Poros
Poros
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang poros . Sholawat serta salam
kami kepada junjungan nabi Muhammad SAW semoga selalu terlimpahkan. Amin.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
yaitu Pak Mukhnizar dalam menyelesaikan karya ilmiah yang mengupas sekelumit tentangnya .
Suatu kebanggaan bagi kami yang telah diberi kepercayaan oleh Bapak , untuk menjelaskan
tentang hal tersebut.
Maka dari itu, saya sebagai pihak yang diberikan tugas, mencoba memaparkan beberapa
ilmu yang kami ambil dari beberapa sumber, dalam bentuk karya ilmiah ini.
Suhartono Rahmat
DAFTAR ISI
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.
Kata pengantar .1
Daftar Isi.....2
Bab I - Pendahuluan.3
Batasan Masalah....3
Bab II - Teoritis.....4
Bab III Perencanaan dan Metodologi.9
Bab IV Pembahasan Masalah..15
Bab V - Analisa Pembahasan..16
Bab VI - Penutup dan Kesimpulan...17
daftar pustaka .18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Batasan masalah
BAB II
TEORITIS
Pengertian poros
Poros adalah suatu bagian stationer yang berputar, biasanya berpenampang
bulat, dimana terpasang elemen - elemen seperti roda gigi, roda gila dan elemen
pamindah daya lainnya. Poros dapat menerima beban beban lentur, tarik, tekan
atau putaran yang bekerja sendiri sendiri atau berupa gabungan satu dengan
yang lainnya. Definisi yang pasti dari poros adalah sesuai dengan penggunaan
dan tujuan penggunaan.
Dibawah ini terdapat beberapa definisi dari poros :
a. Shaf adalah poros yang ikut berputar untuk memindahkan daya dari mesin ke
mekanisme yang digunakan.
Gambar 2.11.
Spindle
d. Line Shaft adalah poros yang langsung berhubungan dengan mekanisme yang
digerakkan dan berfungsi memindahkan daya dari motor penggerak ke
mekanisme tersebut.
Gambar 2.12.
Line Shaft
e. Jack Shaft adalah poros yang pendek, biasanya dipakai untuk dongkrak
JACK mobil.
Gambar 2.13.
Jack Shaft
f. Flexible adalah poros yang juga berfungsi memindahkan daya dari dua
mekanisme, dimana peerputaran poros membentuk sudut dengan poros yang
lainnya, daya yang dipindahkan rendah.
Gambar 2.14.
Flaxible
Poros pada umumnya dibuat dari baja yang telah diheattreatment. Poros
yang dipakai untuk meneruskan daya dan putaran tinggi umumnya dibuat dari
baja paduan dengan pengerasan kulit yang sangat tahan terhadap keausan.
Poros dapat dibedakan menjadi 2 macam :
a.
Poros Lurus
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingkaran berfungsi
Poros Bintang
Adalah sebatang logam yang berpenampang lingakaran dan terdapat
sirip yang menyerupai bintang. Poros dihubungkan dengan roda gigi tanpa
menggunakan pasak.
Persamaan yang digunakan pada poros bintang :
a) Tegangan geser maksimum ( max )
max =
0,5 x Syp
Psi
N
Dimana:
max
= faktor keamanan
Syp
b) Diameter poros
d=
16 x MB 2 T 2
Syp
x 0,5 x
N
Dimana:
d
BAB III
Perencanaan Poros
Sebelum kita membahas inti dari perhitungan praktikum yang saya
lakukan,alangkah baiknya bila kita mengetahui jenis rumus dan metode serta
perencanaan perhitungan beban yang akan kita gunakan,
1. Pembebanan tetap (constant loads)
.: Untuk Poros yang hanya terdapat momen puntir saja
Dimana :
T = Momen puntir pada poros, J = Momen Inersia Polar, r = jari-jari poros = do/2, =
torsional shear stress
Untuk poros solid (solid shaft), dapat dirumuskan :
Sedangkan
Dimana :
T1 dan T2 : tarikan pada sisi kencang (tight) dan kendor (slack).
R = jari-jari pulley
.: Untuk Poros yang hanya terdapat bending momen saja
Dimana :
M = momen lentur pada poros, I = momen inersia, O = bending momen, y = jari-jari
poros = d/2
Untuk poros solid (solid shaft), besarnya momen inersia dirumuskan :
Sedangkan
Sehingga :
Pernyataan
dikenal sebagai equivalent twisting moment yang disimbolkan
dengan . Sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Dengan cara dan proses yang sama seperti sebelumnya, maka akan didapatkan
(Nin)
= 30 hp
Putaran input
(nin)
Sudut kontak ()
= 25o
= 2400 rpm
a.
Ft1 = 788,21 lb
Fr1 = 367,54 lb
Fn1 = 869,69 lb
Ft3 = 410,52 lb
Fr3 = 191,42 lb
Fn3 = 452,95 lb
Ft5 = 315,26 lb
Fr5 = 147,00 lb
Fn5 = 347,85 lb
Ft7 = 895,70 lb
Fr7 = 417,66 lb
Fn7 = 988,29 lb
Perencanaan Poros I
RBH
C
RAH
RA
Fr1
RAV
1.5
in
RB
Fn1
Ft1
11.5
in
B
RBV
BAB IV
ANALISIS
Setelah saya analisa dari data yang saya dapat maka dapat saya jadikan ke pibody
diagram.
Analisa Momen Banding
Fn
C
1.5 in
RA
B
11.5
in
Reaksi di A dan B
MA = 0
Fn1 1.5 RB 13 = 0
RB
100,34 lb
13
13
MB = 0
RA Fn1 + RB = 0
RA
= Fn1 RB
RA
= 869,69 100,34
= 769,34 lb
= RA . 1,5
= 769,34 1,5
= 1154,01 lbin
RB
1154 lbin