Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ILMU PENGETAHUAN ALAM


TATA SURYA

Nama Kelompok :

Ahmad Izzul Fikar

Josua Parulian Gultom

DINAS PENDIDIKAN MERANGIN


SMP N 19 MERANGIN
A. BINTANG SIRIUS

Sirius ( Canis Majoris) adalah bintang paling terang di langit malam, dengan magnitudo
tampak -1.47. Bintang ini terletak di rasi bintang Canis Major dan merupakan sistem bintang
ganda dengan komponen primer bintang deret utama kelas A dan komponen sekunder sebuah
katai putih.
Sirius dapat dilihat hampir di semua tempat di permukaan Bumi kecuali oleh orang-orang
yang tinggal pada lintang di atas 73,284 Utara. Saat terbaik untuk dapat melihat bintang ini
adalah sekitar tanggal 1 Januari hingga pertengahan tahun, di mana ia mencapai meridian pada
tengah malam.Pada kondisi yang sesuai, Sirius dapat dilihat dengan mata telanjang saat Matahari
masih berada di atas horison. Ketika berada di atas kepala, bintang ini dapat dilihat pada kondisi
cuaca sangat bersih, asalkan pengamat berada di tempat yang tinggi, dan posisi Matahari cukup
rendah.
Nama bintang ini berasal dari bahasa Yunani, (Seirios, yang berarti "menyala-nyala"
atau "amat panas"). Sebagai bintang paling terang di rasi bintang yang dijuluki "Anjing Besar",
Sirius seringkali disebut juga sebagai "Bintang Anjing".Nama Latin untuk bintang ini adalah
Canicula ("anjing kecil") dan dalam bahasa Arab: ( baca: a-yir) dalam astronomi Islam,
di mana nama alternatif Al Shira diturunkan. Dalam bahasa Sanskerta, bintang ini dikenal
sebagai Mrgavyadha ("pemburu rusa") atau Lubdhaka ("pemburu"). Sebagai Mrgavyadha, Sirius
melambangkan Siwa.
Dalam Bahasa Tionghoa bintang ini dikenal sebagai bintang serigala langit atau (satu bintang
di rasi) Serigala di Langit. (Bahasa Tionghoa dan Jepang: ; Bahasa Korea: ;
Romanisasi Tionghoa: Tinlng; Romanisasi Jepang: Tenr; Romanisasi Korea: Cheonlang)
dalam Rumah Jng ( ) (rasi Tionghoa yang merupakan bagian dari rasi Gemini modern),
sementara nama dalam bahasa pasar Jepang untuk bintang ini adalah (Aoboshi, "bintang
biru").
Berdasarkan perubahan gerak dirinya, pada 1844 Friedrich Wilhelm Bessel menarik
kesimpulan bahwa Sirius kemungkinan memiliki pasangan. Hampir dua dekade kemudian, pada
1862, Alvan Graham Clark menemukan pasangan redup tersebut yang kemudian dinamai Sirius
B, yang dikenal dengan panggilan sayang Sang Anak Anjing. Komponen yang terlihat saat ini
kadang-kadang disebut sebagai Sirius A.Astronom-astronom di Observatorium Gunung Wilson
menemukan pada 1915 bahwa Sirius B adalah sebuah katai putih. Diameter Sirius A pertama kali
diukur oleh Robert Hanbury Brown dan Richard Q. Twiss pada 1959 di Jodrell Bank
menggunakan interferometer intensitas mereka.
Pada 2005, menggunakan Hubble Space Telescope, para astronom menemukan bahwa
diameter Sirius B hampir sama dengan diameter Bumi, yaitu sekitar 12.000 kilometer, dengan
massa 98% Matahari. Pada citra di atas, Sirius B bisa dilihat nampak bagai bintik putih terang di
sisi kiri bawah.
B. PLANET SATURNUS

Planet Saturnus merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya. Saturnus tampak
indah karena dikelilingi cincin datar yang lebar. Meskipun planet lain juga ada yang
memiliki cincin, tapi tak sejelas dan seindah cincin Saturnus.
Cincin Saturnus pertama kali ditemukan oleh Astronom Belanda bernama Christian
Huygens pada tahun 1655. Pada tahun 1675 Giovanni Domenico Cassini menentukan
bahwa cincin Saturnus sebenarnya terdiri dari berbagai cincin yang lebih kecil dengan
ruang antara mereka.
Pada tahun 1859, James Clerk Maxwell menunjukan bahwa cincin tersebut tidak
padat, namun terbuat dari partikel-partikel kecil, yang mengorbit Saturnus sendiri-sendiri
dan jika tidak, cincin itu akan tidak stabil atau terpisah. James Keeler mempelajari cincin
itu menggunakan spektrometer tahun 1895 yang membuktikan bahwa teori James Clerk
Maxwell memang benar.
Cincin Saturnus dapat dilihat dengan menggunakan teleskop modern berkekuatan
sederhana atau dengan teropong berkekuatan tinggi. Dilihat dari Bumi, Saturnus akan
tampak mempunyai tiga cincin lebar. Pandangan dari jarak dekat dengan menggunakan
pesawat penyelidik menunjukkan bahwa sebenarnya ada banyak cincin. Setiap cincin
terdiri dari jutaan batu dan es, yang kesemuanya berputar mengelilingi Saturnus dalam
orbitnya sendiri-sendiri sebagaimana yang diungkapkan dalam teori James Clerk
Maxwell.
Planet Saturnus dapat dilihat dengan mata telanjang pada saat langit malam
sebagai titik terang dan berwarna kuning. Bantuan teleskop perlu diperbesar setidak-
tidaknya 20X untuk dapat melihat cincin Saturnus dengan baik.
Pada tanggal 1 Juli 2004, pesawat angkasa CassiniHuygens melakukan manuver
SOI (Saturn Orbit Insertion) dan memasuki orbit sekitar Saturnus. Pada bulan Juni tahun
2004, Cassini telah melakukan penerbangan dekat ke Phoebe (salah satu Satelit terbesar
kedua planet Saturnus setelah Titan) dan memberikan data serta gambar dengan resolusi
besar.

Jarak dari Bumi : 1.427 Juta KM


Diameter : 120.536 KM
Tahun (lama waktu untuk mengorbit Matahari) : 29,5 tahun Bumi
Hari (lama waktu untuk berputar pada porosnya) : 10 jam Bumi
Jumlah Satelit : 18

Anda mungkin juga menyukai