Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah salah satu mata kuliah wajib mahasiswa
semester empat Universitas Negeri Jakarta. Kegitan ini menjadi rurtinitas setiap
tahunnya sebagai suatu pengalaman mahasiswa untuk menambah wawasan dengan
mengenal hal yang baru di luar kampus.
Pada kesempatan kali ini, khususnya Prodi Sendratasik Jurusan Seni Tari
mengadakan Kuliah Kerja Lapangan di dua kota berbeda di daerah Jawa Tengah,
tepatnya di kota Solo dan Yogyakarta. Kunjungan ini tentu saja berkaitan dengan
program pendidikan kami, yaitu sebagai pelaku seni. Dengan demikian saya menulis
sebuah laporan dari hasil kegiatan tersebut sebagai salah satu syarat kelulusan
matakuliah ini.

B. Tujuan
1. Salah satu mata kuliah yang wajid diikuti
2. Menambah pengetahuan tentang budaya yang belum diketahui sebagai bekal
untuk berkreativitas

Laporan Kuliah Kerja Lapangan [Type text]Page 1

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Pelaksanaan KKL Terpadu ini dilaksanakan pada:
Hari
: Selasa
Tanggal
: 19 April 23 April 2016
Waktu keberangkatan :14.00 WIB
Tempat
: Solo dan Yogyakarta
D. Metode Penyusunan Laporan KKL
Metode-metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah:
1) Observasi
Pengamatan langsung di obyek KKL untuk menyusun laporan ini.
2) Interview
Proses tanya jawab langsung saat berada di obyek KKL mengenai hal-hal yang
ingin

dan perlu diketahui sebagai tambahan wawasan mahasiswa disamping

untuk menyusun laporan KKL ini.

BAB II
PEMBAHASAN
A. ISI Surakarta, Solo
Pada tanggal 20 April 2016, rombongan KKL dari Universitas Negeri
Jakarta Prodi Sendratasik Jurusan Seni Tari, sampai di tempat tujuan pertama
yaitu ISI Surakarta. Ditempat ini kami diberi kesempatan untuk berkeliling
menyusuri kampus ISI. Dari mulai pendopo pelatihan tari, tempat belajar iringan
tari, pendalangan, perpustakaan, serta kami juga diperlihatkan bagaiaman para
mahasiswa ISI berkoreografi.
Laporan Kuliah Kerja Lapangan [Type text]Page 2

Setelah acara menyusuri kampus ISI selesai, tiba waktunya kami untuk
mengenal lebih dekat lagi. Disana kami dipisah menjadi dua bagian, kelompok
yang pertama akan mempelajari iringan musik jawa, dan kelompok yang kedua
akan mempelajarai sebuah tarian Surakarta, yaitu Tari pejuang.
B. Taman Sriwedari
Malam harinya ketika sampai di sebuah hotel, kami kembali disibukan
dengan kegiatan selanjutnya yaitu menonton pertunjukan Wayang Wong di Taman
Sriwedari Surakarta. Ini adalah pengalaman pertama saya menonton pertunjukan
Wayang Wong secara langsung, walau bahasa yang digunakan sulit dipahami tapi
melihat bagaimana para pemain Wayang melakukannya dengan baik, hal tersebut
sudah terlihat sangat menarik.
C. SMKI Negeri 8 Surakarta
Keesokan harinya pada tanggal 21 April 2016, kami mengunjungi sebuah
SMKI negeri 8 Surakarta yang khusus bergelut dalam bidang seni. Disana kami
disambut dengan baik oleh warga SMKI, kami juga memperkenalkan budaya
betawi lewat sebuah tarian yang di pertunjukan oleh salah satu kerabat kami.

D. Keraton Kasunanan Surakarta


Setelah mengunjungi SMKI, kami berkunjung ke salah satu tempat yang
terkenal serta masih terjaga sejak jaman dulu yaitu Keraton Kasunanan Surakarta.
Disana kami diberitahu bagaiaman sejarah kertaon tersebut, lalu siapa saja rajaraja sebelumnya, hingga tanpa disengaja kami berjumpa dengan raja yang
sekarang menjabat di Keraton tersebut. Beliau sangat rendah hati dan ramah
kepada siapapun. Kami juga dikenalkan dengan barang-barang peninggalan jaman
dulu yang masih terjaga dengan baik di keraton tersebut. Ini juga salah satu
pengalaman saya mengunjungi sebuah Keraton.
E. Malioboro, Yogyakarta
Setelah mengunjungi tempat-tempat bersejarah serta tempat-tempat yang
hebat, malam harinya kami langsung ke Kota Yogyakarta sebagai tempat
kunjungan selanjutnya. Kami sampai di hotel sore hari kemudian diberi kebebasan
Laporan Kuliah Kerja Lapangan [Type text]Page 3

untuk menikmati keindahan kota Yogyakarta diamalam hari, dan tidak lupa juga
untuk membeli oleh-oleh di pasar Malioboro.

F. Candi Borobudur
Tempat selanjutnya yang lain adalah tempat kunjungan kami yang terakhir,
yaitu Candi Borobudur. Tidak hanya orang Indonesia saja yang mengenal tempat
ini, bahkan tempat ini masuk dalam jejeran tujuh keajaiban dunia. Kunjungan
kami kali ini hanya sekedar menikmati keindahan Yogyakarta sebelum akhirnya
pulang ke Jakarta.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Belajar tidak harus dalam rungan kelas dan selalu dituntut oleh guru. Dari
sebuah pengallaman atau perjalana kita juga bisa belajar. Belajar mengenal
sesuatu yang belum diketahui dan menjadikannya bekal untuk berkreativitas.

Laporan Kuliah Kerja Lapangan [Type text]Page 4

Anda mungkin juga menyukai