SIRROSIS HEPATIS
Diajukan kepada:
Dr. I Gede Arinton, Sp. PD, M. Kom., MMR
Disusun oleh:
I. Edward Kurnia S.L K1A002021
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
PURWOKERTO
2006
LEMBAR PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
SIRROSIS HEPATIS
Oktober 2006
Disusun oleh:
I. Edward Kurnia S.L
Purwokerto,
K1A002021
Oktober 2006
Pembimbing,
PRESENTASI KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. UT
Pekerjaan
Alamat
Jenis Kelamin
: Wanita
Suku Bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTP
Status
: Sudah Menikah
No. CM
: 664924
Tanggal masuk
: 05 Oktober 2006
Jam masuk
: 14.45 WIB
Tanggal periksa
: 06 Oktober 2006
Jam periksa
: 11.20 WIB
B. ANAMNESIS
Diambil dari
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
dihiraukan oleh pasien. Akan tetapi, lama kelamaan pasien mulai merasa ada
cairan dalam perut yang semakin lama semakin membesar seperti balon berisi
air. Perasaan tersebut muncul setelah pasien memperhatikan bentuk perutnya
yang selalu berubah-ubah sehubungan dengan perubahan posisi. Apabila
pasien berbaring terlentang, perut pasien tidak terlihat mencembung akan
tetapi melebar (nglembreh) ke samping kanan dan kiri, apabila pasien miring
ke kiri, perut pasien bentuknya mencembung ke kiri demikian pula sebaliknya.
Apabila pasien berdiri, maka perut terlihat mencembung (nglembreh) ke
bawah. Pasien juga mengaku apabila salah satu sisi perutnya ditepuk, maka
getarannya dapat dirasakan pada sisi-sisi yang lain. Keluhan ini dirasakan
semakin berat apabila pasien mengkonsumsi makanan yang terasa asin serta
banyak minum. Pasien mengaku belum pernah mengkonsumsi obat-obat yang
menyebabkan pasien sering buang air keciil. Keluhan ini disertai rasa sesak
dan penuh di perut sehingga nafsu makan menjadi berkurang. Perut yang
semakin membesar tersebut juga disertai dengan adanya garis yang berkelokkelok menyerupai anyaman, berwarna kebiruan dan menonjol, khususnya di
daerah pusar.
Pasien mengeluh nafsu makan mulai berkurang sejak 2 bulan yang
lalu. Keluhan ini muncul secara perlahan-lahan, berlangsung terus menerus
dan dirasakan sebagai rasa kurang berselera apabila melihat beberapa menu
makanan meskipun makanan tersebut merupakan makanan yang biasa
dimakannya. Keluhan ini menyebabkan pasien hampir selalu tidak
menghabiskan makanan yang dihidangkan, hanya makan beberapa sendok dan
bahkan beberapa hari terakhir ini pasien hampir tidak menyentuh makanannya
tersebut. Pasien juga mengatakan bahwa setiap makanan yang berusaha ia
makan seolah-olah tidak turun ke perut dengan baik dan hanya berhenti di
daerah dada bagian bawah sehingga terkadang pasien merasa sesak dan perut
cepat terasa penuh. Keluhan ini dirasakan semakin bertambah terutama
apabila pasien memaksakan makan dalam jumlah banyak sekaligus. Keluhan
ini disertai dengan rasa mual tanpa diikuti muntah, dan badan terasa kurang
bertenaga.
tidak hilang meskipun pasien telah beristirahat cukup lama serta meminum
obat pusing yang dibelinya di warung. Keluhan ini dirasakan sedikit
berkurang apabila pasien mau memakan makanan dan sayur-sayuran yang
diberikan kepadanya meskipun sedikit dan mengkonsumsi obat berwarna
merah dan sedikit berbau amis.
Sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu, pasien juga mengeluh kedua
kakinya terlihat membengkak. Keluhan ini muncul secara perlahan-lahan,
berlangsung terus-menerus dan dirasakan semakin hari semakin bertambah
berat. Pada awalnya, pasien hanya merasa kedua kakinya berat apabila pasien
berjalan ke kamar mandi atau ke dapur, akan tetapi semakin hari, kedua kaki
semakin terlihat pembengkakannya. Pasien juga mengatakan apabila kaki
yang bengkak tersebut ditekan, maka akan timbul lekukan yang lama
kembalinya. Keluhan semakin bertambah berat apabila pasien berjalan cukup
jauh dan lama serta banyak makan makanan yang terasa asin serta banyak
minum. Keluhan dirasakan sedikit berkurang apabila pasien berbaring cukup
lama dengan posisi kaki yang sejajar dengan badannya atau bahkan lebih
tinggi.
Kurang lebih sejak 3 minggu yang lalu, pasien juga mengeluh
setiap kali buang air besar, tinja berwarna kehitaman. Keluhan ini muncul
secara perlahan-lahan, berlangsung terus menerus, dan dirasakan semakin
lama semakin bertambah berat. Pasien mengatakan bahwa pada awalnya
hanya sebagian tinja yang berwarna hitam, akan tetapi beberapa hari terakhir
ini, seluruh tinja berwarna hitam seperti aspal, tanpa disertai lendir. Pasien
juga mengaku apabila buang air besar tidak disertai rasa sakit, rasa anus
seperti ikut keluar dan darah segar yang menetes. Keluhan ini tidak
dipengaruhi oleh bahan makanan yang dimakannya, meskipun pasien tidak
memakan makanan yang berwarna hijau, merah atau kuning, warna tinja
pasien tetap kehitaman.
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengaku pernah menderita demam tinggi yang muncul
secara tiba-tiba selama kurang lebih 1 minggu. Demam ini disertai gejala-
gejala seperti penyakit flu (badan meriang, pegal-pegal dan pilek). Setelah
mengalami demam tersebut, beberapa hari kemudian pasien mengatakan
bahwa mata, perut dan kuku-kukunya berwarna kuning. Kondisi tersebut
terjadi kurang lebih 15 tahun yang lalu.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak pernah ada
yang menderita kelainan dengan keluhan yang serupa dengan pasien.
F. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
- Kesan sakit
: Sakit sedang
- Berat Badan
: 49 kg
- Tinggi Badan
: 165 cm
- Status Gizi
- Kesadaran
: Compos mentis
- Tanda Vital
: - Tekanan darah
- Nadi
: 100/60 mmHg
: 100 x/menit, reguler,
isi dan tegangan cukup
- Pernapasan
: 22 x/menit
thorakoabdominal
- Suhu
Kepala
Inspeksi Umum
- Rambut tidak kusam dan tidak mudah dicabut
- Muka tampak seperti lumpur
- Palpebra tidak oedema
- Konjungtiva anemis (+/+)
- Sklera ikterik (+/+)
- Pernafasan cuping hidung tidak ada
- Frenulum lingua tampak ikterik
- Sianosis perioral tidak ada
: 36,5 C
Telinga
Letak simetris, bentuk normal, ukuran normal, tidak ada tanda radang,
tidak ada discharge, ada sedikit serumen, pendengaran baik, tidak ada
benjolan, tidak nyeri tekan.
Hidung
Mulut
Bibir agak kering akan tetapi tidak sianosis, lidah tidak kotor, tepi
tidak hiperemis, tidak tremor dan mukosa mulut sedikit basah, mulut
berbau amoniak.
Leher
- Inspeksi
- Palpasi
Aksila
- Kelenjar getah bening tak teraba membesar
- Rambut ketiak tidak mudah dicabut
Thoraks
Inspeksi Umum
- Kulit tampak ikterik
- Hiperpigmentasi tidak ada
- Spider naevi tidak ada
- Gynaecomastia tidak ada
- Alopesia pectoralis tidak ada
Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Genitalia
Vulva tidak tampak bengkak
Rambut pubis tidak mudah dicabut
Kulit
Kulit seluruh tubuh tampak agak pucat kekuningan dan turgor kulit sedikit
menurun
Syaraf dan otot
Pada ekstrimitas superior kanan dan kiri tidak terdapat tremor, tidak terdapat
kejang, mioklonus, sensorik pasien masih baik pada ekstrimitas atas dan bawah
serta kanan dan kiri. Tidak terjadi penurunan tonus otot, eutrofi, dan kekuatan
motorik 5 untuk ekstrimitas kanan dan bawah serta kanan dan kiri.
Ekstremitas
Superior
: - Dekstra
Inferior
: - Dekstra
- Sinistra
G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Laboratorium
: 9,8 g/dl
Lekosit
: 28.800/ul
Normal : 5000-10000/ul
Hematokrit (Ht)
: 28%
Eritrosit
: 3,6 jt/ul
Trombosit
: 52.000/uI
Normal : 150000-400.000/ul
MCV
: 77,0 fl
Normal : 80-97 fl
MCH
: 27,1 pgr
MCHC
: 35,3 %
Normal : 31-36 %
Hitung Jenis
:
- Eosinofil : 0 %
Normal : 1-4%
- Basofil
:0%
Normal : 0-1%
- Batang
:0%
Normal : 2-5 %
- Segmen : 90 %
Normal : 40-70 %
- Limfosit : 4 %
Normal : 19-48 %
- Monosit : 6 %
Normal : 3-9 %
: 6,25 gr/dl
Albumin
: 2,54 gr/dl
Globulin
: 3,71 gr/dl
Bilirubin total
: 4,95 mg/dl
Bilirubin direct
: 3,20 mg/dl
Bilirubin indirect
: 1,75 mg/dl
SGOT/AST
: 55,0 ul/l
SGPT/ALT
: 26,0 ul/l
Ureum
: 46 mg/dl
Kreatinin
: 0,93 mg/dl
Glukosa sewaktu
: 81 mg/dl
Natrium
: 138 mmol/dl
Kalium
: 2,5 mmol/dl
Klorida
: 100 mmol/dl
Pemeriksaan elektrolit:
H. KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Seorang wanita umur 63 tahun datang dengan keluhan utama perut
semakin lama dirasakan semakin membesar sejak 3 bulan yang lalu. Perut
yang semakin membesar tersebut juga disertai dengan adanya garis yang
berkelok-kelok menyerupai anyaman, berwarna kebiruan dan menonjol,
khususnya di daerah pusar.
Pasien mengeluh nafsu makan mulai berkurang sejak 2 bulan yang
lalu. Keluhan mual dirasakan pasien sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu.
Keluhan lain yang dialami pasien adalah badan terasa lemas yang
dirasakannya sejak 1,5 bulan yang lalu. Keluhan kepala terasa pusing mulai
dirasakan sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Sejak kurang lebih 1 bulan
yang lalu, pasien juga mengeluh kedua kakinya terlihat membengkak. Kurang
lebih sejak 3 minggu yang lalu, pasien juga mengeluh setiap kali buang air
besar, tinja berwarna kehitaman.
Pasien mengaku pernah menderita demam tinggi yang muncul
secara tiba-tiba selama kurang lebih 1 minggu. Demam ini disertai gejalagejala seperti penyakit flu (badan meriang, pegal-pegal dan pilek). Setelah
mengalami demam tersebut, beberapa hari kemudian pasien mengatakan
bahwa mata, perut dan kuku-kukunya berwarna kuning. Kondisi tersebut
terjadi kurang lebih 15 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa pasien memiliki status
gizi yang kurang. Muka pasien terlihat seperti lumpur, konjungtivanya anemis,
skleranya ikterik, dan bau mulutnya amoniak. Pemeriksaan abdomen
didapatkan bahwa abdomen cembung, dinding abdomen lebih tinggi daripada
thorax, ikterik, umbilicus menonjol, tampak pelebaran vena, perut tegang,
hepar dan lien sulit dinilai, terdapat nyeri tekan, timpani pada bagian superior
medial, redup pada regio hipokondrium, lumbal dan inguinal dekstra
dan sinistra, serta hasil tes undulasi dan pekak alih serta redup berpindah
positif.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar hemoglobin,
trombosit, albumin, GDS, dan kalium berada di bawah nilai normal,
sedangkan jumlah leukosit, bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin indirek,
dan SGOT berada di atas nilai normal.
I. DIAGNOSIS KERJA :
J.
Sirosis hepatis
DIAGNOSIS BANDING
K.
Hepatoma
USULAN PEMERIKSAAN:
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan EKG
Biopsi
L. TERAPI :
1.
Non farmakologi :
1. Bed rest tidak total
2. Diet tinggi protein (1 g/kg/hari)
3. Diet tinggi kalori (2000 kalori)
4. Diet rendah garam (200-500 mg/hari)
5. Balance cairan
6. Pasang kateter
2.
Farmakologi :
1. IVFD aminofusin dalam D5% 20 tetes per menit
2. IVFD plasbumin 20% 100 cc
3. Amphicilin 3x1 gr
4. Ranitidin 2 x 1 amp
5. Impugan 3 x 1 amp
6. Lesifit 2 x 1 tab
7. KSR 3 x 1 tab
8. Dulcolac 1 x 1 tab
9. Curcuma 2 x 1 tab
10. Program tranfusi darah prc 3 unit
M. PROGNOSIS
N. EDUKASI