Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Fear Of Failure, Motivasi Berprestasi Dan Minat Belajar............

PENGARUH FEAR OF FAILURE, MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR


TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PADA TUGAS MATA PELAJARAN AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA
Nashuha Putri Hartantya
Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya, e-mail: putrinatya96@gmail.com

Luqman Hakim
Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya, e-mail: luqmanhakim@unesa.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fear of failure, motivasi berprestasi dan minat belajar
terhadap prokrastinasi akademik pada tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa kelas X
akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk. Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal dengan metode
kuantitatif.Instrumen penelitian ini menggunakan angket. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 143 siswa
dan sampel yang diambil menggunakan teknik random sampling diperoleh sebesar 105 siswa. Teknik
analisis data penelitian ini menggunakan uji regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi komputer
SPSS 22.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) fear of failure, motivasi berprestasi
dan minat belajar secara simultan berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik pada tugas mata pelajaran
Akuntansi Perusahaan Jasa, (2) fear of failure secara parsial berpengaruh positif terhadap prokrastinasi
akademik pada tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa, (3) motivasi berprestasi secara parsial
berpengaruh positif terhadap prokrastinasi akademik pada tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan
Jasa siswa, (4) minat belajar secara parsial berpengaruh negatif terhadap prokrastinasi akademik pada tugas
mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa.
Kata Kunci: fear of failure, motivasi berprestasi, minat belajar, prokrastinasi akademik.

Abstract
The purpose of this research is to know the influence of fear of failure, achievement motivation and interest
in learning the academic procrastination on the assignment of subjects Accounting Services Company
accounting class X SMK Negeri 2 Nganjuk. This type of research is associative causal research method
kuantitatif.Instrumen this study using a questionnaire. The population in this study were 143 students and
samples taken using random sampling techniques was obtained by 105 students. This research data
analysis techniques using multiple linear regression with the help of a computer application SPSS 22.0 for
Windows. The results of this study indicate that: (1) fear of failure, achievement motivation and interest in
learning simultaneously affect the academic procrastination on the assignment of subjects Accounting
Services Company, (2) fear of failure is partially positive effect on academic procrastination on the
assignment of subjects Accounting Services company, (3) the achievement motivation partially positive
effect on academic procrastination on the assignment of subjects Accounting Services company students,
(4) interest in learning partially negatively affect academic procrastination on the task subjects company
Accounting Services.
Keywords: fear of failure, achievement motivation, interest in learning, academic procrastination.

PENDAHULUAN

Seperti yang tertulis dalam UU No. 2/2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional pasal 15 , Pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.
Semua instansi pasti membuntuhkan akuntansi,
oleh sebab itu minat pada SMK jurusan akuntansi sangat
tinggi. Hal ini harus diimbangi dengan kualitas lulusan
SMK jurusan akuntansi yang baik. Kualitas dapat dilihat
dari prestasi belajar siswa berupa nilai. Tetapi nilai
merupakan hasil akhir, terdapat proses penting yang

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap


manusia di era modern saat ini, karena pendidikan
berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Proses pembelajaran, media pembelajaran
dan kurikulum yang baik merupakan salah satu faktor
terciptanya kualitas pendidikan yang baik. Sekolah
menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang
pendidikan yang dimiliki Indonesia yang bertujuan
melahirkan generasi sumber daya manusia yang
berkualitas dan siap kerja bersaing di era globalisasi.

Jurnal Pendidikan. Volume 5 Nomor 05 tahun 2016, 1-6


dilalui oleh siswa. Sebagai siswa yang akan terjun
langsung ke dunia kerja, siswa harus benar-benar siap
dalam keilmuan dan praktisnya. Nilai saja tidak cukup
untuk membuktikan bahwa siswa dianggap mampu.
Karena berbagai faktor dan tuntutan yang mengharuskan
mendapat nilai bagus, mengakibatkan siswa berpikir
bahwa nilai adalah segalanya. Siswa akan melakukan
segala cara untuk mendapatkan target nilai yang bagus.
Dalam akuntasi, terdapat proses panjang sebelum
laporan
keuangan
siap
menjadi
informasi
ekonomi/keuangan bagi pihak yang membutuhkan. Siswa
yang dalam proses pembelajaran mengerjakan tugasnya
sendiri, pasti dapat menguasai materi. Karena akuntansi
terdapat unsur menghitung, mengidentifikasi dan
menggolongkan didalamnya sehingga membutuhkan
konsentrasi, ketepatan, ketelitian dan kerapian dalam
mengerjakan. Oleh sebab itu proses pembelajarannya
membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Tuntutan
mendapat nilai bagus dan proses pembelajaran akuntansi
yang panjang mengakibatkan siswa melakukan tindakan
prokrastinasi akademik yang berujung pada kecurangan
akademik.
Dalam psikologi terdapat istilah prokrastinasi
berasal dari bahasa latin yaitu procrastinatus, yang berarti
pro (forward/meneruskan, lebih menyukai) dan crastinus
(besok) (Gafni & Geri, 2010). Sehingga dari istilah
tersebut dapat dimengerti bahwa prokrastinasi adalah
meneruskan atau lebih suka mengerjakan pada hari besok
atau tak terhingga. Ferrari, dkk (dalam Latifah, 2013) juga
menjelaskan prokrastinasi adalah sebagai suatu perilaku
penundaan, yang dapat dilihat dari penundaan untuk
memulai menyelesaikan tugas yang dihadapi dan
keterlambatan dalam menyelesaikan tugas.
Besarnya
peluang terjadinya
prokrastinasi
akademik dikarenakan kurangnya punishment yang dapat
membuat jera pada prokrastinator (pelaku prokrastinasi).
Pengalaman mendapat nilai bagus dari menunda tugas
kemudian menyontek pekerjaan tugas temannya
merupakan suatu reward yang didapat siswa. Pengalaman
ini membuat siswa memandang perilaku menunda dan
menyontek adalah hal yang biasa.
Rothblum et al. (1986) menyebutkan beberapa
faktor yang menyebabkan siswa melakukan prokrastinasi
akademik, faktor pertama yang memiliki nilai 49,4% dari
semua variabel yang diteliti adalah takut akan kegagalan
(fear of failure). Hal yang wajar bila siswa pada umumnya
memiliki rasa takut gagal dalam mengerjakan tugas,
terlebih khusunya siswa SMK jurusan akuntansi. Karena
dalam mengerjakan tugas akuntansi terdapat proses yang
panjang, sehingga siswa takut apabila mereka ditengah
proses ada kesalahan yang akan mempengaruhi hasil
akhir.Selaras dengan teori yang dipaparkan Rothblum et
al., penelitian yang dilakukan oleh Sebastian (2013)

menemukan adanya hubungan positif antara kedua


variabel yang diuji yaitu fear of failure dan prokrastinasi
akademik. Berbeda dengan hasil penelitian dari Mastuti
dan Setyadi (2014) menyimpulkan bahwa fear of failure
tidak memberikan pengaruh terhadap prokrastinasi
akademik.
Rumiani (2006) menyebutkan faktor lain siswa
melakukan prokrastinasi, faktor tersebut adalah motivasi
berprestasi. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa
motivasi berprestasi
memiliki korelasi dengan
prokrastinasi akademik. Lum (dalam Steel, 2007)
menyebutkan bahwa penemuan pertama
yang ditemukan di bidang prokrastinasi
adalah seorang penunda (prokrastinator)
cenderung memiliki motivasi berprestasi yang
rendah. Siswa yang menunda tugasnya
mencerminkan
bahwa
mereka
memiliki
motivasi berprestasi yang rendah. Sedikit
keinginan
mereka
untuk
mendapatkan
prestasi. Tapi dalam penelitian yang dilakukan
Siregar (2015) membuktikan bahwa tidak ada
hubungan antara motivasi berprestasi dengan
prokrastinasi akademik.
Djamarah (dalam Siagian, 2015) menyebutkan
Minat belajar cenderung menghasilkan prestasi yang
tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi belajar yang rendah. Siswa yang
berminat untuk belajar akuntansi, tidak akan menyerah
pada tugas akuntansi yang menurut siswa itu sulit. Steel
(2007) menambahkan bahwa tugas yang sulit berpotensi
besar terjadinya prokrastinasi akademik. Minat belajar
akuntansi harus dimiliki siswa SMK jurusan akuntansi.
Dengan memiliki minat belajar akuntansi yang tinggi,
siswa akan meraih hasil belajar yang baik dan siap terjun
dalam dunia kerja.
Pada observasi awal yang dilakukan oleh peneliti,
diketahui bahwa beberapa siswa melakukan prokrastinasi
akademik. Hasil wawancara dengan beberapa guru bukan
pengampu akuntansi mengatakan bahwa pada saat mata
pelajaran berlangsung, beberapa siswa mengerjakan tugas
mata pelajaran pada jam berikutnya. Dan mata pelajaran
tersebut merupakan mata pelajaran akuntansi. Sedangkan
hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa
mengerjakan tugas dalam perasaan malas dan kurang
percaya diri, sehingga siswa mengerjakan tugas hampir
mendekati batas waktu yang ditentukan karena menunggu
pekerjaan temannya selesai untuk mereka contek.
Berdasarkan riset gap (research gap) pada
penelitian terdahulu dan uraian di atas maka peneliti ingin
melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Fear of
Failure, Motivasi Berprestasi dan Minat Belajar terhadap
Prokrastinasi Akademik pada Tugas Mata Pelajaran

Pengaruh Fear Of Failure, Motivasi Berprestasi Dan Minat Belajar............


Akuntansi Perusahaan Jasa Siswa Kelas X Akuntansi
SMK Negeri 2 Nganjuk.

secara parsial berpengaruh positif terhadap prokrastinasi


akademik (Y).
Hasil uji secara parsial variabel motivasi
berprestasi (X2) diperoleh t hitung sebesar 4,699 dan nilai
signifikansi 0,001. Hasil tersebut menunjukkan nilai t
hitung sebesar 4,699 > t tabel sebesar 1,660 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima sehingga variabel motivasi berprestasi
(X2) secara parsial berpengaruh positif terhadap
prokrastinasi akademik (Y).
Hasil uji secara parsial variabel minat belajar (X3)
diperoleh t hitung sebesar -3,830 dan nilai signifikansi
0,000. Hasil tersebut menunjukkan nilai t hitung sebesar
3,830 > t tabel sebesar 1,660 dan nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
sehingga variabel minat belajar (X3) secara parsial
berpengaruh negatif terhadap prokrastinasi akademik (Y).

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif
kausal dengan metode kuantitatif yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh fear of failure, motivasi berprestasi
dan minat belajar terhadap prokrastinasi akademik pada
tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa
kelas X akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk. Populasi
dalam penelitian ini sebanyak 143 siswa dan sampel yang
diambil menggunakan teknik random sampling diperoleh
sebesar 105 siswa. Adapun rancangan penelitian ini dapat
dilihat pada gambar ini.
Fear of Failur
(X1)
Motivasi
Berprestasi
(X2)
Minat Belajar
(X3)

Pembahasan
Pengaruh Fear of Failure, Motivasi Berprestasi dan
Minat Belajar terhadap Prokrastinasi akademik
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variabel fear of failure (X1), motivasi berprestasi (X2) dan
minat belajar (X3) secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel prokrastinasi akademik
(Y), dibuktikan dari hasil uji F yang menunjukkan nilai F
hitung sebesar 6,833 yang lebih besar dari F tabel 2,69.
Sedangkan pada nilai signifikansi diperoleh nilai sebesar
0,000 yang lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel fear
of failure (X1), motivasi berprestasi (X2) dan minat
belajar (X3) secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel prokrastinasi
akademik (Y) pada tugas mata pelajaran Akuntansi
Perusahaan Jasa kelas X Akuntansi SMK Negeri 2
Nganjuk. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat fear of
failure (takut akan kegagalan), motivasi berprestasi dan
minat belajar maka semakin tinggi prokrastinasi
akademik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mastuti (2014) yang menyatakan bahwa
fear of failure dan motivasi prestasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap prokrastinasi akademik. Hal ini
juga sejalan dengan teori yang dikemukakan Steel (2007)
dimana prediktor terkuat dari tindakan prokrastinasi
adalah fear of failure (takut akan kegagalan) dan motivasi
prestasi. Aditya (2012) juga menyebutkan adanya
hubungan yang sangat signifikan antara minat belajar
dengan prokrastinasi akademik pada remaja.
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas
dan beberapa teori yang telah dikemukakan maka dapat
diketahui terdapat kesesuaian antara teori dengan hasil
penelitian. Nilai koefisien determinasi sebesar 0,305 yang

Prokrastinasi
Akademik
Siswa (Y)

Gambar 1. Rancangan Penelitian


Instrumen penelitian ini berupa angket atau
kuisioner tertutup dengan skala likert yang mempunyai 4
(empat) alternatif jawaban untuk mengumpulkan data
variabel perilaku prokrastinasi akademik (Y), data
variabel fear of failure (X1), data veriabel motivasi
berprestasi (X2), dan data variabel minat belajar (X3).
Teknik analisis data penelitian ini menggunakan uji
regresi linier berganda dengan bantuan aplikasi komputer
SPSS 22.0 for windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil uji secara simultan (uji F) diperoleh F hitung
16,205 > F tabel 2,69. Sedangkan pada nilai signifikansi
diperoleh nilai sebesar 0,000 < taraf signifikansi 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima yang menunjukkan
bahwa variabel bebas yaitu fear of failure (X1), motivasi
berprestasi (X2) dan minat belajar (X3) secara simultan
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu Prokrastinasi
akademik (Y).
Hasil uji secara parsial variabel fear of failure (X1)
diperoleh t hitung sebesar 4,572 dan nilai signifikansi
diperoleh sebesar 0,000. Hasil tersebut menunjukkan nilai
t hitung sebesar 4,572 > t tabel sebesar 1,660 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima sehingga variabel fear of failure (X1)

Jurnal Pendidikan. Volume 5 Nomor 05 tahun 2016, 1-6


berarti pengaruh fear of failure, motivasi berprestasi dan
minat belajar terhadap prokrastinasi akademik sebesar
30,5% sedangkan 69,5% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Prokrastinasi akademik adalah penundaan dalam
memulai atau menyelesaikan suatu tugas tanpa ada alasan
yang baik meskipun sudah mengetahui dampaknya.
Prokrastinasi akademik memiliki 2 faktor penyebab yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Prokrastinasi
akademik dipengaruhi sebesar 30,5% oleh faktor internal
yaitu fear of failure, motivasi berprestasi dan minat
belajar. Fear of failure atau takut akan kegagalan membuat
individu meragukan kemampuannya sendiri sehingga
dapat menhambat dalam mengerjakan tugas dan terjadi
tindakan prokrastinasi akademik. Prokrastinasi akademik
dapat ditekan dengan memiliki motivasi berprestasi dan
minat belajar yang tinggi, individu akan senang hati
mengerjakan tugasnya hingga tuntas tanpa adanya
tindakan prokrastinasi akademik. Sedangkan 69,5%
sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor
internal yang bukan merupakan variabel pada penelitian
ini.
Pengaruh Fear of Failure terhadap Prokrastinasi
akademik
Berdasarkan hasil analisis data statistik yaitu hasil
uji t dari fear of failure (X1) diperoleh t hitung sebesar
4,572 dan nilai signifikansi diperoleh sebesar 0,000. Hasil
tersebut menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,572 > t tabel
sebesar 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
signifikan fear of failure (X1) terhadap prokrastinasi
akademik (Y) pada tugas mata pelajaran Akuntansi
Perusahaan Jasa siswa kelas X SMK Negeri 2 Nganjuk.
Hal ini berarti semakin tinggi tingkat fear of failure (takut
akan kegagalan) maka semakin tinggi prokrastinasi
akademik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fatimah dkk (2011) yang menyatakan
bahwa ada pengaruh positif signifikan antara dari fear of
failure dan prokrastinasi akademik. Siswa cenderung
melakukan tindakan prokrastinasi dalam mengerjakan
tugas ketika mereka tau tugas tersebut untuk mengukur
kemampuan mereka. Hal ini dikarenakan mereka
memiliki rasa takut (fear of failure) sehingga siswa
menunda untuk mulai mengerjakan atau menyelesaikan
tugas. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sebastian
(2013) juga menyatakan adanya hubungan positif antara
kedua variabel yaitu fear of failure dan prokrastinasi
akademik. Prokrastinasi akademik terjadi bila seseorang
yang memiliki rasa takut akan kegagalan yang tinggi akan
cenderung menganggap tugas yang sulit sebagai hal yang
tidak menyenangkan sehingga menyebabkan seseorang

mudah teralihkan oleh aktivitas lain yang dianggap lebih


menarik. Steel (2007) mengemukakan teori bahwa
perasaan takut akan gagal atau fear of failure merupakan
faktor internal dari tindakan prokrastinasi. Namun
penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian dari
Setyadi dan Mastuti (2014) yang menyimpulkan bahwa
fear of failure tidak memberikan pengaruh terhadap
prokrastinasi akademik. Hal itu dikarenakan sebagian
besar subjek penelitian memiliki tingkat fear of failure
dan prokrastinasi dalam kategori sedang, sehingga
kemungkinan hal tersebut yang menyebabkan tidak ada
pengaruh fear of failure terhadap prokrastinasi akademik.
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan dan
beberapa teori yang telah dikemukakan, dapat diketahui
bahwa terdapat kesesuaian teori dengan hasil penelitian
yang menunjukkan pengaruh positif antara fear of failure
terhadap prokrastinasi akademik. Nilai koefisien regresi
diperoleh sebesar 0,225 bernilai positif yang berarti setiap
peningkatan fear of failure sebesar satu satuan akan
meningkatkan kemungkinan prokrastinasi akademik
sebesar 0,225. Individu yang memiliki rasa takut
kegagalan akan meragukan kemampuannya sendiri
sehingga timbul pemikiran-pemikiran negatif yang dapat
menghambat mereka dalam mengerjakan tugas.
Pemikiran-pemikiran negatif ini dimiliki oleh siswa kelas
X Akuntansi SMK Negeri 2 Nganjuk. Pemikiran negatif
tersebut adalah ketakutan akan dialaminya penghinaan
dan rasa malu, ketakutan akan penurunan estimasi diri
(self-estimate) individu, ketakutan akan hilangnya
pengaruh sosial, ketakutan akan ketidakpastian masa
depan, dan ketakutan akan mengecewakan orang yang
penting bagi mereka seperti orang tua.
Pengaruh Motivasi Berprestasi terhadap Prokrastinasi
akademik
Berdasarkan hasil analisis data statistik yaitu hasil
uji t dari motivasi berprestasi (X2) diperoleh t hitung
sebesar 4,699 dan nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut
menunjukkan nilai t hitung sebesar 4,699 > t tabel sebesar
1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
motivasi berprestasi (X2) terhadap prokrastinasi akademik
(Y) pada tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa
siswa kelas X SMK Negeri 2 Nganjuk. Hal ini berarti
semakin tinggi tingkat motivasi berprestasi maka semakin
tinggi prokrastinasi akademik.
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
dari Rumiani (2006) bahwa motivasi berprestasi memiliki
korelasi dengan prokrastinasi akademik. Hasilnya
menunjukkan korelasi negatif antara motivasi berprestasi
dengan prokrastinasi akademik dapat dimengerti bila
semakin tinggi motivasi berprestasi maka prokrastinasi
akademik akan semakin rendah. Karakteristik siswa

Pengaruh Fear Of Failure, Motivasi Berprestasi Dan Minat Belajar............


memiliki motivasi berprestasi tinggi antara lain sikap suka
bekerja keras, ulet, berorientasi masa depan, tidak suka
membuang waktu, optimis, bertanggung jawab dan
memperhitungkan resiko. Siswa yang melakukan
prokrastinasi akan meninggalkan tugasnya dan membuang
waktunya dengan mengerjakan hal lain yang lebih
disukai. Penelitian ini juga bertentangan dengan teori
yang dikemukakan oleh Steel (2007) bahwa penemuan
pertama yang ditemukan di bidang prokrastinasi adalah
seorang penunda (prokrastinator) cenderung memiliki
motivasi berprestasi yang rendah. Siswa yang menunda
tugasnya mencerminkan bahwa mereka memiliki motivasi
berprestasi yang rendah. Sedikit keinginan mereka untuk
mendapatkan prestasi. Penelitian ini juga tidak sejalan
dengan hasil penelitian dari Siregar (2015) yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi
berprestasi dengan prokrastinasi akademik.
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan dan
beberapa teori yang telah dikemukakan, dapat diketahui
bahwa tidak terdapat kesesuaian teori dengan hasil
penelitian yang menunjukkan pengaruh positif antara
motivasi berprestasi terhadap prokrastinasi akademik. Hal
ini dapat terjadi dikarenakan masih banyak variabel lain
yang dapat menjadi faktor penyebab munculnya tindakan
prokrastinasi akademik. Dalam penelitian ini, sebesar
69,5% prokrastinasi akademik dipengaruhi faktor lain
yang bukan merupakan variabel pada penelitian ini.
Faktor tersebut adalah faktor eksternal yang tidak diteliti
dalam penelitian ini, faktor eksternal dari tindakan
prokrastinasi akademik dapat berupa gaya pengasuhan
orang tua, kondisi lingkungan yang rendah pengawasan
dan dampak dari rewards (hadiah) dan punishment
(hukuman). Masih banyak juga faktor internal lain yang
mempengaruhi tindakan prokrastinasi, faktor internal
tersebut adalah distractibility (kemampuan memusatkan
perhatian), manajemen waktu, dan kesenjangan antara niat
dengan tindakan.

menyebutkan adanya hubungan yang sangat signifikan


antara minat belajar dengan prokrastinasi akademik pada
remaja. Bila tingkat minat belajar remaja tinggi maka
tingkat prokrastinasi rendah. Dalam penelitian tersebut
menyatakan bahwa remaja mempunyai minat belajar yang
rendah hal itu dapat dilihat dari seringnya remaja
melakukan penundaan dalam memulai mengerjakan tugas
maupun menyelesaikan tugas yang telah mereka kerjakan.
Siagian (2015) menyebutkan minat siswa ditandai oleh
perhatian, kesukaan, motivasi, kebutuhan, ketekunan dan
keinginan siswa untuk tahu lebih banyak terhadap
pelajaran. Sehingga dengan minat belajar yang tinggi,
kecil kemungkinan terjadinya prokrastinasi akademik
pada siswa.
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan dan teori
yang telah dikemukakan, dapat diketahui bahwa terdapat
kesesuaian teori dengan hasil penelitian yang
menunjukkan pengaruh negatif antara minat belajar
terhadap prokrastinasi akademik. Nilai koefisien regresi
diperoleh sebesar 0,598 bernilai negatif yang berarti setiap
peningkatan minat belajar sebesar satu satuan akan
menurunkan prokrastinasi akademik sebesar 0,598.
Materi-materi pada mata pelajaran Akuntansi Keuangan
Jasa membutuhkan banyak latihan untuk dapat menguasai
setiap materi yang disajikan. Setiap materi akan
berkesinambungan pada materi-materi selanjutnya. Jika
satu saja materi tidak dapat dikuasai maka akan
menghambat dalam mempelajari dan memahami materi
selanjutnya. Oleh karena itu dibutuhkan ketekunan,
keinginan, kesukaan, perhatian dan fokus dalam
mempelajari materi pada mata pelajaran Akuntansi
Keuangan Jasa. Sehingga tindakan prokrastinasi akademik
dalam pengerjaan tugas pada mata pelajaran Akuntansi
Keuangan Jasa dapat diminimalkan.
PENUTUP
Simpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut: (1) Fear of failure, motivasi
berprestasi dan minat belajar secara simultan berpengaruh
terhadap prokrastinasi akademik pada tugas mata
pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa kelas X Akuntansi
SMK Negeri 2 Nganjuk. (2) Fear of failure secara parsial
berpengaruh positif terhadap prokrastinasi akademik pada
tugas mata pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa
kelas X SMK Negeri 2 Nganjuk. (3) Motivasi berprestasi
secara parsial berpengaruh positif terhadap prokrastinasi
akademik pada tugas mata pelajaran
Akuntansi
Perusahaan Jasa siswa kelas X SMK Negeri 2 Nganjuk.
(4) Minat belajar secara parsial berpengaruh negatif
terhadap prokrastinasi akademik pada tugas mata
pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa kelas X SMK
Negeri 2 Nganjuk.

Pengaruh Minat Belajar terhadap Prokrastinasi


akademik
Berdasarkan hasil analisis data statistik yaitu hasil
uji t dari minat belajar (X3) diperoleh t hitung sebesar
-3,830 dan nilai signifikansi 0,000. Hasil tersebut
menunjukkan nilai t hitung sebesar -3,830 > t tabel
sebesar 1,659 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat belajar
(X3) terhadap prokrastinasi akademik (Y) pada tugas mata
pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa siswa kelas X SMK
Negeri 2 Nganjuk. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
minat belajar maka semakin rendah prokrastinasi
akademik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Aditya (2012) yang

Jurnal Pendidikan. Volume 5 Nomor 05 tahun 2016, 1-6


Rothblum, E.D., etc. 1984. Academic procrastination:
Frequency and cognitive-behavioral correlates.
Journal of Counseling Psychology. No. 31 Ha503509.
Saran
Hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang
dapat diberikan adalah sebagai berikut: (1) Dari penelitian
ini diketahui bahwa fear of failure berpengaruh terhadap
prokrastinasi akademik, oleh karena itu pengaruh fear of
failure yang dapat meningkatkan prokrastinasi akademik
agar dapat ditekan sehingga siswa dapat menjalankan
proses belajar dengan baik. (2) Dari penelitian ini
diketahui bahwa motivasi berprestasi berpengaruh
terhadap prokrastinasi akademik, hendaknya siswa dapat
meningkatkan motivasi berprestasi untuk menurunkan
tindakan prokrastinasi sehingga siswa dapat menjalankan
proses belajar dengan baik. (3) Dari penelitian ini
diketahui bahwa minat belajar berpengaruh terhadap
prokrastinasi akademik, hendaknya siswa dapat
meningkatkan minat belajar untuk menurunkan tindakan
prokrastinasi sehingga siswa dapat menjalankan proses
belajar dengan baik. (4) 4. Untuk peneliti selanjutnya
yang tertarik untuk meneliti tentang prokrastinasi
akademik disarankan untuk menambah variabel lain yang
diduga berpengaruh besar dalam terjadinya prokrastinasi
akademik.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, M. Novebri. 2012. Hubungan Minat Belajar
dengan Prokrastinasi Akademik pada Remaja.
Universitas
Gunadarma.
(Online).
http://gunadarma.ac.id/ , diakses pada 11 Maret 2016.
Fatimah, O.Z., etc. 2011. Procrastinations Relation
with Fear of Failure, Competence Expectancy and
Intrinsic Motivation. Pertanika J. Soc. Sci. & Hum.
No.19 Hal 123 127.
Gafni, Ruti and Geri, Nitza. 2010. Time Management:
Procrastination Tendency in Individual and
Collaborative Tasks. Interdisciplinary Journal of
Information, Knowledge, and Management. Vol 5 Hal
115-125.
Latifah, Anis dan Nuraeni. 2013. Dinamika Psikologis
Mahasiswa
Fakultas
Psikologi
Universitas
Muhammadiyah Purwokerto Pelaku Prokrastinasi
Akademik. Psycho Idea. Tahun 11. No.2 Hal 41-50.
Mastuti, Endah dan Setyadi, Pratiwi. 2014. Pengaruh
Fear Of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap
Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang
Berasal Dari Program Akselerasi. Jurnal Psikologi
Pendidikan dan Perkembangan. Vol. 3 No. 01 Hal 1220.

Rothblum, E.D., etc. 1986. Affective, Cognitive and


Behavioral Differences Between High and Low
Procrastination. Journal of Counseling Psycology.
No. 33 Hal 387-394
Rumiani. 2006. Prokrastinasi Akademik Ditinjau Dari
Motivasi Berprestasi Dan Stres Mahasiswa. Jurnal
psikologi Universitas Diponegoro. Vol. 3 No. 2 Hal
37-48.
Sebastian, Ivan. 2013. Hubungan antara Fear of
Failure dan Prokrastinasi Akademik. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 No. 1 Hal 18.
Siagian, Roida E. F. 2015. Pengaruh Minat Dan
Kebiasaan Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Matematika. Jurnal Formatif. 2(2) Hal 122-131.
Siregar, Mulia. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi
Dengan
Prokrastinasi
Akademik
Mahasiswa
Psikologi Universitas Medan Area. Jurnal
Universitas Negeri Medan. Vol. 7 No. 13 Hal 1-11.
Steel, P. 2007. The Nature of Procrastination: A MetaAnalytic and Theoretical Review of Quintessential
SelfRegulatory Failure. Psychological Bulletin.
133(1) Hal 65-94.

Anda mungkin juga menyukai