Anda di halaman 1dari 4

A.

LATAR BELAKANG MASALAH


Yogyakarta adalah ibu kota sekaligus pusat pemerintahan dan
perekonomian dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota ini
adalah kota besar yang mempertahankan konsep tradisional dan
budaya Jawa. Salah satu kemantren di Yogyakarta, yaitu Kotagede
pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun
1575–1640. Kini, Yogyakarta menjadi tempat tinggal dua penerus
Mataram, yakni Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam,
yang berada di Keraton Ngayogyakarta dan Pura Pakualaman. Nama
Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang
berarti “kedamaian” atau tanpa perang, a “tidak”, yogya merujuk
pada yodya atau yudha, yang berarti “perang” dan Karta yang
berarti “baik”. Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India di
mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta
sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat
oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati;
lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem
Ayogya. Tombak Kyai Wijoyo Mukti merupakan pusaka pemberian
Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tombak ini
dibuat tahun 1921 semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku
Buwono VIII. Senjata yang sering dipergunakan para prajurit ini
mempunyai panjang 3 meter. Tombak dengan pamor wos wutah
wengkon dengan dhapur kudhuping gambir ini, landeannya
sepanjang 2,5 meter terbuat dari kayu walikun, yakni jenis kayu
yang sudah lazim digunakan untuk gagang tombak dan sudah teruji
kekerasan dan keliatannya.

Sebelumnya tombak ini disimpan di bangsal Pracimosono dan


sebelum diserahkan terlebih dahulu dijamasi oleh KRT. Hastono
Negoro, di dalem Yudonegaran. Pemberian nama Wijoyo Mukti
baru dilakukan bebarapa hari menjelang upacara penyerahan ke
1
Pemkot Yogyakarta, pada peringatan hari ulang tahun ke-53
Pemerintah Kota Yogyakarta tanggal 7 Juni 2000. Upacara
penyerahan dilakukan di halaman Balaikota dan pusaka ini dikawal
khusus oleh prajurit Kraton ”Bregodo Prajurit Mantrijero”.

Tombak Kyai Wijoyo Mukti melambangkan kondisi Wijoyo


Wijayanti. Artinya, kemenangan sejati pada masa depan, di mana
seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesenangan lahir
batin karena tercapainya tingkat kesejahteraan yang benar-benar
merata. Sesuai dengan Keputusan Wali Kotamadya Yogyakarta
Nomor 2 tahun 1998, pemerintah kota Yogyakarta menetapkan
kelapa gading dan tekukur biasa sebagai flora dan fauna resmi kota
Yogyakarta. Penetapan tersebut dilakukan dalam rangka
menumbuhkan kebanggaan dan maskot daerah.
 Kelapa Gading
Keberadaan pohon kelapa gading begitu melekat pada kehidupan
masyarakat kota Yogyakarta. Kelapa gading dikenal sebagai
tanaman raja serta mempunyai nilai filosofis dan budaya yang
sangat tinggi, sebagai kelengkapan pada upacara
tradisional/religius, mempunyai makna simbolis dan berguna
sebagai obat tradisional.

 Tekukur
Burung tekukur (Streptopelia chinensis) adalah jenis burung
merpati kecil yang mempunyai paruh, berekor agak panjang,
berdarah panas, dan bereproduksi dengan cara bertelur. Burung ini
termasuk ke dalam genus streptopelia dari famili Columbidae.

Tekukur yang memiliki suara merdu dan tubuh yang indah diyakini
mampu memberikan suasana kedamaian bagi yang mendengar.
Tekukur juga menjadi kesayangan para pangeran di lingkungan
keraton.

2
Study Tours merupakan kegiatan diluar kelas yang bertujuan untuk
mempelajari proses yang sebenarnya langsung dari lapangan. Tours
diadakan karena kebutuhan siswa untuk mendapat pengalaman
secara langsung.

B.TUJUAN
Tujuan study tours dan laporan perjalanan ini adalah
1. Menambah pengalaman
2. Belajar Mengenal ke istimewahan Yogyakarta
3. Menambah wawasan
C.WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
1. Kegiatan study tours ini di laksankan pada
2. hari.tanggal. : Senin 16 Januari 2023—rabu 18 Januari 2023
3. Yogyakarta
D.PESERTA STUDY TOUR
Kegiatan ini di ikuti oleh seluruh siswa Vlll dan lX
E.LAPORAN PERJALANAN
1. Laporan perjalanan study tour
Kami dari SMP Islam citepus study tour ke Yogyakarta pada tanggal
16 Januari 2023 selama 3 hari dua malam berakhir di tanggal 18
Januari 2023.

Kami berkumpul di sekolah SMP Islam jam 09.30 untuk di absen


setelah itu kamu berangkat ke jambu sari menggunakan truk maupun
di antar orang tua ke jambusari setelah sampai di jambu sari kami
semua naik bus setelah naik kami pun berangkat setelah beberapa
menit kami berhenti di pom bensin untuk buang air kecil dan beli
minuman setelah kami berangkat lagi setelah itu kami berhenti di
Ambar ketawang untuk mandi dan sholat setelah itu kami menunggu
sampai jam 08.00 untuk makan setelah makan kami berangkat ke
tempat pertama yaitu musium Jogja kembali kami di sana melihat
3
Vidio sejarah Jogja dan miniatur maupun bekas peninggalan para
pejuang setelah itu kami istirahat di luar musium dan menunggu
sampai jam 10.00 untuk berangkat lagi ke tujuan ke dua yaitu Sindu
Kusuma setalah jam 10.00 kami berangkat ke tujuan ke dua setelah
sampai kami di beri tiket masuk yg di pasang di pergelangan tangan
kami di beri masing-masing 1 wahana gratis kami sangat bersenang-
senang setelah jam 12.00 kami makan dan sholat setelah itu kami
bermain-main lagi sampai jam 02.00 setelah itu kami berangkat lagi ke
Malioboro setelah sampai kami melihat-lihat jalan-jalan yg ramai dan
makanan yang begitu enak kami melihat kedalam pasar begitu banyak
baju,sepatu,jam,dll kami sangat senang dengan pemandangan di sana
yg sangat megah dan gedung-gedung yang tinggi kami pun pulang
pada jam 15.00 sebelum pulang kami berhenti lagi di Ambar Ketang
Wang untuk sholat dan membeli oleh-oleh setelah itu kamu pun
pulang setelah beberapa jam kami sampai di jambu sari pada jam
12.00 malam dan kami pun pulang ke SMP Islam menggunakan truk
yang sama setelah sampai di SMP Islam kami pun pulang ke rumah
masing-masing
2. Objek yang di amati
Objek-objek yang di amati saat study tour adalah sejarah Jogja dan
ragam makanan dan cirihas budaya jogja

Anda mungkin juga menyukai