Panduan Transfer
Panduan Transfer
PASIEN
EDISI 1 2014
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL KARDINAH
JL. AIP. KS. Tubun No. 2 Tegal
Telp. ( 0283 ) 350377/ 350477/ 350577/ 341938, Fak ( 0283 ) 353131 Kode Pos 521
KATA PENGANTAR
Undang-Undang RI No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 29 menyebutkan
bahwa Rumah Sakit berkewajiban untuk memenuhi hak pasien dan mengedepankan kepuasan
pasien. oleh sebab itu disusunlah buku Panduan Transfer Pasien yang bertujuan memberikan
prosedur transfer yang seragam di seluruh rumah sakit.
Panduan transfer pasien adalah prosedur pemindahan pasien antar unit - unit
pelayanan di RSUD Kardinah Tegal atau antar rumah sakit di wilayah Propinsi Jawa Tengah
dengan standar baku yang telah ditetapkan oleh manajemen rumah sakit, dimana prosedur ini
harus dipatuhi oleh semua instalasi/unit pelayanan lingkungan RSUD Kardinah. Panduan ini
bertujuan meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan kese1amatan pasien serta melindungi
pasien dari resiko yang mengancam jiwa selama proses transfer berlangsung.
Buku panduan ini disusun bersama antara bidang Pelayanan Medik dengan beberapa
instalasi terkait dan perwakilan Pokja APK (Akses Ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan)
yang merupakan bagian dari panitia Akreditasi RSUD Kardinah.
Akhir kata semoga buku ini dapat digunakan sebagairnana mestinya, sehingga
bermanfaat bagi seluruh tenaga medis dalam memberikan pelayanan yang aman dan bermutu
menuju kepuasan pasien. Kritik dan saran untuk perbaikan buku panduan ini akan menambah
kesempurnaan penyusunan panduan dimasa mendatang.
Tim Editor
Assalamualaikum WW.
RSUD Kardinah merupakan rumah sakit rujukan tipe B, rumah sakit Non
kependidikan yang selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan. Panduan Transfer
Pasien tahun 2014 telah disusun oleh Bidang Pelayanan Medik dan Pokja APK (Akses Ke
Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan) Panitia Akredetasi Rumah Sakit Kardinah adalah salah
satu upaya mencapai tujuan pelayanan Rumah Sakit.
Panduan Transfer Pasien ini disusun berdasarkan pengetahuan terkini tentang transfer
pasien. Proses penyempurnaan panduan ini terus menerus dilakukan, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan dalam prosedur transfer yang terkini. Panduan ini menjadi pegangan
bagi seluruh komponen pelayanan pasien, seperti dokter sub spesialis, dokter PPDS,dokter
umum, Perawat dan petugas transporter rumah sakit.
Semoga Panduan Transfer Pasien ini bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik,
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan, meningkatkan keselamatan pasien serta
melindungi dari resiko yang mengancam jiwa selama proses transfer berlangsung.
Penghargaan kami berikan kepada editor yang telah penyusunan buku mi dengan
sebaik-baiknya.
Wassalammuallaikum WW.
Direktur
RSUD Kardinah Kota Tegal
dr. Abdal Hakim Tohari, Sp.RM.,MMR.
Pembina Utama Muda
NIP 19580607 198502 1 003
PENYUSUN
EDITOR KEPALA : dr. Sri Primawati Indraswari, SpKK,MH,MM
Kontributor
1. dr. Rina Siama Rahmawati
2. dr. Marti Astuti,SpA.,Msc
3. Kiswo Utomo Skep, Ns
4. Sri Lestari Skep, Ns
5. Mustopo, Skep.Ns
DAFTAR ISI
KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN PANDUAN TRANSFER PASIEN
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR..............................................................................................ii
TIM PENYUSUN.....................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
A. DEFINISI...............................................................................................................................3
B. RUANG LINGKUP...............................................................................................................3
1. Kriteria Transfer Pasien.....................................................................................................3
2.
Jenis Transfer Pasien....................................................................................................3
a.
Transfer Intra Rumah Sakit......................................................................................3
b.
Transfer Antar Rumah Sakit.....................................................................................3
C. TATA LAKSANA TRANSFER PASIEN..............................................................................3
1.
Maksud dan Tujuan Transfer........................................................................................3
2.
Standarisasi SDM.........................................................................................................3
3.
Standarisasi Transfer Pasien.........................................................................................3
4.
Tingkat Penanganan Pasien..........................................................................................3
5.
Tata Cara Trasfer Pasien...............................................................................................3
6.
Etika dan Keputusan Trasfer Pasien.............................................................................3
7.
Moda Transportasi Antar Rumah Sakit........................................................................3
8.
Penanganan Selama Transfer Berlangsung..................................................................3
9.
Serah Terima Pasien di Tempat Tujuan........................................................................3
D. DOKUMENTASI..................................................................................................................3
Rujukan...................................................................................................................................3
LAMPIRAN...........................................................................................................................3
A. DEFINISI
1. Transfer Pasien adalah pemindahan pasien dari suatu. unit pelayanan ke unit pelayanan
lain, atau dari satu. rumah sakit ke rumah sakit lain.
2. Rumah Sakit adalah salah satu dari sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya
kesehatan, bertujuar untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat, dan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif) pencegahan penyakit (preventif) penyembuhan penyakii
( kuratif ),dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yank dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
3. Instalasi adalah pengelompokan unit pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan yang sejenis.
4. Unit Pelayanan adalah tempat diselenggarakan pelayanan rumah sakit
5. Pasien adalah orang yang menerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik
dalam keadaan sehat maupun sakit
6. Ambulance adalah kendaraan transportasi untuk melakukan transfer pasien. Ambulans
digunakan untuk membawa pasien ke luar rumah sakit atau memindahkan pasien ke
rumah sakit lain untuk perawatan lebih lanjut.
7. Brankar atau Kereta Dorong adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa
duduk atau berdiri.
8. Kursi Roda adalah suatu sarana transfer bagi pasien yang tidak bisa berjalan
B. RUANG LINGKUP
1. Kriteria Transfer Pasien
Panduan transfer pasien di RSUD Kardinah adalah suatu panduan cara memberikan
standar pengelolaan prosedur transfer pasien yang seragam di lingkungan RSUD Kardinah.
Panduan transfer pasien ini harus dipatuhi oleh semua instalasi/unit pelayanan di
lingkungan RSUD Kardinah, karena panduan ini bertujuan meningkatkan mutu pelayanan,
meningkatkan keselarnatan pasien serta melindungi pasien dari resiko yang mengancam
jiwa selama proses transfer berlangsung. Panduan transfer pasien ini dimaksudkan untuk
menjamin bahwa semua pasien yang berobat di lingkungan RSUD Kardinah menerima
standar pengelolaan transfer yang terbaik, bermutu dan terkoordinir sesuai peraturan yang
berlaku. Kondisi pasien yang menjalani prosedur transfer berbeda - beda tergantung dari
keadaan umum pasien itu sendiri, hal tersebut dapat dijabarkan dengan kriteria di bawah
ini :
a. Pasien dengan kondisi derajat 0
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) hemodinamik stabil yang dapat
terpenuhi kebutuhannya dengan rawat inap biasa
b. Pasien dengan kondisi derajat 1
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC) hemodinarnik stabil, namun
berpotensi menjadi tidal stabil, misalnya pada pasien yang baru menjalani perawatan
di HCU/ ICU yang sudah memungkinkan untuk perawatan di ruangan rawat inap
biasa.
c. Pasien dengan kondisi derajat 2
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC yang tidak stabil dan
membutuhkan observasi lebih ketat dan intervensi lebih mendalam termasuk
penanganan kegagalan satu sistem organ atau pasien yang habis menjalani operasi
besar.
d. Pasien dengan kondisi derajat 3
Pasien dengan Airway, Breathing, Circulation (ABC yang tidak stabil yang
membutuhkan bantuan pernapasan dan atau dengan kegagalan sistem organ
lainnya.
2.
Standarisasi SDM
a. RSUD Kardinah melalui Bidang Diklat memfasilitasi pelatihan untuk transfer
pasien mulai merencanakan, menyediakan, memfasilitasi dan membiayai
pelatihan tersebut.
b. Dokter/dan perawat disemua instalasi/unit RSUD Kardinah harus mampu
menstabilkan dan. melakukan resusitasi pada pasien yang pada saat transfer
berlangsung.
3.
No
PASIEN
1.
Derajat 0
2.
Derajat 1
3.
Derajat 2
4.
Derajat 3
PETUGAS PENDAMPING
MINIMAL
Transporter atau Perawat
KETERAMPILAN YANG
DIBUTUHKAN
Transporter atau Perawat :
BLS
Transporter atau Perawat :
BLS/PPGD
PERALATAN
UTAMA
Brankar, Kursi
Roda
Transporter atau Perawat
Oksigen,
Brankar, Tiang
Infuse,
Pompa
Infuse,
Pulse
Oksimetri
1. Transporter
Transporter atau Perawat : Oksigen, Suction,
2. Perawat & Dokter yg BLS/ PPGD
Tiang
Infuse,
berkompetensi
Harus mengikuti pelatihan Pompa
Infuse,
penanganan pasien untuk
transfer
pasien Baterai,
Pulse
kritis
dengan sakit berat/kritis
Oksimetri serta
Monitor
EKG,
tensimeter
dan
Defibrillator,
Ambubag
1. Transporter
Perawat :
Oksigen, Suction,
Tiang
Infuse,
Pompa
Infuse,
Baterai,
Pulse
Oksimetri serta
Monitor
EKG,
tensimeter
dan
Defibrillator,
Ambubag,
Jackson
Rees,
Scoop stretcher
dan long spine
board
Tabel 2
Transfer Antar Rumah Sakit
NO
PASIEN
Derajat 0
2Derajat 1
2
.
Derajat 2
Derajat 3
PETUGAS
PENDAMPING
MINIMAL
1. Petugas
Ambulance
2. TPP atau
Perawat
1. Petugas
Ambulance
2. TPP atau
Perawat
Defibrillator, Ambubag,
Obat Obat emergensi,
ventilator portable,
4.
Tingkat Penanganan Pasien
NO
TINGKAT
DERAJAT
PERAWATAN
KONDISI
PASIEN
1
Intensive Care
3
2
High Care
1 dan 2
3
Rawat Inap
0
5.
UNIT PELAYANAN
High Care
(derajat 1-2)
1-2
Rawat Inap
(derajat 0)
Pasien yang sudah memenuhi kriteria keluar dan ruang ICU/HCU dimana kondisi
pasien mulai stabil, sudah tidak memerlukan bantuan pernapasan, dimana pasien
dapat dirawat di ruangan seperti di High Care.
Berikut Algoritmanya :
Dari Intensive Care ke HCU atau dari Intensive care ke Rawat Inap :
MULAI
Pasien
Sudah tidak memerlukan
perawatan Intensive
Tidak
DPJP
Memutuskan pasien memenuhi
kriteria Intensive Care
Perawat Intensive Care
Menghubungi HCU/ Rawat Inap
mengenai kesiapan TT
TT
tersedia
?
Ya
Dokter & Perawat HCU/Rawat Inap
Mendatangi pasien di Intensive Care untuk
persiapan transfer
Transporter & Perawat HCU
Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan
sesuai kondisi pasien
Transporter, Perawat & Dokter HCU
Mentransfer pasien menuju HCU
SELESAI
MULAI
Pasien
Sudah tidak memerlukan
perawatan HCU
Tidak
DPJP HCU
Memutuskan pasien memenuhi
kriteria keluar HCU
Perawat HCU
Menghubungi Rawat Inap mengenai
kesiapan TT
TT
tersedia
?
Ya
SELESAI
Pada prosedur transfer dari Intensive Care transporter ke HCU, transporter dan
petugas pendamping berasal dari HCU, demikian juga pada saat pasien keluar dari
Intensive Care ke Rawat Inap, transporter dan petugas pendampingnya berasal dan
Rawat Inap. Pada saat pasien keluar dari HCU ke Rawat Inap, pasien dijemput oleh
transorter dan petugas pendampingnya yang berasal dari Rawat Inap.
b. Kategori 2
Intensive Care
(derajat 3)
High Care
(derajat 1-2)
1-2
Rawat Inap
(derajat 0)
Kategori 2 adalah arah pemindahan pasien dari derajat kondisi yang lebih rendah ke
kondisi derajat yang lebih tinggi, misalnya dari Rwat Inap ke High Careal High
Care ke Intensive Care atau bisa dari Rawat Inap langsung ke Intensive Care.
Perpindahan perawatan dari kondisi derajat yang rendah ke perawatan lebih tinggi
diperlukan karena mengingat pasien dengan Airway, Breathing, Circu1ation (ABC)
yang tidak stabil sangat membutuhkan observasi 1 ketat dan intervensi yang
mendalam.
'
Berikut Algoritmanya :
Dari Rawat Inap ke HCU atau dari Rawat Inap ke Intensive Care
MULAI
Dokter Jaga Rawat Inap
Menghubungi Dokter Jaga Intensive
Care
Tidak
Dokter Jaga Intensive Care/HCU
Datang ke Rawat Inap untuk
memeriksa kondisi pasien
Indikasi
Masuk
IC/HCU
Ya
Perawat Intensive Care/HCU
Telpon Unit Intensive Care/HCU untuk persiapan
perawatan
Transporter & Perawat Intensive Care/HCU
Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan
sesuai kondisi pasien
Transporter, Perawat & Dokter Rawat Inap
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan
Intensive Care/HCU
SELESAI
Pasien yang masuk ke Intensive Care, juga bisa berasal dari kamar operasi,
mengingat pasien yang tidak stabil, maka transporter dan petugas pendamping
berasal dari Intensive Care. Terkadang pada kondisi tertentu, pasien yang sedang
dirawat di Intensive Care memerlukan pemeriksaan penunjang seperti CT-Scan,
MRI atau pemeriksaan penunjang lainnya. Pada kondisi tersebut maka transporter
dan petugas pendamping berasal dari Intensive Care.
Dari HCU ke Intensive Care
MULAI
Dokter Jaga HCU
Menghubungi Dokter Jaga Intensive
Care
Tidak
Indikasi
Masuk IC
Ya
Perawat Intensive Care
Telpon Unit Intensive Care/HCU untuk persiapan
perawatan
Transporter & Perawat Intensive Care
Mempersiapkan brankar, obat-obatan & peralatan
sesuai kondisi pasien
Transporter, Perawat & Dokter Rawat Inap
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan
Intensive Care/HCU
SELESAI
Mengingat kondisi pasien yang tidak stabil, maka prosedur transfer perlu dilakukan
oleh petugas yang berkompeten dibidangnya, jadi apabila pasien diputuskan untuk
di rawat di Intensive Care, maka yang menjemput pasien dari ruang perawatan
semula (HCU atau Rawat Inap) adalah petugas dari ruang Intensive Care, begitu
pula bila pasien dari Rawat Inap dan diputuskan akan dirawat di High Care, maka
yang menjemput pasien adalah transporter dan petugas pendamping yang berasal
dari High Care.
c. Kategori 3
Kategori 3 adalah arah pemindahan pasien dengan kondisi derajat yang sama.
Intensive Care
(derajat 3)
Intensive Care
(derajat 3)
High Care
(derajat 1-2)
High Care
(derajat 1-2)
Rawat Inap
(derajat 0)
Rawat Inap
(derajat 0)
Petugas pendamping pasien pada prosedur transfer dengan kondisi derajat yang
sama dapat dilakukan oleh petugas yang berasal dari ruang asal pasien dirawat atau
dapat dijemput oleh petugas yang berasal dari ruang perawatan yang akan dituju.
Mengingat penpindahan pasien terjadi antara unit yang sederajat, maka darimana
pun petugas pendamping/ transporter berasal tidak akan membahayakan kondisi
pasien tersebut sepanjang petugas pendamping memenuhi kriteria yang telah
ditetapkan. Pada situasi ini yang diperlukan adalah komunikasi 2 arah antara unit
pengirim dan unit penerima.
Berikut Algoritmanya :
MULAI
Pasien
Diputuskan untuk ditransfer ke Unit/Instalasi lain
karena Tempat Tidur penuh
DPJP Tempat Pasien Dirawat
Menilai derajat kesehatan pasien
sebelum dilakukan transfer
Perawat Tempat Pasien Dirawat
Menghubungi ruang perawatan yang dituju
mengenai kesiapan TT/sarana lain
Tidak
TT/sarana
Yatersedia?
lain
Ya
Perawat
Melakukan komunikasi dengan petugas diruang perawatan
tujuan mengenai kesepakatan prosedur transfer
Tidak
Terjadi
Kesepakatan
?
Ya
Transporter/Petugas Pendamping
Mentransfer pasien menuju ruang perawatan yang
dituju
SELESAI
6.
7.
8.
9.
D. DOKUMENTASI
1. Formulir timbang terima pasien dalam rekam medik
2. Formulir rujukan antar instansi dalam rekam medik
3. Formulir rujuk balik antar instansi dalam rekam medik
4. Formulir Komunikasi antar unit pelayanan dalam rekam medik
Rujukan
1. Undang - undang RI No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Kementerian Kesehatan RI. Standard Akreditasi Rumah Sakit. Tahun 2011.
3. Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland (2009). AAGBI safety
guideline: interhospital transfer. London.
4. North West London Cardiac & Stroke Network (2010). Web-based interhospital transfers:
user guide. London: NHS.
5. Welsh Assembly Government (2009). Designed for Life: Welsh guidelines for the
transfer of critically ill adult; 2009.
6. Warren J, From RE, On RA, Rotello LC, Horst M. (2004). Guidelines for the inter-and
intrahospital transport of critically ill patient. American College of critical Care
Medicine. Crit Care Med. 2004; 1:256-62.
LAMPIRAN
Dosis/ Rate
Diberikan Sejak
IV
Akses dialisis
NGT
:
Akses
CVC
Lainnya..
Ya
Tidak
Urine :
Continent
Incontinent
Foley Cath
Jumlah/jam : . ml
Drain :
Drain Bag
Hemo-vac
Lain-lain
Bowels :
Continent
Incotine
Stomy
Total/Input .
Total Output .
Tidak dilakukan
Luka : ..
Mobilitas / Resiko Jatuh /
Tak ada
Ringan
Tinggi
Diagnosis
....
Yang perlu ditindak lanjuti
....
...
Dokter yang Memindahkan,
...
.
Dokter penerima Pindahan,
....
Pemeriksaan Fisik :
Diagnosis :
....
Terapi/ Obat yang Telah Diberikan :
Salam Sejawat.
...
Panduan Transfer Pasien RSUD Kardinah Tegal | 18
....
Pemeriksaan Penunjang dan Terapi :
Anjuran :
....
Salam Sejawat.
...
Dari OK ke RR/ROI/ICU
SPO
PENGERTIAN
Tatacara pemindahan pasien dari suatu unit pelayanan ke unit pelayanan lain,
atau dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain dengan kondisi derajat yang
sama.
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UNIT TERKAIT
DOKUMENTASI
1.
2.
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
DOKUMENTASI
3.
4.
dan
melakukan