Makalah Fix Biaya Kualitas Dan Produktivitas
Makalah Fix Biaya Kualitas Dan Produktivitas
Disusun oleh:
Dri Septiyono (1415102005)
Agnes Arifa (1415102012)
Bidara Senda (1415102026)
Sandi Rahmat (1415102025)
Wulan Lisnawati (1415102043)
DAFTAR ISI
BAB I KAJIAN TEORI...........................................................................................1
A.
Definisi Kualitas........................................................................................1
B.
2.
C.
2.
3.
D.
E.
2.
2.
H.
2.
3.
4.
5.
Data Jurnal...............................................................................................13
C.
Pembahasan.............................................................................................16
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Produksi UD. Sinar Sakti tahun 2013......................................................14
Tabel 2. Biaya Bahan Baku UD. Sinar Sakti tahun 2013......................................14
Tabel 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung UD. Sinar Sakti tahun 2013....................15
Tabel 4. Laporan Biaya Produksi UD. Sinar Sakti tahun 2013..............................15
Tabel 5. Biaya Kualitas UD. Sinar Sakti................................................................17
Tabel 6. Rincian Taksiran Perubahan Biaya Kualitas Setelah Dilakukan Perbaikan
................................................................................................................................19
Tabel 7. Penurunan dan Kenaikan Biaya Produksi................................................20
BAB I
KAJIAN TEORI
A. Definisi Kualitas
Secara Umum, kamus mendefiniskan kualitas adalah ukuran relatif dari
kebaikan (goodness). Secara operasional, produk atau jasa berkualitas adalah yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Dengan kata lain, kualitas adalah
kepuasan pelanggan. Sedangkan harapan pelanggan dapat digambarkan melalui
atribut-atribut kualitas atau yang sering disebut dimensi kualitas.
Produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan dalam delapan dimensi :
1. Kinerja (performance)
Mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk.
2. Estetika (esthetics)
Kemudahan perawatan dan perbaikan (service ability) berkaitan dengan
tingkat kemudahan.
3. Fitur (features),
Karakteristik produk yang berbeda dari produk-produk sejenis yang sama.
4. Keandalan (reliability),
Probabilitas produk atau jasa menjalankan fungsi seperti yang
dimaksudkan dalam jangka waktu tertentu.
5. Tahan Lama (durability)
Jangka waktu produk dapat bergungsi.
6. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
Ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya
atau tidak.
7. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
Kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana
yang diiklankan.
Dengan demikian, perbaikan kualitas berarti perbaikan pada satu atau
lebih dari delapan dimensi tersebut diatas sambil tetap mempertahankan kinerja
dimensi lainnya. Menyediakan produk yang kualitasnya lebih baik daripada
pesaing berarti mengungguli produk pesaing, setidaknya dalam satu dimensi.
Sementara itu, kinerja dimensi lainnya tetap setara. Pakar-pakar kualitas percaya
Sejalan
dengan
peningkatan
biaya
pencegahan,
kita
sumber daya untuk kegiatan pencegahan dan penilaian secara lebih akurat.
Dengan kata lain, dengan meningkatnya biaya kegagalan, manajemen diharapkan
akan meningkatkan investasinya dalam biaya pengendalian.
3. Metode Penelitian Pasar
Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas
yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar. Survei pelanggan dan
wawancara dengan anggota tim pejualan perusahaan dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya tersembunyi perusahaan.
Hasil penelitian pasar dapat digunakan untuk memproyeksikan hilangnya laba di
masa depan akibat kualitas yang buruk.
4. Fungsi Kerugian Taguchi
Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan biaya kualitas yang
tersembunyi hanya terjadi atas unit-unit yang menyimpang dari batas spesifikasi
atas dan bawah. Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan
dari nilai target suatu kualitas dapat menimbulkan biaya kualias yang
tersembunyi. Selanjutnya, biaya kualitas yang tersembunyi meningkat secara
kuadrat saat nilai aktual menyimpang dari nilai target.
Fungsi kerugian kualitas Taguchi, yang diilustrasikan sebagai berikut :
L ( y ) = k ( y T )
Dimana :
k = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya
kegagalan eksternal perusahaan,
y = nilai aktual dari karakteristik kualitas,
T = nilai target dari karakteristik kualitas,
L = kerugian kualitas.
D. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
Pelaporan biaya kualitas dapat dilakukan dengan menilai biaya kualitas
actual dalam periode yang bersangkutan. Informasi ini dapat dilihat dengan
kualitas
dapat
diterima
mengamsumsikan
terdapat
berbasis
kegiatan
(activity-based
management-ABM)
perencanaan,
pengendalian,
dan
pengambilan
keputusan
produktivitas
(productivity
measurement)
manajer
untuk
menilai,
memantau,
dan
mengendalikan perubahan.
Pengukuran
prospektif
melihat
ke
masa
depan,
dan
input,
pemilihan
input
dan
bauran
input
yang
adalah $50 dan biaya tenaga kerja adalah $12 per jam, maka
output
dan
input
apat
dinyatakan
dalam
dolar.
Rasio
diinterprestasikan
oleh
semua
pihak
di
dalam
berhubungan
dengan
dan
dipahami
oleh
karyawan
personil
operasional.
Bahkan,
untuk
pengendalian
dari
pengurangan
tenaga
kerja,
maka
produktivitas
dari
seluruh
input
disebut
praktiknya, mengukur
pengaruh
dari
seluruh
input
setiap
mensyaratkan
kasus
pengukuran
pengembangan
dari
produktivitas
pendekatan
total
pengukuran
10
measurement)
dan
pengukuran
produktivitas
yang
Komponen
ini
adalah
perubahan
pendapatan
perubahan
biaya
input,
dengan
asumsi
tidak
perubahan produktivitas.
9. Kualitas dan Produktivitas
Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas
sebaliknya. Sebagai contoh, jika pengerjaan ulang berkurang
karena menurunnya unit produksi cacat, maka lebih sedikit
tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan
output yang sama. Penurunan jumlah unit cacat memperbaiki
kualitas; sementara pengurangan jumlah input yang digunakan
meningkatkan produktivitas. Oleh sebagian besar peningkatan
kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi dan menjual output perusahaan, maka kebanyakan
peningkatan kualitas akan meningkatkan produktivitas. Jadi,
peningkatan kualitas secara umum akan tercermin pada ukuran11
pemberian
insentif
uang
perusahaan
yang
menjadi
produktivitas.
Sebagai
tunai
bagi
kunci
contoh,
seluruh
pencapaian
misalkan
suatu
tenaga
kualitas
kerja
dan
perusahaan
tersebut
tercapai,
perusahaan memperkirakan
akan
keuntungan
memberikan
insentif
dengan
12
BAB II
KAJIAN JURNAL
A Kajian Jurnal Penerapan Biaya Kualitas Untuk Meningkatkan Efisiensi
Produksi Pada UD. Sinar Sakti Manado
Di era globalisasi ekonomi dunia saat ini manajemen perusahaan saling
berkompetisi. Kompetisi yang semakin ketat ini secara langsung memberikan
tekanan kepada perusahaan untuk meningkatkan kualitas produknya baik itu
barang
meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Keberhasilan suatu perusahaan tidak dapat dicapai begitu saja tanpa adanya usaha
yang maksimal. Usaha yang dapat ditempuh antara lain dengan jalan menentukan
tujuan pasti, yang harus ditentukan dengan tepat dan metode pencapainnya harus
direncanakan serta dilakukan dengan semestinya.
Perusahaan agar dapat mempertahankan aktivitas operasi dan manajemen
yang baik, maka harus terus melakukan perbaikan dari periode ke periode.
Perbaikan itu diantaranya adalah kualitas produk, inovasi, ketepatan waktu saat
produksi, dan memangkas biaya yang tidak perlu terjadi. Bagi perusahaan yang
profit oriented, laba merupakan hal penting yang ingin dicapai perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya. Dengan meningkatkan kualitas dapat menjadi
kunci perjuangan hidup perusahaan. Karena, dengan meningkatnya kualitas dapat
memperbaiki keuangan perusahaan dan posisi dalam persaingan.
Semakin meningkatnya kualitas produk maka akan semakin memperluas
daerah pemasaran. Perusahaan dapat menjadi lebih bersaing dengan perusahaanperusahaan lain dengan cara meningkatkan produktifitas dan memperbaiki
kualitas. Memperbaiki kualitas secara terus menerus merupakan sesuatu yang
penting dalam membangun masa depan bisnis yang berkelanjutan. Pertanyaan
adalah bagaimana kualitas ini dapat diukur sehingga dapat digunakan sebagai alat
perencanaan, pengendalian, atau bahkan pengambilan keputusan atas kualitas dari
suatu produk yang dihasilkan. Pengukuran kualitas melalui biaya kualitas dapat
dilakukan karena kualitas tidak hanya dapat ditentukan oleh gambaran visual
13
bentuk fisik saja, tetapi juga dapat dilihat dari biayabiaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh produk yang berkualitas tersebut.
Produk dengan kualitas yang sesuai dengan yang distandarkan perusahaan
diperoleh dengan mengadakan pengawasan. Pengawasan dilakukan sebelum
proses produksi dimulai. Pemrosesan dilanjutkan dengan menghasilkan produk
jadi sebagai hasil produksinya yang diharapkan mempunyai nilai jual yang lebih
tinggi dari pada sebelum diproses. Kemampuan dalam mengendalikan operasi
dipakai perusahaan secara efektif dan efisien terutama yang menyangkut dengan
peningkatan laba yang dijadikan sebagai evaluasi manajemen perusahaan dan
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pemimpin.
UD. Sinar Sakti adalah perusahaan yang bergerak di industri kayu kelapa
yang memproduksi berbagai macam furniture. Dalam setiap proses produksi UD.
Sinar Sakti harus memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan, untuk itu UD.
Sinar Sakti perlu menetapkan biaya kualitas. Dengan adanya penetapan biaya
kualitas, dapat dilihat biaya apa saja yang seringkali dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas. Karena dari produk yang berkualitas dapat
mempengaruhi efisiensi produksi perusahaan. Untuk itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul penerapan biaya kualitas untuk
meningkatkan efisiensi produksi.
I. Data Jurnal
Produk dikatakan berkualitas jika produk tersebut sesuai dengan standar
atau spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melalui pengendalian,
suatu perusahaan berusaha memberikan jaminan agar pelaksanaan rencana
produksi sesuai dengan yang telah ditetapkan, kemudian melakukan tindakan
koreksi atas setiap penyimpangan yang terjadi supaya dapat melakukan perbaikan
di masa datang. Produksi tahun 2013 pada UD. Sinar Sakti yaitu sebagai berikut:
14
Jenis produk
Meja makan
Tipe
Tikar
Ukuran
120 x 90 x 75 Cm
160 x 90 x 75 Cm
180 x 90 x 75 Cm
120 x 90 x 75 Cm
160 x 90 x 75 Cm
180 x 100 x 75 Cm
200 x 100 x 75 Cm
240 x 100 x 75 Cm
Laminating
Kursi makan
3
4
Sofa
Kursi Tamu
5
Kursi Santai
6
Flooring
Total
Slat
Tikar
Laminating
Vanilla 3.2.1 + Meja
Bench Chair 3.2.1 +
Meja
Kayu Kelapa
Unit
18
33
13
24
14
15
12
5
174
180
120
36
110
42
909
1.705
UD. Sinar Sakti memiliki biaya produksi yang digunakan pada tahun 2013
untuk memproduksi produk-produk di atas yaitu:
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku selama tahun 2013 yaitu sebagai berikut:
Tabel 2. Biaya Bahan Baku UD. Sinar Sakti tahun 2013
Jenis Produk
Meja Makan
Kursi Makan
Sofa
Kursi Tamu
Kursi Santai
Flooring
Total
Jumlah (Rp)
281.410.500
308.350.700
362.400.000
303.000.400
342.220.000
371.200.000
1.968.581.600
15
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya untuk upah tenaga kerja, berikut
ini biaya tenaga kerja langsung selama tahun 2013:
Tabel 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung UD. Sinar Sakti tahun 2013
Jenis Produk
Meja Makan
Kursi Makan
Sofa
Kursi Tamu
Kursi Santai
Flooring
Total
Jumlah (Rp)
14.000.000
15.500.000
18.000.000
15.000.000
17.500.000
18.400.000
98.400.000
3. Biaya Produksi
Biaya-biaya yang dikonsumsi UD. Sinar Sakti selama 2013 yaitu sebagai
berikut:
Tabel 4. Laporan Biaya Produksi UD. Sinar Sakti tahun 2013
Komponen Biaya
Bahan kayu kelapa
Angkutan
Penanganan bahan baku
Penanganan produk jadi
Inspeksi produk
Bahan penolong
Lem kayu
Kertas pasir
Pemeliharaan dan perbaikan mesin
Bunga bank
Penyusutan mesin
Gaji karyawan
Tenaga kerja pemeliharaan & perbaikan
mesin
Tenaga kerja pengawas produksi
Pengerjaan kembali
Pemerikasaan bahan baku dan pembantu
Total Biaya
Jumlah (Rp)
1.968.581.600
10.163.400
6.247.800
8.113.800
2.100.000
1.935.900
1.523.400
7.812.800
190.000.000
25.591.000
163.340.000
19.100.000
15.770.000
75.650.000
5.890.000
2.501.819.700
16
J. Pembahasan
Biaya Kualitas Penggolongan biaya-biaya yang merupakan biaya kualitas
pada UD. Sinar Sakti tahun 2013 yaitu sebagai berikut:
1. Biaya Pencegahan (Prevention Cost)
Biaya ini terjadi sehubungan dengan usaha menghindarkan terjadinya
kerusakan atau kecacatan dan membatasi biaya kegagalan serta biaya
penilaian. Yang termasuk biaya pencegahan adalah:
a. Biaya tenaga kerja pemeliharaan dan perbaikan mesin merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja yang berhubungan
dengan pemeliharaan dan perbaikan mesin. Biaya ini merupakan bagian
dari biaya gaji karyawan. Biaya kualitas untuk tenaga kerja pemeliharaan
dan perbaikan masin yaitu sebesar Rp.19.100.000
b. Biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin merupakan biaya yang
dibebankan untuk pemeliharaan serta perbaikan mesin apabila mengalami
kerusakan. Biaya kualitas untuk biaya pemeliharaan dan perbaikan mesin
yaitu sebesar Rp. 1.953.200 setiap 3 bulan, jadi dalam setahun sebesar Rp.
7.812.800.
2. Biaya Penilaian (Appraisal Costs)
Biaya penilaian dikeluarkan sehubungan dengan usaha menemukan dan
mendeteksi kondisi dari produk dan bahan baku. Yang termasuk pada kategori
biaya ini adalah:
a. Biaya tenaga kerja pengawas produksi yaitu biaya upah untuk pengawas
selama proses produksi berlangsung. Biaya ini merupakan bagian dari
biaya gaji karyawan. Biaya kualitas untuk biaya tenaga kerja pengawas
produksi yaituRp. 15.770.000
b. Biaya pemerikasaan bahan baku dan bahan pembantu yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja yang memeriksa bahan baku dan bahan
pembantu selama proses produksi. Biaya ini merupakan bagian dari biaya
gaji karyawan. Biaya kualitas untuk biaya pemerikasaan bahan baku dan
bahan pembantu yaitu Rp 5.890.000
17
Jumlah (Rp)
Presentase (%)
19.100.000
15,37
7.812.800
6,29
26.912.800
21,66
15.770.000
5.890.000
12,70
4,74
21.660.000
17,43
75.650.000
75.650.000
124.222.800
60,90
60,90
100
Pada tabel 5 dapat terlihat bahwa biaya kualitas yang paling tinggi
merupakan biaya kegagalan internal yaitu sebesar Rp 75.650.000 atau 60,90%
dari total biaya kualitas yang ada diikuti oleh biaya pencegahan sebesar Rp
26.912.800 atau 21,66% dan biaya penilaian sebesar Rp 21.660.000 atau 17,43%.
Taksiran Biaya Kualitas Setelah Dilakukan Perbaikan
Data sebelumnya diketahui bahwa biaya kualitas yang paling rendah
merupakan biaya penilaian yaitu biaya pemeriksaan bahan baku dan pembantu
18
sebesar Rp 5.890.000 atau 4,74% dari total biaya kualitas. Oleh karena itu
perusahaan perlu melakukan perbaikan kualitas dengan asumsi bahwa dengan
menambah jumlah karyawan pada saat pemeriksaan bahan baku dan pembantu,
maka kemungkinan adanya bahan baku yang berkualitas rendah menurun
sehingga produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan akan
berdampak pada jumlah penjualan yang naik. Akan tetapi hal ini membuat jumlah
biaya kualitas yaitu biaya pemeriksaan bahan baku dan pembantu akan bertambah
atau naik. Hal ini juga berpengaruh terhadap efisiensi produksinya yang
meningkat karena kualitas naik diikuti jumlah konsumen bertambah.
Taksiran biaya penilaian yang ditambahkan untuk meningkatkan kualitas dan
dapat mengefisiensi biaya produksi yaitu:
-
Presentase (%)
15,07
6,16
21,23
19
1. Biaya
tenaga
kerja
pengawas produksi
2. Biaya
pemeriksaan
bahan
baku
dan
pembantu
Jumlah biaya penilaian
Biaya kegagalan internal
1. Biaya pengerjaan ulang
Jumlah biaya kegagalan
internal
Jumlah biaya kualitas
15.770.000
12,44
8.390.000
6,63
24.160.000
19,07
75.650.000
75.650.000
59,70
59,70
124.222.800
100
Jenis Biaya
2013 (Rp)
Taksiran (Rp)
Penurunan (-) /
Kenaikan (+) biaya
Biaya Pencegahan
26.912.800
Biaya Penilaian
21.660.000
Biaya
Kegagalan 75.650.000
26.912.800
24.160.000
75.650.000
(+) 2.500.000
Internal
Jumlah biaya kualitas
Biaya Produksi
126.722.800
2.504.319.700
(+) 2.500.000
(+) 2.500.000
124.222.800
2.501.819.700
20
21
BAB III
KESIMPULAN
A Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dengan
menggunakan teori-teori yang relevan sebagai dasar analisis, maka penulis dapat
menarik simpulan sebagai berikut:
1.
UD. Sinar Sakti belum menetapkan dan mengukur biaya kualitasnya, sehingga
perusahaan belum mengetahui biaya-biaya apa saja yang termasuk ke dalam
biaya kualitas dalam proses produksi. Dengan menetapkan biaya kualitas
perusahaan dapat mengetahui jenis dan proporsi biaya kualitas yang terjadi
2.
22
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, I. 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 1. ALFABETA,
Bandung.
FirdausAhmad., Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya Edisi Ketiga. Salemba
Empat, Jakarta.
Hansen, Don R..,Mowen, Maryanne, M. 2009. Akuntansi Manajerial. Jilid 2.
Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta.
Heizer, J., Render, B. 2009. Manajemen Operasi Jilid 1. Edisi Kesembilan.
Salemba Empat. Jakarta.
Horngren, Charles.T., Datar. Srikant M., Foster George. 2008. Akuntansi Biaya.
Edisi Kesebelas Jilid 2, Erlangga. Jakarta.
Marchel Saputra Marlando Tulende. 2014. Penerapan Biaya Kualitas Untuk
Meningkatkan Efisiensi Produksi Pada UD. Sinar Sakti Manado. Jurnal
pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam
Ratulangi Manado Vol.2 No.2
23