Ysh. Kapolres Pemalang; Ysh. Kepala Kejaksaan Negeri Pemalang; Ysh. Sekretaris Daerah beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang, yang terkait; Ysh. Segenap Panitia Pilkades dan Tim Pengawas Pilkades Tingkat Desa; Ysh. Para Calon Kepala Desa di Kabupaten Pemalang KEBIJAKAN UMUM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK TAHUN 2014 DI KABUPATEN PEMALANG 1. Pada tahun 2014 ini di Kabupaten Pema- lang akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak, berdasarkan pada : a. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor : 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 18 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa; b. Keputusan Bupati Pemalang Nomor : 141 / 8 / Tahun 2014, tanggal 1 September 2014, tentang Pelaksanaan Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Desa Serentak di Kabupaten Pemalang Tahun 2014. 2. Desa – desa yang menyelenggarakan Pilkades ( 9 desa pada 7 kecamatan) : a. Desa Pasir, Kec. Bodeh; b. Desa Kebandungan, Kec. Bodeh; c. Desa Losari, Kec. Ampelgading; d. Desa Widodaren, Kec. Petarukan; e. Desa Bantarbolang, Kec. Bantarbolang; f. Desa Sambeng, Kec. Bantarbolang; g. Desa Tanahbaya, Kec. Randudongkal; h. Desa Kuta, Kec. Belik; i. Desa Wisnu, Kec. Watukumpul 3. Guna mewujudkan Pilkades yang bebas, rahasia, jujur dan adil, pada pilkades serentak tahun ini dibentuk Tim Pengawas Pilkades, ditingkat desa dan kecamatan;
4. Petunjuk / arahan lain yang terkait.
KERAWANAN YANG PERLU DIWASPADAI PADA TAHAPAN PELAKSANAAN PILKADES Pada setiap tahapan pelaksanaan Pilkades, terdapat titik kerawanan yang berpotensi menimbulkan permasalahan. Guna memini- malkan potensi kerawanan yang ada, maka : 1. Kepada seluruh pihak yang terkait, baik Panitia Pilkades, Tim Pengawas, BPD, Kades, calon Kades, untuk selalu berpedoman pada aturan dan ketentuan yang berlaku. Cermati dengan seksama aturan yang ada dan laksanakan tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan aturan tersebut; 2. Kepada Panitia Pilkades dan Tim Pengawas, agar cermat dan bijak dalam menghadapi permasalahan yang ada di lapangan, agar setiap permasalahan dapat diselesaikan secara cepat dan tepat. Jangan malu dan ragu untuk meminta saran, masukan dan petunjuk kepada Camat atau Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kabupaten; 3. Kepada Camat dan Tim Fasilitasi Pilkades Tingkat Kabupaten, agar secara proaktif melakukan monitoring dan pembinaan terhadap setiap tahapan pelaksanaan pilkades. Lakukan langkah penyelesaian yang komprehensif terhadap setiap permasalahan yang ada. 4. Petunjuk / arahan lain yang terkait. KONDUSIFITAS WILAYAH SEBELUM, PADA SAAT DAN PASCA PILKADES Guna menjaga kondusifitas wilayah dalam penyelenggaraan Pilkades Serentak, maka :
1. Camat agar selalu berkoordinasi dengan
unsur Muspika lainnya, untuk memonitor situasi dan kondisi wilayah serta melaku- kan langkah – langkah pengamanan yang diperlukan;
2. Kades dan BPD agar terus berupaya
menjaga situasi yang kondusif di masya- rakat, karena situasi kondusif pilkades tertib dan lancar pembangunan desa lancar masyarakat sejahtera;
3. Para calon kades :
a. agar dapat mengendalikan massa pendukungnya, mampu memberi contoh dan keteladanan kepada masyarakat dalam menjaga situasi yang kondusif; b. tidak memprovokasi pendukungnya untuk melakukan tindakan yang dapat memperkeruh suasana dan meng- ganggu tahapan pilkades. Setiap calon kades akan dimintai pertanggung- jawaban apabila terdapat massa pendukung yang melakukan upaya – upaya yang menghambat pilkades; c. menerima dengan ikhlas dan lapang dada, apapun hasil pemungutan suara nanti. 4. Petunjuk dan arahan lain yang terkait. PERMASALAHAN LAIN YANG DIPANDANG PERLU UNTUK DISAMPAIKAN DAN DIBAHAS PADA FORUM INI
MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 40 TAHUN 2012
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN PROYEKSI PENDUDUK DI DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 6 dan Pasal 7 Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pemerintah daerah wajib melaksanakan pengelolaan dan penyajian data kependudukan;
b. bahwa untuk pengelolaan dan penyajian data kependudukan yang akurat dan akuntabel pemerintah daerah perlu pedoman menyusun proyeksi penduduk;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan Proyeksi Penduduk di Daerah;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan D