Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan
syukur bagi allah yang dengan rindhonya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita nabi besar SAW
dan untuk para keluarga,sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi belia.
Terima kasih kepada keluarga,dosen,dan teman-teman yamg terlibat dalam pembuatan
makalah ini dengan doa dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan
lancar.
Dalam makalah ini kami membahas tentang MAGNESIUM yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kmi ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan
interne.makalah ini di harapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selam ini
kita cari. Kami berharap bisa di manfaatkan semksimal mungkin dan sebaik mungkin.
Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu kritik
yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjabaru ,04 November 2015

penyusun

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh,baik dalam tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
keseluruhan. Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim.Unsur mineral hanya kurang lebih 3% dari
keseluruhan berat badan tubuh.
Mineral digolongkan dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah
mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100mg sehari. Salah satu jenis
mineral makro adalah MAGNESIUM. Untuk itu makalah ini akan membahas lebih dalam
mengenai magnesium.
B. Rumusan masalah
Makalah ini disusun oleh penulis untuk mengetahui :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah pengertian dari magnesium ?


Apa sajakah fungsi magnesium dalam tubuh ?
Bagaimana proses metabolisme magnesium dalam tubuh ?
Apa sajakah efek konsumsi magnesium ? (kekurangan dan kelebihan)
Apa sumber magnesium pada tumbuhan ?
Berapakah kebutuhan magnesium yang dianjurkan?

C. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengetahui dan mengerti Pengertian dari magnesium .


Mengetahui dan memahami Fungsi dan peranan magnesium.
Mengerti proses absorpsi magnesium.
Mengetahui Efek kelebihan magnesium dan kekurangan magnesium.
Mengetahui Sumber makanan magnesium .
Mengetahui kebutuhan magnesium per hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Magnesium dengan simbol Mg adalah unsur kimia dengan nomor atom 12 dan massa
atom 24,305. Mg adalah unsur logam, berwarna putih dengan titik lebur 651 C dan titik
didih 1,107 C. Ditemukan pada tahun 1808 oleh H. Davy.
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium didalam cairan
interselular. Magnesium dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya
merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat didalam otot dan dalam
cairan tubuh, baik didalam sel maupun diluar sel. Jaringan otot mengandung lebih banyak Mg
dari pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak kalsium dari pada Magnesium.
Pada orang sehat, kadar Magnesium dalam darah mempunyai nilai konstan.
Ion magnesium sangat penting untuk semua sel makhluk hidup. Lebih dari 300 enzim
membutuhkan ion magnesium. Magnesium diperlukan untuk pembentukan protein, tulang,
asam lemak, sel-sel baru, mengaktifkan vitamin B, merelaksasi otot, membekukan darah, dan
membentuk adenosin

trifosfat

(ATP).

Produksi

dan penggunaan

insulin juga

membutuhkan magnesium.
Magnesium di alam merupakan bagian klorofil daun. Peran Magnesium dalam tumbuhan,
sama dengan peran zat besi dalam ikatan hemoglobin didalam darah manusia yaitu untuk
pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme, karena kurang lebih
60% dari 20-28 mg Magnesium di dalam tulang dan gigi, 26 % dalam otot dan sebaliknya di
dalam jaringan lunak lainnya seperti cairan tubuh konsentrasi Magnesium rata-rata di dalam
plasma sebanyak 0,75-1,0 mmol/L (1,5-1,2 mEq/L). Konsentrasi ini di pertahankan tubuh
pada nilai yang konstan, pada orang sehat. Magnesium dalam tulang lebih banyak.
Magnesium tersebut merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dalam tubuh
memerlukan.

B. FUNGSI DAN PERANAN MAGNESIUM


1. Membantu enzim yangn terlibat dalam pembentukan ATP.

Glikolisisadalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi


molekul asam piruvat. Proses glikolisis sendiri menghasilkan lebih sedikit energi per
molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang
dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang
lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Tahap pertama pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi
glukosa 6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP dalam
reaksi. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion
Mg++ sebagai kofaktor .
2. Membantu merelaksasikan otot.
Magnesium merupakan mineral penting untuk kesehatan saraf dan otot.
Magnesium dikenal sebagai mineral yang menenangkan karena dapat membuat semua
saraf menjadi rileks.Magnesium bekerja sebagai penghalang dan mencegah kalsium
untuk mencapai ke dalam sel-sel saraf dengan cepat. Kelebihan kalsium dapat
menyerang sel-sel saraf dan menyebabkan sistem saraf kita bereaksi berlebihan.
Dengan menghalangi kalsium, magnesium membantu mengendurkan saraf.

C. METABOLISME MAGNESIUM
1. Absorbsi magnesium
Buah-buahan, sayuran berdaun hijau, biji-bijian utuh dan kacang-kacangan
merupakan sumber utama magnesium. Magnesium merupakan mineral ion yang
menyusun klorofil sehingga sayur-sayuran merupakan sumber magnesium yang
penting. Makanan seperti padi-padian yang unpolished, kacang-kacangan, dan sayursayuran berdaun hijau memiliki kandungan magnesium yang tinggi. Sedangkan
daging, buah-buahan dan produk olahan susu memiliki kandungan menengah.
Makanan terproses kebanyakkan memiliki kandungan magnesium yang paling
rendah. Survei yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa mengkonsumsi
makanan terproses dapat menurunkan asupan magnesium hingga 75%.
Bioavailabilitas magnesium dapat dipengaruhi oleh zat gizi lainnya. Pola
makan tinggi serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan padi-padian akan
menguangi absorbsi magnesium fraksional. Walaupun diet yang tinggi sayuran
memiliki kandungan magnesium yang tinggi. Magnesium yang terserap akan

berkurang karena pengaruh serat pangan. Tidak hanya itu, asam fitat mungkin dapat
mengurangi absorbsi magnesium karena berikatan dengan Mg pada gugus fosfatnya.
Diet tinggi fosfat mampu mengurangi absorbsi magnesium. Protein dapat
mempengaruhi absorbsi magnesium intestinal. Absorbsi magnesium rendah saat
asupan protein kurang dari 30 gr perhari.
Absorbsi magnesium pada orang sehat dipengaruhi oleh konsentrasi
magnesium dalam bahan makanan dan kehadiran komponen pemicu atau penghambat
absorbsi. Absorbsi dimulai setelah satu jam kemudian masuk pada fase stabilisasi
dimana absorbsi berlangsung 4-6% per jam. Fase ini berada 2-8 jam setelah makan
kemudian akan mengalami penurunan absorbsi hingga jam ke sepuluh.
Pada orang dewasa rata-rata absorbsi diperkirakan 21% pada pria dan 27%
pada wanita. Magnesium diserap di sepanjang usus termasuk kolon pada tikus dan
beberapa penelitian menunjukkan bahwa absorbsi kolon adalah yang terbesar. Hasil
penelitian yang lain juga menunjukkan bahwa terdapat kemungkinan penyerapan di
kolon pada manusia. Studi jangka panjang pada individu yang sehat menunjukkan
tidak terdapat hubungan antara peningkatan asupan kalsium oral terhadap absorbsi
atau retensi magnesium. Penelitian lain menunjukkan bahwa terjadi penurunan
absorbsi magnesium pada kadar fosfat yang tinggi, namun hasil ini masih belum
konsisten. Peningkatan asupan zink akan menurunkan absorbsi dan keseimbangan
magnesium. Kekurangan vitamin B6 yang terjadi pada wanita akan berpengaruh pada
keseimbangan magnesium negatif karena akan meningkatkan sekresinya melalui urin.
Peningkatan asupan serat akan menurunkan absorbsi magnesium pada manusia.
2. Hal - Hal yang Meningkatkan Absorbsi Magnesium
Absorbsi kalsium dipengaruhi oleh faktor - faktor yang sama yang memengaruhi
absorbsi kalsium, kecuali vit D tidak berpengaruh (Almatsier, 2001) antara lain :
a) Kebutuhan tubuh
Jika kebutuhan tubuh terhadap magnesium meningkat, maka penyerapannya
juga akan meningkat.
b) Suasana asam di dalam saluran cerna
c) Lama bahan makanan di dalam saluran cerna
Semakin lama bahan makanan berada di dalam saluran cerna, maka akan
semakin besar kemungkinan zat - zat yang ada dalam bahan makanan tersebut
untuk diserap masuk kedalam pembuluh darah.

d) Kurangnya mineral kompetitif lainnya dalam makanan


3. Hal- Hal yang Menghambat Absorbsi Magnesium
a. Suasana basa
Sama seperti kalsium, pada suasana basa magnesium juga akan membentuk
kristal sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.
b. Asupan tinggi dari serat makanan (40 - 50 gr/hari) menurunkan penyerapan
Magnesium. Seperti kita ketahui serat berfungsi mempercepat waktu transit bahan
makanan dalam saluran cerna. Jika makanan sebentar dalam saluran cerna
kemungkinan magnesium yang terdapat dalam bahan makanan yang kita konsumsi
untuk diserap lebih rendah. Asupan tinggi dari serat makanan menurunkan
penyerapan Magnesium
c. Asupan tinggi zinc (142 mg/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.
Adanya mineral kompetitif lainnya yang saling bersaing satu sama lain
untuk diabsorbsi. Contohnya kalsium, besi, dan tembaga yang mempunyai valensi
+2. Kalsium, besi, atau tembaga yang dimakan terlalu banyak akan menghambat
absorbsi magnesium.

D. EFEK KONSUMSI MAGNESIUM


a) Kelebihan magnesium (hipermagnesemia)
Hipermagnesemia dapat terjadi pada keadaan gangguan fungsi ginjal.pada
pasien gagal ginjal terminal kadang magnesium serum adalah 2-3 mEq/L (2,4-3,6
mg/dl). Pemberian atasid yang mengandung magnesium pada pasien gangguan
fungsi ginjal dapat menimbulkan gejala hipermagnesemia. Pemberian magnesium
berlebihan melebihi kemampuan eksresi ginjal atau pemberian MgSO4 sebagai
laksan dengan cara melalui oral maupun supositoria dapat menimbulkan
hipermagnesemi. Pemberian laksan ini pada pasien gagal ginjal dapat bersifat fatal.

GEJALA :
1) Kadar magnesium plasma sebesar 4,8-7,2 mg/dl, menimbulkan gejala nausea (mual),
flushing, sakit kepala, letargi, ngantuk, dan penurunan reflek tendon.

2) Kadar mg plasma sebesar 7,2-12 mg/dl, menimbulkan gejala somnolen, hipokalsemi,


reflek tendon hilang, hipotensi, bradikardia, perubahan EKG.
3) Kadar magnesium plasma sebesar 12 mgt/dl, menimbulkan gejala kelumpuhan otot,
kelumpuhan pernafasan, dan henti jantung.
b) Kekurangan
Hipomagnesemia dapat terjadi karena gangguan absorpsi di dalam usus.
Kelainan genetik seperti hipomagnesemia intestinal primer yang terjadi pada saat
periode neonatal menyebabkan gangguan absorpsi magnesium. Pangkreatitis akut juga
dapat menyebabkan hipomagnesemia melalui safonifikasi lemak yang nekrotik.
GEJALA :
1) Gangguan neuromoskuler sepeerti otot terasa lemas, fasikulasi otot tremor tetani (tetani
dapat timbul tanpa disertai hipomagnesemia).
2) Hipokalemia terjadi karena pada hipomagnesemia karena jumlah dan aktifitas ATP akan
berkurang sehingga terjadi peningkatan saluran kalium di loop henle dan di duktus
koligentes. Akibatnya eksresi kalium meningkat.
Gangguan akibat kekurangan Magnesium pada tubuh manusia dapat menimbulkan
berbagai macam penyakit. Kekurangan magnesium sangat umum, terutama pada orang
tua dan pada wanita selama periode menstruasi mereka. Faktor lain yang dapat
menyebabkan kekurangan ini meliputi diuretik (karena salah satu pengeluaran
magnesium melalui air urin), penyakit hati, penggunaan alat kontrasepsi, alkohol (karena
dalam alkohol kalorinya tinggi sehingga tidak mudah lapar sehingga asupan mineral
khususnya magnesium kurang), asupan tinggi kalsium dan penyakit ginjal. Pada penderita
diabetes harus mempertahankan tingkat yang tepat dari magnesium, untuk menjaga
metabolisme glukosa yang tepat. Selain itu, kekurangan magnesium sangat umum pada
penderita diabetes padahal magnesium dapat mencegah beberapa komplikasi pada
diabetes seperti penyakit jantung dan retinopati . Retinopati merupaka diabetes militus
pada indera penglihatan mata atau yang dikenal dengan Diabetik Retinopati. Retinopati
adalah istilah medis untuk kerusakan pada banyak pembuluh darah halus yang memberi
nutrisi pada retina. Hal ini dikarenakan naiknya kadar gula dalam darah yang berkaitan
dengan diabetes. Secara perlahan-lahan naiknya kadar gula dalam pembuluh darah dapat
merusak tubuh.
Selain dari keterangan diatas kekurangan Mg juga menyebabkan:

1. Kelelahan dan badan terasa lemah.


Mg memiliki peran dalm proses pembentukan energi dalam setiap sel dan tingkat energi
secara keseluruhan. Pembentukan energi akan terhambat jika jumlah Mg tidak memadai
sehingga menyebabkan kelelahan dan kelemahan.
2. Osteoporosis
Penyakit ini ditunjukkan dengan kereputan tulang kerana kehilangan mineral. Biasanya
osteoporosis sering terjadi kepada wanita yang usia lanjut. Kekurangan magnesium pula akan
menyebabkan osteoporosis. Mengamalkan magnesium telah terbukti dapat mencegah dan
mengubati penyakit osteoporosis. Dalam hal ini, fungsi magnesium adalah membantu tubuh
dalam metabolisme kalsium. Kajian klinikal yang dilakukan pada sebagian wanita
menopause selama 2 tahun menunjukkan bahawa pemberian magnesium dapat mencegah
terjadinya retak tulang dan secara signifikan dapat menguatkan struktur tulang.
Tanpa jumlah Magnesium yang seimbang, kalsium dan Vitamin D tidak dapat diserap,
sehingga mengakibatkan pengeroposan tulang.
3. Gangguan jantung.
Kekurangan Magnesium dapat menyebabkan serangan jantung. Gejala awal terjadi gangguan
pada jantung meliputi perubahan irama detak jantung, nyeri angina dan pingsan akibat
kelelahan setelah melakukan aktifitas berat. Kekurangan Magnesium juga menyebabkan otot
jantung menjadi kram dan tidak dapat melakukan kontraksi secara optimal.
4. Tekanan darah tinggi
Magnesium terkait dengan hipertensi karena mereklaksasikan otot polos vaskuler dan karena
efek interaktif dengan kalsium. Dengan relaksasi otot-otot yang mengendalikan pembuluh
darah dan memungkinkan darah mengalir lebih bebas, magnesium mungkin memainkan
peran dalam mengurangi tekanan darah tinggi yang merupakan faktor penting dalam
mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Efek magnesium pada tekanan darah tinggi
lebih ditingkatkan karena membantu menyamakan tingkat kalium dan natrium dalam darah.
5. Kejang
hormon serotonin (neurotransmiter yang berfungsi mengirimkan informasi ke berbagai
bagian otak) mengandalkan Magnesium dalam menentukan mood. Kekurangan Magnesium
di otak menyebabkan dia lebih rentan terhadap alergi, mengakibatkan gejala yang sama
seperti sakit mental.
6. Migrain

Keseimbangan hormon serotonin mengandalkan Magnesium. Kekurangan serotonin dan


darah hanya mengandung sedikit magnesium dapat menyebabkan migrain, karena fungsi
magnesium untuk merelaksasikan pembuluh darah.
7. Diabetes militus
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of North
Carolina-Chapel Hill yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care, disebutkan bahwa
mengonsumsi diet tinggi magnesium secara signifikan dapat menurunkan risiko terkena
diabetes tipe 2. Magnesium berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi
inflamasi

sistemik,

dan

pada

akhirnya

menurunkan

risiko

diabetes.

Meningkatkan asupan magnesium mungkin penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin,


mengurangi inflamasi sistemik, dan mengurangi risiko diabetes.
8. Kekakuan otot.
Magnesium merupakan mineral penting untuk kesehatan saraf dan otot. Magnesium dikenal
sebagai mineral yang menenangkan karena dapat membuat semua saraf menjadi rileks.
Magnesium bekerja sebagai penghalang dan mencegah kalsium untuk mencapai ke dalam
sel-sel saraf dengan cepat. Kelebihan kalsium dapat menyerang sel-sel saraf dan
menyebabkan sistem saraf kita bereaksi berlebihan. Dengan menghalangi kalsium,
magnesium membantu mengendurkan saraf. Apabila sel-sel saraf beraksi berlebihan maka
dapat menyebabkan kekakuan otot.
9. Asma
Magnesium meningkatkan fungsi paru-paru dan meringankan serangan asma dengan
memfasilitasi pelebaran bronkus dan relaksasi otot halus yang menyusun saluran pernafasan.
Dengan demikian, penyempitan saluran nafas pun dapat dicegah. Selain itu, magnesium pun
dapat mencegah inflamasi saluran pernafasan dengan menghambat transmisi cholinergic atau
dengan produksi prostacyclin dan sel T-limfosit yang dapat mencegah inflamasi pada saluran
pernafasan.

E. SUMBER MAKANAN MAGNESIUM


Sayur hijau seperti bayam memberikan magnesium karena pusat molekul klorofil
mengandung magnesium. Kacang, biji-bijian dan beberapa bijian sempurna, adalah sumber
magnesium yang baik.

Meskipun magnesium terdapat pada kebanyakan makanan, magnesium biasanya berada


dalam jumlah yang sedikit. Seperti kebanyakan nutrisi, kebutuhan sehari magnesium tidak
dapat didapatkan dengan hanya mengkonsumsi satu jenis makanan.
Memperoleh magnesium dengan memakan beraneka jenis makanan, termasuk lima sajian
buah dan sayuran setiap hari dan banyak bijian, untuk mendapatkan kebutuhan gizi
magnesium yang cukup.
Kandungan magnesium dalam makanan pabrik biasanya rendah. Roti penuh gandum,
misalnya, memiliki dua kali lipat lebih magnesium dibandingkan roti tawar karena germa dan
dedak yang kaya magnesium telah dikeluarkan selama proses. Tabel sumber makanan
magnesium mengusulkan berbagai sumber gizi magnesium.
F. KEBUTUHAN MAGNESIUM PER HARI
Dosis magnesium per hari yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
Magnesium
USIA

Jumlah yang dibutuhkan per hari

Laki-laki 19 to 30

400 mg

wanita 19 to 30

310 mg

Laki-laki 31 and older

420 mg

Perempuan 31 and older

320 mg

Wanita hamil 19 to 30

350 mg

Wanita hamil di atas 30

360 mg

wanita menyusui 19 to 30

310 mg

wanita menyusui di atas 30

320 mg

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Magnesium dialam merupakan bagian klorofil daun. Peran Magnesium dalam tumbuhan,
sama dengan peran zat besi dalam ikatan hemoglobin didalam darah manusia yaitu untuk
pernafasan. Magnesium trelibat dalam berbagai proses metabolisme, oleh karena itu penting
bagi kita untuk memenuhi kebutuhan Mineral salah satunya adalah Magnesium. Untuk tetap
menjaga fungsi tubuh agar tetap seimbang.

DAFTAR PUSTAKA
Beck, Mary. (2011). Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: ANDI.
Kartasapoetra, G., dan Marsetyo, H. (2010). Ilmu Gizi (Korelasi Gizi dan Produktivitas
Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
Muchtadi, Deddy. (2009). Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: ALFABETA.

Proverawati, A., dan Kusmawati, E. (2011). Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Williams, Lippincold., and Willkins. (2007). Nutritions Mad Incredibly Easy. USA: Wolters
Kluwer Health

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk

senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).
Di perairan, unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalamm bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Fosfor berbentuk kompleks dengan ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, besifat tidak larut, dan mengendap pada sediment sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mills, 1996).
Karena begitu pentingnya unsur fosfor dalam kehidupan, maka makalah ini dibuat
untuk membahas unsur fosfor secara mendetail.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tujuan
Mendeskripsikan sejarah unsur fosfor
Menjelaskan keberadaan unsur fosfor
Menjelaskan sifat fisika dan sifat kimia unsur fosfor
Menjelaskan pembuatan/teknik ekstaraksi dari unsur fosfor
Menjelaskan kegunaan dan kerugian unsur fosfor
Mengetahui senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Rumusan Permasalahan
Bagaimana sejarah tentang unsur fosfor?
Bagaimanakah keberadaan unsur fosfor?
Bagaimanakah sifat fisika dan sifat kimia dari unsur fosfor?
Bagaimanakah pembuatan/teknik ekstraksi dari unsur fosfor?
Apa sajakah kegunaan dan kerugian dari unsur fosfor?
Apa saja senyawa-senyawa yang paling umum dengan unsur fosfor?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,Jerman. Ia
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan dan setelah
dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya
berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena
keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the dark).
B. Keberadaan Unsur Fosfor

Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen,
melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat) dan
senyawa organik yang berupa partikulat. Senyawa fosfor membentuk kompleks ion besi dan
kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut, dan mengendap pada sedimen sehingga tidak
dapat dimanfaatkan oleh algae akuatik (Jeffries dan Mill dalam Effendi 2003).
Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme
untuk pertumbuhan dan sumber energi. Fosfor di dalam air laut, berada dalam bentuk
senyawa organik dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organik, fosfor dapat berupa gula
fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Senyawa anorganik fosfat dalam air
laut pada umumnya berada dalam bentuk ion (orto) asam fosfat (H3PO4), dimana 10%
sebagai ion fosfat dan 90% dalam bentuk HPO42-. Fosfat merupakan unsur yang penting
dalam pembentukan protein dan membantu proses metabolisme sel suatu organisme
(Hutagalung et al, 1997).
Sumber fosfat diperairan laut pada wilayah pesisir dan paparan benua adalah sungai.
Karena sungai membawa hanyutan sampah maupun sumber fosfat daratan lainnya, sehingga
sumber fosfat dimuara sungai lebih besar dari sekitarnya. Keberadaan fosfat di dalam air akan
terurai menjadi senyawa ionisasi, antara lain dalam bentuk ion H2PO4-, HPO42-, PO43-. Fosfat
diabsorpsi oleh fitoplankton dan seterusnya masuk kedalam rantai makanan.
Senyawa fosfat dalam perairan berasal dari sumber alami seperti erosi tanah, buangan
dari hewan dan pelapukan tumbuhan, dan dari laut sendiri. Peningkatan kadar fosfat dalam
air laut, akan menyebabkan terjadinya ledakan populasi (blooming) fitoplankton yang
akhirnya dapat menyebabkan kematian ikan secara massal. Batas optimum fosfat untuk
pertumbuhan plankton adalah 0,27 5,51 mg/liter (Hutagalung et al, 1997).
Fosfat dalam air laut berbentuk ion fosfat. Ion fosfat dibutuhkan pada proses
fotosintesis dan proses lainnya dalam tumbuhan (bentuk ATP dan Nukleotid koenzim).
Penyerapan dari fosfat dapat berlangsung terus walaupun dalam keadaan gelap. Ortofosfat
(H3PO4) adalah bentuk fosfat anorganik yang paling banyak terdapat dalam siklus fosfat.
Distribusi bentuk yang beragam dari fosfat di air laut dipengaruhi oleh proses biologi dan
fisik. Dipermukaan air, fosfat di angkut oleh fitoplankton sejak proses fotosintesis.
Konsentrasi fosfat di atas 0,3 m akan menyebabkan kecepatan pertumbuhan pada banyak
spesies fitoplankton. Untuk konsentrasi dibawah 0,3 m ada bagian sel yang cocok
menghalangi dan sel fosfat kurang diproduksi.

Mungkin hal ini tidak akan terjadi di laut sejak NO3 selalu habis sebelum PO4 jatuh
ke tingkat yang kritis. Pada musim panas, permukaan air mendekati 50% seperti organik-P.
Di laut dalam kebanyakan P berbentuk inorganik. Di musim dingin hampir semua P adalah
inorganik. Variasi di perairan pantai terjadi karena proses upwelling dan kelimpahan
fitoplankton. Pencampuran yang terjadi dipermukaan pada musim dingin dapat disebabkan
oleh bentuk linear di air dangkal. Setelah musim dingin dan musim panas kelimpahan fosfat
akan sangat berkurang.Fosfor berperan dalam transfer energi di dalam sel, misalnya yang
terdapat pada ATP (Adenosine Triphospate) dan ADP (Adenosine Diphosphate).
Ortofosfat yang merupakan produk ionisasi dari asam ortofosfat adalah bentuk fosfor
yang paling sederhana di perairan . Ortofosfat merupakan bentuk fosfor yang dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan akuatik, sedangkan polifosfat harus mengalami
hidrolisis membentuk ortofosfat terlebih dahulu sebelum dapat dimanfaatkan sebagai sumber
fosfat. Setelah masuk kedalam tumbuhan, misalnya fitoplankton, fosfat anorganik mengalami
perubahan menjadi organofosfat. Fosfat yang berikatan dengan ferri [Fe2(PO4)3] bersifat tidak
larut dan mengendap didasar perairan. Pada saat terjadi kondisi anaerob, ion besi valensi tiga
(ferri) ini mengalami reduksi menjadi ion besi valensi dua (ferro) yang bersifat larut dan
melepaskan fosfat keperairan, sehingga meningkatkan keberadaan fosfat diperairan (Effendi
2003).
Studi tentang sirkulasi fosfor di lingkungan perairan laut merupakan perhatian di
berbagai bidang ilmu bidang ilmu. Dengan menggunakan 32P para peneliti menghasilkan
kesimpulan umum bahwa bahwa konsentrasi fosfor akan berubah karena fosfor merupakan
salah satu zat yang digunakan oleh fitoplankton dalam proses metabolisme. Damanhuri
(1997) menyatakan bahwa kadar fosfat akan semakin tinggi dengan menurnya kedalaman.
Konsentrasi fosfat relatif konstan pada perairan dalam biasanya terjadi pengendapan sehingga
nutrien meningkat seiring dengan waktu karena proses oksidasi f dan bahan organik. Adanya
proses run off yang berasal dari daratan akan mensuplai kadar fosfat pada lapisan permukaan,
tetapi ini tidak terlalu besar. Penambahan terbesar dari lapisan dalam melalui proses kenaikan
masa air.
Fosfor muncul pada bagian yang beragam di dalam lingkungan bahari, beberapa
muncul dalam bentuk susunan organik seperti protein dan gula, beberapa juga muncul dalam
bentuk kalsium organik dan sebagian dalam bentuk inorganik dan partikel besi fosfat, lalu
juga dalam bentuk fosfat terlarut, walaupun fosfor muncul dalam konsentrasi dibawah
nitrogen, tapi pada kenyataanya fosfor dapat dengan mudah di buat atau tersedia di dalam

atau tersedia di dalam zona penetrasi cahaya yang mencegah fosfor menjadi faktor pembatas
di dalam produktifitas bahari.
Diperairan, bentuk unsur fosfor berubah secara terus menerus akibat proses
dekomposisi dan sintesis antara bentuk organik, dan bentuk anorganik yang dilakukan oleh
mikroba. Semua polifosfat mengalami hidrolisis membentuk ortofosfat. Perubahan ini
bergantung pada suhu yang mendekati titik didih, perubahan polifosfat menjadi ortofosfat
berlangsung cepat. Kecepatan ini meningkat dengan menurunnya nilai pH. Perubahan
polifosfat menjadi ortofosfat pada air limbah yang mengandung banyak bakteri lebih cepat
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi pada air bersih.
Keberadaan fosfor diperairan alami biasanya relative kecil, dengan kaar yang lebih
sedikit dari pada kadar nitrogen. Fosfor tidak bersifat toksik bagi manusia, hewan, dan ikan.
Keberadaan fosfor secara berlebihan yang disertai dengan keberadaan nitrogen dapat
menstimulir ledakan pertumbuhan algae di perairan (algae bloom). Algae yang berlimpah ini
dapat membentuk lapisan pada permukaan air, yang selanjutnya dapat menghambat penetrasi
oksigen dan cahaya mathari sehingga kurang menguntungkan bagi ekosistem perairan. Pada
saat perairan cukup mengandung fosfor, algae mengakumulasi fosfor di dalam sel melebihi
kebutuhannya. Fenomena yang demikian dikenal istilah konsumsi berlebih (luxury
consumption). Kelebihan fosfor yang diserap akan dimanfaatkan pada saat perairan
mengalami defisiensi fosfor, sehingga algae masih dapat hidup untuk beberapa waktuselama
periode kekeurangan pasokan fosfor (Effendi 2003)
Berdasarkan kadar fosfat total, perairan diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: perairan
dengan tingkat kesuburan rendah yang memiliki kadar fosfat total berkisar antara 0 0.02
mg/liter; perairan dengan tingkat kesuburan sedang memiliki kadar fosfat 0.021 0.05
mg/liter; dan perairan dengan tingkat kesuburan tinggi, memiliki kadar fosfat total 0.051
0.1 mg/liter (Effendi, 2003)
Pehitungan persen pada beragam bentuk fosfat di H2O, NaCl, air laut, seperti sebuah
fungsi pada pH. Di laut dalam ion fosfat bentuknya lebih penting (50% pada P= 1000 bar
atau 10.000 m ). H2PO4- bebas adalah lebih besar dengan persentase 49%, MgPO4-, 46%, dan
5% CaHPO4. Sementara PO43- 27% seperti MgPO4- dan 73% seperti CaPO4.
C. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Fosfor
a) Sifat Fisika Unsur Fosfor
1) Warna : tidak berwarna/merah/putih

2)
3)
4)
5)

Wujud : padat
Titik didih : 550 K (2770C)
Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3

6) Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8 kj/mol


7) Secara umum fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau
yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan
8) Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam pelarut nonpolar benzena
9) Fosfor merah tidak larut dalam semua pelarut.
b) Sifat Kimia Unsur Fosfor
1) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan cahaya, mudah terbakar di udara,
beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat di
industri.
2) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang beracun. Fosfor merah digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus dan bidang gesek korek api.

Absorpsi dan Metabolisme Fosfor


Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari Air
Susu Ibu/ ASI. Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari
susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor
rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus
dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin
D. Sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganik atau
sebagai fosfolipida. Kadar fosfor di dalam darah diatur oleh hormon paratiroid (PTH) yang
dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut

berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang
ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang. PTH
menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan ekskresi fosfat oleh
ginjal. Konsumsi fosfor yang relatif tinggi terhadap kalsium sehingga diperoleh perbandingan
P : Ca yang tinggi dalam serum akan merangsang pembentukan PTH yang mendorong
pengeluaran fosfor dari tubuh.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak dapat
dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan lain yang meng
halangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++, asam lemak tidak jenuh dan antasid yang
mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut air.

Fungsi Fosfor
Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:
a) Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan pengendapan fosfor
pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim fosfatase yang
diperlukan untuk melepas fosfor dari jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh
perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk pertumbuhan tulang.
b) Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan berbagai enzim
dan vitamin B dalam pengalihan energi dan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Bila
satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP (Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin
Trifosfat) yang menyimpan energi dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah
kembali menjadi ADP. Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan
berbagai reaksi di dalam tubuh.
c) Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai alat angkut
untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam aliran darah. Proses
ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam saluran cerna, pelepasan zat gizi
dari aliran darah ke dalam cairan interseluler dan pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang
tidak larut dalam air, diangkut di dalam darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah
ikatan fosfat dengan molekul lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut. Glikogen yang
dilepas dari simpanan hati atau otot berada di dalam darah terikat dengan fosfor.

d) Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat berfungsi bila
terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang mengandung vitamin B1 tiamin
pirofosfat (TPP). Fosfat merupakan bagian esensial dari DNA dan RNA, bahan pembawa
kode gen/ keturunan yang terdapat di dalam inti sel dan sitoplasma semua sel hidup. DNA
dan RNA dibutuhkan untuk reproduksi sel. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat
memegang peranan penting sebagai buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman
cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.
e) Pengaturan kesimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai buffer untuk
mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor
mengikat tambahan ion hydrogen.

Angka Kecukupan Fosfor yang Dianjurkan


Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widya
Karya Pangan dan Gizi LIPI 1993):
Bayi

: 200 s/d 250 mg

Anak-anak

: 250 s/d 400 mg

Remaja dan dewasa

: 400 s/d 500 mg

Ibu hamil dan menyusui

: >200 s/d >300 mg

Sumber Fosfor
Karena fosfor ada di semua sel makhluk hidup, fosfor terdapat di dalam semua makanan,
terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacangkacangan dan hasilnya, serta serelia.

6. Manifestasi Klinis
Hiperfosfatemia
Hiperfosfatemia (kadar fosfat yang tinggi dalam darah) adalah suatu keadaan dimana
konsentrasi fosfat dalam darah lebih dari 4,5 mgr/dL darah.
Penyebabnya

Ginjal yang normal sangat efisien dalam membuang kelebihan fosfat sehingga
hiperfosfatemia jarang terjadi, kecuali pada penderita kelainan fungsi ginjal yang sangat
berat.

Pada

penderita gagal

ginjal,

hiperfostatemia

merupakan

suatu

masalah

karena dialisa sangat tidak efektif dalam membuang kelebihan fosfat.


Gejala
Jika pada penderita yang menjalani dialisa, konsentrasi fosfat darahnya meningkat, maka
konsentrasi kalsium darah akan menurun. Hal ini merangsangkelenjar paratiroid untuk
mengeluarkan hormon paratiroid, yang akan meningkatka konsentrasi kalsium darah dengan
cara mengambil kalsium dari tulang. Jika keadaan ini terus berlanjut, bisa terjadi kelemahan
tulang yang progresif, mengakibatkan nyeridan patah tulang karena cedera yang ringan.
Kalsium dan fosfat dapat membentuk kristal pada dinding pembuluh darah dan jantung,
menyebabk anarteriosklerosis yang berat dan memicu terjadinya stroke, serangan jantung dan
sirkulasi darah yang buruk. Kristal tersebut juga dapat terbentuk di kulit dan menyebabkan
rasa gatal yang hebat.Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejalagejalanya.
Hipofosfatemia
Hipofosfatemia didefinisikan sebagai konsentrasi fosfor dibawah normal

( kurang

dari 2,5 mgr/dL darah). Hipofosfatemia dapat terjadi selama pemberian kalori pada pasien
dengan malnutrisi kalori-protein yang parah. Hal ini paling mungkin untuk terjadi dengan
masukan atau pemberian sangat banyak karbohidrat sederhana. Hipofosfatemia jelas dapat
terjadi pada pasien malnutrisi yang mendapat nutrisi parenteral total (NPT) jika kehilangan
fosfor tidak diperbaiki secara adekuat.
Penyebab
Hipofosfatemia menahun terjadi pada:
-

Hiperparatiroidisme

Hipotiroidisme (suatu kelenjar tiroid yang kurang aktif)

Fungsi ginjal yang buruk

Penggunaan diuretik dalam waktu lama.


Dosis racun dari teofilin bisa mengurangi jumlah fosfat dalam tubuh. Mengkonsumsi

sejumlah besar antacid alumunium hidroksida dalam waktu yang lama, juga bisa mengurangi
fosfat dalam tubuh, terutama pada penderita yang mengalami dialisa ginjal.

Cadangan fosfat juga akan berkurang pada:


-

Malnutrisi berat

Ketoasidosis diabetikum

Keracunan alkohol yang berat

Luka bakar hebat

Magnesium rendah

Kalium rendah

Respirasi alkalosis dapat menyebabkan penurunan fosfor karena perpindahan


fosfor interselular.
Gejala akan muncul hanya jika konsentrasi fosfat darah sangat rendah. Pada awalnya

penderita akan mengalami kelemahan otot. Selanjutnya tulang menjadi rapuh, mengakibatkan
nyeri tulang dan fraktur (patah tulang). Pada konsentrasi yang amat sangat rendah (kurang
dari 1.5 mgr/dL darah) dapat berakibat serius menyebabkan kelemahan otot yang semakin
memburuk, stupor (penurunan kesadaran), koma dan kematian. Diagnosis ditegakkan
berdasarkan pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya
Kelebihan fosfor karena makanan jarang terjadi. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion
fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Karena fosfor banyak terdapat di dalam makanan, jarang terjadi kekurangan. Kekurangan
fosfor bisa terjadi bila menggunakan obat antasid untuk menetralkan asam lambung, seperti
alumunium hidroksida untuk jangka lama. Alumunium hidroksida mengikat fosfor, sehingga
tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga bisa terjadi pada penderita yang kehilangan
banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang. Bayi
prematur juga dapat menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan tulang
sehingga kebutuhan fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Sumber Ilmu
Penuntun Biokimia Gizi
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2059082-peranan-fosfor-bagi-tubuhmanusia/#ixzz29cbqRThZ
http://chaidarwarianto.guru-indonesia.net/artikel_detail-45.html
http://uminatichusnahsharing.blogspot.com/2011/04/hidrogen-fosfor-oksigen-dannitrogen.html
http://albadroe.multiply.com/journal/item/6/Fosfor?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal
%2Fitem

Anda mungkin juga menyukai