Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

CITY TOUR JOGJA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1. Eilliya Hidayahisa (Ketua) 11

2. Dinda Almira Vidya (Dokumentasi) 12

3. Gilda Langit Al-Tabina 9

4. Rachel Arin Septyani (Sekretaris) 15

5. Talitha Hasna Lutfiyah


Kata Pengantar

City Tour SMPII Al-Abidin Karanganyar ke Museum Sonobudoyo


Yogyakarta
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga City Tour SMPII Al-Abidin Karanganyar ke Museum Sonobudoyo
Yogyakarta dapat terlaksana dengan lancar. Kegiatan ini diselenggarakan pada 31,
Januari, 2024.
Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar yang
berkesan bagi siswa-siswi SMPII Al-Abidin Karanganyar tentang sejarah dan
budaya Yogyakarta. Museum Sonobudoyo dipilih sebagai tujuan karena
merupakan salah satu museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah
dan budaya dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas Malahayati dan Fatahillah
SMPII Al-Abidin Karanganyar, didampingi oleh guru-guru. Rombongan
berangkat dari Stasiun Palur pada pagi hari pukul 06.00 dan tiba di Yogyakarta
sekitar pukul 08.30 WIB. Setelah itu, rombongan langsung menuju Museum
Sonobudoyo.
Di museum, siswa-siswi diajak untuk melihat berbagai koleksi benda bersejarah
dan budaya, seperti wayang, topeng, gamelan, batik, dan keris. Setelah puas
melihat-lihat koleksi museum, kemudian kami melanjutkan perjalanan ke
Malioboro untuk berbelanja oleh-oleh. Rombongan kembali ke Karanganyar pada
sore hari.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya kegiatan ini, terutama kepada pihak Museum Sonobudoyo
Yogyakarta yang telah memberikan sambutan dan pelayanan yang baik.
Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi siswa-siswi SMPII
Al-Abidin Karanganyar dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang
sejarah dan budaya Yogyakarta.

Bab 1
1.1 Persiapan dan Pemberangkatan
Pada tanggal 31 Januari 2024, SMPII Al-Abidin Karanganyar mengadakan
kegiatan City Tour ke Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa-siswi
kelas 7 Malahayati dan Fatahillah, dengan total 49 peserta. Didampingi oleh 8
guru, rombongan berangkat dari Stasiun Palur.

1.2 Menuju Yogyakarta dengan Kereta Rel Listrik (KRL)


di Stasiun Palur, rombongan beralih ke transportasi kereta rel listrik (KRL) untuk
menuju Yogyakarta. Bagi sebagian besar siswa, ini merupakan pengalaman
pertama mereka naik KRL. Kami sangat antusias.

1.3 Pengalaman Berharga di Dalam KRL


Di dalam KRL, kami belajar tentang bagaimana etika naik transportasi umum.
Kami belajar untuk menjaga kebersihan, tertib, dan menghormati penumpang lain.
Pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi siswa-siswi tentang
pentingnya disiplin dan tanggung jawab dalam menggunakan fasilitas publik.

1.4 Kedatangan di Yogyakarta


Rombongan tiba di Stasiun Yogyakarta pada pukul 08.30 WIB. Setelah
menempuh perjalanan selama 1.5 jam, para siswa tampak antusias dan siap untuk
menjelajahi berbagai destinasi wisata di Yogyakarta.

1.5 Menuju Destinasi Pertama: Benteng Vredeburg


Destinasi pertama kami adalah Benteng Vredeburg. Namun, karena terjadi
konsleting listrik, kami beralih ke destinasi kedua, yakni Museum Sonobudoyo.

1.6 Menuju Destinasi kedua: Museum Sonobudoyo


Destinasi kedua City Tour SMPII Al-Abidin Karanganyar adalah Museum
Sonobudoyo. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda bersejarah dan
budaya Yogyakarta. Kami belajar tentang sejarah dan budaya Yogyakarta secara
langsung melalui koleksi museum dan penjelasan dari pemandu.
Di dalam museum, para siswa disuguhkan berbagai koleksi menarik, mulai dari
batik, wayang kulit, senjata tradisional, topeng, hingga berbagai benda bersejarah
lainnya. Setiap benda memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, memberikan
gambaran jelas tentang kehidupan masyarakat Jawa di masa lampau.

1.7 Mengungkap Makna di Balik Benda Pameran


Kami mengamati dengan penuh antusias setiap koleksi yang dipamerkan. Batik
dengan motifnya yang rumit dan kaya makna, wayang kulit dengan karakternya
yang unik dan penuh cerita, serta senjata tradisional yang mencerminkan
kegagahan leluhur, kami sangat kagum.

1.8 Pemandu Wisata yang Ramah dan Informatif


Pemandu wisata yang profesional dan ramah mendampingi kami selama berada di
museum. Dengan penjelasan yang jelas dan menarik, mereka membantu para
siswa memahami makna di balik setiap benda pameran. Sejarah yang sebelumnya
terasa abstrak dan membosankan, menjadi mudah dipahami.

1.9 Pengalaman Berkesan dan Tak Terlupakan


Menjelajahi Museum Sonobudoyo menjadi pengalaman yang berkesan dan tak
terlupakan bagi para siswa.

2.1 Menuju Masjid Agung Yogyakarta


Setelah puas menjelajahi Museum Sonobudoyo, kami melanjutkan perjalanan ke
Masjid Agung Yogyakarta yang terletak tak jauh dari sana. Di bawah terik
matahari Yogyakarta, kami melangkah dengan penuh semangat untuk menunaikan
ibadah salat dan menikmati suasana masjid yang megah.

2.2 Menyantap Hidangan Lezat dan Menunaikan Ibadah Salat Dzuhur


Sesampainya di Masjid Agung Yogyakarta, rasa lapar mulai melanda. Para siswa
diarahkan untuk menyantap hidangan ayam goreng dan es teh dari Olive Chicken
bersama-sama. Hidangan lezat ini menjadi energi tambahan untuk melanjutkan
kegiatan City Tour.
Adzan Dzuhur berkumandang saat para siswa selesai makan. Segera kami
mengambil wudhu dan melaksanakan salat berjamaah di masjid yang megah itu.

2.3 Menjelajahi Semarak Malioboro dengan Becak


Usai salat Dzuhur, para siswa mendapatkan waktu bebas selama 2,5 jam untuk
menjelajahi Malioboro. Beragam pilihan menarik tersedia, mulai dari berbelanja
oleh-oleh, mencicipi kuliner khas Yogyakarta, hingga berfoto di berbagai spot
ikonik.
Kami, group 1, memilih untuk naik becak dengan tarif Rp20.000 yang tak bisa
ditawar. Menaiki becak menjadi pengalaman baru yang menyenangkan bagi kami.

2.4 Berinteraksi dengan Turis dan Menikmati Pengalaman Tak Terlupakan


Turun di sekitar Jalan Malioboro, kami mampir ke toko oleh-oleh FYP dan
berinteraksi dengan para turis yang ada di sana. Kami berlatih bahasa Inggris dan
belajar tentang budaya dari berbagai negara.

2.5 Misi Menjelajahi Keberagaman Budaya dan Ekonomi Malioboro


Kami mendapatakan tugas dari Miss Sita yaitu, menjelajahi keberagaman
budaya dan ekonomi di Malioboro. Kami, group 1 mewawancarai turis dan para
pedagang.

2.6 Berinteraksi dengan Turis


Kami, berinteraksi dengan turis. dan kami mengajukan pertanyaan tentang tujuan
wisata, hal yang disukai di Yogyakarta, dan kesan mereka terhadap
Indonesia.

2.7 Mewawancarai pedagang


Kami juga mewawancarai para pedagang di Malioboro. Kami menanyakan
tentang jenis produk yang dijual, strategi menarik pembeli, suka duka berjualan,
dan harapan mereka untuk masa depan.

2.8 Mempelajari tentang Kewirausahaan


Melalui wawancara ini, kami mempelajari semangat kewirausahaan seperti
kegigihan, keuletan, dan keramahan dalam melayani pembeli. Kami juga
mendapatkan inspirasi dari semangat kewirausahaan para pedagang dalam
membangun usahanya.

2.9 Kembali ke Stasiun Yogyakarta dan Menuju Pulang


Pada pukul 14.30, para siswa berkumpul kembali di Stasiun Yogyakarta. Kami
berbagi pengalaman tentang kegiatan City Tour.

3.1 Menuju Pulang dengan KRL


Para siswa kembali pulang menggunakan KRL. Bagi kami, ini merupakan
pengalaman baru dan menyenangkan. Kami tentang tata cara dan etika naik
transportasi umum, serta menikmati pemandangan indah di sepanjang perjalanan.
BAB 3

Lampiran

A. Pertanyaan yang diajukan dan hasil wawancara dengan Pedagang oleh-oleh


UMKM:

1. “Namanya siapa ya kak?”

: “Nama saya Kiki”

2. “Setiap pekerjaan pasti memiliki kisah sedih dan ceria, apa yang menjadi
momen paling sulit dan menyenangkan selama berjualan di sini? ”

: “Momen paling sulit, kalau ada pelanggan yang bertanya kenapa harga barang
nya lebih mahal/lebih tinggi kalau di stasiun.

momen menyenangkan yaitu saat saya bisa belajar bahasa kalau ngobrol sama
turis asing, dan bisa mengembangkan usaha.”

3. “Bagaimana menghadapi tantangan yang menurut kakak itu sulit?”

: “Penjelasan ke pembeli, kalau ada pembeli kita harus wajib ngasih tau harga
dulu, kadang pembeli komplain juga kalau tau harga nya itu mahal waktu bayar.”

4. “Apa motivasi dari kakak untuk kami para pelajar?”

: “Mungkin nanti kalau mau lanjut kuliah ya kuliah, kalau mau usaha intinya
jangan malu dan jangan gengsi.”

5. “Apa harapan dan impian untuk bisnis ini kedepan nya?”

: “Semoga lebih bisa mengembangkan dan bisa menerima produk produk umkm
kalau ada yang mau nitipin.”
1. “Permisi, dengan kakak siapa?”

: “Perkenalkan saya Tiara.”

2. “Setiap pekerjaan pasti memiliki kisah sedih dan ceria, apa yang menjadi
momen paling sulit dan menyenangkan selama berjualan di sini?”

: “Momen sedih sebagai pegawai, kita pasti harus selalu check barang ya, dan itu
menurut saya lelah dan sulit, karena kita benar benar harus menjaga kualitas
produk. momen menyenangkan yaitu, jualan nya di stasiun, jadi bisa banyak
menemukan karakter orang-orang. lalu memiliki partner kerja yang baik dan seru,
dapat saling support.”

3. “Bagaimana kakak menghadapi usaha ini di tengah persaingan?”

: “Menurut saya, kita harus kreatif dan pintar untuk menjual barang.”

4. “Apa motivasi yang dapat kakak sampaikan untuk kami para pelajar?”

: “Semangat terus, belajar dengan giat, semangat untuk mengejar cita cita”

5. “Apa harapan dan impian untuk bisnis ini kedepan nya?”

: “Semoga siliwangi (nama outlet) makin maju”

B. Pertanyaan yang diajukan dan hasil wawancara dengan Turis:

1. “What’s your name?”

: “My name is Clara Thiron, and what’s your name?”

2. : “Hi, I’m Eilliya.”

3. “where you are from?”


: “I’m from dutch.”

4. “How long have you been in Indonesia?”

: “I've been here for 3 months, Indonesia.”

5. “Why are you interested in Indonesia?”

: “I like it here, because the people here are very friendly and I think Indonesia is
very beautiful. I want to come back later.”

6. “oh wow thank you sis, nice to meet you”

: “nice to meet you too, bye”


BAB 4

Foto-foto kegiatan City Tour


BAB 5
1.1 Kesimpulan dan Pesan
Kegiatan City Tour SMPII Al-Abidin Karanganyar ke Yogyakarta memberikan
pengalaman belajar yang berkesan dan tak terlupakan bagi kami. Kami belajar
tentang sejarah, budaya, keramahan masyarakat Yogyakarta, dan ekonomi di
Malioboro. Pengalaman ini diharapkan dapat:
 Menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya bangsa

 Meningkatkan wawasan dan pengetahuan para siswa

 Mendorong semangat belajar dan berwirausaha

1.2 Penutup

Demikianlah makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa masih


terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai