

629

CIRENANG

60

700

238

180

480

295

267

88

122

303

468

2.441

203

84

480

TALAGA

59

820

240

343

566

462

112

52

79

398

395

2.647

221

155

13

566

RAWA

70A

500

318

452

445

471

196

46

31

554

412

2.925

244

134

11

554

CIKIJING

70

600

326

459

414

462

187

44

72

558

439

2.961

247

125

10

558

BANJARAN

59A

600

301

403

689

586

123

51

47

359

410

2.972

248

146

12

689

SUNIA

57

900

588

457

811

555

142

102

42

453

579

3.729

311

126

11

MAJALENGKA

41

155

167

152

506

421

143

386

400

2.493

208

100

PASANGGRAHAN

53

516

272

*)

*)

*)

*)

272

23

23

PANYANGKARAN

55

655

303

467

638

495

154

85

2.142

179

99

MAJA/CIAWAI

54

526

855

558

685

326

198

71

15

119

254

646

3.727

311

173

14

855

41 A

155

207

175

634

421

141

122

15

218

305

580

2.818

235

109

634

CIGASONG

98
*)

15
*)

*)

*)

*)

*)

205
*)

*)

*)

*)

*)

811
506
272
638

4 SUKAHAJI

SUKAHAJI

39

152

156

192

572

348

111

114

21

39

200

313

2.066

172

113

572

5 JATIWANGI

LEUWEUNGGEDE

38A

67

100

243

579

288

288

50

67

266

456

2.337

195

101

579

PAJAJAR

47A

486

191

370

399

262

109

131

32

37

226

443

2.200

183

152

13

443

PAYUNG

48

449

306

608

589

426

201

166

40

248

2.584

215

103

608

6 RAJAGALUH

7 LEUWIMUNDING LAME

40

90

181

276

741

401

163

39

27

142

337

2.307

192

107

741

8 KADIPATEN

KARANGSAMBUNG

21

48,6

155

130

359

512

196

17

20

59

601

651

2.700

225

117

10

651

PAKUMBAHAN

20

25,6

JUMLAH

159

161

472

579

125

30

16

5.501

6.162

10.861

7.988

3.468

1.439

185

71
1.536

327
6.604

568
8.189

2.508
51.933

209
4.328

93
2.247

8
187

Sumber : Dinas PSDAP Kabupaten Majalengka, 2012

2.3.3. Geologi daerah Kabupaten Majalengka dan Sekitarnya


Berdasarkan peta Geologi Regional skala 1 : 25.000 yang diterbitkan oleh Direktorat
Geologi dan Tata Lingkungan Bandung, kondisi lithologi daerah Kabupaten Majalengka
dan sekitarnya dapat disusun sebagai berikut.

Gambar 2.3. Peta Geologi Wilayah Majalengka

PT. Transka Dharma Konsultan

2-5

579
12.044

KET.

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Susunan Lithologi berdasarkan urutan Umur pembentukan dari Muda ke Tua adalah
sebagai berikut:
Qa

ALUVIUM - Lempung, lanau, pasir, kerikil. Terutama endapan sungai sekarang.

Qt

ENDAPAN DANAU (0-125 m) - Lempung tufaan. batupasir tufaan, kerikil tufaan.


Membentuk bidang-bidang perlapisan mendatar di bcberapa tempat.
Mengandung kongresi-kongkresi gamping, lisa-sisa tumbuhan, moluska air tawar
dan tulang-tulang biflatang bertuhng belakang. Setempat mengandung sUipan
bieksi

Qc :

KOLUVIUM - Terutama berasal dari reruntuhan pegunungan-pegunungan hasil


gunungapi tua. be-rupa bongkah-bongkah batuan beku antara andesit basal
breksi. batupasir tufa dan lempung tufa.

Qyd :

TUFA PASIR - Tufa berasal dari C. Dane dan G. Tangkubanparahu (erupsi "C",
van Bemmelen, 1934). Tufa pasir coklat sangat sarang, mengan-dung kristalkrisla] horenblenda yang kaya, lahar lapuk kemeriah-merahan, lapisan-lapisan
tapili dan breksi.

Qyb :

BREKSI DAN ACLOMERAT - Breksi dan aglomerat tufaan terdapal di sebelah


tenggara G, Tampomas. Keratan-keratannya terdiri dari batuan beku bersusunan
antara andesit dan basal.

Qyt :

TUFA BERBATUAPUNG - Pasir tufaan. lapili, bom-bom, lava berongga dan


kepingan-kepingan andesit-basal padat yang bersudut dengan banyak bongkahbongkah dan pecahan-pecahan batuapung. Berasal dari G. Tangkubanparahu
(erupsi "A", van Bemmelen, 1934) dan G, Tampomas.

Qyu :

HASIL GUNUMGAPI MUDA TAK TERURAIKAN - Pasir tufaan, lapili, breksi.


lava, aglomerat. Sebagian berasal dari G. Tangkubanparahu dan sebagian dari
G. Tampomas. Antara Majalengka dan Bandung batuan ini membentuk dataran.
dataran kecil di bagian-bagian rata dan bukit-hukit rendah yang tertutup oleh
tanah yang berwarna abu-abu kuning dan kemerah-merahan.

Qvb :

HASIL GUNUNGAPI TUA BREKSI - Breksi gunungapi aliran lahar. Susunan


kompononennya antara andsit dan basal. Terbanyak lerdapat di bagian tenggara
lembar peta.

Qvl :

HASIL GUNUNGAPI TUA LAVA - Lava me-nunjukkan kekar lempeng dan kekar
tiang. Susunannya sebagian telah terpropilitisasikan.

Qro :

HASIL GUNUNGAPI TUA TAK TERURAIKAN - Breksi gunungapi, lahar dan lava
berselang-seling.

Qob :

HASIL GUNUNGAPI LEBIH TUA (600 m) - Breksi dan lahar dan pasir tufa
berlapis - lapis dengan kemiringan yang kecil.

Qd

ENDAPAN SEDIMEN DALAM Qob (0-tOO m) - Lempung tufaan, batupasir,


konglomerat dan breksi. Lempung kehltam-hitaman, ada yang mengandung
sisa-sisa tumbuhan dan ada yang mengandung lignit.

Qos :

BATUPASIR TUFAAN, LEMPUNG DAN KONGLOMERAT - Batupasir tufa,


kadang-kadang mengandung batuapung lempung mengandung sisa-sisa

PT. Transka Dharma Konsultan

2-6

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

lumbuhan, konglomerat. breksi dan pasitr halus. Berlapis-lapis mendatar dan


membentuk dataran (hampir daur) di sebelah utara lembar peta.
Pb

BREKSI TUFAAN, LAVA BATUPASIR, KONGLOMERAT - Breksi basal andesit,


basal, lava, batuapung tufaan dan konglomerat. Membentuk punggungpunggung tak teratur, kadang-kadang sangat curam.

Pt

FORMASI CITALANG (500-600 m) - Uraian-lapisan napal tufaan. diselingi oleh


batupasir tufaan dan kongtomeral,

Tpk :

FORMASI KALIWANGU ( 600 m) Batupasir tufa, konglomerat, batulempung,


dan kadang-kadang lapisan-lapisan batupasir gampingan dan batugamping.
Selain itu terdapat juga lapisan-lapisan tipis gambut (peat) dan lignit. Pada batupasir dan konglomerat sering terdapat banyak fosil moluska.

Mtjl :

FORMASI CILANANG - Napal tufaan dan batugamping massif. Tersingkap di


tepi sungai Citarum dekat kampung Kapek,

Ma

FORMASI SUBANG ANGGOTA BATUPASIR (0 300 it;) Batupasir andesit,


batupasir konglomera, breksi, lapisan batugamping dan lempung, Mengandung
fosil Lepidocyclina.

Msc :

FORMASI SUBANG ANGGOTA BATULEMPUNG - Batulempung, kadangkadang mengandung lapisan-lapisan batugamping napalan yang keras, napal
dan lapisan-lapisan batugamping abu-abu tua. Juga ada kadang-kadang sisipan
batupasir glaukonit hijau. Mengandung fosil foraminifera. Menurut Tjia (1963)
tebal dari anggota batulempung ini 2900 m.

ANDESIT - Pada umumnya be rupa andesit augjt hiperiten hoienblenda dan


andesit leuko. Dalam masa dasar terdapat banyak kaca dan felspar.

BASAL - Basal andesit mengandung olivia. dolemit dan dibrit horenblenda porfiri

DASIT - Dasit horenblenda, dasit hornbleenda, dasit augit horenblenda. Berupa


retas dengan tebal anlara 100-200 m.

Menurut keadaan geologi yang meliputi sebaran dan struktur batuan, terdapat beberapa
batuan dan formasi batuan yaitu Aluvium seluas 17.162 Ha (14,25%), Pleistocene
Sedimentary Facies seluas 13.716 Ha (13,39%), Miocene Sedimentary Facies seluas
23,48 Ha (19,50%), Undiferentionet Vulcanic Product seluas 51.650 Ha (42,89%),
Pliocene Sedimentary Facies, seluas 3.870 Ha (3,22%), Liparite Dacite seluas 179 Ha
(0,15%), Eosene seluas 78 Ha (0,006%), Old Quartenary Volkanik Product seluas 10.283
Ha (8,54%). Jenis-jenis tanah di Kabupaten Majalengka ada beberapa macam, secara
umum jenis tanah terdiri atas Latosol, Podsolik, Grumosol, Aluvial, Regosol, Mediteran,
dan asosianya. Jenis-jenis tanah tersebut memegang peranan penting dalam
menentukan tingkat kesuburan tanah dalam menunjang keberhasilan sektor pertanian.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-7

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

2.3.4. Sumber Air Baku Kabupaten Majalengka


Air Tanah
Secara umum keberadaan air tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya curah
hujan, luas daerah peresapan, sifat kelulusan bahan permukaan, lapisan batuan serta
morfologi suatu wilayah. Tipe air tanah terbagi dalam 2 kategori yakni air tanah bebas dan
air tanah tertekan.
Berdasarkan hidrogeologinya, Wilayah Kabupaten Majalengka dapat dikategorikan dalam
5 tipe estimasi produktivitas air tanah, yaitu :
Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir, meliputi akuifer dengan produktivitas
sedang (akuifer tidak menerus, tipis, dan rendah keterusannya), muka air tanah
umumnya dangkal, debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik. Komposisi
litologinya terdiri dari aluvium berupa lempung, pasir, dan kerikil.
Akuifer dengan aliran melalui celahan dan ruang antar butir meliputi :

Akuifer dengan produktivitas tinggi dan penyebaran luas (akuifer dengan


keterusan dan kedalaman muka air tanah yang sangat beragam) dengan debit
sumur yang umumnya lebih dari 5 liter/detik.

Akuifer produktif dengan keterusan yang sangat beragam. Umumnya air tanah ini
tidak digunakan karena dalamnya muka air tanah. Komposisi litologi batuan dan
kelulusannya berupa endapan vulkanik muda yang terdiri dari breksi tufaan, lahar,
tufa, dan aliran lava dengan kelulusan yang beragam.

Akuifer (bercelah/sarang) dengan produktivitas rendah dan daerah air tanah langka
meliputi :

Akuifer dengan produktivitas rendah, setempat berarti. Umumnya keterusannya


sangat rendah, setempat air tanah dangkal dalam jumlah yang terbatas. Jenis air
tanah ini diperoleh di lembah-lembah atau pada zona-zona pelapukan. Sedangkan
komposisi litologi batuan dan kelulusan dari wilayah ini umumnya batu pasir tufaan
dengan batu apung, nafal tufaan, serpih tufaan berselingan dengan batu lempung
atau nafal. Kelulusan yang dimiliki umumnya rendah sampai sedang.

Daerah air tanah langka. Komposisi litologi batuan dan kelulusan jenis air tanah
langka di wilayah ini berupa breksi vulkanik, tufa dan lava bersisipan batu pasir,
batu lanau, dan batu lempung sangat padu. Umumnya tingkat kelulusannya
rendah dengan kelulusan sedang terutama berada di zona pelapukan yang tebal.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-8

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Air Permukaan
Air permukaan di Wilayah Kabupaten Majalengka hanya berupa sungai. Sungai berfungsi
mengumpulkan air hujan ke daerah aliran sungai. Dengan membandingkan curah hujan
rata-rata dengan volume air sungai, diperkirakan sebagian besar curah air hujan meresap
ke dalam tanah dan sisanya mengalir sebagai air permukaan.
Sungai-sungai besar yang banyak dimanfaatkan airnya adalah Sungai Cimanuk, Sungai
Cideres, Sungai Cigasong, Sungai Cipelang, Sungai Cilutung dan Sungai Ciherang.
Hulunya di daerah pegunungan antara lain Gunung Cireme, Gunung Gepuk, Gunung
Pucuk, dan Gunung Buntung. Debit dan tingkat jaringan sungai-sungai di Kabupaten
Majalengka diperlihatkan pada Tabel 2.2 di bawah.
Tabel 2.2. Daerah Aliran Sungai Kabupaten Majalengka

PT. Transka Dharma Konsultan

2-9

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

2-10

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Sumber : Dinas PSDAP Kabupaten Majalengka,

2.3.5. Sumber Mata Air Yang Potensial Untuk Dimanfaatkan


Beberapa Sumber mata air yang bisa di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku
tersebar di Kabupaten Majalengka diantarannya bisa dimanfaatkan untuk system
perpipaan maupun non perpipaan, baik untuk perkotaan atau perdesaan.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-11

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Dari 228 Mata air yang ada 39 diantaranya merupakan sumber mata air yang potensial
untuk dimanfaatkan dan digunakan seperti yang tercantum dalam tabel 2.3.
Tabel 2.3. Sumber Mata Air untuk kebutuhan Air Baku
Tabel 2.3. Potensi Sumber Mata Air di Kabupaten Majalengka
No.
1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Nama Mata Air


Desa / Kecamatan
M.A. Cipanas
Desa Cibeureum
Kec. Talaga
M.A. Lebakcikeusal
Desa Cikeusal
Kec. Talaga
M.A. Cimuncang
Desa Argasari
Kec. Talaga
M.A. Pancur
Desa Gunung Manik
Kec. Talaga
M.A. Bungwari
Desa Kondangmekar
Kec. Cingambul
M.A. Ciinjuk
Desa Mekarwangi
Kec. Cingambul
M.A. Sarimukti
Desa Cintaasih
Kec. Cingambul
M.A. Ciurat
Desa Cikondang
Kec. Cingambul
M.A. Batupanjang
Desa Wangkelang
Kec. Cingambul
M.A. Pangkalan
Desa Cipeundeuy
Kec. Bantarujeg
M.A. Ciangsana
Desa Cipeundeuy
Kec. Bantarujeg
M.A. Citamba
Desa Sindanghurip
Kec. Bantarujeg
M.A. Cikadu
Desa Sindanghurip
Kec. Bantarujeg
M.A. Cilimus Kaler
Desa Cipeundeuy
Kec. Bantarujeg
M.A. Cilengkeng
Desa Cinambo
Kec. Bantarujeg
M.A. Pasir Kawung
Desa Haurgeulis
Kec. Bantarujeg
M.A. Citawa
Desa Werasari
Kec. Malausma
M.A. Cipanas
Desa Werasari
Kec. Malausma
M.A. Cimandor
Desa Banyusari
Kec. Malausma
M.A. Cilanjung
Desa Buninagara
Kec. Malausma

Daerah
Pasokan
Cibeurem

Jumlah
Daerah
KK
Pengembangan
274 Cibeureum

Jumlah Pengukuran Debit


Pemanfaatan Air
Status
KK
Air (lt/dt)
Baku
Kepemilikan
274
5,00
Sudah ada pipanisasi Perhutani
Tidak optimal

Cikeusal

182 Cikeusal

182

3,00

Belum ada pipanisasi Masyarakat

Argasari

162 Argasari

162

5,00

Belum ada pipanisasi Masyarakat

Gunung Manik

156 Gunung Manik

156

7,26

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


tidak optimal

Kondangmekar

125 Kondangmekar
Maniis

125
117

5,00

Sudah ada pipanisasi Masyarakat

Maniis

156 Maniis

156

5,00

Sudah ada pipanisasi Perhutani


tidak optimal

Cintaasih

150 Cintaasih

150

5,00

Cikondang

147 Cikondang

147

5,00

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


Tapi tidak tepat
sasaran kurang
Sementara dipakai
Masyarakat
untuk pertanian

Wangkelang

124 Wangkelang

124

7,00

Cipeundeuy

50 Cipeundeuy

50

6,00

Cipeundeuy

99 Cipeundeuy

99

6,00

Sindanghurip

56 Sindanghurip

56

6,00

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


pribadi
tidak optimal
Sudah ada pipanisasi Masyarakat

Sindanghurip

56 Sindanghurip

56

6,00

Belum Ada

Perhutani

Cimanggu

60 Cimanggu

60

4,00

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Masyarakat

Cinambo

81 Cinambo

81

5,00

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Masyarakat

Haurgeulis

94 Haurgeulis

94

4,00

Belum di manfaatkan
Pribadi

Perhutani

Werasari

87 Werasari

87

4,90

Sudah ada pipanisasi Umum


pribadi

Werasari

80 Werasari

80

4,95

Banyusari

82 Banyusari

82

4,75

Sementara dipakai
untuk pertanian
sudah ada pipanisasi
Belum ada

Buninagara

52 Buninagara

52

4,72

PT. Transka Dharma Konsultan

Untuk pertanian
Masyarakat
sudah ada pipanisasi
tidak optimal
Sudah ada pipanisasi Masyarakat
pribadi

Masyarakat

Perhutani

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


pribadi dan untuk
pertanian

2-12

LAPORAN AKHIR

No.
21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Nama Mata Air


Desa / Kecamatan
M.A. Cilopang
Desa Werasari
Kec. Malausma
M.A. Ciladug
Desa Werasari
Kec. Malausma
M.A. Cihideung
Desa Buminagara
Kec. Malausma
M.A. Cigintung
Desa Buminagara
Kec. Malausma
M.A. Cinangka
Desa Banyusari
Kec. Malausma
M.A. Cisurian
Desa Banyusari
Kec. Malausma
M.A. Situ Batu
Desa Maulasma
Kec. Malausma
M.A. Cilengkeng
Desa Ciranca
Kec. Malausma
M.A. Ciparanje
Desa Cipasung
Kec. Lemahsugih
M.A. Cinoong
Desa Bangbanyang
Kec. Lemahsugih
M.A. Situwangi
Desa Bangbanyang
Kec. Lemahsugih
M.A. Cilandeuh
Desa Kalapadua
Kec. Lemahsugih
M.A. Cimara
Desa Sinargalih
Kec. Lemahsugih
M.A. Kubang
Desa Sinargalih
Kec. Lemahsugih
M.A. Cicukang
Desa Padarek
Kec. Lemahsugih
M.A. Cijauh
Desa Padarek
Kec. Lemahsugih
M.A. Ciranca
Desa Teja
Kec. Rajagaluh
M.A. Cikeruh
Desa Cikarakcak
Kec. Argapura
M.A. Cirumput
Desa Teja
Kec. Rajagaluh

Daerah
Pasokan
Werasari

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka


Jumlah
Daerah
KK
Pengembangan
74 Werasari

Jumlah Pengukuran Debit


Pemanfaatan Air
Status
KK
Air (lt/dt)
Baku
Kepemilikan
74
4,00
Sudah ada pipanisasi Masyarakat
pribadi

Werasari

81 Werasari

81

4,00

Sementara digunakan Masyarakat


untuk pertanian
dan oleh masyarakat
Sudah ada pipanisasi Perhutani
Bangunan penangkap
tidak layak
Sudah ada pipanisasi Perhutani
tidak memenuhi

Buminagara

45 Buminagara

45

4,00

Buminagara

32 Buminagara

32

4,00

Banyusari

61 Banyusari

61

4,00

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


tapi belum maksimal

Banyusari

60 Banyusari

60

4,70

Sudah ada pipanisasi Pribadi


tapi belum maksimal

Malausma

68 Malausma

68

5,80

Sudah ada pipanisasi Pribadi


tapi belum maksimal

Ciranca

114 Ciranca

114

4,75

Sudah ada pipanisasi Pribadi


tidak maksimal

Cipasung

132 Cipasung

132

5,22

Oleh masyarakat
sekitar mata air

Pribadi

Bangbanyang

104 Bangbanyang

104

4,87

Oleh masyarakat
sekitar mata air

Pribadi

Bangbanyang

67 Bangbanyang

67

4,95

Kalapadua

60 Kalapadua

60

5,00

Sinargalih

69 Sinargalih

69

5,60

Oleh masyarakat
Perhutani
sekitar mata air
ada pipanisasi darurat
Oleh masyarakat
Umum
sekitar sumber air
Pipa sdh ada
Oleh masyarakat
Pribadi
sekitar sumber air

Sinargalih

68 Sinargalih

68

5,50

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Pribadi

Padarek

72 Padarek

72

5,40

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Pribadi

Padarek

67 Padarek

67

4,80

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Pribadi

Desa Teja

88 Desa Teja

88

4,75

Oleh masyarakat
sekitar sumber air

Masyarakat

Ds Mekarwangi

511 Ds Mekarwangi dan


Ds Heubeullisuk

1068

15,00

Sudah ada pipanisasi Masyarakat


tidak optimal

Kec. Rajagaluh

11132 Kec. Rajagaluh dan


Kec. Leuwimunding

26763

60,00

Belum ada pipanisasi Masyarakat

2.3.6. Penetapan Ranking Prioritas


Dalam penyusunan SID Jaringan Air Baku di Kabupaten Majalengka mencakup beberapa
potensi sumber air baku yang ada. Untuk itu diperlukan suatu penetapan prioritas agar
dari beberapa sumber mata air dapat ditentukan pilihan yang mempunyai total score yang
paling tinggi secara berurutan agar dari parameter-parameter terpilih benar-benar tepat
untuk dikembangkan dan pemanfaatan yang maksimal. Berikut adalah tabel 2.4. Kriteria
Pemberian Skor Lokasi Mata Air.
PT. Transka Dharma Konsultan

2-13

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.4. Kriteria Pemberian Skor Lokasi Mata Air


NO.
1

PARAMETER
Kuantitas (Debit Mata Air)

BOBOT
20

4
3
2
1

a.Besar sekali
b. Besar
c.Sedang
d.Kecil
2

Kontinuitas
a.Sepanjang Tahun
b. Berkurang bila kemarau panjang
c.Kadang-kadang Surut
d.Tergantung Musim
Sistem Pelayanan
a. Gravitasi
b. Semi Gravitasi
c. Harus di Pompa
Kualitas Air
a. Tanpa Pengolahan
b. Pengolahan Sederhana
c. Pengolahan Khusus
Konflik Kepentingan
a. Tidak Ada
b. Kecil Kadang- kadang
c. Sedang
d. Terjadi Konflik Kepentingan
Kondisi Lingkungan Sumber Mata Air
a. Alamiah Terlindung
b. Terancam rusak
c. Rusak
Jarak Jangkauan ke Pelayanan
a. Dekat Sekali
b. Dekat
c. Sedang
d. Jauh
Pemanfaatan pada Saat ini
a. Kecil < 20 %
b. Sedang ( 20 - 40 ) %
c. Besar ( 41- 80 ) %
d.Besar Sekali > 81 %

15

TOTAL BOBOT
INDEK NILAI TERTINGGI
INDEK NILAI TERENDAH

100
368
100

PT. Transka Dharma Konsultan

NILAI

4
3
2
1
10
3
2
1
12
3
2
1
15
4
3
2
1
10
3
2
1
12
4
3
2
1
6
4
3
2
1

2-14

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.5. Uraian Parameter Skala Prioritas


NO
1

PARAMETER
Kuantitas (Debit Mata Air)

a.

b.
c.
d.
2

Kontinuitas

Sistem Pelayanan

Kualitas Air

Konflik Kepentingan

PT. Transka Dharma Konsultan

URAIAN PENJELASAN
Besar sekali Mata air yang dinilai mempunyai kapasitas
yang melebihi dari kebutuhan pelayanan rencana dan
memenuhi kebutuhan domestic lainnya.dengan debit > 100
Lt/det
Besar yang mempunyai debit 51 Lt/det 100 Lt/det
Sedang yang mempunyai debit 21 Lt/det 50 Lt/det.
Kecil yang mempunyai debit 5 Lt/det 20 Lt/det.

a. Sepanjang Tahun Mata air yang mengalir sepanjang


tahun dan tidak pernah terjadi pluktuasi dan dipengaruhi
curah hujan
b. Berkurang bila kemarau panjang mataair yang mengalir
beberapa bulan saja dalam setahun sangat dipengaruhi
oleh musim hujan dan kemarau.
c. Kadang-kadang Surut,mata air intermiten yang mengalir
beberapa bulan saja walaupun tidak langsung dipengaruhi
musim hujan
d. Tergantung Musim mata air yang pluktuatif sangat
dipengaruhi musim hujan dengan siklus yang durasi
pendek
a. Gravitasi,sistem yang keseluruhan mulai dari intake,
transmisi.reservoir, distribusi sampai ke pelayanan total
gravitasi dan seterusnya diberi nilai 3 (tiga)
b. Semi Gravitasi, sistem yang mulai dari intake transmisi,
sampai reservoir dengan memanfaatkan beda tinggi
selanjutnya dari reservoir dipompakan ke distribusi dan
pelayanan, sistem pelayanan seperti ini diberi nilai 2 (dua).
c. Harus di Pompa sistem yang mulai dari intake sampai ke
pelayanan dengan menggunakan tenaga pompa sistem
yang seperti ini diberi nilai 1(satu)
a. Tanpa Pengolahan kualitas air sudah memenuhi standar
baku mutu air minum dan tidak perlu pengolahan untuk ini
diberi nilai 3 (tiga).
b. Pengolahan Sederhana merupakan usaha-usaha teknis
yang dilakukan untuk memenuhi baku mutu air minum
seperti penambahan zat kimia tertentu atau pengolahan
bakterilogis.
c. Pengolahan Khusus kualitas air baku (air tanah maupun air
permukaan) yang mengandung unsure unsure parameter
kimia yang perlu perlakuan khusus untuk mencapai standar
baku mutu air minum.
a. Tidak Ada : Sumber air atau mata air yang masih asli dan
tidak digunakan untuk kepentingan lain seperti kepentingan
irigasi.
b. Kecil Kadang- kadang: pemanfaatan mata air untuk
kebutuhan air baku air minum dapat berjalan seimbang
dengan pemenuhan kebutuhan irigasi dan dengan
mengutamakan kepentingan air minum.
c. Sedang : pemanfaatan mata air untuk kebutuhan air baku
air minum berjalan kurang seimbang dengan pemenuhan
kebutuhan irigasi dan mengutamakan kebutuhan air minum
2-15

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Kondisi
Lingkungan
Sumber Mata Air

Jarak
Jangkauan
Pelayanan

Pemanfaatan pada Saat


ini

ke

d. Terjadi Konflik Kepentingan : pemanfaatan mata air untuk


kebutuhan air baku air minum berjalan tidak seimbang
dengan pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi, dimana
kebutuhan pemanfaatan sumber air secara komersial lebih
besar.
a. Alamiah Terlindung :kondisi tata guna lahan masih sesuai
dengan kepadatan tanaman sedang padat, lokasi mata air
berada pada lembah lereng yang stabil atau tidak mudah
longsor, dalam radius 200 meter tidak dijumpai pabrik dan
tempat pembuangan sampah.
b. Terancam rusak : kondisi tata guna lahan berubah fungsi
menjadi lahan pertanian terbuka, kepadatan tanaman
jarang, sedang lokasi mata air di sekitar lembah pada
kondisi labil atau mudah longsor, dalam radius 200 meter
dijumpai pabrik dan tempat pembuangan sampah.
c. Rusak : kondisi tata guna lahan berubah fungsi menjadi
lahan pertanian terbuka, kepadatan tanaman gundul-jarang
lokasi mata air di sekitar lembah pada kondisi labil atau
mudah longsor, dalam radius 200 meter dijumpai kawasan
pabrik dan tempat pembuangan akhir sampah.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.

Dekat Sekali : < 1 Km


Dekat : 1 Km - 2 Km
Sedang : 2 Km 4 Km
Jauh :
> 4 Km.
Kecil < 20 %
Sedang ( 20 - 40 ) %
Besar ( 41- 80 ) %
Besar Sekali > 81 %

Dari usulan mata air yang berjumlah 39 lokasi, hasil penilaian yang merupakan total
score, maka dibuat suatu analisis rangking prioritas dari parameter yang ada bobot
dikalikan nilai masing masing parameter yang disajikan dalam tabel 2.6.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-16

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.6. Analisa Ranking Sumber Mata Air Berdasarkan Skala Prioritas

PT. Transka Dharma Konsultan

2-17

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.7. Hasil Analisa Ranking Mata Air Terpilih

Tabel 2.8. Hasil Pengukuran Debit Mata Air Terpilih

2.3.7. Gambaran Umum SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) di Kab. Majalengka
Di kabupaten Majalengka pengelolaan air minum sudah dikelola oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Majalengka. Saat ini mempunyai 11 (sebelas)
unit pelayanan yang tersebar di 13 (tiga belas) Kecamatan terdiri dari 5 (lima) Cabang
dan 6 (enam) Unit pelayanan dengan jumlah pelanggan sampai bulan Agustus 2012
sebanyak 17.361 sambungan langganan. Jumlah penduduk secara administrasi
Kabupaten Majalengka saat ini sesuai data BPS adalah 1.236.879 jiwa, sedangkan
jumlah penduduk daerah pelayananan adalah 365.967 jiwa.
Dari 331 Desa yang tersebar pada 26 Kecamatan, baru terlayani 44 Desa pada 13
Kecamatan yang baru bisa dilayani oleh PDAM melalui sambungan Air Minum, sehingga
cakupan pelayanan baru mencapai 20,8 % dari jumlah penduduk daerah pelayanan atau
baru 7,9 % dari jumlah penduduk administrasi.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-18

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 2.9. Wilayah Pelayanan PDAM Kabupaten Majalengka


NO

SUMBER

Majalengka
&Panyingkiran

Cilongkrang, Argapura Majalengka


Cisurian, Sukadana
Deep
Well
,
Majalengka
Cilongkrang, Argapura Cigasong
Cipadung, Pajajar
Cilutung, Kadipaten
Kaddipaten

Kadipaten & Dawuan

10,22 L/det
17,69 L/det

4
5

Regional, Pajajar
Cipadung, Pajajar

Salagedang
Sukahaji

Sukahaji
Sukahaji & Cigasong

5,63 L/det
11,87 L/det

Cihaneut , Teja
Regional, Pajajar
Cibulakantarik, Sunia
Cigowong, Genteng
Citamba, Sunia
Colom, Jagasari
Regional
1,
Majalengka
Cimanuk , Rentang
Regional 2, Pajajar

Rajagaluh

Rajagaluh & Sindangwangi

4,58 L/det

Talaga

Talaga

Cikijing
Panyingkiran

Cikijing & Cigambul


Panyingkiran

3,38 L/det
3,59 L/det

Jatitujuh
Sukaraja

Jatitujuh
Jatiwangi
Total

4,8 L/det
1,81 L/det
113,40 L/det

7
8
9
10
11

2.4

CABANG/ UNIT

DAERAH PELAYANAN

Cigasong & Kasokandel

KAPASITAS
PELAYANAN
34,55 L/det

15,28 L/det

Pemilihan Lokasi Pekerjaan

Berdasarkan analisa ranking skala prioritas sumber mata air pada tabel 2.6. yang terdapat
di Kabupaten Majalengka, yang akan dikembangkan untuk kegiatan Detail Desain dipilih 1
(satu) sumber mata air untuk kebutuhan pedesaan dan 1 (satu) sumber air mata air untuk
kebutuhan perkotaan. Pemilihan lokasi ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Pedesaan
Usulan/proposal masyarakat mengenai bantuan pembangunan jaringan air baku
pedesaan kepada Balai Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung.
Potensi sumber air/debit yang mencukupi untuk kebutuhan pedesaan
Sistim pengaliran berupa system gravitasi
Sosialisasi dan kesungguhan dari aparat desa serta masyarakat mengenai
kebutuhan air
Ketersediaan lahan untuk infrastruktur dan jalur perpipaan yang tidak bermasalah.
Sehubungan dengan pertimbangan uraian diatas lokasi yang dipilih untuk ditindak lanjuti
pada tahap kegiatan Detail Desain meliputi :
PT. Transka Dharma Konsultan

2-19

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

1. Desa Cikarakcak, Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka


Didesa ini terdapat Mata Air Cikeruh yang dimanfaatkan untuk kebutuhan penyediaan air
baku. Hasil koordinasi dengan UPTD Sukahaji dan Kepala Desa Cikarakcak dan aparatur
desa setempat yang akan menjadi sumber pemanfaatan air baku Desa Mekarwangi dan
Desa Heubeulisuk. Mata air ini terletak di kaki Gunung Cireme yang sudah dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat dengan menggunakan pipa berdiameter 2 (5 cm) dengan
kondisi pipa sudah rusak. Posisi mata air terletak 659'21" Lintang Selatan 10812'24"
Bujur Timur, debit air yang keluar 15 l/dtk.
Rencana pemanfaatan yang diharapkan dari penduduk untuk Mata Air Cikeruh didistribusi
untuk melayani Desa Mekarwangi dan Desa Heubeulisuk Kecamatan Argapura.

Gambar 2.4. Mata Air Cikeruh

Gambar 2.5. Daerah Layanan Desa


Mekarwangi

PT. Transka Dharma Konsultan

2-20

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

RESERVOIR

MATA AIR CIKERUH

Gambar 2.6. Peta Lokasi Pekerjaan Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk


Perkotaan
Keselarasan dengan program PDAM selaku pengelola air bersih perkotaan
System pengaliran berupa system gravitasi
Ketersediaan lahan untuk infrastruktur yang bebas dari permaslahan dengan
masyarakat.
Potensi sumber air/debit yang cukup memadai untuk kebutuhan masyarakat
perkotaan.

Kecamatan Rajagaluh, Leuwimunding, Sumberjaya dan Palasah


Untuk

pelayanan

kebutuhan

perkotaan

(Kecamatan

Rajagaluh,

Leuwimunding,

Sumberjaya dan Palasah), rencana sumber air dari Mata Air Cirumput yang terletak di
Kampung Simpur Bongkok Desa Teja Kecamatan Rajagaluh dengan debit air sebesar 60
l/det. Letak Geografis Mata Air Cirumput pada 6 49' 44,3" Lintang Selatan dan 108 21'
13,3" Bujur Timur.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-21

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Gambar 2.7. Mata Air Cirumput

PT. Transka Dharma Konsultan

2-22

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

RESERVOIR

MATA AIR CIRUMPUT

Gambar 2.8. Peta Lokasi Pekerjaan Kecamatan Rajagaluh, Leuwimunding, Sumberjaya


dan Palasah
2.5

Pencapaian Lokasi Pekerjaan

Secara geografis lokasi pekerjaan terletak di Kabupaten Majalengka. Lokasi pekerjaan


dapat dicapai dari Kota Cirebon dengan menggunakan transportasi darat sekitar 37 Km
dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
2.6

Hidrologi Yang Mempengaruhi Wilayah Kajian

Data-data curah hujan diperoleh dari Sta Sukahaji dan Sta Rajagaluh yang merupakan
stasiun terdekat dari lokasi yang mempunyai data lengkap.
2.7

Jumlah Penduduk dan Pertumbuhannya

Penduduk merupakan salah satu elemen penting yang nantinya merupakan pengguna air
bersih. pertambahan penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kelahiran,
kematian serta perpindahan penduduk ke tempat lain.

PT. Transka Dharma Konsultan

2-23

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Jumlah penduduk yang berhasil dirangkum oleh konsultan melalui data sekunder yang
terkumpul untuk per kecamatan di Kabupaten Majalengka dapat dilihat pada Tabel 2.8.
dibawah ini.
Tabel 2.8. Jumlah Penduduk per Kecamatan

Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Majalengka, 2011

Dalam pemenuhan kebutuhan perencanaan air baku jumlah penduduk merupakan faktor
penting yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan air yang akan di konsumsi
mayarakat dengan demikian nilai proyeksi akan dianalisa menurut metode Aritmatik
dirumuskan sebagai berikut (Muliakusuma, 2000: 254) :
Pn = Po (1 + r)n
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada tahun n (jiwa)
Po = jumlah penduduk pada tahun awal dasar (jiwa)

PT. Transka Dharma Konsultan

2-24

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

= angka pertumbuhan penduduk (%)

n = periode waktu (tahun)


karena keterbatasan data penentuan pertumbuhan di prediksi dengan nilai pertumbuhan
sebesar 2%, nilai perkembangan tersebut dapat dilihat pada uraian tabel dibawah.
Tabel 2.9. Jumlah Perkembangan Penduduk Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk
TAHUN
2011
2016
2021
2026
2257
2492
2751
1 MEKARWANGI
2.044
2460
2716
2999
2 HEUBEULLISUK
2.228
JUMLAH
4.272
4.717
5.208
5.750
Sumber : Profil Desa Mekarwangi dan Desa Heubeullisuk Tahun 2011
NO.

DESA

2031
3037
3311
6.348

2036
3353
3655
7.009

Tabel 2.10.Jumlah Perkembangan Penduduk Kecamatan Rajagaluh, Leuwimunding,


Sumberjaya dan Palasah
NO.

KECAMATAN

2011
2016
1
RAJAGALUH
44.526
49.160
2
LEUWIMUNDING
62.526
69.034
3
SUMBERJAYA
59.081
65.230
4
PALASAH
49.492
54.643
JUMLAH
215.625
238.067
Sumber : Kantor Statistik Kabupaten Majalengka Tahun 2011

PT. Transka Dharma Konsultan

TAHUN
2021
2026
54.277
59.926
76.219
84.152
72.019
79.515
60.330
66.610
262.846
290.203

2031
66.163
92.910
87.791
73.543
320.407

2036
73.050
102.581
96.929
81.197
353.756

2-25

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 3
KRITERIA PERENCANAAN

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab 3

Kriteria
Perencanaan

3.1. UMUM
Dalam bab ini dianalisa data primer dan data skunder yang didapat pada saat survei dan
studi literatur yang berhubungan dengan air minum, antara lain menganalisa data dan
perhitungan dimensi perencanaan sistem. Hasil analisa ini akan digunakan sebagai dasar
untuk menentukan rencana pengembangan sistem. Studi literatur berupa teori-teori yang
digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem penyediaan air baku dirumuskan
dalam satu kriteria perencanaan dan analisa kebutuhan air baku.
Dalam pengembangan, pembangunan dan pengelolaan penyediaan air baku di Indonesia
sudah dirumuskan untuk menerapkan prinsip-prinsip kesemestaan sebagai "guiding
principle" yaitu :
Berdasarkan pada kebutuhan nyata atau "demand driven";

Prioritas ke pemenuhan kebutuhan pokok dan perlindungan masyarakat kurang


mampu atau "basic need dan "pro poor";

Penerapan "value for money and time" dalam pembangunan dan pelayanan air
minum;

Berdasarkan kaidah keberlanjutan atau "sustainable principle";

Dilakukan secara terintegrasi atau "clustering"; dan

Dilakukan seefisien mungkin mengingat kesulitan dalam mendapatkan sumber air


baru atau "water conservation".

3.2. PROYEKSI PERKEMBANGAN PENDUDUK


Perkembangan penduduk merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam
pekerjaan SID/DD Air baku.
Dari data kependudukan tersebut dihitung proyeksi jumlah penduduk 10 tahun
perencanaan mendatang dengan menggunakan metode proyeksi penduduk.
Metoda proyeksi penduduk yang umum digunakan dalam melakukan perhitungan adalah :
a. Metoda Arimetika

PT. Transka Dharma Konsultan

3- 1

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

b. Metoda Geometrik
c. Metoda Regresi Linier
d. Metoda Regresi Logaritmik
Dengan ke empat metoda tersebut dilakukan pendekatan terhadap jumlah penduduk
yang sebenarnya dengan melihat grafik perhitungan penduduk kebelakang/mundur
(dengan data dasar penduduk alamiah), untuk setiap metoda yang dibandingkan terhadap
jumlah penduduk sebenarnya.
Metoda yang mempunyai nilai standar deviasi yang paling kecil dan koefisien korelasi
dengan nilai mendekati angka satu dipilih sebagai metoda proyeksi penduduk terpilih.
a.

Metoda Aritmetika

Metoda ini biasa disebut juga dengan rata-rata hitung, digunakan jika data berkala
menunjukkan jumlah penambahan yang relatif sama setiap tahun. Proyeksi penduduk
daerah perencanaan dapat dihitung dengan rumus berikut ini :
Pn = Po + Ka . X
Pt Po
Ka =
t
dimana :

b.

Pn

Jumlah penduduk pada akhir tahun proyeksi

Pt

Jumlah penduduk pada akhir tahun data

Po

Jumlah penduduk pada awal tahun data

Ka

Rasio kenaikan penduduk

Jumlah tahun proyeksi

Interval tahun data (Tt To)

Metoda Geometrik

Metoda ini sering digunakan untuk proyeksi data yang perkembangannya melaju sangat
cepat (berkembang secara geometik). Secara matematis metoda ini adalah sebagai
berikut :
Pn = Po (1 + r)n
1/t
Pt
r=

1
Po

PT. Transka Dharma Konsultan

3-2

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

dimana :

c.

Pn

Jumlah penduduk pada akhir tahun proyeksi

Pt

Jumlah penduduk pada akhir tahun data

Po

Jumlah penduduk pada awal tahun data

Rasio kenaikan penduduk rata-rata

Jumlah data dikurangi 1

Interval tahun data (Tn To)

Metoda Regresi Linier

Metoda ini menggunakan persamaan :


Yn = a + b . x
((Yi).(Xi2)) ((Xi).(Yi.Xi))
a=
n.(Xi2) (Xi)2
((YiXi) ((Xi).(Yi))
b=
n.(Xi2) (Xi)2

dimana :

d.

Yn

Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

A, b

Konstanta

Pertambahan tahun

Jumlah data

Metoda Regresi Logaritmik

Persamaan yang digunakan :


Yn = a + b . Ln x
a = 1/n (Yi) (b)x(LnXi)
(Yi.LnXi) 1/n (LnXi).(Yi)
b =
(LnXi2) 1/n (LnXi)2
dimana :

PT. Transka Dharma Konsultan

3-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Yn

Jumlah penduduk pada tahun proyeksi

a, b

Konstanta

Pertambahan tahun

Jumlah data

Pengujian Metoda Terpilih


Untuk mendapatkan metoda proyeksi penduduk yang paling tepat perlu dilakukan
pengujian metoda proyeksi penduduk ke belakang. Secara statistik pengujian proyeksi
penduduk dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara. Dari hasil pengujian metoda akan
direkomendasikan satu metoda proyeksi penduduk yang paling mendekati trend
pertambahan penduduk untuk daerah perencanaan. Bentuk pengujian yang akan
dilakukan dalam analisis proyeksi penduduk adalah dengan menghitung standar deviasi
(simpangan baku) dan koefisien korelasi.
Pengujian dengan Standar Deviasi
Persamaan yang digunakan untuk menghitung standar deviasi adalah :
(Y Yn)2
SD =

untuk 20

n1
(Y Yn)2
untuk 20

SD =
n

dimana :
SD

Standar Deviasi

Yi

Jumlah penduduk proyeksi tahun data (hasil perhitungan)

Yn

Jumlah penduduk sebenarnya tahun data

Jumlah data

Metoda proyeksi yang memberikan harga standar deviasi yang paling kecil merupakan
metoda yang terpilih, dibawah ini adalah hasil perhitungan standar deviasi ke empat
metoda :

PT. Transka Dharma Konsultan

3-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pengujian Dengan Koefisien Kolerasi


Hasil perhitungan ke empat persamaan yang memiliki nilai kofisien korelasi paling
mendekati angka satu merupakan yang tepilih, di bawah ini rumus perhitungan nilai
kofisien kolerasi ke empat metoda tersebut :
a. Metoda Aritmetika dan Regresi Linier
n (Yi.Xi) (Xi).(Yi)
r =
[n (Xi2) (Xi)2].[n (Yi2) (Yi)2]

b. Metoda Geometrik
n (Xi.LnYi) (LnYi).(Xi)
r=
[ n (Xi2) (Xi)2].[n (Ln2Yi) (LnYi)2]

c. Metoda Regresi Logaritmik


a (Yi) + b (Yi.LnXi) 1/n.(Yi)2
2

r =
(Yi2) 1/n (Yi)2
Pengelompokkan program pelayanan air minum berdasarkan jumlah kriteria perncanaan
yang dikelurakan Direktorat Ait Bersih PU Cipta Karya dan Permendagri No. 23/2006
seperti terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.1. Kelompok Kriteria Perencanaan
No
A

Uraian

Satuan

katagori kota Berdasarkan Jumlah Penduduk (Jiwa X 1000)


>1000

600 - 1000

100 - 600

20 - 100

<20

90 100
60
10 - 20

RUMAH TANGGA
1

Konsumsi Unit Sambungan Rumah (SR)

lt/org/hr

170 - 190

150 - 170

130 - 150

Konsumsi Unit hidran Umum (HU)

lt/org/hr

60

60

60

Prosentase Konsumsi Unit Non Rumah Tangga

35 - 40

30 - 35

25 - 30

100 130
60
20 - 25

1.1

1.1

1.1

1.1

1.1

1.5 - 1.75

15 - 20

15 - 20

15 - 20

15 - 20
5
100
10

thd Rumah Tangga


3

Porsentase Kehilangan Air Terhadap Hari


Maksimum

Faktor Hari Maksimum *)

Faktor Jam Puncak *)

orang

Jumlah Jiwa per SR

orang

100

100

100

Jumlah Jiwa per HU

mka

20

20

15

15 - 20
5
100
10

Sisa Tekanan Minimal di Titik Kritis Jaringan


Distribusi

jam

24

25

26

27

28

Jam Operasi

12 - 15

13 - 15

14 - 15

15 - 15

16 - 15

80 - 20

81 - 20

82 - 20

83 - 20

84 - 20

10

Volume Reservoar

11

SR : HU

(% dari Kebutuhan Jam Puncak)

PT. Transka Dharma Konsultan

3-5

LAPORAN AKHIR
B

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

NON RUMAH TANGGA


1

Konsumsi kawasan Industri

lt/det/ha

0.2 - 0.8

Konsumsi Kawasan Pariwisata

lt/det/ha

0.1 - 0.3

Sumber : Direktorat Ait Bersih PU Cipta Karya dan Permendagri No. 23/2006
*) Terhadap Kebutuhan Rata- Rata Harian

3.3. KRITERIA DESAIN SISTEM


Seluruh kriteria desain dan asumsi yang digunakan untuk persiapan proyek ini harus
memenuhi standard yang berlaku di Indonesia (SNI dan/atau SII) atau ISO.
Penentuan Wilayah Pelayanan berdasarkan potensi dan kebutuhan mendesak untuk
pelayanan air minum melalui sistem perpipaan
Penekanan secara khusus untuk standard dan kriteria desain, yang merupakan
persyaratan penting dalam kekuatan pipa dan instalasi, metode pemasangan dan
efisiensi biaya jangka panjang seperti parameter khusus yang dijelaskan dibawah ini.
Beberapa parameter/kriteria teknis yang telah ditentukan tidak dapat diubah dalam rangka
mendapatkan sistem pelayanan air minum yang dapat beroperasi dan tahan lama. Hal
tersebut meliputi :

Spesifikasi teknis untuk pengadaan dan pemasangan fasilitas;

Jenis pengolahan disesuaikan dengan kualitas sumber air baku;

Rasio

dan/atau

koefisien

yang

digunakan

sebagai

faktor

perhitungan

(Kebocoran, Faktor Jam Puncak, Faktor Hari Maksimum).


Selengkapnya asumsi-asumsi tersebut dapat dilihat pada rincian berikut :
3.3.1. Tingkat Pelayanan
Kebutuhan air daerah pelayanan ditentukan berdasarkan peruntukkan distribusi, dibagi
atas daerah pelayanan industri, domestik dan Fasos/Fasum, Setiap distribusi memerlukan
standard kualitas yang berbeda. Rincian kebutuhan air untuk desa tersebut dapat dilihat
pada uraian dibawah ini :

Pedesaan
-

Persyaratan Kualitas, sesuai Kriteria Air Minum PerMenKes RI 416.IX/1990

Persyaratan Kuantitas, untuk Perumahan Pegawai/Pengelola 60 liter/orang/hari.

Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum (Rumah ibadah, sarana pendidikan, sarana
sosial, toko dan lain-lain).
-

Kualitas, sesuai Kriteria Air Minum PerMenKes RI 416.IX/1990

Kuantitas secara umum 10% dari kebutuhan Pedesaan

PT. Transka Dharma Konsultan

3-6

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Kehilangan Air
-

Kehilangan pada jaringan pipa (transmisi/distribusi) sejumlah 20% dari seluruh


kebutuhan air. Kehilangan air meliputi kehilangan fisik, kesalahan pengukuran,
pencucian pipa dll

Kehilangan air di instalasi sebesar 5%, kehilangan ini dialokasikan untuk


memenuhi kegiatan operasional instalasi yaitu seperti pencucian dan lain-lain.

3.3.2. Debit Rencana


Dalam penentuan debit rencana disusun sebagai berikut :

Debit rata-rata, adalah kebutuhan total pemakaian air setiap harinya baik untuk
kegiatan industri, domestik, non-domestik maupun lainnya.

Debit Harian Maksimum, adalah kebutuhan pemakaian air maksimum dalam sehari,
pada perencanaan ini diasumsikan tidak signifikan (Debit Harian Maksimum = Debit
Rata-rata), karena pemakaian terbesar adalah industri yang mempunyai pola
pemakaian relatif konstan dan mobilitas pegawai maupun petambak terbatas didalam
kawasan.

Debit Puncak (Peak Hour), adalah kebutuhan pemakaian air puncak yang terjadi pada
jam-jam tertentu dalam setiap hari.

Q peak (1,5 - 2) x Q rata - rata


3.3.3. Sumber Air

Jenis sumber : Deep Well dan Air Permukaan yang terdiri dari air sungai dan atau
daerah tangkap (Catchment Area 2.000 Ha) yang tersedia secara alamiah ataupun
buatan

Kualitas, standard Air Baku (standard Air Permukaan Klas B).

3.3.4. Sistem Transmisi

Kemampuan penyaluran transmisi adalah (520)% lebih besar dari kapasitas rencana
unit pengolahan.

Jenis penyaluran saluran terbuka (hanya untuk air baku) atau dan tertutup dengan
mempergunakan pipa (air baku/air olahan).

Terbuka, mempergunakan bahan perkerasan / tanpa perkerasan, dengan kecepatan


aliran antara 0,2 0,7 m/detik.

Tertutup, dengan mempergunakan pipa Baja, PVC, PE (Poly Ethilene), dengan


kecepatan aliran antara 0,3-1,5 m/detik. Kekasaran seperti pada tabel 32 berikut,
kehilangan tekanan (optimal), tekanan kerja sesuai kelas pipa di pasaran.
Tabel 3.2. Nilai Koefisien C Kekasaran Pada Formula Hazen William

PT. Transka Dharma Konsultan

3-7

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Bahan Pipa

C (Coefisien Hazen William)

Baja dengan lapisan pelindung (cement)

130 150

PVC

120 150

PE

140 - 150

Sumber : Water dan Waste Water Technology, Mark J Hammer, Second Edition, 1986,
Prentice Hall Career and Technology, Englewood Cliffs, New Jersey

3.3.5. Standar Kualitas Air


Pada dasarnya kualitas air akan didasarkan kepada standard yang telah ditentukan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Standard kualitas air minum yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan RI No.416/Menkes/Per/IX/1990, tanggal 3
September 1990.
Tabel 3.3. Standar Kualitas Air Minum
No.

1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Parameter
A. FISIKA
Bau
Jumlah zat padat
Kekeruhan
Rasa
Suhu
Warna
B. KIMIA
Air Raksa
Aluminium
Arsen
Barium
Besi
Fluorida
Kadmiun
Kesadahan (CaC03)
Khlorida
Kronium, Val.6
Mangan
Natrium
Nitrat, sebagai N
Nitrit sebagai N
Perak
pH
Selenium
Seng
Sianida
Sulfat
Sulfida (H2S)
Tembaga

PT. Transka Dharma Konsultan

terlarut

Satuan

Kadar Maks.
Yang
diperbolehkan

Mg/L
Skala NTU
o
C
Skala TCU

1000
5
Suhu udara t +
o
15

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

0.001
0.2
0.05
1
0.3
1.5
0.005
500
250
0.05
0.1
200
10
10
0.05
6,5 9,0
0.01
5
0.1
400
0.05
1

Keterangan

Tidak berbau
Tida terasa

Batas min.&Max

3-8

LAPORAN AKHIR
23
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Timbal
b). Kimia Organik
Aldrin dan Dieldrin
Benzene
Benzo (a) pyrene
Chlordane (total isomer)
Chlorform
2,4 D
DDT
Detergen
1,2 Dichloroethane
1,1 Dichloroethane
Heptachlor dan Heptachlor
Hexachlorobenzene
Gamma-NCH (Lindane)
Methoxychlor
Pentach lorophenol
Pestisida total
2,4,6 trichlorophenol
Zat organic (KMn04)
c). Mikrobiologi
Kaliform tinja
Total kaliform
d). Radioaktivitas
Aktivitas alpha (gross alpha
Aktivitas beta (gross beta

mg/L

0.05

mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

0,0007
0,01
0,00001
0,0003
0,03
0,10
0,03
0,5
0,01
0,0003
0,003
0,00001
0,004
0,03
0,01
0,10
0,01
16

Jml/100 ml
Jml/100 ml

0
0

Bq/L
Bq/L

0,1
1,0

95 dari sample yang


diperiksa selama setahun.

Keterangan :
Mg

: milligram

ml

= mililiter

Bq

: Bequerel

NTU

= Nephelometric Turbidity Unit

TCL

: True color unit


Logam berat merupakan logam berat terlarut

3.3.6. Penangkap Air


Penangkap air (Brochcaptering), terbuat dari beton dan pasangan batu kali, yang dibuat
dengan mengumpulkan debit mata air serta pembuatan kolam tampungan untuk
pengambilan di mata air.
3.3.7. Bak Penampung Air Minum
Bak penampung air minum diberi sekat-sekat dilengkapi dengan :
1)

Ventilasi

2)

Tangga

PT. Transka Dharma Konsultan

3-9

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

3)

Pelimpah air

4)

Lubang pemeriksaan dan perbaikan

5)

Alat ukur ketinggian air

6)

Pipa penguras

3.3.8. Jaringan Primer


Kriteria Desain Jaringan
Kriteria yang digunakan untuk perhitungan jaringan distribusi adalah sebagai berikut :
a. Q Jam puncak = 1.5 2.0 kebutuhan rata-rata harian
b. Koefisien gesekan sesuai dengan jenis pipa = 130 untuk PE (Poly Ethilene) dan 110
untuk pipa baja/DCI (Ductile Cast Iron)
c. V 0.6 - 3 m/detik
Sistem Distribusi
Sistem distribusi primer didefinisikan sebagai diameter pipa utama. Ukuran pipa ini
diperhitungkan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum dan alokasinya pada setiap
area yang ada di wilayah pelayanan.
3.3.9. Perpipaan
3.3.9.1. Pipa
Pada sub-bab ini akan ditentukan dasar-dasar dan kriteria perencanaan untuk perpipaan
yang dapat dibedakan atas 2 (dua) bagian, yaitu :
Perpipaan transmisi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari sumber ke reservoir
dan pengolahan air, serta dari reservoir menuju reservoir lainnya.
Perpipaan distribusi yang berfungsi untuk mengalirkan air dari reservoir distribusi
sampai dengan disambungkan pelanggan.
3.3.9.2. Bahan Pipa
Bahan pipa yang akan dipergunakan dipilih dengan beberapa faktor pertimbangan antara
lain:
Diameter
Tekanan

PT. Transka Dharma Konsultan

3-10

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Kondisi tanah/topografi
Kualitas air
Kemudahan /pemasangan
Selain itu pula faktor harga, ketahanan/keawetan dan kemudahan untuk mendapatkan
pipa tersebut akan dipertimbangkan. Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka diusulkan
untuk mempergunakan pipa seperti tersebut dibawah ini.

Tabel 3.4. Usulan Bahan Pipa Sesuai Dengan Diameter


Kondisi
Tertanam
Tidak tertanam

Tekanan
kerja
(m)
100
> 100
-

Diameter (mm)
50
u PVC
GIP
GIP

80 100
u PVC
Steel/GIP
Steel/GIP

150
u PVC
Steel/GIP
Steel/GIP

200
u PVC
Steel
Steel

3.3.9.3. Pemasangan Pipa


Pipa Transmisi
Pemasangan Pipa
Perpipaan transmisi sedapat mungkin dipasang di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan rusaknya pipa secara fisik baik oleh tumbuhnya pohon
atau kerusakan fisik lainnya. Kedalaman penanaman pipa dihitung dari permukaan tanah
terhadap bagian atas pipa bergantung kepada kondisi lapangan. Untuk kondisi lapangan
biasa ditentukan minimum 50 cm, sedangkan pipa yang dipasang dibawah jalan
ditentukan 100 cm. Secara terperinsi kedalaman pemasangan pipa ini, disajikan pada
Tabel 3.5. berikut ini :
Tabel 3.5. Kedalaman Penanaman Pipa
Kondisi Penanaman
Pipa
Kondisi biasa
Dibawah jalan:
- biasa
- Raya

Kedalaman (cm)
80
100
120

Bila kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk memasang pipa dibawah tanah, pipa
dapat dipasang diatas permukaan tanah.
Perlengkapan Pipa
a. Air Valve (Katup Udara)

PT. Transka Dharma Konsultan

3-11

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Air valve berfungsi untuk melepaskan/mengeluarkan udara dari dalam pipa, biasa
dipasang di titik tertinggi pada jalur pipa. Untuk jalur pipa yang relatif datar dimana
dipasang dua buah valve, maka perlengkapan ini diletakan dekat gate/stop valve yang
lebih tinggi. Type air valve yang dipergunakan dapat berupa single orifice ataupun double
orifice. Pada jalur pipa yang berdiameter lebih besar dari 400 mm, air valve yang
dipasang adalah adalah type double orifice. Selain itu hal yang lain yang perlu
diperhatikan adalah bahwa air valve iniharus dipasang pada tempat yang lebih tinggi dari
elevasi muka air tanah tertinggi, untuk mencegah kemungkinan masuknya air tanah ke
dalam pipa. Pemasangan air valve ini dilengkapi dengan gate valve yang diperlukan pada
saat maintenance/perbaikan.
b. Penguras (Wash Out)
Perlengkapan ini berfungsi untuk menguras/mengeluarkan kotoran/endapan yang
terjadi/ada didalam pipa, biasa dipasang pada jalur pipa ditempat/titik yang paling rendah
dan pada jembatan pipa. Selain itu pada jalur pipa yang relative datar, penguras perlu
juga dipasang pada setiap jarak 1000 m. Dimensi/diameter penguras yang dipilih,
dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan banyaknya endapan yang perlu dikeluarkan.
Biasanya diameter penguras ini antara (1/4 ) dari diameter pipanya.
c. Stop Valve
Stop/gate valve perlu dipasang pada jalur pipa transmisi pada setiap jarak maksimum
2000 m, dimaksudkan untuk mengisolasi segment pipa tersebut yang diperlukan pada
saat

maintenance/perbaikan.

Penempatan

pemasangan

gate

valve

ini

harus

dipertimbangkan terhadap keadaan/kondisi lpangan dan letak penguras.


Selain itu gate valve ini biasa dipasang sebelum dan sesudah jembatan pipa, siphon dan
penyeberangan jalan pipa.
d. Check Valve
Check valve dipasang pada jalur pipa transmisi sesuai dengan keperluan. Pemasangan
check valve ini diperlukan untuk menahan aliran balik dari air atau juga untuk
meredam/mengurangi kemungkinan terjadinya Water Hamer. Check valve dipasang
pada setiap jarak 1000 m atau tergantung kondisi lapangan setempat.
e. Fitting/Blok Beton
Fitting-fitting pipa (bend, tee, coupling dan lain-lain) disediakan dan dipasang pada pipa
jalur transmisi sesuai dengan keperluan. Juga suatu penahan dari blok beton diperlukan
pada setiap perubahan arah jalur dan pencabangan pipa transmisi.

PT. Transka Dharma Konsultan

3-12

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Apabila terjadi perubahan arah pada jalur pipa transmisi yang tidak memakai
belokan/bend, akan dilakukan sesuai dengan pembelokan maksimum yang diizinkan
untuk pipa tersebut. Untuk jalur pipa yang dipasang diatas permukaan tanah harus
dipasang Blok Beton sebagai penyangga pipa pada jarak setiap 4 m.
Pipa Distribusi
Pemasangan Pipa
Perpipaan induk distribusi sedapat mungkin akan dipasang di dalam tanah. Kedalaman
tanah penutup pipa minimum ditentukan 80 cm pada kondisi biasa dan 100 cm untuk pipa
dibawah jalan. Untuk kemudahan pemasangan dan pemeriksaan perpipaan ini dipasang
pada sepanjang pinggir jalan yang diperlukan.
Secara terperinci ketebalan lapisan penutup pipa sesuai kondisi lapangan dapat dilihat
pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6. Tebal Penutup Pipa
Tebal Penutup Pipa (cm)
Kondisi
50

80

100

150

Kondisi biasa

80

80

80

80

Di bawah jalan

100

100

100

100

Perlengkapan Pipa
a. Air Valve (Katup Udara)
Kecuali pada jembatan pipa dan pada jalur distribusi utama yang relatif panjang, pada
umumnya peralatan ini tidak diperlukan pada perpipaan distribusi. Hal ini disebabkan
karena selain pada umumnya jalur pipa tidak terlalu panjang, juga sambungan rumah
dapat berfungsi sebagai pelepas udara yang ada didalam pipa.
b. Penguras
Perlengkapan penguras diperlukan untuk mengeluarkan kotoran/endapan yang terdapat
didalam pipa. Biasa dipasang ditempat yang paling rendah pada perpipaan distribusi pada
jembatan pipa. Sehubungan dengan diperlukannya perlengkapan pillar (fire) hydrant yang
dipasang di lokasi-lokasi tertentu, maka perlu dipertimbangkan juga penggunaan pillar
hydrant ini sebagai penguras.
c. Stop/Gate Valve

PT. Transka Dharma Konsultan

3-13

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Dalam suatu daerah perencanaan yang terbagi atas blok-blok pelayanan tergantung dari
kondisi topografi dan prasarana yang ada, perlu dipasang gate valve-gate valve.
Perlengkapan ini diperlukan untuk melakukan pemisahan/melokalisasi suatu blok
pelayanan/jalur pipa tertentu yang sangat berguna pada saat maintenance. Biasanya gate
valve ini dipasang pada setiap pencabangan pipa. Selain itu perlengkapan ini biasa
dipasang sebelum dan sesudah jembatan pipa, siphon dan crossing jalan raya.
d. Fitting-fitting
Fitting-fitting (tee, bend, reducer dan lain-lain) perlu disediakan dan dipasang pada
perpipaan distribusi sesuai denga keperluan di lapangan. Apabila pada suatu jalur pipa
terdapat lengkungan yang memiliki radius yang sangat besar,penggunaan fitting bend
(belokan) oleh tidak dilakukan selama defleksi pada sambungan pipa tersebut masih
sesuai dengan yang disyaratkan untuk jenis pipa tersebut.
e. Peralatan Kontrol Aliran
Kalau dianggap perlu, pada setiap jarak 200 300 m pada jalur pipa transmisi harus
dipasang peralatan kontrol untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya clogging
(penyumbatan) dalam pipa akibat kotoran yang terendapkan. Unit peralatan ini akan
terdiri dari gate valve, dan fitting tempat memasukan alat pemminum ke dalam pipa serta
tempat penggelontoran. Penampatan peralatan ini harus dipilih pada tempat yang relatif
cukup luas untuk penempatannya, dan ada /tempat yanglebih rendah untuk membuang
air dari penggelontoran tersebut. Direncanakan unit ini akan dilindungi dalam bak kontrol.
3.4. PERENCANAAN HIDROLIS
3.4.1. Desain Perpipaan Distribusi
Kriteria Perencanaan :

Qdesign

Koefisien HW untuk PVC, C

= 130 140

Koefisien HW untuk Pipa besi, C

= 100 120

Sisa tekan di ujung pelayanan minimal 10 meter kolom air (m.k.a)

Pipa yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas dan tekanan

Jenis pipa yang akan digunakan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Untuk

= Qpeak

kawasan dimana tingkat korosifnya tinggi maka diusulkan dipilah pipa dari bahan
PVC kelas S12.5 (sesuai SNI)

PT. Transka Dharma Konsultan

3-14

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Metoda Perhitungan :
Dalam perencanaan jaringan pipa distribusi air minum digunakan rumus Hazen William
sebagai berikut :

Q 0,2785 x C x D

2 , 63

hf

L

0 , 54

dimana :
Q

= Debit air yang mengalir, m3/detik

= Koefisien Hazen William

Hf

= Kehilangan tekanan, meter

= Panjang pipa, meter

Perhitungan keseimbangan antara diameter dan debit air yang mengalir akan digunakan
simulasi komputer dengan program Design of Water Supply and Waste Disposal
Systems dan EPA Net.
Program EPA Net 2.0 dikembangkan oleh Water Supply and Water Resource Division
yang dikeluarkan oleh USA Environmental Protection Agencys (EPA). Program ini
dibentuk oleh periode simulasi hidraulik pada jaringan perpipaan. Simulasi dibuat dengan
memasukan data Debit, data Elevasi, Panjang Pipa, dan Reservoir.
Formula yang disediakan terdiri dari Hazen-William, Darcy-Weisbach dan ChezyManning. Faktor kekasaran pada pipa tergantung pada material pipa dan umur pipa baik
untuk kondisi pipa baru maupun lama. Dalam simulasi desain jaringan Perpipaan
Distribusi menggunakan formula Hazen- Williams dengan faktor kekasaran untuk jenis
pipa PVC : 120, jenis pipa baru.
3.4.2. Perpipaan Transmisi
a. Kapasitas perencanaan dan dimensi pipa
Sistem perpipaan transmisi pada dasarnya diperhitungkan berdasarkan kebutuhan
maksimum harian.
b. Perhitungan dimensi pipa
Dimensi pipa transmisi akan ditentukan berdasarkan Rumus Hazen William sebagai
berikut :
LQ1,85
H = 1,214 x 1010

PT. Transka Dharma Konsultan

C1,85 D4,87
3-15

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Dimana :
H = Kehilangan tekanan (m)
L = Panjang pipa (m)
Q = Debit air (liter/detik)
D = Diameter dalam pipa (mm)
C = Koefisien kekasaran pipa
Koefisien kekaksaran pipa,bergantung kepada jenis dan kondisinya dan besarnya terlihat
pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.7. Harga Koefisien Pipa

No.

Jenis Pipa
(kondisi baru)

Harga
koefisien
kekasaran pipa

1
2
3
4

AC
Ductile, cast iron, GIP
PVC
DICL, MSCL

130
120
140
130

c. Kecepatan aliran
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan dimensi pipa adalah
kecepatan aliran. Dalam perencanaan ditentukan sebagai berikut :
Kecepatan maksimum

= 2 3 m/detik

Kecepatan minimum

= 0,3 m/detik

d. Tekanan kerja
Tekanan kerja maksimum yang terjadi pada perpipaan transmisi ditentukan berdasarkan
tekanan kerja maksimum yang diizinkan untuk bahan pipa tersebut.
3.5. RESERVOIR DISTRIBUSI
3.5.1. Kapasitas Reservoir
Reservoir distribusi diperlukan untuk menyimpan air akibat adanya variasi pemakaian
yang terjadi selama 24 jam. Kapasitas reservoir distribusi ini direncanakan sebesar 16% 20% dari kebutuhan maksimum harian.
3.5.2. Penempatan Reservoir

PT. Transka Dharma Konsultan

3-16

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Reservoir distribusi ditempatkan di lokasi yang relatif paling strategis di daerah


perencanaan dan sedapat mungkin terletak di pusat, atau pada lokasi-lokasi yang paling
dekat dengan daerah pelayanan.
3.5.3. Konstruksi Reservoir
Konstruksi reservoir direncanakan berdasarkan standar-standar yang berlaku di
Indonesia. Konstruksi ini dapat berupa konstruksi beton atau baja. Reservoir ini harus
ditutup, untuk mencegah masuknya air hujan atau sampah/kotoran kedalamnya.
3.5.4. Perlengkapan Perpipaan
Pada reservoir ini harus diperlengkapi dengan sistem perpipaan yang terdiri dari pipa
masuk dan pelampung, keluaran, peluap dan penguras serta manhole dan ventilasi.

PT. Transka Dharma Konsultan

3-17

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 4
SISTEM PENYEDIAAN AIR

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab.4
4.1.

Sistem Penyediaan Air

SUMBER AIR

4.1.1. Desa Cikarakcak, Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka


Didesa ini terdapat Mata Air Cikeruh yang dimanfaatkan untuk kebutuhan penyediaan air
baku. Hasil koordinasi dengan UPTD Sukahaji dan Kepala Desa Cikarakcak dan aparatur
desa setempat yang akan menjadi sumber pemanfaatan air baku Desa Mekarwangi dan
Desa Heubeulisuk. Mata air ini terletak di kaki Gunung Cireme yang sudah dimanfaatkan
oleh masyarakat setempat dengan menggunakan pipa berdiameter 2 (5 cm) dengan
kondisi pipa sudah rusak. Posisi mata air terletak 659'21" Lintang Selatan 10812'24"
Bujur Timur, debit air yang keluar 15 l/dtk.
Rencana pemanfaatan yang diharapkan dari penduduk untuk Mata Air Cikeruh didistribusi
untuk melayani Desa Mekarwangi dan Desa Heubeulisuk Kecamatan Argapura.

Gambar 4.1. Sumber Air Baku Mata Air Cikeruh

Gambar 4.2. Daerah Layanan Desa Mekarwangi


PT. Transka Dharma Konsultan

4-1

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4.1.2. Kecamatan Rajagaluh & Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka


Sumber air yang diambil untuk dimanfaatkan menjadi sumber air baku yaitu sumber air
dari Mata Air Cirumput, dengan daerah layanan yang akan didistribusi meliputi
Kecamatan Rajagaluh dan Leuwimunding. Debit yang tersedia menurut pengamatan
dilapangan sebesar 60 l/dtk.

Gambar 5.3. Sumber Air Baku Mata Air Cirumput


4.1.3. Rekapitulasi Sumber air
Dari hasil analisa diketahui bahwa sumber air baku di daerah rencana yang dapat
dimanfaatkan dan memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah
Desa Mekarwangi & Heubeulisuk adalah Mata Air Cikeruh, sedangkan Untuk kebutuhan
perkotaan yang meliputi Kecamatan Rajagaluh dan Leuwimunding diambil dari Mata Air
Cirumput. Berikut rekapitulasi dari sumber air yang diambil.
No
Nama Sumber air baku
Kuantitas lapangan
(liter/detik)
Kualitas mutu air baku
Jarak layanan
Daerah Layanan dan
jumlah jiwa yang dilayani

4.2.

Mata Air Cikeruh

Mata Air Cirumput

15 liter/detik

60 liter/detik

Memenuhi syarat

Kandungan Fe

3,50 Km

9,00 Km

Desa Mekarwangi dan


Heubeulisuk = 4.272
jiwa

Kecamatan Rajagaluh dan


Leuwimunding (Wilayah
Perkotaan) = 107.052 jiwa

SISTEM PENGAMBILAN AIR BAKU

4.1.4. Mata Air Cikeruh


Sistem pengambilan air baku dilakukan dengan cara membuat tampungan air di wilayah
Mata Air tersebut dan disambungakan dengan menggunakian pipa galvanis ke Reservoir
yang direncanakan di daerah Dusun Cigunung serta di distribusi ke wilayah layanan yang
lainya meliputi dusun dusun yang tersebar di Desa Mekarwangi & Heubeulisuk.

PT. Transka Dharma Konsultan

4- 2

MA. Cikeruh

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Intake

Reservoir
Desa Cikarakcak

Daerah Pelayanan
Desa Mekarwangi

Daerah Pelayanan
Desa Heubeulisuk

Gambar 5.4. Sistem Penyediaan Air Baku Desa Mekarwangi & Heubeulisuk
4.1.5. Mata Air Cirumput
Sistem pengambilan Mata Air Cirumput dilakukan dengan cara membuat tampungan
mata air dan disambungakan dengan menggunakan pipa galvanis ke Reservoir di wilayah
hilir.
MA. Cirumput

Reservoir

Gambar 5.5. Sistem Penyediaan Air Baku Perkotaan

PT. Transka Dharma Konsultan

4- 3

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 5
ANALISIS DATA

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab 5 Analisis Data


5.1. PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
Berdasarkan data penduduk pada tahun-tahun sebelum 2011 dan rata-rata pertambahan
pendukuk maka dapat dihitung laju pertambahan penduduknya pertahun setelah tahun
2006 berdasarkan rumus sebagai berikut :
P(t2)

= P(t1) * (1 + r)(t2-t1)

dimana :
P(t1) = adalah jumlah penduduk pada tahun t1
P(t2) = adalah jumlah penduduk pada tahun t2
r

= adalah laju pertambahan penduduk per-tahun

Hasil analisa proyeksi perkiraan jumlah penduduk sampai pada tahun 2036 dapat dilihat
pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.2.
Tabel 5.1. Proyeksi jumlah penduduk Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk Kec. Cikarakcak
NO.
1
2

DESA
MEKARWANGI
HEUBEULLISUK
JUMLAH

2011
2.044
2.228
4.272

2016
2.257
2.460
4.717

TAHUN
2021
2026
2.492
2.751
2.716
2.999
5.208
5.750

2031
3.037
3.311
6.348

2036
3.353
3.655
7.009

Sumber : Hasil Analisa PT. Transka Dharma Konsultan

Tabel 5.2. Proyeksi jumlah penduduk Kecamatan Rajagaluh, Leuwimunding, Sumberjaya


dan Palasah
NO.
1
2
3
4

KECAMATAN
RAJAGALUH
LEUWIMUNDING
SUMBERJAYA
PALASAH
JUMLAH

2011
44.526
62.526
59.081
49.492
215.625

2016
49.160
69.034
65.230
54.643
238.067

TAHUN
2021
2026
54.277
59.926
76.219
84.152
72.019
79.515
60.330
66.610
262.846
290.203

2031
66.163
92.910
87.791
73.543
320.407

2036
73.050
102.581
96.929
81.197
353.756

Sumber : Hasil Analisa PT. Transka Dharma Konsultan

5.2. KEBUTUHAN AIR


Proyeksi konsumsi air per-kapita diperkirakan berdasarkan pada National Water
Resources Policy oleh FAO dan pada tinjauan ulang terhadap pertimbangan target
suplesi air yang akan datang ditunjukan pada Tabel 5.3.

PT. Transka Dharma Konsultan

5-1

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 5.3. Proyeksi jumlah penduduk di lokasi studi


Unit = lt/kapita/hari
Kategori ukuran perkotaan

1990-2000

2000-2015

2015-2030

Perkotaan >1.000.000

250

270

280

Perkotaan<1.000.000

150

170

180

Pedesaan

60

70

70

Sumber : perhitungan JICA-FIDP

Total kebutuhan air DMI diestimasi dengan mengalikan populasi hasil proyeksi dengan
laju komsumsi air per kapita, sebagaimana ditunjukkan dalam rumus berikut :

q
q
Q( DMI ) ( ( u ) P(u ) ( r ) P( r ) ) / 86400
1000
1000
di mana :

Q ( DMI ) = kebutuhan air DMI (m3/detik)


q ( u)

= Konsumsi air untuk daerah perkotaan (lit/kapita/hari)

q (r)

= Konsumsi air untuk daerah pedesaan (lit/kapita/hari)

P( u )

= Populasi perkotaan

P( r )

= Populasi pedesaan

Berdasarkan standar tersebut, kebutuhan air air DMI berdasarkan tahun proyeksi 2011
s/d 2036 domestik untuk masingmasing daerah layanan diperlihatkan dalam tabel
berikut dan dalam Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Kebutuhan Air Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk Kec. Cikarakcak

PT. Transka Dharma Konsultan

5-2

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 5.5. Kebutuhan Air Kecamatan Rajagaluh, Leuwimunding, Sumberjaya dan Palasah

Sumber : Hasil Analisa PT. Transka Dharma Konsultan

5.3. EVALUASI GEOLOGI TEKNIK


Berdasarkan hasil penyelidikan lapangan berupa pelaksanaan hasil Pemboran Tangan
(Hand Bor) serta hasil Analisa Laboratorium Mekanika Tanah (Tabel 5.6) yang telah
dilaksanakan, akan dievaluasi mengenai keadaan Lithologi lapisan tanah untuk masingmasing Lokasi Pekerjaan.
Tabel 5.6 Hasil Analisa Laboratorium Mekanika Tanah
Unit
weight

BORE

DEPTH

USCS

GS

Wn

gn

t/m3

NO
(m)

Particle Size Distribution Analysis

Atterberg limits
wL
%

wP
%

lP
%

Partikel Size
Sieve Analysis
Hydrometer
GRAVEL

SAND

SILT

CLAY

Triaxial UU
Total Stress

kg/cm 2

deg

DESA TAMANSARI
BT.1

1.00

1.50

CH

2.603

48.413

1.605

67.45

28.81

38.64

5.94

38.42

55.64

0.110

7.5

BT.2

2.00

2.50

CH

2.624

38.455

1.621

78.85

29.62

49.23

8.82

39.75

51.43

0.153

5.9

BT.3

1.00

1.50

CH

2.614

47.023

1.613

69.21

29.94

39.27

5.77

34.51

59.72

0.136

6.2

BT.4

2.00

2.50

CH

2.626

39.572

1.638

79.84

30.98

48.86

8.26

38.97

52.77

0.142

6.3

DESA MULYAJAYA
BT.1

1.00

1.50

CH

2.609

52.614

1.597

70.18

30.17

40.01

5.62

36.65

57.73

0.137

5.8

BT.2

1.00

1.50

CH

2.638

40.224

1.630

68.09

29.17

38.92

4.04

38.62

57.34

0.126

6.1

BT.3

2.00

2.50

CH

2.636

39.202

1.633

79.26

27.49

51.77

7.94

37.92

54.14

0.188

7.4

BT.4

1.00

1.50

CH

2.616

37.151

1.644

69.43

29.20

40.23

8.19

39.54

52.27

0.283

7.6

DESA CIHERANG
BT.1

1.00

1.50

CH

2.612

41.194

1.609

68.76

30.65

38.11

8.94

37.81

53.25

0.116

5.6

BT.2

0.80

1.30

CH

2.637

38.953

1.631

70.42

30.55

39.87

6.39

37.55

56.06

0.098

6.3

BT.3

1.00

1.50

CH

2.641

39.244

1.636

71.03

30.56

40.47

7.51

41.28

51.21

0.321

9.7

BT.4

3.00

3.50

CH

2.628

37.151

1.624

73.42

31.37

42.05

7.80

39.19

53.01

0.231

8.2

PT. Transka Dharma Konsultan

5-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Adapun hasil Pelaksanaan Lapangan Pemboran Tangan akan dievaluasi dengan


menggunakan metoda Schmertmanns sebagai berikut :
SOIL CLASSIFICATION BASED ON qC AND FR
FR

SOIL CLASSIFICATION

(%)
0,0 0,5 %

Soft Rock, Shell or Gravel Fill

0,5 2,0 %

Sands or Gravel

2,0 5,0 %

Clay Sand Mixtures and Silts

> 5,0 %

Clays

FR = Friction Ratio = fs / qc x 100 %


5.3.1. Evaluasi Hasil Pekerjaan Lapangan Dan Analisa Laboratorium Mekanika
Tanah
Lokasi Desa Mekarwangi
Berdasarkan hasil Penyelidikan Geologi Teknik dan hasil Analisa Laboratorium Mekanika
Tanah, Lithologi dari masing-masing lokasi tersusun sebagai berikut :
Mata Air Cikeruh (Lokasi Broncaptering)
0.00 m dari muka tanah setempat
Lempung Lanauan, coklat kemerahan, soft - Wn
stiff, plastisitas tinggi (CH).

48.413

1.605

Gs

2.603

qc

2 20 kg/cm2

qc

150 kg/cm2

38.455

gr

/cc

6.50 m

Breksi Vulkanik, pasir, kerakal-kerikil-boulder


Reservoir - 1
0.00 m dari muka tanah setempat

Lempung Lanauan, coklat kemerahan, soft - Wn


hard,

plastisitas

Endapan Sungai

tinggi

(CH).

Merupakan n

1.621

%
gr

/cc

Gs

2.624

qc

4 76 kg/cm2

qc

150 kg/cm2

1.80 m

Bed Rock.
PT. Transka Dharma Konsultan

5-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Mata Air Cirumput (Lokasi Broncaptering)


0.00 m dari muka tanah setempat
Lempung Lanauan, coklat keabuan, soft - Wn
stiff, plastisitas tinggi (CH).

47.023

1.614

Gs

2.614

qc

2 55

kg/cm2

qc

150

kg/cm2

39.572

gr

/cc

6.50 m

Breksi Vulkanik, pasir, kerakal-kerikil-boulder

Reservoir - 2
0.00 m dari muka tanah setempat
Lempung Lanauan, coklat kemerahan, soft - Wn
hard,

plastisitas

tinggi

(CH).

Merupakan n

Endapan Sungai

1.638

%
gr

/cc

Gs

2.626

qc

4 83

kg/cm2

qc

150

kg/cm2

11.60 m

Bed Rock.
5.3.2. Analisa Daya Dukung Tanah

Besaran Daya Dukung Tanah akan dianalisa berdasarkan besaran parameter yang
didapat dari hasil Penyelidikan Geologi Teknik (Hand Bor) dari Hasil Test Laboratorium
Mekanika Tanah. Adapun formula yang dipergunakan dimaksudkan guna mendapatkan
Daya Dukung yang cukup baik, aman serta efisien untuk menunjang Struktur Bangunan di
atasnya.
Berdasarkan dari data hasil Penyelidikan Geologi Teknik, lapisan tanah yang cukup baik
guna menunjang struktur bangunan akan dianalisa berdasarkan formula type Pondasi
Dangkal (Shallow Foundation) bilamana Kedalaman Pondasi lebih kecil dari 3 B (Lebar
Pondasi) sedangkan bilamana kedalaman pondasinya lebih besar dari 3 B akan
dievaluasi berdasarkan formula tipe pondasi dalam (Deep Foundation).
5.3.3. Analisa Pondasi Dangkal
Analisa ini dipergunakan bilamana D < 3B
Dimana :
D = kedalaman pondasi
B = lebar pondasi
PT. Transka Dharma Konsultan

5-5

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Berdasarkan Data Sondir (Van der Veen)

q ult
Dimana :

qc
15

qc

Nilai Tahanan Ujung Konus

qult

Daya Dukung Batas

qad

Daya Dukung Desain

q ad

q ult
FK

Jika nilai faktor keamanan FK = 2 ; maka

q ad

qc
30

Berdasarkan Data Laboratorium

Untuk tanah pada umumnya (c & soil)


Qe Ap.q ult ..

(Terzaghi)

Dimana:

q ult 1.3.C.Nc q.Nq .B.N .a


Sehingga:

Qe Ap.1.3.C.Nc q.Nq .B.N .a


Dimana:
Nc,Nq,N

= Faktor daya dukung Tanah, dipergunakan Grafik


dari Meyerhoff (Gambar 6.11)

Ap

= Luas Penampang Pondasi

= Effective overburder pressure = (.hi)

= Kohesi yang diperoleh dari uji Triaxial UU dari


tanah yang terdapat dibawah telapak Pondasi.

= Berat isi tanah.

= Faktor penampang dimana:

PT. Transka Dharma Konsultan

Penampang persegi a = 0,4

Penampang bulat

a = 0,3
5-6

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

qDES

= Daya Dukung Desain = qult/ FK

FK

= Faktor Keamanan = 12

Gambar 6.1. Bearing Capacity Factors for Shallow Footing


5.3.4. Analisa Pondasi Dalam
Analisa yang akan dilakukan adalah berdasarkan data lapangan serta data
laboratorium sebagaimana berikut ini :
Berdasarkan SPT
o

Daya Dukung Ujung (End Bearing Capacity)


Formula yang di pergunakan:

Pu n.N . Au

...........................(Thornburn & Mac Vicar)

Dimana :
Pu

= Daya Dukung Ujung Tiang

= Nilai Korelasi antara qc dan N dari grafik Thornburn &


Mac Vicar.

N ' 15 1

= Nilai SPT yang telah dikoreksi akibat terendam.

N 15 .... ( Terzaghi & Peck)

Formula tersebut diatas merupakan pengembangan dari formula yang


dipergunakan untuk data sondir.
PT. Transka Dharma Konsultan

5-7

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pu q c . Au
q c 4.N
Dimana :
qc = Nilai Tahanan Ujung (dari data sondir).
Nilai faktor keamanan (FK) yang pergunakan untuk formula diatas adalah 8

Daya Dukung Akibat Friksi (Friction Bearing Capacity)


Formula yang dipergunakan :
n

Ps fs i . As i
i 1

Dimana :
Ps

= Daya Dukung Lekat Tiang

Asi

= Luas Selimut Tiang

Asi

= Koefisien friksi yang diperoleh dari N-SPT


0,02.N < 1 kg/cm2.

Ps . i .Cu i . Asi
i 1

Dimana :
s

= Daya dukung ujung tiang

Cui

= Kohesi rata-rata dari tanah disekitar tiang

Cu

qu
2

---------> q u

N
5

untuk Silty Clay

qu

N
4

untuk Clay

qu

PT. Transka Dharma Konsultan

N
7.5

untuk Silty atau Sandy Clay

5-8

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 5.7. Faktor Adhesi (dapat diambil dari tabel dibawah ini
Material

Cohessive

Konsistensi

Timber & Concrete

Cohessive Factor

Strength ( ton/m2 )

Soft

0.00 3.75

1.00 0.90

Medium

3.75 7.50

0.90 0.60

Stiff

7.50 15.00

0.60 0.45

Berdasarkan Data Laboratorium


o

Daya Dukung Ujung (End Bearing Capacity)


Untuk tanah pada umumnya (c & soil)

Qe Ap.q ult

..

(Terzaghi)

Dimana:

q ult 1.3.C.Nc q.Nq .B.N .a


Sehingga:

Qe Ap.1.3.C.Nc q.Nq .B.N .a


Dimana:
Nc,Nq,N

= Faktor daya dukung untuk tanah dibawah tiang.

Ap

= Luas Penampang tiang pancang

= Effective overburder pressure = (.hi)

= Kohesi yang diperoleh dari uji Triaxial UU dari


tanah yang terdapat pada ujung tiang.

= Berat isi tanah dibawa ujung tiang.

= Faktor penampang dimana:

Penampang persegi a = 0,4

Penampang bulat

a = 0,3

Daya Dukung Akibat Friksi (Friction Bearing Capacity)


Daya dukung friksi yang biasa dipergunakan adalah cara dari Tomlinson,
karena dapat dipergunakan untuk berbagai kondisi.
Formula yang dipergunakan:

PT. Transka Dharma Konsultan

5-9

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Qe Ap.1.3.C.Nc q.Nq .B.N .a


Dimana :

= Faktor Adhesi yang merupakan fungsi dari kohesi.

= Kohesi

= Coefficient of lateral pressure, harganya terletak dari


Ko = 1.00 sampai 1.75.

= Sudut geser dalam

= Sudut geser efektif antara tanah dan material tiang,


dapat diambil = 2/3.

As

= Luas selimut tiang

Nilai faktor keamanan (FK) yang pergunakan untuk formula diatas adalah 16
5.3.5. Interpretasi Daya Dukung Tanah Dan Kedalaman Pondasi
Berdasarkan analisa Geologi Tenik pada masing-masing lokasi akan dilakukan
interpretasi untuk Type, Kedalaman Pondasi serta Daya Dukung Tanah yang cukup baik,
aman dan efisien guna menunjang Srtuktur Bangunan yang direncanakan. Hasil
interpretasi tersebut dapat disusun sebagai berikut :
A. Desa Mekarwangi
Mata Air Cikeruh (Broncaptering)
Kedalaman tanah yang cukup baik guna menunjang Struktur Bangunan dijumpai pada
kedalaman 1,80 m dari muka tanah setempat, berupa Lapisan Breksi Vulkanik, dengan
parameter keteknikan sebagai berikut :
qC

= 150 kg/cm
Daya Dukung Tanah (Shallow Foundation)
- Data Lapangan

q ad

qc
30

= 5.00 kg/cm2
Resevoir - 1
Kedalaman tanah yang cukup baik guna menunjang Struktur Bangunan dijumpai
pada kedalaman 11,00 m dari muka tanah setempat qc = 150 kg/cm2, berupa
PT. Transka Dharma Konsultan

5-10

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Lapisan Batuan Dasar ( Bed Rock). Sehubungan Desain Struktur Bangunan yang
tidak terlalu berat, maka Daya Dukung Tanah akan dihitung berdasarkan formula
Type Pondasi Dangkal. Adapun lapisan tanah yang dijumpai berupa

Lapisan

Lempung Lanauan, berwarna coklat kemerahan, Soft Stiff, dengan parameter


keteknikan berikut :
qC

10 - 14 kg/cm2

1.605 gr/cc

Wn

48.413 %

GS

2.603

CUU

0.110 kg/cm2

UU

5.9

FK

12

; Nc = 6,81 , Nq = 1,57 , N = 0,57

Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Adapun Daya Dukung Tanah pada masing-masing kedalaman dengan Lebar


Pondasi (B) = 1.0 m adalah sebagai berikut :
Kedalaman Pondasi

Daya dukung Tanah

(m)

Data Lapangan

Data Laboratorium

-1.00
-2.00
-3.00

0.400 kg/cm2
0.400 kg/cm2
0.400 kg/cm2

0.322 kg/cm2
0.532 kg/cm2
0.742 kg/cm2

-4.00

0.600 kg/cm2

0.912 kg/cm2

Mata Air Cirumput (Broncaptering)


Kedalaman tanah yang cukup baik guna menunjang Struktur Bangunan dijumpai
pada kedalaman 2,40 m dari muka tanah setempat, berupa Lapisan Breksi
Vulkanik, dengan parameter keteknikan sebagai berikut :
qC

= 150 kg/cm
Daya Dukung Tanah (Shallow Foundation)
- Data Lapangan

q ad

qc
30

= 5.00 kg/cm2

PT. Transka Dharma Konsultan

5-11

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Resevoir - 2
Kedalaman tanah yang cukup baik guna menunjang Struktur Bangunan dijumpai
pada kedalaman 11,60 m dari muka tanah setempat qc = 150 kg/cm2, berupa
Lapisan Batuan Dasar ( Bed Rock). Sehubungan Desain Struktur Bangunan yang
tidak terlalu berat, maka Daya Dukung Tanah akan dihitung berdasarkan formula
Type Pondasi Dangkal. Adapun lapisan tanah yang dijumpai berupa

Lapisan

Lempung Lanauan, berwarna coklat kemerahan, Soft Stiff, dengan parameter


keteknikan berikut :

qC

8 - 19 kg/cm2

1.638 gr/cc

Wn

39.572 %

GS

2.628

CUU

0.142 kg/cm2

UU

6.3

FK

12

; Nc = 6,97 , Nq = 1,79 , N = 0,64

Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Adapun Daya Dukung Tanah pada masing-masing kedalaman dengan Lebar


Pondasi (B) = 1.0 m adalah sebagai berikut :
Kedalaman Pondasi

Daya dukung Tanah

(m)

Data Lapangan

Data Laboratorium

-1.00

0.367 kg/cm2

0.387 kg/cm2

-2.00
-3.00

0.400 kg/cm2
0.467 kg/cm2

0.631 kg/cm2
0.875 kg/cm2

-4.00

0.633 kg/cm2

0.987 kg/cm2

Daya Dukung Tanah untuk Pondasi Dangkal (Shallow Foundation)

Adapun Daya Dukung Tanah pada masing-masing kedalaman dengan Lebar


Pondasi (B) = 1.0 m adalah sebagai berikut :
Kedalaman Pondasi

Daya dukung Tanah

(m)

Data Lapangan

Data Laboratorium

-1.00

0.134 kg/cm2

0.546 kg/cm2

-2.00
-3.00

1.397 kg/cm2
1.033 kg/cm2

0.821 kg/cm2
1.096 kg/cm2

-4.00

1.889 kg/cm2

1.372 kg/cm2

PT. Transka Dharma Konsultan

5-12

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

5.4. RENCANA SISTEM PENYEDIAAN AIR BAKU


5.4.1. Sumber Air Dan Daerah Layanan Desa Mekarwangi & Heubeulisuk
Kecamatan Argapura Dengan Sumber Air Mata Air Cikeruh
Mata Air Cikeruh merupakan mata air dengan tipe rekahan, mempunyai debit tidak
terpakai sekitar 15 liter/detik. Saat ini mata air ini sudah dimanfaatkan sebagian untuk
pemenuhan kebutuhan air bersih di desa tamansari dengan cara gravitasi. Sudah ada
bangunan penangkap sederhana tetapi tidak bisa berfungsi dengan optimal, dan tidak
mempunyai jaringan pipa permanen dan juga tidak ditemui reservoir yang cukup untuk
menampung kebutuhan air Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk.
Rencana pengembangan sistem air baku dengan sumber air Mata Air Cikeruh adalah :
1. Membangun bak pengumpul di sumber air Mata Air Cikeruh dari beton bertulang
untuk menghindari bocor, retak bangunan, tertutup dilengkapi dengan pelimpah.
2. Membangunan jaringan Pipa dari Broncaptering ke Reservoir sepanjang kurang
lebih 3.830 meter dengan diameter 6.
3. Membangun reservoir baru di Desa Cikarakcak dengan kapasitas 15 m3.
Dengan pembangunan sistem jaringan air baku dengan sumber air Mata Air Cikeruh
daerah layanan Desa Mekarwangi dan Heubeulisuk dengan proyeksi jumlah layanan
penduduk 7.009 jiwa sampai tahun 2036 bisa terlayani dengan baik.
5.4.2. Analisa Jaringan Pipa Sistem Penyediaan Air Baku Desa Mekarwangi dan
Heubeulisuk Dengan Sumber Air Mata Air Cikeruh
Simulasi yang dilakukan untuk menghitung besarnya debit yang mengalir pada pipa
dimodelkan dengan jaringan pipa terdiri berdiameter 150 mm (6) dialirkan secara
gravitasi dari mata air Cikeruh (El + 955,09 dengan debit 15 liter/detik), di tampung dalam
tangki Reservoir dengan volume masing-masing 25 m3 yang berfungsi sebagai buffer.
Hasil penting simulasi jaringan pipa adalah sebagai berikut :
A. Fluktuasi penggunaan air harian pada sistem penyediaan air mampu mensuplai air
baku dengan base demand air sebesar 7 liter/detik. Debit puncak pada jam-jam
penggunaan maksimum adalah 15.00 liter/detik.
B. Efektifitas Reservoir yang berfungsi sebagai buffer meskipun mengalami fluktuasi
harian muka air Reservoir Cikeruh tidak pernah kosong, termasuk pada saat
memenuhi kebutuhan air pada jam-jam puncak sebesar 7.0 lt/dt. Bak penampung
dengan kapasitas 25 m3 di desa Cikarakcak bisa berfungsi sebagai buffer yaitu
menampung air pada saat pemakaian air minimum dan mensuplai air pada saat
pemakaian air maksimum.
PT. Transka Dharma Konsultan

5-13

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

BRONCAPTERING MATA AIR CIKERUH


9240400.00

9 240 400 .00


205800.00

9 240 400.00
205600.00

9 240 400 .00


205400.00

9240400 .00
205200.00

9240400.00
205000.00

9 240 400 .00


204800.00

9 240 400 .00


204600.00

9240400.00
204400.00

9 240 400.00
204200.00

9 240 400 .00


204000.00

9240400 .00
203800.00

9240400.00
203600.00

9 240 400 .00


203400.00

9 240 400 .00


203200.00

B M. 03
X + 2 02
.5 54 .384
Y + 9 .2
4 0 .2 49
.080
Z + 55
9 .5 10

203000.00

9240400.00
202800.00

9 240400.00
202600.00

202400.00

9 240 400 .00

B OX A IR

205800.00

9 240 200 .00

205600.00

9 240 000 .00

205600.00

9240000.00
205800.00

205400.00

9240200.00

9 240 000.00
205400.00

9 240 000 .00


205200.00

9240000 .00
205000.00

9240000.00

9 240 200.00

205200.00

9 240 200 .00

205000.00

9240200 .00

204800.00

9 240 000 .00


204600.00

9 240 000 .00

9240200.00
204800.00

204600.00

9 240 200 .00

204400.00

204200.00

9240000.00

204000.00

9 240 000.00

9 240 200 .00


204400.00

204200.00

9240200.00

204000.00

9 240 200.00

9 240 000 .00


203800.00

9240000 .00
203600.00

203400.00

9240000.00

9 240 200 .00


203800.00

9240200 .00
203600.00

203400.00

9240200.00

9 240 000 .00


203200.00

9 240 000 .00


203000.00

9240000.00

9 240 200 .00


203200.00

203000.00

9 240 200 .00

202800.00

9 240000.00
202600.00

202400.00

9 240 000 .00

9240200.00
202800.00

9 240200.00
202600.00

202400.00

9 240 200 .00

9 239 800 .00


205800.00

9239800.00
205600.00

9 239 800.00
205400.00

9 239 800 .00


205200.00

9239800 .00
205000.00

9239800.00
204800.00

9 239 800 .00


204600.00

9 239 800 .00


204400.00

9239800.00
204200.00

9 239 800.00
204000.00

203800.00

9239600.00

9 239 600 .00


205800.00

9 239 600.00
205600.00

9 239 600 .00


205400.00

9239600 .00
205200.00

9239600.00
205000.00

9 239 600 .00


204800.00

9 239 600 .00


204600.00

9239600.00
204400.00

9 239 600.00
204200.00

9 239 600 .00


204000.00

9239600 .00
203600.00

9239600.00
203400.00

9 239 600 .00


203200.00

9 239 600 .00


203000.00

9239600.00
202800.00

202600.00

202400.00

9 239600.00

9 239 800 .00

203800.00

9 239 600 .00

9239800 .00
203600.00

9239800.00
203400.00

9 239 800 .00


203200.00

9 239 800 .00


203000.00

9239800.00
202800.00

9 239800.00
202600.00

202400.00

9 239 800 .00

9 239 400 .00


205800.00

9239400.00
205600.00

9 239 400.00
205400.00

9 239 400 .00


205200.00

9239400 .00
205000.00

9239400.00
204800.00

9 239 400 .00


204600.00

9 239 400 .00


204400.00

9239400.00
204200.00

9 239 400.00
204000.00

9 239 400 .00


203800.00

9239400 .00
203600.00

9239400.00
203400.00

9 239 400 .00


203200.00

9 239 400 .00


203000.00

9239400.00
202800.00

9 239400.00
202600.00

202400.00

9 239 400 .00

9 239 200 .00


205800.00

9239200.00
205600.00

9 239 200.00
205400.00

9 239 200 .00


205200.00

9239200 .00
205000.00

9239200.00
204800.00

9 239 200 .00


204600.00

9 239 200 .00


204400.00

9239200.00
204200.00

9 239 200.00
204000.00

9 239 200 .00


203800.00

9239200 .00
203600.00

9239200.00
203400.00

9 239 200 .00


203200.00

9 239 200 .00


203000.00

9239200.00
202800.00

9 239200.00
202600.00

202400.00

9 239 200 .00

9 239 000 .00


205800.00

9239000.00
205600.00

9 239 000.00
205400.00

9 239 000 .00

205200.00

9239000 .00
205000.00

9239000.00
204800.00

9 239 000 .00


204600.00

9 239 000 .00


204400.00

9239000.00
204200.00

9 239 000.00
204000.00

9 239 000 .00


203800.00

9239000 .00
203600.00

9239000.00
203400.00

9 239 000 .00


203200.00

9 239 000 .00


203000.00

9239000.00
202800.00

9 239000.00
202600.00

202400.00

9 239 000 .00

Gambar 5.2.

9 238 800 .00

RESERVOIR
205800.00

9238800.00
205600.00

9 238 800.00
205400.00

9 238 800 .00


205200.00

9238800 .00
205000.00

9238800.00
204800.00

9 238 800 .00


204600.00

9 238 800 .00


204400.00

9238800.00
204200.00

9 238 800.00
204000.00

9 238 800 .00


203800.00

9238800 .00
203600.00

9238800.00
203400.00

9 238 800 .00


203200.00

9 238 800 .00


203000.00

9238800.00
202800.00

9 238800.00
202600.00

202400.00

9 238 800 .00

Pipa Transmisi Air Baku dari Mata Air Cikeruh Desa Mekarwangi dan
Heubeulisuk

5.4.3. Analisa Jaringan Pipa Sistem Penyediaan Air Baku Sumber Air Cirumput
Berdasarkan kepada Tabel hasil perhitungan kebutuhan air bersih, maka :
1. Kebutuhan air bersih rata pada tahun 2036 adalah 30,913 m3/det, sedangkan
Kapasitas eksiting saat ini 60 l/det = 5,184 m3/det, menunjukan minus 20,581 m3/det
tahun 2036.
2. Berdasarkan pada point sebelumnya, maka jumlah penduduk yang terlayani hanya
43.384 orang

PT. Transka Dharma Konsultan

5-14

+ 9.244.200
+ 9.244.200
+ 9. 244.200

538
534 .41
.11

5 54
.71
5 48
.679

548.416

5 41.37

5 53.41
5 48.281
5 45.11

P.7

548 .141

540.37

548.002 549.008
544.37

552.41

P.9
+ 9. 244.400

535 .41
533 .21

P.5

+ 9.244.400

BAK MATA AIR


BM.01
X + 207.911.488

+ 207.800

+ 9.244.400

5 48.7
5
549.079 548.957
541
549.880
.11
529
.41
535.41

5 54.71
548
54 .43
5 48.6
35
548 .6

P.1

+ 207.800

16

553
54 .71
54 7.7 80
6.1
1
54
4.2
2

.40
5 49.21

45

5 42.20
5 44.11 3
542.71

547 .6

545

.926

P.8

P.62
20

+ 9. 244.600

.71
5 52
.11
549 94
.7
546 .11
545
1
5 42.6

P.

+ 9.244.600

561 .41

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

DESA TEJA

532.37

P.

.71
92
5 55
3.2
55 2 .11
55
.41
5 50

1
8.7
55

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

533.08
9 .71 1
54 8.7 99
.289
2 54 45.7544
54
.29
5 5.
546
54
.71
5 44
+ 207.800

22
P.

+ 207.000

+ 206.800

K ADES

P.6
5
+ 9.244.600

P .4

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

533.11
533.40

P.64
P .63

532.407

533.10

67
P.68

533.20
533.28

533.10

533.104

532.41
532.17
533.08
533.07

533.19
533.211
533.51

533.041
533.411

1
8.7
52

P.61
P .60

531
.27
531
531 .36
.41
1
531
53 .34

548.935
546.11
544.61

551.41

552.41

P .24

546.71

P .23

522 .87
5 22.76
1

.07

.21
514
1
.00
515
.20
515
.06
515

513

+ 206.800

510.74
510.67

+ 207.000

+ 207.200

+ 207.400

+ 207.600

+ 207.800

537.81

545.61
544.41
542.720
540.11

P.25

541 .5

04

7
P.2

P.7

5 05.27
5 05.61

5 05.01
505 .614

503 .40

P.71

4
8.6
49
7
0.6
50 .18 2
500
7
0.2
0
50
0.3
50

54

1
3.0
54

P.

31

1
1.7 34
9.0 1
53 6.4
6
53
4.7
53

53

1
3.7 03
53
3.2
53 9.41
52
1
7.4
52

7
4.6

4 95.61
4 95.27

495 .01
0
495.7
4 95.943

P.73

490
.27

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

491
.21
491.
184
4 91.1
64 487.040
+ 206.600
491.
71

P.74

.11

+ 207.800

+ 207.600

510

+ 207.400

P.76

485.47
485.70

485.456

485.01

483.91

5 09.41

P.70

510.486

510.27

+ 206.600
509.81

RENCANA BAK AIR


BM.02
X + 207.083.326
Y + 9.244.719.607
Z + 539.635

5 23.40

6
7.2 7
52
7.3
52

7
7.8
1
52
7.7 01
52
7.4
52

P.6

521.8
6
5 21.70

556.71
555.10
552.140
550.11

53
0.4
61
7

1.2

533.20
533.04
533.07
533.10
533.37

+ 206.600

P.50

.85
5 30
.01
22
5 34
33.5
.115
533 .741
532
1
5 29.7
.37
525

+ 206.600

P.29

+ 206.600

+ 9.244.800

.41
564

P.51

+ 9.245.000

555.41

+ 9.244.800

P.

35

41
531.
5 28.41
.5 56
526
11
524.
1
5 21.4

P.48

13
4.1
52

532.7
1
529
.41
5 26.4
5 25 71
.11
514.
01

59

+ 9. 244.400

7
P.7

1
3.7
51
1
5.6
54
51
1.1
51 9.71
50
1
7.4
50

7
P.3

.22
481
.21
480

.21
478
.01
480
5
.22
481

P.7

.91
468
.51
0
469
.80
469
8
9.7
46 .81
469

+ 9.245.200

545

+ 9.245.200

P.15

45

P.

+ 9. 244.600

+ 207.800

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

+ 206.600

4 69.91
4 68.21

468 .20
469 .01
470 .185

P.79

466.7
8
467
.170
467.
01
4 66.70

4 66.07

P.81

P.80

.21
461
07
466.
141
466.
98
459.
1
4 59.8

82
P.

45

7
7.3 8
45
7.4
45

1
7.2
45
8
7.4 11
45
7.4

+ 9.245.400

54 4.7
1
54 9.2
54 7.0 1
7.0 66
54
5.6 1
1
55

550 .61
5 49.91

+ 9.245.400

.51

+ 9.245.000

+ 207.800

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

+ 206.600

454 .71
4 55.11

4 54.20
7
4 54.24

4 53.07

P.83

P.84

451.08
451.26

451.060

451.07

449.70
447.
11

447.7
0
448.
114
4 48.2
1
448.
37

44

44
4.3
44
1
5.2
1
6.1
84
44
6.3
44
6.6 7
7

P.85

+ 9.245.600

5 41

+ 9.245.600

545 .883
5 45.11
542 .71

5 15.41
6
.24

P.8
6

+ 207.800

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800

+ 206.600

43
4.8
43
1
6.0
43
1
6.2
11
43
43 6.1 3
6.0
1

90

4 33.01
4 32 .81

4 32.71
4 33.0
84

4 32.61

P.

P .91

+ 206.600

P.9

428
.47
429
.90
430
.841
430
.78
430
427
.47
.41

+ 9.245.800

55
54 1.4
54 9.7 1
54 6.6 1
5.1 01
1
1.7
8

+ 9. 245.200

+ 207.800

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

+ 206.800
42

8.3

4 26 .87
4 27.71
4 28.7
48
428 .81
4 29.98

P.96

40

428
.20
420
4 30 .71
.253
430
.26
431
.28

422
.20
423
424 .01
.618
424
.61
424
.87

P.97

P.9

+ 206.600

+ 207.800

+ 207.600

+ 207.400

+ 207.200

+ 207.000

1
4 13.7.81
4 14
1
4 15.21
1
415.2
0
415.2

P .1 00
8
+ 206.800

418.401

+ 9.246.000

54

6.2

P.44

52

+ 9. 244.200

P.46

53
7.2

+ 9.244.400
5 15.01

P.57

+ 9.244.600

+ 9.245.800

P.1
4

+ 9. 245.000
5 13 .71
5 23.75 4

+ 9. 244.800

514

P.

+ 9.245.000

P.33

+ 9.245.200

11

+ 9. 245.400

4.6

U
5 18.41
515 .11

P.5
4

53
6.6
53
2
53 5.0
4.0 11
53
0
3.6
1

+ 9.244.200

541.41

+ 9. 244.400

538.34
53
9.4
539.154
35
537.41

535.71

+ 9. 244.600

536.11

+ 9. 244.200
+ 9.244.800

539.71

+ 9.244.400

U
P.53

P.56

+ 9.244.200
+ 9. 244.800

524.359

+ 9. 244.400
+ 9. 245.000

+ 9. 245.600

53

80

+ 9.244.800
+ 9.245.400

1.8

+ 9.245.000

527.31

PT. Transka Dharma Konsultan


+ 9.244.600
+ 9. 245.200

+ 9. 245.800

539
.71
538
.41
536
.012
5 45
.01
532
.48

+ 9.245.200

538
.71
537.
41
525.6
36

531
.11
528 .71

+ 9. 244.800
+ 9. 245.400

+ 9.246.000

.126

+ 9.245.400

+ 9.245.600

52

+ 9. 245.000
+ 9. 245.600

+ 9. 246.000

539

+ 9. 245.200

.01

525.41

+ 9. 244.600

.70
1
437
.76
437
.87
437
.90
437

5 24.71
.41
521
02
519.9
41
517.

437

.055

+ 9.245.600

541
539 .41
53 .41
5.8
51
53
7.4
1
52
53
9.4
4.3
1
74

+ 9. 244.200

.71

517

.21
440
.283
441
.27
441
.51
441

525 .11
513 .224
5 11.41

439

5 21.41

54

+ 9.245.800

P.41

0
3.3
44 .70
443

+ 9. 245.800

91

+ 9. 245.400

3.3

1.5
51

44

+ 9.246.000

1
9.4

.70
441 8
2.7
44

40
2.7
40
8
40 3.7
4.7 1
61
404
40 .84
6.0
7
402

P.1

10
407.4

07

.271

379
.71
378
.01
378
.21
1
378
.21
378
.61

38 4.171

51
51 5 .61
50 6 .44
50 6 .0
50 5.1 85
4 .67 1

7
P.8

.27
427
.41
428

388 .71

506.830

+ 9. 245.600

9
.40
425
.21
0
426
.26
427

390 .0
1
391 .147

527.
41

+ 9.245.800

3 91.15
3 92.71

24
5 22.4
1
5 19
.8
514 21
.10
511.
06

P.8

9
P.3

P.8

1
7.4 12
51
4.2
51
1
0.1
51
1
6.1
50

+ 9. 245.800

+ 9. 246.000

397.41
399.81

5 26
.2

+ 9.246.000

392.01

51

+ 9. 246.000

397.411

25

395.71

5 13.2

9 .0
36

P .10
2

11

LAPORAN AKHIR
P .104

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

P.1 05

RESERVOIR

CP.01
X + 207.029.226
Y + 9.246.101.047
Z + 378.411
+ 9. 246.000

4
P.9

+ 9. 245.800

U
+ 9. 245.600

+ 9. 245.400

+ 9. 245.200

+ 9. 245.000

+ 9. 244.800

BRONCAPTERING MATA AIR CIRUMPUT

Gambar 5.3. Pipa Transmisi Air Baku dari Mata Air Cirumput

5-15

565.81

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 6
DETAIL DESAIN

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab.6

DETAIL DESAIN

6.1. ANALISA HIDROLIKA


6.1.1. Analisa Hidrolika Jaringan Pipa MA. Cirumput
PROFIL HIDROLIS
DATA :
TRANSMISI DARI MATA AIR CIRUMPUT
Debit
0,060 M
Diameter Pipa
0,250 M
Koef kekasaran
130
Slope
S
0,0060979
Luas basah
A
0,0490625 M
Kecepatan
V
1,223 M/Det.
NO.
PATOK
BM.1

ELEVASI

JARAK
PATOK

549,08
8,00

P1

549,00
34,88

P2

548,81
25,98

P3

548,66
13,99

P4

548,57
48,00

P5

548,28
35,00

P6

548,06
37,00

P7

547,84
35,00

P8

547,62
36,00

P9

547,41
22,00

P10

547,27
55,00

P11

546,94
47,00

P12

546,65
23,00

P13

546,51
36,00

P14

546,29
44,00

P15

546,02
56,00

P16

545,68
42,00

P17

545,42
37,00

PT. Transka Dharma Konsultan

60 L /Det
250 MM

BEDA TINGGI
JUMLAH JARAK
KEHIL.TEKAN
M
ANTARA PATOK AKUMULATIF
H (M)
0,00
0,08
0,08
0,05
8,00
0,19
0,27
0,21
42,88
0,15
0,42
0,16
68,86
0,09
0,51
0,09
82,85
0,29
0,80
0,29
130,85
0,22
1,02
0,21
165,85
0,22
1,24
0,23
202,85
0,22
1,46
0,21
237,85
0,21
1,67
0,22
273,85
0,14
1,81
0,13
295,85
0,33
2,14
0,34
350,85
0,29
2,43
0,29
397,85
0,14
2,57
0,14
420,85
0,22
2,79
0,22
456,85
0,27
3,06
0,27
500,85
0,34
3,40
0,34
556,85
0,26
3,66
0,26
598,85
0,22
3,88
0,23

HGL
SISA TEKAN
M
M
549,08
0,00
549,03

0,03

548,82

0,01

548,66

0,00

548,57

0,00

548,28

0,00

548,07

0,01

547,84

0,00

547,63

0,01

547,41

0,00

547,28

0,01

546,94

0,00

546,65

0,00

546,51

0,00

546,29

0,00

546,03

0,01

545,68

0,00

545,43

0,01

6-1

LAPORAN AKHIR
P18

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

545,20

635,85
28,00

P19

545,03
544,86
544,29
544,39
544,17
543,89
542,72
541,30
539,03
539,13
536,01
534,61
533,90
533,87
533,82
533,75
533,70
533,67
533,65
533,64
533,62
533,60
533,59
533,57
533,55
533,55
533,54
533,53
533,52
533,51

3,12

13,07

0,25

1,40

14,47

0,23

0,71

15,18

0,20

0,03

15,21

0,19

0,05

15,26

0,11

0,07

15,33

0,20

0,05

15,38

0,22

0,03

15,41

0,14

0,02

15,43

0,19

0,01

15,44

0,16

0,02

15,46

0,18

0,02

15,48

0,18

0,01

15,49

0,20

0,02

15,51

0,12

0,02

15,53

0,14

0,00

15,53

0,19

0,01

15,54

0,14

0,01

15,55

0,18

0,01

15,56

0,22

0,01

15,57

0,18

0,01

15,58

0,24

0,00

15,58

0,16

1.623,07
39,93

P49

0,22

1.593,07
30,00

P48

9,95

1.557,16
35,91

P47

-0,10

1.527,22
29,94

P46

0,26

1.504,31
22,91

P45

10,05

1.472,44
31,87

P44

2,27

1.449,70
22,74

P43

0,24

1.430,73
18,97

P42

7,78

1.398,75
31,98

P41

1,42

1.369,87
28,88

P40

0,38

1.339,89
29,98

P39

6,36

1.313,98
25,91

P38

1,17

1.282,98
31,00

P37

0,28

1.259,98
23,00

P36

5,19

1.223,98
36,00

P35

0,28

1.191,94
32,04

P34

0,21

1.174,54
17,40

P33

4,91

1.143,40
31,14

P32

0,22

1.110,43
32,97

P31

0,42

1.072,46
37,97

P30

4,69

1.031,57
40,89

P29

-0,10

995,57
36,00

P28

0,05

952,62
42,95

P27

4,79

912,64
39,98

P26

0,57

849,95
62,69

P25

0,16

804,06
45,89

P24

4,22

769,08
34,98

P23

0,17

699,65
69,43

P22

0,17

690,85
8,80

P21

4,05

663,85
27,00

P20

0,17

533,50

1.663,00
26,88

PT. Transka Dharma Konsultan

545,20

0,00

545,03

0,00

544,87

0,01

544,81

0,52

544,39

0,00

544,18

0,01

543,90

0,01

543,51

0,79

543,27

1,97

543,01

3,98

542,79

3,66

542,54

6,53

542,31

7,70

542,11

8,21

541,92

8,05

541,81

7,99

541,62

7,87

541,40

7,70

541,26

7,59

541,07

7,42

540,91

7,27

540,73

7,11

540,55

6,95

540,36

6,77

540,24

6,67

540,10

6,55

539,91

6,36

539,77

6,23

539,58

6,05

539,37

5,85

539,18

5,67

538,94

5,44

6-2

LAPORAN AKHIR
P50

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

533,50

1.689,88
49,60

P51

533,54
533,52
533,48
533,47
533,46
533,45
533,44
533,43
533,42
533,41
533,04
533,21
533,10
532,41
531,41
531,56
527,40
522,76
515,00
510,49
505,61
500,18
495,94
491,18
487,04
485,46
481,23
469,80
470,18

0,32

0,37

16,04

0,30

-0,17

15,87

0,30

0,11

15,98

0,30

0,69

16,67

0,30

1,00

17,67

0,43

-0,15

17,52

0,20

4,16

21,68

0,21

4,64

26,32

0,31

7,76

34,08

0,37

4,51

38,59

0,30

4,88

43,47

0,30

5,43

48,90

0,30

4,24

53,14

0,30

4,76

57,90

0,37

4,14

62,04

0,15

1,58

63,62

0,18

4,23

67,85

0,30

11,43

79,28

0,35

-0,38

78,90

0,37

3,01

81,91

0,31

7,03

88,94

0,30

2.971,19
51,00

P80

15,67

2.911,19
60,00

P79

0,01

2.854,59
56,60

P78

0,31

2.804,59
50,00

P77

15,66

2.774,59
30,00

P76

0,01

2.750,59
24,00

P75

0,02

2.690,59
60,00

P74

15,65

2.640,59
50,00

P73

0,01

2.590,59
50,00

P72

0,32

2.540,59
50,00

P71

15,64

2.490,59
50,00

P70

0,01

2.430,29
60,30

P69

0,18

2.379,69
50,60

P68

15,63

2.345,69
34,00

P67

0,01

2.313,69
32,00

P66

0,14

2.243,69
70,00

P65

15,62

2.193,69
50,00

P64

0,01

2.143,69
50,00

P63

0,25

2.093,69
50,00

P62

15,61

2.043,69
50,00

P61

0,01

1.991,69
52,00

P60

0,23

1.941,09
50,60

P59

15,60

1.937,09
4,00

P58

0,04

1.885,35
51,74

P57

0,09

1.855,35
30,00

P56

15,56

1.832,40
22,95

P55

0,02

1.791,40
41,00

P54

0,30

1.754,46
36,94

P53

15,54

1.739,48
14,98

P52

-0,04

467,17

3.022,19
50,00

PT. Transka Dharma Konsultan

538,78

5,28

538,47

4,93

538,38

4,86

538,16

4,68

537,91

4,44

537,77

4,31

537,58

4,13

537,27

3,83

537,24

3,81

536,93

3,51

536,62

3,21

536,31

3,27

536,01

2,80

535,70

2,60

535,40

2,99

534,97

3,56

534,78

3,22

534,57

7,17

534,26

11,50

533,89

18,89

533,59

23,10

533,28

27,67

532,98

32,80

532,67

36,73

532,31

41,13

532,16

45,12

531,98

46,52

531,67

50,44

531,33

61,53

530,96

60,78

530,65

63,48

6-3

LAPORAN AKHIR
P81

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

460,14

3.072,19
59,00

P82

457,41
454,25
451,06
448,11
446,18
443,35
441,28
437,76
436,21
433,08
430,84
427,42
427,26
428,34
428,75
430,25
424,62
418,40
415,21
407,41
404,76
402,27
397,41
391,15
384,17

112,87

0,30

3,13

116,00

0,30

2,24

118,24

0,32

3,42

121,66

0,18

0,16

121,82

0,20

-1,08

120,74

0,24

-0,41

120,33

0,18

-1,50

118,83

0,33

5,63

124,46

0,32

6,22

130,68

0,18

3,19

133,87

0,18

7,80

141,67

0,20

2,65

144,32

0,18

2,49

146,81

0,18

4,86

151,67

0,20

6,26

157,93

0,32

6,98

164,91

0,24

5,96

170,87

0,12

4.169,19
20,00

CP.1

1,55

4.129,19
40,00

P106

0,30

4.077,19
52,00

P105

111,32

4.045,19
32,00

P104

3,52

4.015,19
30,00

P103

0,30

3.985,19
30,00

P102

107,80

3.953,19
32,00

P101

2,07

3.923,19
30,00

P100

0,30

3.893,19
30,00

P99

105,73

3.841,19
52,00

P98

2,83

3.787,19
54,00

P97

0,30

3.757,19
30,00

P96

102,90

3.717,19
40,00

P95

1,93

3.685,19
32,00

P94

0,33

3.655,19
30,00

P93

100,97

3.603,19
52,00

P92

2,95

3.553,19
50,00

P91

0,39

3.503,19
50,00

P90

98,02

3.453,19
50,00

P89

3,19

3.403,19
50,00

P88

0,33

3.353,19
50,00

P87

94,83

3.303,19
50,00

P86

3,16

3.249,19
54,00

P85

0,36

3.185,19
64,00

P84

91,67

3.131,19
54,00

P83

2,73

378,21

PT. Transka Dharma Konsultan

4.189,19

530,35

70,21

529,99

72,58

529,66

75,41

529,27

78,21

528,94

80,83

528,63

82,45

528,33

84,98

528,02

86,74

527,72

89,96

527,41

91,20

527,11

94,03

526,79

95,95

526,61

99,19

526,41

99,15

526,17

97,83

525,99

97,24

525,66

95,41

525,34

100,72

525,16

106,76

524,97

109,76

524,78

117,37

524,60

119,84

524,41

122,14

524,22

126,81

523,90

132,75

523,66

139,49

523,53

145,32

6-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.1.2. Analisa Hidrolika Jaringan Pipa MA. Cikeruh


PROFIL HIDROLIS
DATA :
TRANSMISI DARI MATA AIR CIKERUH
Debit
0,015 M
Diameter Pipa
0,15 M
Koef kekasaran
130
Slope
S
0,005633
Luas basah
A
0,017663 M
Kecepatan
V
0,849 M/Det.
NO.
PATOK
P1

ELEVASI

JARAK
PATOK

956,09
25,70

P2

952,26
58,18

BM.1

947,00
29,90

P3

947,31
16,88

P4

945,22
15,94

P5

943,25
41,69

P6

938,08
24,93

P7

938,80
11,80

P8

934,06
25,95

P9

932,29
21,70

P10

928,60
60,44

P11

914,40
27,86

P12

911,57
33,90

P13

908,83
64,00

P14

908,11
15,99

P15

907,51
8,98

P16

907,11
35,84

P17

903,66
19,25

P18

903,44
28,60

P19

902,85
27,40

P20

896,51
15,75

P21

893,25
27,43

P22

885,12
15,97

P23

884,43
36,01

PT. Transka Dharma Konsultan

15 L /Det
150 MM

BEDA TINGGI
JUMLAH JARAK
KEHIL.TEKAN
M
ANTARA PATOK AKUMULATIF
H (M)
0,00
3,83
3,83
0,14
25,70
5,26
5,26
0,33
83,88
-0,31
-0,31
0,17
113,78
2,09
2,09
0,10
130,66
1,97
1,97
0,09
146,60
5,17
5,17
0,23
188,29
-0,72
-0,72
0,14
213,22
4,74
4,74
0,07
225,02
1,77
1,77
0,15
250,97
3,69
3,69
0,12
272,67
14,20
14,20
0,34
333,11
2,83
2,83
0,16
360,97
2,74
2,74
0,19
394,87
0,72
0,72
0,36
458,87
0,60
0,60
0,09
474,86
0,40
0,40
0,05
483,84
3,45
3,45
0,20
519,68
0,22
0,22
0,11
538,93
0,59
0,59
0,16
567,53
6,34
6,34
0,15
594,93
3,26
3,26
0,09
610,68
8,13
8,13
0,15
638,11
0,69
0,69
0,09
654,08
8,14
8,14
0,20

HGL
SISA TEKAN
M
M
956,09
0,00
955,95

3,69

955,62

8,62

955,45

8,14

955,35

10,13

955,26

12,01

955,03

16,95

954,89

16,09

954,82

20,76

954,68

22,39

954,55

25,95

954,21

39,81

954,06

42,49

953,87

45,04

953,50

45,39

953,41

45,90

953,36

46,25

953,16

49,50

953,05

49,61

952,89

50,04

952,74

56,23

952,65

59,40

952,50

67,38

952,41

67,98

6-5

LAPORAN AKHIR
P24

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

876,29

690,09
31,07

P25

869,12
865,12
864,58
852,41
842,14
833,55
826,95
822,71
802,93
795,03
785,55
779,31
768,71
760,81
754,41
746,81
745,42
744,06
739,32
737,36
733,76
733,04
727,33
722,53
716,59
708,61
694,06
672,84
656,30
656,04

9,48

9,48

0,38

6,24

6,24

0,17

10,60

10,60

0,28

7,90

7,90

0,28

6,40

6,40

0,53

7,60

7,60

0,34

1,39

1,39

0,39

1,36

1,36

0,37

4,74

4,74

0,26

1,96

1,96

0,11

3,60

3,60

0,23

0,72

0,72

0,27

5,71

5,71

0,48

4,80

4,80

0,32

5,94

5,94

0,34

7,98

7,98

0,26

14,55

14,55

0,36

21,22

21,22

0,41

16,54

16,54

0,25

0,26

0,26

0,21

5,70

5,70

0,26

0,04

0,04

0,17

2.304,58
45,63

P49

0,40

2.267,33
37,25

P48

7,90

2.223,29
44,04

P47

7,90

2.150,09
73,20

P46

0,42

2.086,89
63,20

P45

19,78

2.040,58
46,31

P44

19,78

1.979,85
60,73

P43/BM.2

0,12

1.923,04
56,81

P42

4,24

1.837,16
85,88

P41

4,24

1.789,26
47,90

P40

0,44

1.749,26
40,00

P39A

6,60

1.729,30
19,96

P39

6,60

1.682,54
46,76

P38

0,32

1.616,55
65,99

P37

8,59

1.547,87
68,68

P36

8,59

1.487,87
60,00

P35A

0,34

1.394,42
93,45

P35

10,27

1.344,42
50,00

P34B

10,27

1.294,42
50,00

P34A

0,34

1.263,54
30,88

P34

12,17

1.196,39
67,15

P33

12,17

1.124,79
71,60

P32

0,06

1.050,83
73,96

P31

0,54

1.030,00
20,83

P30

0,54

952,29
77,71

P29

0,24

895,02
57,27

P28

4,00

835,02
60,00

P27B

4,00

775,02
60,00

P27A

0,18

764,04
10,98

P27

7,17

721,16
42,88

P26

7,17

650,34

2.350,21
29,93

PT. Transka Dharma Konsultan

952,20

75,91

952,03

82,91

951,79

86,67

951,72

87,14

951,39

98,98

951,05

108,91

950,73

117,18

950,29

123,34

950,17

127,46

949,75

146,82

949,35

154,32

948,97

163,42

948,80

169,49

948,52

179,81

948,23

187,42

947,71

193,30

947,37

200,56

946,98

201,56

946,61

202,55

946,35

207,03

946,24

208,88

946,01

212,25

945,74

212,70

945,26

217,93

944,94

222,41

944,59

228,00

944,33

235,72

943,98

249,92

943,57

270,73

943,32

287,02

943,11

287,07

942,85

292,51

6-6

LAPORAN AKHIR
P50

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

650,30

2.380,14
54,95

P51

650,61
650,60
650,58
650,57
650,56
650,54
650,52
650,50
650,48
650,42
650,36
650,32
650,28
650,22
650,17
650,11
644,82
640,58
638,30
630,32
623,81
621,84
614,90
606,23
606,00
605,81
605,77
605,35
602,74
596,66

0,06

0,06

0,42

0,04

0,04

0,29

0,04

0,04

0,32

0,06

0,06

0,21

0,05

0,05

0,25

0,06

0,06

0,23

5,29

5,29

0,23

4,24

4,24

0,22

2,28

2,28

0,22

7,98

7,98

0,32

6,51

6,51

0,27

1,97

1,97

0,24

6,94

6,94

0,28

8,67

8,67

0,38

0,23

0,23

0,31

0,19

0,19

0,28

0,04

0,04

0,16

0,42

0,42

0,29

2,61

2,61

0,17

6,08

6,08

0,35

7,35

7,35

0,28

3.780,69
49,45

BM.03

0,19

3.717,99
62,70

P79

0,06

3.687,11
30,88

P78

0,06

3.635,11
52,00

P77

0,21

3.606,13
28,98

P76

0,02

3.556,22
49,91

P75

0,02

3.500,40
55,82

P74

0,15

3.432,97
67,43

P73

0,02

3.382,47
50,50

P72

0,02

3.340,52
41,95

P71

0,15

3.292,99
47,53

P70

0,02

3.235,60
57,39

P69

0,02

3.195,67
39,93

P68

0,26

3.156,98
38,69

P67

0,02

3.116,34
40,64

P66

0,02

3.076,37
39,97

P65

0,28

3.032,37
44,00

P64

0,01

2.995,37
37,00

P63

0,01

2.939,37
56,00

P62

0,24

2.888,37
51,00

P61

0,01

2.814,55
73,82

P60

0,01

2.781,56
32,99

P59

0,35

2.743,94
37,62

P58

0,02

2.717,05
26,89

P57

0,02

2.691,09
25,96

P56

0,31

2.644,09
47,00

P55

0,01

2.594,09
50,00

P54A

0,01

2.551,10
42,99

P54

0,31

2.489,82
61,28

P53

-0,31

2.435,09
54,73

P52

-0,31

589,31

PT. Transka Dharma Konsultan

3.830,14

942,68

292,38

942,37

291,76

942,06

291,46

941,72

291,14

941,48

290,91

941,19

290,63

940,93

290,39

940,78

290,26

940,63

290,13

940,42

289,94

940,23

289,81

939,82

289,46

939,53

289,21

939,22

288,94

939,01

288,79

938,76

288,59

938,53

288,42

938,31

293,49

938,09

297,51

937,86

299,56

937,54

307,22

937,27

313,46

937,04

315,20

936,75

321,85

936,37

330,14

936,06

330,06

935,78

329,97

935,61

329,84

935,32

329,97

935,14

332,40

934,79

338,13

934,51

345,20

6-7

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.2. STABILITAS STRUKTUR


STABILITAS BAK INTAKE CIKERUH

PT. Transka Dharma Konsultan

6-8

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-9

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-10

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-11

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4.1.4. S T AB IL IT AS R E S E R VOIR UK UR AN 10 M
1. Akibat B erat S endiri P as . B eton

4.40
1

0.50
MT

0.15

MA
2

3
1.70

1.90

1.80

4
0.20

0.25

4.00

No.

0.20

J arak

L uas bidang pas ang an ( m )

1
2
3
4

0.15
0.20
0.20
0.25

x
x
x
x

4.40
1.90
1.90
4.40

x
x
x
x

1.00
1.00
1.00
1.00
F

=
=
=
=

0.660
0.380
0.380
1.100

2.520

5.544

2.520

2.200

2.518

2.520

0.999

2.400

Wbs

t/m

2.520

Momen terhadap titik A


MB A
=
6.048

2. Akibat T ekanan Air

air

G
2.400

2.200

1.000

6.048

2.200
0.100
4.300
2.200

2.225
1.200
1.200
0.125

Momen (t/m)
Mx
My
1.452
0.038
1.634
2.420

1.469
0.456
0.456
0.138

5.544

2.518

ton

13.306 ton m

t/m
4.40

0.50

0.15

MT

MA

Wv1
1.80

1.70

1.90

Wh1
Wv2

0.25
0.20

PT. Transka Dharma Konsultan

4.00

0.20

6-12

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

No.

J arak

L uas bidang air ( m )

Momen (t/m)
Mx
My

Wh 1

0.50

1.70

1.70

1.00

1.445

0.817

1.180

Wv 1

1.75

4.00

1.00

1.00

7.000

2.200

15.400

Wv 2

0.50

1.70

1.70

1.00

1.445

0.767

1.108

16.508

1.180

Wh

1.445 ton

Wv

7.000
Mx

1.445

0.000

8.445 ton

ton m

3. Akibat T ekanan T anah


lump
Ka

=
=

1.600

t/m ;

30

tg (45 - /2) = tg (45 - 30/2)

0.333

4.40
0.50

0.15

MT

MA

1.70

1.90

1.80

0.25
0.20

Wlp1

4.00

= x x h x a x ka =
=
0.50
x
1.600

Momen :
Mlp1

2.592

0.20

1.80

1.80

0.600

1.555 tonm

4. G aya H oriz ontal Akibat G empa


Wg
=
1.440
x

7.493

10.790 tonm

2.592 ton

5. T eg ang an yang T erjadi


gt

PT. Transka Dharma Konsultan

10.790

0.216 K g/cm

<

0.400 kg/cm

(t)

6-13

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4.1.5. S T AB IL IT AS R E S E R VOIR UK UR AN 20 M
1. Akibat B erat S endiri P as . B eton

5.40
1

0.70
MA

0.15

MA
2

3
2.10

2.30

2.00

4
0.20

No.

0.25

5.00

0.20

J arak

L uas bidang pas ang an ( m )

1
2
3
4

0.15
0.20
0.20
0.25

x
x
x
x

5.40
2.30
2.30
5.40

x
x
x
x

1.00
1.00
1.00
1.00
F

=
=
=
=

0.810
0.460
0.460
1.350

3.080

8.316

3.080

2.700

3.705

3.080

1.203

2.400

Wbs

t/m

3.080

Momen terhadap titik A


MB A
=
7.392

2. Akibat T ekanan Air

air

G
2.400

2.700

1.000

7.392

2.700
0.100
5.300
2.700

2.775
1.400
1.400
0.125

Momen (t/m)
Mx
My
2.187
0.046
2.438
3.645

2.248
0.644
0.644
0.169

8.316

3.705

ton

19.958 ton-m

t/m
5.40
0.15

MA

MA

Wv1
2.00

2.10

2.30

Wh1
Wv2

0.25
0.20

PT. Transka Dharma Konsultan

5.00

0.20

6-14

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

No.

J arak

L uas bidang air ( m )

Momen (t/m)
Mx
My

Wh 1

0.50

2.10

2.10

1.00

2.205

0.833

Wv 1

2.35

5.00

1.00

1.00

11.750

2.700

31.725

Wv 2

0.50

2.10

2.10

1.00

2.205

0.783

1.727

33.452

1.838

Wh

2.205 ton

Wv

11.75
Mx

2.205

1.838

13.96 ton

31.615 ton m

3. Akibat T ekanan T anah


lump

1.600

t/m ;

30

= tg (45 - /2) = tg (45 - 30/2)

Ka

0.333

5.40
0.15
MT

MA

2.10

2.30

2.00

0.25
0.20

Wlp1

5.00

= x x h x a x ka =
=
0.50
x
1.600

Momen :
Mlp1

3.200

0.20

2.00

2.00

0.667

2.133 tonm

4. G aya Horiz ontal Akibat G empa


Wg
=
1.440
x

9.597

13.820 tonm

3.200

ton

5. T eg ang an yang T erjadi


gt

PT. Transka Dharma Konsultan

13.820

0.276 K g/cm

<

0.400 kg/cm

(t)

6-15

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4.1.6 S T AB IL IT AS R E S E R VOIR UK UR AN 25 M
1. Akibat B erat S endiri P as . B eton

5.90
1

0.70
MA

0.15

MA
2

3
2.10

2.30

2.00

4
0.20

0.25

5.50

No.

0.20

J arak

L uas bidang pas ang an ( m )

1
2
3
4

0.15
0.20
0.20
0.25

x
x
x
x

5.90
2.30
2.30
5.90

x
x
x
x

1.00
1.00
1.00
1.00
F

=
=
=
=

0.885
0.460
0.460
1.475

3.280

9.676

3.280

2.950

3.796

3.280

1.157

2.400

Wbs

t/m

3.280

Momen terhadap titik A


MB A
=
7.872

2. Akibat T ekanan Air

air

G
2.400

2.950

1.000

7.872

2.950
0.100
5.800
2.950

2.625
1.400
1.400
0.125

Momen (t/m)
Mx
My
2.611
0.046
2.668
4.351

2.323
0.644
0.644
0.184

9.676

3.796

ton

23.222 ton m

t/m
5.90

0.70

0.15

MA

MA

Wv1
2.00

2.10

2.30

Wh1
Wv2

0.25
0.20

PT. Transka Dharma Konsultan

5.50

0.20

6-16

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

No.

J arak

L uas bidang air ( m )

Momen (t/m)
Mx
My

Wh 1

0.50

2.10

2.10

1.00

2.205

0.833

Wv 1

2.10

5.50

1.00

1.00

11.550

2.950

34.073

Wv 2

0.50

2.10

2.10

1.00

2.205

0.983

2.168

36.241

1.838

Wh

2.205 ton

Wv

11.55
Mx

2.205

1.838

13.76 ton

34.403 ton m

3. Akibat T ekanan T anah


lump
Ka

=
=

1.600

t/m ;

30

tg (45 - /2) = tg (45 - 30/2)

0.333

5.90
0.15
MT

MA

2.10

2.30

2.00

0.25
0.20

Wlp1

5.50

= x x h x a x ka =
=
0.50
x
1.600

Momen :
Mlp1

3.200

0.20

2.00

2.00

0.667

2.133 tonm

4. G aya H oriz ontal Akibat G empa


Wg
=
1.440
x

10.077

10.077 tonm

3.200 ton

5. T eg ang an yang T erjadi


gt

PT. Transka Dharma Konsultan

10.077

0.202 K g/cm

<

0.400 kg/cm

(t)

6-17

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4.1.7 S T AB IL IT AS R E S E R VOIR UK UR AN 40 M
1. Akibat B erat S endiri P as . B eton

6.90
1

0.80
MA

0.15

MA
2

3
2.20

2.40

2.00

4
0.20

No.

0.25

6.50

0.20

J arak

L uas bidang pas ang an ( m )

1
2
3
4

0.15
0.20
0.20
0.25

x
x
x
x

6.90
2.40
2.40
6.90

x
x
x
x

1.00
1.00
1.00
1.00
F

=
=
=
=

1.035
0.480
0.480
1.725

3.720

12.834

3.720

3.450

4.428

3.720

1.190

2.400

Wbs

t/m

3.720

Momen terhadap titik A


MB A
=
8.928

2. Akibat T ekanan Air

air

G
2.400

3.450

1.000

8.928

3.450
0.100
6.800
3.450

2.725
1.450
1.450
0.125

Momen (t/m)
Mx
My
3.571
0.048
3.264
5.951

2.820
0.696
0.696
0.216

12.834

4.428

ton

30.802 ton-m

t/m
6.90
0.15

MA

MA

Wv1
2.00

2.20

2.40

Wh1
Wv2

0.25
0.20

PT. Transka Dharma Konsultan

6.50

0.20

6-18

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

No.

J arak

L uas bidang air ( m )

Wh 1
Wv 1
Wv 2

0.50
2.20
0.50

x
x
x

Wh

2.420 ton

Wv

14.30
Mx

2.20
6.50
2.20

x
x
x

2.20
1.00
2.20

2.420

x
x
x

1.00
1.00
1.00

=
=
=

2.420
14.300
2.420

3.450
0.933

0.983
-

Momen (t/m)
Mx
My
49.335
2.259

2.380
-

51.594

2.380

16.72 ton

49.214 ton m

3. Akibat T ekanan T anah


lump

1.600

t/m ;

30

= tg (45 - /2) = tg (45 - 30/2)

Ka

0.333

6.90
0.15
MA

MA

2.35

2.40

2.00

0.25
0.20

Wlp1

6.50

= x x h x a x ka =
=
0.50
x
1.600

Momen :
Mlp1

4.418

0.20

2.35

2.35

0.667

2.945 tonm

4. G aya Horiz ontal Akibat G empa


Wg
=
1.440
x

11.348

11.348 tonm

4.418

ton

5. T eg ang an yang T erjadi


gt

PT. Transka Dharma Konsultan

11.348

0.227 K g/cm

<

0.400 kg/cm

(t)

6-19

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3. PEMBESIAN STRUKTUR


6.3.1.Pembesian Intake Cikeruh

PT. Transka Dharma Konsultan

6-20

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-21

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-22

LAPORAN AKHIR

PT. Transka Dharma Konsultan

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6-23

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3.2.Pembesian Bak Penampung (Reservoir Kap 5 m3)


1. Dimensi Bak
1.75

1.75

1.73

2.50

Panjang Bak, L =
w=

0.25

h=

1.33

2.50 m

b =

V
w
h
b
L

1.35

=
=
=
=
=

Volume
Tinggi waking
Tinggi air
Lebar
Panjang

Gambar Penampang Reservoir :

B
h
w
H
t1
t2
t3

=
=
=
=
=
=
=

1.35
1.33
0.25
1.58
0.25
0.20
0.15

m
m
m
m
m
m
m

MT

1.35
B

H = 1.58

=
=
=

m3
m
m
m
m

0.20
t2
t3
w

0.15
0.25

1.33

t1

0.25

Tulangan memanjang ( utama )


Balok Utama ( I )
b
ht
H

5.00
0.25
1.33
1.35
2.50

0.69

2. Dimensi Tulangan
a.

0.20
t2

=
=
=
=
=

0.20 m
183 cm
158 cm

( t2 )
( H+t1)

II

IV

III
q
L =

2.50 m

PT. Transka Dharma Konsultan

6-24

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pembebanan :
Beban Akibat Tanah =

M max

( 1/2 x h x Ka )

= ( Ta x 1/3 l )
ht
h
b

=
=
=

Ca

0.108 kg/m' (ta)

0.023

0.20 m =
t2 - 2
=
1.00 m =

kg/m

20 cm
18 cm
100 cm

h
=

110.3

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

c.

0,25 % x b x ht

5.00 cm

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai sengkang per -m') atau

f
f

12
12

- 200
- 200

Tulangan bagi : 25 % A min =


Tulangan bagi, dipakai :

2
1.25 cm
12
- 200

Plat lantai (dianggap balok II)

0.20
t2

5.00 cm

1.25 cm

--------> A =

5.65 cm > A min =

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

1.35
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

1.33

t1

0.25

1050
738
1733
2133
5654

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

q
H = 1.58

ht = t1
h = ht - 2
b

L =

1.75 m

=
=
=

25 cm
23 cm
1.00 m

Pembebanan :
Berat sendiri
Berat plat penutup
Berat dinding
Berat air

Ca

1/8.q.L^2

L = 1.75 m

=
=
=
=

t1x L x 2400
t3 x (L+0,30) x 2400
(t2xHx2x2400)+(((0,20+0,10)/2)x2x0,30x2400)
B x H x 1000
Beban, q

=
=
=
=
=

2164.3453 kgm

h
=

65.6

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai besi sengkang untuk balok I)
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

PT. Transka Dharma Konsultan

5.00 cm

=
f

12

- 200
f 12 - 200

2
1.25 cm
12
- 200

--------> A =

--------> A =

2
5.65 cm > A pakai =
dalam 1 m panjang dinding

2
5.65 cm > A pakai =

2
5.00 cm

2
1.25 cm

6-25

LAPORAN AKHIR
d.

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Plat penutup
Untuk plat penutup dipakai tulangan sesuai tabel Gambar Standar Perencanaan
B =
1.75 m
t = 0.15 m
S =
1.35 m
Menggunakan tulangan tunggal
f 12 - 20.0 cm
f 12 - 20.0 cm

Tulangan pokok :
Tulangan bagi
:

0.20
t2

1.35
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

L = 1.75 m

3. Gambar Tulangan Beton


f 12 - 20 cm
f12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

4. Kontrol Lendutan
a.
Momen Inersia

h =

Y =

(b x h x 1/2 h)
(b x h)

96.5 cm

=
=

(1/12 x b x h^3) + (b x h x 1/2 h^2)


95,854,093 cm4

193 cm

96.5 cm

b=
b.

40 cm

Lendutan/Defleksi
Eb

6400 x

Tbk

5 x q x L^4
384 x Eb x I

0.0003

PT. Transka Dharma Konsultan

=
=

cm

6400 x

225

96000

q
L

=
=
=
=

5654 kg/cm2
2.50 m
250 cm
1.00 cm

< d max = L / 250

kg/cm2

6-26

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3.3.Pembesian Reservoir Kapasitas 40 m3


1. Dimensi Reservoir
4.50

4.50

2.60

6.50

Panjang reservoir, L =
w=

0.20

h=

2.40
b =

6.50 m
V
w
h
b
L

4.50

=
=
=
=
=

Volume
Tinggi waking
Tinggi air
Lebar
Panjang

Gambar penampang reservoir :

B
h
w
H
t1
t2
t3

=
=
=
=
=
=
=

4.50
2.20
0.20
2.40
0.25
0.20
0.15

0.20
t2

m
m
m
m
m
m
m

4.50
B

0.80

1.75

H = 2.40

=
=
=

m3
m
m
m
m

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

2.20

t1

0.25

P
II

Tulangan memanjang ( utama )


Balok Utama ( I )
b
ht
H

40.00
0.20
2.40
4.50
6.50

MT

2. Dimensi Tulangan
a.

=
=
=
=
=

0.20 m
265 cm
240 cm

( t2 )
( H+t1)

IV

III
q
L =

6.50 m

PT. Transka Dharma Konsultan

6-27

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pembebanan :
I
Berat dinding tegak
II
Berat plat penutup
III
Berat plat lantai
IV
Berat air

M
D

=
=

1/8.q.L^2
1/2.q.L

=
=
=
=

=
=

Ca

Beban, q

=
=
=
=
=

1152
1764
2940
5400
11256

Tb
=
T'au =
n
=

7.0 kg/cm
2
2780 kg/cm
21

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

59445.75 kgm
36582
kg

Penulangan :
Beton K-225
Baja U-32

fo

t2 x H x 2400
t3 x (B + 2 x t2) x 2400
t1 x (B + 2 x t2) x 2400
1/2 x (B x H x 1000)

kg/cm
2
kg/cm
kg/cm2
2
kg/cm

T'b
Ta
Ts
Tp

=
=
=
=

75
1850
6.5
10

Ta/(n.Tb)

1.175

4.132

=
=

3.000 > fo =
5.208

11.904 cm

H
nxM
b x Ta

Dari tabel " lentur n "


d =1,0

f
100 nW

A = (W x b x h) / (100 x n)

Kontrol A min =

1.175

----> OK !

20.72 cm2 > A pakai =

12 x b x h/ Tau =
f

Dipakai tulangan simetris

22

- 180

11.90 cm2

--------> A =

21.12 cm > A pakai =

20.719 cm

Kontrol Geser :
D = 1/2 Dtotal

T = 8 D/7 bh =

b.

18291
4.36

kg
Tb' =

7.00 kg/cm2

----> Tidak perlu tulangan geser

Plat dinding (dianggap balok)


0.20
Ta

1.75
L = 2.40
tanah =

I
II

1.60 t/m ; =

30

1.75 Ta
Pa

Ka =

Ka =

tg ( 45 - /2 ) =

tg ( 45 - 30/2 ) =

0.333

Pembebanan :
Beban Akibat Tanah =

PT. Transka Dharma Konsultan

( 1/2 x h x Ka )

0.291 kg/m' (ta)

6-28

LAPORAN AKHIR
M max

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka


= ( Ta x 1/3 l )
ht
h
b

=
=
=

Ca

0.170

0.20 m =
t2 - 2
=
1.00 m =

kg/m

20 cm
18 cm
100 cm

h
=

41.0

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

c.

5.00 cm

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai sengkang per -m') atau

f
f

12
12

- 200
- 200

Tulangan bagi : 25 % A min =


Tulangan bagi, dipakai :

1.25 cm
12
- 200

--------> A =

2
5.65 cm > A min =

2
5.00 cm

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

Plat lantai (dianggap balok II)

0.20
t2

4.50
B

1.25 cm

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

1.70

t1

0.25

q
H = 1.90

ht = t1
h = ht - 2
b

L =

4.90 m

=
=
=

25 cm
23 cm
1.00 m

Pembebanan :
Berat sendiri
Berat plat penutup
Berat dinding
Berat air

Ca

1/8.q.L^2

L = 4.90 m

=
=
=
=

t1x L x 2400
t3 x (L+0,30) x 2400
(t2xHx2x2400)+(((0,20+0,10)/2)x2x0,30x2400)
B x H x 1000
Beban, q

=
=
=
=
=

2940
1872
2040
8550
15402

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

46225.253 kgm

h
=

14.2

0,25 % x b x ht

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai besi sengkang untuk balok I)
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

PT. Transka Dharma Konsultan

5.00 cm
f

12
f

- 200
12 - 20.0 cm

5.00 cm

1.25 cm

--------> A =

5.65 cm > A pakai =


dalam 1 m panjang dinding

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

1.25 cm
12
- 200

6-29

LAPORAN AKHIR
d.

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Plat penutup
Untuk plat penutup dipakai tulangan sesuai tabel Gambar Standar Perencanaan
B =
4.90 m
t = 0.15 m
S =
4.50 m
Menggunakan tulangan tunggal
f 12 - 20.0 cm
f 12 - 20.0 cm

Tulangan pokok :
Tulangan bagi
:

0.20
t2

4.50
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

L = 4.90 m

3. Gambar Tulangan Beton


f 12 - 20 cm
f12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

4. Kontrol Lendutan
a.
Momen Inersia

h =

Y =

(b x h x 1/2 h)
(b x h)

115 cm

=
=

(1/12 x b x h^3) + (b x h x 1/2 h^2)


162,226,667 cm4

230 cm

115 cm

b=
b.

40 cm

Lendutan/defleksi
Eb

6400 x

Tbk

5 x q x L^4
384 x Eb x I

0.0230

PT. Transka Dharma Konsultan

225

q
L

=
=
=

< d max = L / 250

cm

6400 x

96000

kg/cm2

15402 kg/cm2
6.50 m
650 cm
2.60 cm

6-30

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3.4.Pembesian Reservoir Kapasitas 25 m3


1. Dimensi Reservoir
1.60

1.60
2.30
1.60

2.60

Panjang reservoir, L =
w=

0.20

h=

2.10

2.60

2.60 m (2 buah)

b =

V
w
h
b
L

1.60

=
=
=
=
=

Volume
Tinggi waking
Tinggi air
Lebar
Panjang

Gambar penampang reservoir :

B
h
w
H
t1
t2
t3

=
=
=
=
=
=
=

1.60
2.10
0.20
2.30
0.25
0.20
0.15

0.20
t2

m
m
m
m
m
m
m

1.60
B

0.70

1.75

H = 2.30

=
=
=

m3
m
m
m
m

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

2.10

t1

0.25

P
II

Tulangan memanjang ( utama )


Balok Utama ( I )
b
ht
H

25.00
0.20
2.10
1.60
2.60

MT

2. Dimensi Tulangan
a.

=
=
=
=
=

0.20 m
255 cm
230 cm

( t2 )
( H+t1)

IV

III
q
L =

2.60 m

PT. Transka Dharma Konsultan

6-31

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pembebanan :
I
Berat dinding tegak
II
Berat plat penutup
III
Berat plat lantai
IV
Berat air

=
=
=
=

t2 x H x 2400
t3 x (B + 2 x t2) x 2400
t1 x (B + 2 x t2) x 2400
1/2 x (B x H x 1000)
Beban, q

M
D

=
=

1/8.q.L^2
1/2.q.L

=
=

4110.08
6323.2

Penulangan :
Beton K-225
Baja U-32

fo

Ca

=
=
=
=
=

1104
720
1200
1840
4864

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

kgm
kg

kg/cm2
kg/cm2
2
kg/cm
2
kg/cm

T'b
Ta
Ts
Tp

=
=
=
=

75
1850
6.5
10

Ta/(n.Tb)

1.175

15.06

=
=

8.091 > fo =
0.688

Tb
=
T'au =
n
=

2
7.0 kg/cm
2
2780 kg/cm
21

H
nxM
b x Ta
Dari tabel " lentur n "
d =1,0

f
100 nW

A = (W x b x h) / (100 x n)

Kontrol A min =

1.175

----> OK !

1.507 cm

19.86 cm2 > A pakai =

12 x b x h/ Tau =
f

Dipakai tulangan simetris

16

- 100

1.507 cm2

--------> A =

2
20.11 cm > A pakai =

2
19.856 cm

Kontrol Geser :
D = 1/2 Dtotal

T = 8 D/7 bh =

b.

3162 kg
0.79

Tb' =

----> Tidak perlu tulangan geser

7.00 kg/cm2

Plat dinding (dianggap balok)


0.20
Ta
0.70
1.75
L = 2.30
tanah =

I
II

1.60 t/m ; =

30

1.75
Ta

Ka =

tg ( 45 - /2 ) =

Ka =

0.333

Pembebanan :
Beban Akibat Tanah =
M max

Pa

tg ( 45 - 30/2 ) =

( 1/2 x h x Ka )

= ( Ta x 1/3 l )
ht
h
b

=
=
=

Ca

=
0.170

0.20 m =
t2 - 2
=
1.00 m =

0.291 kg/m'

(ta)

kg/m

20 cm
18 cm
100 cm

h
=

41.0

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

0,25 % x b x ht

PT. Transka Dharma Konsultan

2
5.00 cm

6-32

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai sengkang per -m') atau
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

c.

f
f

12
12

- 200
- 200

2
1.25 cm
12
- 200

Plat lantai (dianggap balok II)

0.20
t2

--------> A =

5.65 cm > A min =

5.00 cm

--------> A =

2
5.65 cm > A min =

2
1.25 cm

1.60
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

1.70

t1

0.25

1200
828
2040
3040
7108

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

q
H = 1.90

ht = t1
h = ht - 2
b

L =

2.00 m

=
=
=

25 cm
23 cm
1.00 m

Pembebanan :
Berat sendiri
Berat plat penutup
Berat dinding
Berat air

Ca

1/8.q.L^2

L = 2.00 m

=
=
=
=

t1x L x 2400
t3 x (L+0,30) x 2400
(t2xHx2x2400)+(((0,20+0,10)/2)x2x0,30x2400)
B x H x 1000
Beban, q

3554

51.2

=
=
=
=
=

kgm

h
Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai besi sengkang untuk balok I)
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

d.

5.00 cm <

=
f

12
f

- 200
12 - 20.0 cm

--------> A =

2
5.65 cm > A pakai =
dalam 1 m panjang dinding

2
5.00 cm

1.25 cm
12
- 200

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

1.25 cm

Plat penutup
Untuk plat penutup dipakai tulangan sesuai tabel Gambar Standar Perencanaan
B =
2.00 m
t = 0.15 m
S =
1.60 m
Menggunakan tulangan tunggal
Tulangan pokok :
Tulangan bagi
:

f 12 - 20.0 cm
f 12 - 20.0 cm

0.20
t2

1.60
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

L = 2.00 m

PT. Transka Dharma Konsultan

6-33

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

3. Gambar Tulangan Beton


f 12 - 20 cm
f12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm

4. Kontrol Lendutan
a.
Momen Inersia

h =

Y =

(b x h x 1/2 h)
(b x h)

115 cm

=
=

(1/12 x b x h^3) + (b x h x 1/2 h^2)


162,226,667 cm4

230 cm

115 cm

b=
b.

40 cm

Lendutan/defleksi
Eb

6400 x

Tbk

5 x q x L^4
384 x Eb x I

0.0003

PT. Transka Dharma Konsultan

225

96000 kg/cm2

q
L

=
=
=

7108 kg/cm2
2.60 m
260 cm

< d max = L / 250

1.04 cm

cm

6400 x

6-34

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3.5.Pembesian Reservoir Kapasitas 20 m3

1. Dimensi Reservoir
3.00

3.00

2.30

5.00
Panjang reservoir, L =
w=

0.20

h=

2.10

5.00 m

b =

V
w
h
b
L

3.00

=
=
=
=
=

Volume
Tinggi waking
Tinggi air
Lebar
Panjang

Gambar penampang reservoir :

B
h
w
H
t1
t2
t3

=
=
=
=
=
=
=

3.00
2.10
0.20
2.30
0.25
0.20
0.15

0.20
t2

m
m
m
m
m
m
m

3.00
B

=
=
=

m3
m
m
m
m

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

2.10

t1

0.25

MT
H = 2.30
1.75

P
II

Tulangan memanjang ( utama )


Balok Utama ( I )
b
ht
H

20.00
0.20
2.10
3.00
5.00

0.70

2. Dimensi Tulangan
a.

=
=
=
=
=

0.20 m
255 cm
230 cm

( t2 )
( H+t1)

IV

III
q
L =

5.00 m

Pembebanan :
I
Berat dinding tegak
II
Berat plat penutup
III
Berat plat lantai
IV
Berat air

=
=
=
=

t2 x H x 2400
t3 x (B + 2 x t2) x 2400
t1 x (B + 2 x t2) x 2400
1/2 x (B x H x 1000)
Beban, q

M
D

=
=

1/8.q.L^2
1/2.q.L

PT. Transka Dharma Konsultan

=
=

=
=
=
=
=

1104
1224
2040
3450
7818

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

24431.25 kgm
19545
kg

6-35

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Penulangan :
Beton K-225
Baja U-32

fo

Ca

kg/cm
kg/cm2
kg/cm2
2
kg/cm

T'b
Ta
Ts
Tp

=
=
=
=

75
1850
6.5
10

Ta/(n.Tb)

1.175

6.177

=
=

4.128 > fo =
2.678

Tb
=
T'au =
n
=

7.0 kg/cm
2
2780 kg/cm
21

H
nxM
b x Ta
Dari tabel " lentur n "
d =1,0

f
100 nW

A = (W x b x h) / (100 x n)
Kontrol A min =

1.175

----> OK !

2
5.866 cm

19.86 cm2 > A pakai =

12 x b x h/ Tau =
f

Dipakai tulangan simetris

16

- 100

5.866 cm2

--------> A =

20.11 cm > A pakai =

19.856 cm

Kontrol Geser :
D = 1/2 Dtotal

T = 8 D/7 bh =

b.

9773 kg
2.43

Tb' =

7.00 kg/cm2

----> Tidak perlu tulangan geser

Plat dinding (dianggap balok)


0.20
Ta

1.75
L = 2.30

MT
I
II

tanah =

1.60 t/m ; =

30

1.75
Ta

Ka =

tg ( 45 - /2 ) =

Ka =

0.333

Pembebanan :
Beban Akibat Tanah =
M max

Pa

tg ( 45 - 30/2 ) =

( 1/2 x h x Ka )

= ( Ta x 1/3 l )
ht
h
b

=
=
=

Ca

0.170

0.20 m =
t2 - 2
=
1.00 m =

0.291 kg/m' (ta)


kg/m

20 cm
18 cm
100 cm

h
=

41.0

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

5.00 cm

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai sengkang per -m') atau
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

PT. Transka Dharma Konsultan

f
f

12
12

- 200
- 200

1.25 cm
12
- 125

5.00 cm

1.25 cm

--------> A =

5.65 cm > A min =

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

6-36

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

3. Gambar Tulangan Beton


f 12 - 20 cm
f12 - 20 cm

f 12 - 200 cm

f 12 - 200 cm
f 12 - 200 cm

f 12 - 200 cm

f 12 - 200 cm

f 12 - 200 cm

4. Kontrol Lendutan
a.
Momen Inersia

h =

Y =

(b x h x 1/2 h)
(b x h)

115 cm

=
=

(1/12 x b x h^3) + (b x h x 1/2 h^2)


162,226,667 cm4

230 cm

115 cm

b=
b.

40 cm

Lendutan/defleksi
Eb

6400 x

Tbk

5 x q x L^4
384 x Eb x I

0.0058

PT. Transka Dharma Konsultan

cm

6400 x

225

q
L

=
=
=
=

< d max = L / 250

96000

kg/cm2

11112 kg/cm2
5.00 m
500 cm
2.00 cm

6-37

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

6.3.6.Pembesian Reservoir Kapasitas 10 m3

1. Dimensi Reservoir

2.30

1.90

4.00
Panjang reservoir, L =
w=

0.20

h=

1.70
b =

4.00 m
V
w
h
b
L

2.30

=
=
=
=
=

Volume
Tinggi waking
Tinggi air
Lebar
Panjang

Gambar penampang reservoir :

B
h
W
H
t1
t2
t3

=
=
=
=
=
=
=

2.30
1.70
0.20
1.90
0.25
0.20
0.15

0.20
t2

m
m
m
m
m
m
m

2.30
B

=
=
=

m3
m
m
m
m

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

1.70

t1

0.25

MT

H = 1.90

P
II

Tulangan memanjang ( utama )


Balok Utama ( I )
b
ht
H

10.00
0.20
1.70
2.30
4.00

0.60

2. Dimensi Tulangan
a.

=
=
=
=
=

0.20 m
215 cm
190 cm

( t2 )
( H+t1)

IV

III
q
L =

4.00 m

Pembebanan :
I
Berat dinding tegak
II
Berat plat penutup
III
Berat plat lantai
IV
Berat air

=
=
=
=

t2 x H x 2400
t3 x (B + 2 x t2) x 2400
t1 x (B + 2 x t2) x 2400
1/2 x (B x H x 1000)
Beban, q

M
D

=
=

1/8.q.L^2
1/2.q.L

PT. Transka Dharma Konsultan

=
=

11378
11378

=
=
=
=
=

912
972
1620
2185
5689

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

kgm
kg

6-38

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Penulangan :
Beton K-225
Baja U-32

fo

Ca

kg/cm
2
kg/cm
2
kg/cm
2
kg/cm

T'b
Ta
Ts
Tp

=
=
=
=

75
1850
6.5
10

Ta/(n.Tb)

1.175

7.477

=
=

4.882 > fo =
1.901

Tb
=
T'au =
n
=

7.0 kg/cm
2
2780 kg/cm
21

H
nxM
b x Ta
Dari tabel " lentur n "
d =1,0

f
100 nW

A = (W x b x h) / (100 x n)
Kontrol A min =

1.175

----> OK !

2
3.44 cm

16.40 cm2

12 x b x h/ Tau =
f

Dipakai tulangan simetris

16

>

>

A pakai =

- 120

2
3.44 cm

--------> A =

16.76 cm > A =

16.40 cm

Kontrol Geser :
D = 1/2 Dtotal

T = 8 D/7 bh =

b.

5689 kg
1.71

= Tb' =

----> Tidak perlu tulangan geser

7.00 kg/cm2

Plat Dinding (dianggap balok)


0.20
Ta
0.60
1.45
L = 1.90

MT
I
II

tanah =

Ka =

1.45 Ta
1.60 t/m ; =

tg ( 45 - /2 ) =

Ka =

Pa

tg ( 45 - 30/2 ) =

0.333

Pembebanan :
Beban Akibat Tanah =

M max

30

( 1/2 x h x Ka )

= ( Ta x 1/3 l )
ht
h
b

=
=
=

Ca

0.117

0.20 m =
t2 - 2
=
1.00 m =

0.241 kg/m' (ta)

kg/m

20 cm
18 cm
100 cm

h
=

49.5

Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

5.00 cm

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai sengkang per -m') atau

f
f

12
12

Tulangan bagi : 25 % A min =


Tulangan bagi, dipakai :

1.25 cm
12
- 200

PT. Transka Dharma Konsultan

- 200
- 200

--------> A =

2
5.65 cm > A min =

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

2
5.00 cm

1.25 cm

6-39

LAPORAN AKHIR
c.

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Plat Lantai (dianggap balok II)

0.20
t2

2.30
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

1.70

t1

0.25

1620
1080
2040
4370
9110

kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'
kg/m'

q
H = 1.90

ht = t1
h = ht - 2
b

L =

2.70 m

=
=
=

25 cm
23 cm
1.00 m

Pembebanan :
Berat sendiri
Berat plat penutup
Berat dinding
Berat air

Ca

1/8.q.L^2

L = 2.70 m

=
=
=
=

t1x L x 2400
t3 x (L+0,30) x 2400
(t2xHx2x2400)+(((0,20+0,10)/2)x2x0,30x2400)
B x H x 1000
Beban, q

8301.4875 kgm

33.5

=
=
=
=
=

h
Pembesian minimum

nxM
b x Ta
A min =

5.00 cm

0,25 % x b x ht

Tulangan pokok (simetris), dipakai :


(sebagai besi sengkang untuk balok I)
Tulangan bagi : 25 % A min =
Tulangan bagi, dipakai :

d.

12
f

- 200
12 - 20.0 cm

5.00 cm

1.25 cm

--------> A =

5.65 cm > A pakai =


dalam 1 m panjang dinding

--------> A =

5.65 cm > A pakai =

1.25 cm
12
- 200

Plat Penutup
Untuk plat penutup dipakai tulangan sesuai tabel Gambar Standar Perencanaan
B =
2.70 m
t = 0.15 m
S =
2.30 m
Tulangan pokok :
Tulangan bagi
:

f 12 - 20.0 cm
f 12 - 20.0 cm

0.20
t2

2.30
B

0.20
t2
t3
w

0.15
0.20

L = 2.70 m

3. Gambar Tulangan Beton


f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f 12 - 20 cm

f 12 - 20 cm
f 12 - 20 cm

PT. Transka Dharma Konsultan

f 12 - 20 cm

``

6-40

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4. Kontrol Lendutan
a.
Momen Inersia

h =

Y =

(b x h x 1/2 h)
(b x h)

115 cm

=
=

(1/12 x b x h^3) + (b x h x 1/2 h^2)


162,226,667 cm4

230 cm

115 cm

b =
b.

40 cm

Lendutan/defleksi
Eb

6400 x

Tbk

5 x q x L^4
384 x Eb x I

0.0019

PT. Transka Dharma Konsultan

225

96000

q
L

=
=
=

9110 kg/cm2
4.00 m
400 cm

< d max = L / 250

1.60 cm

cm

6400 x

kg/cm2

6-41

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

BAB 7
ESTIMASI BIAYA DAN
ANALISIS EKONOMI

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

Bab.7 Estimasi Biaya


Kondisi dasar perencanaan biaya proyek Konstruksi, di dasarkan atas porsi mata uang
rupiah yang terdiri atas biaya upah, material konstruksi, peralatan konstruksi, uang ganti
rugi lahan, biaya adminitrasi, pajak pertambahan nilai termasuk di dalamnya.
7.1.

KETENTUAN HARGA DASAR, NILAI ESKALASI

Perkiraan biaya dibuat berdasarkan harga dasar bulan Januari 2012 untuk masingmasing item pekerjaan pada periode konstruksi dan biaya masing-masing item
pekerjaan disesuaikan dengan nilai kenaikan harga. Tarip dasar tahunan kenaikan harga
(price escalation) diperhitungkan 5% untuk semua jenis item pekerjaan.
Susunan biaya proyek terdiri dari komponen - komponen biaya sebagai berikut :
Biaya Dasar Konstruksi
Biaya dasar penggantian
Biaya Jasa Layanan Rekayasa
Biaya Administrasi
Biaya Tak Terduga
7.2.

KETENTUAN DAN PRINSIP PERKIRAAN BIAYA

7.2.1. Kondisi Dasar


Kondisi dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan biaya finansial adalah
sebagai berikut :
Biaya jasa layanan rekayasa dihitung untuk tahapan detail desain dan tahapan
konstruksi
Biaya administrasi diperhitungkan sebesar 2,5% dari biaya dasar konstruksi
Biaya tak terduga diperkirakan sebesar 10% dari biaya dasar konstruksi, biaya
pemeliharaan fasilitas dan peralatan O&P, biaya dasar penggantian, biaya jasa
layanan rekayasa dan biaya administrasi
Tingkat Inflasi harga tahunan diperkirakan sebesar 5% untuk mata uang lokal
Besarnya tingkat eskalasi harga tahunan ditentukan dengan rumus sebagai
berikut :
Pn

PT. Transka Dharma Konsultan

(1 + i)n-1

7-1

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Dimana :
Pn =

besarnya eskalasi pada tahun ke-n

tingkat inflasi (%)

n =

jumlah tahun yang ditinjau

7.2.2. Biaya Proyek


Biaya proyek pekerjaan utama terdiri atas biaya kontruksi, biaya kompensasi, biaya
administrasi, biaya tak terduga yang secara illustrasi digambarkan sebagai berikut :

Biaya Konstruksi Biaya Langsung

- Peralatan konstruksi
(Volume x harga satuan)
- Upah Buruh

(jumlah

buruh x harga upah)


- Material

Konstruksi

(Volume x harga satuan)


- Biaya Lain-lain (5%)

Biaya tak langsung

Biaya pembebasan/relokasi

Biaya Kompensasi

Biaya lain-lain

Biaya administrasi

Biaya supervisi

Pajak (PPN)

15% dari biaya langsung

10% dari biaya konstruksi


5% dari biaya konstruksi
10% dari biaya konstruksi

7.2.3. Komponen Biaya Dasar Konstruksi


A. Harga Satuan
Biaya dasar konstruksi merupakan biaya yang diperlukan secara langsung untuk
pelaksanaan konstruksi. Biaya pada masing-masing item pekerjaan diperoleh dari
perhitungan harga satuan pekerjaan maupun lumpsum untuk jenis pekerjaan tertentu.
Analisis harga satuan dasar di antaranya adalah pekerjaan timbunan, pekerjaan
pengecoran beton dan pasangan batu dari berbagai type dan lain-lain.
Biaya dasar konstruksi diperhitungkan berdasarkan data dan berbagai sumber
diantaranya adalah :
Keputusan Menteri PU No. 167/KPTS/1991
Daftar harga satuan bahan bangunan dan upah
Relasi lain.
B. Biaya Langsung

PT. Transka Dharma Konsultan

7-2

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

1. Material Konstruksi
Pada umunya bahan-bahan konstruksi tersedia di pasaran setempat. Harga
bahan dasar seperti semen, bahan paku, besi tulangani dan pasir berdasarkan
pada standar yang berlaku ditempat ditambah biaya transportasi.
2. Sewa Alat
Pada saat konstruksi diperlukan alat-alat berat yang akan lebih menguntungkan
jika menyewa dibandingkan membeli peralatan.
C. Biaya Tak Langsung
Biaya tak langsung yang terdiri atas profit dan overhead sebesar 15% dari biaya
konstruksi. Overhead dan profit untuk pelaksanaan proyek terdiri dari biaya
administrasi umum termasuk gaji, tunjangan personil, biaya kesejahteraan, biaya
perjalanan dinas, komunikasi, penyusutan, ansuransi dan lain-lain. Pelaksanaan
perhitungan biaya overhead diambil secara langsung pada masing-masing item
pekerjaan.
7.2.4. Biaya Dasar Penggantian
Biaya dasar penggantian terdiri dari biaya pembebasan lahan, biaya ganti rugi
perumahan/bangunan dan tanaman. Perkiraan biaya penggantian merupakan perkalian
kualitas dari harga dasar biaya penggantian yang berlaku untuk daerah tersebut.
7.2.5. Biaya Lain-Lain
A. Biaya Administrasi
Biaya administrasi terdiri dari biaya yang dikeluarkan untuk pengawasan konstruksi yang
berdasarkan pada wakru yang diperlukan tenaga pengawas yang dipekerjakan pada
saat sebelum maupun pada saat pelaksanaan konstruksi. Besarnya biaya adminstrasi
tersebut diperhitungkan sebesar 2.5% dari jumlah biaya konstruksi + biaya dasar
penggantian.
B. Biaya Tak Terduga
Biaya tak terduga meliputi penggantian harga dikarenakan kondisi yang tak sesuai
dengan kenaikan harga akibat inflasi. Besarnya biaya tak terduga karena eskalasi
harga diperhitungkan sebesar 5% dari jumlah biaya dasar konstruksi dan biaya dasar
penggantian.
C. Biaya Tak Terduga Karena Fisik
Biaya fisik tak terduga diperkirakan jika terjadi perubahan volume konstruksi karena
kondisi konstruksi dengan catatan mendapat persetujuan dari pemilik proyek. Biaya
ini diperhitungkan maksimum 5% dari jumlah biaya konstruksi, biaya kompensasi,
biaya administrasi dan biaya tak terduga.

PT. Transka Dharma Konsultan

7-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

D. Biaya Pengawasan
Biaya jasa pengawasan diperhitungkan dengan asumsi tenaga jasa pengawas yang
dilakukan melalui pengadaan pekerjaan pengawasan tender nasional sebesar 5%
dari biaya konstruksi dan biaya penggantian.
E. Biaya Pertambahan Nilai (PPN)
Biaya pajak pertambahan nilai (PPN) diperkirakan besarnya 10% dari jumlah
ketentuan untuk biaya proyek.
7.3.

BIAYA PELAKSANAAN

Biaya yang dihitung adalah pekerjaan konstruksi untuk Air Baku pekerjaan yang dihitung
sudah menyertakan biaya pekerjaan tanah berupa galian dan pemadatan, dan
pembuatan konstruksi.
7.4.

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan : SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka


Lokasi

: Mata Air Cirumput - Desa Teja Kec. Rajagaluh

NO

URAIAN PEKERJAAN

JUMLAH HARGA
Rp.

1 PEKERJAAN PERSIAPAN

76.500.000,00

2 PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE

82.364.989,80

3 PEKERJAAN BANGUNAN BPT

154.886.869,60

4 PEKERJAAN BANGUNAN PIPA SILANG

20.707.081,00

5 PEKERJAAN RESERVOIR KAP 300 m3

377.545.044,20

6 PENGADAAN PIPA TRANMISI AIR BAKU DAN PERLENGKAPANNYA


7 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA TRANMISI AIR BAKU

JUMLAH
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN

1.420.477.450,00
785.230.190,00

2.917.711.624,60
291.771.162,46
3.209.482.787,06
3.209.482.000,00

Dengan Huruf : ## TIGA MILYAR DUA RATUS SEMBILAN JUTA TIGA RATUS DELAPAN PULUH
DUA RIBU RUPIAH ##

PT. Transka Dharma Konsultan

7-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Pekerjaan : SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka


Lokasi

: Mata Air Cikeruh - Desa Cikarakcak Kec. Argapura

NO

URAIAN PEKERJAAN

JUMLAH HARGA
Rp.

JALUR INTAKE - RESERVOIR


1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 PEKERJAAN BANGUNAN INTAKE
3 PEKERJAAN BANGUNAN BPT.1
4 PEKERJAAN BANGUNAN BPT.2
5 PEKERJAAN BANGUNAN BPT.3
6 PEKERJAAN BANGUNAN BPT.4
7 PEKERJAAN BANGUNAN BPT.5
8 PEKERJAAN RESERVOIR KAP 75 m3
9 PENGADAAN PIPA TRANMISI AIR BAKU DAN PERLENGKAPANNYA
10 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA TRANMISI AIR BAKU

76.500.000,00
184.893.488,80
187.512.874,90
190.067.126,60
187.057.735,60
191.185.029,60
189.594.254,60
243.120.358,80
475.894.800,00
737.950.826,00

JALUR RESERVOIR-DESA HEUBEULISUK


11 HIDRAN UMUM
12 PENGADAAN PIPA TRANMISI AIR BAKU DAN PERLENGKAPANNYA
13 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA TRANMISI AIR BAKU

92.727.298,20
151.800.800,00
407.162.000,00

JALUR RESERVOIR-DESA MEKARWANGI


14 HIDRAN UMUM
15 PENGADAAN PIPA TRANMISI AIR BAKU DAN PERLENGKAPANNYA
16 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA TRANMISI AIR BAKU

77.272.748,50
107.490.800,00
289.803.800,00

JUMLAH
PPN 10 %
TOTAL
DIBULATKAN

3.790.033.941,60
379.003.394,16
4.169.037.335,76
4.169.037.000,00

Dengan Huruf : ## EMPAT MILYAR SERATUS ENAM PULUH SEMBILAN JUTA TIGA PULUH
TUJUH RIBU RUPIAH ##

PT. Transka Dharma Konsultan

7-5

Bab.8 Analisis Ekonomi


8.1.

UMUM

Untuk mengetahui kelayakan pekerjaan SID Penyediaan Air Baku Kabupaten


Majalengka perlu dilakukan analisa ekonomi. Dalam analisa ekonomi ini beberapa
asumsi-asumsi dasar akan dipergunakan, yaitu :
1)

Analisa ekonomi hanya mengambil biaya langsung konstruksi pekerjaan dan


operasi dan pemeliharaan dari jaringan air baku. Sedang manfaat yang dapat
diperoleh dari proyek ini adalah untuk peningkatan produksi pertanian dan
penyediaan air baku untuk masyarakat di Kecamatan Rajagaluh,Leuwimunding,
Sumberjaya dan Palasah. Segala biaya yang timbul dari beberapa macam
pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum dilaksanakan konstruksi jaringan air
baku ini tidak dimasukkan dalam analisa ekonomi ini (biaya normalisasi sungai
tidak masuk dalam perhitungan).

2)

Umur proyek diperkirakan 30 tahun setelah penyelesaian pekerjaan konstruksi.

3)

Harga yang dipergunakan dalam hal komoditas pertanian, air baku dan harga
satuan pekerjaan konstruksi adalah tahun 2012.

4)

Biaya yang digunakan pada analisa ekonomi tidak dapat menggunakan biaya
finansial karena biaya tersebut tidak menggambarkan biaya secara ekonomi
keseluruhan, untuk mengetahui biaya ekonomi diperlukan faktor pengali dari biaya
finansial seperti disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 8.1. Tabel Faktor Konversi Biaya Finansial ke Ekonomi
JENIS

FAKTOR KONVERSI

Pekerjaan Sipil

0,85

O& P

0.85

Tenaga Kerja Terampil

0,90

Tenaga Kerja Tidak Terampil

0,80

Dalam analisis ini diasumsi bahwa nilai suku bunga pinjaman adalah 12,75 %, dengan
demikian jika nilai EIRR > 12,75 % proyek dapat dikatakan layak secara ekonomi.

PT. Transka Dharma Konsultan

6-1

LAPORAN AKHIR

8.2.

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

RAB JARINGAN AIR BAKU MATA AIR CIRUMPUT

Dalam analisis ekonomi ini manfaat proyek yang dapat diperoleh adalah penyediaan air
baku untuk air bersih penduduk. Manfaat air baku adalah harga per m3 air bersih
dikalikan suplai air baku. Pendapatan air baku diestimasi sebagai perbedaan antara total
produksi dikurangi biaya produksi.
Penentuan tingkat harga air baku untuk air minum didasarkan pada biaya produksi air
bersih dan keuntungan perusahaan. Biaya produksi air bersih dihitung berdasarkan
biaya investasi modal dan biaya tahunan untuk keperluan operasi, pemeliharaan
(termasuk penggantian material penjernihan air).
Penyediaan air baku

= 60 l/dt = (60 x 365 x 24 x 60 x 60)/1000 m3/tahun =


1.892.160 m3/tahun

Harga per m

= Rp.4.000 (harga rata-rata semua jenis pemakaian air


PDAM Kabupaten Majalengka)

Perolehan per Tahun = Rp. 7.568.640.000,NO.


URAIAN
1 Harga Air PDAM Kab. Majalengka
Tarif Rata-rata
2 Harga Analisis Ekonomi
3 Efisiensi Pemakaian
4 Benefit/m3
5 Biaya O&P

8.3.

SATUAN

NILAI

Rp./m3
Rp./m3
%
Rp./m3
Rp./m3

4.000
4.000
90
3.600
1.080

NAIK 20%
0,20
4.800
4.800
90
4.320
1.296

BIAYA EKONOMI PROYEK


1)

Biaya Proyek
Biaya ekonomi proyek diperkirakan dengan mengalikan biaya konstruksi
finansial dengan faktor konversi. Biaya proyek termasuk biaya administrasi,
jasa konsultan dan contingency. Biaya finansial proyek diperkirakan Rp.
3.478,525

Juta.

Pengeluaran

tahunan

biaya

ekonomi

direncanakan

berdasarkan jadwal pelaksanaan proyek seperti berikut.


Tabel 8.2. Biaya Ekonomi Konstruksi dan Pengeluaran Tahunan
Jenis
Biaya Konstruksi
Pengeluaran Tahunan
Tahun ke-1
Tahun ke-2
Biaya O&P

PT. Transka Dharma Konsultan

Biaya Finansial
(Rp. Juta)

Faktor Konversi

Biaya Ekonomi
(Rp. Juta)

3.478,525

0,85

2.956,75

2.608,89
869,63
2.452,24

0,85
0,85
0,85

2.217,56
739,19
2.084,40

8-2

LAPORAN AKHIR

2)

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Biaya O&P
Biaya O&P dalam kondisi dengan proyek diperkirakan sebesar :
- Air baku

: Rp 1.296 x 1.892.160 = Rp. 2.452.239.360,-

Biaya O&P dibulatkan menjadi Rp. 2.452.239.000,- per tahun


Jadi Biaya Ekonomi O&P = Rp. 2. 452.239.000 x 0.85 = Rp. 2.084.403.000/
per tahun
8.4.

HASIL ANALISA EKONOMI


Selanjutnya kegiatan proyek dinyatakan layak dengan kondisi sebagai berikut :
BCR > 1
NPV > 0
EIRR > suku bunga bank (12,75%)
Hasil Analisis Ekonomi

Biaya Ekonomi Konstruksi sebesar Rp. 2.956.750.000


Discount Rate Faktor 12,75 %.
Waktu Konstruksi adalah 1 (satu) tahun.
Umur Proyek : 30 tahun.
Biaya Ekonomi O & P sebesar Rp. 2.084.403.000,- per tahun.

Dengan asusmi-asumsi tersebut, hasil analisis ekonomi didapatkan sebagai


berikut :
* BCR
: 11,41
* EIRR
: 49,76 %
* NPV
: 30.959,42
8.5.

ANALISA SENSITIVITAS

8.5.1. Economic Internal Rate of Return (EIRR)


Dengan memakai asumsi harga tetap, maka alternatif pengembangan Jaringan
Air Baku di lokasi pekerjaan dengan parameter ekonomi EIRR, B/C dan NPV
pada masing-masing skenario disajikan pada Tabel 8.3.
Tabel 8.3. Parameter Ekonomi Rencana Pengembangan Mata Air Cirumput
Parameter Ekonomi
Nama Pekerjaan
Mata Air Cirumput
Sumber :

BCR

EIRR (%)

NPV (Juta.)

11,46

49,76

30.959,42

Hasil Analisis PT. Transka Dharma Konsultan, 2012.

8.5.2. Analisa Sensitivitas


Karena dalam analisa proyek banyak diperlukan ramalan, maka perhitunganperhitungan biaya dan manfaat mengandung ketidakpastian. Biaya konstruksi
dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim atau umur kegunaan lebih pendek dari yang
PT. Transka Dharma Konsultan

8-3

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

diperkirakan. Di sisi lain,

permintaan terhadap jasa angkutan dapat berubah

karena adanya perubahan-perubahan yang tidak diketahui sebelumnya dalam


pola pembangunan ekonomi, dan masih banyak faktor-faktor lain yang membuat
ramalan menjadi kurang tepat.
Mengantisipasi kemungkinan tersebut, maka analisa sensitivitas atau kepekaan
perlu dilakukan untuk menguji tingkat kehandalan proyek pada beberapa asumsi.
Asumsi perubahan komponen proyek karena gejolak perekonomian meliputi
biaya konstruksi naik 20%, biaya operasional dan pemeliharaan naik 20%,
keuntungan turun 20% dan pelaksanaan proyek tertunda 2 tahun. Analisis
sensitivitas ini dilaksaksanakan hanya untuk semua faktor ekonomi sedangkan
untuk analisis finansial sebagai gambaran harga pasar tidak dilakukan.
Tabel 8.4. Analisa Sensitivitas EIRR
Parameter Ekonomi

Biaya Naik 20%

Keuntungan
Turun 20%

Waktu Konstruksi
Mundur 2 Tahun

BCR
EIRR (%)
NPV

8,15
39,47%
26.516,46

7,49
37,33%
20.324,58

18,55
39,31%
25.165,04

Sumber : Hasil Analisis PT. Budhi Cakra Konsultan, 2011

Arus biaya dan keuntungan bersih dan nilai EIRR serta parameter ekonomi
lainnya dari hasil analisa sensitivitas untuk masing-masing alternatif disajikan
pada Lampiran.
Penurunan EIRR dikarenakan biaya kapital naik 20 % menunjukan nilai ekonomi
yang lebih rendah. Keadaan ini wajar, karena investasi yang dikeluarkan untuk
rencana pengembangan tersebut relatif lebih tinggi, khususnya pada tahun-tahun
awal pelaksanaan konstruksi. Kenaikan biaya ini akan banyak menekan
keuntungan yang relatif lebih besar.
Hal ini juga terjadi bila kondisi pelaksanaan konstruksi tertunda 2 tahun. Keadaan
ini terutama disebabkan oleh makin lamanya waktu yang dapat dicapai untuk
memperoleh keuntungan pertanian yang optimum (pengembangan penuh).
Turunnya keuntungan pertanian hingga 20% juga menurunkan EIRR.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
dengan uji sensitivitas ini, rencana pengembangan jaringan air baku tergolong
cukup baik, dengan gejolak nilai EIRR seperti disajikan pada Tabel 8.4.
Namun

demikian,

kondisi

tersebut

masih

bisa

dikembangkan

dengan

pertimbangan nilai manfaat sosial yang akan didapatkan tergolong sangat


penting bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini dilatar belakangi oleh tidak
tersedianya lapangan kerja yang ada sehingga masyarakat tersebut harus
PT. Transka Dharma Konsultan

8-4

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

mencari kerja pada wilayah desa atau kecamatan lainnya, yang umumnya
bekerja sebagai buruh tani/ buruh pabrik.
Tabel 8.5 sampai dengan tabel 8.8, menyajikan analisis ekonomi.

Tabel 8.5. Perhitungan Economic Internal Rate of Return (EIRR)


Tahun
ke
1

COST
Investasi
O&P
(Rp. Juta) (Rp. Juta)
2.956,75

Total

BENEFIT
Air Baku
(Rp. Juta)

2.956,75

B-C

EIRR

(Rp. Juta)

49,76%

(2.956,75)

(2.713)

2.084,40

2.084,40

1.362,36

(722,05)

(607,73)

2.084,40

2.084,40

2.724,71

640,31

494,43

2.084,40

2.084,40

4.087,07

2.002,66

1.418,74

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

2.187,03

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.818,78

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.586,03

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.372,51

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.176,61

10

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.996,89

11

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.832,01

12

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.680,75

13

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.541,97

14

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.414,65

15

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.297,84

16

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.190,68

17

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.092,37

18

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.002,17

19

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

919,43

20

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

843,51

21

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

773,86

22

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

709,96

23

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

651,34

24

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

597,56

25

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

548,22

26

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

502,96

27

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

461,43

28

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

423,33

29

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

388,38

30

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

356,31

PT. Transka Dharma Konsultan

B/C

NPV

11,41

30.959,42

8-5

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 8.6. Perhitungan Economic Internal Rate of Return (EIRR), Analisa Sensitivitas
Kenaikan Biaya 20%
Tahun
ke
1

COST
Investasi
O&P
(Rp. Juta) (Rp. Juta)
3.548,10

Total

BENEFIT
Air Baku
(Rp. Juta)

3.548,10

B-C

EIRR

(Rp. Juta)

39,47%

(3.548,10)

(3.255)

(1.138,93)

(958,61)

2.501,28

2.501,28

1.362,36

2.501,28

2.501,28

2.724,71

223,43

172,53

2.501,28

2.501,28

4.087,07

1.585,78

1.123,41

2.501,28

2.501,28

5.449,42

2.948,14

1.916,09

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

2.570,21

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

2.357,99

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

2.163,29

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.984,67

10

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.820,80

11

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.670,46

12

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.532,53

13

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.405,99

14

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.289,90

15

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.183,39

16

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

1.085,68

17

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

996,04

18

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

913,80

19

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

838,35

20

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

769,12

21

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

705,62

22

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

647,36

23

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

593,91

24

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

544,87

25

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

499,88

26

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

458,60

27

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

420,74

28

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

386,00

29

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

354,13

30

2.501,28

2.501,28

6.811,78

4.310,49

324,89

PT. Transka Dharma Konsultan

B/C

NPV

8,15

26.516,46

8-6

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 8.7. Perhitungan Economic Internal Rate of Return (EIRR), Analisa Sensitivitas
Penurunan Manfaat 20%
Tahun
ke
1

COST
Investasi
O&P
(Rp. Juta) (Rp. Juta)
2.956,75

Total

BENEFIT
Air Baku
(Rp. Juta)

2.956,75

B-C

EIRR

(Rp. Juta)

37,33%

(2.956,75)

(2.713)

(994,52)

(837,07)

2.084,40

2.084,40

1.089,88

2.084,40

2.084,40

2.179,77

95,36

2.084,40

2.084,40

3.269,65

1.185,25

839,66

2.084,40

2.084,40

4.359,54

2.275,13

1.478,68

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

2.006,45

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.840,78

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.688,79

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.549,35

10

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.421,42

11

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.304,05

12

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.196,38

13

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.097,60

14

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.006,97

15

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

923,83

16

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

847,55

17

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

777,57

18

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

713,36

19

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

654,46

20

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

600,42

21

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

550,85

22

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

505,36

23

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

463,64

24

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

425,35

25

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

390,23

26

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

358,01

27

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

328,45

28

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

301,33

29

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

276,45

30

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

253,63

PT. Transka Dharma Konsultan

73,64

B/C

NPV

7,49

20.324,58

8-7

LAPORAN AKHIR

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

Tabel 8.8. Perhitungan Economic Internal Rate of Return (EIRR), Analisa Sensitivitas
Keterlambatan Proyek Selama 2 (dua) Tahun
Tahun
ke

COST
Investasi
O&P
(Rp. Juta) (Rp. Juta)

Total

BENEFIT
Air Baku
(Rp. Juta)

B-C

EIRR

(Rp. Juta)

39,31%

1.478,37

1.478,37

(1.478,37)

(1.356)

739,19

739,19

(739,19)

(622)

739,19

739,19

(739,19)

(571)

(722,05)

(511,52)

2.084,40

2.084,40

1.362,36

2.084,40

2.084,40

2.724,71

640,31

416,16

2.084,40

2.084,40

4.087,07

2.002,66

1.194,12

2.084,40

2.084,40

5.449,42

3.365,02

1.840,78

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.372,51

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

2.176,61

10

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.996,89

11

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.832,01

12

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.680,75

13

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.541,97

14

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.414,65

15

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.297,84

16

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.190,68

17

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.092,37

18

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

1.002,17

19

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

919,43

20

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

843,51

21

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

773,86

22

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

709,96

23

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

651,34

24

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

597,56

25

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

548,22

26

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

502,96

27

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

461,43

28

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

423,33

29

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

388,38

30

2.084,40

2.084,40

6.811,78

4.727,37

356,31

PT. Transka Dharma Konsultan

B/C

NPV

18,55

25.165,04

8-8

SID PENYEDIAAN AIR BAKU KAB. MAJALENGKA

LAMPIRAN

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

RUMUS HAZEN WILLIAMS


UNTUK PERPIPAAN MAJALENGKA
Q =0,2785*C*D^2,63*S^0,54
Keterangan :

Q = Debit dalam M/Detik.


C = Koefisien Kekasaran pipa ( Hazen Williams)
D = Diameter pipa M.
S = Kemiringan Hidrolis

Turunan Rumusnya :
Q = A x V.
S = H/L
= 0,25

,,

dk

Kantor Pusat : Puteraco Gading Regency, Jl. Gading Barat IV No. 3 - Bandung
Telp. (022) 7315413, 7312657, Fax. (022) 7312657, e-mail : tdkkru@yahoo.co.id

NOTULEN RAPAT
KONSEP LAPORAN AKHIR
I.

UMUM
Acara

: Rapat Pembahasan Konsep Laporan Akhir Pekerjaan SID


Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka.

Tempat

: Ruang Rapat Kantor BBWS Cimanuk-Cisanggarung

Hari/Tanggal

: Senin, 12 September 2012

Pukul

: Jam 13.00 sampai dengan selesai

Peserta Rapat : Terlampir pada absensi daftar hadir diskusi Konsep Laporan
Akhir.
II.

PENDAHULUAN
Ketua Tim Teknis Paket Pekerjaan SID Penyediaan Air Baku Kabupaten
Majalengka Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung menyampaikan
maksud dan tujuan rapat pembahasan/diskusi sebagai berikut :
1.1.

Maksud
Maksud diadakan rapat pembahasan Konsep Laporan Akhir adalah untuk
mendapatkan masukan berupa saran, pendapat, koreksi dan lain
sebagainya dari peserta rapat, guna perbaikan Final Laporan Akhir.

1.2.

Tujuan
Tujuannya adalah agar isi Laporan Akhir lebih baik dan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dalam Kontrak Pekerjaan.

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

1/5

III.

PEMAPARAN KONSULTAN
Ketua Tim dan Tenaga-tenaga Ahli Konsultan PT. Transka Dharma Konsultan
memaparkan/ menjelaskan secara garis besar isi Konsep Laporan Akhir dan
rencana berikutnya mengenai desain konstruksi dan analisa ekonomi sehingga
layak untuk dilaksanakanfisiknya.

IV.

PERTANYAAN DAN MASUKAN

1. Bapak Wawan Suhanda,SE. dari PDAM Kabupaten Majalengka.


Pertanyaan dan masukan :

Pada tahun 1992 PSAB Provinsi Jawa Barat membangun Air bersih Perdesaan
untuk Desa Heubeulisuk dan Desa Mekarwangi dari Mata Air Cipada,
pengelolaan nya diserahkan kepada masyarakat, karena tidak ada biaya
pemeliharaan bangunan dan jaringannya cepat rusak dan tidak berfungsi.

Dengan adanya rencana jaringan yang di anggarkan dari BBWS CimanukCisanggarung pelayanan dari Mata Air Cikeruh akan bisa melayani desa
tetangganya.

Perencanaan Air Minum Perkotaan untuk Kecamatan Rajagaluh dan Kecamatan


Mandalawangi yang memanfaatkan Mata Air Cirumput apakah tidak ada konflik
kepentingan mohon dikaji kembali supaya tidak ada masalah dikemudian hari.

Reservoir yang direncakan konsultan pada pelayanan Mata Air Cirumput


volumenya 300 M apakah cukup tidak terlalu kecil ?
Jawab:

Rencana pelaksanaan akan dianggarkan pada tahun 2013 dari Anggaran BBWS
Cimanuk-Cisanggarung sedangkan pengoperasiannya diserahkan pada PDAM
Kabupaten Majalengka termasuk penarikan retribusi, sehingga tersedia untuk
biaya Operasi dan Pemeliharaan.
Perencanaan dan pelaksanaan konstruksi yang di biayai BBWS CimanukCisanggarung mulai dari Intake sampai ke Reservoir. Untuk selanjutnya dari
perpipaan distribusi sampai ke pelayananan anggaran dari Provinsi melalui
DinasKIMRUM Jawa Barat.
Untuk pemanfaatan Mata Air Cirumput sudah tidak ada masalah karena
Konsultan sudah mewawancarai masyarakat dan pengambilan 60 L/det. Hanya
SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

2/5

sebagian kecil atau 20 % dari debit Mata Air yang keluar, dan tidak mengganggu
peruntukan yang sudah ada.
Volume reservoir yang 300 M. sudah di hitung untuk memenuhi kebutuhan jam
puncak, yang penting lokasi yang ditunjukan oleh pihak PDAM cukup untuk
ditempati bangunan reservoir yang direncanakan dan kalau tempat yang sudah
ditunjukkan tidak cukup mohon dipindahkan.
2. Bapak Moh.Guntur, Dipl.ATP. dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung
Masukan dan Saran :
Konsultan diharapkan melengkapi data-data kondisi eksisting pelayanan PDAM

Kabupaten Majalengka supaya mendapat gambaran yang lebih jelas tentang


tingkat pelayanan yang ada sekarang.
Untuk pembebasan lahan supaya berkoordinasi dengan PDAM Kabupaten

Majalengka.
Konsultan supaya kordinasi dengan PDAM Kabupaten Majalengka mengenai

Perencanaan dari hulu sampai akhir supaya akurat.


Jawab:
Ya, Konsultan akan kerjasama dan koordinasi dengan PDAM Kabupaten
Majalengka supaya lebih jelas tentang kebutuhan Air Minum yang sangat
mendesak, termasuk rencana lokasi bangunan dan pembebasan lahan.
3. Bapak Baihaqi, ST.MT dari Dinas SDAPE Kabupaten Majalengka

Semua debit Mata Air yang ada di Majalengka pada umumnya dari tahun ke
tahun menurun dan cenderung hilang,

untuk menjaga kesinambungan

kontinuitas perlu diatur zona pola budi daya pemanfaatan lahan yang selama ini
berjalan tidak berubah fungsi, zona budi daya, dan ada alokasi dana untuk
memperbaiki cathcment area Mata Air
Jawab:
Ya Konsultan mengusulkan dan memberikan saran untuk menjaga dan
melindungi kesinambungan kuantitas Mata Air, salah satunya dengan mengatur
zona pola budi daya pemanfaatan tanah dan pola tanaman yang menjaga
kelestarian Mata Air terutama pada cathcment areanya.
SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

3/5

4. Bapak Ir.Trijono,Dipl.HE dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung


Untuk Analisa kelayakan ekonomi supaya dibedakan antara Balai dan PDAM

karena Pembangunan dari intake sampai dengan reservoir dari Balai dan
distribusi ke pelayanan oleh PDAM.
Jawab:
Ya analisis ekonomi akan dievaluasi kembali, walau Balai tidak mendapatkan
benefit dari penjualan Air Minun namun benefit terhadap Negara merupakan
pengembalian keuntungan, sehingga proyek layak untuk dilaksanakan

5. Bapak Yaya Soemantri, ME. dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung


Pertanyaan dan masukan :

Apakah pengambilan air tidak ada konflik kepentingan.

Jawab :

Selama ini yang konsultan perhatikan tidak ada konflik karena debit Mata Air
masih sangat banyak yang belum dimanfaatkan.

6. Bapak Kuncoro,Dipl.HE. dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung


Pertanyaan dan masukan

Mengenai jumlah mata air yang ada di Majalengka supaya dimasukan data
base

Jawab :
Ya
7. Bapak Rahman, S.S.T dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung
Pertanyaan dan masukan :

Pada penyusunan dan penentuan Mata Air angka-angkanya darimana ?

Jawab :
Angka debit yang prioritas diukur langsung yang lain-lain nya data base, bobot
parameter dihat dari kepentingan nya, nilai tergantung dari pembagian katagorinya
ada yang di bagi 4 katagori ada yang 3 katagori score masing masing adalah bobot
dikalikan nilai dan total score dijumlahkan dari masing score parameter.
SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

4/5

8. Bapak Wawan Suhanda,SE. dari PDAM Kabupaten Majalengka.


Pertanyaan dan masukan :
Pihak PDAM merasa kurang mendapat informasi mengenai rencana proyek ini
akan dilaksanakan tahun mana,karena pihak PDAM hanya mendapat informasi
dari Undangan waktu pembahasan laporan pendahuluan dan sekarang
pembahasan laporan Akhir,dan kaitannya dengan rencana dari pihak provinsi
untuk perpipaan Distribusi dan Pelayanan sambungan, hal itu perlu sinkron
antara BBWS dan Provinsi Jawa Barat.
9. Bapak Yayan Mulyana, Dipl.ATP. dari BBWS Cimanuk-Cisanggarung
Pertanyaan dan masukan :

Mohon

diperhatikan

mengenai

zona

proteksi

mengenai

anggaran

dan

pengamanan Mata Air secara khusus dan harus dibuatkan gambaran


lengkapnya mulai dari zona penyangga 1, 2 dan 3.

Jawab :
Ya

Ketua Tim Teknis

PT. Transka Dharma


Konsultan

Adha Fuad ST, MSc


NIP. 198010192005021001

Ir. Rizal Razak


Ketua Tim

SID Penyediaan Air Baku Kabupaten Majalengka

5/5

Anda mungkin juga menyukai