Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan sumbangan Louis Pasteur dan Robert Koch dalam perkembangan mikrobiologi?

Jawaban :
a. Louis Pasteur (1822-1895)
Louis Pasteur menjebak organisme yang terbawa udara dalam kapas, dia juga
memanaskan leher labu angsa, mensteril meida, membiarkan labu terbuka; hasil
percobaan menunjukkan tidak ada pertumbuhan organisme sebab partikel debu yang
membawa organisme tidak mencapai medium; namun debu terjebak dalam leher labu;
jika leher labu dipecah, debu akan mencapai medium dan organisme akan tumbuh;
dengan cara ini, Pasteur telah mematahkan teori generasi spontan.
Pasteur banyak meneliti tentang proses fermentasi (1875-1876). Suatu saat
perusahaan pembuat anggur dari gula bit, menghasilkan anggur yang masam.
Berdasarkan pengamatannya secara mikroskopis, sebagian dari sel khamir diganti
kedudukannya oleh sel lain yang berbentuk bulat dan batang dengan ukuran sel lebih
kecil. Adanya sel-sel yang lebih kecil ini ternyata mengakibatkan sebagian besar proses
fermentasi alkohol tersebut didesak oleh proses fermentasi lain, yaitu fermentasi asam
laktat. Dari kenyataan ini, selanjutnya dibuktikan bahwa setiap proses fermentasi tertentu
disebabkan oleh aktivitas mikroba tertentu pula, yang spesifik untuk proses fermentasi
tersebut. Sebagai contoh fermentasi alkohol oleh khamir, fermentasi asam laktat oleh
bakteri Lactobacillus, dan fermentasi asam sitrat oleh jamur Aspergillus.
Selama meneliti fermentasi asam butirat, Pasteur menemukan adanya proses
kehidupan yang tidak membutuhkan udara. Pasteur menunjukkan bahwa jika udara
dihembuskan ke dalam bejana fermentasi butirat, proses fermentasi menjadi terhambat,
bahkan dapat terhenti sama sekali. Dari hal ini kemudian dibuat 2 istilah, (1) kehidupan
anaerob, untuk mikroba yang tidak memerlukan Oksigen, dan (2) kehidupan aerob, untuk
mikroba yang memerlukan Oksigen.
Secara fisiologis adanya fermentasi dapat digunakan untuk mengetahui beberapa
hal. Oksigen umumnya diperlukan mikroba sebagai agensia untuk mengoksidasi senyawa
organik menjadi CO2. Reaksi oksidasi tersebut dikenal sebagai respirasi aerob, yang
menghasilkan tenaga untuk kehidupan jasad dan pertumbuhannya. Mikroba lain dapat
memperoleh tenaga dengan jalan memecahkan senyawa organik secara fermentasi
anaerob, tanpa memerlukan Oksigen.
Beberapa jenis mikroba bersifat obligat anaerob atau anaerob sempurna. Jenis lain
bersifat fakultatif anaerob, yaitu mempunyai dua mekanisme untuk mendapatkan energi.
Apabila ada Oksigen, energi diperoleh secara respirasi aerob, apabila tidak ada Oksigen
energi diperoleh secara fermentasi anaerob. Pasteur mendapatkan bahwa respirasi aerob
adalah proses yang efisien untuk menghasilkan energi.
Menurut Pasteur, proses fermentasi merupakan proses vital untuk kehidupan.
Pendapat tersebut ditentang oleh Bernard (1875), bahwa khamir dapat memecah gula
menjadi alkohol dan CO2 karena mengandung katalisator biologis dalam selnya.
Katalisator biologis tersebut dapat diekstrak sebagai larutan yang tetap dapat
menunjukkan kemampuan fermentasi, sehingga fermentasi dapat dibuat sebagai proses
yang tidak vital lagi (tanpa sel).
Pada tahun 1897, Buchner dapat membuktikan gagasan Bernard, yaitu pada saat
menggerus sel khamir dengan pasir dan ditambahkan sejumlah besar gula, terlihat dari
campuran tersebut dibebaskan CO2 dan sedikit alkohol. Penemuan ini membuka jalan ke
perkembangan biokimia modern. Akhirnya dapat diketahui bahwa pembentukan alkohol
dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-
masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik atau dikenal sebagai enzim. Pasteur
menggunakan istilah khusus untuk mengatakan kerusakan pada minuman anggur oleh
mikrobia, yaitu disebut penyakit Bir. Ia juga mempunyai dugaan kuat tentang adanya
peran mikroba dalam menyebabkan timbulnya penyakit pada jasad tingkat tinggi. Bukti-
buktinya adalah dengan ditemukannya jamur penyebab penyakit pada tanaman gandum
(1813), tanaman kentang (1845), dan penyakit pada ulat sutera serta kulit manusia.
b. Robert Koch (1843-1910)
Pada tahun 1850 diketahui bahwa dalam darah hewan yang sakit antraks, terdapat
bakteri berbentuk batang. Davaine (1863-1868) membuktikan bahwa bakteri tersebut
hanya terdapat pada hewan yang sakit, dan penularan buatan menggunakan darah hewan
yang sakit pada hewan yang sehat dapat menimbulkan penyakit yang sama. Pembuktian
bahwa antraks disebabkan oleh bakteri dilakukan oleh Robert Koch (1876), sehingga
ditemukan postulat Koch yang merupakan langkah-langkah untuk membuktikan bahwa
suatu mikroba adalah penyebab penyakit.
Robert Koch (1876) menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh gurunya, Jacob
Henle (1809-1895), dapat menjelaskan hubungan antara Bacillus anthracis and anthrax;
kriterianya dikenal sebagai postulat Koch dan masih digunakan untuk menjelaskan
hubungan antara mikroorganisme tertentu dengan penyakit tertentu.
Postulat Koch:
1) Mikroorganisme harus ada di setiap kasus penyakit tetapi tidak ada pada individu
sehat.
2) Mikroorganisme yang dicurigai (suspected) harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan
dalam kultur murni.
3) Penyakit yang sama harus timbul jika mikroorganisme hasil isolasi diinokulasi
tersebut pada individu sehat.
4) Mikroorganisme yang sama harus ditemukan lagi dari individu yang sakit tersebut
Robert Koch dan kawan-kawan mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain
untuk mengkultur patogen bakteri pada media padat pertumbuhan, dengan demikian
mikrobiologis dapat mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni (tunggal).

2. Apakah yang dimaksud dengan postulat Koch?


3. Jelaskan penemuan yang menjadi dasar berkembangnya ekologi mikroba, virology,
mikrobiologi industry dan biologi molekuler?
4. Membandingkanlah antara sel prokaryotic dan sel eukaryotik
5. Sebutkanlah empat ciri khas yang dimiliki oleh bakteri
6. Jelaskanlah mengapa cyanobakteri dibedakan dengan bakteri yang lain
7. Jelaskanlah empat kelompok bakteri yang termasuk dalam Bergeys Manual of
Determinative Bacteriology
8. Analisislah pengaruh keberadaan bakteri terhadap kehidupan manusia.

Anda mungkin juga menyukai