Anda di halaman 1dari 14

Report in

History
Giriloyo village
Location
Kampung Batik Giriloyo terletak di Jl.
Imogiri Timur km 14, Gazebo Wisata
Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. kurang
lebih 17 km dari pusat kota
Yogyakarta. dan berjarak 2 km
dengan makam raja di Imogiri.
Aksebilitas
1.Dari terminal Giwangan
Dari terminal giwangan kita akan mengarah
ke selatan dan dapat di tempuh selama
kurang lebih 30 menit menggunakan
kendaraan pribadi
2.Dari Bandara YIA
Dari bandara Yogyakarta International
Airport kita akan mengarah ke arah timur
kurang lebih 1 jam 6 menit menggunakan
kendaraan pribadi
Aksebilitas
3.Dari bandara Adisucipto
Dari bandara Adisucipto kita harus
mengarah ke arah selatan
menggunakan kendaraan pribadi
kurang lebih selama 40 menit
Aksebilitas
3.Dari Terminal Tugu
Dari terminal tugu dapat kita tempuh
menggunakan kendaraan pribadi atau
bus kurang lebih 40 menit
-short story
Kampung Batik Giriloyo ialah salah satu
desa wisata yang terletak di Kabupaten
Bantul Yogyakarta, desa ini begitu khas
dengan batik tulisnya yang merupakan
warisan keraton Ngayogyokarto
Hadiningrat dari tahun 1600an silam
Batik Giriloyo sudah mulai ditekuni
dari sejak awal abad ke-17 dan sudah
dikenal dari ratusan tahun yang lalu.
Maka tidak heran Motif Batik Khas
Kampung Giriloyo ini beragama dan
batiknya pun sudah dikenal hingga
mancanegara.
Fasilitas
1.Kamar mandi
terpisah

2. Tempat cuci
tangan

3.Musholla

4.Tempat wudhu
Batik Batik Batik
Batik sido asih Batik sido asih Modern
jogja

Bahan produksi yang di hasilkan


Jqm bukq
Menurut google dan apk pencarian
lainnya kampung batik giriloyo buka
pukul 09.00 -16.00 WIB
PEeluang dan potensi
lainnya
Potensi yang bisa di gali dari kampung batik giriloyon Salah satunya adalah cerita
kampung itu sendiri yang berkaitan erat dengan kerajaan mataram.Salah satunya
yaitu makam gaib sultan agung. Pemakaman Giriloyo memang menyimpan banyak
misteri. Selain karena dikenal tempat dimakamkannya ruh Sultan Agung, komplek
pemakaman yang berada tak jauh dari pemakaman para raja ini menjadi tempat
peristirahatan salah seorang yang dihormati dari bumi Cirebon, yakni Sunan Cirebon.
sejarah makam cirebon a.Makam Barat
Bangunan makam bagian Barat terdapat 33 makam,
Makam Sunan Cirebon di Giriloyo didirikan pada masa 22 makam tidak diketahui identitasnya sedang lainnya
Sultan Agung tahun 1628-1829.Menurut mitos atau legenda adalah makam Sekaran Tiban (makam Sultan Agung
yg ada, Sultan Agung berniat untuk dimakamkan di Mekah dalam bentuk rohani), Kyai Guru Desti, Ngabehi Lor,
tapi tidak boleh oleh para ulama disana, sebab bukan Pangeran Haryobroto, Raden Tumenggung Haryobroto,
Raden Adipati Banyuwangi.
orang arab atau keturunan arab, lalu beliau pun membikin
keputusan diambilah batu dari sana lalu di lempar ke jawa
sebagai perwakilan dari tanah suci Mekah, yang ngelempar
adalah ulama jawa Sunan Kalijogo Makam Sunan Cirebon
dibangun pada tanggal 1 Februari 1788 M. Makam ini sering
di sebut pasarean giriloyo karena lokasinya yang berada di
padukuhan giriloyo lama. Pasareyan Giriloyo terletak di arah
selatan Keraton Yogyakarta (+ 17 km), tepatnya di wilayah
Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri,
Kabupaten Bantul.Makam Sunan Cirebon terbagi menjadi
tiga di mana masing-masing makam dikelilingi oleh pagar
tembok bata.
b.makam bagian timur C.Halaman batu
Bangunan makam bagian Timur terdapat 6 makam, yaitu makam Halaman Makam Cirebon terdapat batu keramat. Batu
Panembahan Juminah, Kanjeng Haryo Mangkubumi Putro dalem ini adalah batu yang berasal dari Makah yang di ‘kirim’
ingkang Sinuwun Sedo Krapyak, Kanjeng Pangeran Haryo Sokowati dari makah untuk dijadikam makam bagi Kanjeng Gusti
putro dalem kasultanan Agungan, Kanjeng ratu Mas hadi/Ibu Sultan Agung Prabu Hanyokro Kusumo. Batu ini ‘dilempar’
Sultan Agung, Raden Tumenggung Haryo Wongso dan kanjeng oleh Gusti Sunan Kalijaga. Batu ini jatuh pada gunung
Pangeran Martosoko. Halaman III (halaman yang paling tinggi) Makbul (berhasil). Pengolahan batu ini untuk menjadi
terdapat makam Kanjeng Ratu Pembayun, istri Amangkurat. makam, dilaksanakan oleh Tumenggung Wiro Probo.
Terdapat juga makam Kyai Ageng Sentong dan Kyai Ageng Giring Masyarakat sekitar menganggap bahwa batu ini jika
berada dalam ruang tersendiri, sedang makam Panembahan dirangkul (dipeluk), dapat memberikan kekayaan yang
Giriloyo/Kanjeng Sultan Cirebon ini diberi pagar keliling. Makam di berlimpah.Ada pula anggapan bahwa jika seseorang
luar pagar keliling ada makam Wiroguno, makam Raden Ayu dapat mencakup batu yang kecil dengan kedua tangan ,
Nerang Kusumo, makam Kyai Juru Wiro Probho, makam Tumenggung maka permintaannya akan terkabul
Hanggobahu, dan makam prajurit.

Jam buka & alamat


3CJ4+QQV, Jl. Giriloyo, Karang Kulon,
Wukirsari, Kec. Imogiri, Kabupaten Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55782

Untuk jam buka makam ini buka selama


24 jam
Thank You
for listening!

Anda mungkin juga menyukai