Anda di halaman 1dari 3

Flower Boy

Genre : Romance || Length : One Shoot || Rating : PG +15


Cast :
Kim Ye Ri as Kim Ye Ri
Lee Byung Hun as L.Joe
Choi Jong Hyun as Changjo
***
Selamat pagi dunia, kau tau betapa bahagianya aku hari ini. Ya.. karena hari ini
adalah hari libur dan tak ada hari selain hari seperti ini yang aku nantikan setiap
harinya.
Aku dapat merasakan hari-hari berlalu sangat cepat, apalagi kegiatanku sebagai
seorang mahasiswi semester 6. Tak ada hari tanpa belajar, dan itu sangat
membosankan. Aku bukan anak yang pintar, tapi aku cukup puas mencicipi
beberapa nilai sempurna dimata kuliahku. Itu semua juga karena kerja keras yang
aku lakukan selama ini. Selain berkuliah, aku juga bekerja paruh waktu disebuah
caf. Sebab itulah, aku merasa hidup yang aku jalani sangat berat. Seseorang?

Jangan tanyakan. Aku tinggal sendiri disebuah kontrakan, tanpa orang tua apalagi
saudara.
Pagi ini, dengan semangat aku turun dari kasur empukku. Melangkah ringan kearah
jendela, lalu membuka gorden dengan senyuman lebar. Wae? Karena rutinitas
seperti ini sudah sangat lama tak aku lakukan. Jadi, terselip rasa bahagia dihati
kecilku.
Hoooaaamm.. Yaa! Ye Riah ireona. Kau tak boleh mengantuk.. Kaja banyak sekali
yang harus kau lakukan hari ini eoh..omelku menceramahi diri sendiri.
Aku berjalan ke kamar mandi, membasuh muka dan juga menyikat gigi. Selanjutnya
aku bersiap-siap untuk melakukan jogging.
Saat mengikat tali sepatu didepan rumah, aku sadar dari arah depan ada yang
sedang memperhatikan gerak-gerikku. Aissstt.. Changjoyaerangku dalam hati.
Tanpa menoleh, aku tetap memfokuskan mataku pada simpul-simpul tali sepatu,
yang ntah kenapa menjadi sangat rumit. Apa sekarang aku sedang gugup?
Omooya.. kemana larinya rohku saat ini.
Gaman isseo.. Kau terlalu lama memasangnya!!
Aku hanya berkedip, dan kini Changjo berlutut didepanku. Tangannya lihai
membenarkan simpul tali sepatuku yang kusut. Dan aku sadar, kini napasku tengah
tertahan diparu-paru.
Cihh, apa kau gugup? Igeobwatangannya meraih daguku, Astaga aku tak bisa
berfikir saat ini, otakku tak merespon apapun, aku hanya terpaku wajahmu benarbenar memerah, seperti kepiting rebus arolanjutnya lagi sembari berulang kali
menggerakkan wajahku kekanan dan kekiri.
YAA..apa yang kau lakukan? Siapa yang gugup? Siapa yang memerah? Aku? Hah
nan aniyaAku cepat memalingkan wajah dan dengan bodohnya aku melontarkan
pertanyaan dari pernyataan yang Changjo utarakan. Tak mau malu, aku memilih
menghindar, menjauhinya beberapa langkah. Dia benar, dan selalu benar. Aku juga
tak mengerti kenapa aku selalu saja menjadi gadis bodoh bila didekatnya.
Waeyo? Apa kau marah?Senyum tipis jelas terlihat diwajah Changjo, walau
berusaha tak melihatnya tapi mataku tetap saja berputar kearah pemuda itu.
Ani. Cepatlah jika ingin mengikutiku
Mwo? Mengikutimu?
Mmm..mak.maksudku jika ingin berjogging bersama, lebih cepatlah sedikitUcapku
kikuk.

Changjo adalah satu-satunya teman dekat yang dimiliki Ye Ri saat ini. Sudah berlalu
5 tahun, dan Ye Ri semakin mengenal Changjo lebih dalam. Ye Ri tak bisa
menyangkal, bahwa perasaan suka muncul mengusiknya. Tapi, ia sama sekali tak
ingin perasaan itu terus tumbuh dan nantinya malah merusak persahabatan
mereka.
Di tepi Sungai Han. Dengan tatapan kedepan menikmati aliran sungai yang tenang.
Changjo dan Ye Ri duduk beristirahat. Sudah hampir 2 jam mereka berjogging, dan
dengan menikmati sapuan angin di sanalah cara mereka berdua menghilangkan
rasa letih.
Untuk beberapa menit, di antara mereka sama sekali tak ada perbincangan. Mereka
berdua hanya duduk di anak tangga, meluruskan kaki dan berulang kali mengendus
udara segar. Aroma khas air jelas melintas di indera penciuman mereka. Dan itu
sangat menenangkan.
Changjoya. Bagaimana dengan pekerjaanmu?Ye Ri memulai percakapan. Ia
memutar kepalanya ke arah Changjo yang masih fokus memandang kedepan.
Changjo pun melirik Ye Ri, kemudian membalas ucapannya dengan singkat dan
sedikit anggukanBaik
Geure? Ah syukurlah Ye Ri tersenyum tipis menanggapi sikap Changjo yang
dinginKau haus? Aku akan beli minuman.. Tunggulah eohLanjut Ye Ri. Ia lalu
berdiri, berniat pergi namun tangannya tertarik dan menghentikan langkahnya.
Ye Ri menoleh, namun yang dilihatnya pertama adalah genggaman tangan
ChangjoTidak usah. Biar aku sajaUcap Changjo dengan lekukan senyum di
wajahnya.
A.. Baiklah
Masih berdiri, tanpa genggaman lagi. Ye Ri hanya memperhatikan punggung
Changjo yang berjalan pergi meninggalkanya untuk membeli minuman memang
tak ada yang salah dengan punggung Changjo, tapi pemuda - pemilik punggung
simetris itu - telah membuat darahnya mendesir. Aliran listrik statis seakan mengalir
cepat di dalam darah Ye Ri, saat tangan Changjo berusaha menahan laju
langkahnya.

Anda mungkin juga menyukai