Poster By : @bellangel1123
Author : @Aegyo_Cheonsa
Genre : Angst, Sad Romance || Length : One Shoot || Rating : PG 15
Cast :
Han Jikyo
Lee Byung Hun aka L.Joe
Jang Hye Rim
***
bukan hanya tanganku saja yang memegang botol itu. Ne? ada tangan
lainnya?
Mianhaeyo.. kau bisa duluanucapku refleks menarik tangan. Namja itu
melihat kearahku, tapi aku merunduk.
Bukankah kau?ia berkata, tapi ada keraguan dalam kata-katanya itu. Aku
menoleh, lalu mencoba mengankap sosok wajah namja ini.
Apa kau mengenalku?tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri.
Kau teman Hye Rimkan?
Eoh.. Kau kenal Hye Rim?aku mengangguk, dan memberi jeda. Namun,
pikiranku tiba-tiba saja berjalan hanya dalam beberapa detik. Aku tau namja
ini, ya aku tau L.Joe? Maja, kau L.Joe?
Ne. Senang bisa bertemu denganmu disiniNamja ini tersenyum kearahku.
Aku bisa melihat matanya kini menyipit.
***
Di bawah pohon maple yang dedaunannya telah gugur, Jikyo dan L.Joe
terlihat duduk bersama. Sebelumnya Hye Rim sering cerita mengenai L.Joe.
Dan yang Jikyo ketahui dari cerita itu, saat ini Hye Rim dan L.Joe tidak saling
komunikasi. Hye Rim memang belum menceritakan keseluruhan masalah
mengenai hubungannya itu, tapi Jikyo dapat mengambil kesimpulan yang
jelas, bahwa mereka berdua berada dalam masa-masa sulit.
Jikyo menegapkan bahunya, sedikit canggung namun ia mencoba untuk
bertanyaL.Joeya.. bagaimana hubunganmu dengan Hye Rim? Apa sudah
membaik?
Aku harap begitu, tapi.. Hmm ntahlahsahut L.Joe kembali menyeruput
softdrink miliknya. Raut wajahnya berubah sedih. Seperti memendam
sesuatu yang pahit, namun sangat sulit untuk diungkapkan.
Mianhae aku lancang bertanya seperti ini, keunde bukan maksudku untuk..
Gwenchana, kaukan teman baiknya Hye Rim. Itu artinya kau juga teman
baikkusambil tersenyum L.Joe cepat memotong ucapan Jikyo.
Mwoya? teman baikmu? YAA.. kita baru saja bertemu. Dan enak saja kau
bilang begitu. Haha. Keokjongma, aku akan membantumu agar bisa baikan
dengan Hye Rimujar Jikyo dengan candaan khasnya. Semua orang tau,
gadis ini sangat mudah berbaur dengan orang lain. Walau sebenarnya ia
sudah mengenal L.Joe melalui Hye Rim, tapi ini adalah kali pertama ia
melihat L.Joe secara langsung. Sebelumnya L.Joe tinggal diluar negeri dan
selalu berpindah-pindah karena urusan bisnis ayahnya. Hanya sekali dalam
beberapa bulan ia akan kembali ke Korea untuk bertemu dengan Hye Rim.
Cihh.. ternyata kau tak kalah anehnya dengan Hye Rim. Sebelumnya terima
kasih
Mwoga?
Iya karena kau mau berincang-bincang seperti ini denganku. Dan untuk
tawaranmu itu
Aigoo.. setelah nanti berhasil baru kau berterima kasih. A, jangan lupa untuk
traktir aku eoh? Haha
Arasseo..Haha
Mereka berdua hanyut dalam candaan dengan tertawa bersama. Terlihat
senyuman mengembang di wajah mereka.
***
Setelah percakapan itu, diantara Jikyo dan L.Joe kini tak lagi ada kata
canggung. Layaknya teman dekat mereka mulai berbagi cerita satu sama
lain. Tentunya selain percakapan biasa, mereka juga membahas mengenai
hubungan L.Joe dengan Hye Rim. Walau bisa dibilang Jikyo hanya menjadi
jembatan untuk membaiknya hubungan L.Joe dan Hye Rim. Tapi itu semua
bukan masalah untuk Jikyo, karena kini mereka berdua adalah teman
dekatnya.
Neon mariya baby ,, areumdaun baby ,, in my eyes
Neol bogo shippeo jamdo anwa nan
Neon mariya baby ,, areumdaun baby ,, in my heart
Soljiki malhalke naneun neorang narang duri... bunyi ponsel Jikyo
Jikyo segera mengangkat panggilan diponselnya itu, tertera nama Hye Rim di
layar.
Jikyoahdari sebrang sana suara Hye Rim terdengar gelisah
Eoh Hye Rim.. wae geureyo?
Bisakah datang ke caf biasa, aku ingin bertemu denganmu
Oh baiklah, changkaman. Aku akan datang dalam 15 menit
Ne
Tuut..
Jikyo menutup sambungan telpon dan mengambil tasnya, lalu berlari menuju
lift apartemen. Ia memilih membawa mobil dengan alasan agar cepat
sampai. Ia tak mau sahabatnya itu menunggu terlalu lama di caf apalagi
sendirian. Jikyo tau, Hye Rim tak begitu banyak memiliki teman dekat. Jadi
bisa dibayangkan sekarang, Hye Rim sedang duduk sendiri di salah satu
meja sambil mengaduk-aduk affogato kesukaannya.
Saat sampai, Jikyo buru-buru masuk kedalam caf. Ia membuang
pandangannya kesegala arah dilantai satu tapi Hye Rim tak ada. Ia
memutuskan kelantai dua, menitih tangga dengan cepat. Bola matanya
kembali berputar, dan Ya. Itu dia!
Hye Rimah.. mianhae, apa kau sudah lama menunggu?tanya Jikyo di selasela napasnya yang terengah. Ia menggeser bangku, lalu duduk dihadapan
Hye Rim.
Hye Rim menggeleng pelan, mengeluarkan senyuman tipisAni, gwenchana.
Gomawo sudah mau datang
Yaa, mwoya? Apa kau ada masalah?tanya Jikyo lagi dengan nada khawatir.
Untuk beberapa detik Hye Rim hanya tertegun sambil merunduk.
Jikyoah.. apa yang harus aku lakukan eoh?Hye Rim menarik tangan Jikyo,
dan menggenggamnya dengan erat. Aku memang masih mencintai L.Joe.
Tapi aku tak bisa menerimanya kembali..hiksair matapun mulai keluar dari
sudut-sudut mata Hye Rim Eottokkhae Jikyoah?? Hiks..eottokkhae?
Hye Rimah tenanglah.. Kau tak harus terpuruk seperti ini. Bukankah kau
yang bilang kalau L.Joe adalah namja yang sangat baik dan setia. Lagipula
L.Joe sudah meminta maaf. Apalagi yang kau tunggu? Kau harus
menerimanya kembali
Keunde, ini tidak seperti yang ada dipikiranmu Jikyoah. Kau tau? Aku takut
kehilangannya lagi jika aku kembali menerimanya. Aishh nappeun neom..
Yeoja itu? Aku tau dia akan kembali meminta L.Joe untuk menikahinya.
Menurutmu apa yang ada dipikiranku, saat seorang yeoja tiba-tiba datang
yang ntahlah dia mantan kekasih atau apapun itu.. Dia.. dia menyuruhku
putus dan .. L.Joe..hiks. Ini sangat berat, dan aku sudah muak dengan semua
inibibir Hye Rim bergetar, jikyo dapat melihat kesedihan teramat dalam dari
mata Hye Rim.
Hye Rimah.. Cobalah untuk tenang eoh? Aku akan membantumu untuk
mengetahui kebenarannya. Mungkin, mungkin saja ini semua hanya
kesalahpahaman. Dan aku yakin L.Joe bukanlah seesorang seperti yang ada
dipikiranmu saat ini?Jikyo berdiri, mendekati Hye Rim lalu memeluknya.
Hiks.. Go..gomawo Jikyoah. Aku tak tau harus mengatakan semua ini pada
siapa selain dirimu. Gomawo
Aigoo, sikap manja macam apa ini huh?..Hmm aku adalah sahabatmu,
sudah seharusnya aku ada disini untuk menenangkanmu. Cahh.. uljima.
Hapus air matamu ituJikyo tersenyum legah melihat Hye Rim yang mulai
tenang. Ia menghapus air mata Hye Rim yang masih mengalir Eisshh kan
aku sudah sering bilang. Kau sangat jelak saat menangis
YAA..protes Hye Rim setengah berteriak, ia berusaha menghapus
kesedihannya dengan kembali tersenyumCihh, aku sangat malu. Untunglah
tak ada orang disiniIa memandang sekitar dan benar, dilantai dua hanya
ada mereka.
Aku menghempaskan tubuhku lemah keatas kasur. Sekarang apa yang harus
aku lakukan agar hubungan mereka membaik? Akhh, aku sangat tak tega
melihat Hye Rim sesedih ini. Tapi setidaknya untuk saat ini aku bisa menjadi
bahu sementara untuknya. Aku akan melakukan apa saja agar mereka
kembali bersama. Hmm, apa itu sebuah janji? Aigoo.. ntahlah.
Ding..
O apa itu bunyi PCku? Aishh aku pasti lupa mematikannya tadi
Aku memukul kepalaku pelan. Mengingat ada hal yang terkadang tak aku
lakukan dengan benar. Well.. lupa adalah salah satunya. Everyone knows?
Lupa adalah salah satu penyakit yang sampai saat ini sangat sulit di atasi.
Haha.. walau aku sangat vegetarian, memakan segala macam sayur yang
menyehatkan dan Sure! menambah daya ingat. But.. disaat-saat yang tak
disadari, Lupa tetap akan menghampiri.
Aku berjalan malas ke meja dimana PCku bertengger. Ah! tapi siapa yang
mengrimiku pesan di jam segini. Tak biasanya.
Lagi.. paling hanya seorang fans. Haha
Ucapku ngawur. Aku mulai memainkan Jemariku yang lihai mengarahkan
taouchpad, melihat icon pesan disudut kanan atas. Dan what? Ada angka 1
dengan warna merah disana, menandakan adanya satu pesan masuk. Aku
meng-klik icon itu, deretan nama-nama teman chat-ku keluar berdasarkan
urutan waktu terbaru.
Lee Joe? kataku sambil membulatkan mata tak percaya. Aku menggerakan
bola mataku kesamping untuk menemukan isi pesan yang dikirimkan oleh
orang bernama Lee Joe ini.
Lee Joe :
Han Jikyo :)
Apa itu sebuah sapaan atau apa? Kenapa hanya nama? Aigoo.. Sedikit
merasa ingin tau, aku meng-klik foto yang tidak jelas siapa pemilik akun ini.
Aku mejelajahi timelinenya dan mengotak-atik foto yang dapat membuktikan
siapa orang ini sebenarnya.
Omo.. L.Joeya. Eiyhh aku kira siapa?
Setelah tau, aku langsung membalas pesan L.Joe. Hanya hitungan detik
balasan darinyapun datang.
Han Jikyo:
Wae?
Lee Joe:
Ani.. hanya ingin menyapa.
Han Jikyo:
Cihh..
L.Joeya tadi aku bertemu dengan Hye Rim.
Lee Joe:
Hye Rim sudah kembali?
Apa yang dia katakan?
Apa dia baik-baik saja?
Kenapa dia tak menghubungiku?
Han Jikyo:
Omo Omo.. apa aku harus menjawab semua soalan ini. Yaa aku tak sedang
belajar. Jangan memberikanku banyak sekali pertanyaan.
Lee Joe:
A.. mianhae. Aku terlalu megkhawatirkan Hye Rim.
Han Jikyo:
Tenanglah, dia baik-baik saja. Kau tak perlu mengkhawatirkannya. Dia gadis
yang kuat.
Lee Joe:
Kau benar, itulah Hye Rimku.
Keunde, bisakah kita bertemu besok?
Han Jikyo:
Waeyo??
Lee Joe:
Sekedar berbincang-bincang. Aku yang traktir. Eotte?
Han Jikyo:
Asal kau tau ya? aku orang yang sibuk. Tapi,, jika kau memaksa baiklah.
Lee Joe:
Gomawo. Deilbwa.
Sepertinya ini akhir dari percakapan kami. Aku menyenderkan tubuhku ke
kursi, membuang napas agar terasa lebih lega. Aku juga tak tau mengapa
dadaku terasa sedikit sesak. Mungkin aku ikut terbawa perasaan Hye Rim.
Jang Hye Rim, teman sekaligus sahabat terdekatku sejak kecil. Kami berdua
juga bingung, dari taman kanak-kanak bahkan sampai kami duduk di
perguruan tinggi kami selalu bersama. Walau sebenarnya Hye Rim akan
dikuliahkan oleh orang tuanya ke luar negeri, tapi ia menolak karena tetap
ingin bersamaku. Sungguh persahabatan yang menarik bukan? Tak ada
masalah yang tak bisa kami lewati selama ini.
Auh pegopha
Aku merintih ketika perutku sudah tak bisa diajak kompromi. Ini sudah jam 8
malam tapi aku belum juga makan. Padahal baru sebulan kemarin aku
masuk rumah sakit karena tubuhku kekurangan pasokan energi. Aku tau,
darimana kita dapatkan energi untuk tubuh kalau bukan dari makanan.
Hanya saja, ada saat dimana aku benar-benar merasa malas walau hanya
minum seteguk air.
Aku berjalan kearah dapur sambil memegangi perut. Membuka kulkas dan
mencari-cari sesuatu yang bisa aku makan. Dan wow, lihat ini! Aku lupa
kalau eomma mengrimkan kimchi untukku. Aisshh.. dia pasti sangat marah
jika berada disini. Tapi mau bagaimana lagi, aku terlalu sibuk untuk sekedar
membuka kulkas.
Ahh.. jinjja masitta. Eomma JJANG. Kenikmatan kimchi buatanmu memang
tak ada tandingan
Ucapku sambil mencicipi sedikit kimchi. Aku mengambil cup nasi,
memasukkannya ke dalam microwave. Tak ada yang nikmat selain makanan
instan. Karena aku hanya tinggal memakannya saja tanpa susah payah harus
melakukan hal ini dan itu.
...
Next Day
Yap, Hari ini adalah hari kedua setelah pertemuan kami kemarin. L.Joe akan
mentraktirku dan dengan alasan yang pasti, kami berdua akan
membicarakan hubungannya dengan Hye Rim. Aku beranjak dari meja rias,
mencari ponselku yang ternyata sedang di charge. Setelah menemukan
benda persegi panjang itu, aku memasukkannya kedalam tas. Kini aku siap
bertemu L.Joe sebagai mungkin temannya.
Aku membawa mobilku, mengendarainya dengan laju cukup cepat. Tapi tak
lama aku berada di jalanan, hujan tiba-tiba turun. Aishh, padahal tadi cuaca
terlihat sangat cerah. Kenapa sakarang malah hujan begini. Memakan waktu
sekitar 20 menit, kebetulan jalanan tak cukup ramai jadi aku bisa menambah
kecepatan mobilku. Walau ada rasa khawatir karena hujan mengguyur
jalanan hingga basah dan tentu saja itu licin, keunde aku tetap fokus dan
sebisa mungkin untuk tetap berhati-hati.
Saat sampai didepan caf, aku baru ingat kalau aku tak membawa payung.
Dan kesialan macam apa ini? Aigoo.. Sekarang aku harus menunggu
seseorang didalam sana sadar bahwa aku sudah sampai dan butuh
bantuannya untuk keluar dari dalam mobil ini. Aku merasa sangat mmm
menyesal karena aku tak melihat ramalan cuaca hari ini. Dengan penyesalan
itu, aku memilih untuk melingkarkan tangan di setir mobil dan menangkup
wajahku lemas.
Tokk tokk
Aku bisa mendengar kalau diluar sana ada yang mengetuk kaca mobilku. Aku
mendongakkan kepala, dan hei ada seseorang diluar sana yang sedang
berdiri sambil memegang payung. Aku segera membuka kaca mobil itu, Oh
ya ampun wajah itu kenapa terlihat sangat tampan.
Jikyoah
Aku berkedip beberapa kali, sekedar memastikan bahwa wajah itu memang
tampan. Dan untuk beberapa detik aku tertegun, tanpa merespon panggilan
orang ini.
Jikyoah
Dia memanggil lagi dan aku tersadar Ne, L.Joeya?
Kaja, sebelum hujan ini bertambah lebat
Ne, changkaman
Aku menarik kunci mobil dan meraih tasku di jok samping. Dengan cepat aku
keluar dan saat itu juga L.Joe mengarahkan payungnya tepat diatas
kepalaku. Braakkk..... Saat mobil tertutup, aku berniat untuk memastikan
mobil ini telah terkunci otomatis. Tapi, disaat bersamaan tangan L.Joe telah
meraih pundakku, dan kini kami berlari beiringan kedalam caf.
Perasaan macam apa ini? Kenapa jantungku berdegup sangat kencang?
Sadar Jikyoah sadar.
***
L.Joe memberhentikan langkahnya saat melihat Hye Rim duduk di meja
bersama Jikyo. Ia hanya tinggal berjalan beberapa langkah untuk menemui
Hye Rim dan mengatakan maaf agar semuanya menjadi jelas. Tapi seperti
ada magnet, kaki-kakinya sangat sulit untuk digerakkan. Darah seakan-akan
memompa dengan cepat. Dan ia terpaku didepan meja pemesanan.
Cheogiyo
Cheogiyo, ini pesanan anda
L.Joe membalik tubuhnya cepat kerana terperanjat mendengar suara
pelayan ituNe.. ah ne. cwesongeyo. Ini uangnya.. Ne gamsahamnida
Sembari memegang nampan, ia berjalan agak kikuk. Didalam benaknya
sudah banyak kata-kata yang mungkin ia hapal sebelum bertemu dengan
Hye Rim. Tapi ntah apa jadinya, jika ia lupa satu kata saja. Mungkin sebuah
kesalahpahaman yang lain tak akan terelakkan.
Hye Rimah. Gwenchana? Kau terlihat pucatucap L.Joe khawatir melihat
Hye rim semakin pucat. Ia manaruh nampan di meja, lalu memerhatikan
wajah Hye Rim dengan seksama.
Aniya, gwenchanayojawab Hye Rim singkat.
Ini, hot chocolate. Minumlah untuk mengahangatkan tubuhmu
Gomawo
Ini untukmu JikyoahL.Joe juga menyodorkan cangkir porselen lainnya pada
Jikyo.
A..ne. Aku akan ketoilet sebentar. Jadi kalian bicaralah eoh Karena Jikyo
memahami situasi, ia memilih pergi sejenak. Dan membiarkan mereka
berdua untuk berbicara.
Mwo? Jae Hee mantanmu itu datang kesini? Apa dia yang menyebabkan
semua kekacauan ini? Ahh.. maldo andwae
Jikyoah.. bantu aku. Aku ingin mengejar Hye Rim tapi aku tak bisa. Aku
harus mengurus Jae Hee dulu, Jebal jagalah Hye Rim
Eoh.. keokjong hajima. Sana suruhlah gadis labil itu pulang sebelum ia
membuat kekacauan lain
***
1 Weeks later
Hari ini Jikyo ada satu mata kuliah, yaitu sastra inggris. Gadis ini sengaja
mengambil mata kuliah sastra inggris karena kecintaannya terhadap bahasa
asing itu. Semenjak sekolah ia juga selalu mendapat nialai bagus dalam
pelajaran yang bisa dibilang sebagian orang tidak menyukainya. Walau
begitu tidak pernah ada kata bosan dalam diri Jikyo. Ia berbeda tak seperti
mahasiswa yang lain. Disaat mereka berharap dosen mata kuliah
berhalangan hadir atau masuk terlambat sehingga jam keluar lebih cepat,
disaat itu juga Jikyo berharap hal yang sebaliknya.
Mata kuliah usai dan gadis dengan rambut panjang gelombang itu segera
merapikan buku-buku catatannya. Ia merogoh tas, mencari ponselnya yang
sejak tadi bergetar. Karena sepertinya ada seseorang yang mengiriminya
sebuah pesan. Bisa saja tadi ia langsung mengecek benda itu, tapi karena
terlalu fokus ia memilih untuk tak menghiraukannya.
Gadis ini melukiskan senyuman di wajahnya, merasa senang ani lebih tepat
bahagia. Karena ada 5 pesan masuk di akun SNS nya. Ia tau siapa pengirim
pesan itu, jadi dengan semangat jari jemarinya segera membuka isi pesan
yang pengirimnya adalah L.Joe.
Sembari berjalan, senyuman terus mengikutinya.
Lee Joe:
Jikyoah.. apa kau sedang kuliah?
A, sepertinya begitu.
Kau sudah selesai?
Bagimana pelajarannya?
Apa menyenangkan seperti biasanya?
Han Jikyo:
Eoh, aku sedang kuliah
dan well, untungnya sudah selesai
Cukup menyenangkan
Agak berbeda, karena Bang seonsangnim digantikan dengan dosen lain -.Sambil menunggu balasan, Jikyo berjalan menuju mobilnya yang terparkir
didepan kampus. Seketika ia mengerutkan dahi, merasa mengenal
seseorang yang berdiri membelakanginya saat ini. Punggung itu?
Untuk memastikan Jikyo berjalan mendekatinya.
Hmm Hye Rimahsapa Jikyo ragu. Ia tak mungkin salah mengenali teman
dekatnya itu. Walau dengan gaya rambut seperti apapun.
O.. Jikyoah. Ahhh neomu bogo shippeoyo JikyoahIa membalik tubuhnya
dan saat melihat itu Jikyo, Hye Rim langsung memeluk. Sudah seminggu ini,
ia pergi tanpa kabar. Jikyo sudah berusaha menghubungi berbagai nomor
dan akun Hye Rim. Tapi hasilnya sama tak ada jawaban. Alasan yang tepat
untuk melarikan diri, mungkin ia terlau tertekan.
Yaa!! kemana saja kau. Aku mengkhawtirkanmu. Kau pergi tanpa kabar, dan
apa ini? Kau kembali bahkan tak memberitauku
Mianhae Jikyoah.. aku hanya butuh istirahat. Jebal jangan marah padaku
ne. Aku menyayangimu
Omona.. gadis ini. Geure aku tak tahan mendengar gadis sepertimu
mengemis dihadapanku. Cahh.. kita harus membicarakan sesuatu
Mwonga? Apa itu penting?
Gereomyo
***
Jikyo membawa Hye Rim ke apartemennya, dan berniat membuat pesta kecil
atas kepulangan Hye Rim ini. Memang aneh, tapi itu hal yang biasa
dilakukan oleh dua sahabat ini.
Keunde wae?
Na mottae. Aku tak bisa menerima L.Joe kem...ba..lisuara Hye Rim semakin
lenyap seiring kantuknya memaksa menenggelamkan dirinya kedalam bunga
tidur.
Sementara itu, Jikyo masih setengah sadar untuk mendengar dengan jelas
jawaban dari Hye Rim. Ia manatap wajah Hye Rim lamat, dan seketika tanpa
ia sadari air matanya jatuh begitu saja. Ntah rasa apa yang membuatnya
sesedih itu, tapi yang jelas ia merasa kasihan pada Hye Rim.
Jikyo membopong tubuh Hye Rim kekamarnya, membaringkan dengan pelan
dan membalut tubuh Hye Rim dengan selimut. Gadis itu sekarang kembali ke
dapur, menuangkan air mineral kedalam gelas lalu meneguknya hingga
habis. Walau sedikit mabuk, tapi tiba-tiba saja ia terpikir tentang L.Joe. Apa
L.Joe sudah membalas pesannya tadi? Atau L.Joe hanya membiarkan dan tak
merespon balasannya?. Ah tapi itu tidak mungkin. Karena L.Joe yang Jikyo
kenal tak suka mengabaikan pesannya.
Ia mencari-cari ponselnya dan mulai memeriksa ternyata ada 10 pesan yang
telah menumpuk. Lagi lagi ia tersenyum. Jika saja L.Joe tak membalas
mungkin saat ini Jikyo telah mengernyitkan bibir.
Lee Joe:
Benarkah?
Kemana Bang seonsangnim pergi?
Apa dia sedang rapat dengan duta besar Inggris?
Hahaha :D
Ya! Jikyoah kenapa tak membalas?
Kau sibuk?
Jikyoah
Eodiya?
Jebal balas
Ya! kau benar-benar mengabaikanku? -_Pesan L.Joe itu dibaca Jikyo satu persatu dan penuh penghayatan. Ia tak
menyangka L.Joe akan se-lebay itu. Memang cukup lama ia
mangabaikannya, sekitar 5 jam lalu. Tapi tetap saja, ia harus membalas
pesan L.Joe.
Han Jikyo:
L.Joeya.. Mianhae ^^
Pagi ini aku terbangun karena sinar mentari yang menebus kaca jendela
menyilaukan mataku. Saat setengah sadar, aku menangkap sosok gadis
sedang berdiri membuka gorden sambil tersenyum manis. Hye Rim? Aku
seketika terduduk dan melirik jam di dinding yang telah menunjukkan pukul
8 pagi.
O.. kau sudah bangun? Sana mandilah, aku sudah buatkan sarapan. Dan
bukankah kau ada kelas?Aku menyibak rambut panjangku kebelakang.
Memikirkan setiap pertanyaan yang dilontarkan Hye Rim dengan mata masih
tertutup. Apa aku masih mabuk? Kenapa rasanya sangat malas?
Hooaammmbbb.. Hye Rimah. Aku malas masuk kuliah hari ini. Kau mau
menemaniku jalan-jalan.. .. .. mungkin?Hye Rim langsung menoleh. Omo
tatapan macam apa itu. Apa dia sedang tak ingin jalan-jalan?
Yaa, kau saja belum mandi. Dan kau itu masih mabuk. Sana mandilah.
baru pikirkan hal yang akan kita lakukan nanti
Eiyhh.. arasseo Eonni. Arasseo..HeeheAku nyengir kuda membalas
perintah Hye Rim yang seperti seorang kakak. Lalu berjalan malas ke kamar
mandi.
Tak memakan waktu yang lama, aku sudah bersiap dengan pakaian
casualku. Aku berdiri didepan cermin, membalik tubuhku untuk melihat
apakah pakaian yang aku kenakan sudah cukup pantas. Ya, tentu saja. Tak
ada yang salah dengan styleku. Semua tau, aku sangat trendi dan
setidaknya tak kalah nge-top dengan artis diluar sana.
Tapi, ada yang mengusik otakku. Kenapa tiba-tiba aku memikirkan L.Joe. Aku
mengingat tatapan matanya saat itu, dan aku mengingat tiap kata penuh
perhatian yang dikirimkannya. Apa aku menyukainya? Ani ani, Yaa Han Jikyo,
neo michosseo? Sadarlah.. L.Joe itu milik Hye Rim dan kau adalah
sahabatnya. Jadi..
Jikyoah, kau sudah siapucap Hye Rim yang tiba-tiba muncul dari balik
pintu kamarku.
Ouh gapjagi.. YAA!! kau mengejutkankuAku terkejut dan spontan berteriak
kearah Hye Rim yang tampak tak merasa bersalah. Walau memang aku saja
yang kurang fokus, sehingga aku tak menyadari kedatangannya.
Mwoya? Apa kau melamun?
Nuga? A..a..ani
Han Jikyo sedang berbohong. Haha. Palliwa.. Kita harus sarapan
***
Jikyo dan Hye Rim akhirnya memutuskan untuk meninggalkan kelas hari ini.
Mereka memilih menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan ditempat favorit
mereka, yaitu Myeongdong. Jalanan panjang yang terkenal akan Street Foodnya.
Senyuman cerah jelas terpancar dari kedua sahabat ini, mereka sangat
menikmati suasana yang walaupun bukan hari libur namun tetap ramai.
Beberapa kali Jikyo dan Hye rim berteriak senang ketika melihat aksesoriaksesori lucu yang terpanjang di stan-stan. Dan dengan semangat memilih
aksesori-aksesori yang mereka sukai.
Cukup lama menghabiskan waktu, karena mereka selalu saja mampir
disetiap stan yang menurut mereka menarik. Padahal ditangan mereka
sudah penuh dengan segala bentuk aksesori lucu. Karena cuaca terik dan
mereka mulai merasa lelah, Jikyo dan Hye Rim pun berjalan menuju kedai
hot tteok kesukaan mereka didekat badan jalan. Antrian terlihat cukup
panjang, sehingga akan sangat sulit mendapat bagian jajanan lezat itu.
Sementara Hye Rim membeli minuman, Jikyo duduk sendiri di bawah pohon
maplae itu lagi. Yaa sebelumnya, mungkin sekitar 2 minggu yang lalu. Jikyo
juga duduk di bawah pohon itu bersama seseorang yaitu L.Joe. Namun
seakan-akan memorinya kembali berputar, ia mengingat kejadian itu, dan
mulai merindukan sosok L.Joe yang penuh perhatian terhadapnya. Walau
Jikyo sudah mencoba menepis rasa yang ntah apa membuatnya hingga terus
memikirkan namja tampan itu, tapi tetap saja ia merasa ada sesuatu yang di
inginkan hatinya.
***
Hari sudah cukup gelap saat aku sampai didepan rumah Hye Rim.
Menghabiskan seharian bersama sahabat memang terasa sangat singkat.
Dan aku sangat membenci itu, karena waktu cepat sekali berlalu.
Hye Rimah.. annyeongaku melambaikan tangan kearah Hye Rim. Dan
diluar sana Hye Rim juga membalas lambaianku. Setelah tersenyum untuk
perpisahan sementara kami, aku langsung melajukan mobilku cepat. Lagi
lagi, L.Joe melintas dibenakku. Aku langsung memikirkan untuk memeriksa
akun SNSku. Berharap L.Joe on dan mengrimkanku setidaknya sebuah pesan.
Ahh.. aku lupa. Pantas saja tak ada getaran. Ternyata ponselku ber-mode
silentkeluhku, lalu mengganti mode ponsel. Aku dapat melihat notifit di
layar atas ponselku. Jelas sekali nama Lee Joe tertera di atas sana. Ntah apa?
Tapi aku merasa sangat senang.
Karena sedang mengendarai mobil, aku memilih untuk tetap fokus pada
jalan hingga sampai ke apartementku. Aku juga teringat, dengan kata-kata
Hye Rim tadi. Bahkan kata-katanya itu sangat sama saat ia mabuk semalam.
Ia tak akan kembali berbaikan dengan L.Joe, walau sebenarnya ia masih
mencintai L.Joe. Akh, aku semakin bingung dengan hubungan mereka.
Padahal aku sudah berusaha mengatakan sehalus mungkin, agar Hye Rim
mengerti perasaan penyesalan L.Joe.
Lee Joe:
Jikyoah :)
Apa yang sedang kau lakukan?
...
6 Months Later
Hubunganku dengan L.Joe semakin dekat, namun tak lebih dari seoarang
teman. Aku tak mau terus menyangkal perasaanku, tapi bagaimana cara aku
mengungkapkannya. Sedangkan saat ini, aku berada di posisi sangat tak
menguntungkan. Hye rim adalah sahabatku dan L.Joe adalah kekasihnya.
Walau sudah berlalau lebih dari 6 bulan, tapi hubungan mereka tetap
renggang dan tak jelas putus atau tidaknya.
Namun, kemarin Hye Rim menemuiku dan sebuah kenyataan yang bagiku
cukup menyenangkan, tapi mungkin pahit untuknya. Ia mengatakan bahwa
hubungannya dengan L.Joe benar-benar sudah berakhir. Dan itu artinya
mereka sudah resmi putus. Aku shok.. dan mencoba berpikir dengan jernih.
Setelah ini, apa aku harus mengatakan perasaanku pada L.Joe? Aku hanya
ingin mengatakannya, tapi aku tak berharap untuk menjadi miliknya. Karena
aku tau, walau ia sudah putus, aku tetaplah sahabat Hye Rim. Dan aku tak
ingin merusak persahabatan kami karena masalah seperti ini.
Aku membuka laptopku, lalu menyalakannya. Sebuah peasan masuk begitu
aku membuka akunku ini.
Ding..
Lee Joe :
Jikyoah..
Kau ada waktu?
Bisakah kita besok bertemu? Aku ingin mengajakmu kesutau tempat.
Han Jikyo :
Ntahlah, aku lihat dulu.
Memangnya kemana L.Joeya?
Lee Joe :