Pada hakikatnya sejarah telah menyatakan bahwa setiap kehidupan tanpa dilatar belakangi
oleh sejarah adalah pembohongan.
sejarah adalah peristiwa pada masa lampau yang dialami oleh manusia pada suatu tempat
dan kurun waktu tertentu.Seperti halnya kerajaan Majapahit memiliki sejarah yang panjang
dan agung, Majapahit juga kerajaan besar yang di kagumi oleh dunia, dan Majapahit
menjadi cikal bakal yang melahirkan Nusantara.Kerajaaan yang dulunya berpusat di
Trowulan kabupaten Mojokerto ini banyak meninggalkan benda-benda (arkeologi).Dengan
bukti-bukti arkeologi.
Trowulan kabupaten Mojokerto merupakan daerah yang dipercaya sebagai tempat sejarah
kerajaan Majapahit. Arkeologi Islam di Trowulan seperti yang ada di Troloyo
Di Komplek Malam Troloyo ditemukan beberapa batu nisan bercorak Islam berangka tahun
1350 dan 1478. Setidaknya terdapat 19 nama yang dimakamkan di Makam Troloyo. Di
antaranya Syekh Al Chusen, Imamudin Sofari, Tumenggung Satim Singomoyo, Patas
Angin, Nyai Roro Kepyur, Syekh Jumadil Kubro.
Sunan Ngudung, Raden Kumdowo, Ki Ageng Surgi, Syekh Jaelani, Syekh Qohar, serta
Ratu Ayu Kenconowungu. Komplek Makam Troloyo mempunyai luas sekitar 3,5 acre atau
152 ribu kaki persegi. Masing-masing kompleks dikelilingi oleh tembok khas Majapahit
dan memiliki empat plataran atau empat komplek makam yang cukup luas.
Tembok yang terbuat dari batu bata itu berdiri setinggi 1,8 meter. Antara komplek satu
dengan komplek yang lain dihubungkan dengan jalan setapak yang melambangkan
keterhubungan antar komplek. Dilihat dari bentuk makamnya, Komplek Makam Troloyo
sejak mula diperuntukkan bagi orang Islam.
Hal ini ditandai dengan adanya baru nisan di makam yang ada di kompleks pemakaman
Troloyo. Namun, tidak semua orang Islam bisa dimakamkan di Troloyo karena Komplek
Makam Troloyo dikhususkan untuk tempat bersemayam orang-orang yang memiliki
hubungan darah atau termasuk trah Kerajaan Majapahit.
Di Komplek Makam Troloyo ada satu plataran yang paling luas, yakni sekitar 10,6 meter
persegi. Plataran ini memiliki cungkup atau desain bangunan beratap. Komplek makam ini
merupakan komplek makam yang paling ramai dikunjungi para peziarah. Di sinilah Syekh
Jumadil Kubro dikebumikan.
“Syekh Jumadil Kubro yang merupakan nenek moyang Walisongo diyakini sebagian orang
sebagai Wali Allah. Syekh Jumadil Kubro bernama lengkap Sayyid Husein Jumadil Kubro.
Ia adalah ulama yang berasal dari kota tua Samarkand, Uzbekistan. Ia merupakan keturunan
dari Ja’far Shodiq bin Husein bin Ali bin Abi Thalib,” jelasnya.
Di antara Wali Songo, yang merupakan keturunannya langsung ialah Sunan Ampel, Sunan
Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat dan Sunan Kudus. Sementara Sunan Kali Jogo
merupakan menantu dari Sunan Ampel. Sehingga lanjut Arifin, Komplek Makam Troloyo
masih satu kesatuan.
“Sehingga Troloyo adalah punjer (pusat) Wali Songo. Jumlah peziarah yang datang
bergantung pada momentum. Pada hari-hari pasaran tertentu dalam penanggalan Jawa
ramai. Seperti malam Jumat legi, hari peringatan haul Syekh Jumadil Kubro, grebeg Suro,
menjelang puasa seperti kemarin, serta saat Hari Raya tiba. Kalau puasa sepi,” jelasnya
Makam troloyo membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar, yaitu: adanya perubahan
dalam kehidupan social masyarakat diantaranya mengubah status yang tadinya
pengangguran menjadi tidak pengangguran, membuka peluang usaha di masyarakat, dan
juga memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi masyarakat. Sedangkan
dampak dalam bidang ekonomi tentunya sangat besar yaitu peningkatan pendapatan
keuangan dan juga peningkatan kesejahteraan bagi kehidupan ekonomi masyarakat
Bab II
TUJUAN
Bab III
Potensi Yang Dapat Dikembangkan
Bab VI
DOKUMENTASI