Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DIMAS ANDRIEAN ARSHAD

KELAS : 7C /09

LIBURAN KENAIKAN KELAS

Dalam liburan sekolah tahun ini, kami sekeluarga memutuskan untuk buat berlibur di Jogjakarta
Jogjakarta termasuk salah satu lokasi dimana tempat secara geografis letaknya juga berbatasan
dengan provinsi Jawa Tengah. Jogja yang pemimpin pemerintahannya adalah Sultan tersebut
termasuk suatu lokasi yang dikunjungi oleh para pengunjung, yaitu lokasi wisata serta beberapa
kuliner khas Jogjakarta.

Pada tanggal 24 Juni 2022 kami sekeluarga berlibur di Jogjakarta selama 2 hari 2 malam. 2 hari
itu kami mendatangi banyak lokasi. Di mulai dari Universitas Gadjah Mada, Malioboro, Tugu
Jogjakarta, Museum benteng Vredebug, Keraton, Pasar Beringharjo. Kami pun mencoba banyak
jenis kuliner khas dari Jogjakarta. Seperti Gudeg, Soto khas Jogjakarta, Sate kere, dan makanan
lainnya
Keesokan harinya wisata pertama yang kita kunjungi adalah museum Vredebug. Suasananya
sangat ramai pengunjung, Lokasinya berada di ujung jalan Malioboro Kota Jogjakarta, tepatnya
berada di Jalan Jend. A. Yani No.6. Jogjakarta. Saat memasuki depan pintu gerbang benteng
Vredeburg Jogja, kita akan diperlihatkankan sebuah pemandangan pintu gerbang yang berasal
dari jaman penjajahan Belanda pada masa lalu.

Bentuk bangunan dengan tembok tembal di depannya kita dapat menemukan dua buah pasang
tiang pilar yang berada di sisi sebalah kanan dan kiri yang dapat kita jumpai pada saat memasuki
area Museum Benteng Vredeburg. Setelah sampai di dalam kawasan wisata Benteng Vredeburg
Jogjakarta, kita akan menemukan bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur jaman Belanda.
Terdapat miniatur tugu jogja, patung patung dengan tokoh jendral yang terkenal, terdapat juga
barang barang bersejarah. Lokasi ini menjadi salah satu tujuan destinasi wisata edukasi yang
memuat tentang seni, budaya, dan ilmu pengetahuan tentang sejarah.

Tidaklah heran bila di dalam kawasan ini kita banyak menemukan patung diorama yang
melambangkan kisah perjuangan bangsa Indonesia pada saat melawan penjajah pada saat waktu
itu.

Dari pengamatan di lokasi Benteng Vredeburg Jogjakarta, kawasan ini memiliki fasilitas umum
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegiatan seni, budaya, serta ilmu pengetahuan seperti
ruang “Mini Studio”.
Setelah dari museum Vredebug, saya dan keluarga pergi ke keraton jogja, Gerbang utama untuk
masuk ke dalam kompleks Keraton Yogyakarta dari arah utara adalah Gapura Gladhag dan
Gapura Pangurakan yang terletak persis beberapa meter di sebelah selatannya. Kedua gerbang ini
tampak seperti pertahanan yang berlapis.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik
kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan
gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa
yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. Selain
memiliki kemegahan bangunan Keraton Jogyakarta juga memiliki suatu warisan budaya yang tak
ternilai. Diantarannya adalah upacara-upacara adat, tari-tarian sakral, musik, dan pusaka.

Sore harinya saya dan keluarga pergi ke Malioboro. Jalan Malioboro punya arti penting sebagai
salah satu pusat perekonomian, hiburan, wisata, dan kuliner kota Yogyakarta. Di jalan malioboro
terdapat banyak oleh oleh khas Jogjakarta seperti Bakpia kukus, Gudeg, Bakpia, Akesesoris.
Banyak spot untuk berfoto. Terdapat juga delman dan toko toko batik.

Tujuan wisata terakhir saya di jogja adalah Pasar Beringharjo. Pasar beringharjo menjadi sebuah
bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. pasar ini telah menjadi pusat kegiatan
ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Bagian depan
dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan
lidah dengan jajanan pasar. Jika hendak membeli batik, Beringharjo adalah tempat terbaik karena
koleksi batiknya lengkap. Mulai batik kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga
sutra, dan harga mulai puluhan ribu sampai ratusan ribu.
Di liburan sekolah ini saya melanjutkan berwisata di kota blitar yaitu mengunjungi tempat
makam soekarno presiden pertama dan mengunjungi desa coklat. Destinasi Pertama, kami adalah
ziarah ke makam Bung Karno.
Makam Bung Karno, tempat dimakamkannya presidan pertama sekaligus proklamator
kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno. Namanya makam, biasanya identik dengan tempat
yang menyeramkan, tapi tidak untuk makam presiden Republik Indonesia pertama ini. Suasana
makam terasa sangat menyenangkan. Seperti tempat wisata. Banyak pariwisatawan yang
berkunjung ke makam Bung Karno.

Setelah dari makam Bung karno destinasi terakhir saya adalah mengunjungi wisata kampung
coklat. Kampung Coklat Blitar adalah salah satu destinasi wisata yang tidak boleh dilewatkan
oleh wisatawan. Terutama para pecinta coklat. Sesuai dengan namanya, selain berwisata kuliner
coklat pengunjung juga diajarkan bagaimana membudidayakan tanaman kakao dari mulai
menanam biji kakao hingga mengolah biji kakao menjadi berbagai produk olahan coklat yang
bisa dinikmati.

Fasilitas yang tersedia berupa penyawaan golf cart, kebun budidaya kakao, kolam terapi ikan,
kolam perahu, kereta kelinci, mushola, food court, kolam renang dan cooking class. Sebelum
pulang saya menuju ke galeri coklat untuk membeli oleh oleh khas kampung coklat yaitu pia
coklat, coklat batang, pastry coklat. Selain produk coklat olahan asli dari Kampung Coklat,
mereka menjual souvenir seperti mug gelas, gantungan kunci, baju, tumbler dan lain lain.
Terdapat banyak pohon coklat yang ada di kampung coklat, dan kampung coklat ini memiliki
banyak tempat yang bagus untuk berfoto.
Dan liburanku berikutnya adalah ke Candi Panataran, sebuah candi berlatar belakang Hindu
(Siwaitis) yang terletak Desa Penataran Kecamatan Nglegok, tepatnya di lereng barat daya
Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar. Candi ini di bangun dari Kerajaan Kediri dan
dipergunakan sampai dengan Kerajaan Majapahit, Seperti pada umumnya relief candi di Jawa
Timur yang dipahat berdasarkan analogi romantika hidup tokoh yang didharmakan di tempat
tersebut, relief Ramayana dengan tokoh Rama dan Shinta, dan relief Krisnayana dengan tokoh
Krisna dan Rukmini, yang dipahatkan pada dinding candi Penataran dapat dikatakan mirip
dengan kisah Ken Arok dan Ken Dedes.

Nah, begitu cepat berliburku tidak terasa waktu berlalu, Sungguh pengalaman yang tidak
terlupakan itu saja cerita pendek pengalaman pribadi dari ku saat sedang libur sekolah panjang
kemarin. Terimakasih semuanya..

Anda mungkin juga menyukai