Anda di halaman 1dari 18

Pemakaman Imogiri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemakaman Imogiri

Lokasi
Negara
Koordinat
Arsitek
Klien
Awal
konstruksi
Jenis

Lokasi dalam Topografi Jawa


Informasi bangunan
dekat kota Bantul Yogyakarta
Indonesia
75513LS 1102345BTKoordinat:

75513LS 1102345BT
Kyai Tumenggung Citrokusumo
Sultan Agung, Dinasti Mataram
1632
Makam berteras

Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri atau Pajimatan Girirejo Imogiri merupakan


kompleks permakaman yang berlokasi di Imogiri, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta. Permakaman
ini dianggap suci dan kramat karena yang dimakamkan disini merupakan raja-raja dan keluarga
raja dari Kesultanan Mataram. Permakaman Imogiri merupakan salah satu objek wisata di
Bantul. Makam Imogiri dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu

Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Panembahan Senopati Raja Mataram I.


Makam ini terletak di atas perbukitan yang juga masih satu gugusan dengan Pegunungan Seribu.

Daftar isi

1 Sejarah

2 Bagian-bagian Makam Imogiri


o 2.1 Tangga Permakaman Imogiri

2.1.1 Penghianat Kerajaan

o 2.2 Areal Makam Raja

2.2.1 Astana Kasultan Agung

2.2.2 Wilayah Makam Raja Surakarta Hadiningrat

2.2.3 Wilayah Makam Raja Yogyakarta Hadiningrat

3 Peninggalan Sultan Agung


o 3.1 Air Suci dari Empat Tempayan
o 3.2 Cincin Kayu
o 3.3 Daun Tujuh Macam

4 Jadwal Pembukaan Makam Imogiri Untuk Umum

5 Tata Cara Berpakaian


o 5.1 Pengunjung Wanita
o 5.2 Pengunjung Pria

6 Referensi

7 Lihat Pula

Sejarah

Ketika Sinuhun Hanyokrowati (Sinuhun Sedo Krapyak) meninggal, maka puteranya Kanjeng
Gusti Pangeran Adipati Anom pada waktu sedo itu sedang pergi tirakat ke pegunungan Selatan.
Sehingga sebagai wakil pemegang pemerintahan ialah Gusti Pangeran Martopuro. Sesudah
setahun lamanya ia bertirakat, maka ia pulang dari pegunungan tersebut sebab sudah sedikit lama
dicari-cari oleh penghulu Katangan, tapi sebelum menjadi penghulu. Pada tahun 1627, ia masuk
ke kerajaan dan pemegang kekuasaan Mataram saat itu ialah Prabu Hanyokrokusumo.
Sesudah itu Pangeran Martopuro pergi meninggalkan kerajaan menuju Ponorogo. Atas
permintaan rakyat maka wakil dari Pangeran Adipati Anom, yaitu Pangeran Purboyo
memerintahkan penghulu Ketegan untuk mencari Pangeran Adipati Anom.
Akhirnya terdapatlah Pangeran Adipati Anom sedang bertapa di Gunung Kidul, kemudian ia
dibawa pulang ke kerajaan.
Sesudah itu, Pangeran Adipati Anom diangkat menjadi Raja Kerajaan Mataram. Ia adalah raja
yang cerdik dan pandai sehingga rakyatnya maupun makhluk halus serta jin takluk dan tunduk
atas kekuasaannya dan Negeri Mataram terkenal sebagai pelindung penyakit.
Karena bijaksananya, maka setiap hari Jum'at, ia dapat pergi sujud ke Mekkah dengan secepat
kilat. Sesudah 5 tahun ia memerintah, kerajaannya dipindahkan ke Kerta-Plered dan selanjutnya
Kanjeng Sultan ingin memulai membuat makam di Pegunungan Girilaya yang terletak di sebelah
Timur Laut Imogiri yang dipergunakan sebagai makam raja. Tetapi sebelum makam itu selesai,
pamannya yaitu Gusti Pangeran Juminah lebih dulu mengajukan permintaan. Kemudian Sinuhun
merasa kecewa.
Tidak lama kemudian, pamannya meninggal seketika. Sesudah pamannya meninggal, Kanjeng
Sultan Agung melemparkan pasir yang berasal dari Mekkah yang akhirnya pasir tersebut jatuh di
Pegunungan Merak dan seterusnya Sinuhun segera membuat makam raja di pegunungan yang
besar dan tinggi tersebut.

Permakaman Imogiri pada tahun 1890

Pintu Masuk ke Makam Sultan Agung dari Mataram|Sultan Agung pada tahun 1890

Bagian-bagian Makam Imogiri

Peta Permakaman Imogiri

Tangga Permakaman Imogiri


Sebelum memasuki makam raja, terdapat banyak anak tangga yang lebarnya sekitar 4 meter
dengahn kemiringan 45 derajat yang menghubungkan pemukiman dengan makam. Anak tangga
di Permakaman Imogiri berjumlah 409 anak tangga. Menurut mitos yang dipercayai oleh
sebagian masyarakat, jika pengunjung berhasil menghitung jumlah anak tangga dengan benar,
maka semua keinginannya akan terkabul. Sebagian anak tangga memiliki arti tertentu, yaitu:

Anak tangga dari pemukiman menuju daerah dekat masjid berjumlah 32 anak tangga.
Jumlah anak tangga ini melambangkan bahwa makam Imogiri dibangun pada tahun 1632.

Anak tangga dari daerah dekat masjid menuju pekarangan masjid berjumlah 13 anak
tangga. Jumlah anak tangga ini melambangkan bahwa Sultan Agung diangkat sebagai
raja Mataram pada tahun 1613.

Anak tangga dari pekarangan masjid menuju tangga terpanjang berjumlah 45 anak
tangga. Jumlah anak tangga ini melambangkan bahwa Sultan Agung wafat pada tahun
1645.

Anak tangga terpanjang berjumlah 346 anak tangga. Jumlah anak tangga ini
melambangkan bahwa makam Imogiri dibangun selama 346 tahun.

Anak tangga di sekitar kolam berjumlah 9 anak tangga. Jumlah anak tangga ini
melambangkan Walisongo.


Tangga Permakaman Imogiri dilihat dari bawah

Tangga Permakaman Imogiri dilihat dari atas


Penghianat Kerajaan
Pada saat Kerajaan Mataram ingin menguasai Jayakarta, ada seorang penghianat yang bernama
Tumenggung Endranata memberitahukan kepada Belanda bahwa Kerajaan Mataram ingin
menguasai Jayakarta dan memberitahukan keberadaan lumbung-lumbung pangan prajurit
Kerajaan Mataram. Mengetahui penghianatan tersebut, Tumenggung Endranata ditangkap dan
dipenggal kepalanya. Jasadnya dibagi menjadi 3 bagian dan dikubur di areal Permakaman
Imogiri secara terpisah, yaitu:

Kepalanya dikubur di tengah-tengah Gapura Supit Urang

Badannya dikubur di bawah tangga dekat Gapura Supit Urang (Anak tangga yang
permukaannya tidak rata)

Kakinya dikubur di tengah kolam

Hal ini dilakukan oleh Sultan Agung agar setiap orang yang ingin mengunjungi makam pasti
menginjak salah satu dari bagian-bagian jasadnya dan untuk mengenang sekaligus
memperingatkan rakyatnya agar penghianatan tidak terjadi lagi.

Anak tangga yang tidak rata merupakan makam dari tubuh Tumenggung Endranata

Areal Makam Raja


Sebelum memasuki areal permakaman terdapat Gapura Supit Urang, Pendopo Supit Urang,
Tempat Juru Kunci dan 4 Tempayan Suci. Areal makam raja dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:
Astana Kasultan Agung
Di sini dimakamkan

Sultan Agung,

Sri Ratu Batang,

Hamangkurat Amral, dan

Hamangkurat Mas.

Sebelum memasuki makam Sultan Agung terdapat tiga gapura yang melambangkan tiga tahapan
hidup manusia, yaitu: alam rahim, alam duniawi, dan alam kubur. Gerbang pertama bercorak
bangunan hindu yang terbuat dari susunan batu bata merah tanpa semen dengan bentuk Candi
Bentar dan diberinama Gapura Supit Urang. Di bagian dalam gerbang pertama terdapat dua buah
paseban yang berada di sisi Barat dan Timur gerbang.

Gapura Supit Urang

Pendopo Supit Urang


Gerbang ke 2 dari Makam Sultan Agung
Wilayah Makam Raja Surakarta Hadiningrat
Wilayah makam raja Surakarta Hadiningrat dibagi menjadi empat hastana dan di sini
dimakamkan raja-raja dari Kerajaan Surakarta Hadiningrat, yaitu:
- Paku Buwana

Sri Paduka Paku Buwana I

Sri Paduka Hamangkurat Jawa

Sri Paduka Paku Buwana II

- Kasuwargan Surakarta

Sri Paduka Paku Buwana III

Sri Paduka Paku Buwana IV

Sri Paduka Paku Buwana V

- Kapingsangan Surakarta

Sri Paduka Paku Buwana VI

Sri Paduka Paku Buwana VII

Sri Paduka Paku Buwana VIII

Sri Paduka Paku Buwana IX

- Grimulya Surakarta

Sri Paduka Paku Buwana X

Sri Paduka Paku Buwana XI

Sri Paduka Paku Buwana XII

Wilayah Makam Raja Yogyakarta Hadiningrat


Wilayah makam raja Yogyakarta Hadiningrat dibagi menjadi 3 hastana dan disini dimakamkan
raja-raja dari Kerajaan Yogyakarta Hadiningrat, yaitu:
- Kasuwargan Yogyakarta

Sri Paduka Hamangku Buwana I

Sri Paduka Hamangku Buwana III

- Besiyaran Yogyakarta

Sri Paduka Hamangku Buwana IV

Sri Paduka Hamangku Buwana V

Sri Paduka Hamangku Buwana VI

- Saptorenggo Yogyakarta

Sri Paduka Hamangku Buwana VII

Sri Paduka Hamangku Buwana VIII

Sri Paduka Hamangku Buwana IX

Peninggalan Sultan Agung


Di Pemakaman Imogiri ini juga terdapat peninggalan-peninggalan Sultan Agung yang bertuah
dan menarik wisatawan untuk datang ke tempat ini. Peninggalan-peninggalan tersebut yaitu:

Air Suci dari Empat Tempayan

Cincin Kayu yang terbuat dari tongkat Sultan Agung

Daun Tujuh Macam

Air Suci dari Empat Tempayan

Sebelum memasuki areal makam Sultan Agung, terdapat empat buah tempayan yang berada di
atas gerbang kedua. Tempayan-tempayan ini merupakan pemberian dari empat kerajaan kepada
Sultan Agung.

Tempayan pertama yang terletak di sisi Barat merupakan pemberian dari Kerajaan
Sriwijaya (Palembang) yang diberi nama Nyai Danumurti.

Tempayan kedua merupakan pemberian dari Kerajaan Samudera Pasai (Aceh) yang
diberi nama Kyai Danumaya.

Tempayan ketiga merupakan pemberian dari Kerajaan Ngerum (Turki) yang diberi nama
Kyai Mendung'.

Tempayan keempat merupakan pemberian dari Kerajaan Syam (Thailand) yang diberi
nama Nyai Siyem.

Oleh Sultan Agung, keempat tempayan ini diisi air yang dipergunakan untuk berwudhu. Air dari
keempat tempayan tersebut disebut air suci dan memiliki khasiat yang dapat memberi kekuatan
dan sarana pengobatan. Pada awalnya tidak sembarang orang yang dapat meminum air dari
tempayan-tempayan tersebut. Saat terjadinya Serangan Umum 1 Maret di Yogyakarta, Presiden
Soekarno mengirimkan surat kepada Sri Sultan Hamengkubuwana IX agar prajurit TNI yang
bertempur di Yogyakarta diperbolehkan untuk meminum air suci tempayan tersebut. Sultan
memperbolehkan para prajurit untuk meminum air tersebut. Usai meminum air tersebut,
kekuatan prajurit bertambah sehingga dapat memenangkan pertempuran melawan Belanda.
Saat ini, masyarakat umum dapat diperbolehkan meminum air suci dari tempayan tersebut
melalui juru kunci makam. Air ini bisa diambil selama masih ada air yang tersisa di dalam
tempayan tersebut, karena tidak sembarang hari tempayan-tempayan ini dapat diisi air. Upacara
khusus untuk mengisi keempat tempayan ini dengan air yang dilakukan setahun sekali
dinamakan Nguras Enceh. Upacara ini dilaksanakan setiap Jumat Kliwon di bulan Sura
(Muharam). Jika di bulan tersebut tidak ada hari Jumat Kliwon, maka upacara pengisian air ini
dapat dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon. Bagi yang mempunyai kepercayaan (percaya), air
tersebut dapat menjadi sarana tolak bala serta dapat digunakan sebagai perantara untuk
mengobati berbagai penyakit. Bagi pengunjung yang ingin mengambil air suci dan membawanya
pulang, diperbolehan dengan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut, yaitu:

Pertama, yang memebawa air tersebut harus menyimpannya dengan baik.

Kedua, sebelum diminum harus membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlas masingmasing tiga kali untuk Sultan Agung.

Ketiga, jika ingin membawanya pulang, pengunjung diminta memberikan sumbangan


seikhlasnya (Uang sumbangan ini digunakan untuk membantu pembiayaan upacara
Nguras Enceh).

Air suci tersebut jika dibawa pulang, khasiatnya dapat bertahan selama satu tahun, terhitung
sejak diambil dari tempayan. Air suci tersebut dapat dicampur, namun harus menggunakan air
mentah. Karena, jika dicampur dengan air yang sudah dimasak, khasiat dari air suci ini akan
hilang.

Tempayan Nyai Danumurti

Tempayan Kyai Danumaya

Tempayan Kyai Mendung

Cincin Kayu
Kayu berbentuk cincin tersebut berasal dari tongkat Sultan Agung yang ditanam lalu berubah
menjadi pohon yang besar. Pohon itu ditebang dan kayunya dibuat menjadi cincin. Jika ingin
membawa pulang cincin tersebut, pengunjung harus dites terlebih dahulu, apakah kayu tersebut
mau mengikuti pengunjung yang ingin membawa pulang cincin tersebut atau tidak. Kayu
berbentuk cincin tersebut akan ditaruh di air. Jika tenggelam, maka pertanda bahwa cincin
tersebut mau mengikuti pengunjung. Kayu ini, konon sangat berkhasiat bagi pemiliknya.

Daun Tujuh Macam


Daun ini bisa digunakan sebagai pengobatan bagi suami-istri yang sudah lama menikah namun
tidak punya anak.

Jadwal Pembukaan Makam Imogiri Untuk Umum

Makam Imogiri dibuka setiap:

Hari Jum'at, Mulai pukul 13.00.

Hari Senin, mulai pukul 10.00.

Hari Minggu, mulai pukul 10.00.

Tanggal 1 dan 8 bulan Syawal, mulai pukul 10.00.

Tanggal 10 bulan Besar, mulai pukul 10.00.

Pada bulan Puasa dan hari besar agama Islam, Makam Imogiri ditutup untuk umum.

Tata Cara Berpakaian


Ada tata cara berpakaian tertentu yang harus dilakukan ketika ingin memasuki kompleks makam
di bagian dalam.

Pengunjung Wanita
Pengunjung wanita yang ingin memasuki makam di bagian dalam harus mengenakan kain
panjang, kemben, dan melepas semua perhiasan.

Pengunjung Pria
Pengunjung pria yang ingin memasuki kompleks makam di bagian dalam harus mengenakan
kain panjang, baju peranakan, dan blangkon.
Jika tidak menaati aturan tersebut, maka pengunjung hanya diperbolehkan sampai pintu gerbang
pertama.

Referensi

Buku Panduan Pasarean Imogiri

Berburu Sejarah, Berebut Berkah dari Makam Imogiri, WisataMelayu.com

Situs Resmi Kementrian Pariwisata

Lihat Pula

Kesultanan Yogyakarta

Kasunanan Surakarta

Kerajaan Mataram Islam

Makam Kotagede

Makam Giriloyo, Imogiri

Situs Resmi Kementrian Pariwisata

Imogiri, Bantul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Imogiri
Kecamatan

Peta lokasi Kecamatan Imogiri

Negara
Provinsi
Kabupaten
Pemerintahan
Camat
Luas
Jumlah penduduk
Kepadatan
Desa/kelurahan

Indonesia
Daerah Istimewa Yogyakarta
Bantul
Drs. Mistabakhul Munir
54,49 km
56.357
1.934 jiwa/km
8

Imogiri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia. Dalam bahasa Jawa, Imogiri berarti "gunung yang berkabut".

Daftar isi

1 Sejarah

2 Kelurahan/desa

3 Pendidikan

4 Objek Pariwisata

5 Pranala luar

6 Gallery

Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daerah Istimewa Yogyakarta#Pembentukan

Imogiri bagian dari Kasunanan sebelum 1952


Imogiri merupakan salah satu lokasi pemakamam raja-raja Mataram Baru yang dibangun oleh
Sultan Agung. Imogiri juga adalah tempat dimakamkannya Sultan Agung, raja terbesar
Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1613-1645 dan terkenal dengan peperangannya
melawan VOC di Batavia tahun 1628-1629.
Sebelum 1952 wilayah ini merupakan bagian dari Kasunanan Surakarta (merupakan sebuah
enklave)

Kelurahan/desa
1. Girirejo
2. Imogiri
3. Karangtalun
4. Karangtengah
5. Kebonagung
6. Selopamioro
7. Sriharjo
8. Wukirsari

Pendidikan

1. SMA 1 Imogiri
2. SMK Muhammadiyah Imogiri
3. SMP 1 Imogiri
4. SMP 2 Imogiri
5. SMP 3 Imogiri
6. SMP Ma'arif Imogiri
7. MTs Negeri Giriloyo
8. MI Giriloyo 1
9. MI Giriloyo 2
10. Mi Kebonagung

Objek Pariwisata
1. Makam Imogiri
2. Makam Seniman (Khas Wedang Uwuh)
3. Makam Sunan Cirebon
4. Makam Giriloyo
5. Jembatan Gantung Selopamiro-Sriharjo (Sering dijadikan lokasi Shoting FTV)
6. Bendungan Tegal
7. Goa Cerme
8. Air Terjun Seribu Batu Cengkehan Giriloyo
9. Desa Wisata Kebon Agung
10. Bumi Perkemahan Giri Mandiri
11. Kerajinan Batik Tulis Wukirsari
12. Sentra Peyek Pelemadu

13. Kawasan Gurah


14. Kebun Buah

Pranala luar

Panduan Pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya

Gallery

Pemakaman Imogiri, pemakaman keluarga kerajaan dan Raja-Raja Kesultanan Mataram


dan Keraton-keraton pecahannya (foto 1890).

Pintu masuk ke makam Sultan Agung di Pemakaman Imogiri (foto 1890).

Kerumunan berjalan menuruni tangga panjang yang menuju puncak bukit Imogiri seusai
upacara pemakaman Sri Susuhunan Pakubuwana X dari Surakarta (Repro Negatif 1939).

Jalan Imogiri Timur


Jalan Imogiri Timur.
{[Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta]+[{[{[Tamanan]+[Wirokerten]}, Banguntapan]+
[Wonokromo, Pleret]+[Trimulyo, Jetis]+[{[Wukirsari]+[Imogiri]}, Imogiri]}, Bantul]}, D.I.
Yogyakarta, Indonesia.
Jalan Imogiri Timur, related objects
1. Km. 9,2 - SMK Negeri 1 Pleret
2. 1 - -AAAA. -YOGYAKARTA-AAA BANTUL-UNY-PBSI 2003-GURU SMK-MUKLIS
ARIADI-TURI-JETIS-INDONESIA-087 839 432 171 (en)
3. 1 - Marina Cell
4. 002 - tempat psn bibit gurami ms slamet (en)
5. 7 - Jl Imogiri, 7 (en)
6. 12 - Jl. Imogiri Timur, 12 (en)
7. 33 - Omahe Muhlisin Ternyata Otong
8. 88 - Mr.Noor/Satya/Yoga
9. 139 C - My.Net (WIBY & ANTO) (en)
10. 139 C - MY-NET (WIBY&ANTO)
11. 212 - Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta
12. Bengkel Mobil
13. Blawong 1, Tri Mulyo, Jetis, Bantul, Mbah Mangun Sukarto, Pak Sokidi, Mas Heru
Harnadi, Taufik Adi Sanjaya, Pak Mono, Aqia Syahbana, Fadia Fatika,
14. Dn. SAREYAN ( desane P.Iswanto Gembus)
15. KABUL TRANSPORT
16. Koord ARMOT 5758 ( Arisan Motor Maju Mapan ) slenco73yahoo.co.id

17. Las
18. Mushola Al Hidayah (en)
19. PUSKESMAS PLERET
20. Pertamina 44-55701 Gas Station (en)
21. Pesantren (alm) KH Baha'udin
22. Rmh. Adel
23. Rmh. Anggit
24. SD Jejeran III
25. SD Muhammadiyah Wonokromo 1
26. Wawan's house (en)
27. jejeran yogyakarta Abidin humpz
28. omahe lik mi/ alm. lik bejo
29. sunar bapaknya bagus (en)
30. wahyu mulyo tailor (en)
Nearby cities: Dusun Jokerten Timbulharjo, Kalakijo Guwosari Pajangan Bantul, Kampoeng
Cengkiran Pandak
Coordinates: 752'22"S 11023'29"E

Anda mungkin juga menyukai