Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang poros . Sholawat serta salam
kami kepada junjungan nabi Muhammad SAW semoga selalu terlimpahkan. Amin.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
yaitu Pak Mukhnizar dalam menyelesaikan karya ilmiah yang mengupas sekelumit tentangnya .
Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh Bapak , untuk menjelaskan
tentang hal tersebut.
Maka dari itu, saya sebagai pihak yang diberikan tugas, mencoba memaparkan beberapa
ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk karya ilmiah ini.

Padang 18 desember 2015

Suhartono Rahmat

DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.

Kata pengantar .1
Daftar Isi.....2
Bab I - Pendahuluan.3
Batasan Masalah....3
Bab II - Teoritis.....4
Bab III Perencanaan dan Metodologi.9
Bab IV Pembahasan Masalah..15
Bab V - Analisa Pembahasan..16
Bab VI - Penutup dan Kesimpulan...17
daftar pustaka .18

BAB I

PENDAHULUAN
1. Batasan masalah

Mengenal apa itu poros

Mengenal tentang poros mesin gerinda

Mencoba menghitung beban,defleksi dan

Perencanaan perhitungan beban, serta

M e n g gambarkan diagram gaya geser dan momen pada poros


sesuai dengan praktikum yang telah saya lakukan pada gambar
dibawah ini dengan skala diperkecil :

BAB II

TEORITIS
Pengertian poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang
bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen
pamindah daya lainnya. Poros dapat menerima beban beban lentur, tarik, tekan
atau putaran yang bekerja sendiri sendiri atau berupa gabungan satu dengan
yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros adalah sesuai dengan penggunaan
dan tujuan penggunaan.
Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :
a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke
mekanisme yang digunakan.

Gambar 2.9. shaf


b. Axle adalah poros yang tetap dan mekanismenya yang berputar pada poros
tersebut, juga berfungsi sebagai pendukung.

Gambar 2.10. Axle


c. Spindle adalah poros yang terpendek terdapat pada mesin perkakas dan
mampu atau sangat aman terhadap momen bending.

Gambar 2.11.

Spindle

d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme yang
digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke
mekanisme tersebut.

Gambar 2.12.

Line Shaft

e. Jack Shaft adalah poros yang pendek, biasanya dipakai untuk dongkrak
JACK mobil.

Gambar 2.13.

Jack Shaft

f. Flexible adalah poros yang juga berfungsi memindahkan daya dari dua
mekanisme, dimana peerputaran poros membentuk sudut dengan poros yang
lainnya, daya yang dipindahkan rendah.

Gambar 2.14.

Flaxible

Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah diheattreatment. Poros
yang dipakai untuk meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya dibuat dari
baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan.
Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam :
a.

Poros Lurus
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran berfungsi

memindahkan putaran atau mendukung beban-beban yang didukung pada


poros ini adalah beban puntir dan bending.
b.

Poros Bintang
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingakaran dan terdapat
sirip yang menyerupai bintang. Poros dihubungkan dengan roda gigi tanpa
menggunakan pasak.
Persamaan yang digunakan pada poros bintang :
a) Tegangan geser maksimum ( max )
max =

0,5 x Syp
Psi
N

Dimana:
max

= tegangan geser maksimum ( Psi )

= faktor keamanan

Syp

= yield posisi dari material

b) Diameter poros
d=

16 x MB 2 T 2
Syp
x 0,5 x
N

Dimana:
d

= diameter poros (inch)

MB = momen bending yang diterima poros (lb. in)


T

= momen torsi myang diterima poros

Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah di heatreatment.


Poros yang dipakai pada untuk meneruskan daya dan putaran tinggi
umumnya dibuat dari baja paduan dengan pengerjaan kulit yang sangat
tahan terhadap keausan.

BAB III
Perencanaan Poros
Sebelum kita membahas inti dari perhitungan praktikum yang saya
lakukan,alangkah baiknya bila kita mengetahui jenis rumus dan metode serta
perencanaan perhitungan beban yang akan kita gunakan,
1. Pembebanan tetap (constant loads)
.: Untuk Poros yang hanya terdapat momen puntir saja

Dimana :
T = Momen puntir pada poros, J = Momen Inersia Polar, r = jari-jari poros = do/2, =
torsional shear stress
Untuk poros solid (solid shaft), dapat dirumuskan :

Sehingga momen puntir pada poros adalah:

Sedangkan

momen inersia polar pada poros berongga (hollow shaft) digunakan :

Dimana do dan di adalah diameter luar dan dalam


Sehingga didapat :

Dengan mensubstitusikan, di/do = k


Maka didapat,

Daya yang ditransmisikan oleh poros dapat diperoleh dari :

Dimana : P = daya (W), T = moment puntir (N.m), N = kecepatan poros (rpm)


Untuk menghitung sabuk penggerak (belt drive), dapat digunakan :

Dimana :
T1 dan T2 : tarikan pada sisi kencang (tight) dan kendor (slack).
R = jari-jari pulley
.: Untuk Poros yang hanya terdapat bending momen saja

Dimana :
M = momen lentur pada poros, I = momen inersia, O = bending momen, y = jari-jari
poros = d/2
Untuk poros solid (solid shaft), besarnya momen inersia dirumuskan :

Setelah disubtitusikan didapatkan persamaan :

Sedangkan

untuk poros berongga (hollow shaft), besarnya momen inersia


dirumuskan :

Sehingga :

.: Untuk Poros dengan kombinasi momen lentur dan momen puntir


Jika pada poros tersebut terdapat kombinasi antara momen bending dan momen
puntir maka perancangan poros harus didasarkan pada kedua momen tersebut. Banyak
teori telah diterapkan untuk menghitung elastic failure dari material ketika dikenai
momen lentur dan momen puntir, misalnya :
Maximum shear stress theory atau Guests theory: Teori ini digunakan untuk
material yang dapat diregangkan (ductile), misalnya baja lunak (mild steel).
Maximum normal stress theory atau Rankines theory: Teori ini digunakan untuk
material yang keras dan getas (brittle), misalnya besi cor (cast iron).
Terkait dengan Maximum shear stress theory atau Guests theory bahwa besarnya
maximum shear stress pada poros dirumuskan :
Dengan mensubtitusikan nilai b dan , didapat:

Pernyataan
dikenal sebagai equivalent twisting moment yang disimbolkan
dengan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa :

Selanjutnya, berdasarkan maximum normal stress theory, didapat :

Dengan cara dan proses yang sama seperti sebelumnya, maka akan didapatkan

1. Data dari poros hasil perencanaan


Berikut adalah data yang saya dapat dari poros yang saya gunakan sebagai praktikum
Data yang diketahui:
Daya input

(Nin)

= 30 hp

Putaran input

(nin)

Sudut kontak ()

= 25o

= 2400 rpm

Gaya yang terjadi

a.

Ft1 = 788,21 lb

Fr1 = 367,54 lb

Fn1 = 869,69 lb

Ft3 = 410,52 lb

Fr3 = 191,42 lb

Fn3 = 452,95 lb

Ft5 = 315,26 lb

Fr5 = 147,00 lb

Fn5 = 347,85 lb

Ft7 = 895,70 lb

Fr7 = 417,66 lb

Fn7 = 988,29 lb

Perencanaan Poros I
RBH
C
RAH
RA

Fr1
RAV
1.5
in

RB
Fn1
Ft1

11.5
in

B
RBV

BAB IV
ANALISIS

Setelah saya analisa dari data yang saya dapat maka dapat saya jadikan ke pibody
diagram.
Analisa Momen Banding
Fn

C
1.5 in

RA

B
11.5
in

Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn1 1.5 RB 13 = 0
RB

Fn1 1,5 869,69 x1,5

100,34 lb
13
13

MB = 0
RA Fn1 + RB = 0
RA

= Fn1 RB

RA

= 869,69 100,34
= 769,34 lb

Momen bending yang terjadi pada poros


MC

= RA . 1,5
= 769,34 1,5
= 1154,01 lbin

RB

1154 lbin

Gambar 4.1. Diagram momen poros I kondisi 1

Anda mungkin juga menyukai