Dikerjakan oleh:
Kelas C, Grup 6
Ganjar Rachmiftasari
21010113130175
21010113140172
Reandy Haganta P
21010113130181
Rizky Amalia P
21010112140270
KODE SOAL: C6
TUGAS 1
Boeing B737-800
Boeing B737-500
Jenis Pesawat
Annual
Tipe Roda
Departure
MTOW
(lbs)
Boeing 747-400
125 pesawat
Complex
877.000
781 pesawat
Dual Wheel
149.500
Boeing B737-800
2099 pesawat
Dual Wheel
155.500
Boeing B737-500
1413 pesawat
Dual Wheel
115.500
445 pesawat
Dual Wheel
33.290
Untuk pesawat Boeing 737-400 yang beroda complex, melihat dari konfigurasi rodanya
maka main gear nya termasuk Double Tandem Ganda ( Double Dual Tandem).
Berdasarkan nilai CBR subgrade sebesar 8% diperoleh nilai k diantara 150~200 psi/inch.
Diambil nilai k = 150 psi/inch = 150 pci.
= 150 psi
= 400~700 psi
= 600~700 psi
= 650 psi
= 200 LB/ln3
Nilai k komposit
a. Tebal Slab Beton Untuk Jenis Pesawat Dengan Tipe Main Gear Dual Wheel
tebal = 13,5
inch
Boeing B737-800
tebal = 14,5
inch
Boeing B737-500
tebal = 12,0
inch
tebal = 7,5
inch
Boeing 747-400
tebal = 14,0
inch
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kurva desain, Pesawat Rencana yang digunakan
adalah Boeing 737-800 dengan tebal slab beton 14,5 inch.
0,95
a. Wheel load dari pesawat rencana (Boeing B737-800 Dual Wheel) adalah :
1
4
1
=
4
=
155500
= 36931,25
0,95
0,95
149500
= 35506,25
0,95
0,95
115500
= 27431,25
0,95
0,95
33290
= 7906,375
0,95
0,95
Jenis Pesawat
MTOW
Wheel Load
(lbs)
pesawat rencana
(W2) (lbs)
(W1) (lbs)
1
Boeing 747-400
877.000
149.500
Boeing B737-800
155.500
Boeing B737-500
115.500
33.290
36931,25
35625
36931,25
35506,25
36931,25
27431,25
36931,25
36931,25
36931,25
7906,375
Log R1 = Log R2 x (
)0,5
Dimana
R1
R2
W1
W2
Untuk mencari nilai R2 (Equivalent Dual Gear Departure), Annual Departure setiap
jenis pesawat diubah terlebih dahulu dengan mengkonversikannya menjadi Equivalent
Dual Wheel Annual Departure .
No
Jenis Pesawat
Annual
Departure
Boeing 747-400
125 pesawat
213 pesawat
781 pesawat
781 pesawat
Boeing B737-800
2099 pesawat
2099 pesawat
Boeing B737-500
1413 pesawat
1413 pesawat
445 pesawat
445 pesawat
Log R1
= Log R2 x (
R1
= 193,567
Log R1
= Log 213 x (
)0,5
)0,5
Log R1
= Log R2 x (
R1
= 685,954
Log R1
= Log 781 x (
)0,5
)0,5
Log R1
= Log R2 x (
R1
= 2099
Log R1
= Log 2099 x (
)0,5
)0,5
)0,5
Log R1
= Log R2 x (
R1
= 518,696
Log R1
= Log 1413 x (
)0,5
Log R1
= Log R2 x (
R1
= 16,803
Log R1
= Log 445 x (
)0,5
)0,5
Jenis Pesawat
Equivalent
Wheel
Wheel
Equivalent
Dual Wheel
Load
Load
annual
Departure
Aircraft
(W2)
departure
(R2)
Design
(lbs)
Aircraft Design
(W1) (lbs)
1
Boeing 747-400
213
781
Boeing B737-800
2099
Boeing B737-500
1413
445
36931,25
35625
193,567
36931,25
2099
36931,25
35506,25
685,954
36931,25
27431,25
518,696
Total R1
3514,02
36931,25
36931,25
(R1)
7906,375
16,803
= Boeing B737-800
= 650 psi
Nilai k komposit
= 200 Lb/ln3
= 155500 lbs
Total R1
= 3514,02 pesawat
Boeing B737-800
tebal = 15,5
inch
Berdasarkan grafik desain perkerasan rigid untuk pesawat rencana Boeing B737-800,
didapat tebal perkerasan kaku (T) (slab beton) sebesar 15,5 inch.
= 8 inch
= 15,5 inch
= 15,5 inch
Tebal slab beton daerah non kritis kritis = 0,9*T = 13,95 inch 14,0 inch
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan perkerasan kaku dengan metode AC 150/5320-6D , maka didapat :
Lapisan Kritis
Tebal (inch)
Tebal (inch)
15,5
14,0
8,0
8,0
Klik Samples pada bagian Job Files lalu klik Copy Section
Pilih section yang akan dicopy (jenis lapisan perkerasan tergantung dari soal yang
diberikan)
Pilih Job Files tempat akan diletakkannya hasil copy-an section (Tugas1C6)
Klik End
Double klik pada section yang ada pada Job File (Tugas1C6)
Umur
rencana
default
20 tahun
Klik Add/Delete Layer untuk menambah atau mengurangi lapisan sesuai soal.
Lapisan
sebelum
dimodifikasi
Lapisan P-306
perlu di
delete
Nilai k diubah
menjadi
k=118
Lapisan
setelah
dimodifikasi
Klik Airplane
Mengisi data pesawat sesuai soal yang ada. Klik Add Pilih Jenis Pesawat.
Jika tidak ada jenis pesawat nya di daftar pesawat, gunakan jenis Generic pada
Airplane group , lalu pilih pesawat dengan jenis konfigurasi roda yang sesuai dan
bobot yang mendekati ,
missal: McDonald Douglas MD82, MTOW 149500 lbs dapat dipilih Dual Whl 150
selanjutnya bobot dapat diedit sesuai data pesawat yang diketahui.
McDonald Douglas MD82 MTOW 149500 lbs Annual departure 781 pesawat
Boeing B737-800
Boeing B737-500
Hasil
Running
Desain
Hasil Tebal
Perkerasaan
yang
dibutuhkan
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan perkerasan kaku dengan Program FAARFIELD metode
AC 150/5320-6D , maka didapat :
Lapisan Kritis
Tebal (inch)
Tebal (inch)
15,94
14,35
6,0
6,0
Keterangan : untuk Lap. Non Kritis, tebal Surface = 0,9 * tebal Surface pada Lap.Kritis
Tebal (inch)
Tebal (inch)
15,5
14,0
8,0
8,0
Tebal (inch)
Tebal (inch)
15,94
14,35
6,0
6,0
D. Saran
Untuk tebal perkerasan yang dipilih dapat menggunakan metode FAA AC 150/53206D atau AC 150/5320-6E, dipilih dengan tebal perkerasan yang paling optimal tetapi
sebisa mungkin harus bisa menahan beban pesawat terbesar.
Dalam hal ini, kelompok kami memilik pesawat rencana Boeing B737-800 dengan
MTOW 155500 lbs dan pesawat terbesarnya Boeing 747-400 MTOW 877000 lbs.
Perkerasan lentur runway pada bandar udara di Kota C setelah dilakukan pelapisan
ulang (overlay ) maka perlu dilakukan kegiatan evaluasi untuk mengetahui nilai PCN dari
perkerasan tersebut setelah dilakukan kegiatan overlay. Datadata pendukung yang diketahui
adalah sebagai berikut.
a. Data jenis pesawat dan annual departure-nya :
Boeing 747-400
Boeing B737-800
Boeing B737-500
c. Data lendutan pada salah satu segmen perkerasan tersebut, yang diukur dengan alat
Heavyweight deflectometer (HWD) adalah seperti terlihat pada file access:
Kn-10-28-3.mdb pada station 26 s/d 45 (chainage 1310 s/d 1580)
d. Dari data historis pembangunan perkerasan runway tersebut, diketahui bahwa sebelum
dilakukan overlay, tebal dan jenis struktur perkerasan runway tersebut adalah sebagai
berikut:
Lapisan 1 : Overlay1 (tebal 112 mm)
Lapisan 2 : Lapisan permukaan beraspal (tebal 325 mm)
Lapisan 3 : Lapisan pondasi atas/base (tebal 250 mm)
Lapisan 4 : Lapisan pondasi bawah/subbase 1 (tebal 250 mm)
Lapisan 5 : Lapisan pondasi bawah/subbase 2 (tebal 110 mm)
Lapisan 6 : Lapisan tanah dasar/subgrade
TUGAS MATA KULIAH PELABUHAN UDARA 2016
KELOMPOK C6
Apabila
anda
menginginkan
informasi
yang
lebih
detail,
silakan
baca
Pada file Kn-10-28-3 terdapat 45 data point dari chainage 935 s.d 1580. Untuk kelompok
kami dalam penentuan modulus elastisitas (E) nanti hanya menggunakan 20 point dari
station / point 26 s.d. 45 (chainage 1310 s.d. 1580)
Data perkerasan C6 :
Lapisan 1 : Overlay1 (tebal 112 mm)
Lapisan 2 : Lapisan permukaan beraspal (tebal 325 mm)
Lapisan 1 dan 2 disatukan menjadi lapisan atas aspal (AC) (tebal 437 mm )
Lapisan 3 : Lapisan pondasi atas/base (tebal 250 mm )
Lapisan 4 : Lapisan pondasi bawah/subbase 1 (tebal 250 mm)
Lapisan 5 : Lapisan pondasi bawah/subbase 2 (tebal 110 mm)
Lapisan 4 dan 5 disatukan menjadi lapisan pondasi bawah (subbase) (tebal 360 mm)
Lapisan 6 : Lapisan tanah dasar/subgrade
Beton
Campuran beraspal
Crushed stone
Subgrade
diambil
E = 10000 MPa
diambil
E = 300 MPa
diambil
E = 200 MPa
Lapisan subgrade
diambil
E = 100 Mpa
Metode
yang akan
digunakan
(di klik)
Chainage
Modulus
Elastisita
s
Poisson
ratio
Perbedaan
rata-rata
lendutan
teori dan
lapangan
Metode
yang
digunakan
p
Langkah-langkah :
Dalam mencari Modulus Elastisitas (E), chainage yang digunakan dimasukkan satu per
satu untuk semua station (20 station dari chainage 1310 s.d 1580)
misal from 1310 to 1310 Modulus Elastisitas (E) hanya untuk chainage 1310
Untuk E awal sesuai dengan asumsi awal setiap jenis lapisan perkerasan berdasar soal.
Setelah memasukkan semua data dan memilih metode, Klik pada Fit to All Point
Usahakan kesalahan kalibrasi perhitungan balik Modulus Elastisitas (E) kurang dari
2%, jika lebih maka bisa dicoba denga mengubah nilai asumsi awal Modulus Elastisitas
(E). Jika tidak memungkinkan untuk mendapat nilai E dibawah 2% maa hasil tetap
dipakai apa adanya.
Catat hasil Modulus Elastisitas (E) yang telah dibandingkan menggunakan setiap
metode.
Penentuan nilai Modulus Elastisitas (E) ditentukan berdasar tingkat prosentase (%)
perbedaan lendutan teori dan lendutan lapangan terendah.
Metode LET
Keterangan :
Rata-Rata E4
Standard Deviasi
Batas Atas
Batas Bawah
CBR Tanah Dasar (%) = Nilai CBR tanah dasar berdasarkan nilai E (MPa)
E (psi) = 1500 * CBR
P-209
P-154
Input CBR
Nilai CBR didapat dari hasil analisa Modulus Elastisitas dengan menggunakan
program Elmod6 didapat 28,754 % . Dalam Comfaa_Support_Spreadsheet , nilai
CBR dibatasi dari 2% s.d. 25% , maka input CBR = 25%.
P-401 and
P-403
P-209
P-154
Input CBR
Jenis perkerasan
R = Rigid/Kaku
F = Flexible/Lentur
Kategori subgrade
A = High
B = Medium
C = Low
Pass
Satu pass berarti satu kali pergerakan pesawat pada runway, baik itu berupa proses
kedatangan (arrival), keberangkatan (departure), taxiing, dan semua itu tergantung
dari lokasi dari taxiway dan besarnya beban dari pesawat.
Untuk satu Traffic Cycle (TC), ditentukan dari satu kali take-off dan satu landing.
Berdasarkan layout bandara, tipe hubungan Runway dan Taxiway berupa gabungan antara
Central dan Parallel, tetapi untuk keamanan, maka dalam perencanaan nilai PCN
menggunakan program COMFAA digunakan tipe Runway with Central Taxyway agar
menghasilkan nilai P/TC lebih besar.
Asumsi pesawat terbang mengisi bahan bakar saat Take-Off.
Nilai P/TC = 3
TUGAS MATA KULIAH PELABUHAN UDARA 2016
KELOMPOK C6
Coverage
Coverage menyatakan lintasan pesawat dengan beban penuh pada suatu titik
perkerasan. Satu coverage terjadi ketika satu unit area dari runway telah dilalui
seluruhnya oleh satu roda utama (main gear) pesawat.
Data Pesawat C6 :
Boeing 747-400
McDonald Douglas MD82 MTOW 149500 lbs Annual departure 781 pesawat
Boeing B737-800
Boeing B737-500
P/TC = 3
Pada Calculational Mode,klik MORE>>> lalu klik PCN dan klik Fexible
= 25 %
= 76,6 inch
Klik Batch
Klik PCN
Isi nilai CBR
klik pada judul
CBR
Isi tebal
total
perkerasan
Klik LESS<<<
Klik
Flexible
Klik
PCN
Hasil Running
Data Input
Hasil
perhitungan
Coverage
umur
rencana 20 th
Hasil
perhitungan
tebal slab
beton tuntuk
setiap jenis
pesawat
Hasil perhitungan
Nilai ACN
Subgrade A
(diambil terbesar)
Tebal total perkerasan yang dibutuhkan maksimal 19,06 inch sedangkan tebal
total perkerasan yang tersedia 76,6 inch, maka perkerasan lentur kuat menahan
beban.
= 1866,41 1866
= 53,2 53
Nilai ACN kurang dari nilai PCN Perkerasan kuat menahan beban pesawat.
-
Kode PCN