Anda di halaman 1dari 2

Hasil percobaan monohibrid menunjukkan bahwa pada secara kolektif berperan dalam mebatasi letak sel-sel primordial

seluruh tanaman F1 hanya ciri (sifat) dari alah satu tetua yang pada wilayah anterior-posterior embrio yaitu pada Parasegmen
muncul. Pada generasi F2, semua ciri yang dipunyai oleh tetua 2. Selanjutnya interaksi gen lain seperti decapentaplegic (dpp),
(P) yang disilangkan muncul kembali. Ciri sifat tetua yang twist (twi), snail (sn), fork head (fkh), Serrate (Ser), breatless
hilang pada F1 terjadi karena tertutup, kemudian disebut ciri (btl), eye gone (eyg) dan dead ringer (dri) adalah akan mengatur
resesif, dan yang menutupi disebut dominan. Dari seluruh mekanisme morfogenesis selama perkembangan.
percobaan monohibrid untuk 7 sifat yang diamati, pada F2
terdapat perbandingan yang mendekati 3:1 antara jumlah Siklus Hidup dan Ciri-ciri pada Tahapan-tahapannya
individu dengan ciri dominan:resesif. Perkembangan dimulai segera setelah fertilisasi, yang
Sebagai salah satu kesimpulan dari percobaan terdiri dari dua periode. Periode pertama adalah periode
monohibridnya, Mendel menyatakan bahwa setiap sifat embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi hingga penetasan
iorganisme ditentukan oleh faktor, yang kemudian disebut gen. telur menjadi larva muda (proses ini berlangsung sekitar 24
Faktor tersebut kemudian diwariskan dari satu generasi ke jam). Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur
generasi berikutnya. Dalam setiap tanaman terdapat dua faktor atau periode postembrionik. Periode ini dibagi dalam tiga tahap
(sepasang) untuk masing-masing sifat, yang kemudian dikenal yaitu larva, pupa, dan imago.
dengan istilah 2 alel; satu faktor berasal dari tetua jantan dan Tahap-tahap dari siklus hidup Dhrosophila
satu lagi berasal dari tetua betina. Dalam penggabungan tersebut melanogaster berikut ciri-cirinya, antara lain :
setiap faktor tetap utuh dan selalu mempertahankan identitasnya. Tahapan Ciri-ciri
Pada saat pembentukkan gamet, setiap faktor dapat dipisah Telur Berbentuk bulat lonjong, ukuran sekitar 0.5 m
kembali secara bebas. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai berwarna putih susu, pada ujung anteriornya terd
Hukum Mendel I, yaitu hukum segregasi. Perbandingan pada F2 dua tangkai kecil menyerupai sendok yang berfu
untuk ciri dominan : resesif = 3 : 1, terjadi karena adanya proses
agar telur tidak tenggelam, biasanya terdapat p
penggabungan secara acak gamet-gamet betina dan jantan dari
tanaman F1. Bukti-bukti Mendel untuk menjelaskan teori permukaan media.
partikulat mengenai pewarisan: (a) Persilangan tanaman tinggi Larva instar 1 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih ben
dan pendek; (b) Pada generasi F1 semua keturunan (zuriat) berukuran 1 mm, bersegmen, berbentuk dan berg
berbatang tinggi; (c) Pada generasi F2 26% berbatang pendek seperti cacing, belum memiliki spirakel anterior.
dan 74% berbatang tinggi. Larva instar 2 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran
mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak seperti cac
Perkawinan dan Perkembangbiakan Dhrosophila memiliki mulut dan gigi berwarna hitam untuk ma
melanogaster
memiliki spirakel anterior.
Dewasa pada Dhrosophila melanogaster pada siklus
Tahapan Ciri-ciri
hidupnya berusia sekitar 8-9 hari. Setelah keluar dari pupa,
warna lalat buah masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Larva instar 3 Berbentuk lonjong pipih, berwarna putih, berukuran
Proses perkawinan diawali oleh atraksi lalat buah 4 mm, bersegmen, berbentuk dan bergerak sep
jantan untuk menarik lalat buah betina. Lalat buah jantan akan cacing, memiliki mulut dan gigi berwarna hitam l
mempertunjukkan 5 bentuk adaptasi tingkah laku secara besar dan jelas terlihat dibanding larva instar 2, mem
berurutan. Pertama, lalat buah jantan memainkan lagu yang spirakel anterior dan terdapat beberapa tonjolan p
bertujuan untuk menarik lalat buah betina untuk kawin dengan spirakel anteriornya.
cara memanjangkan dan menggetarkan sayapnya secara Prepupa Terbentuk setelah larva instar 3 merayap pada dind
horizontal. Setelah itu, lalat buah jantan akan memposisikan
botol, tidak aktif, melekatkan diri; berwarna pu
dirinya pada bagian belakang abdomen lalat buah betina dalam
posisi yang lebih rendah untuk mengetuk dan memukul-mukul kutikula keras dan memendek; tanpa kepala dan saya
(tap dan lick) pada genitalia lalat buah betina. Terakhir, lalat Pupa Tidak aktif dan melekatkan diri pada dinding bo
buah jantan akan menggulungkan abdomennya dan berusaha berwarna coklat, kutikula keras, memendek,
untuk melakukan kopulasi. Lama waktu kopulasi sekitar 30 besegmen.
menit. Imago Tubuh terbagi atas cephla, thorax, dan abdom
Lalat buah betina bisa menolak ajakan perkawinan bersayap transparan; memiliki mata majemuk biasa
dengan cara pergi. Perkawinan pertama lalat betina setelah 8-12 berwarna merah; dan ciri-ciri lainnya menyerupai
jam lalat buah betina muncul (emerge) atau keluar dari pupa.
lalat buah dewasa
Drosophila melanogaster betina sanggup menghasilkan 50-75
butir telur per hari atau dapat menghasilkan 400-500 butir telur.
Telur Drosophila melanogaster berwarna putih susu berbentuk
bulat panjang dengan ukuran 0,5 mm. Pada ujung anterior Faktor dan dampak yang Mempengaruhi Siklus Hidup
terdapat lubang yang disebut mikropil dan terdapat tonjolan Dhrosophila sp
memanjang seperti sendok. Pada ujung anterior terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada
mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. siklus hidup Dhrosophila melanogaster antara lain:
Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi Suhu lingkungan
hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan Lalat buah mengalami kondisi siklus hidup dan
yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan pertumbuhan yang optimal sekitar 8-11 hari apabila berada pada
embrio. (Borror, 1992) suhu 25o-28oC. Waktu perkembangan yang paling pendek (telur-
Perkembangan kelenjar ludah pada embrio Drosophila dewasa), adalah 7 hari, dan dicapai pada suhu 28 C.
terjadi sangat cepat dimulai pada perkembangan 4,5 jam dan Perkembangan meningkat pada suhu yang lebih tinggi, yaitu
diakhiri pada perkembangan 10 jam. Perkembangan ini diawali sekitar 30 C, selama 11 hari, hal tersebut berkaitan dengan
dengan spesifikasi sel primordial yang membentuk dua dimensi pemanasan tekanan. Pada suhu 25 C tersebut, lama harinya
lapisan sel ektoderm. Spesifikasi ini terjadi secara sempurna umumnya adalah sekitar 8.5 hari, sedangkan pada suhu 18 C
pada stadium 10 (kira-kira 5,5 jam perkembangan) yang terjadi lama harinya sekitar 19 hari dan pada suhu 12 C lama hari
pada daerah tertentu. Selanjutnya terjadi beberapa proses yang perkembangannya adalah 50 hari. Pada suhu 30 o ,lalat buah
melibatkan pergerakan dan perubahan fungsi sel. Namun dewasa yang dihasilkan akan steril.
demikian di dalam perkembangan kelenjar ludah ini tidak terjadi Nutrisi makanan
penambahan jumlah sel dari sel-sel primordial. Sel primordial Kekurangan nutrisi atau makanan akan menyebabkan
kelenjar ludah yaitu sejumlah sel yang bertanggunjawab untuk jumlah telur yang dihasilkan menurun dan pertumbuhannya
membentuk kelenjar ludah yang terdiri dari sel bakal kelenjar menjadi lambat. Lalat buah yang kekurangan nutrisi juga akan
(secretory cells) dan sel bakal saluran (duct cells) masing- menghasilkan larva-larva yang kecil, pupa yang kecil dan
masing dikendalikan oleh ekspresi lokalisasi faktor transkripsi seringkali gagal tumbuh menjadi lalat dewasa atau
dan lokalisasi signal sel. Dua gen homeotik sangat berperan menghasilkan individu dewasa yang akan menghasilkan sedikit
dalam pengaturan penentuan sel-sel tersebut yaitu Sex Comb telur. Viabilitas telur-telur ini juga dipengaruhi juga oleh jenis
Reduce (scr) dan Abdominal-B (Abd-B). Selain itu gen ketiga dan jumlah makanan yang dimakan oleh larva betina.
yang mengkode protein zinc finger yaitu gen treashirt (tsh) Tingkat Kepadatan
Pengisian botol medium sebaiknya dengan dalam keadaan ini larva berganti menjadi lalat dewasa
menggunakan medium buah yang cukup dan tidak terlalu (Ashburner,1985 )
banyak. Jumlah lalat buah dalam botol medium juga Siklus hidup lalat dewasa Drosophila melanogaster
mempengaruhi kualitas pertumbuhan lalat buah, yang sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya
dikembangkan dalam botol media cukup hanya beberapa pasang masih pucat dan sayapnya pun belum merentang. Sementara itu
saja. Dengan kondisi yang ideal, lalat buah dapat hidup hingga lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan akan
40 hari. Kondisi botol yang terlalu padat akan menurunkan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat
jumlah telur yang dihasilkan dan menurunkan lama hidup suatu buah jantan. Walupun banyak sperma yang masuk kedalam
individu (tingkat kematian meningkat). mikrophyle yang terdapat pada ujung anterior tapi hanya satu
Intensitas cahaya yang dapat berfertilisasi dengan pronoleus betina dan yang
Dhrosophila melanogaster menyukai daerah yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan
remang-remang. Intensitas cahaya yang tinggi akan embrio. (Borror,1992 )
menyebabkan fase bertelur yang terlambat. Intensitas cahaya Larva dan kebanyakan jenisnya terdapat di dalam buah
yang gelap (rendah) akan menyebabkan pertumbuhannya telah ditunjukkan bahwa larva sebenarnya makan ragi-ragi yang
menjadi lambat. tumbuh di dalam buah-buahan itu. Beberapa jenis ada yang
Medium bersifat ektoparasitik (pada ulat) atau bersifat pemangsa (pada
Kekentalan dan keenceran dari suatu medium akan mealybugs dan homoptera kecil lainnya) pada tahapan larva.
mempengaruhi pertumbuhan dari Dhrosophila melanogaster. Dalam kelompok ini karena waktu hidupnya yang pendek,
Pengenceran medium akan mempengaruhi jumlah telur yang kromosom-kromosom kelenjar ludah raksasa dan mudahnya
dihasilkan namun tidak berpengaruh pada siklus hidupnya. dipelihara telah dipakai secara meluas dalam penelitian-
Tingkat survival dan lamanya waktu hidup akan berkurang penelitian keturunan, (Borror, 1992).
apabila lalat dewasa berada pada medium yang sangat encer. Menurut Ellseth dan Baumgardner (1984), Lalat
Pada drosophila diremukan 4 pasang kromosom.Pada Dosophila mempunyai siklus hidup yang sangat pendek yaitu
lalat jantan dan lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sekitar 12 hari pada suhu kamar. Kondisi dibawah ideal dapat
sedikit perbedaan yaitu pada salah satu kromosom jantan menghasilkan 25 keturunan tiap tahun. Tiap lalat betina dapat
terdapat lengkungan seperti mata pancing.(Sepoetro.D.1975) menghasilkan telur sebanyak 100 butir dan dari jumlah tersebut
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah separuh akan menjadi lalat jantan dan separuhnya lagi akan
dipisahkan dalam bentuk segmen-segmen abdomen.Abdomen menjadi lalat betina. Siklus hidup lalat ini akan semakin pendek
betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-garis yang apabila kondisi lingkungannya tinggi.
berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan Ada 2 tipe lalat buah yaitu tipe normal (tipe liar) dan
sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu.Normalnya mutan. Tipe normalnya yaitu mata merah dan sayap panjang,
lalat betina akan memiliki 2 kromosom X.Sedangkan lalat jantan biasanya pada persilangan untuk lalat normal diberi tanda +.
hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik. Mutan dari lalat buah Drosophila melanogaster memiliki
Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting berbagai macam bentuk, biasanya pada bagian tubuh tertentu
dalam penentuan jenis kelamin. Pada kromosom Drosophila seperti sayap dan mata pada lalat mutan berbeda dengan tipe
hanya sedikit gen aktif.(Goodenough, 1984). normal.
1. Metamorfosis pada Drosophila merupakan metamorfosis Alat kelamin ditentukan oleh jumlah kromosom X yang
sempurna yaitu dari telur- larva intsar I, larva intsar II, larva dimiliki individu. Normalnya, lalat betina mempunyai 2
intsar III,-pupa dan imago. Perkembangan dimulai segera kromosom X, sedangkan yang jantan hanya memiliki satu
setelah terajadi fertilisasi yagn terdiri dari dua periode kromosom X ditambah satu salinan kromosom Y
yaitu : heterokromatik. kromosom Y tidak begitu memainkan peranan
Periode embrionik didalam telur pada saat fertilisasi sampai yang nyata dalam penentuan jenis kelamin. (Goodenough,1988)
pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi Menurut Suryo (1998), perbedaan jenis kelamin
dalam waktu 24 jam. Dan pada saat inilah larva tidak henti- umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
hentinya untuk makan ( Silvia, 2003 ) 1. Faktor Lingkungan. Biasanya yang mengambil peranan di
2. Setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan sini ialah keadaan fisiologis. Jika kadar hormon kelamin
postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu larva, dalam tubuh tidak seimbang penghasilan atau peredarannya,
pupa, dan imago ( fase seksual dengan perkembangan pada maka pernyataan fenotip pada suatu makhluk mengenai
sayap) formasi lainnya pada perkembangan secara seksual kelaminnya dapat berubah. Akibatnya watak kelaminnya
terjadi pada saat dewasa (Silvia,2003) pun mengalami perubahan.
Telur Drosophila berbentuk kecil bulat panjang dan 2. Faktor Genetik. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa
biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina drosophila faktor genetiklah yang menentukan jenis kelamin suatu
dewasa meletakkan telur 50-70 telur perhari atau maksimumnya makhluk hidup. Oleh karena bahan genetik terdapat di
400-500 buah dalam 10 hari ( Silvia, 2003 ) . telur Drosophila dalam kromosom, maka perbedaan jenis kelamin terletak
dilapisi oleh dua lapisan, yang pertama selaput vitelin tipis yang dalam komposisi kromosom. Inti sel tubuh lalat Drosophila
mengelilingi sitoplasma dan yang kedua selaput tipis tetapi kuat hanya memiliki 8 buah kromosom saja, sehingga mudah
( korion ) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangakai dmamati dan dihitung. 6 buah kromosom (3 pasang) pada
tipis. Khorion mempunyai kulit bagian luar yang sangat keras lalat betina maupun jantan sama bentuknya, disebut
dari telur tersebut ( Borror, 1992 ) kromosorn autosom (kromosom tubuh) dan 2 buah
Saat larva Drososphila membentuk cangkang pupa, kromosom (1 pasang) disebut krornosom kelamin (seks
tubuhnya memendek, kutikulum menjadi keras berpigmen, kromosom) karena bentuknya berbeda antara lalat jantan
tanpa kepala dan sayap yang disebut larva instar. Formasi pupa dan lalat betina. (Suryo, 1998).
ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap dan kai.
Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif dan

Anda mungkin juga menyukai

  • PR Fishew
    PR Fishew
    Dokumen2 halaman
    PR Fishew
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • RANCOB
    RANCOB
    Dokumen23 halaman
    RANCOB
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Formulir Pengajuan Judul
    Formulir Pengajuan Judul
    Dokumen2 halaman
    Formulir Pengajuan Judul
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen17 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Sistem Saraf
    Sistem Saraf
    Dokumen23 halaman
    Sistem Saraf
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • SURAT_NIKAH
    SURAT_NIKAH
    Dokumen2 halaman
    SURAT_NIKAH
    Delicious Poppin
    100% (4)
  • PR Fistum
    PR Fistum
    Dokumen4 halaman
    PR Fistum
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Dokumen4 halaman
    Cahaya Memegang Peranan Penting Dalam Proses Fisiologis Tanaman
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • 1 Aku Ni Napolaaa
    1 Aku Ni Napolaaa
    Dokumen1 halaman
    1 Aku Ni Napolaaa
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen5 halaman
    TUGAS
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Jawab
    Jawab
    Dokumen2 halaman
    Jawab
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Jawab
    Jawab
    Dokumen2 halaman
    Jawab
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Ahaaaa Aku DPT Ide
    Ahaaaa Aku DPT Ide
    Dokumen1 halaman
    Ahaaaa Aku DPT Ide
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Bahan Kuliah Mikro
    Bahan Kuliah Mikro
    Dokumen91 halaman
    Bahan Kuliah Mikro
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Makalah Mikrobiologi
    Makalah Mikrobiologi
    Dokumen38 halaman
    Makalah Mikrobiologi
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 Mikrobiologi
    Tugas 1 Mikrobiologi
    Dokumen16 halaman
    Tugas 1 Mikrobiologi
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • First Kiss
    First Kiss
    Dokumen13 halaman
    First Kiss
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mikrobiologi 2
    Tugas Mikrobiologi 2
    Dokumen1 halaman
    Tugas Mikrobiologi 2
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • PERCOBAAN
    PERCOBAAN
    Dokumen1 halaman
    PERCOBAAN
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Rancangan Penelitian
    Rancangan Penelitian
    Dokumen7 halaman
    Rancangan Penelitian
    Usman Afandi
    Belum ada peringkat
  • Daftar Piket Kelas I 2016
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Dokumen5 halaman
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Flower Boy
    Flower Boy
    Dokumen3 halaman
    Flower Boy
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • JUDUL
    JUDUL
    Dokumen3 halaman
    JUDUL
    bunga
    Belum ada peringkat
  • Teen Top Puasa
    Teen Top Puasa
    Dokumen11 halaman
    Teen Top Puasa
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Piket Kelas I 2016
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Dokumen5 halaman
    Daftar Piket Kelas I 2016
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Teen Top Puasa Eps.5
    Teen Top Puasa Eps.5
    Dokumen13 halaman
    Teen Top Puasa Eps.5
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Cinta Sebatas Patok Tenda
    Cinta Sebatas Patok Tenda
    Dokumen22 halaman
    Cinta Sebatas Patok Tenda
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat
  • Hurt Locker
    Hurt Locker
    Dokumen25 halaman
    Hurt Locker
    Delicious Poppin
    Belum ada peringkat