Kelas : X IPS 2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan
kliping/makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
kliping/makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Dalam makalah ini memuat
isi tentang "Keistimewaan Yogyakarta" dan juga ragam budaya yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dan sengaja kami pilih karena sesuai dengan tema yang kami
inginkan.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan dan manfaat yang lebih luas
kepada pembaca. Maka dari itu berikan kami saran dan kritik dari teman teman dan
pengajar, demi tercapainya makalah dengan sempurna.
DAFTAR ISI
I.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
BAB 2 PEMBAHASAN
A. KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
"(1) Daerah yang meliputi daerah Kesultanan Yogyakarta dan daerah Paku Alaman
ditetapkan menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang ingin di capai
dalam karya penulisan sejarah ini adalah :
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, tujuan masalah yang ingin di capai
dalam karya penulisan sejarah ini adalah:
A. Keistimewaan Yogyakarta
Yogyakarta(DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah Jawa Timur, yang
dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga memiliki status
istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari zaman
sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman,
sebagai cikal bakal atau asal usul DIY. Oleh Jepang ini disebut dengan Koti/Kooti.
Wilayah DIY (D.I. Kasultanan dan D.I Paku Alaman) beserta Kab/Kota dalam
lingkungannya pada 1945 adalah pada saat berintegrasi wilayah kekuasaan Kesultanan
Yogyakarta meliputi:
Keistimewaan Yogyakarta yang utama, masih kental dan teguh dengan adat budaya
Jawanya. Terbukti hingga saat ini Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih berdiri,
Sultan sebagai raja mengayomi warganya dengan baik, ritual seperti Grebek Maulud
atau Sekaten rutin dilakukan setiap tahunnya, dan lain-lain.
3. Pertanahan.
4. Tata ruang.
5. Kebudayaan.
Ada juga ciri khas lain yang di miliki Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu :
3. Menjadi satu-satunya nama kota yang dapat di potong atau di penggal yaitu,
Yogyakarta menjadi Yogya atau Jogjakarta menjadi Jogja.
5. Banyak tokoh-tokoh besar yang lahir di kota Yogyakarta ini, yaitu : Presiden Soeharto,
Presiden Megawati, Mantan Ketua MPR Amien Rais, Hidayat N Wahid, Wapres
Boediono, Pelukis Affandi, Anies Baswedan.
8. Pembangunan Kraton Kesultanan Yogyakarta dan Tugu Jogja dibangun lurus dengan
pantai selatan Jawa dan Gunung Merapi, seakan terdapat sumbu imajiner yang
menghubungkannya.
10. Saluran Mataram atau yang lebih dikenal Selokan Mataram ini memiliki panjang 31,2
km di bangun pada masa pendudukan Jepang.
12. Dilihat dari satelit,ternyata Pantai Parang Kusumo, Kraton Yogyakarta, Tugu, dan
Gunung Merapi berada dalam satu garis lurus. Filosofinya bahwa tugu merupakan
simbol "Manunggaling Kawulo Gusti" yang berarti bersatunya antara rakyat dengan
penguasa. Merapi dan pantai merupakan titik api dan air. Kraton yang dibangun
ditengah Merapi dan pantai merupakan titik keseimbangan antara keduanya.
B. Ragam Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta
Ragam kesenian Yogyakarta sudah sangat sering dipentaskan sehingga sangat populer
di Indonesia bahkan di dunia. Kesenian tersebut antara lain:
1. Kethoprak
Kethoprak merupakan seni pertunjukkan tradisional yang mirip dengan wayang orang.
Kisah yang dimainkan juga menceritakan tentang Kerajaan Mataram, kerajaan Islam di
Jawa. Oh ya, dulu Yogyakarta merupakan salah satu bagian dari wilayah kekuasaan
Kerajaan Mataram.
Para pemain kethoprak menggunakan kostum tradisional khas Jawa yang telah
disesuaikan dengan perannya. Ada juga iringan gamelan dan lantunan tembang dari
para sinden. `
2. Wayang Kulit
Wayang kulit merupakan salah satu kesenian Jogja yang menceritakan pewayangan
seperti Ramayana dan Mahabarata. Kisah-kisah yang dipertunjukkan biasanya cerita-
cerita pakem seperti Dewa Ruci, Gatotkaca Gugur, atau tentang Petruk Dadi Ratu
(Petruk Jadi Ratu).
3. Wayang Wong
Wayang wong atau yang lebih kita kenal dengan wayang orang adalah pementasan
yang mirip dengan wayang kulit. Hanya saja, pemainnya tidak menggunakan dalang dan
boneka tiruan, melainkan manusia biasa.
4. Wayang Golek
Wayang golek merupakan salah satu kesenian daerah Jogja yang terbuat dari kayu.
Cerita yang diangkat biasanya berasal dari kisah Menak.
Wayang ini banyak disukai karena gerakan wayang yang didandani seperti manusia
sangat mirip dengan gerakan orang.
5. Jathilan
Jathilan adalah tarian yang menggunakan property kuda kepang, barongan, dan
dilengkapi unsur magis. Tarian ini biasanya digelar dengan iringan beberapa jenis alat
gamelan seperti saron, bende, kendang, gong, dan lain-lain.
6. Karawitan
Karawitan merupakan sebuah budaya Jogja berupa music gamelan tradisional Jawa
yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi dengan nyanyian dari
Waranggono dan Wiraswara atau biasa disebut dengan uyon-uyon.
Ada juga yang tidak menggunakan iringan nyanyian dari Waranggono atau Wiraswara.
Biasanya disebut dengan Soran.
Seni tari dan seni Karawitan Jawa selalu berkembang dengan munculnya tata gerak tari
dan irama-irama yang baru.
Salah satu perintis tari kreasi baru adalah seniman Bagong Kusudiarjo, padepokannya
terletak di daerah Gunung Sempu, Kabupaten Bantul.
8. Sendratari Ramayana
Kesenian khas Jogja ini merupakan perpaduan antara berbagai jenis tarian, tembang,
drama, dan irama gamelan.
Karakteristik tarian ini adalah para penarinya berdiri dengan lutut atau jengkeng sambil
berdialog dan menyanyi ‘mocopat’. Cerita langen mandra wanara diambil dari kisah
ramayana dengan lebih banyak menampilkan wanara/kera.
10. Upacara Labuhan
Labuhan merupakan budaya Jogja serta adat istiadat yang telah dilakukan sejak zaman
Mataram Islam abad ke-14. Masyarakat Jogja meyakini bahwa dengan mengadakan
upacara ini, maka akan tercipta ketentraman dan kesejahteraan dan selalu diberikan
keselamatan oleh yang Maha Kuasa.
Meski diselenggarakan oleh Keraton, upacara ini tetap dimeriahkan oleh masyarakat
secara luas dengan tujuan bahwa upacara ini tetap lestari.
Adapun inti dari acara ini adalah melakukan persembahan atau syukuran di tempat-
tempat yang memiliki nilai sejarah leluhur raja-raja terdahulu. Doa-doa secara agama
Islam dipanjatkan agar memberikan keselamatan, kesejahteraan dan ketentraman bagi
masyarakat Jogja dan Indonesia.
Dan masih banyak lagi ragam kesenian yang di miliki kota Yogyakarta.
PENUTUP
Popularitas Yogyakarta seakan tidak pernah pudar memancarkan pesonanya baik
dalam bidang pariwisata, pendidikan ataupun kebudayaan. Kota Yogyakarta ini memang
cukup punya nama besar dan bahkan bisa disejajarkan dengan popularitas Pulau Bali.
Banyak yang menjadikan Yogyakarta sebagai tujuan wisata baik bersama keluarga
ataupun perjalanan bersama teman dan sahabat. Di bawah ini akan dikupas tuntas
bagaimana informasi umum seperti sejarah, letak geografis, struktur pemerintahan
daerah dan terutama sisi pariwisata Jogjakarta terkini.
DAFTAR PUSTAKA