Anda di halaman 1dari 16

TUGAS 1

MIKROBIOLOGI
Dosen Pengampu : Rozana Zuhri, S.Pd., M.Si.

Oleh :
Rizky Rahmawati

Kelas : C

NPM : 14020611050

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PENDIDIKAN MERANGIN
2016

1. Jelaskan sumbangan Louis Pasteur dan Robert Koch dalam perkembangan


mikrobiologi?
Jawaban :
a. Louis Pasteur (1822-1895)
Louis Pasteur menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas,
dia juga memanaskan leher labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu
terbuka; hasil percobaan menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme
sebab partikel debu yang membawa organisme tidak mencapai medium;
namun debu terjebak dalam leher labu; jika leher labu dipecah, debu akan
mencapai medium dan organisme akan tumbuh; dengan cara ini, Pasteur
telah mematahkan teori generasi spontan.
Pasteur banyak meneliti tentang proses fermentasi (1875-1876).
Suatu saat perusahaan pembuat anggur dari gula bit, menghasilkan anggur
yang masam. Berdasarkan pengamatannya secara mikroskopis, sebagian
dari sel khamir diganti kedudukannya oleh sel lain yang berbentuk bulat
dan batang dengan ukuran sel lebih kecil. Adanya sel-sel yang lebih kecil
ini ternyata mengakibatkan sebagian besar proses fermentasi alkohol
tersebut didesak oleh proses fermentasi lain, yaitu fermentasi asam laktat.
Dari kenyataan ini, selanjutnya dibuktikan bahwa setiap proses fermentasi
tertentu disebabkan oleh aktivitas mikroba tertentu pula, yang spesifik
untuk proses fermentasi tersebut. Sebagai contoh fermentasi alkohol oleh
khamir, fermentasi asam laktat oleh bakteri Lactobacillus, dan fermentasi
asam sitrat oleh jamur Aspergillus.
Selama meneliti fermentasi asam butirat, Pasteur menemukan
adanya proses kehidupan yang tidak membutuhkan udara. Pasteur
menunjukkan bahwa jika udara dihembuskan ke dalam bejana fermentasi
butirat, proses fermentasi menjadi terhambat, bahkan dapat terhenti sama
sekali. Dari hal ini kemudian dibuat 2 istilah, (1) kehidupan anaerob, untuk
mikroba yang tidak memerlukan Oksigen, dan (2) kehidupan aerob, untuk
mikroba yang memerlukan Oksigen.
Secara fisiologis adanya fermentasi dapat digunakan untuk
mengetahui beberapa hal. Oksigen umumnya diperlukan mikroba sebagai
agensia untuk mengoksidasi senyawa organik menjadi CO2. Reaksi
oksidasi tersebut dikenal sebagai respirasi aerob, yang menghasilkan
tenaga untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya. Mikroba lain dapat
memperoleh tenaga dengan jalan memecahkan senyawa organik secara
fermentasi anaerob, tanpa memerlukan Oksigen.
Beberapa jenis mikroba bersifat obligat anaerob atau anaerob
sempurna. Jenis lain bersifat fakultatif anaerob, yaitu mempunyai dua
mekanisme untuk mendapatkan energi. Apabila ada Oksigen, energi
diperoleh secara respirasi aerob, apabila tidak ada Oksigen energi
diperoleh secara fermentasi anaerob. Pasteur mendapatkan bahwa respirasi
aerob adalah proses yang efisien untuk menghasilkan energi.
Menurut Pasteur, proses fermentasi merupakan proses vital untuk
kehidupan. Pendapat tersebut ditentang oleh Bernard (1875), bahwa
khamir dapat memecah gula menjadi alkohol dan CO2 karena
mengandung katalisator biologis dalam selnya. Katalisator biologis
tersebut dapat diekstrak sebagai larutan yang tetap dapat menunjukkan
kemampuan fermentasi, sehingga fermentasi dapat dibuat sebagai proses
yang tidak vital lagi (tanpa sel).
Pada tahun 1897, Buchner dapat membuktikan gagasan Bernard,
yaitu pada saat menggerus sel khamir dengan pasir dan ditambahkan
sejumlah besar gula, terlihat dari campuran tersebut dibebaskan CO2 dan
sedikit alkohol. Penemuan ini membuka jalan ke perkembangan biokimia
modern. Akhirnya dapat diketahui bahwa pembentukan alkohol dari gula
oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-
masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik atau dikenal sebagai
enzim. Pasteur menggunakan istilah khusus untuk mengatakan kerusakan
pada minuman anggur oleh mikrobia, yaitu disebut penyakit Bir. Ia juga
mempunyai dugaan kuat tentang adanya peran mikroba dalam
menyebabkan timbulnya penyakit pada jasad tingkat tinggi. Bukti-
buktinya adalah dengan ditemukannya jamur penyebab penyakit pada
tanaman gandum (1813), tanaman kentang (1845), dan penyakit pada ulat
sutera serta kulit manusia.
b. Robert Koch (1843-1910)
Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam darah hewan yang sakit
antraks, terdapat bakteri berbentuk batang. Davaine (1863-1868)
membuktikan bahwa bakteri tersebut hanya terdapat pada hewan yang
sakit, dan penularan buatan menggunakan darah hewan yang sakit pada
hewan yang sehat dapat menimbulkan penyakit yang sama. Pembuktian
bahwa antraks disebabkan oleh bakteri dilakukan oleh Robert Koch
(1876), sehingga ditemukan postulat Koch yang merupakan langkah-
langkah untuk membuktikan bahwa suatu mikroba adalah penyebab
penyakit.
Robert Koch (1876) menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh
gurunya, Jacob Henle (1809-1895), dapat menjelaskan hubungan antara
Bacillus anthracis and anthrax; kriterianya dikenal sebagai postulat Koch
dan masih digunakan untuk menjelaskan hubungan antara mikroorganisme
tertentu dengan penyakit tertentu.
Postulat Koch:
1) Mikroorganisme harus ada di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada
pada individu sehat.
2) Mikroorganisme yang dicurigai (suspected) harus dapat diisolasi dan
ditumbuhkan dalam kultur murni.
3) Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi
diinokulasi tersebut pada individu sehat.
4) Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang
sakit tersebut
Robert Koch dan kawan-kawan mengembangkan teknik, reagen, dan
materi lain untuk mengkultur patogen bakteri pada media padat
pertumbuhan, dengan demikian mikrobiologis dapat mengisolasi mikroba
untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).

2. Apakah yang dimaksud dengan Postulat Koch?


Jawaban :
Dalam Postulat-postulat Koch disebutkan, untuk menetapkan suatu
organisme sebagai penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus
memenuhi sejumlah syarat antara lain.
a. ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah diperiksa.
b. telah diolah dandipelihara dalam kultur murni (pure culture).
c. mampu membuat infeksi asli (originalinfection), meskipun sudah beberapa
generasi berada dalam kultur.
d. dapat diperolehkembali dari hewan yang telah diinokulasi dan dapat
dikulturkan kembali (Hakikah, 2010).
Pada tahun 1880, Koch memanfaatkan kemajuan metoda laboratorium
dan menentukan kriteria yang diperlukan untuk membuktikan bahwa mikroba
spesifik merupakan penyebab penyakit tertentu. Kriteria ini dikenal dengan
postulat Koch, yaitu.
a. Mikroorganisme tertentu selalu ditemukan berasosiasi dengan penyakit
yang ditimbulkan.
b. Mikroorganisme dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni
dilaboratorium.
c. Biakan murni tersebut bila diinjeksikan pada tanaman yang sesuai dapat
menimbulkan penyakit.
d. Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi kembali dari tanaman yang telah
terinfeksitersebut (Purnomo ,2013).
Teknik Postulat Koch meliputi empat tahapan, yaitu asosiasi, isolasi,
inokulasi, danreisolasi. Asosiasi yaitu menemukan gejala penyakit dengan
tanda penyakit (pathogen) padatanaman atau bagian tanaman yang sakit.
Isolasi yaitu membuat biakan murni pathogen padamedia buatan (pemurnian
biakan). Inokulasi adalah menginfeksi tanaman sehat dengan pathogen hasil
isolasi dengan tujuan mendapatkan gejala yang sama dengan tahap
asosiasi.Reisolasi yaitu mengisolasi kembali patogen hasil inokulasi untuk
mendapatkan biakan patogen yang sama dengan tahap isolasi (Gilang, 2012).

3. Jelaskan penemuan yang menjadi dasar berkembangnya ekologi mikroba,


virology, mikrobiologi industry dan biologi molekuler?
Jawaban :
Perkembangan mikrobiologi ditandai oleh beberapa peristiwa penting, yaitu:
a. Penemuan mikroskop
Pada tahun 1664 Robert Hooke berhasil menggambarkan struktur
kapang menggunakan mikroskop temuannya (Gambar 1.2.). Namun
Antonie van Leeuwenhoek dari Belanda dianggap sebagai orang yang
pertama kali dapat melihat mikroorganisme secara detail pada tahun 1682.
Menggunakan mikroskop temuannya dengan lensa pembesaran 300 kali,
Leeuwenhoek mengamati air hujan, air laut, air vas dan kotoran gigi.
Leeuwenhoek menyebut makhluk yang dilihatnya sebagai animalcule
(hewan kecil) dan melaporkannya ke Royal Society of London pada tahun
1684.
b. Jatuhnya teori Generatio Spontanea / Abiogenesis
Laporan mengenai mikroorganisme oleh Leeuwenhoek kembali
menimbulkan perdebatan mengenai asal usul mikroorganisme yang
dilihatnya. Sebagian orang percaya bahwa mikroba yang dilihat
Leeuwenhoek merupakan hasil perubahan yang terjadi pada makanan.
Proses yang menunjukkan munculnya makhluk hidup dari makhluk tak
hidup disebut abiogenesis. Konsep tersebut mendukung teori generatio
spontanea, yang menyebutkan bahwa makhluk hidup dapat muncul
dengan sendirinya dari makhluk tak hidup.
Teori generatio spontanea dibantah oleh Francesco Redi melalui
penelitiannya pada tahun 1668. Redi menggunakan daging yang disimpan
pada 3 wadah dengan cara penutupan yang berbeda: tanpa tutup, tertutup
rapat dan tutup tidak rapat. Munculnya larva lalat pada daging pada wadah
yang tidak tertutup membuktikan bahwa larva berasal dari telur yang
diletakkan oleh lalat, bukan hasil dari generatio spontanea. Lalat tidak
dapat meletakkan telur pada wadah yang tidak terbuka, sehingga larva
tidak ditemukan (Gambar 1.4.). Proses munculnya makhluk hidup dari
makhluk hidup lainnya seperti pada percobaan Redi disebut biogenesis.
Namun demikian, telur lalat hanya dapat dilihat menggunakan alat bantu
seperti mikroskop.
Pada tahun 1745, John Needham melakukan percobaan untuk
membuktikan kebenaran teori generatio spontanea. Percobaan Needham
ialah merebus air kaldu untuk membunuh makhluk hidup, dan kemudian
membiarkannya dalam keadaan terbuka. Setelah beberapa waktu, pada
permukaan air kaldu ditemukan mikroorganisme. Menurut Needham,
adanya mikroorganisme pada permukaan air kaldu yang sudah direbus
merupakan bukti bahwa makhluk hidup dapat muncul secara spontan dari
benda mati, dalam hal ini air kaldu yang sudah direbus.
Sementara itu Lazzaro Spallanzani pada tahun 1769 membuat
percobaan dengan merebus air kaldu dan kemudian menutupnya. Setelah
beberapa waktu, ternyata tidak ditemukan mikroorganisme pada air kaldu.
Kesimpulan ini membuktikan bahwa abiogenesis keliru. Namun Needham
tetap dengan pendapatnya dan beralasan bahwa udara sangat penting bagi
kehidupan dan kemunculan makhluk hidup secara spontan. Menurut
Needham, tidak munculnya mikroorganisme pada percobaan Spallanzani
disebabkan karena udara tidak dapat masuk akibat labu ditutup. Jika tutp
labu dibuka, setelah beberapa waktu akan ditemukan mikroorganisme di
permukaan air kaldu.
Perdebatan mengenai asal usul makhluk hidup baru berhenti setelah
Louis Pasteur (1822 -2 1895) berhasil membuktikan biogenesis melalui
percobaannya menggunakan botol leher angsa (Gambar 1.6.). Selanjutnya
orang mengakui bahwa semua kehidupan berasal dari telur dan semua
telur berasal dari kehidupan (omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo).
c. Pembusukan disebabkan oleh mikroorganisme (germ theory of
fermentation)
Salah satu alasan Louis Pasteur membuktikan kekeliruan generatio
spontanea didasarkan pada keyakinannya bahwa produk fermentasi buah
anggur (minuman beralkohol) merupakan hasil kerja mikroorganisme,
bukan sebaliknya, fermentasi menghasilkan mikroorganisme. Sari buah
anggur digunakan oleh mikroorganisme untuk melakukan serangkaian
proses metabolisme, yang menghasilkan senyawa yang memberikan rasa
dan aroma baru sehingga menjadi minuman anggur. Proses yang dilakukan
mikroorganisme disebut dengan fermentasi.
Pada tahun 1950, Pasteur diminta membantu industri anggur
Perancis, yang memiliki masalah kualitas minuman anggur yang tidak
sama. Menurut Pasteur, beberapa mikroorganisme dapat terlibat dalam
pembuatan anggur yang kadang-kadang menghasilkan asam laktat, bukan
etanol. Adanya asam laktat dalam minuman anggur menurunkan kualitas
produksi. Untuk mengatasinya, Pasteur memanaskan sari buah anggur
dengan suhu 50 60C dengan tujuan membunuh mikroorganisme yang
tidak dikehendaki. Setelah itu baru ditambahkan minuman anggur yang
mengandung mikroorganisme tertentu, sehingga kualitas minuman anggur
menjadi terjaga. Proses pemanasan serupa digunakan oleh industri
makanan modern sekarang ini, dan dikenal dengan pasteurisasi. Teknik
pengendalian mikroorganisme lainnya baik pada bahan maupun proses
tertentu berkembang terus dan dikenal dengan sterilisasi.
Penelitian Louis Pasteur selanjutnya berkembang pada peranan
mikroorganisme pada bidang kedokteran, dengan dikembangkannya
vaksin antraks, kolera dan rabies. Penemuan ini memberikan dasar bagi
pemahaman teori yang muncul kemudian, yaitu bahwa penyakit dapat
disebabkan oleh mikroorganisme tertentu.
d. Penyakit disebabkan oleh bibit penyakit (germ theory of desease)
Teori yang menyebutkan bahwa mikroorganisme dapat menimbulkan
penyakit dirumuskan setelah berbagai penelitian yang dilakukan oleh
Robert Koch (1843 1910). Koch mempelajari bahwa penyakit antraks,
penyakit pada hewan yang dapat menular pada manusia, disebabkan oleh
bakteri Bacillus anthracis. Koch menemukan bakteri B. anthracis selalu
ada pada darah hewan yang menunjukkan gejala penyakit antraks.
Selanjutnya jika darah hewan yang menderita antraks diinjeksikan ke
tubuh hewan lain yang sehat, maka hewan tersebut akan menderita
antraks. Koch juga berhasil mengembangbiakan bakteri B anthracis di luar
tubuh hewan dengan menggunakan cairan nutrisi. Berdasarkan berbagai
hasil penelitiannya, Robert Koch merumuskan postulat Koch, untuk
membuktikan bahwa mikroorganisme tertentu merupakan penyebab
penyakit tertentu, sebagai berikut.
1) Mikroorganisme selalu ditemukan pada tubuh semua penderita
penyakit dan tidak ditemukan pada tubuh yang sehat.
2) Mikroorganisme tersebut dapat diisolasi dari orang yang terinfeksi dan
ditumbuhkan dalam biakan murni.
3) Jika mikroorganisme dari biakan murni tersebut diinokulasikan ke
tubuh yang sehat, maka menimbulkan gejala penyakit yang sama.
4) Jika mikroorganisme itu diisolasi lagi dari hewan yang diinfeksi secara
percobaan, maka menunjukkan ciri serupa dengan mikroorganisme
yang pertama kali diperoleh dari penderita.

4. Bandingkanlah antara sel prokaryotik dan sel eukaryotik !


Jawaban :
a. Sel Prokariotik
Tipe sel prokariotik mempunyai ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan sel eukariotik. Beberapa sel bakteri Pseudomonas
hanya berukuran 0,4-0,7 diameternya dan panjangnya 2-3 . Sel ini tidak
mempunyai organela seperti mitokondria, khloroplas dan aparat golgi. Inti
sel prokariotik tidak mempunyai membran. Bahan genetis terdapat di
dalam sitoplasma, berupa untaian ganda (double helix) DNA berbentuk
lingkaran yang tertutup. Kromosom bakteri pada umumnya hanya satu,
tetapi juga mempunyai satu atau lebih molekul DNA yang melingkar
(sirkuler) yang disebut plasmid. Sel prokariotik tidak mengandung organel
yang dikelilingi oleh membran. Ribosom yang dimiliki sel prokariot lebih
kecil yaitu berukuran 70S.
Ukuran genom sel prokariot berbeda dengan sel eukariot. Jumlah
DNA penyusun pada sel prokariot berkisar antara 0,8-8.106 pasangan basa
(pb) DNA. DNA pada sel eukariot mempunyai pasangan basa lebih tinggi,
sebagai contoh: Neurospora 19.106; Aspergillus niger 40.106; Jagung
7.109; dan manusia 29.109. Sel prokariotik tidak seluruhnya
membutuhkan oksigen, misalnya pada bakteri anaerob.
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik mempunyai inti sejati yang diselimuti membran inti.
Inti sel mengandung bahan genetis berupa genome/ DNA. Seluruh bahan
genetis tersebut tersusun dalam suatu kromosom. Di dalam kromosom
terdapat DNA yang berasosiasi dengan suatu protein yang disebut histon.
Kromosom dapat mengalami pembelahan melalui proses yang dikenal
sebagai mitosis.
Sel eukariotik juga mengandung organel-organel seperti mitokondria
dan khloroplas yang mengandung sedikit DNA. Bentuk DNA dalam ke
dua organel tersebut adalah sirkuler tertutup (seperti DNA prokariot).
Ribosom pada sel eukariotik lebih besar dibandingkan prokariotik,
berukuran 80S. Di dalam sel ini juga dijumpai organel lain yang
bermembran, yaitu aparatus golgi. Pada tanaman organela ini mirip dengan
diktiosom. Kedua organel tersebut berperan dalam proses sekresi.

5. Sebutkanlah empat ciri khas yang dimiliki oleh bakteri?


Jawaban :
a. Tubuh bakteri tersusun atas satu sel (unisel). Hidup secara sendiri-sendiri
(soliter) dan ada pula yang hidup berkelompok (koloni). Ukuran tubuhnya
dengan satuan mikron, lebih besar daripada virus. Untuk mengamati-nya
diperlukan alat bantu berupa mikroskop.
b. Sel tubuh bakteri tidak mempunyai kloroplas, sehingga tampak transparan
atau tembus cahaya. Karena tidak memiliki kloroplas, bakteri tidak dapat
menyusun zat makanannya sendiri dengan bantuan energi cahaya
matahari. Namun demikian, ada beberapa jenis bakteri yang memiliki
pigmen/zat warna seperti kloroplas, sehingga dapat melakukan
fotosintesis. Oleh karena itu, bakteri tersebut bersifat fotoautotrop. Ada
pula bakteri yang tidak memiliki pigmen, tetapi dapat menyintesis zat
makanan sendiri dengan menggunakan energi kimia pada medianya,
disebut bakteri kemoautotrop.
c. Bakteri berkembang biak secara tak kawin/ aseksual, yaitu dengan
membelah diri.
d. Bakteri hidup di mana-mana, mulai daerah tropis hingga daerah kutub,
mulai dari dataran rendah hingga puncak gunung. Ada yang hidup bebas,
parasit, dan ada pula yang saprofit (kosmopolitan).

6. Jelaskanlah mengapa cyanobakteria dibedakan dengan bakteri yang lain!


Jawaban :
Alga biru atau Crynophita semula dikelompokkan ke dalam dunia
tumbuhan, seperti alga hijau, alga merah, alga pirang, dan alga keemasan.
Karena struktur selnya sama dengan struktur sel bakteri, yaitu bersifat
prokariotik maka ganggang biru dikelompokkan ke dalam dunia monera,
sekelompok dengan bakteri sehingga sekarang disebut cyanobacteria.
Berbeda dengan bakteri yang tubuhnya senantiasa satu sel, tubuh
cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Yang bersel
satu ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni, sedangkan yang bersel
banyak umumnya berbentuk benang.
cyanobacteria ini mempunyai klorofil di dalam sitoplasmanya, tetapi
belum mempunyai kloroplas. Karena mempunyai klorofil, cyanobacteria ini
dapat melakukan fotosintesis. Warna biru pada cyanobacteria ini disebabkan
oleh adanya pigmen biru atau fikosianin.
Cyanobacteria hidup di tempat yang lembab, di air, dan ada pula yang
bersimbiosis dengan organisme lain. Beberapa jenis cyanobacteria dapat
bertahan hidup pada lingkungan yang suhunya mencapai 850C. Oleh karena
kemampuannya untuk hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan
maka cyanobacteria ini dapat dikatakan sebagai vegetasi perintis. Lingkungan
bebatuan yang semula tak mungkin ditumbuhi vegetasi, karena dilapukkan
oleh cyanobacteria, selanjutnya dapat menjadi tempat yang baik untuk
pertumbuhan vegetasi lain.

7. Jelaskanlah empat kelompok bakteri yang termasuk dalam Bergeys Manual of


Determinative Bacteriology!
Jawaban :
Empat kelompok utama bakteri (berdasarkan fenotipik) menurut Bergeys
Manual determinative of Bacteriology
a. Kelompok I. Eubakteria Gram-negatif Yang Memiliki Dinding Sel
Kelompok ini merupakan prokariot yang memiliki suatu profil
dinding sel (tipe Gram-negatif) kompleks yang terdiri dari satu membran
luar dan satu membran dalam, lapisan peptidoglikan yang tipis (yang
mengandung asam muramat yang terdapat pada semua peptidoglikan tapi
sejumlah organisme tidak memiliki bagian ini pada dinding selnya). Dan
suatu variabel pelengkap dari komponen lain di luar atau di antara lapisan
ini. Kelompok ini biasanya bersifat Gram-negatif. Bentuk sel berupa bola,
oval, batang lurus atau melengkung, memutar,atau filamen; beberapa
bentuk tersebut dapat berselubung atau berkapsul. Reproduksi dengan cara
pembelahan biner tetapi beberapa kelompok terlihat membentuk tunas, dan
suatu kelompok jarang memperlihatkan pembelahan multipel. Fruiting
body (kumpulan sel dan lendir) dan miksospora dapat dibentuk oleh
Miksobacteria. Gerakan berenang, meluncur, dan gerak tanpa berpindah
tempat biasanya teramati. Anggota divisi mungkin bakteri fototropik atau
nonfototrof (di antara litotropik dan heterotropik), dan termasuk aerobik,
fakultatif anaerobik, dan spesies mikroaerofilik; beberapa anggota
merupakan parasit intraseluler obligat.
b. Kelompok II. Eubakteria Gram-positif yang Memiliki Dinding Sel
Kelompok ini merupakan prokariot dengan profil dinding sel tipe
Gram positif; umumnya berreaksi terhadap pewarnaan Gram, tetapi tidak
selalu positif. Sel berbentuk bola, batang, atau filamen; batang dan filamen
mungkin tidak bercabang, tetapi beberapa memperlihatkan adanya
percabangan. Reproduksi seluler umumnya dengan pembelahan binner;
beberapa menghasilkan spora sebagai bentuk istirahat (endospora atau
spora pada hifa). Kelompok ini umumnya tidak berfotosintesis, melakukan
kemosisntesis, heterotrof dan termasuk aerobik, anaerobik, fakultatif
anaerobik, dan spesies mikroaerofilik. Anggota divisi ini termasuk bakteri
asporogenous sederhana dan bakteri sporogenous, juga actinomycetes dan
yang berhubungan.
c. Kelompok III. Eubakteria Tanpa Dinding Sel
Kelompok ini merupakan prokariot yang tidak memiliki dinding sel
(biasa disebut Mycoplasma dan termasuk kelas Mollicutes) dan tidak
mensintesis bahan baku (prekursor) peptidoglikan. Sel dilindungi oleh
suatu unit membran, membran plasma. Sel sangat pleomorfik, dengan
ukuran mulai dari yang besar, mampu merusak vesikula sampai ke yang
sangat kecil (0.2 (m), elemen yang dapat tersaring. Bentuk filamen biasa
ditemukan dengan penonjolan-penonjolan percabangan.
Reproduksi dapat dengan pertunasan, fragmentasi, dan/atau
pembelahan biner. Beberapa kelompok memperlihatkan suatu derajat
keteraturan bentuk yang semestinya terhadap penempatan struktur
internal.. Biasanya tidak bergerak, tetapi beberapa spesies memperlihatkan
suatu pergerakan meluncur. Bentuk istirahat tidak diketahui. Sel berwarna
Gram-negatif. Sebagian besar membutuhkan media yang kompleks untuk
pertumbuhannya (tekanan-osmotik-tinggi yang mengelilinginya) dan
memelihara diri dengan menembus permukaan media padat dengan cara
membentuk sifat khusus koloni berupa Fried egg (telur goreng mata
sapi).
Organisme terlihat dengan mata telanjang, bentuk-L dapat dihasilkan
oleh beberapa spesies bakteri (khususnya eubakteria Gram-positif), tetapi
perbedaannya pada mycoplasma tidak mampu membuat dinding sel.
Sebagian besar spesies selanjutnya dibedakan oleh kebutuhan akan
kolesterol dan asam lemak rantai-panjang untuk pertumbuhannya;
kolesterol takteresterifikasi merupakan komponen khusus pada membran
di antara spesies yang membutuhkan dan tidak membutuhkan sterol, jika
terdapat dalam medium. Kandungan guanin dan sitosin dalam RNA
ribosom adalah 43-48 mol% (lebih rendah dari yang terkandung dalam
dinding eubakteria Gramnegatif dan Gram-positif , 50-54 mol%);
kandungan guanin dan sitosin pada DNA juga lebih rendah, 23-46 mol%,
dan ukuran genom Mycoplasma lebih kecil dari prokariot lain, 0.5-1.0 x
109 Dalton. Mycoplasma dapat bersifat saprofit, parasit, atau patogenik,
dan patogen penyebab penyakit pada hewan, tumbuhan, dan kultur
jaringan.
d. Kelompok IV. Archaebakteria
Archaebakteria merupakan mikroba utama dalam lingkungan
terrestrial dan akuatik, hidup dalam lingkungan anaerobik, dalam kadar
garam tinggi, atau air panas, dan dalam lingkungan yang terkena panas
bumi; serta beberapa terdapat sebagai simbion saluran pencernaan hewan.
Kelompok yang termasuk aerob, anaerob, dan fakultatif aerob yang
tumbuh secara kemolitoautotrofik, organotrofik.
Archaebakteria dapat bersifat mesofil atau termofil, bahkan beberapa
spesies dapat tumbuh pada suhu di atas 100 derajat. Suatu gambaran
khusus biokimia archaebakteria yaitu adanya gliserol isopranil ether lipid.
Tidak ada murein ( asam muramat terkandung dalam peptidoglikan) pada
dinding sel membuat archaebakteria tidak sensitif terhadap antibiotika
beta-laktam. Common arm (berhubungan dengan lengan) tRNA
mengandung pseudouridin atau 1-metilpseudouridin sebagai pengganti
ribotimidin. Urutan rRNA 5S, 16S, dan 23S sangat berbeda dari yang ada
dalam eubakteria dan eukariot.
Archaebakteria autotrof tidak mengasimilasi CO2 melalui siklus
Calvin. Pada Methanobacterium, CO2 difiksasi melalui suatu jalur asetil-
CoA, tetapi Acidianus dan Thermoproteus, bersifat aututrof CO2 difiksasi
melalui jarul asam trikarboksilat reduktif. Fiksasi N2 hanya diperlihatkan
oleh beberapa methanogen. Hasil pewarnaan Gram dapat positif atau
negatif karena tipe pembungkus sel sangat berbeda. Spesies Gram-positif
memiliki pseudomurein, metanokondroitin, dan heteropolisakarida dinding
sel; sel Gram-negatif memiliki glikoprotein pada lapisan permukaan. Sel
memiliki keragaman bentuk, termasuk berbentuk bola, spiral, pelat atau
bentuk batang; unisel; multisel bentuk dalam filamen atau berupa
kumpulan. Diameter sel individu 0.1- >15 m, dan panjang filamen dapat
mencapai 200 m. Perbanyakan melalui pembelahan biner, pertunasan,
penyempitan, fragmentasi, atau mekanisme lain. Warna massa sel dapat
biru, ungu, pink, oranye-coklat, kuning, hijau, hitam kehijauan, abu-abu
dan putih. Kelompok utama archebakteria termasuk; a). archebakteria
methanogenik, b) archeabakteria pereduksi sulfat , c). archaebakteria
halofilik ekstrim, d). archaebakteria tanpa dinding sel, dan e). termofilik
ekstrim So-metabolizer.

8. Analisislah pengaruh keberadaan bakteri terhadap kehidupan manusia!


Jawaban :
Bakteri dengan kata lain Bacterium atau Bacteria adalah kelompok
Micro Organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini
termasuk dalam Prokariota dan berukuran sangat kecil (Mikroskopik) tetapi
memiliki peranan yang tidak kecil terhadap Manusia. Bakteri yang jumlahnya
bisa mencapai 400 jenis ini, secara sederhana dapat dikelompokkan menjadi
bakteri penyebab infeksi dan penyakit (bakteri jahat) dan bakteri bermanfaat
(bakteri baik). Struktur sel bakteri sangat sederhana, tanpa nukleus (inti sel),
kerangka sel dan organel-organel lain seperti mitokondria dan kloroplas.
Beberapa spesies bakteri menyebabkan penyakit pada manusia, hewan
dan tanaman; bakteri ini disebut bakteri patogen. Penyakit sendiri adalah
setiap kondisi yang mengganggu fungsi normal sel tubuh dan mencegah
tercapainya proses biokimia tertentu. Saat bakteri patogen menyerang jaringan
tubuh, mereka menghasilkan akibat-akibat yang mengubah lingkungan sel.
Ada tiga cara dimana lingkungan sel dapat diubah dan menghasilkan
kondisi penyakit. Salah satunya dengan jumlah yang terlalu banyak. Bila
bakteri jumlahnya terlalu banyak, ia dapat mengganggu fungsi sel. Sebagai
contoh, Escherichia coli, batang gram-negatif yang secara normal hidup di
usus manusia. Ia akan menyebabkan penyakit jika jumlahnya terlalu banyak.
Cara lain adalah dengan penghancuran sel dan jaringan. Cara ketiga bakteri
memberi penyakit adalah dengan menghasilkan toksin. Toksin adalah zat
beracun yang menghambat aktivitas metabolisme sel inang.
Selain itu adapun pengaruh keberadaan bakteri terhadap kehidupan
manusia antara lain sebagi berikut.
a. Bakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan lingkungan disekitar
kita, misalnya bakteri pengurai. Bakteri jenis ini dapat di
manfaatkan untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati,
serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan
protein, Karbohidrat dan senyawa organik lainnya menjadi
Carbondioksida, gas amoniak dan senyawa lainnya yang bersifat
sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan lingkungan dari
sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat menguraikan
sampah, tentunya akan timbul berbagai masalah dalam lingkungan kita.
b. Bakteri Bermanfaat untuk memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat,
jenis bakteri ini adalah bakteri Lactobacillus Acidophilus dan
Bifidobacteria (bifidus). Bakteri ini juga dapat berfungsi sebagai
eleminator racun karena mampu menonaktifkan senyawa racun seperti
nitrat yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain dan makanan, sebagai
pelindung sistem imun (kekebalan tubuh) karena bakteri ini mampu
merangsang pembentukan antibodi yang mencegah kelebihan
pertumbuhan bakteri berbahaya, mencegah timbulnya infeksi saluran
kemih, meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus dan bakteri
jahat, memulihkan keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik,
kemoterapi, mencegah pembentukan gas akibat pembusukan dan peragian.
c. Bakteri jenis Escherichia coli berperan untuk pembusukan makanan,
Rhizobium Leguminosarum berfungsi mengikat nitrogen, Lactobacillus
Bulgaricus bermanfaat untuk pembuatan Yogurt, Acetobacter Xilinum
bermanfaat untuk pembuatan nata de coco, Lactobacillus Casei
bermanfaat untuk pembuatan keju, Methanobecterium bermanfaat
pembuatan Biogas dan Streptomyces Griceus bermanfaat untuk pembuatan
antibiotik Streptomisin.
d. Bakteri yang bermanfaat dalam bidang pangan, pertanian dan perkebunan.
Sebagian besar bakteri sesungguhnya bermanfaat bagi manusia. Bakteri
pemurni nitrogen memungkinkan tanaman mendapatkan nitrat yang perlu
untuk sintesis protein. Bakteri pengurai melepaskan amonia dan nitrat dari
materi organik yang mati ke tanah. Bakteri yang hidup di usus manusia
mensintesis beberapa vitamin dan membantu sintesis enzim pencernaan
tertentu. Pabrik cuka, aseton, butanol, asam laktat, dan vitamin tertentu
tergantung pada bakteri dalam proses produksi produk ini. Pembuatan lena
dan rami adalah proses dimana bakteri dipakai untuk mencerna senyawa
pektin yang mengikat serabut selulosa. Saat serabut ini bebas, mereka
dapat dibuat sebagai linen, kain dan tali. Bakteri juga bermanfaat dalam
penyiapan kulit untuk pakaian kulit dan pembersihan tembakau. Pabrik
produk susu menggunakan bakteri untuk memasakkan keju dan
meningkatkan cita rasa keju tertentu seperti keju Swiss. Petani tergantung
pada bakteri pada fermentasi silase yang dipakai untuk makan ternak.
Industri farmasi menghasilkan antibiotik seperti aueromycin, teramycin
dan streptomycin dari bakteri juga.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen17 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Sistem Saraf
    Sistem Saraf
    Dokumen23 halaman
    Sistem Saraf
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • PR Fistum
    PR Fistum
    Dokumen4 halaman
    PR Fistum
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • RANCOB
    RANCOB
    Dokumen23 halaman
    RANCOB
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pengajuan Judul
    Formulir Pengajuan Judul
    Dokumen2 halaman
    Formulir Pengajuan Judul
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Dokumen4 halaman
    Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • PR Genetika
    PR Genetika
    Dokumen2 halaman
    PR Genetika
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • SURAT_NIKAH
    SURAT_NIKAH
    Dokumen2 halaman
    SURAT_NIKAH
    Delicious Poppin
    100% (4)
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Jawab
    Jawab
    Dokumen2 halaman
    Jawab
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mikrobiologi
    Makalah Mikrobiologi
    Dokumen38 halaman
    Makalah Mikrobiologi
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Ahaaaa Aku DPT Ide
    Ahaaaa Aku DPT Ide
    Dokumen1 halaman
    Ahaaaa Aku DPT Ide
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • PR Fishew
    PR Fishew
    Dokumen2 halaman
    PR Fishew
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • 1 Aku Ni Napolaaa
    1 Aku Ni Napolaaa
    Dokumen1 halaman
    1 Aku Ni Napolaaa
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mikrobiologi 2
    Tugas Mikrobiologi 2
    Dokumen1 halaman
    Tugas Mikrobiologi 2
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Jawab
    Jawab
    Dokumen2 halaman
    Jawab
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen5 halaman
    TUGAS
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Piket Kelas I 2016
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Dokumen5 halaman
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • PERCOBAAN
    PERCOBAAN
    Dokumen1 halaman
    PERCOBAAN
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kuliah Mikro
    Bahan Kuliah Mikro
    Dokumen91 halaman
    Bahan Kuliah Mikro
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Penelitian
    Rancangan Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Rancangan Penelitian
    Usman Afandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Piket Kelas I 2016
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Dokumen5 halaman
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Flower Boy
    Flower Boy
    Dokumen3 halaman
    Flower Boy
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Teen Top Puasa
    Teen Top Puasa
    Dokumen11 halaman
    Teen Top Puasa
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • First Kiss
    First Kiss
    Dokumen13 halaman
    First Kiss
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Teen Top Puasa Eps.5
    Teen Top Puasa Eps.5
    Dokumen13 halaman
    Teen Top Puasa Eps.5
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    bunga
    Belum ada peringkat
  • Cinta Sebatas Patok Tenda
    Cinta Sebatas Patok Tenda
    Dokumen22 halaman
    Cinta Sebatas Patok Tenda
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Hurt Locker
    Hurt Locker
    Dokumen25 halaman
    Hurt Locker
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat